Pedoman ini memberikan ringkasan tentang pemakaian huruf dan penulisan kata dalam bahasa Indonesia secara benar dan baik, serta menjelaskan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bahasa baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia, ciri-ciri bahasa baku, penggunaan kata-kata, ejaan, dan lafal yang baku, serta analisis contoh kalimat baku dan tidak baku. Dokumen ini bertujuan untuk memahami definisi bahasa baku dan tidak baku serta mengenali ciri-ciri bahasa baku dalam bahasa Indonesia.
Makalah ini membahas sejarah dan perkembangan ejaan Bahasa Indonesia, mulai dari Ejaan van Ophuysen pada tahun 1901 hingga Ejaan Republik pada tahun 1947. Ejaan van Ophuysen merupakan ejaan sistematis pertama untuk Bahasa Melayu, sedangkan Ejaan Republik ditetapkan untuk menyempurnakan dan menyederhanakan sistem ejaan. Makalah ini juga membahas pengertian, fungsi, dan perbedaan antara kaid
Pedoman ini memberikan ringkasan tentang pemakaian huruf dan penulisan kata dalam bahasa Indonesia secara benar dan baik, serta menjelaskan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bahasa baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia, ciri-ciri bahasa baku, penggunaan kata-kata, ejaan, dan lafal yang baku, serta analisis contoh kalimat baku dan tidak baku. Dokumen ini bertujuan untuk memahami definisi bahasa baku dan tidak baku serta mengenali ciri-ciri bahasa baku dalam bahasa Indonesia.
Makalah ini membahas sejarah dan perkembangan ejaan Bahasa Indonesia, mulai dari Ejaan van Ophuysen pada tahun 1901 hingga Ejaan Republik pada tahun 1947. Ejaan van Ophuysen merupakan ejaan sistematis pertama untuk Bahasa Melayu, sedangkan Ejaan Republik ditetapkan untuk menyempurnakan dan menyederhanakan sistem ejaan. Makalah ini juga membahas pengertian, fungsi, dan perbedaan antara kaid
[Ringkasan]
Mata kuliah bahasa Indonesia di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membahas tujuan dan perkembangan bahasa Indonesia serta tanda baca dan ejaan baku. Tujuannya agar mahasiswa mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik secara lisan dan tertulis. Dibahas pula asal usul, peresmian nama, dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan negara.
Mekanisme bahasa baku, ragam bahasa dan kalimat efektifAinunPSari
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa baku, ragam bahasa, dan kalimat efektif. Bahasa baku adalah ragam bahasa yang mengikuti aturan bahasa Indonesia dan digunakan dalam situasi resmi. Ragam bahasa terbentuk berdasarkan konteks komunikasi, pandangan penutur, dan pesan yang disampaikan. Kalimat efektif memiliki ciri sesuai EYD, sistematis, tidak bertele-tele, dan tidak ambigu guna memudahkan pemb
1. Ringkasan materi ujian akhir semester berkaitan dengan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan negara serta pemakaian huruf kapital dan beberapa kesalahan umum dalam pemakaian bahasa Indonesia seperti penulisan di, ke, dan pun.
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa baku Indonesia. Secara umum, bahasa baku adalah bahasa standar yang ditetapkan pemerintah untuk menyatukan berbagai dialek di Indonesia. Bahasa baku memiliki fungsi sebagai alat komunikasi resmi dan pemersatu bangsa. Pemakaian bahasa baku harus sesuai dengan aturan gramatika dan kaidah yang telah ditetapkan.
Mata kuliah Bahasa Indonesia di Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membahas tujuan dan perkembangan bahasa Indonesia serta tanda baca.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan huruf kapital atau huruf besar dalam penulisan bahasa Indonesia. Terdapat beberapa aturan penggunaan huruf kapital seperti untuk huruf pertama kalimat, nama orang, tempat, dan organisasi. Dokumen ini juga menjelaskan pengecualian-pengecualian dalam penggunaan huruf kapital.
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaDian Kirtley Kristi
Makalah ini membahas tentang bahasa Indonesia dan bahasa gaul. Bahasa gaul adalah bahasa nonstandar yang banyak digunakan oleh remaja di Indonesia. Bahasa gaul memiliki pengaruh terhadap bahasa Indonesia karena sering digunakan di media dan oleh artis, sehingga mengakibatkan bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai tergeser. Namun demikian, bahasa gaul juga berperan dalam pembentukan bahasa remaja secara santai dan
Tugas mos isma & indah tata tertib sekolahsmkbahaindah
Dokumen ini berisi tentang tata tertib siswa SMK Baitul Hamdi. Terdiri dari pengantar yang memuji Allah SWT dan menyampaikan rasa syukur atas selesainya penulisan dokumen ini. Dokumen ini berisi tentang pedoman perilaku siswa di sekolah seperti tata krama, larangan, sanksi pelanggaran dan lainnya.
Defining and Managing the Entire Customer Lifecycle using Amity Webinar SlidesAmity
Want to manage your full customer lifecycle but don't know where to start? An experienced customer success leader, Sam Brennand, Director of Customer Success at Uberflip, will share his experience implementing the Uberflip customer lifecycle on the Amity platform.
In this webinar you will learn:
- How to define the customer lifecycle.
- How to automate that lifecycle.
- How to track and manage that lifecycle.
[Ringkasan]
Mata kuliah bahasa Indonesia di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membahas tujuan dan perkembangan bahasa Indonesia serta tanda baca dan ejaan baku. Tujuannya agar mahasiswa mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik secara lisan dan tertulis. Dibahas pula asal usul, peresmian nama, dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan negara.
