Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
1. Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen Pembimbing : Dr. Muh Akbal, M.Hum
OLEH:
1. Miftahul Rahmat Rauf(1667142026)
2. Nursalim(1667142020)
3. Nur Khalisah()
4. Muh.Asri.H.R(1667142062)
KELAS B
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2. 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah asas persatuan, kesatuan, damai, kerjasama, hidup bersama dari
bangsa Indonesia yang warga-warganya sebagai manusia yang memiliki bawaan kesamaan
dan perbedaan.
Hendaknya warga Indonesia menempatkan perbedaan-perbedaan dan pertentengan-
pertentangan dalam kedudukan dan arti yang tidak mempengaruhi kesamaan serta kesatuan
bangsa Indonesia. Adanya perbedaan-perbedaan itu, disadari sebagai suatu hal yang memang
menjadi bawaan sebagai manusia pribadi dan makhluk. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
beridiologi. Pancasila mempunyai sifat dasar kesatuan yang mutlak, berupa sifat kodrat
manusia dalam kenyataan yang sewajarnya, ialah sifat perseorangan (individu) dan makhluk
sosial dalam kesatuan yang bulat dan harmonis (kedua tunggalan, monodualis).
Manusia menjadi pendukung atau subjek daripada sila-sila Pancasila sehingga di
dalam Pancasila terkandung hal-hal yang mutlak dari manusia yaitu susunan diri manusia atas
tubuh dan jiwa sebagai kesatuan, sifat perseorangan dan makhluk sosial sebagai kesatuan
serta kedudukan kodrat pribadi berdiri sendiri dan makhluk Tuhan sebagai satu kesatuan.
Oleh karena itu dengan kata lain Pancasila mempunyai sifat dasar kesatuan berupa dua sifat
kodrat manusia yang merupakan suatu kesatuan keduatunggalan atau monodualis. Sifat
kodrat monodualis kemanusiaan itu mempunyai arti menentukan dalam hal-hal pokok
mengenai kenegaraan. Karena sifatnya mutlak monodualis kemanusiaan, negara Indonesia
adalah negara hukum kebudayaan yaitu negara yang terdiri atas perseorangan yang hidup
bersama baik dalam kelahiran maupun kebatinan yang keduanya memiliki kepentingan dan
kebutuhan perseorangan dan bersama, namun keduanya diselenggarakan tidak saling
mengganggu melainkan dengan kerjasama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna dari Pancasila?
2. Apa fungsi dan kedudukan Pancasila?
3. Apakah makna dari Pancasila sebagai pemersatu sikap dan tingkahlaku manusia
3. C. Tujuan
melengkapi salah satu tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Pancasila
sebagai bahan reverensi mata kuliah Pendidikan Pancasila
salah satu cara untuk menggali pemikiran-pemikiran yang baru, orisinal, pemikiran dan
realitas kehidupan warga negara
upaya untuk mengenalkan pemahaman tentang Pancasila itu sendiri
D. Metode Penulisan
Metode yang di pakai dalam karya tulis ini adalah :
Metode Pustaka
Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang
berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.
Diskusi
Yaitu mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung kepada PJ konsultasi dan
teman – teman yang mengetahui tentang informasi yang di perlukan dalam membuat proyek.
4. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Makna Pancasila
Pancasila merupakan sumber hukum yang berlaku di Indonesia, memiliki nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya yang telah dijelaskan dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai sumber
dari keseluruhan politik hukum nasional Indonesia. Berbagai kebijakan hukum di era
reformasi pasca amandemen UUD 1945 belum mampu mengimplementasikan nilai-nilai
fundamental dari Pancasila dan UUD 1945 yang menumbuhkan rasa kepercayaan yang tinggi
terhadap hukum sebagai pencerminan adanya kesetaraan dan pelindungan hukum terhadap
berbagai perbedaan pandangan, suku, agama, keyakinan, ras dan budaya yang disertai
kualitas kejujuran yang tinggi, saling menghargai, saling menghormati, non diskriminatif dan
persamaan di hadapan hukum.
