SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
i
TUGAS MANDIRI
(Bahasa Indonesia)
”Analisis kesalahan berbahasa Indonesia”
Nama : Lenni Sinaga
NPM :170910299
Dosen : Yunisa Oktavia, S.Pd.,M.Pd.
MANAJEMEN BISNIS.
HUMANIORA
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2018
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya.sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia
yang berjudul ”Analisis kesalahan berbahasa Indonesia”.tanpa kita sadari banyak
kosakata yang salah di dalam lingkungan sekitar kita.maka dosen bahasa
Indonesia memberikan tugas analisis nyata kesalahan berbahasa yang sering kita
gunakan sehingga bahasa tersebut tidak baku.
Saya sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah ini.saya juga
sangat berterima kasih kepada dosen Yunisa Oktavia karna sudah memberi tugas
dan arahan dalam mengerjakan tugas ini.Saya sadar bahwa dalam menyusun
makalah ini masih banyak kesalahan yang patut untuk saya perbaiki.maka,kritik
dan saran sangat saya butuhkan untuk memperbaiki makalah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan,semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi saya dan para pembaca.setelah membaca makalah ini kita semua mengubah
bahasa kita sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
Batam, 22 April 2018
penyusun
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan....................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1 Jati Diri Bahasa ........................................................................................ 3
2.1.1 Pengertian Bahasa................................................................................. 3
2.1.2 Fungsi Bahasa....................................................................................... 3
2.1.3 Kesalahan Berbahasa ............................................................................ 4
2.1.4 Faktor-faktor Penyebab Kesalahan Berbahasa…………………………….5
2.1.5 Contoh analisis kesalahan berbahasa di lingkungan sekitar ....................... 8
BAB III ................................................................................................................. 12
PENUTUP............................................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 13
3.2 Saran....................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13
LAMPIRAN.......................................................................................................... 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa Negara Indonesia adalah bahasa indonesia.maka bangsa Indonesia
wajib menggunakan bahasa Indonesia dalam sehari-hari untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan.usaha
pelestarian,pembinaaan dan pengembangan bahasa Indonesia menjadi tanggung
jawab setiap Warga Negara.Belajar bahasa Indonesia bukanlah hal yang
mudah,mahasiswaseperti saya saja belum bisa mengekspresikan materi ini dengan
baik dan benar. Warga Indonesia saja sudah banyak yang belajar bahasa
asing.akan tetapi, masih banyak warga Indonesia berbicara menggunakan bahasa
yang tidak baku atau bahasa gaul.
kita sering kali tidak memperhatikan apakah tulisan sesuai aturan atau
tidak.selain itu, ketidak pahaman penggunaan tanda baca, menyebabkan banyak
tulisan-tulisan di spanduk,papan nama,selembaran banyak ditemui kata yang
tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.(Rahardi, 2012) jika sosok bahasa
tidak dirawat atau malahan ditelantarkan dan ditinggalkan warga masyarakat
Indonesia, hampir dapat dipastikan bahasa itu pada gilirannya akan berdinamika
mundur(involutif).gerakan involutif digambarkan seperti hewan merayap lipan
atau kaki seribu,yang setiap kali kepalanya disentuh seluruh tubuhnya melingkar
masuk.nah,bahasa yang tidak dirawat dan tidak dibiarkan berdinamika akan
menjadi entitas involutif demikian itu.
1.2 Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud bahasa?
3. Apa fungsi-fungsi bahasa?
4. Mengapa bisa terjadi kesalahan berbahasa di tengah masyarakat?
5. Apa faktor penyebab terjadi kesalahan berbahasa?
2
1.3 Tujuan
1. Agar memahami apa arti bahasa
2. Agar mengetahui fungsi dari bahasa
3. Mengetahui penyebab terjadinya kesalahan berbahasa.
4. Mengetahuan faktor penyebab kesalahan berbahasa.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jati Diri Bahasa
2.1.1 Pengertian Bahasa
Bahasa adalah sistem alat komunikasi berasal dari ucapan manusia yang
sifatnya berubah-ubah..Achmad ( 2013:4) mengungkapkan bahasa terdiri dari tiga
subsistem yaitu subsistem fonologi, subsistem gramatikal, subsistem
leksikal.subsistem fonologi dibedakan menjadi atas fonetik dan fonemik.fonetik
adalah fon, bunyi pada umumnya tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut
membedakan makna atau tidak.fonemik adalah fonem, bunyi bahasa yang
membedakan makna kata.misalnya, kata Indonesia lupa dan rupa.kedua kata itu
mirip.namun, perbedaannya hanya pada bunyi fonem yang pertama (L) dan
(R).maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bunyi (l) dan (r) adalah dua
buah fonem yang berbeda di dalam bahasa Indonesia.
Rahardi (2012:3-4) mengungkapkan prinsip-prinsip dasar menurut para pakar
bahasa sebagai berikut.
1. Anderson(1972) menyebutkan delapan prinsip dasar yang merupakan
hakikat bahasa,yakni (1) merupakan alat komunikasi, (2)bersifat
kemestaan,(3) memiliki makna konvensional, (4) berkaitan dengan
masyarakaat dan budaya, (5) bersifat kemanusiaan, (6)bersifat vocal. (7)
merupakan symbol arbitrer, (8) merupakan sistem..sementara itu,
2. Brown(1960) menyebutkan delapan prinsip dasar bahasa yang membentuk
hakikat bahasa,yaitu 1)merupakan kebiasaan, 2)bersifat berubah-ubah,
3)berhubungan dengan budaya, 4)merupakan alat komunikasi, 5)bersifat
unik dan khas, 6) merupakan lambing arbitrer, 7) bersifat vocal, 8)
merupakan sistem.
4
2.1.2 Fungsi Bahasa
Dalam buku Rahardi (2012:6-9)Fungsi bahasa menurut Halliday, linguis lewat
karyanya yang berjudul „Explorations in the Functions of Language‟ Halliday
(1973) menunjukkan tujuh fungsi bahasa sebagai berikut.
1. Fungsi instrumental bahasa adalah bahwa bahasa itu dapat digunakan untuk
melayani lingkungannya. Bahasa juga dapat digunakan untuk menyebabkan
terjadinya peristiwa tertentu.
2. Fungsi regulasi bahasa adalah bahwa bahasa digunakan untuk mengatur serta
mengendalikan orang-orang sebagai warga masyarakat.
3. Fungsi representasional bahasa bersifat menggambarkan atau mempresentasikan
sesuatu.
4. Fungsi interaksional bahasa adalah bahwa bahasa dapat digunakan untuk
menjamin terjadinya interaksi,memantapkan komunikasi dan mengukuhkan
komunikasi dan interaksi antarwarga masyarakat intu sendiri.
5. Fungsi personal adalah bahwa bahasa itu dapat digunakan untuk mengekspresikan
maksud-maksud pribadi atau personal menyatakan emosi,untuk mengungkapkan
perasaan dan maksud-maksud personal lainnya.
6. Fungsi Heuristik adalah bahasa untuk mempelajari pengetahuan,mencari
ilmu,mengembangkan teknologi,dan menyampaikan rumusan-rumusan yang
bersifat pertanyaan.
