SlideShare a Scribd company logo
http://sumut.kemenag.go.id



                        PROFESSIONALISME GURU
                         MELALUI LESSON STUDY

                                          Oleh Juwairiah1
                                               ABSTRAK

     Profesionalisme guru sangat diperlukan disekolah untuk keberhasilan pembelajaran dan
peningkatan mutu pendidikan, tanpa profesionalisme mutu pembelajaran disekolah-sekolah tetap
berjalan ditempat. Dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki dan dengan menggunakan
lesson study kinerja guru yang professional sangat dibutuhkan dalam menuangkan buah
pikirannya untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari. Oleh karena itu guru yang melakukan
lesson study harus melalui tiga tahapan yaitu plan (perencanaan) yang dimulai dari merancang
pembelajaran mulai dari membuat silabus& RPP, model, media, LKS, denah siswa, dsb,
kemudian dilanjutkan dengan do( (pelaksanaan). Didalam pelaksanaan guru harus
melaksanakan sesuai dengan silabus&RPP yang sudah dirancang guru tersebut, selanjutnya see(
refleksi). Pada tahap ini guru mendiskusikan bagaimana proses pembelajaran yang baru
dilaksanakan dan tahap ini pula guru mendiskusikan bagaimana siswa menerima pembelajaran
yang baru diterimanya dan dari sini guru bisa menerima masukan-masukan dari observer(
teman sesama bidang study) untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya agar hasilnya lebih baik
lagi.

Kata kunci: Profesionalisme, guru, lesson study.

I.1. Pendahuluan

          Dewasa ini proses pembelajaran di dalam kelas kurang mendapat perhatian dari orangtua
dan dari pemerintah yang penting hasil UN (ujian) mendapat nilai tinggi. Umumnya
pembelajaran dilakukan dalam bentuk satu arah, guru lebih banyak ceramah dihadapan siswa,
sementara siswa mendengarkan. Guru beranggapan tugasnya hanya menstranfer pengetahuan
yang dimiliki guru kepada siswa dengan target tersampainya topik-topik yang tertulis dalam
dokumen kurikulum kepada siswa.

          Pada umumnya guru tidak memberi inspirasi kepada siswa untuk berkreasi dan tidak
melatih siswa untuk hidup mandiri. Guru dalam menyajikan pelajaran kurang menantang bagi
siswa untuk berfikir akibatnya siswa tidak menyenangi pelajaran.

          Kepala sekolah dan pengawas terkadang lupa dalam membina guru sehingga pada saat
supervisi terkadang hanya administrasi (kelengkapan) dari guru tersebut yang ditanyakan, akan
tetapi proses pembelajaran yang dilakukan didalam kelas terlupakan. Guru kurang mendapat
bimbingan maupun arahan-arahan dalam proses pembelajaran, padahal mereka sangat
membutuhkannya.

          Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan,       tahun 2007 keluarlah Permendiknas
nomor 16 tahun 2007 menyatakan seorang guru harus memiliki empat kompetensi yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian,kompetensi professional dan kompetensi sosial.
Dari keempat kompetensi diatas maka guru harus benar-benar mempersiapkan diri dalam
1
    Widyaiswara,Balai Diklat Keagamaan Medan
http://sumut.kemenag.go.id



menyampaikan materi pembelajaran, mulai dari perencanaan (persiapan RPP,alat bantu, model
yang digunakan, LKS, dsb), pelaksanaan (jalannya proses pembelajaran) dan refleksi (gambaran
pada saat terjadinya proses pembelajaran). Oleh karena itu Pemerintah bekerja sama dengan
Jepang untuk peningkatan proses pembelajaran dengan menggunakan Lesson study. Guru yang
professional tetap mempunya keinginan untuk merubah proses pembelajaran sehari-hari agar
lebih baik dari sebelumnya.




I.2. Pengertian Lesson study

       Tidak sedikit dana yang dipersiapkan oleh pemerintah untuk mengadakan pelatihan guru
akan tetapi usaha yang dilakukan Pemerintah ini banyak yang kurang signifikan terhadap
peningkatan mutu guru, ini disebabkan karena pelatihan tidak berbasis pada permasalahan nyata
didalam kelas, materi pelatihan sama diterima oleh guru tanpa mengenal daerah asal. Hasil
pelatihan hanya menjadi pengetahuan saja tidak diterapkan pada pembelajaran dikelas. Untuk
mengatasi kelemahan pelatihan ini maka tulisan ini menawarkan bagaimana upaya pemberdayaan
guru sesuai kapasitas model tersebut adalah dengan Lesson study. Lesson study yaitu suatu
model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan
berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun
komunitas belajar. Dengan demikian lesson study bukan metode atau strategi pembelajaran tetapi
kegiatan lesson study dapat menerapkan berbagai metode atau strategi pembelajaran sesuai
dengan situasi dan kondisi dan permasalahan yang dihadapi guru. Lesson study dilaksanakan
dalam tiga tahapan yaitu Plan (merencanakan), do (melaksanakan) dan see (merefleksi) yang
berkelanjutan. Dengan kata lain lesson study merupakan suatu cara peningkatan mutu pendidikan
yang tak pernah berakhir (continous improvement).

       Plan (merencanakan)                       do (melaksanakan)




                              See (merefleksi)

                      Skema kegiatan Lesson study

   a. Perencanaan (plan) bertujuan untuk merancang pembelajaran yang dapat membelajarkan
       siswa dan berpusat pada siswa, bagaimana supaya siswa berpartisipasi aktif dalam proses
       pembelajaran. Perencanaan yang baik tidak dilakukan sendirian akan tetapi bersama,
       beberapa guru dapat berkolaborasi dengan sesama guru atau dosen dan dapat pula
       memperkaya ide-ide. Pertemuan yang dilakukan dalam workshop sesama guru maupun
       dosen dapat menyebabkan terbentuknya kolegalitas, sehingga mereka tidak merasa tinggi
       maupun rendah dan terbentuklah mutual learning (saling belajar).
   b. Pada pelaksanaan (do) pembelajaran untuk menerapkan rangsangan pembelajaran yang
       telah dirumuskan dalam perencanaan. Dalam perencanaan telah disepakati siapa guru
http://sumut.kemenag.go.id



       yang tampil dan sekolah mana yang menjadi tuan rumah tujuannya adalah untuk menguji
       coba efektifitas model pembelajaran yang telah dirancang. Guru lain dari sekolah yang
       bersangkutan atau dari sekolah lain sebagai pengamat (observer), begitu juga dengan
       dosen, mahasiswa, dan kepala sekolah. Sebelum pembelajaran dimulai dilakukan briefing
       kepada para pengamat untuk menginformasikan kegiatan pembelajaran yang telah
       direncanakan oleh seorang guru dan disini pengamat juga tidak boleh mengganggu
       kegiatan   pembelajaran.    Para   pengamat     dapat   melakukan perekaman kegiatan
       pembelajaran melalui video, kamera, atau foto digital untuk keperluan dokumentasi.
   c. Langkah ketiga dalam Lesson study adalah refleksi (see). Setelah selesai pembelajaran
       berlangsung, maka dilakukan diskusi antara guru dan pengamat yang dipandu oleh kepala
       sekolah ataupun seseorang yang ditunjuk untuk membahas pelajaran. Guru mengawali
       diskusi dengan menyampaikan kesan-kesan dalam melaksanakan pembelajaran.
       Selanjutnya menyampaikan komentar tentang yang berkenaan dengan aktifitas
       siswa.sebaliknya guru harus menerima masukan dari pengamat untuk perbaikan
       pembelajaran berikutnya. Pada prinsipya semua orang yang terlibat dalam kegiatan lesson
       study harus memperoleh lesson learn. Dengan demikian kita membangun komunitas
       belajar melalui lesson study.