Mekanisme bahasa baku, ragam bahasa dan kalimat efektifAinunPSari
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa baku, ragam bahasa, dan kalimat efektif. Bahasa baku adalah ragam bahasa yang mengikuti aturan bahasa Indonesia dan digunakan dalam situasi resmi. Ragam bahasa terbentuk berdasarkan konteks komunikasi, pandangan penutur, dan pesan yang disampaikan. Kalimat efektif memiliki ciri sesuai EYD, sistematis, tidak bertele-tele, dan tidak ambigu guna memudahkan pemb
1. Ringkasan materi ujian akhir semester berkaitan dengan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan negara serta pemakaian huruf kapital dan beberapa kesalahan umum dalam pemakaian bahasa Indonesia seperti penulisan di, ke, dan pun.
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa baku Indonesia. Secara umum, bahasa baku adalah bahasa standar yang ditetapkan pemerintah untuk menyatukan berbagai dialek di Indonesia. Bahasa baku memiliki fungsi sebagai alat komunikasi resmi dan pemersatu bangsa. Pemakaian bahasa baku harus sesuai dengan aturan gramatika dan kaidah yang telah ditetapkan.
Mata kuliah Bahasa Indonesia di Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membahas tujuan dan perkembangan bahasa Indonesia serta tanda baca.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan huruf kapital atau huruf besar dalam penulisan bahasa Indonesia. Terdapat beberapa aturan penggunaan huruf kapital seperti untuk huruf pertama kalimat, nama orang, tempat, dan organisasi. Dokumen ini juga menjelaskan pengecualian-pengecualian dalam penggunaan huruf kapital.
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaDian Kirtley Kristi
Makalah ini membahas tentang bahasa Indonesia dan bahasa gaul. Bahasa gaul adalah bahasa nonstandar yang banyak digunakan oleh remaja di Indonesia. Bahasa gaul memiliki pengaruh terhadap bahasa Indonesia karena sering digunakan di media dan oleh artis, sehingga mengakibatkan bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai tergeser. Namun demikian, bahasa gaul juga berperan dalam pembentukan bahasa remaja secara santai dan
Tugas mos isma & indah tata tertib sekolahsmkbahaindah
Dokumen ini berisi tentang tata tertib siswa SMK Baitul Hamdi. Terdiri dari pengantar yang memuji Allah SWT dan menyampaikan rasa syukur atas selesainya penulisan dokumen ini. Dokumen ini berisi tentang pedoman perilaku siswa di sekolah seperti tata krama, larangan, sanksi pelanggaran dan lainnya.
Defining and Managing the Entire Customer Lifecycle using Amity Webinar SlidesAmity
Want to manage your full customer lifecycle but don't know where to start? An experienced customer success leader, Sam Brennand, Director of Customer Success at Uberflip, will share his experience implementing the Uberflip customer lifecycle on the Amity platform.
In this webinar you will learn:
- How to define the customer lifecycle.
- How to automate that lifecycle.
- How to track and manage that lifecycle.
Este documento describe diferentes tipos de aficiones que las personas disfrutan en su tiempo libre, incluyendo deportes individuales y de equipo, pasatiempos caseros como rompecabezas y lectura, coleccionar artículos, ir al cine, y actividades musicales. Muchas personas eligen aficiones que les permiten estar en contacto con la naturaleza o compartir experiencias con su familia y amigos.
Este documento describe las dificultades y fortalezas de la atención psiquiátrica pediátrica en el primer nivel desde un equipo de salud mental comunitaria de ASSE. Se mencionan las debilidades como la infraestructura inadecuada y las características de la población atendida con necesidades básicas insatisfechas. También se reflexiona sobre el abordaje no farmacológico de problemas de conducta e impulsividad. Por último, se resume un taller dirigido a educadores sobre este tema.
759886_Digital - BigData and Hadoop Ecosystems_Foundation E-certficateSuyash Tiwari
Suyash Tiwari was awarded a certificate for successfully completing the TCS Internal Certification for Digital: BigData and Hadoop Ecosystems_Foundation on April 15, 2016. The certificate was signed by Debtanu Paul, Head of CLP Technology at TCS, to recognize Tiwari's employee number 759886.
Colorado State University is an accredited occupational therapy school located in Fort Collins, Colorado. It offers an entry-level master's program in occupational therapy through its Department of Occupational Therapy. Most occupational therapy schools require a bachelor's degree in a related field with a minimum 3.0 GPA for admission to their OT programs. Students should consider factors like course offerings and degree options when choosing an occupational therapy school.
Los principales problemas ambientales en Costa Rica incluyen la contaminación de ríos con agroquímicos, la sobreexplotación de recursos marinos, y la polución del aire. Además, hay una falta de conciencia ambiental y una visión a corto plazo que no considera el agotamiento futuro de los recursos.
This document lists and provides information about three paralegal schools in Kansas: Johnson County Community College, Washburn University Legal Studies Program, and an unnamed paralegal/legal consultant program at Johnson County Community College. For each school, the document provides the location, degrees offered, length of programs, website, and contact information. It notes that paralegal students should consider various factors when choosing an accredited paralegal school.
El documento expone que las playas de Vélez-Málaga sufren continuamente la presencia de natas y residuos flotantes debido a la falta de un sistema de saneamiento integral y al mal funcionamiento de la EDAR. Solicita la realización de obras para conectar las zonas no conectadas a las estaciones depuradoras, el control de las urbanizaciones sin depuración y la dotación de recursos para limpiar las playas mientras no se resuelva el problema de saneamiento.
The document is a homework calendar for Mrs. Stiles' class for the week of September 26-30, 2011. It lists the daily reading and other homework assignments for each subject, including 30 minutes of reading per day, IXL math lessons, Wordly Wise lessons, spelling practice, and test preparation. It also notes upcoming events like class photos and a field trip that week.
Las enfermedades respiratorias crónicas en aves, como el moquillo, son causadas por bacterias como Mycoplasma gallisepticum. Los síntomas incluyen dificultad respiratoria, descarga nasal, tos y pérdida de peso. Se transmite entre aves por contacto directo o a través del aire y el agua. El tratamiento incluye el uso de antibióticos como la eritromicina en el agua de bebida, y la prevención requiere medidas de bioseguridad, vacunación y control de la transmis
Evolution of luxury retailers in disruptive Omni-channel worldesiml
1) The document discusses the evolution of luxury retailers in an omni-channel world. It explores strategies and implications of this trend for customer-centric retailers.