7. Fungsi imaginatif adalah fungsi yang berkenan dengan penciptaan imajinasi
seseorang.
Wood menyebut bahwa pada anak usia 9-16 bulan fungsi-fungsi bahasa yang
dapat ditemukan adalah 1)fungsi regulasi, 2)fungsi instrumental, 3)fungsi
interaksional, 4)fungsi heuristik, 5)fungsi personal, 6)fungsi imajinatif.kemudian
pada orang yang berusia 16-24 bulan, fungsi-fungsi bahasa yang muncul adalah
1)fungsi pragmatik, 2)fungsi matetik.adapun pada anak berusia 24 bulan dan
seterusnya, fungsi bahasa yang dikembangkan adalah fungsi interpersonal dan
ideasional.maka, untuk memudahkan pemahaman,sepuluh fungsi bahasa yang
5
disebut Barbara S. Wood itu kemudian dirangkum di dlam Tarigan(1993) sebagai
„ Dasa Guna Bahasa‟.
Stephen C. Levinson menyebutkan ada enam fungsi bahasa,yaitu: 1)fungsi
referensial, 2) fungsi emotif, 3) fungsi konotif, 4) fungsi metalinguistic, 5) fungsi
fatik, 6) fungsi puitik.
Dalam pasal 36 UUD 1945 dinyatakan dengan tegas bahwa bahasa Indonesia
adalah bahasa resmi Negara.dengan perkataan lain, harus ditegaskan pula bahwa
bahasa Indonesia adalah bahasa Negara.Dalam Seminar Politik Bahasa Nasional
pada tahun yang sama, seperti yang ditunjukkan di depan,dinyatakan dengan tegas
bahwa sebagai bahasa Negara,bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai berikut:
1)bahasa resmi kenegaraan, 2)bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga
pendidikan, 3) bahasa resmi di dalam perhubungan tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan
4) bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi.
2.1.3 Kesalahan Berbahasa
Kesalahan berbahasa adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan meliputi ejaan,
diksi, kalimat, paragraf yang menyimpang dari kaidah bahasa baku.
I. Kesalahan Ejaan adalah kesalahan mengunakan tanda baca atau kesalahan
menulis kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa.
Contohnya :
1. Samosir memiliki danau toba yang sangat luas.
2. Setiap hari jumat diadakan doa bersama di aula kantor dinas
pendidikan provinsi kepulauan riau.
3. Pemerintah indonesia mengadakan rapat bersama bapak jokowi dan
hatta.
4. Besok kami belajar praktikum oleh zakaria gultom.
5. Rumah ini di jual.
6
Dari contoh diatas kesalahan ejaan yang terjadi meliputi kesalahan
penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda koma,penggunaan kata
depan.kesalahan ejaan tersebut dapat di perbaiki menjadi kalimat berikut.
1. Samosir memiliki Danau Toba yang sangat luas.
2. Setiap Hari Jumat diadakan doa bersama di aula Kantor Dinas
Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau.
3. Pemerintah indonesia mengadakan rapat bersama Bapak Jokowi ,dan
Hatta.
4. Besok kami diajar praktikum oleh Zakaria Gultom.
5. Rumah ini dijual.
II. Kesalahan Diksi adalah kesalahan pemmilihan kata.
Contohnya :
1. Rika sering kali terlambat sekolah.
2. Mika sedang nyuci pakaian dirumah.
3. Siswa angkatan 2016 s/d 2018 mengadakan reunian di cafe.
4. Mereka ketawa terbahak-bahak melihat stand up comedi.
5. Roti itu sudah kadaluwarsa.
Dari contoh diatas merupakan kesalahan diksi atau pemilihan
kata.kesalahan tersebut dapat diperbaiki menjadi efektif yaitu:
1. Rika sering terlambat sekolah.
2. Mika sedang mencuci pakaian dirumah.
3. Siswa angkatan 2016 s.d 2018 mengadakan reunian di Cafe.
4. Mereka tertawa terbahak-bahak melihat stand up comedi.
5. Roti itu sudah kedaluwarsa.
III. Kesalahan Kalimat
1. Seluruh mahasiswa sudah pada datang.
2. Saya mengetahui kalau dia sudah nikah.
3. Dari kecil kita diajarkan tolong-menolong.
7
4. Saya pergi sekolah bersama Ibu saya.
Kalimat diatas dapat saya perbaiki menjadi
1. Seluruh mahasiswa sudah datang.
2. Saya mengetahui bahwa dia sudah nikah.
3. Dari kecil kita diajarkan saling menolong.
4. Saya pergi sekolah bersama Ibu.
IV. Kesalahan Paragraf
Rahardi (2012:101-102) mengungkapkan bahwa paragraf harus
merupakan satu kesatuan yang padu dan utuh.paragraf harus mengandung
pertalian yang logis antarkalimat.ide pokok dalam sebuah paragraf sesungguhnya
merupakan keharusan.tanpa ide pokok demikian itu, sebuah kumpulan kalimat
tidak dapat dianggap sebagai sebuah paragraf.paragraf juga memiliki lima
kalimat.
2.1.4 Faktor-faktor penyebab kesalahan berbahasa
Salah satu hasil penelitian (Maret & Sutami, 2012) pada siswa SMA Negeri
di Karanganyar,Faktor-faktor penyebab kesalahan berbahasa tersebut sebagai
berikut.
1. Penguasaan kaidah bahasa siswa kurang memadai. Banyak siswa yang
mengaku bahwa mereka belum menguasai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan
benar baik dari segi ejaan, diksi, kalimat, maupun paragraf. Hal ini menurut
sebagian besar guru (75%) dikarenakan kebiasaan membaca siswa masih rendah.
2. Kurangnya contoh dari guru. Sebagian besar siswa mengaku bahwa
contoh-contoh yang diberikan guru hanya beberapa saja sehingga membuat
mereka kurang paham. Selain itu, siswa juga mengaku bahwa mereka menulis
berdasarkan contoh yang sudah ada meskipun belum tentu benar.
3. Adanya pengaruh bahasa asing. Kesalahan akibat terpengaruh bahasa
asing ini misalnya dalam hal pilihan kata atau diksi. Menurut guru, para siswa
masih menganggap bahwa bahasa Jawa bukanlah bahasa asing sehingga dalam
penggunaannya pun seakan tidak ada ketentuan-ketentuan lain yang harus
8
diperhatikan. Padahal, jika mempelajari bahasa Indonesia, maka bahasa Jawa juga
termasuk bahasa asing apalagi bahasa Inggris.
4. Kurangnya latihan mengarang. Dari hasil wawancara kepada siswa,
diketahui bahwa mayoritas siswa mengaku mereka mengarang hanya pada waktu
ada tugas Bahasa Indonesia yang mengharuskan mereka untuk mengarang.
Sementara itu, menurut para guru, kurangnya latihan mengarang dikarenakan
siswa belum memahami arti penting dari menulis (mengarang). Bahkan mereka
mengarang hanya untuk memenuhi tugas saja.
5. Kurangnya waktu mengarang. Jika dikaitkan dengan keterampilan menulis
sebagai suatu proses jelas sekali bahwa ada tiga tahapan yang harus dilakukan
selama proses menulis, setidaknya yaitu prapenulisan, penulisan, revisi. Pada
kenyataannya, tahap revisi yang merupakan tahap peninjauan ulang terkait dengan
kualitas tulisan (termasuk di dalamnya tata bahasa) yang seharusnya dilakukan
oleh penulis justru jarang dilakukan karena kurangnya waktu.
Adanya kesalahan berbahasa dalam karangan eksposisi siswa harus diatasi
agar dikemudian hari tidak terjadi lagi kesalahan berbahasa yang sama. Paling
tidak, kesalahan berbahasa tersebut dapat dikurangi sekecil-kecilnya.Berikut ini
beberapa upaya yang dapat digunakan untuk mengurangi adanya kesalahan
berbahasa Indonesia dalam karangan eksposisi siswa.
1. Siswa wajib menguasai kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
2. Siswa wajib membaca dan memahami buku aturan dalam berbahasa
Indonesia.
3. Siswa wajib memperbanyak latihan menulis.
4. Menerapkan teknik koreksi setiap pembelajaran bahasa Indonesia.
5. Lebih memperbanyak pelajaran bahasa Indonesia daripada bahasa Asing.
9
2.1.4 Contoh analisis kesalahan berbahasa di lingkungan sekitar
1. Kata promo zaman now dan aku sih yess!
