SlideShare a Scribd company logo
Kebutuhan Gizi pada Pasien dengan
Berbagai Gangguan Sistem Tubuh
Semester 01
Kegiatan Belajar I
JENIS DIET DAN
HUBUNGANNYA DENGAN
PENYAKIT
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Makanan ini sama dengan sehari-hari yang
beraneka ragam, bervariasi dengan bentuk,
tekstur, dan aroma yang normal.
Makanan Biasa
misalnya conjungtivitis tanpa demam, penyakit kulit yang
bukan alergi, low back pain, penyakit pada hidung telinga
dan tenggorokan (THT) yang tidak memerlukan operasi
Contoh pasien yang mendapatkan jenis makanan biasa
Tujuan diet, adalah memberikan
makanan sesuai kebutuhan gizi untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan
jaringan tubuh.
Cukup mineral, vitamin, dan kaya serat,
makanan tidak merangsang saluran cerna,
makanan sehari-hari beraneka ragam dan
bervariasi
Syarat diet pada makanan biasa adalah :
Energi sesuai kebutuhan normal orang
dewasa sehat dalam keadaan istirahat,
Protein 10-15% dari kebutuhan energi
total,
Lemak 10-25% dari kebutuhan energi total,
karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi
total,
Indikasi pemberian , diberikan kepada
pasien yang tidak memerlukan diet khusus
yang berhubungan dengan penyakitnya.
untuk diet makanan biasa ini adalah makanan yang merangsang,
seperti makanan yang berlemak tinggi, terlalu manis, terlalu
berbumbu, dan minuman yang mengandung alkohol.
Makanan yang tidak dianjurkan
ML adalah makanan yang memiliki tekstur
yang mudah dikunyah, ditelan, dan dicerna
dibandingkan dengan Makanan Biasa.
Makanan lunak (ML)
Tujuan diet makanan lunak adalah
memberikan makanan dalam bentuk lunak
yang mudah ditelan atau dicerna sesuai
kebutuhan gizi dan keadaan penyakit.
Energi, protein,dan zat gizi lain cukup,
Syarat-syarat diet makanan lunak meliputi :
Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau
lunak, sesuai dengan keadaan penyakit dan
kemampuan makan pasien,
Makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu 3
kali makan lengkap dan 2 kali selingan,
Makanan mudah cerna, rendah serat, dan tidak
mengandung bumbu yang tajam
Indikasi pemberian makanan lunak ini diberikan
kepada pasien sesudah operasi tertentu, pasien
dengan penyakit infeksi dengan kenaikan suhu
tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan
mengunyah dan menelan, serta sebagai
perpindahan dan makanan saring ke makanan biasa.
terdiri dari makan pagi dengan bubur ayam, telur ½ masak
, jus tomat dan teh. Menu makan siang terdiri dari nasi
tim/bubur, pepes tenggiri, tumis tempe, bening bayam,
pepaya iris, makan malam terdiri dari nasi tim/bubur, bistik
Jerman, tahu isi kukus, sup wortel + buncis, pisang
Menu Makanan Sehari
makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber Karbohidrat Beras ditim, dibubur, kentang direbus, dipure,
makaroni, soun, mi, misoa direbus, roti; biskuit;
tepung sagu;, tapioka; maizena, hunkwe
dibubur atau dibuat puding; gula; madu
Nasi digoreng,beras ketan, ubi, singkong, tales,
cantel
Sumber protein hewani Daging, ikan, ayam, unggas tidak berlemak
direbus, dikukus, ditim, dipanggang; telur
direbus, diceplok air, diorak-arik; bakso ikan,
sapi atau ayam direbus; susu; milk shake,
yogurt, keju.
Daging dan ayam berlemak dan berurat banyak,
daging ayam, ikan dan telur digoreng; ikan
banyak duri
Sumber protein nabati Tempe dan tahu direbus, dikukus, ditumis,
dipanggang, kacang hijau direbus; susu kedelai
Tempe, tahu, dan kacang-kacangan digoreng;
kacang merah
Sayuran Sayuran tidak banyak serat dan dimasak seperti
daun bayam, kangkung, kacang panjang muda,
buncis muda, oyong muda dikupas, labu siam,
labu kuning, labu air, tomat, dan wortel
Sayuran banyak serat seperti daun singkong,
daun katuk,daun melinjo, nangka muda,
keluwih, genjer, pare, krokot, rebung; sayuran
yang menimbulkan gas seperti kol, sawi, lobak;
sayuran mentah
Buah-buahan Buah segar dihaluskan tanpa kulit seperti pisang
masak, pepaya, jeruk manis dan jus buah.
Buah banyak serat dan menimbulkan gas seperti
nenas, nangka masak, durian, buah utuh, buah
kering
Bumbu-bumbu Dalam jumlah terbatas : garam, gula, pala, kayu
manis, asam, saos tomat, cuka, kecap
Cabe dan merica
Minuman Sirop, teh dan kopi encer, jus sayuran dan jus
buah, air putih masak
Minuman beralkohol dan soda seperti bir, coca