II. 1. Sejarah perkembangan lesson study

       Lesson study sudah berkembang di Jepang sejak awal tahun seribu sembilan ratusan.
Melalui kegiatan tersebut guru-guru di Jepang mengkaji pembelajaran melalui perencanaan dan
observasi bersama yang bertujuan untuk memotivasi siswa-siswa aktif belajar mandiri. Lesson
study merupakan terjemahan langsung dari bahasa Jepang. Jugyokenkyu yang berasal dari dua
kata jugyo yang berarti lesson atau pembelajaran dan kenkyu yang berarti study atau research
atau pengkajian. Dengan demikian lesson study merupakan study atau penelitian atau pengkajian
terhadap pembelajaran. Lesson study dapat diselenggarakan oleh kelompok guru-guru bidang
study (pelajaran yang sama) atau yang sama mata pelajaran, akan tetapi berbeda sekolahnya.
       Lesson study yang sangat populer di Jepang adalah Lesson study yang dilaksanakan
disekolah disebut konakeshu yang berkembang sejak awal tahun 1960an. Kona artinya disekolah
dan kenshu yang berarti training. Istilah kona kenshu berarti school based in service training atau
in service education with in the school atau in house workshop.


II.2. Bagaimana lesson study berkembang di Indonesia


       Lesson study berkembang di Indonesia melalui IMSTEP (Indonesia Mathtematic and
Science Teacher Education Project) yang diimplementasikan sejak oktober tahun 1998 ditiga
IKIP yaitu di UPI,UNY,UNM, bekerja sama dengan JICA (jepang international Agency). Tujuan
dari IMSTEP adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika dan IPA . Di Indonesia
sementara tujuan khususnya untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika di Indonesia.
http://sumut.kemenag.go.id



       Fase IMSTEP (1998-2003) difokuskan pada pendidikan pre dan in service ditiga fakultas
FMIPA & IKIP bandung, Jogja dan Malang. Fase Follow–up IMSTEP (2003-2005) dengan
tujuan untuk meningkatkan mutu inservice teacher training (pelatihan guru dalam jabatan dan
mutu pendidikan calon guru) pre service teacher training (dibidang matematika dan IPA di UPI,
UNY & UNM). Dr eusuke Saito dan Isanm Kupoki sebagai chief adviser dan coordinator.
       Untuk menjaga keberlanjutan kegiatan lesson study dilakukan pendekatan oleh pimpinan
fakultas di tiga universitas. Di Bandung pimpinan FMIPA UPI bersilaturrahmi dengan kepala-
kepala sekolah piloting yang berkebetulan baru terjadi pergantian kepala sekolah, diskusi
terfokus pada resource sharing artinya pimpinan FMIPA UPI menyediakan narasumber termasuk
kebutuhan sementara sekolah piloting mendorong guru- guru termasuk kebutuhannya
berkolaborasi. Selanjutnya MGMP IPA SMP wilayah Barat kota Bandung pada smester genap
2005/2006 telah mengimplementasikan model pembelajaran tersebut d SMP Miftahul iman,
SMPN 12 Bandung, SMP Lab school UPI, SMPN 29 Bandung dan SMP YWKA.
       Untuk memperoleh model sosialisasi lesson study pada tingkat yang lebih luas dilakukan
piloting lesson study ditiga kabupaten yaitu Sumedang, Bantul, dan Pasuruan.Piloting ini
melibatkan seluruh guru matematika IPA SMP dan MTS.


III. Mengapa Lesson Study


III.1. Kelebihan Lesson Study
       Kegiatan Lesson study ternyata dapat mendatangkan banyak manfaat yaitu meliputi:
       a. Meningkatnya pengetahuan guru tentang cara mengobservasi aktifitas belajar siswa.
       b. Menguatkan hubungan kolegalitas baik antara guru maupun dengan observer selain
           guru.
       c. Menguatnya hubungan antara pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dengan tujuan
           pembangunan jangka panjang.
       d. Meningkatnya motivasi guru untuk senantiasa berkembang.
       e. Meningkatnya kualitas rencana pembelajaran misalnya bahan ajar, teaching materials
           (hand on) dan strategi pembelajaran.
       Lesson study diawali dengan diskusi tentang materi ajar disesuaikan dengan tuntutan
kurikulum yang berlaku. Pada kegiatan ini guru mendiskusikan konsep-konsep esensial serta
kompetensi atau ketrampilan yang dipelajari siswa; membandingkan proses pembelajaran yang
biasa mereka lakukan ;serta membandingkan proses pembelajaran yang biasa mereka lakukan,
serta mempertimbangkan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa, apa yang perlu dipelajari
selanjutnya, dan bagaimana perkiraan respon siswa terhadap pembelajaran yang direncanakan.
Pada saat guru terlibat dalam kegiatan ini biasanya akan muncul sejumlah pertanyaan dalam
kaitannya dengan materi ajar, teaching material (hand on) dan strategi pembelajaran.
       Meningkatnya pengetahuan tentang materi ajar dan pembelajaran juga bisa diperoleh
melalui kegiatan observasi. Dari hasil pengamatan diperoleh gambaran bahwa setiap kelompok
ternyata menggunakan pendekatan berbeda-beda. Pada saat guru melakukan demonstrasi didepan
kelas, siswa yang duduk dibelakang sebaiknya diberi kesempatan untuk secara bebas mengambil
http://sumut.kemenag.go.id



tempat yang lebih dekat dengan guru sehingga dapat memperhatikan penjelasan guru secara jelas.
Pada saat siswa bekerja dalam kelompok guru sebaiknya memperhatikan apakah setiap siswa
terlibat secara aktif atau tidak. Posisi siswa harus diperhatikan sebaiknya siswa duduk secara
melingkar atau persegi. Posisi meja laboratorium juga diusulkan juga diusulkan untuk diubah
saling berhadapan dua-dua, sehingga ruang gerak siswa menjadi lebih luas.


III.2. Siapa yang melakukan Lesson study?


        Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya
datang dari kepala sekolah bersama guru. Siapa yang melakukan kegiatan tersebut sangatlah
bergantung pada tipe lesson study yang dikembangkan. Jika lesson study yang dikembangkan
berbasis sekolah (LSBS) maka orang orang melakukannya adalah semua guru dari berbagai
bidang study disekolah tersebut serta kepala sekolah. Lesson study dengan tipe ini dilaksanakan
dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas proses & hasil belajar siswa menyangkut
semua bidang study yang diajarkan. Karena kegiatan lesson study meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan refleksi guru terlibat secara aktif dalam ketiga kegiatan tersebut. Setiap langkah
kegiatan lesson study, guru memperoleh kesempatan untuk melakukan identifikasi masalah
pembelajaran, mengkaji pengalaman pembelajaran yang biasa dilakukan, memilih alternative
model pembelajaran, merancang rencana pembelajaran, mengkaji kelebihan dan kekurangan
model pembelajaran yang dipilih, melaksanakan pembelajaran, mengobservasi proses
pembelajaran, mengidentifikasi hal-hal penting yang terjadi dalam aktivitas belajar dalam kelas,
mengambil pelajaran berharga untuk peningkatan kualitas.
        Lesson study terbagi dua; lesson study LSBS (Lesson Study Berbasis Sekolah) dan
Lesson study MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Untuk lesson study LSBS yaitu
sekelompok guru yang sama bidang studinya dalam satu sekolah bermusyawarah (berkolaborasi)
dalam    merencanakan     (menyusun    RPP,memilih      model,media    yang    akan   digunakan),
melaksanakan pembelajaran dan merefleksikan bersama dengan guru bidang study dan bersama-
sama dengan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
        Untuk Lesson study MGMP yaitu sekelompok guru yang sama bidang studynya dari
beberapa sekolah dan satu wilayah, kepala sekolah dan kemungkinan dari ada dari Universitas,
mereka berkumpul bersama membahas mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan refleksi juga
memilih guru yang menjadi model yang akan tampil,mereka saling berkolaborasi untuk
meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya.
        Jika kita perhatikan secara seksama kedua tipe lesson study diatas pada dasarnya
melibatkan sekelompok orang yang melakukan perencanaan, implemetasi, dan refleksi pasca
pembelajaran secara bersama-sama sehingga membentuk suatu komunitas belajar yang secara
sinergis diharapkan mampu menciptakan terobosan-terobosan baru dalam menciptakan
pembelajaran inovatif. Sehingga setiap komunitas yang terlibat sangat potensial untuk mampu
melakukan self development sehingga memiliki kemandirian untuk berkembang bersama-sama
dengan anggota komunitas belajar lainnya.
http://sumut.kemenag.go.id




III.3. Bagaimana melakukan persiapan lesson study


       Lesson study pada dasarnya meliputi tiga bagian kegiatan yakni perencanaan,
implementasi dan refleksi. Untuk mempersiapkan sebuah lesson study hal pertama yang sangat
penting adalah melakukan persiapan. Tahap awal persiapan dapat dimulai dengan melakukan
identifikasi masalah pembelajaran yang meliputi materi ajar,teaching materials(hands on),
strategi pembelajaran, dan siapa yang akan berperan menjadi guru. Materi ajar yang dipilih tentu
harus yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku serta program yang sedang berjalan
disekolah. Analisis mendalam tentang materi ajar dan hands on yang dipilih perlu dilakukan
secara bersama-sama untuk memperoleh alternatif terbaik yang dapat mendorong proses belajar
siswa secara optimal. Pada tahapan analisis tersebut perlu dipertimbangkan kedalam materi yang
akan disajikan ditinjau antara lain dari tuntutan kurikulum, latar belakang pengetahuan dan
kemampuan siswa, kompetensi yang akan dikembangkan, serta kemungkinan-kemungkinan
pengembangan dalam kaitannya dengan materi terkait. Dalam kaitannya dengan materi ajar yang
dikembangkan, juga perlu dikaji kemungkinan kemungkinan respon siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Hal ini sangat penting dilakukan terutama untuk mengantisipasi
respon siswa yang tidak terduga. Jika materi ajar yang dirancang ternyata terlalu sulit bagi siswa,
maka kemungkinan alternatif intervensi guru untuk menyesuaikan dengan tingkat kemampuan
siswa perlu dipersiapkan secara matang. Sebaliknya jika ternyata materi ajar yang dirancang
terlalu mudah bagi siswa maka kemungkinan intervensi yang bersifat pengembangan perlu juga
dipersiapkan. Dengan demikian sebelum implementasi pembelajaran berlangsung guru telah
memiliki kesiapan yang mantap sehingga proses pembelajaran yang terjadi pada saat lesson study
dilaksanakan mampu mengoptimalkan proses dan hasil belajar siswa sesuai dengan yang
diharapkan.
       Selain materi ajar, guru secara berkelompok perlu mendiskusikan strategi pembelajaran
yang akan digunakan yakni meliputi pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Analisis
kegiatan tersebut dapat dimulai dengan mengungkapkan pengalaman masing-masing dalam
mengajarkan materi yang sama.Strategi pembelajaran yang dipilih antara lain dapat meliputi
bagaimana melakukan pendahuluan agar siswa termotivasi untuk melakukan proses belajar
secara aktif;aktivitas-aktivitas belajar bagaimana yang diharapkan dilakukan siswa pada kegiatan
inti pembelajaran,bagaimana rancangan interaksi antara siswa dengan materi ajar, interaksi siswa
dengan guru,bagaimana pertukaran hasil belajar(sharing) antar siswa atau antar kelompok harus
dilakukan,bagaimana strategi intervensi guru pada level kelas, kelompok dan individu serta
bagaimana aktivitas siswa pada akhir pembelajaran.Agar proses pembelajaran dapat berjalan
secara mulus, maka rangkaian aktivitas dari awal sampai akhir pembelajaran perlu
diperhitungkan secara cermat termasuk alokasi waktu yang tersedia.


IV. Petunjuk untuk peningkatan proses belajar dan mengajar
http://sumut.kemenag.go.id




       Pada saat sekarang tidak lagi digunakan rencana pembelajaran akan tetapi rancangan
pembelajaran yaitu merancang suatu pelajaran, sedangkan rencana pembelajaran terfokus pada
merencanakan suatu pelajaran. Sedangkan rancangan pembelajaran terfokus pada setiap langkah
dari suatu pelajaran; perencanaan, implementasi, dan refleksi. Khususnya lebih terfokus pada
implementasi.
       Biasanya untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif ada tiga tahapan dasar (1) Plan
(Perencanaan),(2) Do (Pelaksanaan), dan (3) see (Refleksi).
       Pada tahapan Plan mencakup empat langkah; (1) Menganalisis topic (2) Menganalisis
realitas siswa (3) Membuat Rencana Pembelajaran dan (4) memeriksa Rencana Pembelajaran.
Pada tahapan “Do” mencakup tiga langkah (5) membangkitkan minat siswa, (6) Menyadari
Pembelajaran bermakna bagi siswa (7) menyimpulkan pelajaran. Tahapan “see” (8) Merefleksi
pelajaran. Hasil dari tahapan see akan diberikan kembali pada tahapan “plan” dan “Do” untuk
peningkatan pelajaran selanjutnya.
       Pada saat (1) menganalisis topik: a. kita harus memahami seluruh gambaran dari suatu
topik dan untuk rancangan pembelajaran: mencari tahu bagaimana topic yang dipresentasikan
pada buku teks dan mempertimbangkan bagaimana kita mempresetasikan topik tersebut selama
kelas berlangsung. Satu topic bisa saja mencakup beberapa pelajaran selama beberapa tingkat
kelas. Kita harus meninjau seluruh pelajaran yang terkait dengan topik tersebut dan memahami
struktur pelajaran-pelajaran tersebut. b. Mengenali rangkaian pelajaran c. mencari tujuan dari
pelajaran.
       Pada saat (2) menganalisis realitas siswa yang perlu dipahami a. tingkat pemahaman
siswa b. minat siswa c. kondisi pembelajaran siswa d. siswa yang paham dengan cepat dan yang
lamban dan pada saat membuat rencana pembelajaran yang harus diperhatikan adalah: a.
menyusun tujuan pembelajaran (dipakai ranah kognitif, afektif, psikomotor)
       Pada saat (3) membuat RPP yang perlu: a menyusun tujuan pembelajaran b. memperjelas
masalah utama dan pendekatan c. membuat alur pelajaran d. menyiapkan bahan pengajaran dan
pembelajaran. Dan pada saat (4) memeriksa rencana pembelajarana a.memeriksa rencana
pembelajaran dengan seksama b.mempertimbangkan pengaturan tempat duduk. Pada saat (5)
yakni membangkitkan minat siswa a. memahami kondisi siswa b. membuat pendahuluan yang
menarik c. tidak perlu menjelaskan tujuan pembelajaran.
       Pada saat (6) menciptakan pembelajaran bermakna bagi siswa adalah: a. jelaskan dengan
tepat b. gunakan papan tulis dengan terampl c. menciptakan dialog bukan monolog d. bersikap
fleksibel e. gunakan kerja kelompok secara efektif f. membantu siswa yang mengalami kesulitan
g. belajar dari kesalahan h. berikan kesempatan siswa membuat catatan. Pada saat menyimpulkan
pelajaran a. berdasar pada pemahaman siswa b. mengembangkan dan memperbaiki pemahaman
siswa, bukan sekedar member skor. Dan pada saat merefleksi pelajaran yang harus diperhatikan
a. menangkap realitas pembelajaran siswa b. mengidentifikasi masalah c. mencari solusi.
http://sumut.kemenag.go.id