Pada gambarno satu terdapat kesalahan penulisan kata yang tidak baku dan
tidak efektif. Bahasa Indonesia punya cukup banyak singkatan dan akronim. maka
lihat saja salah satu contoh dari gambar satu yaitu promo.promo merupakan
kependekan dari promosi. Penyingkatan dari promosi menjadi promo merupakan
penyingkatan yang tidak baku.
Dari kata Zaman now, pada kata zaman tersebut pemilihan katanya sudah
benar.akan tetapi,kata now digunakan sehingga kalimat tersebut tidak efektif dan
tidak baku. kata now artinya sekarang. seharusnya, bentuk penulisan yang benar
adalah ”Promosi zaman sekarang”.
Dari kata ”AKU SIH YESS!”. Kata Yes artinya iya.seharusnya, bentuk
penulisan yang benar adalah ”Aku sih iya!”.Selanjutnya, dari kata 26 maret s/d 16
april .bentuk penulisan yang benar adalah 26 maret s.d 16 april. huruf kapital
hanya dipakai sebagai huruf pertama semua kata.kecuali kata seperti
di,ke,dan,dari, yang.
2. Kata management.
Dari gambar no dua kesalahan penulisannya adalah kata
Management.tidak semua orang yang paham dengan kata management.jika kita
membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia kata management tentunya tidak
terdaftar dikamus tersebut.karena kata management adalah kata dari bahasa
inggris.seharusnya agar lebih efektif dan baku yaitu manajemen.
kalimat harus menggunakan tanda titik(.).namun, dari gambar tersebut tidak
ada menggunakan tanda titik(.) dan huruf kapital seharusnya hanya dipakai
sebagai huruf pertama semua kata.kecuali kata seperti di,ke,dan,dari, huruf kaptal
berlaku untuk judul.
3. Kata mematikan
10
Kalimat ”FB Indonesia akan dimatikan” sangat tidak baku dan efektif. kata
mati seharusnya untuk mahkluk yang hidup.namun, si pembuat koran
menggunakan kata tidak baku yaitu mematikan.dalam KBBI arti mematikan yaitu
sudah hilang nyawanya .bentuk penulisan yang benar adalah ”FB INDONESIA
AKAN DINONAKTIFKAN”.
Untuk kata pk.00.00wib pun kalau diperhatikan sangat tidak baku dan
tidak jelas. Yang seharusnya pukul disingkat menjadi Pk.bahkan tanda spasi saja
tidak terlihat.seharusnya, bentuk kata yang benar adalah pukul 00.00 Wib.
4. Kata kepada yang terhormat
Melihat alamat tersebut saya sudah tahu bahwa surat itu ditujukan kepada
Ayah saya.namun, berdasarkan keefektifan bahasa resmi seharusnya menulisnya
cukup memilih salah satu kata kepada atau yang terhormat(bisa ditulis dengan
kata Yth.).tanda hubung yang digunakan setelah Batam sebenarnya tidak benar
dan harus diganti dengan tanda koma.hasil perbaikan menurut saya yaitu
Yth.
Bapak/ibu Baktiar Sinaga
RT 01/RW 03
Kelurahan Sadai- Kecamatan Bengkong
Batam, Kepulauan Riau
29455
5. Kata tapi
Pada gambar no empat adalah quote Vladimir Putin ada satu kata
yang tidak baku yaitu tapi. Bentuk kalimat yang benar adalah Kita semua berbeda,
tetapi ketika kita meminta berkat Tuhan, kita tidak boleh lupa bahwa Tuhan
menciptakan kita setara.
11
6. Kata di jual
Rahardi (2012:216) menjelaskan‟di ‟ ditulis serangkai apabila kata yang
mengikutinya adalah kata kerja.bentuk „di‟ tidak serangkai dengan kata yang
mengikutinya apabila kata itu merupakan kata benda. untuk kata yang tidak
serangkai contohnya di rumah, di dalam, di luar, di depan, di kelas.sebaliknya,
untuk kata yang serangkai yaitu dicium, dilihat, dimakan,dipikir, dibangun,
ditendang, dipukul.jadi dari gambar diatas kata “di jual tanah timbun” sebaiknya
menjadi ”dijual tanah timbun” agar menjadi kalimat yang baku dan efektif.
7. Kata praktek
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata praktek tidak ditemukan.yang
benar adalah praktik.seharusnya, Praktik Dokter Umum dan Praktik Dokter
Gigi.untuk kata lainnya praktikum,tidak mungkin praktekum.praktikal bukan
praktekal.maka mengertiannya tidak akan ditemukan jika menggunakan kata yang
tidak baku.
8. Kata fotocopy
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata fotocopy yang tepat adalah
fotokopi.photocopy merupakan asal kata dari fotokopi yang diserap dari bahasa
Inggris.arti kata fotokopi menurut KBBI adalah hasil reproduksi(penggandaan)
fotografis terhadap barang cetakan(tulisan).turunan kata fotokopi adalah
memfotokopi artinya membuat reproduksi dengan mesin fotokopi.Jadi kata yang
baku dan benar adalah fotokopi.
9. Kata koepo-koepo
Pada gambar nomor sembilan bahasanya sangat tidak baku. dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia kata tersebut agar baku dan efektif adalah kupu-kupu.
10. Kata kukubima ener-G
Pada gambar tersebut agar menjadi kata yang baku seharusnya Kukubima
Energi.
12
11. Kata cabe ijo
Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata ijo tidak ada artinya.seharusnya
kata tersebut adalah hijau.maka bentuk kata yang benar adalah ayam bakar
cabai hijau.
13
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bahasa adalah sistem alat komunikasi berasal dari ucapan manusia yang sifatnya
berubah-ubah.dalam pasal 36 UUD 1945 menyatakan empat fungsi bahasa sebagai
berikut: 1)bahasa resmi kenegaraan, 2)bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga
pendidikan, 3) bahasa resmi di dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan 4) bahasa resmi
dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta
teknologi.jika sosok bahasa tidak dirawat atau ditelantarkan dan ditinggalkan warga
masyarakatnya, hampir dapat dipastikan bahasa itu akan berdinamika mundur alias
inovolutif.dengan demikian, jika dinamika bahasa itu mundur, tidak bergerak ke depan,
maka tinggal menunggu waktu saja entitas bahasa tersebut akan berubah menjadi bahasa
yang hilang martabatnya.bahasa yang tidak dihidupi warga masyarakat pemiliknya akan
berubah menjadi bahasa yang mati,menjadi bahasa patroic
Menghidupkan kembali bahasa yang sudah patois ibarat menegakkan bembali benang
basah.jadi, jauh lebih mudah merawat dan memelihara bahasa daripada menghidupkan
kembali bahasa patois.maka, memang demikian, penting dimensi kebermaknaan dari
sebuah bahasa itu.setiap warga masyarakat bahasa ikut bertanggung jawab atas dimensi
kebermaknaan dan kebermanfaatan bahasa.
14
4.2 Saran
Agar bahasa tidak patois dan tidak lagi terjadi kesalahan berbahasa maka sangat
penting Kamus Besar Bahasa Indonesia yang lengkap,anak cucu kita harus lebih
mendalami pelajaran bahasa Indonesia daripada bahasa Asing, berlatih kosakata yang
baku,guru lebih memperbanyak pelajaran kaidah-kaidah dalam bahasa, siswa wajib
memahami arti dari kosakata-kosakata tersebut.
Makalah yang saya susun ini mungkin ada kesalahan bahasa.karna sudah terbiasa
menyalahgunakan bahasa.maka saya berharap mendapat saran dan kritikan dari para
pembaca.
15
DAFTAR PUSTAKA
Achmad. (2013). Linguistik Umum. Jakarta: Erlangga.
Maret, U. S., & Sutami, J. I. (2012). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Siswa SMA * Nur Endah Ariningsih , Sumarwati , Kundharu Saddhono, 1,
40–53.
Rahardi, K. (2012). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga.
16
LAMPIRAN
Gambar I
17
Gambar II
Gambar III
Gambar IV
18
Gambar V
Gambar VI
19
Gambar VII
Gambar VIII
20
Gambar IX
Gambar X
21
Gambar XI