cola, teh dan kopi kental,dll
Selingan Es krim, puding Kue kacang, kue kenari, buah kering, kue terlalu
manis dan berlemak
Makanan semi padat yang mempunyai
tekstur lebih halus daripada makanan
lunak sehingga lebih mudah ditelan dan
dicerna.
Makanan saring
memberikan makanan dalam bentuk semi
padat dengan jumlah yang mendekati
kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu
pendek sebagai proses adaptasi terhadap
bentuk makanan yang lebih padat.
Tujuan Diet
Hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama
1-3 hari, karena kurang memenuhi kebutuhan gizi,
terutama energi dan tiamin
Syarat Diet Makanan Saring
Rendah serat, diberikan dalam bentuk
disaring atau diblender
Diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu
6-8 kali sehari
Indikasi pemberian makanan saring adalah pada
pasien sesuadah mengalami operasi tertentu, pada
pasien infeksi akut termasuk infeksi saluran cerna,
serta kepada pasien dengan kesulitan mengunyah
dan menelan, atau sebagai perpindahan dari
Makanan Cair Kental ke Makanan Lunak.
Pagi pasien diberi bubur sumsum, telur ½ masak susu
dan jus tomat, pukul 10.00 diberikan selingan bubur
kacang hijau halus, siang pasien diberikan bubur tepung
beras, semur daging, tim tahu, jus pepaya, dilanjutkan
puding maizena pada pukul 16.00.
Contoh Menu Makanan Saring
Cara Memesan Diet cukup menuliskan
Makanan Saring (MS).
makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga kental. Makanan ini diberikan pada
pasien yang mengalami gangguan mengunyah, menelan, dan mencernakan makanan
yang disebabkan oleh menurunnya kesadaran, suhu tinggi, mual dan muntah, pasca
perdarahan saluran cerna, serta pra dan pasca bedah.
Makanan cair
makanan cair jernih
makanan cair penuh
dan makanan cair kental
Makanan Cair terdiri atas tiga jenis
Makanan yang disajikan dalam bentuk cairan
jernih pada suhu ruang dengan kandungan sisa
(residu) minimal dan tembus pandang bila
diletakkan pada wadah bening.
Makanan cair jernih
2) mencegah dehidrasi dan
menghilangkan rasa haus.
Tujuan diet Makanan cair jernih
1) memberikan makanan dalam bentuk cair, yang memenuhi
kebutuhan cairan tubuh yang mudah diserap dan hanya
sedikit meninggalkan sisa,
Makanan disajikan dalam bentuk cair jernih
Syarat diet makanan cair jernih
Bahan makanan hanya terdiri dari sumber
karbohidrat,
Tidak merangsang saluran cerna dan
mudah diserap,
Sangat rendah sisa,
Diberikan hanya 1-2 hari saja,
Diberikan dalam porsi kecil dan sering.
makanan berbentuk cair atau semi cair
pada suhu ruang dengan kandungan serat
minimal dan tidak tembus pandang.
Makanan Cair Penuh
1) Memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair yang
memenuhi kebutuhan gizi.
2) Meringankan kerja saluran cerna.
Tujuan diet pada makanan ini
Tidak merangsang saluran cerna,
Syarat diet Makanan Cair Penuh
Bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat
memenuhi kebutuhan energi dan protein,
Kandungan energi minimal 1 kkal/ml, konsentrasi
cairan dapat diberikan bertahap,
Berdasarkan masalah pasien, dapat diberikan
formula rendah atau bebas laktosa, formula tanpa
susu dan sebagainya,
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral
dapat diberikan tambahan ferosulfat, vitamin B
kompleks, dan vitamin C,
Sebaiknya osmolaritas < 400 Mosml
Formula Rumah Sakit
(FRS)
Dua Golongan
Formula Komersial
(FK)
Makanan Cair Penuh
1) FRS dengan susu (whole/skim) diberikan
pada pasien dengan lambung, usus halus
dan kolon bekerja normal,
2) FRS blender, makanan ini memerlukan
tambahan makanan berserat
3) FRS rendah laktosa, diindikasikan pada
pasien yang intolerans terhadap glukosa
4) FRS tanpa susu untuk pasien yang tidak
tahan protein susu.
Formula
Sakit
Rumah
Sekarang tentang FK, terdapat 10 jenis
formula komersial yaitu sebagai berikut :
FormulaKomersial
No Jenis FK Indikasi Pemberian
1 rendah/bebas laktosa Tidak tahan terhadap laktosa
2 MCT (Medium Chain Triglycerida) Malabsobsi lemak
3 dengan BCAA (Branched Chain Amino
Acid)
Sirosis hati
4 Protein tinggi Katabolisme meningkat
5 Protein rendah Gagal ginjal
6 Protein terhidrolisa Alergi protein
7 Tanpa susu Tidak tahan terhadap protein
susu
8 Dengan serat Perlu suplemen serat
9 Rendah sisa Reseksi usus
10 Indeks glikemik rendah Diabetes Mellitus
Makanan Makanan yang mempunyai konsistensi kental atau