2) Luxury retailers have been slow to adopt omni-channel strategies compared to mass retailers. However, they are recognizing the need to engage with new generations of luxury customers who are digital natives and conduct significant online research.
3) True omni-channel integration across online and offline channels is needed to provide a seamless customer experience and maximize opportunities to build relationships at each touchpoint of the consumer decision journey.
Dokumen tersebut membahas tentang ejaan dan kebakuannya dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian ejaan, fungsinya, perkembangan ejaan bahasa Indonesia dan pembagian-pembagiannya, serta pemakaian huruf dan tanda baca yang sesuai dengan pedoman EYD.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan bahasa Indonesia sejak sebelum kemerdekaan hingga sekarang, kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan nasional, serta ragam-ragam bahasa Indonesia berdasarkan penutur, pemakaian, dan sarana.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Mata kuliah Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD membahas tentang konsep dasar bahasa dan belajar bahasa serta rencana pelaksanaan kuliah melalui presentasi kelompok untuk sembilan modul. Mahasiswa akan mempelajari berbagai aspek bahasa Indonesia dan pendekatan pembelajarannya di sekolah dasar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Mata kuliah Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD membahas tentang konsep dasar bahasa dan belajar bahasa serta rencana pelaksanaan kuliah melalui presentasi kelompok untuk sembilan modul. Mahasiswa akan mempelajari berbagai aspek bahasa Indonesia dan pendekatan pembelajarannya di sekolah dasar.
Makalah ini membahas struktur fonologi bahasa Indonesia. Fonologi adalah ilmu tentang bunyi bahasa yang terdiri dari fonetik dan fonemik. Fonetik membahas produksi bunyi, sedangkan fonemik membahas perbedaan makna akibat perbedaan bunyi. Makalah ini menjelaskan fonem-fonem bahasa Indonesia yang terdiri dari 6 vokal, 3 diftong, dan 23 konsonan.
Ragam bahasa indonesia. Menjelaskan berbagai bentuk ragam bahasa indonesia dan faktor pembentuk ragam bahasa indonesia. Menjelaskan contoh ragam bahasa yg ada. Membahas tentang penting tidaknya bahasa indonesia dilihat dari jumlah penutur, luas persebaran, keterpakaian dalam ilmu pengetahuan. Menjelaskan juga tentang syarat ragam baku dan ragam tidak baku. Dan bagaimana menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
Makalah ini membahas fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia. Fungsi bahasa mencakup sebagai alat komunikasi, ekspresi diri, interaksi sosial, persuasi, eksplorasi, dan penyampaian informasi. Fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa resmi, pengantar pendidikan, perencanaan pembangunan, dan pengembangan kebudayaan. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara berdasarkan
Modul ini membahas tentang pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa tingkat semenjana yang mencakup menyimak dan membaca. Modul ini terdiri dari 2 bab yang membahas tentang menyimak informasi lisan dan baku serta teknik membaca dengan baik. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan siswa dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Makalah ini membahas tentang peran guru Bahasa Inggris dalam melestarikan Bahasa Indonesia. Makalah ini membahas pengertian bahasa, faktor yang mempengaruhi merosotnya Bahasa Indonesia, fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia, serta peran guru Bahasa Inggris dalam melestarikan Bahasa Indonesia.
Mata kuliah Bahasa Indonesia di Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membahas tujuan dan perkembangan bahasa Indonesia serta tanda baca.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ejaan bahasa Indonesia secara umum dan pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan secara khusus, termasuk aturan penggunaan huruf besar, huruf miring, dan penulisan kata."
Dokumen tersebut membahas pentingnya bahasa Indonesia melalui tiga poin utama yaitu jumlah penutur, luas penyebaran, dan keterpakaiannya sebagai sarana ilmu, budaya, dan sastra.
Makalah ini membahas tentang penggunaan EYD yang benar khususnya penulisan huruf kapital, huruf miring, angka dan lambang bilangan. Penulisan huruf kapital dibahas untuk 16 kasus penggunaan seperti huruf pertama kalimat, nama orang, dan lainnya. Sedangkan penulisan huruf miring untuk menulis judul dan menekankan teks. Terakhir dibahas penulisan angka dan lambang bilangan.
Similar to Modul 1 Ejaan dan Tandabaca oleh Marthen L. Mullik (20)
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
Modul 1 Ejaan dan Tandabaca oleh Marthen L. Mullik
1. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-1 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
EJAAN DAN TANDA BACA
Oleh
Marthen L.Mullik
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
TAHUN 2010
MODULE 1
2. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-2 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
EJAAN DAN TANDA BACA
1. PENDAHULUAN
Bahasa dalam pengertian sehari-hari adalah bahasa lisan, sedangkan bahasa tulis merupakan
pencerminan kembali bahasa lisan tersebut dalam bentuk simbol-simbol tertulis (Keraf, 2004).
Simbol-simbol tertulis tersebut perlu disusun dan diungkapkan sedemikian rupa sehingga dapat
dipahami secara jelas dan benar sesuai apa yang dimaksud oleh penulis. Dalam hal ini,
penggunaan bahasa simbol dan tanda baca yang efektif adalah mutlak. Menurut Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia
(2008), bahasa Indonesia yang efektif dan berdaya guna, selain mengenal kaidah-kaidah baku,
banyak juga mengenal perangkat-perangkat yang mendukung. Dalam Modul 1 ini akan
diuraikan kaidah-kaidah baku penggunaan ejaan dan tanda baca dalam bahasa Indonesia sesuai
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan oleh Kemntrian Pendidikan
Nasional (2008).