More Related Content

What's hot

Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Makalah bahasa inggris
Makalah bahasa inggrisMakalah bahasa inggris
Makalah bahasa inggrisQueen Anaqi
 
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaUNIB
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaDian Kirtley Kristi
 
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Lela Warni
 
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.Yanthika January
 
Diksi dan Kalimat Efektif
Diksi dan Kalimat EfektifDiksi dan Kalimat Efektif
Diksi dan Kalimat EfektifNini Ibrahim01
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIArief Kurniatama
 
Bahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsBahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsJudianto Nugroho
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanElla Feby
 

What's hot (20)

Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Makalah bahasa inggris
Makalah bahasa inggrisMakalah bahasa inggris
Makalah bahasa inggris
 
Ejaan yang disempurnakan(eyd)eea
Ejaan yang disempurnakan(eyd)eeaEjaan yang disempurnakan(eyd)eea
Ejaan yang disempurnakan(eyd)eea
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
 
Makalah pencemaran air
Makalah pencemaran airMakalah pencemaran air
Makalah pencemaran air
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
 
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
 
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
 
Diksi dan Kalimat Efektif
Diksi dan Kalimat EfektifDiksi dan Kalimat Efektif
Diksi dan Kalimat Efektif
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
 
Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi
Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologiAnalisis kesalahan berbahasa tataran fonologi
Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi
 
Bahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsBahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbs
 
Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiahRagam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiah
 
bab 2 proposal kuantitatif
bab 2 proposal kuantitatifbab 2 proposal kuantitatif
bab 2 proposal kuantitatif
 
Ragam bahasa
Ragam bahasaRagam bahasa
Ragam bahasa
 
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 

Similar to Analisis Kesalahan

Similar to Analisis Kesalahan (20)

Gita r w
Gita r wGita r w
Gita r w
 
Untuk cover
Untuk coverUntuk cover
Untuk cover
 
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbakuMakalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Nila
NilaNila
Nila
 
sesi 1.pptx
sesi 1.pptxsesi 1.pptx
sesi 1.pptx
 
Materi sesi 1.pptx
Materi sesi 1.pptxMateri sesi 1.pptx
Materi sesi 1.pptx
 
Bahasa Indonesia
 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Sufitri
SufitriSufitri
Sufitri
 
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesiaPeran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
 
Sifat bahasa
Sifat bahasaSifat bahasa
Sifat bahasa
 
Dini ar
Dini arDini ar
Dini ar
 
Bahasa indonesia 1
Bahasa indonesia 1Bahasa indonesia 1
Bahasa indonesia 1
 
B1
B1B1
B1
 
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi MawardiBahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
 
Bahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. HasnurBahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. Hasnur
 
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia FirdayantiMakalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
 
isi pembahasan makalah bahasa indonesia
isi pembahasan makalah bahasa indonesia isi pembahasan makalah bahasa indonesia
isi pembahasan makalah bahasa indonesia
 
