Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawatmeida olivia
A. Latar Belakang
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, yang berdasarkan pada profesionalisme, IPTEK, aspek legal dan berlandaskan etika untuk mendukung sitem pelayanan kesehatan secara komprehensif, Departemen Kesehatan Indonesia mengeluarkan kebijakan tentang Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK). Sistem pengembangan manajemen kinerja klinis (SPMKK) adalah suatu Micro system dari macro system organisasi pelayanan kesehatan dan proses manajerial untuk meningkatkan kemampuan klinis perawat dan bidan di rumah sakit dan puskesmas.
Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK) ini telah diperkenalkan di beberapa kabupaten di Indonesia karena telah mendapat dukungan pimpinan institusi maka SPMKK di terapkan. Oleh sebab itu, SPMKK perlu dipertahankan dan di kembangkan ke seluruh unit pelayanan kesehatan terutama dalam bidang keperawatan. Maka dari itu, dalam makalah ini kami akan menjelaskan dan menguraikan tentang kebijakan SPMKK, agar kita dapat menjadi perawat yang profesional.
Menurut Permenkes tentang jenjang karir perawat- yaitu Permenkes No. 40 tahun 2017 -, pengembangan jenjang karir profesional perawat di Indonesia mencakup 4 peran utama perawat yaitu, Perawat Klinis (PK), Perawat Manajer (PM), Perawat Pendidik (PP), dan Perawat Peneliti/Riset (PR).
Sumber : http://panduanperawatid.blogspot.co.id/2017/12/jenjang-karir-profesional-perawat.html
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawatmeida olivia
A. Latar Belakang
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, yang berdasarkan pada profesionalisme, IPTEK, aspek legal dan berlandaskan etika untuk mendukung sitem pelayanan kesehatan secara komprehensif, Departemen Kesehatan Indonesia mengeluarkan kebijakan tentang Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK). Sistem pengembangan manajemen kinerja klinis (SPMKK) adalah suatu Micro system dari macro system organisasi pelayanan kesehatan dan proses manajerial untuk meningkatkan kemampuan klinis perawat dan bidan di rumah sakit dan puskesmas.
Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK) ini telah diperkenalkan di beberapa kabupaten di Indonesia karena telah mendapat dukungan pimpinan institusi maka SPMKK di terapkan. Oleh sebab itu, SPMKK perlu dipertahankan dan di kembangkan ke seluruh unit pelayanan kesehatan terutama dalam bidang keperawatan. Maka dari itu, dalam makalah ini kami akan menjelaskan dan menguraikan tentang kebijakan SPMKK, agar kita dapat menjadi perawat yang profesional.
Menurut Permenkes tentang jenjang karir perawat- yaitu Permenkes No. 40 tahun 2017 -, pengembangan jenjang karir profesional perawat di Indonesia mencakup 4 peran utama perawat yaitu, Perawat Klinis (PK), Perawat Manajer (PM), Perawat Pendidik (PP), dan Perawat Peneliti/Riset (PR).
Sumber : http://panduanperawatid.blogspot.co.id/2017/12/jenjang-karir-profesional-perawat.html
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga GiziManji Lala
Materi ini membahas tentang beberapa pengertian tenaga kesehatan, tenaga gizi sertan landasan hukum pelaksanaan kegiatan uji kompetensi dan registrasi tenaga gizi
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.KesPuskesmas palasa
meningkatkan mutu pelayanan yang berkualitas, dibutuhkan bidan yang profesional yang bekerja berdasarkan standar profesi, kode etik kebidanan dan regulasi yang diatur pemerintah.
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Uwes Chaeruman
TEC-VARIETY adalah suatu framework meghidupkan aktivitas pembelajaran daring agar lebih hidup. framework ini ditawarkan oleh Curtis J. Bonk dan Elaine Khoo (2014). Silakan dicicipi.
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Uwes Chaeruman
Hybrid/blended learning adalah kombinasi strategi terbaik antara aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron sedemikian rupa untuk menciptakan pengelaman belajar yang efektif, menantang dan menarik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Bagaimana tip melaksanakan hybrid learning? Slide presentasi ini mengajaka Anda untuk mendalami lebih jauh tentang hal tersebut.
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringUwes Chaeruman
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Daring. Siklus bola salju perolehan dan pemanfaatan video dalam pembelajaran jarak jauh dan daring. Pertama mulung (by utlization), kedua buat sendiri (by design). Kategori by design, dapat dibagi dua: 1) DIY (do it yourself video; video buatan sendiri; 2) Video Pro, dibuat secara kolaboratif oleh tim secara profesional. Plus didalamya dibahasa bagaimana penerapannya dalam pembelajaran jarak jauh dan daring.
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranUwes Chaeruman
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Apa yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran? Apa saja komponen tujuan pembelajaran yang baik? Seperti apakah contoh rumusan tujuan pembelajaran yang baik itu? Slide ini membahas semua itu. Semoga bermanfaat.
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
Dua contoh model pembelajaran Lee & Hannafin (2016), dan Sugata Mitra (2010). Model ini mendorong pengembangan generasi Indonesia kedepan yang mandiri.
