Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ejaan dan berbagai peraturan ejaan yang pernah digunakan dalam bahasa Indonesia dan Melayu, termasuk Ejaan Van Ophuysen, Ejaan Malindo, dan penggunaan berbagai tanda baca dalam bahasa Indonesia.
Ejaan merupakan peraturan untuk melambangkan bunyi ujaran dan hubungan antara lambangnya. Ejaan berfungsi sebagai landasan pembakuan bahasa dan alat penyaring unsur bahasa asing. Perkembangan ejaan meliputi Ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo, dan yang Disempurnakan. Ejaan dalam peristilahan mencakup fonemik, etimologi, transliterasi, dan penyesuaian.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ejaan bahasa Indonesia mulai dari Ejaan van
Ophuysen hingga Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Ejaan van Ophuysen merupakan ejaan
pertama yang digunakan pada tahun 1901 hingga 1947. Kemudian digantikan oleh Ejaan
Suwandi pada tahun 1947 hingga 1972."
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan huruf kapital atau huruf besar dalam penulisan bahasa Indonesia. Terdapat beberapa aturan penggunaan huruf kapital seperti untuk huruf pertama kalimat, nama orang, tempat, dan organisasi. Dokumen ini juga menjelaskan pengecualian-pengecualian dalam penggunaan huruf kapital.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ejaan dan berbagai peraturan ejaan yang pernah digunakan dalam bahasa Indonesia dan Melayu, termasuk Ejaan Van Ophuysen, Ejaan Malindo, dan penggunaan berbagai tanda baca dalam bahasa Indonesia.
Ejaan merupakan peraturan untuk melambangkan bunyi ujaran dan hubungan antara lambangnya. Ejaan berfungsi sebagai landasan pembakuan bahasa dan alat penyaring unsur bahasa asing. Perkembangan ejaan meliputi Ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo, dan yang Disempurnakan. Ejaan dalam peristilahan mencakup fonemik, etimologi, transliterasi, dan penyesuaian.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ejaan bahasa Indonesia mulai dari Ejaan van
Ophuysen hingga Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Ejaan van Ophuysen merupakan ejaan
pertama yang digunakan pada tahun 1901 hingga 1947. Kemudian digantikan oleh Ejaan
Suwandi pada tahun 1947 hingga 1972."
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan huruf kapital atau huruf besar dalam penulisan bahasa Indonesia. Terdapat beberapa aturan penggunaan huruf kapital seperti untuk huruf pertama kalimat, nama orang, tempat, dan organisasi. Dokumen ini juga menjelaskan pengecualian-pengecualian dalam penggunaan huruf kapital.
1. Ejaan bahasa Indonesia telah mengalami beberapa perubahan sejak zaman kolonial hingga saat ini.
2. Ejaan yang disempurnakan (EYD) merupakan ejaan resmi bahasa Indonesia yang berlaku saat ini.
3. Perbedaan utama EYD dengan ejaan sebelumnya terdapat pada penulisan beberapa huruf dan tanda baca.
Makalah ini membahas tentang Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang mencakup lima aspek seperti pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca."
Makalah ini membahas tentang Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang mencakup pengertian, pemakaian huruf besar, kecil, dan miring serta penulisan kata dan partikel sesuai kaidah EYD."
Makalah ini membahas tentang bahasa baku dan bahasa nonbaku. Secara garis besar makalah ini membahas pengertian bahasa baku, bahasa nonbaku, dan bahasa Indonesia baku serta membandingkan ciri-ciri kedua jenis bahasa tersebut beserta contoh-contoh pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bahasa baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia, ciri-ciri bahasa baku, penggunaan kata-kata, ejaan, dan lafal yang baku, serta analisis contoh kalimat baku dan tidak baku. Dokumen ini bertujuan untuk memahami definisi bahasa baku dan tidak baku serta mengenali ciri-ciri bahasa baku dalam bahasa Indonesia.
Ejaan di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan sejak awal penggunaan aksara Latin hingga saat ini. Ejaan pertama yang digunakan adalah Ejaan Van Ophuysen pada 1900an, kemudian diganti dengan Ejaan Suwandi pada 1947. Pada 1972, ditetapkan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau EYD yang masih digunakan hingga kini. EYD terus disempurnakan untuk mencapai keseragaman ejaan bah
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
Bahasa merupakan alat yang begitu penting bagi manusia yang perananya tidak perlu dirgukan lagi, hal ini dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa.