Makalah fix
Makalah fixMakalah fix
Makalah fix
 
Konsepsi Bahasa
Konsepsi BahasaKonsepsi Bahasa
Konsepsi Bahasa
 

Analisis Kesalahan

  • 1. i TUGAS MANDIRI (Bahasa Indonesia) ”Analisis kesalahan berbahasa Indonesia” Nama : Lenni Sinaga NPM :170910299 Dosen : Yunisa Oktavia, S.Pd.,M.Pd. MANAJEMEN BISNIS. HUMANIORA UNIVERSITAS PUTERA BATAM 2018
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya.sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia yang berjudul ”Analisis kesalahan berbahasa Indonesia”.tanpa kita sadari banyak kosakata yang salah di dalam lingkungan sekitar kita.maka dosen bahasa Indonesia memberikan tugas analisis nyata kesalahan berbahasa yang sering kita gunakan sehingga bahasa tersebut tidak baku. Saya sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah ini.saya juga sangat berterima kasih kepada dosen Yunisa Oktavia karna sudah memberi tugas dan arahan dalam mengerjakan tugas ini.Saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kesalahan yang patut untuk saya perbaiki.maka,kritik dan saran sangat saya butuhkan untuk memperbaiki makalah ini. Demikian yang dapat saya sampaikan,semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya dan para pembaca.setelah membaca makalah ini kita semua mengubah bahasa kita sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Batam, 22 April 2018 penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI DAFTAR ISI............................................................................................................ i KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii BAB I ...................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2 1.3 Tujuan....................................................................................................... 2 BAB II..................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3 2.1 Jati Diri Bahasa ........................................................................................ 3 2.1.1 Pengertian Bahasa................................................................................. 3 2.1.2 Fungsi Bahasa....................................................................................... 3 2.1.3 Kesalahan Berbahasa ............................................................................ 4 2.1.4 Faktor-faktor Penyebab Kesalahan Berbahasa…………………………….5 2.1.5 Contoh analisis kesalahan berbahasa di lingkungan sekitar ....................... 8 BAB III ................................................................................................................. 12 PENUTUP............................................................................................................. 12 3.1 Kesimpulan............................................................................................. 13 3.2 Saran....................................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13 LAMPIRAN.......................................................................................................... 14
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Negara Indonesia adalah bahasa indonesia.maka bangsa Indonesia wajib menggunakan bahasa Indonesia dalam sehari-hari untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan.usaha pelestarian,pembinaaan dan pengembangan bahasa Indonesia menjadi tanggung jawab setiap Warga Negara.Belajar bahasa Indonesia bukanlah hal yang mudah,mahasiswaseperti saya saja belum bisa mengekspresikan materi ini dengan baik dan benar. Warga Indonesia saja sudah banyak yang belajar bahasa asing.akan tetapi, masih banyak warga Indonesia berbicara menggunakan bahasa yang tidak baku atau bahasa gaul. kita sering kali tidak memperhatikan apakah tulisan sesuai aturan atau tidak.selain itu, ketidak pahaman penggunaan tanda baca, menyebabkan banyak tulisan-tulisan di spanduk,papan nama,selembaran banyak ditemui kata yang tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.(Rahardi, 2012) jika sosok bahasa tidak dirawat atau malahan ditelantarkan dan ditinggalkan warga masyarakat Indonesia, hampir dapat dipastikan bahasa itu pada gilirannya akan berdinamika mundur(involutif).gerakan involutif digambarkan seperti hewan merayap lipan atau kaki seribu,yang setiap kali kepalanya disentuh seluruh tubuhnya melingkar masuk.nah,bahasa yang tidak dirawat dan tidak dibiarkan berdinamika akan menjadi entitas involutif demikian itu. 1.2 Rumusan Masalah 2. Apa yang dimaksud bahasa? 3. Apa fungsi-fungsi bahasa? 4. Mengapa bisa terjadi kesalahan berbahasa di tengah masyarakat? 5. Apa faktor penyebab terjadi kesalahan berbahasa?
  • 5. 2 1.3 Tujuan 1. Agar memahami apa arti bahasa 2. Agar mengetahui fungsi dari bahasa 3. Mengetahui penyebab terjadinya kesalahan berbahasa. 4. Mengetahuan faktor penyebab kesalahan berbahasa.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Jati Diri Bahasa 2.1.1 Pengertian Bahasa Bahasa adalah sistem alat komunikasi berasal dari ucapan manusia yang sifatnya berubah-ubah..Achmad ( 2013:4) mengungkapkan bahasa terdiri dari tiga subsistem yaitu subsistem fonologi, subsistem gramatikal, subsistem leksikal.subsistem fonologi dibedakan menjadi atas fonetik dan fonemik.fonetik adalah fon, bunyi pada umumnya tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut membedakan makna atau tidak.fonemik adalah fonem, bunyi bahasa yang membedakan makna kata.misalnya, kata Indonesia lupa dan rupa.kedua kata itu mirip.namun, perbedaannya hanya pada bunyi fonem yang pertama (L) dan (R).maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bunyi (l) dan (r) adalah dua buah fonem yang berbeda di dalam bahasa Indonesia. Rahardi (2012:3-4) mengungkapkan prinsip-prinsip dasar menurut para pakar bahasa sebagai berikut. 1. Anderson(1972) menyebutkan delapan prinsip dasar yang merupakan hakikat bahasa,yakni (1) merupakan alat komunikasi, (2)bersifat kemestaan,(3) memiliki makna konvensional, (4) berkaitan dengan masyarakaat dan budaya, (5) bersifat kemanusiaan, (6)bersifat vocal. (7) merupakan symbol arbitrer, (8) merupakan sistem..sementara itu, 2. Brown(1960) menyebutkan delapan prinsip dasar bahasa yang membentuk hakikat bahasa,yaitu 1)merupakan kebiasaan, 2)bersifat berubah-ubah, 3)berhubungan dengan budaya, 4)merupakan alat komunikasi, 5)bersifat unik dan khas, 6) merupakan lambing arbitrer, 7) bersifat vocal, 8) merupakan sistem.