Relevansi topik Ejaan dan Tanda Baca dalam Mata Kuliah Bahasa Indonesia adalah sangat
tinggi dan mutlak, sebab seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa ejaan dan tanda baca
adalah landasan atau pokok dalam berbahasa Indonesia. Tanpa penggunaan tanda baca dan ejaan
yang benar, sebuah tulisan hanyalah baris-baris bahasa yang tidak memiliki arti, bahkan
membingungkan.
Topik Ejaan dan Tanda Baca adalah fondasi dalam mempelajari bahasa Indonesia, artinya topik
ini merupakan titik awal penelusuran. Oleh karena itu, keterkaitan dengan topik membangun
kalimat (Modul 2-4) dan paragraf (Modul 5-6) sangat erat. Keeratan tersebut bersifat mutlak
karena kejelasan makna kalimat dan alinea bergantung sepenuhnya pada penggunaan ejaan dan
tanda baca yang benar.
MODULE 1
3. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-3 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
A. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa memiliki kemampuan:
1. Mengetahui dan memahami ejaan dan tanda baca baku dalam bahasa tulis
2. Mengidentifikasi penggunaan ejaan dan tanda baca baku dalam sebuah tulisan
3. Menggunakan ejaan dan tanda baca baku yang benar dalam membuat sebuah karya tulis
B. Petunjuk Belajar
Mengingat ejaan dan tanda baca adalah komponen dasar dalam bahasa tulis, maka diharuskan
kepada seluruh mahasiswa untuk mempelajari dan memahi Modul 1 ini dengan sebaik-baiknya
sebelum melangkah ke modul-modul selanjutnya dalam Bahan Ajar Bahasa Indonesia. Karena
ejaan dan tanda baca begitu vital dalam bahasa tulis, maka Modul 1 ini akan selalu menjadi
bahan rujukan bagi mereka yang masih ragu atau belum yakin sepenuhnya akan kemampuan
penguasaan ejaan dan tanda baca.
2. PENYAJIAN
Penggunaan ejaan dan tanda baca
2.1 Pemakaian Huruf Besar/Kapital dan Huruf Miring
A. Huruf Besar
Beberapa kaidah baku yang harus ditaati dalam penggunaan huruf besar adalah:
2.1.a.1 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contohnya:
Saya lapar.
Berita tentang peristiwa itu dimuat di surat kabar.
2.1.a.2 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada petikan langsung.
Contohnya:
Presiden bertanya “Berapa banyak keluarga miskin di NTT?”
“Semua pekerjaan rumah sudah selesai dikerjakan” kata Adik.
4. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-4 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
“Sebentar ya!” katanya sambil masuk kembali ke kamar.
2.1.a.3 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungangan
dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contohnya:
Allah
Yang Mahakuasa
Allah akan memberikan jalan keluar kepada umat-Nya.
Alkitab
Quran
Kristen
Bimbinglah hamba-Mu, ya, Tuhan, ke jalan yang Engkau kehendaki
2.1.a.4 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
Contohnya:
Sultan Hamengko Buwono ke XII
Nabi Musa
Hajah Eyanoer
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang tidak diikuti nama orang
Contohnya:
Dia baru saja dinobatkan sebagai raja
Tahun ini Putri pergi naik haji
2.1.a.5 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau
nama tempat.
Contohnya:
Wakil Presiden Boediono.
Perdana Mentri Ramos Horta
Jendral Adoe Tae
Profesor Yusuf Henukh
Gubernur Nusa Tenggara Timur
5. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-5 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak
diikuti nama orang, atau nama tempat:
Contohnya:
Siapa gubernur yang baru dilantik kemarin?
Kemarin Doktor Marthen Mullik dikukuhkan menjadi profesor.
2.1.a.6 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Contohnya:
Soesilo Bambang Yodhoyono
Frans Umbu Datta
Paulusa Isliko
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai
jenis atau satuan ukuran:
Contohnya:
Mesin diesel
5 ampere
10 volt
2.1.a.7 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contohnya:
Satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.
Berbagai macam suku di NTT antara lain suku Rote, Sabu, dan Timor.
Menjaga ketertiban dunia adalah juga tanggung jawab bangsa Indonesia.
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan:
Contohnya:
Mengindonesiakan kata asing
Keinggris-inggrisan
2.1.a.8 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
peristiwa sejarah.
Contohnya:
bulan Maret
6. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-6 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
hari Natal
tahun Masehi
hari Senin
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai
sebagai nama.
Contohnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya
Perlombaan senjata dapat memicu pecahnya perang dunia
2.1.a.9 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Contohnya:
Timor Barat
Selat Pukuafu
Gunung Mutis
Danau Batur
Jalan El Tari
Kali Noelmina
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak dipakai
menjadi unsur nama diri.
Contohnya:
mandi di kali
menyeberangi selat
menuju ke barat
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang dipakai sebagai
namajenis.
Contohnya:
garam inggris
gula rote
jagung rote
2.1.a.10 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan .
Contohnya:
7. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-7 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
Republik Indonesia
Dewan Perwakilan Rakyat
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Peraturan Pemerintah Nomor 19, Tahun 2010
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan resmi negara,
lemabaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi .
Contohnya:
menjadi sebuah republik
beberapa instansi pemerintah
menurut undang-undang yang berlaku
2.1.a.11 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen
resmi.
Contohnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Rancangan Undang-Undang Guru dan Dosen
2.1.a.12 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata
ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judu; karangan kecuali
kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Contohnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
Saya suka membaca majalah Bahasa dan Sastra
Ia suka membaca harian umum Pos Kupang
2.1.a.13 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
sapaan.
Contohnya:
Dr. doctor
M.A. Master of Arts
S.H. Sarjana Hukum
Ir. Insinyur
8. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-8 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
Dra. Doktoranda
Prof. Profesor
Tn. Tuan
Ny. Nyonya
Sdr. Saudara
2.1.a.14 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan
dan pengacuan.
Contohnya:
“Kapan Saudara diwisuda?” tanya Kakak
“Silahkan diminum, Nak” kata Ibu
Meraka pergi bertanya kepada Pak Camat
Besok pagi Bapak akan tiba
2.1.a.15 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Contohnya:
Sudah sadarkah Anda?
