Dokumen tersebut membahas tentang professionalisme guru melalui lesson study. Lesson study adalah model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan untuk membangun komunitas belajar. Lesson study dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan.
Teori Ekologi Bronfenbrenner menjelaskan bahawa perkembangan dan pembelajaran individu dipengaruhi oleh interaksi antara individu dengan sistem-sistem lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan teori ini, saya memahami bahawa sebagai guru, saya perlu memahami konteks sosial dan budaya murid untuk membentuk alam pembelajaran yang sesuai. Saya perlu mengambil kira interaksi murid dengan keluarga, rakan sebaya, guru dan komuniti
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang latihan mengajar bagi pelajar program Ijazah Sarjana Muda Perguruan di IPG Kampus Temenggong Ibrahim, khususnya opsyen Reka Bentuk dan Teknologi.
2) Terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh guru pelatih dalam melaksanakan latihan mengajar seperti kurangnya waktu bimbingan dari
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pelaksanaan lesson study yang meliputi tahapan-tahapannya, langkah-langkah pelaksanaan, dan model-model pelaksanaannya seperti berbasis sekolah, berbasis kelompok sekolah, dan berbasis MGMP."
Lesson study adalah amalan kolaborasi antara guru-guru untuk merancang, mengajar, memerhati dan merefleksi pelajaran dengan tujuan meningkatkan pembelajaran pelajar. Lesson study berasal dari Jepun dan telah berkembang ke negara-negara lain seperti Amerika Syarikat, Australia dan Thailand. Amalan ini memberi kesan positif terhadap pengetahuan guru dan pembelajaran pelajar.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas masalah-masalah makroteaching di sekolah seperti ketidakminatan murid belajar dan ketidaksediaan mereka untuk mempelajari topik baru serta pentingnya melakukan kajian tindakan bagi meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.
Teori Ekologi Bronfenbrenner menjelaskan bahawa perkembangan dan pembelajaran individu dipengaruhi oleh interaksi antara individu dengan sistem-sistem lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan teori ini, saya memahami bahawa sebagai guru, saya perlu memahami konteks sosial dan budaya murid untuk membentuk alam pembelajaran yang sesuai. Saya perlu mengambil kira interaksi murid dengan keluarga, rakan sebaya, guru dan komuniti
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang latihan mengajar bagi pelajar program Ijazah Sarjana Muda Perguruan di IPG Kampus Temenggong Ibrahim, khususnya opsyen Reka Bentuk dan Teknologi.
2) Terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh guru pelatih dalam melaksanakan latihan mengajar seperti kurangnya waktu bimbingan dari
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pelaksanaan lesson study yang meliputi tahapan-tahapannya, langkah-langkah pelaksanaan, dan model-model pelaksanaannya seperti berbasis sekolah, berbasis kelompok sekolah, dan berbasis MGMP."
Lesson study adalah amalan kolaborasi antara guru-guru untuk merancang, mengajar, memerhati dan merefleksi pelajaran dengan tujuan meningkatkan pembelajaran pelajar. Lesson study berasal dari Jepun dan telah berkembang ke negara-negara lain seperti Amerika Syarikat, Australia dan Thailand. Amalan ini memberi kesan positif terhadap pengetahuan guru dan pembelajaran pelajar.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas masalah-masalah makroteaching di sekolah seperti ketidakminatan murid belajar dan ketidaksediaan mereka untuk mempelajari topik baru serta pentingnya melakukan kajian tindakan bagi meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.
Pengajaran mikro adalah teknik latihan mengajar yang memberi fokus kepada satu kemahiran pengajaran tertentu seperti set induksi, penggunaan papan tulis, penyoalan, penggunaan bahan bantu mengajar dan sebagainya. Ia melibatkan simulasi situasi pengajaran dengan bilangan murid kecil untuk memberi peluang kepada guru pelatih mendapat maklum balas mengenai pengajarannya.
Dokumen tersebut membahas tentang Standard 4: Pembelajaran dan Pengajaran. Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya penglibatan murid dalam pembelajaran, penguasaan pembelajaran murid, dan hasil kerja murid yang berkualiti. Dokumen tersebut juga memberikan panduan mengenai penilaian dan kriteria untuk masing-masing aspek standard tersebut.
PROFESIONALISME GURU NOVIS DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (P&P)Hamidah Budi
Bab 1 membahasikan latar belakang kajian mengenai profesionalisme guru novis dalam pengajaran dan pembelajaran. Ia menyentuh tiga aspek utama iaitu pengetahuan, kesediaan mengajar, dan motivasi. Kajian ini bertujuan untuk menilai tiga aspek tersebut terhadap profesionalisme guru novis serta hubungannya dengan proses pengajaran dan pembelajaran.
Lesson study adalah kajian kolaboratif dan sistematik yang dilakukan oleh sekelompok guru untuk meningkatkan pembelajaran dan pengajaran dengan merancang, mengajar, mencerap, dan membincangkan pelajaran bersama.
Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf 2Heri Suryono
Dokumen tersebut berisi pedoman pengamatan kompetensi guru dalam mengajar. Terdapat beberapa indikator yang diamati seperti pengelolaan kelas, pemilihan metode dan materi pembelajaran, serta pengembangan potensi peserta didik. Pengamatan dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran untuk menilai kinerja guru.