semipadat pada suhu kamar, yang tidak membutuhkan
proses mengunyah dan mudah ditelan.
Kental
Cair
Memberikan makanan yang tidak
membutuhkan proses mengunyah, mudah
ditelan, dan mencegah terjadinya aspirasi,
yang memenuhi kebutuhan gizi
Tujuan Diet makanan cair kental
“
“
Mudah ditelan dan tidak merangsang
saluran cerna
Syarat diet makanan cair kental
Cukup energi protein
Diberikan bertahap menuju ke makanan
lunak
Porsi diberikan kecil dan sering ( setiap 2-3 jam)
Menuliskan jenis makanan yang
dibutuhkan misalnya Makanan Cair Jernih
(MCJ), Makanan Cair Penuh Oral/Enteral
(MCPO/MCPE), atau Makanan Cair Kental
(MCK).
Cara Memesan Makanan
Diet ini digunakan untuk mengetahui pengeluaran lemak dalam fases (steatorea).
Diagnosis steatorea dibuat apabila terdapat lebih dari 5 gram lemak dalam feses
sehari ( 15 gram/3 hari ).
Diet untuk Pemeriksaan Keseimbangan
Lemak
Sumber protein hewani meliputi
susu rendah lemak, susu skrim, sarden.
Bahan Makanan Yang Tidak Boleh Diberikan
Cara Memesan Diet
dengan menuliskan Diet Pemeriksaan
Keseimbangan Lemak (DPKL).
Kolonoskopi adalah prosedur diagnostik
unutk mengetahui kelainan pada kolon
dengan menggunakan alat endoskopi.
Diet untuk Pemeriksaan Kolonoskopi
Untuk memberikan makanan
secukupnya yang meninggalkan sisa
minimal dalam usus.
Tujuan Diet Pemeriksaan
Kolonoskopi
“ “
Energi dan protein sesuai dengan kebutuhan
atau sedikit ai atas kebutuhan basal
Syarat-syarat diet untuk pemeriksaan kolonoskopi
Rendah sisa agar kolon menjadi bersih
Banyak minum untuk melancarkan defekasi
Diberikan 2-3 hari sebelum tindakan kolonoskopi
Bahan Makanan Berat(g)
Tepung beras 100
Gua merah 60
Gula pasir 80
Susu bubuk rendah sisa 150
Bahan Makanan Sehari untuk diet ini
adalah sebagai berikut :
Sedangkan nilai gizi nya seperti Energi 1700 kkal, Lemak 21 g, Protein 38g , dan Karbohidrat
340 g. Dalam sehari diet dapat dibagi dalam menu sebagai berikut :
Waktu Menu Bahan Makanan Berat (g)
Pukul 07.00 Bubur sumsum tanpa santan Tepung beras 30
Saus gula merah Gula merah 20
Teh manis Gula pasir 20
Air putih Sekehendak
Pukul 10.00 Enteral komersial sustacal 50
Air putih
Sekehendak
Pukul 13.00 Bubur sumsum tanpa santan Tepung beras 35
Saus gula merah Gula merah 20
Teh manis Gula pasir 20
Air putih
Sekehendak
Pukul 16.00 Enteral komersial sustacal
Air Putih 50
Sekehendak
Pukul 18.00 Bubur sumsum tanpa santan Tepung beras 35
Saus gula merah Gula merah 20
Teh manis Gula pasir 20
Air putih
Sekehendak
Pukul 20.00 Enteral komersial Sustacal 50
Teh manis Gula pasir 20
Air putih Sekehendak
Sumber Refrensi Gambar
http://welcome2life.net/files/2013/05/bg-pic1.jpg
http://drjt.files.wordpress.com/2011/06/dsc_0075.jpg
http://paulakenny.files.wordpress.com/2012/09/fotolia_44086715_subscription_monthly_xl-2.jpg
http://balisoulmate.com/wp-content/uploads/2013/06/diet.jpg
http://www.workliferesearch.org/wp-content/uploads/2012/12/MP900408856.jpg
http://www.koziol-shop.de/out/pictures/master/product/2/dosis_atmo.jpg
http://careergirlnetwork.com/wp-content/uploads/2013/07/just-say-no.png
http://www.authoritydirectory.com/images/articleimage/diet.jpg
http://www.indahotels.com/wp-content/uploads/2013/05/nasi-liwet1.jpg
http://www.healthwantcare.com/wp-content/uploads/2013/05/no-food.jpg
http://female.store.co.id/images/Image/images/Nasi%20tim%20ikan%20tomat.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/93/Tinutuan-bubur_Manado.JPG
http://fs01.androidpit.info/ass/x87/5923987-1339260594962.jpg
http://www.tokokuephinphin.com/pic/content_146_bubursumsum.jpg
http://ourshareoftheharvest.com/wp-content/uploads/2012/01/Creamofchicken2.jpg
http://1.bp.blogspot.com/_KCWK-ZG1gog/S63WKyyCCUI/AAAAAAAAAFM/vjn4CnyS2WE/s1600/Sop+Sayuran.JPG
http://www.tonitortosa.com/wp-
content/uploads/2012/09/abycine_manos.jpg
http://www.communitylivingbc.ca/wp-
content/uploads/CLBC_IncludeMe_Wordmark_colours-01.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/dd/Four_of_a_Kind_logo.png
http://resepmasakanpilihan.com/wp-content/uploads/2013/06/agar-gula-merah-..jpg
http://erlinwedhaswari.files.wordpress.com/2011/09/tips-
untuk-diet-yang-benar1.jpg
http://dedewijaya.files.wordpress.com/2011/09/kolonoskop.jpg?w=396&h=225&h=225
http://www.deherba.com/media/k2/items/cache/6faf95a407946923d692f4ddda792716_XL.jpg

More Related Content

What's hot

Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Firda Amalia
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Indri Wati
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis'Rheyfan Caspian
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
Cahya
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
BEM POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
 
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
Dhila Faya
 
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaDiet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaWira Rotinsulu
 
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan EvaluasiKonsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Ratnawati Sigamma
 
Leaflet _ Diet Gerd
Leaflet _ Diet GerdLeaflet _ Diet Gerd
Leaflet _ Diet Gerd
lidyasrprb
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
pjj_kemenkes
 
Bentuk makanan
Bentuk makananBentuk makanan
Bentuk makanan
Nismaa Nismaa
 
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziIntervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
HusHa Hatimah
 
Presentasi gizi lansia
Presentasi gizi lansiaPresentasi gizi lansia
Presentasi gizi lansia
MettaFerdy FerdianFamily
 
peralatan penyelenggaraan makanan
peralatan penyelenggaraan makananperalatan penyelenggaraan makanan
peralatan penyelenggaraan makanan
Farhun Nada
 
Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati
universitas negeri semarang
 
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
pjj_kemenkes
 
Vitamin A
Vitamin AVitamin A
Vitamin A
Candra Wiguna
 
Makanan untuk diet
Makanan untuk dietMakanan untuk diet
Makanan untuk diet
cristriwibowo
 

What's hot (20)

Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 
Bahan makan penukar
Bahan makan penukarBahan makan penukar
Bahan makan penukar
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
 
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaDiet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
 
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan EvaluasiKonsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
 
Leaflet _ Diet Gerd
Leaflet _ Diet GerdLeaflet _ Diet Gerd
Leaflet _ Diet Gerd
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
Bentuk makanan
Bentuk makananBentuk makanan
Bentuk makanan
 
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziIntervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
 
Presentasi gizi lansia
Presentasi gizi lansiaPresentasi gizi lansia
Presentasi gizi lansia
 
peralatan penyelenggaraan makanan
peralatan penyelenggaraan makananperalatan penyelenggaraan makanan
peralatan penyelenggaraan makanan
 
3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi
 
Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati
 
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
 
Vitamin A
Vitamin AVitamin A
Vitamin A
 
Makanan untuk diet
Makanan untuk dietMakanan untuk diet
Makanan untuk diet
 

Viewers also liked

JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
pjj_kemenkes
 
Asistensi ddt reguler undana 2008 2009
Asistensi ddt reguler undana 2008 2009Asistensi ddt reguler undana 2008 2009
Asistensi ddt reguler undana 2008 2009Charles Manubulu
 
Matakuliah kesehatan masyarakat
Matakuliah kesehatan masyarakatMatakuliah kesehatan masyarakat
Matakuliah kesehatan masyarakatKhoirul Anam
 
Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetik
sis mkes
 
Memperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat gizi
Memperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat giziMemperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat gizi
Memperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat gizi
Lolyta Sucihara
 

Viewers also liked (6)

JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
 
Asistensi ddt reguler undana 2008 2009
Asistensi ddt reguler undana 2008 2009Asistensi ddt reguler undana 2008 2009
Asistensi ddt reguler undana 2008 2009
 
Matakuliah kesehatan masyarakat
Matakuliah kesehatan masyarakatMatakuliah kesehatan masyarakat
Matakuliah kesehatan masyarakat
 
Dasar dietetik
Dasar dietetikDasar dietetik
Dasar dietetik
 
Memperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat gizi
Memperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat giziMemperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat gizi
Memperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat gizi
 
Panduan gizi
Panduan giziPanduan gizi
Panduan gizi
 

Similar to Modul iii gizi kb 1

Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptxMateri 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
OlaMajene
 
Bentuk makanan
Bentuk makananBentuk makanan
Bentuk makanan
dinartanti
 
Bentuk+Makanan.ppt
Bentuk+Makanan.pptBentuk+Makanan.ppt
Bentuk+Makanan.ppt
AiniLulukNadhifah
 
Bentuk+Makanan.ppt
Bentuk+Makanan.pptBentuk+Makanan.ppt
Bentuk+Makanan.ppt
minaolfah
 
Bentuk+Makanan.ppt
Bentuk+Makanan.pptBentuk+Makanan.ppt
Bentuk+Makanan.ppt
YesiPujiyanti1
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
pjj_kemenkes
 
Modul iii gizi kb 3
Modul iii gizi kb 3Modul iii gizi kb 3
Modul iii gizi kb 3
ljjkesehatanpael
 
"0" marginheight="0" scrolling="no">&lt;/iframe>
"0" marginheight="0" scrolling="no">&lt;/iframe>"0" marginheight="0" scrolling="no">&lt;/iframe>
"0" marginheight="0" scrolling="no">&lt;/iframe>pjj_kemenkes
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Fanny K. Sari
 
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darahDiit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
susi wartini
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anak
siakadurban
 
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptxTERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
AvianiHarfika2
 
DM.pptx
DM.pptxDM.pptx
DM.pptx
MasFerdie
 
DIET HATI.pptx
DIET HATI.pptxDIET HATI.pptx
DIET HATI.pptx
SonyaRosa1
 
Food in hospitals
Food in hospitalsFood in hospitals
Food in hospitalsHesti Arini
 
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsiaPrinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
muzul
 
Masalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumilMasalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumil
Operator Warnet Vast Raha
 
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia LanjutKB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia LanjutUwes Chaeruman
 

Similar to Modul iii gizi kb 1 (20)

Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptxMateri 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
Materi 1_Jenis Diet dan Hubungannya dengan Penyakit.pptx
 
Bentuk makanan
Bentuk makananBentuk makanan
Bentuk makanan
 
Bentuk+Makanan.ppt
Bentuk+Makanan.pptBentuk+Makanan.ppt
Bentuk+Makanan.ppt
 
Bentuk+Makanan.ppt
Bentuk+Makanan.pptBentuk+Makanan.ppt
Bentuk+Makanan.ppt
 
Bentuk+Makanan.ppt
Bentuk+Makanan.pptBentuk+Makanan.ppt
Bentuk+Makanan.ppt
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Modul iii gizi kb 3
Modul iii gizi kb 3Modul iii gizi kb 3
Modul iii gizi kb 3
 
"0" marginheight="0" scrolling="no">&lt;/iframe>
"0" marginheight="0" scrolling="no">&lt;/iframe>"0" marginheight="0" scrolling="no">&lt;/iframe>
"0" marginheight="0" scrolling="no">&lt;/iframe>
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darahDiit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anak
 
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptxTERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
TERAPI DIET SALURAN PENCERNAAN ATAS.pptx
 
Gizi Lansia.pptx
Gizi Lansia.pptxGizi Lansia.pptx
Gizi Lansia.pptx
 
DM.pptx
DM.pptxDM.pptx
DM.pptx
 
DIET HATI.pptx
DIET HATI.pptxDIET HATI.pptx
DIET HATI.pptx
 
Food in hospitals
Food in hospitalsFood in hospitals
Food in hospitals
 
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsiaPrinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
 
Masalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumilMasalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumil
 
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
 
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia LanjutKB 3 Perawatan Paliatif  Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
KB 3 Perawatan Paliatif Pada Anak dan Pasien Usia Lanjut
 

More from ljjkesehatanpael

Klb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus pelayanan kesehatan
Klb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus pelayanan kesehatanKlb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus pelayanan kesehatan
Klb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus pelayanan kesehatan
ljjkesehatanpael
 
Klb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus di populasi
Klb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus di populasiKlb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus di populasi
Klb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus di populasi
ljjkesehatanpael
 
Klb 5 menentukan sumber & cara penularan
Klb 5 menentukan sumber & cara penularanKlb 5 menentukan sumber & cara penularan
Klb 5 menentukan sumber & cara penularan
ljjkesehatanpael
 
Petunjuk penggunaan modul
Petunjuk penggunaan modulPetunjuk penggunaan modul
Petunjuk penggunaan modul
ljjkesehatanpael
 
Membuat form input data
Membuat form input dataMembuat form input data
Membuat form input data
ljjkesehatanpael
 
Entry data
Entry dataEntry data
Entry data
ljjkesehatanpael
 
Dasar manajemen analisis data
Dasar manajemen analisis dataDasar manajemen analisis data
Dasar manajemen analisis data
ljjkesehatanpael
 
Analisis data lanjutan
Analisis data lanjutanAnalisis data lanjutan
Analisis data lanjutan
ljjkesehatanpael
 
Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2
ljjkesehatanpael
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
ljjkesehatanpael
 
Modul 3 kb 6
Modul 3 kb 6Modul 3 kb 6
Modul 3 kb 6
ljjkesehatanpael
 
Modul 3 kb 5
Modul 3 kb 5Modul 3 kb 5
Modul 3 kb 5
ljjkesehatanpael
 
Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4
ljjkesehatanpael
 
Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3
ljjkesehatanpael
 
Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2
ljjkesehatanpael
 
Modul 3 kb 1
Modul 3 kb 1Modul 3 kb 1
Modul 3 kb 1
ljjkesehatanpael
 
Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3
ljjkesehatanpael
 
Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2
ljjkesehatanpael
 
Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1
ljjkesehatanpael
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
ljjkesehatanpael
 

More from ljjkesehatanpael (20)

Klb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus pelayanan kesehatan
Klb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus pelayanan kesehatanKlb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus pelayanan kesehatan
Klb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus pelayanan kesehatan
 
Klb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus di populasi
Klb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus di populasiKlb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus di populasi
Klb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus di populasi
 
Klb 5 menentukan sumber & cara penularan
Klb 5 menentukan sumber & cara penularanKlb 5 menentukan sumber & cara penularan
Klb 5 menentukan sumber & cara penularan
 
Petunjuk penggunaan modul
Petunjuk penggunaan modulPetunjuk penggunaan modul
Petunjuk penggunaan modul
 
Membuat form input data
Membuat form input dataMembuat form input data
Membuat form input data
 
Entry data
Entry dataEntry data
Entry data
 
Dasar manajemen analisis data
Dasar manajemen analisis dataDasar manajemen analisis data
Dasar manajemen analisis data
 
Analisis data lanjutan
Analisis data lanjutanAnalisis data lanjutan
Analisis data lanjutan
 
Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Modul 3 kb 6
Modul 3 kb 6Modul 3 kb 6
Modul 3 kb 6
 
Modul 3 kb 5
Modul 3 kb 5Modul 3 kb 5
Modul 3 kb 5
 
Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4Modul 3 kb 4
Modul 3 kb 4
 
Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3
 
Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2
 
Modul 3 kb 1
Modul 3 kb 1Modul 3 kb 1
Modul 3 kb 1
 
Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3
 
Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2
 
Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 

Recently uploaded

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 

Modul iii gizi kb 1