Lamaran Anda telah kami terima
Huruf besar tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Contohnya:
Kita patut menghormati sudara kita, ibu dan bapak kita.
Dia adalah salah seorang camat di kabupaten Rote Ndao.
B. Huruf Miring
Sama halnya dengan Huruf Besar, penggunaan huruf miring pun harus mengikuti kaidah baku
berikut ini:
2.1.b.1 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat
kabar yang dikutip dalam tulisan.
Contohnya:
Majalah Tempo.
Buku Kecerdasn Emosional karangan Daniel Coleman
9. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-9 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
Surat kabar Pos Kupang
2.1.b.2 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata tertentu.
Contohnya:
Huruf pertama kata emosi ialah e.
Buatlah sebuah kelimat dengan kecerdasan emosional
2.1.b.3 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan
asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Contohnya:
Nama ilmiah rumput kume adalah Sorghum plumosum
Sebuah team work yang kuat perlu dilatih secara teratur
2.2 Penulisan Kata
2.2.a Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai suatu kesatuan
Contohnya:
Saya lapar karena belum makan sejak kemarin
Kami rajin sekali
2.2.b Kata Turunan
2.2.b.1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contohnya:
bertenaga
menengok
membuat
disuntik
2.2.b.2 Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran ditulis serangkai dengan
kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Contohnya:
Bertepuk tangan
10. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-10 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
mengalir
garis bawahi
sebar luaskan
2.2.b.3 Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur
gabungan kata itu ditulis serangkai.
Contohnya:
digarisbawahi
penghancurleburan
menyebarluaskan
2.2.b.4 Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu
ditulis serangkai.
Contohnya:
antarkota
antarpulau
mancanegara
pascasarjana
semiprofessional
ekstrakurikuler
dwiwarna
Catatan:
Jika bentukterikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf besar, di antara
kedua unsur kata tersebut dituliskan tanda hubung (-).
Contohnya:
non-Indonesia
pan-Pasifik
2.2.c Kata ulang
Bentuk kata ulang ditulis secara lengkap dengan menuliskan tanda hubung (-) di antara kedua
kata.
Contohnya:
11. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-11 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
anak-anak
kuda-kuda
huru-hara
2.2.d Gabungan Kata
2.2.d.1 Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-
unsurnya ditulis terpisah.
Contohnya:
duta besar
mata kuliah
persegi panjang
model lienar
2.2.d.2 Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan
pengertian, dapat ditulis dengan tanda penghubung untuk menegaskan pertalian di
antara unsure yang bersangkutan.
Contohnya:
alat pandang-dengar
ibu-bapak kami yang berada di seberang lautan
orang tua-muda
anak-istri saya
2.2.d.3 Gabungan kata yang lazim ditulis serangkai.
Contohnya:
acapkali
olahraga
manasuka
adakalnya
2.2.e Kata Ganti
Kata ganti ku, kau-, dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan –
nya ditulis serangkia dengan kata yang mendahuluinya.
Contohnya:
12. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-12 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
Apa yang kubuat pasti ada alasannya
Hartamu, hartku, dan hartnya tidak mungkin disatukan
Mengapa kaulakukan itu?
2.2.f Kata Depan di, ke dan dari
Kata depan di, ke dan dari itulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali dalam gabungan
kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
Contohnya:
bermalam di sini
pergi ke sekolah
Kamu dari mana?
2.2.g Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya .
Contohnya:
Rumah itu dilahap dalam sekejap olegh si jagomerah
Ternyata sang musang dan sang kancil adalah dua tokoh dalam cerita itu.
2.2.h Partikel
Partikel –lah, -kah, -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya .
Contohnya:
Bacalah soal secara teliti sebelum mulai menjawab
Siapakah yang sanggup melawan Goliat?
Apatah gunanya bermuram durja
Partikel –pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya, selain kelompok yang dianggap
padu dengan pun yang sudah lazim digunakan (adapun, andaipun, ataupun, bagaimanpun,
biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, sekalipun, dan
walaupun).
Contohnya:
Apa pun makanannya, minumannya pasti gula sabu
Jika majikan tidak ada di rumah, pembantu pun berlagak seperti tuan
Walaupun aku harus menderita, aku akan terus maju
13. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-13 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
Sekalipun kita tidak sependapat, saya akan mendukung Anda
Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat
mendahuluinya atau mengikutinya.
Contohnya:
Keadaan neraca keuangan perusahaan per 1Maret 2011
Pertambahan bobot badan sapi per hari adalah 2 kg
Semua penumpang harus memasuki pesawat udara satu per satu
2.2.i Singkatan dan Akronim
a. Singkatan
Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik.
Contohnya:
A. K. Malik
Muh. Nuh
M.B.A. Master of business administration.
M.Sc. Master of science
Ph.D. Doctor of philosophy
Bpk. Bapak
Sdr. Saudara
Kol. Kolonel
Kel. Keluarga
Singkatan nama orang resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi,
serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf besar dan
tidak diikuti dengan tanda titik.
Contohnya:
GBHN Garis-Garis Besar Haluan Negara
DPR Dewan Perwakilan Rakyat
MPR Majelis Permisyawaratan Rakyat
KTP Kartu Tanda penduduk
Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau diikuti dengan tanda titik.
14. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-14 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
Contohnya:
Dll. dan lain-lain
dst. dan seterusnya
sda. sama dengan atas
tetapi:
a.n. atas nama
d.a. dengan alamat
u.p. untuk perhatian
u.b. untuk beliau
b. Akronim
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
Akronim nama diri berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf
besar.
Contohnya:
TNI Tentara Nasional Indonesia
LAN Lembaga Administrasi Negara
FKIP Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
SIM Surat Ijin Mengemudi
KTP Kartu Tanda Penduduk
Akronim nama diri berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret
kata ditulis dengan huruf awal huruf besar.
Contohnya:
Bapenas Badan Perencanaan Nasional
Fapet Undana Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana
Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
15. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-15 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
Contohnya:
pemilu pemiliham umum
tilang bukti pelanggaran
rapim rapat pimpinan
2.3 Pemakaian Tanda Baca
Tanda baca sangat esensial dalam bahasa tulis, karena tanpa tanda baca, makna kata atau frasa
atau kalimat menjadi kabur bahkan kacau. Tanda baca yang lazim digunakan dewasa ini
didasarkan atas intonasi, dan sebagian didasarkan atas relasi gramatikal, frasa, dan inter-relasi
antar bagian kalimat. Tanda-tanda baca yang umumnya dipakai dalam bahasa Indonesia adalah:
2.3.a Tanda Titik (.)
2.3.a.1 Tanda titik dipakai pada akhir kalimat.
Contohnya:
Kita liburan ke Bali.
Saya datang terlambat.
2.3.a.2 Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, iktisar, atau daftar.
Contohnya:
a.1.1 Pembangunan
a.1.2 Lingkungan
b.1.1 Cara membangun rumah
b.1.2 Dukungan keuangan
2.3.a.3 Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu.
Contohnya:
Pukul 1.35.20
2.3.a.4 Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
jangka waktu.
16. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-16 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
Contohnya:
1.3.5.20 jam
0.0.30 jam
2.3.a.5 Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan
tanda Tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Contohnya:
Mullik, M. L. 2011. Bahasa Indonesia Dalam Karya Tulis Ilmiah. Undana
Press
2.3.a.6 Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contohnya:
Jumlah buruh yang berdemontrasi adalah 30.800 orang.
Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
tidak menunjukkan jumlah.
Contohnya:
Nomor telpon genggamnya adalah 0812367873.
Undana didirikan pada tahun 1964 oleh konsorsium yang diketuai El Tari.
2.3.a.7 Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala
ilustrasi, table, dan sebagainya.
Contohnya:
Fluktuasi pertambahan berat badan ternak sapi dapat di lihat pada Tabel 3
dalam Bab II, dan Grafik 10 dalam Bab V buku ini.
2.3.a.8 Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengiriman dan tanggal surat atau (2)
nama alamat penerima surat.
Contohnya:
Yth. Sdr. Nimrot Kase (tanpa titik)
Jalan Soeharto 72 (tanpa titik)
17. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-17 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
Kupang (tanpa titik)
1 Maret 2011 (tanpa titik)
2.3.b Tanda Koma (,)
2.3.b.1 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contohnya:
Saya membutuhkan batu, kayu, semen, dan pasir untuk membangun rumah.
Urutan dari angka bulat terkecil adalah 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya.
2.3.b.2 Tanda koma dipakai untuk memisahkan suatu kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Contohnya:
Saya akan hadir, tetapi agak terlambat karena ada rapat di kantor.
Ia tidak berangkat ke Surabaya, melainkan ke Jakarta.
2.3.b.3 Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahuli induk kalimat.
Contohnya:
Kalau lapar, saya Saya akan makan.
Karena terlambat, ia tidak bisa menjawab semua soal ujian dengan baik.
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mengiringi induk kalimat.
Contohnya:
Saya akan makan kalau saya lapar.
Ia tidak bisa menjawab semua soal ujian dengan baik karena terlambat.
2.3.b.4 Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang
terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula,
meskipun, begitu, dan tetapi
Contohnya:
18. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-18 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
… … . Oleh karena itu, saya memutuskan untuk tidak datang.
… … . Akan tetapi, kebenaran tidak bisa ditutupi dengan cara apapun.
2.3.b.5 Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata
lain yang terdapat dalam kalimat.
Contohnya:
O, saya kira Anda bukan orang rote.
Istirahat yang cukup, ya, biar cepat sembuh
Aduh, sakit sekali.
2.3.b.6 Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contohnya:
Katanya, “Saya lapar sekali’
“Saya lapar sekali” katanya, “Karena tidak makan sejak kemarin.”
2.3.b.7 Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat
dan tanggal, dan (d) nama tempat dan wilayah atau negara yang ditulis berurutan.
Contohnya:
Nama dan alamat tempat kerja saya adalah Fakultas Peternakan, Universitas
Nusa Cendana, Jalan Adisucipto 10, Penfui, Kupang, NTT 85001, Indonesia.
2.3.b.8 Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
Contohnya:
Mullik, Marthen. 2011. Bahasa Indonesia Dalan Karya Tulis Ilmiah.
Undana Press.
2.3.b.9 Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contohnya:
A.K. Malik, Kalimat Efektif (Kupang, Undana Press, 2011), hlm 19.
19. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-19 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
2.3.b.10 Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya
untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contohnya:
M. L. Mullik, Ph.D.
A. Konda Malik, M.P.
2.3.b.11 Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Contohnya:
6,9 km
Rp 56,50
2.3.b.12 Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi.
Contohnya:
Teman kerja saya, pak Agus Konda Malik, sangat mahir dalam berbahasa.
Semua mahasiswa, baik jurusan produksi maupun nutrisi, wajib hadir.
2.3.b.13 Tanda koma dipakai -untuk menghindari salah baca- di belakang keterangan yang
terdapat pada awal kalimat .
Contohnya:
Dalam masalah berbahasa, kita harus menaati kaidah-kaidah baku.
Atas kesediaannya, diucapi terima kasih.
2.3.b.14 Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau
tanda seru.
Contohnya:
“Dari mana Anda memperoleh buku itu?” tanya kakak sambil melotot.
2.3.c Tanda Titik Koma (;)
20. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-20 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
2.3.c.1 Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis
dan setara.
Contohnya:
Rasa kantuk semakin berat; pekerjaan pun belum rampung juga.
2.3.c.2 Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
yang memisahkan yang setara di dalam kalimat majemuk.
Contohnya:
Ayah membaca Koran di verandah, Ibu sibuk bekerja di dapur; Adik
menghafal nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik menonton
acara “Kick Andy”.
2.3.d Tanda Titik Dua (:)
2.3.d.1 Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau
perintah.
Contohnya:
Para pegawai kantor ini membutuhkan peralatan kantor: meja, kursi, dan
komputer, dan printer.
Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap
yang mengakhiri pernyataan.
Contohnya:
Para pegawai kantor ini membutuhkan meja, kursi, komputer, dan printer.
2.3.d.2 Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan perintah.
Contohnya:
Ketua : Kase Metan
Sekretaris : Ama Tobo
Tempat Kuliah : Ruang E1
Waktu : 09.00 Wita
21. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-21 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
2.3.d.3 Tanda titik dua dipakai (a) di antara jilid atau nomor dan halam, (b) di antara bab dan
ayat dalam kitab suci, (c) di antara dua judul dan anak judul suatu karangan, serta (d)
nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Contohnya:
Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner, 13:20-28
Ibrani 3:1-10
Mullik, Marthen. 2011. Bahasa Indonesia Dalan Karya Tulis Ilmiah:
Sebuah Tinjauan Aplikatif. Kupang: Undana Press.
2.3.e Tanda Hubung (-)
2.3.e.1 Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Contohnya:
Selain mengajar, Benjamin juga melakukan kegiatan peneliti-
an yang berkaitan dengan maslah peternakan di NTT.
2.3.e.2 Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran
dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
Contohnya:
Tandah pada ternak sapi merupakan alat pertahan-
an tubuh yang dipakai untuk menghancurkan musuh.
2.3.e.3 Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Angka 2 pada kata ulang tidak
bisa pakai dalam teks karangan resmi.
Contohnya:
bapak-bapak (tidak ditulis bapak 2)
kadang-kadang (tidak ditulis kadang 2)
berulang-ulang (tidak ditulis ber-ulang2)
2.3.e.4 Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Contohnya:
k-e-l-u-r-a-h-a-n
22. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-22 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
02-03-2011
2.3.e.5 Tanda hubung dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-bagian kata atau
ungkapan, dan (b) penghilangan bagian-bagian kelompok kata.
Contohnya:
ber-evolusi
sepuluh-ribuan
Tanggung jawab- dan kesetiakawanan-sosial
2.3.e.6 Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai
dengan huruf besar, (b) ke- dengan angka, c) angka dengan –an, (d) singkatan berhuruf
besar dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap.
Contohnya:
se-Undana
tahun 2000-an
mem-PHK-kan
Sinar-X
2.3.e.7 Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa
asing.
Contohnya:
di-upgrade, di-cut off
2.3.f Tanda Pisah (-)
2.3.f.1 Tanda pisah membatasi penyisipan kata yang memberi penjelasan di luar bangun
kalimat.
Contohnya:
Dengan bekerja bersama -berdasarkan pengalaman saya selama bertahun-
tahun- semua target organisasi dapat dicapai.
2.3.f.2 Tanda pisah menegaskan adanya keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih
jelas.
23. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-23 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
Contohnya:
Temuan Esintain -gaya gravitasi- telah meletakan landasan yang kuat dalam
pengembangan bidang penerbangan.
2.3.f.3 Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti ‘sampai’
atau ‘sampai dengan’.
Contohnya:
1998-2011
Tanggal 25-04-1965
Kupang-Soe-Kefa
2.3.g Tanda Elipsis (…)
2.3.g.1 Tanda elpisis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Contohnya:
Kalau begitu …, ya, tidak perlu dirisaukan lagi.
2.3.g,2 Tanda elpisis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang
dihilangkan.
Contohnya:
Dan, perjuangan pergerakan kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu …
bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Catatan: Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat
titik, tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu buah untuk menandai akhir
kalimat.
2.3.h Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya, dan untuk menandai bagian kalimat atau
pernyataan yang disangsikan kebenarannya.
Contohnya:
Apakah Anda dalam keadaan sehat?
Memangnya kamu dari Australian?
24. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-24 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
2.3.i Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contohnya:
Alangkah malangnya nasib pemuda itu!
Keluar dari rumahku sekarang juga!
Merdeka!
2.3.j Tanda Kurung ((…))
2.3.j.1 Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contohnya:
Dokumen usulan ini dilengkapi dengan lampiran-lampiran (daftar nama
anggota, ijasah, surat keterangan berkelakuan baik, dan hasil wawancara)
seperti yang disyaratkan.
2.3.j.2 Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan.
Contohnya:
Setiap tahun, ratusan peselancar dari berbagai negara mengadu keahlian
dalam Kompetisi Selancar Rote Ndao di Nemberala (pantai yang memiliki
gulungan ombak terbaik nomor 2 di dunia)
2.3.j.3 Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan.
Contohnya:
Bajak laut itu berasal dari (pulau) Alor
2.3.j.4. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang merinci satu urutan keterangan.
Contohnya:
Produktivitas menyangkut aspek (a) masukan, (b) proses, dan (c) luaran
2.3.k Tanda Kurung Siku ([…])
25. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-25 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
2.3.k.1 Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau
tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu
menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah
asli.
Contohnya:
Melindungi satwa li[a]r tidaklah mudah.
2.3.k.2 Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda
kurung (…).
Contohnya:
Rumput kume adalah rumput unggul lokal (asli NTT [bernama latin Sorghum
plumosum] khususnya terdapat di Timor, Rote, Sabu, Sumba) yang memiliki
nilai gizi tinggi.
2.3.l Tanda petik (“…”)
2.3.l.1 Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau
bahan tertulis lainnya.
Contohnya:
“Saya mandi dulu, ya” kata Andri, “Silahkan duduk dulu”
Ada pepatah yang berbunyi “rajin belajar, pangkal pandai”
2.3.l.2 Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contohnya:
Puisi “Aku” digubah oleh W.S.Rendra
Modul “Tanda Baca dan Ejaan” terdapat pada halaman 2-20.
2.3.l.3 Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti
khusus.