                Kesimpulan




                1. Guru yang professional adalah guru yang tidak menyia-nyiakan waktu berlalu begitu
                     saja,sehingga pada saat ia hendak mulai mengajar banyak persiapan-persiapan yang sudah ia
                     dilakukan diantaranya           membuat   silabus      &RPP,pemilihan            model&media,   membuat
                     LKS,merancang denah siswa,menggunakan alat praga sesuai dengan apa yang akan diajarkan.
                2. Guru harus memiliki empat kompetensi yaitu pedaogik, kepribadian, professional & sosial.
                3. Dengan kompetensi di atas uru dapat merancang proses pembelajaran yang ingin
                     dilaksanakan agar lebih baik dari sebelumnya.
                4. Guru yang professional akan memilih model lesson study karena model ini banyak diminati
                     di Jepang
                5. Proses lesson study terbagi kepada tiga yakni plan, do (pelaksanaan) & see (refleksi).


Langkah 1 : Menganalisis Topik                                           Langkah 2:
(1-1)     Memahami seluruh gambaran dari suatu                           Menganalisis realitas siswa
topik                                                                    (2-1) Tingkat pemahaman siswa
(1-2)     Mengenali rangkaian pelajaran
                                                                         (2-2) Minat siswa
(1-3)     Mencari tujuan dari pelajaran
                                                                         (2-3) Kondisi pembelajaran siswa
                                                                         (2-4) siswa yang paham dengan cepat
                                                                         dan yang lamban



Langkah 3: Membuat Rencana
Pembelajaran
(3-1)   Menyusun tujuan pembelajaran
(3-2)   Memperjelas masalah utama dan pendekatan
(3-3)   Membuat alur pelajaran
(3-4)   menyiapkan bahan pengajar dan pembelajaran




Langkah 4: Memeriksa rencana
pembelajaran
(4-1) Memeriksa rencana pembelajaran dengan
seksama
(4-2) Mempertimbangkan pengaturan tempat duduk




Langkah 5: Membangkitkan minat siswa
(5-1) Memahami kondisi siswa
(5-2) Membuat pendahuluan yang menarik
(5-3) Tidak perlu menjelaskan tujuan pembelajaran




Langkah 6: Menciptakan pembelajaran bermakna bagi siswa
(6-1)   Jelaskan dengan tepat
(6-2)   Gunakan papan tulis dengan terampil
(6-3)   Menciptakan dialog, bukan monolog
(6-4)   Bersikap fleksibel
(6-5)   Gunakan kerja kelompok secara efektif
(6-6)   Membantu siswa yang mengalami kesulitan
(6-7)   Belajar dari kesalahan siswa
(6-8)   Berikan kesempatan siswa membuat catatan




Langkah 7:Menyimpulkan pelajaran
http://sumut.kemenag.go.id
http://sumut.kemenag.go.id




                                        Daftar Pustaka




Zainal, Aqib. 2008. Standar Kualifikasi Kompetensi Guru (kepada sekolah) Pengawas Sekolah.
     Bandung. Iramawidya.

S. Nasution, 2008. Berbasis penndekatan dalam prosesbelajar & mengajar. Jakarta. PT Bumi
     Aksara.

Zaina, Aqib. 2007. Membangun profesionalisme guru dan pengawas sekolah. Bandung.
     Iramawidya.

Triyanto. 2008. Mendesain pembelajaran konstektual dikelas. Jakarta. Cerdas Pustaka Publisher.

Koji Sato. 2009. Panduan untuk peningkatan proses belajar mengajar. Jakarta. Pelita.

Koji Sato. 2009. Petunjuk guru untuk pembelajaran yang lebih baik. Jakarta. Pelita.

More Related Content

What's hot

PENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKROPENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKRO
keryman313
 
Bab 14 pengurusan alam pembelajaran (1)
Bab 14 pengurusan alam pembelajaran (1)Bab 14 pengurusan alam pembelajaran (1)
Bab 14 pengurusan alam pembelajaran (1)
Asyikin4996
 
Standard 4 - Pemantauan PdP
Standard 4 - Pemantauan PdPStandard 4 - Pemantauan PdP
Standard 4 - Pemantauan PdP
ALSAFII
 
PROFESIONALISME GURU NOVIS DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (P&P)
PROFESIONALISME GURU NOVIS DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (P&P)PROFESIONALISME GURU NOVIS DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (P&P)
PROFESIONALISME GURU NOVIS DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (P&P)
Hamidah Budi
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikel
ike ikram
 
Lesson Study / Kajian Pengajaran
Lesson Study / Kajian PengajaranLesson Study / Kajian Pengajaran
Lesson Study / Kajian Pengajaran
Mohamed Naim Daipi
 
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf 2
Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf  2Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf  2
Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf 2
Heri Suryono
 
Slide kriteria guru yang dicari.A171095
Slide kriteria guru yang dicari.A171095Slide kriteria guru yang dicari.A171095
Slide kriteria guru yang dicari.A171095
MuhammadImran990501
 
Pedagogi 21st century
Pedagogi 21st centuryPedagogi 21st century
Pedagogi 21st century
smkchemomoi
 
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Mayawi Karim
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikro
restya21
 
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Membuka PelajaranMicro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Haristian Sahroni Putra
 
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
vietry NIC
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Langsung
Rose Lind
 
makalah PAIKEM
makalah PAIKEMmakalah PAIKEM
makalah PAIKEM
Fathimah Sari
 
2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus
Anwar Sari
 

What's hot (20)

PENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKROPENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKRO
 
Bab 14 pengurusan alam pembelajaran (1)
Bab 14 pengurusan alam pembelajaran (1)Bab 14 pengurusan alam pembelajaran (1)
Bab 14 pengurusan alam pembelajaran (1)
 
Standard 4 - Pemantauan PdP
Standard 4 - Pemantauan PdPStandard 4 - Pemantauan PdP
Standard 4 - Pemantauan PdP
 