Dokumen tersebut menyenaraikan kriteria yang perlu dimiliki oleh seorang guru yang baik, termasuk minat yang tinggi terhadap mengajar, perwatakan dan kelakuan yang positif, pemikiran yang kreatif, dan kesabaran yang tinggi. Guru perlu menjadi teladan yang baik bagi pelajar melalui sikap dan tindakan mereka.
Dokumen tersebut membincangkan beberapa pendekatan pembelajaran modern yang boleh digunakan oleh guru untuk meningkatkan pencapaian pelajar, termasuk pembelajaran koperatif, penyelesaian masalah, kontekstual, dan kajian masa depan. Pendekatan-pendekatan ini memberi tumpuan kepada pembelajaran yang berpusatkan pelajar dan membantu pelajar mengaitkan pengetahuan dengan situasi sebenar serta meningkatkan kemahiran berf
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi pengertian dari model pembelajaran., tujuan dari model pembelajaran. serta macam-macam model pembelajaran beserta langkah-langkahnya.
Teks tersebut membahas pengajaran mikro, yaitu metode pelatihan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan keterampilan mengajar melalui praktik mengajar dalam skala kecil. Pengajaran mikro memberikan kesempatan untuk berlatih keterampilan dasar mengajar seperti membuka pelajaran, memberi motivasi, bertanya, dan menerangkan pelajaran. Tujuannya adalah mempersiapkan guru dan calon guru menjadi lebih prof
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Dosen : Dr. Unang Wahidin, S.Pd., M.Pd.I.
Perkuliahan STAI Al-Hidayah Bogor - Program Beasiswa Al-Hidayah (PBA) - Kampus 2 Ma'had Huda Islami
Semester VII - Pertemuan 1 - Sabtu, 17 September 2016
Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran langsung (direct instruction) yang meliputi pengertian, landasan teori, karakteristik, dan pelaksanaannya. Model ini dirancang untuk menunjang pembelajaran siswa terkait pengetahuan deklaratif dan prosedural secara terstruktur melalui tahap-tahap. Model ini didasarkan pada teori sistem, pemodelan tingkah laku, dan penelitian efektivitas guru. Karakteristiknya adalah
Makalah ini membahas tujuan pembelajaran biologi, klasifikasi hasil belajar, dan penerapan pendekatan PAIKEM/CTL dalam pembelajaran biologi. Tujuan pembelajaran biologi adalah membentuk sikap positif terhadap lingkungan, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan mempersiapkan siswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk kehidupan masa depan. Klasifikasi hasil belajar meliputi takson
BAB 1-7 membahas tentang strategi pembelajaran sekolah terpadu dan pengaruhnya terhadap konsep, mekanisme dan proses pembelajaran sekolah swasta dan negeri. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tentang pengertian sekolah terpadu, strategi pembelajaran, tujuan pembelajaran, pembelajaran terpadu, metode pembelajaran, orientasi pembelajaran, dan pengembangan kurikulum.
Pengajaran mikro adalah teknik latihan mengajar yang memberi fokus kepada satu kemahiran pengajaran tertentu seperti set induksi, penggunaan papan tulis, penyoalan, penggunaan bahan bantu mengajar dan sebagainya. Ia melibatkan simulasi situasi pengajaran dengan bilangan murid kecil untuk memberi peluang kepada guru pelatih mendapat maklum balas mengenai pengajarannya.
Dokumen tersebut membahas tentang Standard 4: Pembelajaran dan Pengajaran. Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya penglibatan murid dalam pembelajaran, penguasaan pembelajaran murid, dan hasil kerja murid yang berkualiti. Dokumen tersebut juga memberikan panduan mengenai penilaian dan kriteria untuk masing-masing aspek standard tersebut.
PROFESIONALISME GURU NOVIS DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (P&P)Hamidah Budi
Bab 1 membahasikan latar belakang kajian mengenai profesionalisme guru novis dalam pengajaran dan pembelajaran. Ia menyentuh tiga aspek utama iaitu pengetahuan, kesediaan mengajar, dan motivasi. Kajian ini bertujuan untuk menilai tiga aspek tersebut terhadap profesionalisme guru novis serta hubungannya dengan proses pengajaran dan pembelajaran.
Lesson study adalah kajian kolaboratif dan sistematik yang dilakukan oleh sekelompok guru untuk meningkatkan pembelajaran dan pengajaran dengan merancang, mengajar, mencerap, dan membincangkan pelajaran bersama.
Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf 2Heri Suryono
Dokumen tersebut berisi pedoman pengamatan kompetensi guru dalam mengajar. Terdapat beberapa indikator yang diamati seperti pengelolaan kelas, pemilihan metode dan materi pembelajaran, serta pengembangan potensi peserta didik. Pengamatan dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran untuk menilai kinerja guru.
Dokumen tersebut menyenaraikan kriteria yang perlu dimiliki oleh seorang guru yang baik, termasuk minat yang tinggi terhadap mengajar, perwatakan dan kelakuan yang positif, pemikiran yang kreatif, dan kesabaran yang tinggi. Guru perlu menjadi teladan yang baik bagi pelajar melalui sikap dan tindakan mereka.
Dokumen tersebut membincangkan beberapa pendekatan pembelajaran modern yang boleh digunakan oleh guru untuk meningkatkan pencapaian pelajar, termasuk pembelajaran koperatif, penyelesaian masalah, kontekstual, dan kajian masa depan. Pendekatan-pendekatan ini memberi tumpuan kepada pembelajaran yang berpusatkan pelajar dan membantu pelajar mengaitkan pengetahuan dengan situasi sebenar serta meningkatkan kemahiran berf
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi pengertian dari model pembelajaran., tujuan dari model pembelajaran. serta macam-macam model pembelajaran beserta langkah-langkahnya.
Teks tersebut membahas pengajaran mikro, yaitu metode pelatihan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan keterampilan mengajar melalui praktik mengajar dalam skala kecil. Pengajaran mikro memberikan kesempatan untuk berlatih keterampilan dasar mengajar seperti membuka pelajaran, memberi motivasi, bertanya, dan menerangkan pelajaran. Tujuannya adalah mempersiapkan guru dan calon guru menjadi lebih prof
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Dosen : Dr. Unang Wahidin, S.Pd., M.Pd.I.
Perkuliahan STAI Al-Hidayah Bogor - Program Beasiswa Al-Hidayah (PBA) - Kampus 2 Ma'had Huda Islami
Semester VII - Pertemuan 1 - Sabtu, 17 September 2016
Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran langsung (direct instruction) yang meliputi pengertian, landasan teori, karakteristik, dan pelaksanaannya. Model ini dirancang untuk menunjang pembelajaran siswa terkait pengetahuan deklaratif dan prosedural secara terstruktur melalui tahap-tahap. Model ini didasarkan pada teori sistem, pemodelan tingkah laku, dan penelitian efektivitas guru. Karakteristiknya adalah
Makalah ini membahas tujuan pembelajaran biologi, klasifikasi hasil belajar, dan penerapan pendekatan PAIKEM/CTL dalam pembelajaran biologi. Tujuan pembelajaran biologi adalah membentuk sikap positif terhadap lingkungan, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan mempersiapkan siswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk kehidupan masa depan. Klasifikasi hasil belajar meliputi takson
BAB 1-7 membahas tentang strategi pembelajaran sekolah terpadu dan pengaruhnya terhadap konsep, mekanisme dan proses pembelajaran sekolah swasta dan negeri. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tentang pengertian sekolah terpadu, strategi pembelajaran, tujuan pembelajaran, pembelajaran terpadu, metode pembelajaran, orientasi pembelajaran, dan pengembangan kurikulum.
Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum Merdeka menggunakan basis projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila. Projek ini dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...guestc6f390
Pelaksanaan KTSP pada Pembelajaran
Sikap mental Guru sebagai fasisitator
LESSON STUDY (Jugyokenkyuu)
Tahapan Lesson Study
PLAN
Cara melakukan observasi dalam LS
1. Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri 18 Katobu Kabupaten Muna.
2. Salah satu faktor yang diduga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru berniat menggun
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.Muhamad Yusup
Desain pembelajaran harus menjelaskan tujuan pembelajaran yang dicapai melalui pengetahuan, metode, strategi, dan desain media pembelajaran yang ingin dipahami siswa. Keutaman desain pendidikan pembelajaran berfokus pada perilaku atau kinerja siswa sebagai jenis keluaran yang dapat diamati dan menunjukkan bahwa siswa telah melakukan aktivitas belajar.
Pendekatan profesional dalam supervisi pendidikan bertujuan meningkatkan kualitas pengajaran dengan fokus pada tugas mengajar guru. Pendekatan ini diujicobakan dalam Proyek Cianjur tahun 1979-1984 yang mengembangkan sistem pembinaan profesional untuk meningkatkan keterampilan mengajar guru dan metode pembelajaran siswa aktif. Guru berperan aktif dalam supervisi dengan berbagi masalah dan masukan untuk meningkatkan pro
Program Sekolah Penggerak bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui tiga intervensi utama yaitu penguatan SDM, pembelajaran baru yang berpusat pada siswa, dan digitalisasi proses pembelajaran.
1. http://sumut.kemenag.go.id
PROFESSIONALISME GURU
MELALUI LESSON STUDY
Oleh Juwairiah1
ABSTRAK
Profesionalisme guru sangat diperlukan disekolah untuk keberhasilan pembelajaran dan
peningkatan mutu pendidikan, tanpa profesionalisme mutu pembelajaran disekolah-sekolah tetap
berjalan ditempat. Dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki dan dengan menggunakan
lesson study kinerja guru yang professional sangat dibutuhkan dalam menuangkan buah
pikirannya untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari. Oleh karena itu guru yang melakukan
lesson study harus melalui tiga tahapan yaitu plan (perencanaan) yang dimulai dari merancang
pembelajaran mulai dari membuat silabus& RPP, model, media, LKS, denah siswa, dsb,
kemudian dilanjutkan dengan do( (pelaksanaan). Didalam pelaksanaan guru harus
melaksanakan sesuai dengan silabus&RPP yang sudah dirancang guru tersebut, selanjutnya see(
refleksi). Pada tahap ini guru mendiskusikan bagaimana proses pembelajaran yang baru
dilaksanakan dan tahap ini pula guru mendiskusikan bagaimana siswa menerima pembelajaran
yang baru diterimanya dan dari sini guru bisa menerima masukan-masukan dari observer(
teman sesama bidang study) untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya agar hasilnya lebih baik
lagi.
Kata kunci: Profesionalisme, guru, lesson study.
I.1. Pendahuluan
Dewasa ini proses pembelajaran di dalam kelas kurang mendapat perhatian dari orangtua
dan dari pemerintah yang penting hasil UN (ujian) mendapat nilai tinggi. Umumnya
pembelajaran dilakukan dalam bentuk satu arah, guru lebih banyak ceramah dihadapan siswa,
sementara siswa mendengarkan. Guru beranggapan tugasnya hanya menstranfer pengetahuan
yang dimiliki guru kepada siswa dengan target tersampainya topik-topik yang tertulis dalam
dokumen kurikulum kepada siswa.
Pada umumnya guru tidak memberi inspirasi kepada siswa untuk berkreasi dan tidak
melatih siswa untuk hidup mandiri. Guru dalam menyajikan pelajaran kurang menantang bagi
siswa untuk berfikir akibatnya siswa tidak menyenangi pelajaran.
Kepala sekolah dan pengawas terkadang lupa dalam membina guru sehingga pada saat
supervisi terkadang hanya administrasi (kelengkapan) dari guru tersebut yang ditanyakan, akan
tetapi proses pembelajaran yang dilakukan didalam kelas terlupakan. Guru kurang mendapat
bimbingan maupun arahan-arahan dalam proses pembelajaran, padahal mereka sangat
membutuhkannya.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, tahun 2007 keluarlah Permendiknas
nomor 16 tahun 2007 menyatakan seorang guru harus memiliki empat kompetensi yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian,kompetensi professional dan kompetensi sosial.
Dari keempat kompetensi diatas maka guru harus benar-benar mempersiapkan diri dalam
1
Widyaiswara,Balai Diklat Keagamaan Medan
2. http://sumut.kemenag.go.id
menyampaikan materi pembelajaran, mulai dari perencanaan (persiapan RPP,alat bantu, model
yang digunakan, LKS, dsb), pelaksanaan (jalannya proses pembelajaran) dan refleksi (gambaran
pada saat terjadinya proses pembelajaran). Oleh karena itu Pemerintah bekerja sama dengan
Jepang untuk peningkatan proses pembelajaran dengan menggunakan Lesson study. Guru yang
professional tetap mempunya keinginan untuk merubah proses pembelajaran sehari-hari agar
lebih baik dari sebelumnya.
I.2. Pengertian Lesson study
Tidak sedikit dana yang dipersiapkan oleh pemerintah untuk mengadakan pelatihan guru
akan tetapi usaha yang dilakukan Pemerintah ini banyak yang kurang signifikan terhadap
peningkatan mutu guru, ini disebabkan karena pelatihan tidak berbasis pada permasalahan nyata
didalam kelas, materi pelatihan sama diterima oleh guru tanpa mengenal daerah asal. Hasil
pelatihan hanya menjadi pengetahuan saja tidak diterapkan pada pembelajaran dikelas. Untuk
mengatasi kelemahan pelatihan ini maka tulisan ini menawarkan bagaimana upaya pemberdayaan
guru sesuai kapasitas model tersebut adalah dengan Lesson study. Lesson study yaitu suatu
model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan
berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun
komunitas belajar. Dengan demikian lesson study bukan metode atau strategi pembelajaran tetapi
kegiatan lesson study dapat menerapkan berbagai metode atau strategi pembelajaran sesuai
dengan situasi dan kondisi dan permasalahan yang dihadapi guru. Lesson study dilaksanakan
dalam tiga tahapan yaitu Plan (merencanakan), do (melaksanakan) dan see (merefleksi) yang
berkelanjutan. Dengan kata lain lesson study merupakan suatu cara peningkatan mutu pendidikan
yang tak pernah berakhir (continous improvement).
Plan (merencanakan) do (melaksanakan)
See (merefleksi)
Skema kegiatan Lesson study
a. Perencanaan (plan) bertujuan untuk merancang pembelajaran yang dapat membelajarkan
siswa dan berpusat pada siswa, bagaimana supaya siswa berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. Perencanaan yang baik tidak dilakukan sendirian akan tetapi bersama,
beberapa guru dapat berkolaborasi dengan sesama guru atau dosen dan dapat pula
memperkaya ide-ide. Pertemuan yang dilakukan dalam workshop sesama guru maupun
dosen dapat menyebabkan terbentuknya kolegalitas, sehingga mereka tidak merasa tinggi
maupun rendah dan terbentuklah mutual learning (saling belajar).
b. Pada pelaksanaan (do) pembelajaran untuk menerapkan rangsangan pembelajaran yang
telah dirumuskan dalam perencanaan. Dalam perencanaan telah disepakati siapa guru
3. http://sumut.kemenag.go.id
yang tampil dan sekolah mana yang menjadi tuan rumah tujuannya adalah untuk menguji
coba efektifitas model pembelajaran yang telah dirancang. Guru lain dari sekolah yang
bersangkutan atau dari sekolah lain sebagai pengamat (observer), begitu juga dengan
dosen, mahasiswa, dan kepala sekolah. Sebelum pembelajaran dimulai dilakukan briefing
kepada para pengamat untuk menginformasikan kegiatan pembelajaran yang telah
direncanakan oleh seorang guru dan disini pengamat juga tidak boleh mengganggu
kegiatan pembelajaran. Para pengamat dapat melakukan perekaman kegiatan
pembelajaran melalui video, kamera, atau foto digital untuk keperluan dokumentasi.
c. Langkah ketiga dalam Lesson study adalah refleksi (see). Setelah selesai pembelajaran
berlangsung, maka dilakukan diskusi antara guru dan pengamat yang dipandu oleh kepala
sekolah ataupun seseorang yang ditunjuk untuk membahas pelajaran. Guru mengawali
diskusi dengan menyampaikan kesan-kesan dalam melaksanakan pembelajaran.
Selanjutnya menyampaikan komentar tentang yang berkenaan dengan aktifitas
siswa.sebaliknya guru harus menerima masukan dari pengamat untuk perbaikan
pembelajaran berikutnya. Pada prinsipya semua orang yang terlibat dalam kegiatan lesson
study harus memperoleh lesson learn. Dengan demikian kita membangun komunitas
belajar melalui lesson study.
II. 1. Sejarah perkembangan lesson study
Lesson study sudah berkembang di Jepang sejak awal tahun seribu sembilan ratusan.
Melalui kegiatan tersebut guru-guru di Jepang mengkaji pembelajaran melalui perencanaan dan
observasi bersama yang bertujuan untuk memotivasi siswa-siswa aktif belajar mandiri. Lesson
study merupakan terjemahan langsung dari bahasa Jepang. Jugyokenkyu yang berasal dari dua
kata jugyo yang berarti lesson atau pembelajaran dan kenkyu yang berarti study atau research
atau pengkajian. Dengan demikian lesson study merupakan study atau penelitian atau pengkajian
terhadap pembelajaran. Lesson study dapat diselenggarakan oleh kelompok guru-guru bidang
study (pelajaran yang sama) atau yang sama mata pelajaran, akan tetapi berbeda sekolahnya.
Lesson study yang sangat populer di Jepang adalah Lesson study yang dilaksanakan
disekolah disebut konakeshu yang berkembang sejak awal tahun 1960an. Kona artinya disekolah
dan kenshu yang berarti training. Istilah kona kenshu berarti school based in service training atau
in service education with in the school atau in house workshop.
II.2. Bagaimana lesson study berkembang di Indonesia
Lesson study berkembang di Indonesia melalui IMSTEP (Indonesia Mathtematic and
Science Teacher Education Project) yang diimplementasikan sejak oktober tahun 1998 ditiga
IKIP yaitu di UPI,UNY,UNM, bekerja sama dengan JICA (jepang international Agency). Tujuan
dari IMSTEP adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika dan IPA . Di Indonesia
sementara tujuan khususnya untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika di Indonesia.
4. http://sumut.kemenag.go.id
Fase IMSTEP (1998-2003) difokuskan pada pendidikan pre dan in service ditiga fakultas
FMIPA & IKIP bandung, Jogja dan Malang. Fase Follow–up IMSTEP (2003-2005) dengan
tujuan untuk meningkatkan mutu inservice teacher training (pelatihan guru dalam jabatan dan
mutu pendidikan calon guru) pre service teacher training (dibidang matematika dan IPA di UPI,
UNY & UNM). Dr eusuke Saito dan Isanm Kupoki sebagai chief adviser dan coordinator.
Untuk menjaga keberlanjutan kegiatan lesson study dilakukan pendekatan oleh pimpinan
fakultas di tiga universitas. Di Bandung pimpinan FMIPA UPI bersilaturrahmi dengan kepala-
kepala sekolah piloting yang berkebetulan baru terjadi pergantian kepala sekolah, diskusi
terfokus pada resource sharing artinya pimpinan FMIPA UPI menyediakan narasumber termasuk
kebutuhan sementara sekolah piloting mendorong guru- guru termasuk kebutuhannya
berkolaborasi. Selanjutnya MGMP IPA SMP wilayah Barat kota Bandung pada smester genap
2005/2006 telah mengimplementasikan model pembelajaran tersebut d SMP Miftahul iman,
SMPN 12 Bandung, SMP Lab school UPI, SMPN 29 Bandung dan SMP YWKA.
Untuk memperoleh model sosialisasi lesson study pada tingkat yang lebih luas dilakukan
piloting lesson study ditiga kabupaten yaitu Sumedang, Bantul, dan Pasuruan.Piloting ini
melibatkan seluruh guru matematika IPA SMP dan MTS.
III. Mengapa Lesson Study
III.1. Kelebihan Lesson Study
Kegiatan Lesson study ternyata dapat mendatangkan banyak manfaat yaitu meliputi:
a. Meningkatnya pengetahuan guru tentang cara mengobservasi aktifitas belajar siswa.
b. Menguatkan hubungan kolegalitas baik antara guru maupun dengan observer selain
guru.
c. Menguatnya hubungan antara pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dengan tujuan
pembangunan jangka panjang.
d. Meningkatnya motivasi guru untuk senantiasa berkembang.
e. Meningkatnya kualitas rencana pembelajaran misalnya bahan ajar, teaching materials
(hand on) dan strategi pembelajaran.
Lesson study diawali dengan diskusi tentang materi ajar disesuaikan dengan tuntutan
kurikulum yang berlaku. Pada kegiatan ini guru mendiskusikan konsep-konsep esensial serta
kompetensi atau ketrampilan yang dipelajari siswa; membandingkan proses pembelajaran yang
biasa mereka lakukan ;serta membandingkan proses pembelajaran yang biasa mereka lakukan,
serta mempertimbangkan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa, apa yang perlu dipelajari
selanjutnya, dan bagaimana perkiraan respon siswa terhadap pembelajaran yang direncanakan.
Pada saat guru terlibat dalam kegiatan ini biasanya akan muncul sejumlah pertanyaan dalam
kaitannya dengan materi ajar, teaching material (hand on) dan strategi pembelajaran.
Meningkatnya pengetahuan tentang materi ajar dan pembelajaran juga bisa diperoleh
melalui kegiatan observasi. Dari hasil pengamatan diperoleh gambaran bahwa setiap kelompok
ternyata menggunakan pendekatan berbeda-beda. Pada saat guru melakukan demonstrasi didepan
kelas, siswa yang duduk dibelakang sebaiknya diberi kesempatan untuk secara bebas mengambil
5. http://sumut.kemenag.go.id
tempat yang lebih dekat dengan guru sehingga dapat memperhatikan penjelasan guru secara jelas.
Pada saat siswa bekerja dalam kelompok guru sebaiknya memperhatikan apakah setiap siswa
terlibat secara aktif atau tidak. Posisi siswa harus diperhatikan sebaiknya siswa duduk secara
melingkar atau persegi. Posisi meja laboratorium juga diusulkan juga diusulkan untuk diubah
saling berhadapan dua-dua, sehingga ruang gerak siswa menjadi lebih luas.
III.2. Siapa yang melakukan Lesson study?
Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya
datang dari kepala sekolah bersama guru. Siapa yang melakukan kegiatan tersebut sangatlah
bergantung pada tipe lesson study yang dikembangkan. Jika lesson study yang dikembangkan
berbasis sekolah (LSBS) maka orang orang melakukannya adalah semua guru dari berbagai
bidang study disekolah tersebut serta kepala sekolah. Lesson study dengan tipe ini dilaksanakan
dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas proses & hasil belajar siswa menyangkut
semua bidang study yang diajarkan. Karena kegiatan lesson study meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan refleksi guru terlibat secara aktif dalam ketiga kegiatan tersebut. Setiap langkah
kegiatan lesson study, guru memperoleh kesempatan untuk melakukan identifikasi masalah
pembelajaran, mengkaji pengalaman pembelajaran yang biasa dilakukan, memilih alternative
model pembelajaran, merancang rencana pembelajaran, mengkaji kelebihan dan kekurangan
model pembelajaran yang dipilih, melaksanakan pembelajaran, mengobservasi proses
pembelajaran, mengidentifikasi hal-hal penting yang terjadi dalam aktivitas belajar dalam kelas,
mengambil pelajaran berharga untuk peningkatan kualitas.
Lesson study terbagi dua; lesson study LSBS (Lesson Study Berbasis Sekolah) dan
Lesson study MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Untuk lesson study LSBS yaitu
sekelompok guru yang sama bidang studinya dalam satu sekolah bermusyawarah (berkolaborasi)
dalam merencanakan (menyusun RPP,memilih model,media yang akan digunakan),
melaksanakan pembelajaran dan merefleksikan bersama dengan guru bidang study dan bersama-
sama dengan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Untuk Lesson study MGMP yaitu sekelompok guru yang sama bidang studynya dari
beberapa sekolah dan satu wilayah, kepala sekolah dan kemungkinan dari ada dari Universitas,
mereka berkumpul bersama membahas mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan refleksi juga
memilih guru yang menjadi model yang akan tampil,mereka saling berkolaborasi untuk
meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya.
Jika kita perhatikan secara seksama kedua tipe lesson study diatas pada dasarnya
melibatkan sekelompok orang yang melakukan perencanaan, implemetasi, dan refleksi pasca
pembelajaran secara bersama-sama sehingga membentuk suatu komunitas belajar yang secara
sinergis diharapkan mampu menciptakan terobosan-terobosan baru dalam menciptakan
pembelajaran inovatif. Sehingga setiap komunitas yang terlibat sangat potensial untuk mampu
melakukan self development sehingga memiliki kemandirian untuk berkembang bersama-sama
dengan anggota komunitas belajar lainnya.
6. http://sumut.kemenag.go.id
III.3. Bagaimana melakukan persiapan lesson study
Lesson study pada dasarnya meliputi tiga bagian kegiatan yakni perencanaan,
implementasi dan refleksi. Untuk mempersiapkan sebuah lesson study hal pertama yang sangat
penting adalah melakukan persiapan. Tahap awal persiapan dapat dimulai dengan melakukan
identifikasi masalah pembelajaran yang meliputi materi ajar,teaching materials(hands on),
strategi pembelajaran, dan siapa yang akan berperan menjadi guru. Materi ajar yang dipilih tentu
harus yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku serta program yang sedang berjalan
disekolah. Analisis mendalam tentang materi ajar dan hands on yang dipilih perlu dilakukan
secara bersama-sama untuk memperoleh alternatif terbaik yang dapat mendorong proses belajar
siswa secara optimal. Pada tahapan analisis tersebut perlu dipertimbangkan kedalam materi yang
akan disajikan ditinjau antara lain dari tuntutan kurikulum, latar belakang pengetahuan dan
kemampuan siswa, kompetensi yang akan dikembangkan, serta kemungkinan-kemungkinan
pengembangan dalam kaitannya dengan materi terkait. Dalam kaitannya dengan materi ajar yang
dikembangkan, juga perlu dikaji kemungkinan kemungkinan respon siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Hal ini sangat penting dilakukan terutama untuk mengantisipasi
respon siswa yang tidak terduga. Jika materi ajar yang dirancang ternyata terlalu sulit bagi siswa,
maka kemungkinan alternatif intervensi guru untuk menyesuaikan dengan tingkat kemampuan
siswa perlu dipersiapkan secara matang. Sebaliknya jika ternyata materi ajar yang dirancang
terlalu mudah bagi siswa maka kemungkinan intervensi yang bersifat pengembangan perlu juga
dipersiapkan. Dengan demikian sebelum implementasi pembelajaran berlangsung guru telah
memiliki kesiapan yang mantap sehingga proses pembelajaran yang terjadi pada saat lesson study
dilaksanakan mampu mengoptimalkan proses dan hasil belajar siswa sesuai dengan yang
diharapkan.
Selain materi ajar, guru secara berkelompok perlu mendiskusikan strategi pembelajaran
yang akan digunakan yakni meliputi pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Analisis
kegiatan tersebut dapat dimulai dengan mengungkapkan pengalaman masing-masing dalam
mengajarkan materi yang sama.Strategi pembelajaran yang dipilih antara lain dapat meliputi
bagaimana melakukan pendahuluan agar siswa termotivasi untuk melakukan proses belajar
secara aktif;aktivitas-aktivitas belajar bagaimana yang diharapkan dilakukan siswa pada kegiatan
inti pembelajaran,bagaimana rancangan interaksi antara siswa dengan materi ajar, interaksi siswa
dengan guru,bagaimana pertukaran hasil belajar(sharing) antar siswa atau antar kelompok harus
dilakukan,bagaimana strategi intervensi guru pada level kelas, kelompok dan individu serta
bagaimana aktivitas siswa pada akhir pembelajaran.Agar proses pembelajaran dapat berjalan
secara mulus, maka rangkaian aktivitas dari awal sampai akhir pembelajaran perlu
diperhitungkan secara cermat termasuk alokasi waktu yang tersedia.
IV. Petunjuk untuk peningkatan proses belajar dan mengajar
7. http://sumut.kemenag.go.id
Pada saat sekarang tidak lagi digunakan rencana pembelajaran akan tetapi rancangan
pembelajaran yaitu merancang suatu pelajaran, sedangkan rencana pembelajaran terfokus pada
merencanakan suatu pelajaran. Sedangkan rancangan pembelajaran terfokus pada setiap langkah
dari suatu pelajaran; perencanaan, implementasi, dan refleksi. Khususnya lebih terfokus pada
implementasi.
Biasanya untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif ada tiga tahapan dasar (1) Plan
(Perencanaan),(2) Do (Pelaksanaan), dan (3) see (Refleksi).
Pada tahapan Plan mencakup empat langkah; (1) Menganalisis topic (2) Menganalisis
realitas siswa (3) Membuat Rencana Pembelajaran dan (4) memeriksa Rencana Pembelajaran.
Pada tahapan “Do” mencakup tiga langkah (5) membangkitkan minat siswa, (6) Menyadari
Pembelajaran bermakna bagi siswa (7) menyimpulkan pelajaran. Tahapan “see” (8) Merefleksi
pelajaran. Hasil dari tahapan see akan diberikan kembali pada tahapan “plan” dan “Do” untuk
peningkatan pelajaran selanjutnya.
Pada saat (1) menganalisis topik: a. kita harus memahami seluruh gambaran dari suatu
topik dan untuk rancangan pembelajaran: mencari tahu bagaimana topic yang dipresentasikan
pada buku teks dan mempertimbangkan bagaimana kita mempresetasikan topik tersebut selama
kelas berlangsung. Satu topic bisa saja mencakup beberapa pelajaran selama beberapa tingkat
kelas. Kita harus meninjau seluruh pelajaran yang terkait dengan topik tersebut dan memahami
struktur pelajaran-pelajaran tersebut. b. Mengenali rangkaian pelajaran c. mencari tujuan dari
pelajaran.
Pada saat (2) menganalisis realitas siswa yang perlu dipahami a. tingkat pemahaman
siswa b. minat siswa c. kondisi pembelajaran siswa d. siswa yang paham dengan cepat dan yang
lamban dan pada saat membuat rencana pembelajaran yang harus diperhatikan adalah: a.
menyusun tujuan pembelajaran (dipakai ranah kognitif, afektif, psikomotor)
Pada saat (3) membuat RPP yang perlu: a menyusun tujuan pembelajaran b. memperjelas
masalah utama dan pendekatan c. membuat alur pelajaran d. menyiapkan bahan pengajaran dan
pembelajaran. Dan pada saat (4) memeriksa rencana pembelajarana a.memeriksa rencana
pembelajaran dengan seksama b.mempertimbangkan pengaturan tempat duduk. Pada saat (5)
yakni membangkitkan minat siswa a. memahami kondisi siswa b. membuat pendahuluan yang
menarik c. tidak perlu menjelaskan tujuan pembelajaran.
Pada saat (6) menciptakan pembelajaran bermakna bagi siswa adalah: a. jelaskan dengan
tepat b. gunakan papan tulis dengan terampl c. menciptakan dialog bukan monolog d. bersikap
fleksibel e. gunakan kerja kelompok secara efektif f. membantu siswa yang mengalami kesulitan
g. belajar dari kesalahan h. berikan kesempatan siswa membuat catatan. Pada saat menyimpulkan
pelajaran a. berdasar pada pemahaman siswa b. mengembangkan dan memperbaiki pemahaman
siswa, bukan sekedar member skor. Dan pada saat merefleksi pelajaran yang harus diperhatikan
a. menangkap realitas pembelajaran siswa b. mengidentifikasi masalah c. mencari solusi.
8. http://sumut.kemenag.go.id
Kesimpulan
1. Guru yang professional adalah guru yang tidak menyia-nyiakan waktu berlalu begitu
saja,sehingga pada saat ia hendak mulai mengajar banyak persiapan-persiapan yang sudah ia
dilakukan diantaranya membuat silabus &RPP,pemilihan model&media, membuat
LKS,merancang denah siswa,menggunakan alat praga sesuai dengan apa yang akan diajarkan.
2. Guru harus memiliki empat kompetensi yaitu pedaogik, kepribadian, professional & sosial.
3. Dengan kompetensi di atas uru dapat merancang proses pembelajaran yang ingin
dilaksanakan agar lebih baik dari sebelumnya.
4. Guru yang professional akan memilih model lesson study karena model ini banyak diminati
di Jepang
5. Proses lesson study terbagi kepada tiga yakni plan, do (pelaksanaan) & see (refleksi).
Langkah 1 : Menganalisis Topik Langkah 2:
(1-1) Memahami seluruh gambaran dari suatu Menganalisis realitas siswa
topik (2-1) Tingkat pemahaman siswa
(1-2) Mengenali rangkaian pelajaran
(2-2) Minat siswa
(1-3) Mencari tujuan dari pelajaran
(2-3) Kondisi pembelajaran siswa
(2-4) siswa yang paham dengan cepat
dan yang lamban
Langkah 3: Membuat Rencana
Pembelajaran
(3-1) Menyusun tujuan pembelajaran
(3-2) Memperjelas masalah utama dan pendekatan
(3-3) Membuat alur pelajaran
(3-4) menyiapkan bahan pengajar dan pembelajaran
Langkah 4: Memeriksa rencana
pembelajaran
(4-1) Memeriksa rencana pembelajaran dengan
seksama
(4-2) Mempertimbangkan pengaturan tempat duduk
Langkah 5: Membangkitkan minat siswa
(5-1) Memahami kondisi siswa
(5-2) Membuat pendahuluan yang menarik
(5-3) Tidak perlu menjelaskan tujuan pembelajaran
Langkah 6: Menciptakan pembelajaran bermakna bagi siswa
(6-1) Jelaskan dengan tepat
(6-2) Gunakan papan tulis dengan terampil
(6-3) Menciptakan dialog, bukan monolog
(6-4) Bersikap fleksibel
(6-5) Gunakan kerja kelompok secara efektif
(6-6) Membantu siswa yang mengalami kesulitan
(6-7) Belajar dari kesalahan siswa
(6-8) Berikan kesempatan siswa membuat catatan
Langkah 7:Menyimpulkan pelajaran
10. http://sumut.kemenag.go.id
Daftar Pustaka
Zainal, Aqib. 2008. Standar Kualifikasi Kompetensi Guru (kepada sekolah) Pengawas Sekolah.
Bandung. Iramawidya.
S. Nasution, 2008. Berbasis penndekatan dalam prosesbelajar & mengajar. Jakarta. PT Bumi
Aksara.
Zaina, Aqib. 2007. Membangun profesionalisme guru dan pengawas sekolah. Bandung.
Iramawidya.
Triyanto. 2008. Mendesain pembelajaran konstektual dikelas. Jakarta. Cerdas Pustaka Publisher.
Koji Sato. 2009. Panduan untuk peningkatan proses belajar mengajar. Jakarta. Pelita.
Koji Sato. 2009. Petunjuk guru untuk pembelajaran yang lebih baik. Jakarta. Pelita.