Contohnya:
Cara menyusun ransum ayam dapat dilakukan dengan metode “coba-coba”.
Model potongan rambut acak dikenal dengan nama “punk”.
2.3.m Tanda petik tunggal (‘…’)
26. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-26 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
2.3.m.1 Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contohnya:
Kata ayah, “tidakkah kamu dengar bunyi ‘tok…tok… tok’ di pintu?”
2.3.m.2 Tanda petik tunggal mengapit makna terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing.
Contohnya:
Sustainable ‘berkelanjutan’
2.3.n Tanda garis miring ( / )
2.3.n.1 Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan
masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun tawim.
Contohnya:
No. 124/Fpt/III/2011
Perumahan Dosen Undana Blok D/5
Tahun Akademik 2010/2011
2.3.n.2 Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau tiap.
Contohnya:
Bapak/Ibu/Saudara
Biaya pendidikan sebesar Rp 5 juta/semester
Sebuah alinea hanya boleh memilik satu buah gagasan/ide pokok.
2.3.o Tanda Penyingklat atau Apostrof (‘)
Tanda penyingklat atau apsotrof menunjuk penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contohnya:
Engkau ’kan berhasil asalkan tidak menyerah (‘kan = akan)
3 Maret ’11 (’11 = 2011)
3. PENUTUP
3.1 Ringkasan
Seorang penulis yang mengharapkan idea atau gagasan dituangkannya dalam bentuk bahasa tulis
dapat dipahami dengan jelas dan benar oleh pembaca, maka penulis tersebut harus menggunakan
27. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-27 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
ejaan dan tanda baca sesuai standar baku berbahasa tulis. Tanpa penggunaan ejaan dan tanda
baca yang benar, sebuah tulisan hanyalah rangkaian kata, frasa, dan kalimat yang tidak memiliki
arti apa-apa. Dengan demikian, pemahaman dan penguasaan ejaan dan tanda baca baku dalam
bahasa Indonesia merupakan hal yang wajib dan mutlak bagi seluruh masyarakat yang
menggunkan bahasa tulis sebagai media komunikasi.
3.2 Perlatihan
Buatlah sebuah naskah tulisan yang panjangnya satu alinea yang terdiri dari 6-10 kalimat.
Usahakan untuk menggunakan jenis ejaan dan tanda baca sebanyak mungkin.
3.3 Jawaban Perlatihan
Cross check penggunaan ejaan dan tanda baca yang Anda gunakan dengan kaidah-kaidah yang
diuraikan dalam modul ini.
3.4 Tes Mandiri
Identifikasi dan perbaikilah semua ejaan dan tanda baca yang salah atau hilang dalam naskah tertulis di
bawah ini:
produksi biomasa rumput kume cukup tinggi pada musim hujan produksi rumput kume dapat
mencapai 17 ton bahan segar per ha atau 3,73 ton bahan kering per ha dami dato 1998 sayangnya
karena rumput ini tumbuh secara alami dan belum ada upaya budidaya sehingga hanya dapat
dipanen sekali dalam setahun pada musim hujan potensi produksi inipun belum dimanfaatkan karena
pada waktu yang bersamaan ketersediaan jenis pakan lain yang lebih palatabel masih cukup
berlimpah apalagi sifat selektifitas sapi saat merumput sehingga cenderung memilih jenis hijauan
pakan yang lebih halus daripada rumput kume yang agak kasar oleh karenanya kelimpahan
produksi rumput kume tidak dimanfaatkan oleh ternak secara langsung maupun oleh peternak
kenyataan di lapangan masih ditemui adanya standing hay rumput kume ini hingga musim kemarau
tiba akumulasi biomasa rumput kume yang cukup tinggi dalam bentuk stading hay di lokasi menjadi
bahan baku yang sangat baik bagi api sehingga setiap tahun selalu terjadi kebakaran di lahan lahan
terbuka di mana terdapat hay ruput kume
3.5 Umpan Balik
Cocokan jawaban Anda dengan jawaban Test Mandiri pada bagian 3.6. dalam modul ini.
Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah Anda pelajari dalam modul ini.
28. Modul 1: Ejaan dan Tanda Baca M. L. Mullik
1-28 | Bahasa Indonesia (MPK41202/2 SKS); Fapet Undana, 2011
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖 =
jumlah jawaban benar
Jumlah soal
𝑥 100
3.6 Jawaban Test Mandiri
Terdapat 26 ejaan dan tanda baca (di-bold dan digaris bawahi) yang salah dalam naskah di bawah ini
yang harus diperbaiki:
Produksi biomasa rumput kume cukup tinggi. Pada musim hujan produksi rumput kume dapat
mencapai 17 ton bahan segar per ha atau 3,73 ton bahan kering per ha (Dami Dato, 1998).
Sayangnya, karena rumput ini tumbuh secara alami dan belum ada upaya budidaya sehingga hanya
dapat dipanen sekali dalam setahun pada musim hujan. Potensi produksi inipun belum dimanfaatkan
karena pada waktu yang bersamaan, ketersediaan jenis pakan lain yang lebih palatabel masih cukup
berlimpah, apalagi sifat selektifitas sapi saat merumput sehingga cenderung memilih jenis hijauan
pakan yang lebih halus daripada rumput kume yang agak kasar. Oleh karenanya, kelimpahan
produksi rumput kume tidak dimanfaatkan oleh ternak secara langsung maupun oleh peternak.
Kenyataan di lapangan masih ditemui adanya standing hay rumput kume ini hingga musim kemarau
tiba. Akumulasi biomasa rumput kume yang cukup tinggi dalam bentuk stading hay di lokasi
menjadi bahan baku yang sangat baik bagi api sehingga setiap tahun selalu terjadi kebakaran di
lahan-lahan terbuka di mana terdapat hay ruput kume.
4. DAFTAR PUSTAKA
Keraf, G. 2004. Komposisi. Nusa Indah, Ende.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia. 2008. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
IndonesiaTera, Jogjkarta.