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Uwes Chaeruman
Sharing tentang peluan dan tantangan pembelajaran daring pada masa Covid-19 dan New Normal. Bersama Asosiasi Dosen Pemerhati Pendidikan Indonesia Sulawesi Barat.
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Uwes Chaeruman
Urun ide implementasi kampus merdeka untuk program studi teknologi pendidikan se-Indonesia. Bahan diskusi pada pertemuan (webinar) antar koordinator program studi teknologi pendidikan se-Indonesia.
Model pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi untuk memupuk siswa mandiri nan tangguh. versi youtube dapat dilihat di https://youtu.be/dAByFBRhqb4
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Uwes Chaeruman
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19. banyak yang harus dipertimbangkan. content, akses, format sajian, dll. broadcast vs on demand, professionally generated vs user generated content?
Sharing ide, bagaimana mendisfusikan inovasi praktek pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi terbaik dari para guru model [duta rumah belajar]. Strategi yang didasarkan atas prinsip difusi inovasi (Rogers) & manajemen pengetahuan (SECI Takeuci-Nonaka). Strategi 1) getok tular; 2) sesi berbagi [sharing session]; 3) unjuk gigi [publikasi]; 4) search, research dan republish; 5) pastikan aksesible, terbuka dan gratis.
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Uwes Chaeruman
Sharing trend, peluang, dan tantangan pembelajaran daring selama dan pasca pandemi Covid-19. Lima langkah menuju trasnformasi: 1) pemerataan akses ICT; 2) Perubahan Mindset; 3) kepemimpinan sekolah atau perguruan tinggi; 4) modeling dan guru penggerak; dan 5) peran teknologi dan teknolog pendidikan.
Sharing implementasi blended learning dalam era Covid-19 kepada teman-teman dosen di UNG. Ada beberapa Tips: 1) jadilah pemulung (kurator materi); 2) DIY Content (kembangkan konten buatan sendiri, slide presentasi, pdf, video presentasi, dll); 3) rangkai aktivitas pembelajaran dengan rumus PEDATI; 4) asuh aktivitas pembelajaran daring dengan rumus COI
1. Semester 01
Prodi Kebidanan
K
onsep Kebidanan
egiatan Belajar 1
Perkembangan Pelayanan dan
Pendidikan Bidan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
2. Pengertian Standar
Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan
sebagai patokan dalam melakukan kegiatan. Standar ini dapat
ditentukan berdasarkan kesepakatan propinsi, kabupaten/kota
atau suatu organisasi/profesi sesuai dengan perkembangan
ilmu maupun berdasarkan bukti-bukti (evidence base). Keputusan
Menteri Kesehatan no. 228 tahun 2002
3. Standar Profesi Bidan merupakan rumusan
tentang penampilan atau nilai diinginkan
yang mampu dicapai, berkaitan dengan
parameter yang telah ditetapkan yaitu
standar dalam pelayanan kebidanan yang
menjadi tanggung jawab profesi bidan dalam
sistem pelayanan yang bertujuan untuk
meningkatan kesehatan ibu dan anak dalam
rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan
masyarakat (Depkes RI, 2001: 53).
4. Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap
individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan. UU No.
13/2003, Pasal 1 (10)
8. Task Management
Skill Mampu mengidentifikasi secara dini
pola persalinan abnormal dan kegawat
daruratan dengan intervensi sesuai
SOP atau rujukan yg tepat
10. Job/Role
Environment Skill
Mampu menangani K3 (keselamatan
dan keamanan kerja) di ruang bersalin
pasca persalinan ibu, agar keadaan
tetap bersih dan tidak membahayakan
dirinya dan rekan sekerja.
11. Transfer Skill
Mampu menangani K3 (keselamatan
dan keamanan kerja) di ruang bersalin
pasca persalinan ibu, agar keadaan
tetap bersih dan tidak membahayakan
dirinya dan rekan sekerja
12.
13. Standar Kompetensi Bidan
Praktik kebidanan merupakan serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh bidan kepada klien (individu, masyarakat
dan keluarga) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya yang tertuang dalam asuhan
kebidanan.
14. Standar Kompetensi Bidan
Standar Kompetensi Bidan meliputi
pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang
harus dimiliki oleh seorang bidan dalam
melaksanakan praktek kebidanan secara aman
dan bertanggung jawab pada berbagai tatanan
pelayanan kesehatan.
15. Standar Kompetensi Bidan
Kompetensi Bidan Indonesia terdiri dari 9 area yang
menekankan pada peran dan fungsi bidan, meliputi:
1. pengetahuan umum; 2. pra-konsepsi, KB dan
ginekologi; 3. Asuhan konseling selama kehamilan; 4.
Asuhan selama persalinan dan kelahiran, 5. Asuhan
pada ibu nifas dan menyusui; 6. Asuhan pada bayi
baru lahir; 7. Asuhan pada bayi dan balita; 8.
Kebidanan komunitas; 9. Asuhan gangguan
reproduksi.