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAHHanik Hidayah
Teks tersebut membahas tentang penggunaan ejaan dan istilah bahasa Indonesia yang benar dalam penulisan, terdiri dari 3 poin utama: (1) penjelasan tentang ejaan, termasuk penggunaan tanda baca dan penulisan kata, (2) contoh penulisan ejaan yang benar, dan (3) penjelasan tentang penggunaan istilah bahasa Indonesia melalui penerjemahan dan penyerapan kata asing.
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa baku Indonesia, termasuk pengertian, ciri-ciri, dan contoh-contoh penggunaan bahasa baku dalam kata, idiom, kalimat, pelafalan, dan dokumen acuan untuk menentukan kebakuannya.
1. Ejaan bahasa Indonesia telah mengalami beberapa perubahan sejak zaman kolonial hingga saat ini.
2. Ejaan yang disempurnakan (EYD) merupakan ejaan resmi bahasa Indonesia yang berlaku saat ini.
3. Perbedaan utama EYD dengan ejaan sebelumnya terdapat pada penulisan beberapa huruf dan tanda baca.
Makalah ini membahas tentang Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang mencakup lima aspek seperti pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca."
Makalah ini membahas tentang Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang mencakup pengertian, pemakaian huruf besar, kecil, dan miring serta penulisan kata dan partikel sesuai kaidah EYD."
Makalah ini membahas tentang bahasa baku dan bahasa nonbaku. Secara garis besar makalah ini membahas pengertian bahasa baku, bahasa nonbaku, dan bahasa Indonesia baku serta membandingkan ciri-ciri kedua jenis bahasa tersebut beserta contoh-contoh pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bahasa baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia, ciri-ciri bahasa baku, penggunaan kata-kata, ejaan, dan lafal yang baku, serta analisis contoh kalimat baku dan tidak baku. Dokumen ini bertujuan untuk memahami definisi bahasa baku dan tidak baku serta mengenali ciri-ciri bahasa baku dalam bahasa Indonesia.
Ejaan di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan sejak awal penggunaan aksara Latin hingga saat ini. Ejaan pertama yang digunakan adalah Ejaan Van Ophuysen pada 1900an, kemudian diganti dengan Ejaan Suwandi pada 1947. Pada 1972, ditetapkan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau EYD yang masih digunakan hingga kini. EYD terus disempurnakan untuk mencapai keseragaman ejaan bah
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
Bahasa merupakan alat yang begitu penting bagi manusia yang perananya tidak perlu dirgukan lagi, hal ini dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa.
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAHHanik Hidayah
Teks tersebut membahas tentang penggunaan ejaan dan istilah bahasa Indonesia yang benar dalam penulisan, terdiri dari 3 poin utama: (1) penjelasan tentang ejaan, termasuk penggunaan tanda baca dan penulisan kata, (2) contoh penulisan ejaan yang benar, dan (3) penjelasan tentang penggunaan istilah bahasa Indonesia melalui penerjemahan dan penyerapan kata asing.
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa baku Indonesia, termasuk pengertian, ciri-ciri, dan contoh-contoh penggunaan bahasa baku dalam kata, idiom, kalimat, pelafalan, dan dokumen acuan untuk menentukan kebakuannya.
Makalah ini membahas tentang ejaan dalam bahasa Indonesia. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain pengertian ejaan, fungsi ejaan, sejarah perkembangan ejaan di Indonesia, dan ruang lingkup ejaan bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ejaan bahasa Indonesia secara umum dan pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan secara khusus, termasuk aturan penggunaan huruf besar, huruf miring, dan penulisan kata."
Makalah ini membahas tentang ragam bahasa Indonesia dan pengertiannya. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berbeda-beda tergantung topik, situasi, dan media komunikasi. Ragam bahasa dapat dibedakan menjadi lisan dan tulis, serta berdasarkan daerah, pendidikan penutur, sikap penutur, dan topik pembicaraan. Makalah ini juga menjelaskan contoh-contoh perbedaan ragam bahasa dalam
Makalah ini membahas tentang perkembangan bahasa Indonesia, mulai dari bahasa Melayu sebagai bahasa asal, pengangkatan bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia melalui Sumpah Pemuda, hingga penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi melalui UUD 1945."
Tugas mos isma & indah tata tertib sekolahsmkbahaindah
Dokumen ini berisi tentang tata tertib siswa SMK Baitul Hamdi. Terdiri dari pengantar yang memuji Allah SWT dan menyampaikan rasa syukur atas selesainya penulisan dokumen ini. Dokumen ini berisi tentang pedoman perilaku siswa di sekolah seperti tata krama, larangan, sanksi pelanggaran dan lainnya.
Makalah ini membahas tentang Ejaan Bahasa Indonesia dan Tanda Baca. Secara garis besar, makalah ini menjelaskan pengertian EYD, jenis-jenis ejaan yang pernah digunakan dalam bahasa Indonesia seperti Ejaan Van Ophuysen, Ejaan Republik, dan EYD, serta unsur-unsur penting EYD seperti pemakaian huruf dan penulisan huruf dalam bahasa Indonesia.
Makalah ini membahas tentang penggunaan EYD yang benar khususnya penulisan huruf kapital, huruf miring, angka dan lambang bilangan. Penulisan huruf kapital dibahas untuk 16 kasus penggunaan seperti huruf pertama kalimat, nama orang, dan lainnya. Sedangkan penulisan huruf miring untuk menulis judul dan menekankan teks. Terakhir dibahas penulisan angka dan lambang bilangan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
1. MAKALAH
BAHASA INDONESIA
“Penggunaan Ejaan Yang Di Sempurnakan (EYD), dan kata baku”
Dosen Pengampu : Nelma M.Pd
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Fitri Wahyuni (NIM: 201190272)
Nadia Fitriani (NIM: 201190278)
Niyatul Hasanah (NIM: 201190284)
M.Nur (NIM: 201190263)
Frans Yudisti (NIM: 201190261)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
2. KATA PENGANTAR
Belum adanya pemahaman terhadap ejaan yang disempurnakan (EYD)
oleh sebagian besar masyarkat Indonesa seringali mengakibatkan
terjadinyakesalahan penggunaan bahasa,baik lisan maupun tulisan.
Makalah ini menjelaskan tentang bagaimana sejarah ejaan yang disempurnakan
dan penjelasannya serta tentang pembentukan kata yang merupakan salah satu materi
yang akan dipelajari pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
Jika ada kesalahan dalam prosesnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
karena sumber yang kami miliki sangatlah minim, oleh sebab itu kami mohon maaf bagi
para audiens dan pembaca khususnya. Semoga makalah ini memberikan banyak manfaat
kepada para pembacanya. Selanjutnya, demi kesempurnaan makalah ini sangat
diharapkan segala masukan dan saran yang sifatnya membangun.
Penyusun
3. BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia digunakan sebagai alat komunikasi dalam
masyarakat Indonesia. Seperti yang diketahui bahwa kegiatan komunikasi
dimulai dari hal yang ingin disampaikan oleh komunikator, kemudian
dilanjutkan dengan mengolah gagasan atau hal yang disampaikan
komunikator sehingga hal yang disampaikan komunikator tersebut dapat
diterima oleh komunikan dengan tepat. Dengan demikian, sebagai alat
komunikasi, bahasa Indonesia harus mampu menyampaikan maksud
komunikator dengan tepat. Maksud atau amanat komunikasi ini bisa
berupa informasi tentang fakta, peristiwa, ungkapan ide, pendapat,
perasaan, keinginan, dan sebagainya. Hal-hal itu dituangkan dalam aspek
kebahasaan yang berupa kata, kalimat, paragraf (komunikasi tulis) atau
paraton (komunikasi lisan), ejaan dan tanda baca dalam bahasa tulis, serta
unsur-unsur prosodi (intonasi, nada, irama, tekanan, tempo) dalam bahasa
lisan.
B. Rumusan masalah
a. Apa pengertian Pemakaian huruf?
b. Apa pengertian Penulisan kata?
c. Apa pengertian Penulisan unsur dan serapan?
d. Apa pengertian Penggunaan tanda baca?
e. Apa pengertian Kata baku dan non baku?
C. Tujuan dan Manfaat Makalah
a. Untuk mengetahui penggunaan EYD yang benar?
b. Untuk mengetahui kesalahan yang sering ditemukan dalam penggunaan
ejaan pada karya ilmiah.
c. Untuk mengetahui revisi dari kesalahan penggunaan ejaan yang sesuai
dengan ejaan bahasa Indonesia
4. BAB II
Pembahasan
A. Pemakaiaan huruf
1. Huruf kapital atau huruf besar di pakai sebagai huruf petama kata pada
awal kalimat.
Misalnya;
Apa maksudnya?
Dia senang makan bakso.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu belum selesai.
2. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama petikan langsung
Misalnya;
Adik bertanya,”kapan kita pulang?”
Bapak menasihatkan,”Berhati-hatilah,nak!”
3. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan
Dengan nama Tuhan dan kitab suci,termasuk kata garis untuk Tuhan.
Misalnya;
Allah
Alkitab
4. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama huruf pertama nama gelar
kehormatan,
Keturunan,dan keagamaan yang di ikuti dengan nama orang.
Misalnya;
Nabi Ibrahim
Haji Agus Salim
5. Huruf kapital tidak di pakai sebagai huruf pertama, nama gelar, keturunan,
keagamaan
yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya ;
Dia baru saja diangkat sebagai sultan.
Tahun ini dia pergi naik haji.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang
5. diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai huruf pertama unsur
nama jabatan dan
pangkat yang di ikuti nama orang atau yang di pakai sebagai pengganti
nama
orang tertentu,nama instansi,atau nama tempat.
Misalnya;
Wakil Presiden Adam Malik
Profesor Supomo
B. Penulisan unsur serapan
Dalam perkembangannya,bahasa Indonesia menyerap unsur dari
pelbagai bahasa Lain,baik dari bahdaerahmaupun dari bahasa asing seperti
sanskerta,Arab,Portugis,Belanda,atau inggris.Berdasarkan taraf
integrasinya,unsur pinjaman dalam bahasa indonesiadapat di bagi atas dua
golongan besar.pertama,unsur pinjaman yang belum sepenuhnya
terserapke dalam bahasa Indonesia,seperti reshuffle,shuttle
cock,rexploitation de I’homme par I’home.Unsur-unsur ini di pakai dalam
konteks bahasa Indonesia,tetapipengucapannya masih mengikuticara
asing.kedua,unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya di
sesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.Dalam hal hal ini di usahakan
agar ejaannyahanya di ubah seperlunya sehingga bentuk indonesianya
masih dapat di bandingkan dengan bentuk
asalnya.
Kaedah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu ialah sebagai
berikut.
aa {Belanda}menjadi a
paal pal
baal bal
octaaf oktaf
ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e
aerobe aerob
aerodynamics aerodinamika
ae, jika tidak bervariasi dengan e,menjadi e
haemoglobin hemoglobin
haematite hematit
C. Penggunaan Tanda Baca
6. Tanda baca adalah tanda grafis di pergunakan secara konfesional
untuk memisahkan pelbagai bagiandari satuan bahasa tertulis dan
yang sedikit-banyaknya memengaruhi makna satuan bahasa yang
bersangkutan.
1. Huruf kapital atau huruf besar di pakai sebagai hurif-huruf pertama
pada awal kalimat
Misalnya;Dia mengantuk.
2. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya;Adik bertanya,”kapan kita pulang?”
Bapak menasihatkan,”Berhati-hatilah,nak!”
3. Huruf kapital di sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan
Misalnya; Allah yang Maha Esa,yang Maha Pengasih
4. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama gelar
krhormatan,krturunan,dan keagamaan yang di ikuti nama orang
Misalnya;Maha putra yamin,Sultan Hasanuddin,Haji Agus
Salim,Imam syafii,Nabi Ibrahim
5. Huruf kapital tidak di pakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan,keturunan,keagamaa tidak di ikuti nama orang.
Misalnya; Dia baru saja di angkat menjadi sultan.
6. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang di pakai sebagai pengganti
nama orang tertentu,nama instansi,atau nama tempat.
Misalnya; Wakil Presiden Adam Malik,Perdana Menteri
Nehru,Profesor supomo
7. Huruf kapital tidak di pakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
Pangkat yang tidak di ikuti nama orang,nama instansi,atau nama
tempat.
Misalnya; Siapakah gubernur yang baru di lantik itu?
Kemarin,Ahmad di lantik menjadi brigadir jenderal.
8. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama unsur nama orang.
Misalnya; Ampere,Amir Hamzah,dan Dewi Sartika
7. 9. Huruf kapital tidak di pakai sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya; mesin diesel,10 volt,5 ampere.
10.Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama nama bangsa,suku,atau
bahasa.
Misalnya; bangsa Indonesia,suku sunda,bahasa inggris.
11.Huruf kapital tidak di pakai sebagai huruf pertama nama
bangsa,suku,atau
bahasa yang di pakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
12.Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama nama
tahun,bulan,hari,hari raya,
dan peristiwa sejarah.
Misalnya; tahun Hijriah,tarikh Masehi,hari Galungan,hari Maulid.
13. Huruf kapital tidak di pakai sebagai huruf pertamaperistiwa sejarah
yang tidak
di pakai sebagai nama.
Misalnya; Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan
bangsanya.
14. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya; Asia Tenggara,Banyuwangi,Bukit Barisan.
15. Huruf kapital tidak di pakai sebagai huruf pertama istilah geografi
yangn tidak menjadi menjadi unsur nama diri.
Misalnya; berlayar ke teluk,mandi di kali,menyeberangi selat.
16. Huruf kapital tidak di pakai sebagai huruf pertama nama geografi yang
di gunakan sebagai nama.
Misalnya; garam inggris,gula jawa,pisang ambon.
17. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama semua unsur nama
Negara,lembaga pemerintahan dan ketatanegaraaan,serta nama
dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Misalnya;Republik Indonesia,Departemen Pendidikan,dan
Kebudayaan.
8. 18. Huruf kapital tidak di pakai sebagai huruf pertama semua unsur nama
Negara,Lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan,badan serta
dokumen resmi.
Misalnya; menjadi sebuah republik,beberapa badan hukum,kerjasama
antara pemerintah dan rakyat.
19. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk
ulanng. Sempurna yang terdapat pada nama badan,lembga pemerintah
dan ketatanegaraan,serta dokumen resmi.
Misalnya; Perserikatan Bangsa-Bangsa,Yayasan Ilmu-Ilmu social,dan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
D. Kata Baku Dan Non Baku
1. Pengertian bahasa baku
Bahasa baku ialah satu jenis bahasa yang menggambarkan
keseragaman dalam bentuk dan fungsi bahasa, menurut ahli linguistik
einar haugen.ia di katakana sebagai “logat yang paling betul” bagi
sesuatu bahasa .
Halim (1980)mengatakan bahwa bahasa baku adalah ragam bahasa
yang di lembagakan dan di akui oleh sebagian masyarakat.
2. Pengertian bahasa non baku
Istilah bahasa non baku ini di terjemahkan “nonstandard
language”.istilah bahasa non standar ini seringdi sinonimkan dengan
istilah ‘ragam subbaku”,bahasa nonstandard “ragam tak baku”.
9. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang dianalisis di atas, kesalahan ejaan dan
kalimat tampak seperti hal yang lumrah terjadi di tempat-tempat umum.
Data di atas hanya sebagian kecil dari begitu banyaknya kesalahan yang
terdapat tempat umum. Kesalahan berbahasa terjadi secara sistematis
kerena belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan.
Kesalahan ejaan umumnya mencakup kesalahan tanda baca, kesalahan
penggunaan kata baku, dan kesalahan prefiks. Sedangkan kesalahan
kalimat mencakup kesalahan struktur dan kesalahan prinsip pemilihan
kata.
Kesalahan-kesalahan akan terlihat jelas apabila kita menganalisis dan
mengembalikannya atau mengacu pada sistem kaidah yang berlaku.
Berbahasa tidak hanya terhenti pada aspek makna (pokoknya dimengerti).
Namun, sebagai bahasa ilmu, aspek gramatikal merupakan suatu hal yang
tidak boleh dikesampingkan. Jadi, setiap kalimat yang dibangun harus
memenuhi syarat gramatikal.