PROFESIONALISME GURU NOVIS DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (P&P)
PROFESIONALISME GURU NOVIS DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (P&P)PROFESIONALISME GURU NOVIS DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (P&P)
PROFESIONALISME GURU NOVIS DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (P&P)
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikel
 
Variasi belajar jadi
Variasi belajar jadiVariasi belajar jadi
Variasi belajar jadi
 
Lesson Study / Kajian Pengajaran
Lesson Study / Kajian PengajaranLesson Study / Kajian Pengajaran
Lesson Study / Kajian Pengajaran
 
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesiaUsaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
Usaha peningkatan hasil belajar bahasa indonesia
 
Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf 2
Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf  2Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf  2
Buku panduan kerja kepala sekolah.pdf 2
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
 
Slide kriteria guru yang dicari.A171095
Slide kriteria guru yang dicari.A171095Slide kriteria guru yang dicari.A171095
Slide kriteria guru yang dicari.A171095
 
Pedagogi 21st century
Pedagogi 21st centuryPedagogi 21st century
Pedagogi 21st century
 
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikro
 
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Membuka PelajaranMicro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
 
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Langsung
 
Esei 2
Esei 2Esei 2
Esei 2
 
makalah PAIKEM
makalah PAIKEMmakalah PAIKEM
makalah PAIKEM
 
2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus
 

Similar to Akzh1343183231

Lesson Study
Lesson StudyLesson Study
Lesson Study
Amin Herwansyah
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Susanti Susanti
 
Artikel Keguruan
Artikel KeguruanArtikel Keguruan
Artikel Keguruanarsyad20
 
5. ASESMEN SMK.pptx
5. ASESMEN SMK.pptx5. ASESMEN SMK.pptx
5. ASESMEN SMK.pptx
BsIsmail1
 
MATERI P5.pptx
MATERI P5.pptxMATERI P5.pptx
MATERI P5.pptx
AlfianGambara
 
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)Susi Yanti
 
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
guestc6f390
 
Ptk
PtkPtk
LK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdf
LK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdfLK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdf
LK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdf
AhsalAhsal
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Danajaya Mahmudz
 
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn20080210965
 
Latihan worshop ptk 1 lanjutan gusrizal sma3 bungo
Latihan worshop ptk 1 lanjutan   gusrizal sma3 bungoLatihan worshop ptk 1 lanjutan   gusrizal sma3 bungo
Latihan worshop ptk 1 lanjutan gusrizal sma3 bungo
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Muhamad Yusup
 
Supervisi
SupervisiSupervisi
INP082220220711.ppt
INP082220220711.pptINP082220220711.ppt
INP082220220711.ppt
BulqiaMasud1
 
Proposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaProposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaLaila Amru
 

Similar to Akzh1343183231 (20)

Lesson Study
Lesson StudyLesson Study
Lesson Study
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
 
Artikel Keguruan
Artikel KeguruanArtikel Keguruan
Artikel Keguruan
 
5. ASESMEN SMK.pptx
5. ASESMEN SMK.pptx5. ASESMEN SMK.pptx
5. ASESMEN SMK.pptx
 
INDUKSI.ppt
INDUKSI.pptINDUKSI.ppt
INDUKSI.ppt
 
MATERI P5.pptx
MATERI P5.pptxMATERI P5.pptx
MATERI P5.pptx
 
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
(1) lesson studi dlm pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (kelompok)
 
Pkm......
Pkm......Pkm......
Pkm......
 
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
LK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdf
LK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdfLK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdf
LK. 3 Best Practice PPL.1 dan PPL. 2 Siklus 2.pdf
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
 
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
 
Latihan worshop ptk 1 lanjutan gusrizal sma3 bungo
Latihan worshop ptk 1 lanjutan   gusrizal sma3 bungoLatihan worshop ptk 1 lanjutan   gusrizal sma3 bungo
Latihan worshop ptk 1 lanjutan gusrizal sma3 bungo
 
1 sm
1 sm1 sm
1 sm
 
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
 
Supervisi
SupervisiSupervisi
Supervisi
 
INP082220220711.ppt
INP082220220711.pptINP082220220711.ppt
INP082220220711.ppt
 
Proposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaProposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesia
 

Akzh1343183231

  • 1. http://sumut.kemenag.go.id PROFESSIONALISME GURU MELALUI LESSON STUDY Oleh Juwairiah1 ABSTRAK Profesionalisme guru sangat diperlukan disekolah untuk keberhasilan pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan, tanpa profesionalisme mutu pembelajaran disekolah-sekolah tetap berjalan ditempat. Dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki dan dengan menggunakan lesson study kinerja guru yang professional sangat dibutuhkan dalam menuangkan buah pikirannya untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari. Oleh karena itu guru yang melakukan lesson study harus melalui tiga tahapan yaitu plan (perencanaan) yang dimulai dari merancang pembelajaran mulai dari membuat silabus& RPP, model, media, LKS, denah siswa, dsb, kemudian dilanjutkan dengan do( (pelaksanaan). Didalam pelaksanaan guru harus melaksanakan sesuai dengan silabus&RPP yang sudah dirancang guru tersebut, selanjutnya see( refleksi). Pada tahap ini guru mendiskusikan bagaimana proses pembelajaran yang baru dilaksanakan dan tahap ini pula guru mendiskusikan bagaimana siswa menerima pembelajaran yang baru diterimanya dan dari sini guru bisa menerima masukan-masukan dari observer( teman sesama bidang study) untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya agar hasilnya lebih baik lagi. Kata kunci: Profesionalisme, guru, lesson study. I.1. Pendahuluan Dewasa ini proses pembelajaran di dalam kelas kurang mendapat perhatian dari orangtua dan dari pemerintah yang penting hasil UN (ujian) mendapat nilai tinggi. Umumnya pembelajaran dilakukan dalam bentuk satu arah, guru lebih banyak ceramah dihadapan siswa, sementara siswa mendengarkan. Guru beranggapan tugasnya hanya menstranfer pengetahuan yang dimiliki guru kepada siswa dengan target tersampainya topik-topik yang tertulis dalam dokumen kurikulum kepada siswa. Pada umumnya guru tidak memberi inspirasi kepada siswa untuk berkreasi dan tidak melatih siswa untuk hidup mandiri. Guru dalam menyajikan pelajaran kurang menantang bagi siswa untuk berfikir akibatnya siswa tidak menyenangi pelajaran. Kepala sekolah dan pengawas terkadang lupa dalam membina guru sehingga pada saat supervisi terkadang hanya administrasi (kelengkapan) dari guru tersebut yang ditanyakan, akan tetapi proses pembelajaran yang dilakukan didalam kelas terlupakan. Guru kurang mendapat bimbingan maupun arahan-arahan dalam proses pembelajaran, padahal mereka sangat membutuhkannya. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, tahun 2007 keluarlah Permendiknas nomor 16 tahun 2007 menyatakan seorang guru harus memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian,kompetensi professional dan kompetensi sosial. Dari keempat kompetensi diatas maka guru harus benar-benar mempersiapkan diri dalam 1 Widyaiswara,Balai Diklat Keagamaan Medan
  • 2. http://sumut.kemenag.go.id menyampaikan materi pembelajaran, mulai dari perencanaan (persiapan RPP,alat bantu, model yang digunakan, LKS, dsb), pelaksanaan (jalannya proses pembelajaran) dan refleksi (gambaran pada saat terjadinya proses pembelajaran). Oleh karena itu Pemerintah bekerja sama dengan Jepang untuk peningkatan proses pembelajaran dengan menggunakan Lesson study. Guru yang professional tetap mempunya keinginan untuk merubah proses pembelajaran sehari-hari agar lebih baik dari sebelumnya. I.2. Pengertian Lesson study Tidak sedikit dana yang dipersiapkan oleh pemerintah untuk mengadakan pelatihan guru akan tetapi usaha yang dilakukan Pemerintah ini banyak yang kurang signifikan terhadap peningkatan mutu guru, ini disebabkan karena pelatihan tidak berbasis pada permasalahan nyata didalam kelas, materi pelatihan sama diterima oleh guru tanpa mengenal daerah asal. Hasil pelatihan hanya menjadi pengetahuan saja tidak diterapkan pada pembelajaran dikelas. Untuk mengatasi kelemahan pelatihan ini maka tulisan ini menawarkan bagaimana upaya pemberdayaan guru sesuai kapasitas model tersebut adalah dengan Lesson study. Lesson study yaitu suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Dengan demikian lesson study bukan metode atau strategi pembelajaran tetapi kegiatan lesson study dapat menerapkan berbagai metode atau strategi pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi dan permasalahan yang dihadapi guru. Lesson study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan (merencanakan), do (melaksanakan) dan see (merefleksi) yang berkelanjutan. Dengan kata lain lesson study merupakan suatu cara peningkatan mutu pendidikan yang tak pernah berakhir (continous improvement). Plan (merencanakan) do (melaksanakan) See (merefleksi) Skema kegiatan Lesson study a. Perencanaan (plan) bertujuan untuk merancang pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa dan berpusat pada siswa, bagaimana supaya siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Perencanaan yang baik tidak dilakukan sendirian akan tetapi bersama, beberapa guru dapat berkolaborasi dengan sesama guru atau dosen dan dapat pula memperkaya ide-ide. Pertemuan yang dilakukan dalam workshop sesama guru maupun dosen dapat menyebabkan terbentuknya kolegalitas, sehingga mereka tidak merasa tinggi maupun rendah dan terbentuklah mutual learning (saling belajar). b. Pada pelaksanaan (do) pembelajaran untuk menerapkan rangsangan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam perencanaan. Dalam perencanaan telah disepakati siapa guru
  • 3. http://sumut.kemenag.go.id yang tampil dan sekolah mana yang menjadi tuan rumah tujuannya adalah untuk menguji coba efektifitas model pembelajaran yang telah dirancang. Guru lain dari sekolah yang bersangkutan atau dari sekolah lain sebagai pengamat (observer), begitu juga dengan dosen, mahasiswa, dan kepala sekolah. Sebelum pembelajaran dimulai dilakukan briefing kepada para pengamat untuk menginformasikan kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan oleh seorang guru dan disini pengamat juga tidak boleh mengganggu kegiatan pembelajaran. Para pengamat dapat melakukan perekaman kegiatan pembelajaran melalui video, kamera, atau foto digital untuk keperluan dokumentasi. c. Langkah ketiga dalam Lesson study adalah refleksi (see). Setelah selesai pembelajaran berlangsung, maka dilakukan diskusi antara guru dan pengamat yang dipandu oleh kepala sekolah ataupun seseorang yang ditunjuk untuk membahas pelajaran. Guru mengawali diskusi dengan menyampaikan kesan-kesan dalam melaksanakan pembelajaran. Selanjutnya menyampaikan komentar tentang yang berkenaan dengan aktifitas siswa.sebaliknya guru harus menerima masukan dari pengamat untuk perbaikan pembelajaran berikutnya. Pada prinsipya semua orang yang terlibat dalam kegiatan lesson study harus memperoleh lesson learn. Dengan demikian kita membangun komunitas belajar melalui lesson study. II. 1. Sejarah perkembangan lesson study Lesson study sudah berkembang di Jepang sejak awal tahun seribu sembilan ratusan. Melalui kegiatan tersebut guru-guru di Jepang mengkaji pembelajaran melalui perencanaan dan observasi bersama yang bertujuan untuk memotivasi siswa-siswa aktif belajar mandiri. Lesson study merupakan terjemahan langsung dari bahasa Jepang. Jugyokenkyu yang berasal dari dua kata jugyo yang berarti lesson atau pembelajaran dan kenkyu yang berarti study atau research atau pengkajian. Dengan demikian lesson study merupakan study atau penelitian atau pengkajian terhadap pembelajaran. Lesson study dapat diselenggarakan oleh kelompok guru-guru bidang study (pelajaran yang sama) atau yang sama mata pelajaran, akan tetapi berbeda sekolahnya. Lesson study yang sangat populer di Jepang adalah Lesson study yang dilaksanakan disekolah disebut konakeshu yang berkembang sejak awal tahun 1960an. Kona artinya disekolah dan kenshu yang berarti training. Istilah kona kenshu berarti school based in service training atau in service education with in the school atau in house workshop. II.2. Bagaimana lesson study berkembang di Indonesia Lesson study berkembang di Indonesia melalui IMSTEP (Indonesia Mathtematic and Science Teacher Education Project) yang diimplementasikan sejak oktober tahun 1998 ditiga IKIP yaitu di UPI,UNY,UNM, bekerja sama dengan JICA (jepang international Agency). Tujuan dari IMSTEP adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika dan IPA . Di Indonesia sementara tujuan khususnya untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika di Indonesia.
  • 4. http://sumut.kemenag.go.id Fase IMSTEP (1998-2003) difokuskan pada pendidikan pre dan in service ditiga fakultas FMIPA & IKIP bandung, Jogja dan Malang. Fase Follow–up IMSTEP (2003-2005) dengan tujuan untuk meningkatkan mutu inservice teacher training (pelatihan guru dalam jabatan dan mutu pendidikan calon guru) pre service teacher training (dibidang matematika dan IPA di UPI, UNY & UNM). Dr eusuke Saito dan Isanm Kupoki sebagai chief adviser dan coordinator. Untuk menjaga keberlanjutan kegiatan lesson study dilakukan pendekatan oleh pimpinan fakultas di tiga universitas. Di Bandung pimpinan FMIPA UPI bersilaturrahmi dengan kepala- kepala sekolah piloting yang berkebetulan baru terjadi pergantian kepala sekolah, diskusi terfokus pada resource sharing artinya pimpinan FMIPA UPI menyediakan narasumber termasuk kebutuhan sementara sekolah piloting mendorong guru- guru termasuk kebutuhannya berkolaborasi. Selanjutnya MGMP IPA SMP wilayah Barat kota Bandung pada smester genap 2005/2006 telah mengimplementasikan model pembelajaran tersebut d SMP Miftahul iman, SMPN 12 Bandung, SMP Lab school UPI, SMPN 29 Bandung dan SMP YWKA. Untuk memperoleh model sosialisasi lesson study pada tingkat yang lebih luas dilakukan piloting lesson study ditiga kabupaten yaitu Sumedang, Bantul, dan Pasuruan.Piloting ini melibatkan seluruh guru matematika IPA SMP dan MTS. III. Mengapa Lesson Study III.1. Kelebihan Lesson Study Kegiatan Lesson study ternyata dapat mendatangkan banyak manfaat yaitu meliputi: a. Meningkatnya pengetahuan guru tentang cara mengobservasi aktifitas belajar siswa. b. Menguatkan hubungan kolegalitas baik antara guru maupun dengan observer selain guru. c. Menguatnya hubungan antara pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dengan tujuan pembangunan jangka panjang. d. Meningkatnya motivasi guru untuk senantiasa berkembang. e. Meningkatnya kualitas rencana pembelajaran misalnya bahan ajar, teaching materials (hand on) dan strategi pembelajaran. Lesson study diawali dengan diskusi tentang materi ajar disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Pada kegiatan ini guru mendiskusikan konsep-konsep esensial serta kompetensi atau ketrampilan yang dipelajari siswa; membandingkan proses pembelajaran yang biasa mereka lakukan ;serta membandingkan proses pembelajaran yang biasa mereka lakukan, serta mempertimbangkan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa, apa yang perlu dipelajari selanjutnya, dan bagaimana perkiraan respon siswa terhadap pembelajaran yang direncanakan. Pada saat guru terlibat dalam kegiatan ini biasanya akan muncul sejumlah pertanyaan dalam kaitannya dengan materi ajar, teaching material (hand on) dan strategi pembelajaran. Meningkatnya pengetahuan tentang materi ajar dan pembelajaran juga bisa diperoleh melalui kegiatan observasi. Dari hasil pengamatan diperoleh gambaran bahwa setiap kelompok ternyata menggunakan pendekatan berbeda-beda. Pada saat guru melakukan demonstrasi didepan kelas, siswa yang duduk dibelakang sebaiknya diberi kesempatan untuk secara bebas mengambil
  • 5. http://sumut.kemenag.go.id tempat yang lebih dekat dengan guru sehingga dapat memperhatikan penjelasan guru secara jelas. Pada saat siswa bekerja dalam kelompok guru sebaiknya memperhatikan apakah setiap siswa terlibat secara aktif atau tidak. Posisi siswa harus diperhatikan sebaiknya siswa duduk secara melingkar atau persegi. Posisi meja laboratorium juga diusulkan juga diusulkan untuk diubah saling berhadapan dua-dua, sehingga ruang gerak siswa menjadi lebih luas. III.2. Siapa yang melakukan Lesson study? Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari kepala sekolah bersama guru. Siapa yang melakukan kegiatan tersebut sangatlah bergantung pada tipe lesson study yang dikembangkan. Jika lesson study yang dikembangkan berbasis sekolah (LSBS) maka orang orang melakukannya adalah semua guru dari berbagai bidang study disekolah tersebut serta kepala sekolah. Lesson study dengan tipe ini dilaksanakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas proses & hasil belajar siswa menyangkut semua bidang study yang diajarkan. Karena kegiatan lesson study meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi guru terlibat secara aktif dalam ketiga kegiatan tersebut. Setiap langkah kegiatan lesson study, guru memperoleh kesempatan untuk melakukan identifikasi masalah pembelajaran, mengkaji pengalaman pembelajaran yang biasa dilakukan, memilih alternative model pembelajaran, merancang rencana pembelajaran, mengkaji kelebihan dan kekurangan model pembelajaran yang dipilih, melaksanakan pembelajaran, mengobservasi proses pembelajaran, mengidentifikasi hal-hal penting yang terjadi dalam aktivitas belajar dalam kelas, mengambil pelajaran berharga untuk peningkatan kualitas. Lesson study terbagi dua; lesson study LSBS (Lesson Study Berbasis Sekolah) dan Lesson study MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Untuk lesson study LSBS yaitu sekelompok guru yang sama bidang studinya dalam satu sekolah bermusyawarah (berkolaborasi) dalam merencanakan (menyusun RPP,memilih model,media yang akan digunakan), melaksanakan pembelajaran dan merefleksikan bersama dengan guru bidang study dan bersama- sama dengan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Untuk Lesson study MGMP yaitu sekelompok guru yang sama bidang studynya dari beberapa sekolah dan satu wilayah, kepala sekolah dan kemungkinan dari ada dari Universitas, mereka berkumpul bersama membahas mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan refleksi juga memilih guru yang menjadi model yang akan tampil,mereka saling berkolaborasi untuk meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya. Jika kita perhatikan secara seksama kedua tipe lesson study diatas pada dasarnya melibatkan sekelompok orang yang melakukan perencanaan, implemetasi, dan refleksi pasca pembelajaran secara bersama-sama sehingga membentuk suatu komunitas belajar yang secara sinergis diharapkan mampu menciptakan terobosan-terobosan baru dalam menciptakan pembelajaran inovatif. Sehingga setiap komunitas yang terlibat sangat potensial untuk mampu melakukan self development sehingga memiliki kemandirian untuk berkembang bersama-sama dengan anggota komunitas belajar lainnya.
  • 6. http://sumut.kemenag.go.id III.3. Bagaimana melakukan persiapan lesson study Lesson study pada dasarnya meliputi tiga bagian kegiatan yakni perencanaan, implementasi dan refleksi. Untuk mempersiapkan sebuah lesson study hal pertama yang sangat penting adalah melakukan persiapan. Tahap awal persiapan dapat dimulai dengan melakukan identifikasi masalah pembelajaran yang meliputi materi ajar,teaching materials(hands on), strategi pembelajaran, dan siapa yang akan berperan menjadi guru. Materi ajar yang dipilih tentu harus yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku serta program yang sedang berjalan disekolah. Analisis mendalam tentang materi ajar dan hands on yang dipilih perlu dilakukan secara bersama-sama untuk memperoleh alternatif terbaik yang dapat mendorong proses belajar siswa secara optimal. Pada tahapan analisis tersebut perlu dipertimbangkan kedalam materi yang akan disajikan ditinjau antara lain dari tuntutan kurikulum, latar belakang pengetahuan dan kemampuan siswa, kompetensi yang akan dikembangkan, serta kemungkinan-kemungkinan pengembangan dalam kaitannya dengan materi terkait. Dalam kaitannya dengan materi ajar yang dikembangkan, juga perlu dikaji kemungkinan kemungkinan respon siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini sangat penting dilakukan terutama untuk mengantisipasi respon siswa yang tidak terduga. Jika materi ajar yang dirancang ternyata terlalu sulit bagi siswa, maka kemungkinan alternatif intervensi guru untuk menyesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa perlu dipersiapkan secara matang. Sebaliknya jika ternyata materi ajar yang dirancang terlalu mudah bagi siswa maka kemungkinan intervensi yang bersifat pengembangan perlu juga dipersiapkan. Dengan demikian sebelum implementasi pembelajaran berlangsung guru telah memiliki kesiapan yang mantap sehingga proses pembelajaran yang terjadi pada saat lesson study dilaksanakan mampu mengoptimalkan proses dan hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan. Selain materi ajar, guru secara berkelompok perlu mendiskusikan strategi pembelajaran yang akan digunakan yakni meliputi pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Analisis kegiatan tersebut dapat dimulai dengan mengungkapkan pengalaman masing-masing dalam mengajarkan materi yang sama.Strategi pembelajaran yang dipilih antara lain dapat meliputi bagaimana melakukan pendahuluan agar siswa termotivasi untuk melakukan proses belajar secara aktif;aktivitas-aktivitas belajar bagaimana yang diharapkan dilakukan siswa pada kegiatan inti pembelajaran,bagaimana rancangan interaksi antara siswa dengan materi ajar, interaksi siswa dengan guru,bagaimana pertukaran hasil belajar(sharing) antar siswa atau antar kelompok harus dilakukan,bagaimana strategi intervensi guru pada level kelas, kelompok dan individu serta bagaimana aktivitas siswa pada akhir pembelajaran.Agar proses pembelajaran dapat berjalan secara mulus, maka rangkaian aktivitas dari awal sampai akhir pembelajaran perlu diperhitungkan secara cermat termasuk alokasi waktu yang tersedia. IV. Petunjuk untuk peningkatan proses belajar dan mengajar
  • 7. http://sumut.kemenag.go.id Pada saat sekarang tidak lagi digunakan rencana pembelajaran akan tetapi rancangan pembelajaran yaitu merancang suatu pelajaran, sedangkan rencana pembelajaran terfokus pada merencanakan suatu pelajaran. Sedangkan rancangan pembelajaran terfokus pada setiap langkah dari suatu pelajaran; perencanaan, implementasi, dan refleksi. Khususnya lebih terfokus pada implementasi. Biasanya untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif ada tiga tahapan dasar (1) Plan (Perencanaan),(2) Do (Pelaksanaan), dan (3) see (Refleksi). Pada tahapan Plan mencakup empat langkah; (1) Menganalisis topic (2) Menganalisis realitas siswa (3) Membuat Rencana Pembelajaran dan (4) memeriksa Rencana Pembelajaran. Pada tahapan “Do” mencakup tiga langkah (5) membangkitkan minat siswa, (6) Menyadari Pembelajaran bermakna bagi siswa (7) menyimpulkan pelajaran. Tahapan “see” (8) Merefleksi pelajaran. Hasil dari tahapan see akan diberikan kembali pada tahapan “plan” dan “Do” untuk peningkatan pelajaran selanjutnya. Pada saat (1) menganalisis topik: a. kita harus memahami seluruh gambaran dari suatu topik dan untuk rancangan pembelajaran: mencari tahu bagaimana topic yang dipresentasikan pada buku teks dan mempertimbangkan bagaimana kita mempresetasikan topik tersebut selama kelas berlangsung. Satu topic bisa saja mencakup beberapa pelajaran selama beberapa tingkat kelas. Kita harus meninjau seluruh pelajaran yang terkait dengan topik tersebut dan memahami struktur pelajaran-pelajaran tersebut. b. Mengenali rangkaian pelajaran c. mencari tujuan dari pelajaran. Pada saat (2) menganalisis realitas siswa yang perlu dipahami a. tingkat pemahaman siswa b. minat siswa c. kondisi pembelajaran siswa d. siswa yang paham dengan cepat dan yang lamban dan pada saat membuat rencana pembelajaran yang harus diperhatikan adalah: a. menyusun tujuan pembelajaran (dipakai ranah kognitif, afektif, psikomotor) Pada saat (3) membuat RPP yang perlu: a menyusun tujuan pembelajaran b. memperjelas masalah utama dan pendekatan c. membuat alur pelajaran d. menyiapkan bahan pengajaran dan pembelajaran. Dan pada saat (4) memeriksa rencana pembelajarana a.memeriksa rencana pembelajaran dengan seksama b.mempertimbangkan pengaturan tempat duduk. Pada saat (5) yakni membangkitkan minat siswa a. memahami kondisi siswa b. membuat pendahuluan yang menarik c. tidak perlu menjelaskan tujuan pembelajaran. Pada saat (6) menciptakan pembelajaran bermakna bagi siswa adalah: a. jelaskan dengan tepat b. gunakan papan tulis dengan terampl c. menciptakan dialog bukan monolog d. bersikap fleksibel e. gunakan kerja kelompok secara efektif f. membantu siswa yang mengalami kesulitan g. belajar dari kesalahan h. berikan kesempatan siswa membuat catatan. Pada saat menyimpulkan pelajaran a. berdasar pada pemahaman siswa b. mengembangkan dan memperbaiki pemahaman siswa, bukan sekedar member skor. Dan pada saat merefleksi pelajaran yang harus diperhatikan a. menangkap realitas pembelajaran siswa b. mengidentifikasi masalah c. mencari solusi.
  • 8. http://sumut.kemenag.go.id Kesimpulan 1. Guru yang professional adalah guru yang tidak menyia-nyiakan waktu berlalu begitu saja,sehingga pada saat ia hendak mulai mengajar banyak persiapan-persiapan yang sudah ia dilakukan diantaranya membuat silabus &RPP,pemilihan model&media, membuat LKS,merancang denah siswa,menggunakan alat praga sesuai dengan apa yang akan diajarkan. 2. Guru harus memiliki empat kompetensi yaitu pedaogik, kepribadian, professional & sosial. 3. Dengan kompetensi di atas uru dapat merancang proses pembelajaran yang ingin dilaksanakan agar lebih baik dari sebelumnya. 4. Guru yang professional akan memilih model lesson study karena model ini banyak diminati di Jepang 5. Proses lesson study terbagi kepada tiga yakni plan, do (pelaksanaan) & see (refleksi). Langkah 1 : Menganalisis Topik Langkah 2: (1-1) Memahami seluruh gambaran dari suatu Menganalisis realitas siswa topik (2-1) Tingkat pemahaman siswa (1-2) Mengenali rangkaian pelajaran (2-2) Minat siswa (1-3) Mencari tujuan dari pelajaran (2-3) Kondisi pembelajaran siswa (2-4) siswa yang paham dengan cepat dan yang lamban Langkah 3: Membuat Rencana Pembelajaran (3-1) Menyusun tujuan pembelajaran (3-2) Memperjelas masalah utama dan pendekatan (3-3) Membuat alur pelajaran (3-4) menyiapkan bahan pengajar dan pembelajaran Langkah 4: Memeriksa rencana pembelajaran (4-1) Memeriksa rencana pembelajaran dengan seksama (4-2) Mempertimbangkan pengaturan tempat duduk Langkah 5: Membangkitkan minat siswa (5-1) Memahami kondisi siswa (5-2) Membuat pendahuluan yang menarik (5-3) Tidak perlu menjelaskan tujuan pembelajaran Langkah 6: Menciptakan pembelajaran bermakna bagi siswa (6-1) Jelaskan dengan tepat (6-2) Gunakan papan tulis dengan terampil (6-3) Menciptakan dialog, bukan monolog (6-4) Bersikap fleksibel (6-5) Gunakan kerja kelompok secara efektif (6-6) Membantu siswa yang mengalami kesulitan (6-7) Belajar dari kesalahan siswa (6-8) Berikan kesempatan siswa membuat catatan Langkah 7:Menyimpulkan pelajaran
  • 10. http://sumut.kemenag.go.id Daftar Pustaka Zainal, Aqib. 2008. Standar Kualifikasi Kompetensi Guru (kepada sekolah) Pengawas Sekolah. Bandung. Iramawidya. S. Nasution, 2008. Berbasis penndekatan dalam prosesbelajar & mengajar. Jakarta. PT Bumi Aksara. Zaina, Aqib. 2007. Membangun profesionalisme guru dan pengawas sekolah. Bandung. Iramawidya. Triyanto. 2008. Mendesain pembelajaran konstektual dikelas. Jakarta. Cerdas Pustaka Publisher. Koji Sato. 2009. Panduan untuk peningkatan proses belajar mengajar. Jakarta. Pelita. Koji Sato. 2009. Petunjuk guru untuk pembelajaran yang lebih baik. Jakarta. Pelita.