Dalam kajian filsafat hukum temuan Notonagoro , menerangkan bahwa Pancasila
adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Sekalipun nyata bobot dan latar
belakang yang bersifat politis, Pancasila telah dinyatakan dalam GBHN 1983 sebagai "satu-
satunya azas" dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Tercatat ada pula sejumlah naskah
tentang Pancasila dalam perspektif suatu agama karena selain unsur-unsur lokal ("milik dan
ciri khas bangsa Indonesia") diakui adanya unsur universal dalam setiap agama.
2. Fungsi dan kedudukan Pancasila
Pancasila bukan saja menjadi dasar negara, tetapi juga mempunyai arti dan fungsi
yang semakin banyak lagi. Kedudukan dan fungsi Pancasila dapat menjadi:
1. Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia
Hal ini berarti bahwa Pancasila melekat erat pada kehidupan bangsa Indonesia, dan
menentukan eksistensi bangsa Indonesia. Segala aktivitas bangsa Indonesia disemangati oleh
Pancasila.
2. Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia
Hal ini berarti bahwa sikap mental, tingkah laku dan amal perbuatan bangsa Indonesia
mempunyai ciri-ciri khas yang dapat membedakan dengan bangsa lain. Ciri-ciri khas inilah
yang dimaksud dengan kepribadian, dan kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila.
5. 3. Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia
Hal ini berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dipergunakan sebagai
petunjuk, penuntun, dan pegangan dalam mengatur sikap dan tingkah laku manusia Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Pancasila adalah falsafah hidup bangsa Indonesia
Falsafah berasal dari kata Yunan “philosophia”. Philos atau philein berarti to love (mencintai
atau mencari). Sophia berarti wisdom, kebijaksanaan atau kebenaran. Jadi secara harafiah,
falsafah berarti mencintai kebenaran. Dengan demikian, Pancasila sebagai falsafah hidup
bangsa Indonesia mempunyai arti bahwa, Pancasila oleh bangsa Indonesia diyakini benar-
benar memiliki kebenaran. Falsafah berarti pula pandangan hidup, sikap hidup, pegangan
hidup, atau tuntunan hidup.
5. Pancasila sebagai weltanshauung bangsa Indonesia atau sebagai
philosophische grondslag bangsa Indonesia Kata-kata ini diucapkan oleh Ir. Soekarno dalam
pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 di muka sidang BPUPKI. Welt berarti dunia, anshauung
berarti pandangan. Dalam kamus Jerman-Inggris weltanschauung diberi arti conception of the
world, philosophy of life. Jadi weltanschauung berarti pandangan dunia atau pandangan
hidup, atau falsafah hidup atau philoshopischegrondslag (dasar filsafat).
6. Pancasila adalah perjanjian luhur rakyat Indonesia
Hal ini berarti bahwa Pancasila telah disepakati dan disetujui oleh rakyat Indonesia melalui
perdebatan dan tukar pikiran baik dalam sidang BPUPKI maupun PPKI oleh para pendiri
negara. Perjanjian luhur tersebut dipertahankan terus oleh negara dan bangsa Indonesia. Kita
semua mempunyai janji untuk melaksanakan, mempertahankan serta tunduk pada azas
Pancasila.
7. Pancasila adalah dasar Negara Repbuplik Indonesia
Hal ini berarti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai dasar dan pedoman dalam mengatur
pemerintahan dan penyelenggaraan negara. Isi dan tujuan dari semua perundang-undangan di
Indonesia harus berdasarkan, Pancasila dan tidak boleh bertentangan dengan jiwa Pancasila.
Pancasila dalam pengertian ini disebut dalam Pembukaan UUD 1945.
8. Pancasila adalah landasan idiil
Kalimat ini terdapat dalam ketetapan MPR mengenai Garis-garis Besar Haluan Negara
(GBHN). Hal ini berarti, bahwa landasan idiil GBHN adalah Pancasila. Arti dan fungsi
6. Pancasila sebenarnya masih banyak lagi, salah satunya adalah: Pancasila sebagai Pemersatu
Bangsa.
3. Pancasila sebagai Pemersatu sikap dan tingkahlaku manusia
Pandangan hidup bangsa harus berasal dari nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh
seluruh lapisan masyarakat yang menjadi unsur lapisan masyarakat itu.