  • 7. 4 2.1.2 Fungsi Bahasa Dalam buku Rahardi (2012:6-9)Fungsi bahasa menurut Halliday, linguis lewat karyanya yang berjudul „Explorations in the Functions of Language‟ Halliday (1973) menunjukkan tujuh fungsi bahasa sebagai berikut. 1. Fungsi instrumental bahasa adalah bahwa bahasa itu dapat digunakan untuk melayani lingkungannya. Bahasa juga dapat digunakan untuk menyebabkan terjadinya peristiwa tertentu. 2. Fungsi regulasi bahasa adalah bahwa bahasa digunakan untuk mengatur serta mengendalikan orang-orang sebagai warga masyarakat. 3. Fungsi representasional bahasa bersifat menggambarkan atau mempresentasikan sesuatu. 4. Fungsi interaksional bahasa adalah bahwa bahasa dapat digunakan untuk menjamin terjadinya interaksi,memantapkan komunikasi dan mengukuhkan komunikasi dan interaksi antarwarga masyarakat intu sendiri. 5. Fungsi personal adalah bahwa bahasa itu dapat digunakan untuk mengekspresikan maksud-maksud pribadi atau personal menyatakan emosi,untuk mengungkapkan perasaan dan maksud-maksud personal lainnya. 6. Fungsi Heuristik adalah bahasa untuk mempelajari pengetahuan,mencari ilmu,mengembangkan teknologi,dan menyampaikan rumusan-rumusan yang bersifat pertanyaan. 7. Fungsi imaginatif adalah fungsi yang berkenan dengan penciptaan imajinasi seseorang. Wood menyebut bahwa pada anak usia 9-16 bulan fungsi-fungsi bahasa yang dapat ditemukan adalah 1)fungsi regulasi, 2)fungsi instrumental, 3)fungsi interaksional, 4)fungsi heuristik, 5)fungsi personal, 6)fungsi imajinatif.kemudian pada orang yang berusia 16-24 bulan, fungsi-fungsi bahasa yang muncul adalah 1)fungsi pragmatik, 2)fungsi matetik.adapun pada anak berusia 24 bulan dan seterusnya, fungsi bahasa yang dikembangkan adalah fungsi interpersonal dan ideasional.maka, untuk memudahkan pemahaman,sepuluh fungsi bahasa yang
  • 8. 5 disebut Barbara S. Wood itu kemudian dirangkum di dlam Tarigan(1993) sebagai „ Dasa Guna Bahasa‟. Stephen C. Levinson menyebutkan ada enam fungsi bahasa,yaitu: 1)fungsi referensial, 2) fungsi emotif, 3) fungsi konotif, 4) fungsi metalinguistic, 5) fungsi fatik, 6) fungsi puitik. Dalam pasal 36 UUD 1945 dinyatakan dengan tegas bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara.dengan perkataan lain, harus ditegaskan pula bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa Negara.Dalam Seminar Politik Bahasa Nasional pada tahun yang sama, seperti yang ditunjukkan di depan,dinyatakan dengan tegas bahwa sebagai bahasa Negara,bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai berikut: 1)bahasa resmi kenegaraan, 2)bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, 3) bahasa resmi di dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan 4) bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi. 2.1.3 Kesalahan Berbahasa Kesalahan berbahasa adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan meliputi ejaan, diksi, kalimat, paragraf yang menyimpang dari kaidah bahasa baku. I. Kesalahan Ejaan adalah kesalahan mengunakan tanda baca atau kesalahan menulis kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa. Contohnya : 1. Samosir memiliki danau toba yang sangat luas. 2. Setiap hari jumat diadakan doa bersama di aula kantor dinas pendidikan provinsi kepulauan riau. 3. Pemerintah indonesia mengadakan rapat bersama bapak jokowi dan hatta. 4. Besok kami belajar praktikum oleh zakaria gultom. 5. Rumah ini di jual.
  • 9. 6 Dari contoh diatas kesalahan ejaan yang terjadi meliputi kesalahan penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda koma,penggunaan kata depan.kesalahan ejaan tersebut dapat di perbaiki menjadi kalimat berikut. 1. Samosir memiliki Danau Toba yang sangat luas. 2. Setiap Hari Jumat diadakan doa bersama di aula Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau. 3. Pemerintah indonesia mengadakan rapat bersama Bapak Jokowi ,dan Hatta. 4. Besok kami diajar praktikum oleh Zakaria Gultom. 5. Rumah ini dijual. II. Kesalahan Diksi adalah kesalahan pemmilihan kata. Contohnya : 1. Rika sering kali terlambat sekolah. 2. Mika sedang nyuci pakaian dirumah. 3. Siswa angkatan 2016 s/d 2018 mengadakan reunian di cafe. 4. Mereka ketawa terbahak-bahak melihat stand up comedi. 5. Roti itu sudah kadaluwarsa. Dari contoh diatas merupakan kesalahan diksi atau pemilihan kata.kesalahan tersebut dapat diperbaiki menjadi efektif yaitu: 1. Rika sering terlambat sekolah. 2. Mika sedang mencuci pakaian dirumah. 3. Siswa angkatan 2016 s.d 2018 mengadakan reunian di Cafe. 4. Mereka tertawa terbahak-bahak melihat stand up comedi. 5. Roti itu sudah kedaluwarsa. III. Kesalahan Kalimat 1. Seluruh mahasiswa sudah pada datang. 2. Saya mengetahui kalau dia sudah nikah. 3. Dari kecil kita diajarkan tolong-menolong.
  • 10. 7 4. Saya pergi sekolah bersama Ibu saya. Kalimat diatas dapat saya perbaiki menjadi 1. Seluruh mahasiswa sudah datang. 2. Saya mengetahui bahwa dia sudah nikah. 3. Dari kecil kita diajarkan saling menolong. 4. Saya pergi sekolah bersama Ibu. IV. Kesalahan Paragraf Rahardi (2012:101-102) mengungkapkan bahwa paragraf harus merupakan satu kesatuan yang padu dan utuh.paragraf harus mengandung pertalian yang logis antarkalimat.ide pokok dalam sebuah paragraf sesungguhnya merupakan keharusan.tanpa ide pokok demikian itu, sebuah kumpulan kalimat tidak dapat dianggap sebagai sebuah paragraf.paragraf juga memiliki lima kalimat. 2.1.4 Faktor-faktor penyebab kesalahan berbahasa Salah satu hasil penelitian (Maret & Sutami, 2012) pada siswa SMA Negeri di Karanganyar,Faktor-faktor penyebab kesalahan berbahasa tersebut sebagai berikut. 1. Penguasaan kaidah bahasa siswa kurang memadai. Banyak siswa yang mengaku bahwa mereka belum menguasai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar baik dari segi ejaan, diksi, kalimat, maupun paragraf. Hal ini menurut sebagian besar guru (75%) dikarenakan kebiasaan membaca siswa masih rendah. 2. Kurangnya contoh dari guru. Sebagian besar siswa mengaku bahwa contoh-contoh yang diberikan guru hanya beberapa saja sehingga membuat mereka kurang paham. Selain itu, siswa juga mengaku bahwa mereka menulis berdasarkan contoh yang sudah ada meskipun belum tentu benar. 3. Adanya pengaruh bahasa asing. Kesalahan akibat terpengaruh bahasa asing ini misalnya dalam hal pilihan kata atau diksi. Menurut guru, para siswa masih menganggap bahwa bahasa Jawa bukanlah bahasa asing sehingga dalam penggunaannya pun seakan tidak ada ketentuan-ketentuan lain yang harus
  • 11. 8 diperhatikan. Padahal, jika mempelajari bahasa Indonesia, maka bahasa Jawa juga termasuk bahasa asing apalagi bahasa Inggris. 4. Kurangnya latihan mengarang. Dari hasil wawancara kepada siswa, diketahui bahwa mayoritas siswa mengaku mereka mengarang hanya pada waktu ada tugas Bahasa Indonesia yang mengharuskan mereka untuk mengarang. Sementara itu, menurut para guru, kurangnya latihan mengarang dikarenakan siswa belum memahami arti penting dari menulis (mengarang). Bahkan mereka mengarang hanya untuk memenuhi tugas saja. 5. Kurangnya waktu mengarang. Jika dikaitkan dengan keterampilan menulis sebagai suatu proses jelas sekali bahwa ada tiga tahapan yang harus dilakukan selama proses menulis, setidaknya yaitu prapenulisan, penulisan, revisi. Pada kenyataannya, tahap revisi yang merupakan tahap peninjauan ulang terkait dengan kualitas tulisan (termasuk di dalamnya tata bahasa) yang seharusnya dilakukan oleh penulis justru jarang dilakukan karena kurangnya waktu. Adanya kesalahan berbahasa dalam karangan eksposisi siswa harus diatasi agar dikemudian hari tidak terjadi lagi kesalahan berbahasa yang sama. Paling tidak, kesalahan berbahasa tersebut dapat dikurangi sekecil-kecilnya.Berikut ini beberapa upaya yang dapat digunakan untuk mengurangi adanya kesalahan berbahasa Indonesia dalam karangan eksposisi siswa. 1. Siswa wajib menguasai kaidah-kaidah bahasa Indonesia. 2. Siswa wajib membaca dan memahami buku aturan dalam berbahasa Indonesia. 3. Siswa wajib memperbanyak latihan menulis. 4. Menerapkan teknik koreksi setiap pembelajaran bahasa Indonesia. 5. Lebih memperbanyak pelajaran bahasa Indonesia daripada bahasa Asing.