Setiap masyarakat yang mendiami suatu daerah di Indonesia pastilah mempunyai ciri
kebudayaan dan pandangan hidup masyarakat yang perlu dilindungi, dihormati, serta
dimajukan oleh negara.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa secara keseluruhan merupakan intisari dari nilai-
nilai budaya masyarakat yang majemuk. Pancasila memiliki ciri yang khas dalam kebudayaan
masyarakat, oleh karena itu tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia dan
merupakan ciri khas yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di
dunia.
Sila pertama Pancasila (Ketaqwaan terhadap Tuhan YME) :
Mengandung nilai saling menghormati antar sesama penganut agama dan tidak
mempermasalahkan perbedaan tentang cara beribadah kepada Tuhan.
Konflik Agama banyak yang terjadi karena sentimen agama tidak akan terjadi apabila kita
memahami secara mendalam tentang Pancasila terutama pada Sila pertama karena akan
tercipta rasa sling menghormati dan menghargai Ketuhanan masing-masing.
Sila kedua Pancasila (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
Mengandung nilai-nilai kemanusiaan antara lain.
(1) Pengakuan terhadap adanya martabat manusia;
(2) Perlakuan yang adil terhadap martabat manusia;
7. (3) Pengertian manusia yang beradab memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan
sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan. Sehingga tumbuh nilai saling
menyayangi dan mengasihi antar sesama serta menghormati nilai- nilai hidup setiap orang.
Nilai-nilai pada pasal ini untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap hak-hak dasar
manusia
Pada Sila ketiga (Persatuan Indonesia)
Mengandung nilai-nilai sebagai berikut.
(1) Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
(2) Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia
dan memiliki satu tekad yang sama dalam pencapaian cita-cita.
(3) Pengakuan terhadap “Ke-Bhineka Tunggal Ika-an” suku Bangsa (etis) dan kebudayaan
Bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan
Bangsa.
Pasal ini bertujuan menciptakan nilai-nilai persatuan dan persatuan sehingga mencegah
terjadinya konflik perpecahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tidak akan terjadi.
Pancasila Sila keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan)
Nilai-Nilai yang terkandung:
(1) Kedaulatan negara adalah ditangan rakyat.
(2) Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang ditempuh melalui jalan
musyawarah dengan dilandasi akal sehat.
(3) Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
(4) Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil rakyat.
8. Pasal ini bertujuan mengembangkan nilai permusyawarahan. Apabilasetiap permasalahan
atau konflik diselesaikan dengan musyawarah maka akan semakin mengeratkan bangsa dan
tidak akan terjadi konflik di dalan Negara yang berkepanjangan.
Pancasila Sila Ke Lima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
Mengandung nilai-nilai.:
(1) Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau kemasyarakatan meliputi
seluruh rakyat Indonesia dengan tidak memandang Suku, Agama, Ras dan golongan.
(2) Keadilan dalam kehidupan sosial terutama meliputi bidang-bidang Ideologi, Politik,
Ekonomi, Sosial, Kebudayaan dan Pertahanan/ keamanan nasional
(Ipoleksosbudhankamnas).
(3) Cita-cita masyarakat adil dan makmur material dan spritual yang merata bagi seluruh
rakyat Indonesia.
(4) Keseimbangan antara hak dan kewajiban dan menghormati hak orang lain.
Sila ketiga Pancasila, yakni Sila Persatuan Indonesia. Artinya, bahwa Pancasila sangat
menekankan dan menjunjung tinggi persatuan bangsa. Hal ini berarti, bahwa Pancasila juga
menjadi alat pemersatu bangsa. Disebutnya sila Persatuan Indonesia sekaligus juga
menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia memiliki perbedaanperbedaan. Apakah itu perbedaan
bahasa (daerah), suku bangsa, budaya, golongan kepentingan, politik, bahkan juga agama.
Artinya, bahwa para pemimpin bangsa, terutama mereka yang terlibat dalam penyusunan
dasar negara, sangat mengerti dan sekaligus juga sangat menghormati perbedaan yang ada di
dalam masyarakat Indonesia. Mereka juga menyadari bahwa perbedaan sangat potensial
menimbulkan perpecahan bangsa, dan oleh sebab itu mereka juga sangat menyadari
pentingnya persatuan bagi bangsa Indonesia.
Pencantuman Sila Persatuan bagi bangsa Indonesia selain menyadari pentingnya
persatuan bagi kelangsungan hidup bangsa, juga menunjukkan adanya pemahaman bahwa
perbedaan itu suatu realita yang tidak mungkin dihilangkan oleh manusia. Perbedaan
sesungguhnya adalah suatu hikmah yang harus disukuri, dan bukan sesuatu yang harus
diingkari. Apalagi harus dihilangkan dari muka bumi ini. Perbedaan adalah juga kodrati yang
9. ada di mana-mana, di negara manapun juga dan di bangsa manapun juga. Menyikapi realita
semacam ini, jalan keluarnya tidak dapat tidak adalah menjadikan perbedaan yang ada
sebagai suatu kekayaan yang justru harus dijunjung tinggi dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi, golongan maupun daerah. Dalam wacana
nasional maka barometer yang harus dijunjung tinggi adalah kepentingan nasional, dan bukan
kepentingan yang lebih kecil, lebih rendah, ataupun yang lebih sempit. Dengan kesadaran
semacam ini, maka terlihat jelas bahwa persatuan bangsa sesungguhnya nilai luhur yang
seharusnya dijunjung tinggi oleh semua umat manusia. Karena pada hakekatnya, perpecahan
atau pertikaian justru akan menghancurkan umat manusia itu sendiri.
Semboyan Bhineka tunggal Ika memang sangat tepat untuk direnungkan kembali
esensi dan kebenaran yang terkandung di dalamnya. Karena pada hakekatnya semua bangsa,
semua manusia memerlukan persatuan dan kerjasama di antara umat manusia. Kerjasama
butuh persatuan, dan persatuan butuh perdamaian. Oleh sebab itu perpecahan sebagai lawan
dari persatuan mutlak perlu dihindari dan disingkirkan dari kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dari penjelasan ini, kita semakin tahu dan sadar, bahwa Sila
Persatuan Indonesia sangat tepat dicantumkan dalam dasar negara, mengingat kebenaran dan
kebutuhan yang dihadapi oleh seluruh umat manusia.
10. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai pemersatu bangsa, Pancasila mutlak diperlukan oleh seluruh generasi bangsa.
Sekalipun bangsa Indonesia yang sekarang sudah bersatu, tidak berarti Pancasila tidak
diperlukan lagi. Karena yang disebut bangsa Indonesia bukan hanya yang sekarang ini ada,
tetapi juga yang nanti akan ada. Selama masih terjadi proses regenerasi, selama itu pula
Pancasila sebagai pemersatu Bangsa masih tetap kita perlukan. Itu berarti, selama masih ada
bangsa Indonesia, selama itu pula masih kita perlukan alat pemersatu bangsa. Ini berarti,
bahwa selama masih ada bangsa Indonesia, maka Pancasila sebagai dasar negara masih tetap
kita butuhkan. Ini sekaligus membuktikan kebenaran Pancasila, baik selaku dasar Negara,
maupun sebagai kepentingan lain. Sehingga Pancasila menunjukkan memiliki banyak fungsi
atau multy function.
B. Saran
Untuk menjaga agar Pancasila tetap terpelihara dan lestari, maka harus dilakukan
peningkatan pemahaman pada semua lapisan masyarakat. Yang lebih penting lagi, para
pemimpin harus menjadi teladan dalam pengamalan Pancasila. Pancasila akan menjadi
ideologi yang kuat apabila diamalkan dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, menuju negara aman, damai, tentram, adil, makmur dan sejahtera
dalam semua aspek kehidupan terutama dalam penegakan hukum di Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) ini.
11. DAFTAR PUSTAKA
Suprapto, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA/MA 3. Jakarta: Bumi Aksara.
Rachma. 2009. Pancasila Sebagai Persatuan Bangsa. rachma-taskblog.blogspot.co.id.
Diakses Pada Tanggal 23 Oktober 2016.
Apriyanto Very. 2011. Pancasila Sebagai Persatuan Bangsa. veryapriyanto.wordpress.com.
Diakses Pada Tanggal 23 Oktober 2016.
Suseno Satria Bayu. 2011. Pancasila Pemersatu Bangsa. satriabayususeno.blogspot.co.id.
Diakses Pada Tanggal 23 Oktober 2016.