  • 12. 9 2.1.4 Contoh analisis kesalahan berbahasa di lingkungan sekitar 1. Kata promo zaman now dan aku sih yess! Pada gambarno satu terdapat kesalahan penulisan kata yang tidak baku dan tidak efektif. Bahasa Indonesia punya cukup banyak singkatan dan akronim. maka lihat saja salah satu contoh dari gambar satu yaitu promo.promo merupakan kependekan dari promosi. Penyingkatan dari promosi menjadi promo merupakan penyingkatan yang tidak baku. Dari kata Zaman now, pada kata zaman tersebut pemilihan katanya sudah benar.akan tetapi,kata now digunakan sehingga kalimat tersebut tidak efektif dan tidak baku. kata now artinya sekarang. seharusnya, bentuk penulisan yang benar adalah ”Promosi zaman sekarang”. Dari kata ”AKU SIH YESS!”. Kata Yes artinya iya.seharusnya, bentuk penulisan yang benar adalah ”Aku sih iya!”.Selanjutnya, dari kata 26 maret s/d 16 april .bentuk penulisan yang benar adalah 26 maret s.d 16 april. huruf kapital hanya dipakai sebagai huruf pertama semua kata.kecuali kata seperti di,ke,dan,dari, yang. 2. Kata management. Dari gambar no dua kesalahan penulisannya adalah kata Management.tidak semua orang yang paham dengan kata management.jika kita membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia kata management tentunya tidak terdaftar dikamus tersebut.karena kata management adalah kata dari bahasa inggris.seharusnya agar lebih efektif dan baku yaitu manajemen. kalimat harus menggunakan tanda titik(.).namun, dari gambar tersebut tidak ada menggunakan tanda titik(.) dan huruf kapital seharusnya hanya dipakai sebagai huruf pertama semua kata.kecuali kata seperti di,ke,dan,dari, huruf kaptal berlaku untuk judul. 3. Kata mematikan
  • 13. 10 Kalimat ”FB Indonesia akan dimatikan” sangat tidak baku dan efektif. kata mati seharusnya untuk mahkluk yang hidup.namun, si pembuat koran menggunakan kata tidak baku yaitu mematikan.dalam KBBI arti mematikan yaitu sudah hilang nyawanya .bentuk penulisan yang benar adalah ”FB INDONESIA AKAN DINONAKTIFKAN”. Untuk kata pk.00.00wib pun kalau diperhatikan sangat tidak baku dan tidak jelas. Yang seharusnya pukul disingkat menjadi Pk.bahkan tanda spasi saja tidak terlihat.seharusnya, bentuk kata yang benar adalah pukul 00.00 Wib. 4. Kata kepada yang terhormat Melihat alamat tersebut saya sudah tahu bahwa surat itu ditujukan kepada Ayah saya.namun, berdasarkan keefektifan bahasa resmi seharusnya menulisnya cukup memilih salah satu kata kepada atau yang terhormat(bisa ditulis dengan kata Yth.).tanda hubung yang digunakan setelah Batam sebenarnya tidak benar dan harus diganti dengan tanda koma.hasil perbaikan menurut saya yaitu Yth. Bapak/ibu Baktiar Sinaga RT 01/RW 03 Kelurahan Sadai- Kecamatan Bengkong Batam, Kepulauan Riau 29455 5. Kata tapi Pada gambar no empat adalah quote Vladimir Putin ada satu kata yang tidak baku yaitu tapi. Bentuk kalimat yang benar adalah Kita semua berbeda, tetapi ketika kita meminta berkat Tuhan, kita tidak boleh lupa bahwa Tuhan menciptakan kita setara.
  • 14. 11 6. Kata di jual Rahardi (2012:216) menjelaskan‟di ‟ ditulis serangkai apabila kata yang mengikutinya adalah kata kerja.bentuk „di‟ tidak serangkai dengan kata yang mengikutinya apabila kata itu merupakan kata benda. untuk kata yang tidak serangkai contohnya di rumah, di dalam, di luar, di depan, di kelas.sebaliknya, untuk kata yang serangkai yaitu dicium, dilihat, dimakan,dipikir, dibangun, ditendang, dipukul.jadi dari gambar diatas kata “di jual tanah timbun” sebaiknya menjadi ”dijual tanah timbun” agar menjadi kalimat yang baku dan efektif. 7. Kata praktek Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata praktek tidak ditemukan.yang benar adalah praktik.seharusnya, Praktik Dokter Umum dan Praktik Dokter Gigi.untuk kata lainnya praktikum,tidak mungkin praktekum.praktikal bukan praktekal.maka mengertiannya tidak akan ditemukan jika menggunakan kata yang tidak baku. 8. Kata fotocopy Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata fotocopy yang tepat adalah fotokopi.photocopy merupakan asal kata dari fotokopi yang diserap dari bahasa Inggris.arti kata fotokopi menurut KBBI adalah hasil reproduksi(penggandaan) fotografis terhadap barang cetakan(tulisan).turunan kata fotokopi adalah memfotokopi artinya membuat reproduksi dengan mesin fotokopi.Jadi kata yang baku dan benar adalah fotokopi. 9. Kata koepo-koepo Pada gambar nomor sembilan bahasanya sangat tidak baku. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata tersebut agar baku dan efektif adalah kupu-kupu. 10. Kata kukubima ener-G Pada gambar tersebut agar menjadi kata yang baku seharusnya Kukubima Energi.
  • 15. 12 11. Kata cabe ijo Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata ijo tidak ada artinya.seharusnya kata tersebut adalah hijau.maka bentuk kata yang benar adalah ayam bakar cabai hijau.
  • 16. 13 BAB III PENUTUP 4.1 Kesimpulan Bahasa adalah sistem alat komunikasi berasal dari ucapan manusia yang sifatnya berubah-ubah.dalam pasal 36 UUD 1945 menyatakan empat fungsi bahasa sebagai berikut: 1)bahasa resmi kenegaraan, 2)bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, 3) bahasa resmi di dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan 4) bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi.jika sosok bahasa tidak dirawat atau ditelantarkan dan ditinggalkan warga masyarakatnya, hampir dapat dipastikan bahasa itu akan berdinamika mundur alias inovolutif.dengan demikian, jika dinamika bahasa itu mundur, tidak bergerak ke depan, maka tinggal menunggu waktu saja entitas bahasa tersebut akan berubah menjadi bahasa yang hilang martabatnya.bahasa yang tidak dihidupi warga masyarakat pemiliknya akan berubah menjadi bahasa yang mati,menjadi bahasa patroic Menghidupkan kembali bahasa yang sudah patois ibarat menegakkan bembali benang basah.jadi, jauh lebih mudah merawat dan memelihara bahasa daripada menghidupkan kembali bahasa patois.maka, memang demikian, penting dimensi kebermaknaan dari sebuah bahasa itu.setiap warga masyarakat bahasa ikut bertanggung jawab atas dimensi kebermaknaan dan kebermanfaatan bahasa.
  • 17. 14 4.2 Saran Agar bahasa tidak patois dan tidak lagi terjadi kesalahan berbahasa maka sangat penting Kamus Besar Bahasa Indonesia yang lengkap,anak cucu kita harus lebih mendalami pelajaran bahasa Indonesia daripada bahasa Asing, berlatih kosakata yang baku,guru lebih memperbanyak pelajaran kaidah-kaidah dalam bahasa, siswa wajib memahami arti dari kosakata-kosakata tersebut. Makalah yang saya susun ini mungkin ada kesalahan bahasa.karna sudah terbiasa menyalahgunakan bahasa.maka saya berharap mendapat saran dan kritikan dari para pembaca.
  • 18. 15 DAFTAR PUSTAKA Achmad. (2013). Linguistik Umum. Jakarta: Erlangga. Maret, U. S., & Sutami, J. I. (2012). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Siswa SMA * Nur Endah Ariningsih , Sumarwati , Kundharu Saddhono, 1, 40–53. Rahardi, K. (2012). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga.