Makalah ini membahas tentang pendidikan populis berwawasan budaya atau nilai-nilai pancasila. Pancasila adalah ideologi Indonesia yang berisi lima sila yang mencerminkan nilai-nilai budaya Indonesia. Populisme berarti sikap kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat dengan landasan budaya pancasila. Pendidikan populis berwawasan budaya pancasila bertujuan mencerdaskan masyarakat dengan nilai-nilai persatuan, kerakyatan,
2. 2
BABBABBABBAB IIII
PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN
A.A.A.A. LatarLatarLatarLatar BekalangBekalangBekalangBekalang
Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang mutlak menjadi pedoman
berbangsa dan bernegara. Dalam pancasila terdapat nilai-nlai dan budaya asli Indonesia
yang tersirat didalamnya. Setiap warga negara berkewajiban memahami, meresapi, dan
menjalankan budaya atau nilai-nilai pancasila. Dengan tetap berlandaskan budaya atau
nilai-nilai pancasila, hal ini harus diterapkan demi terwujudnya bangsa Indonesia yang
berketuhanan, bermanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan demokratis.
Namun, sifat yang berdasarkan pada budaya atau nilai-nilai Pancasila semakin
jarang ditemui di kalagan pemimpin negara Indonesia. Hal tersebut sangat terlihat
dengan sikap kepemimpinan yang mementingkan diri sendiri, korupsi, dan kurang
berpihak kepada rakyat. Akibatnya rakyat menjadi sengsara dan sering terdapat gejolak
untuk menentang sistem pemerintahan yang merugikan. Berdasarkan hal tersebut,
dibutuhkan sikap populisme yang berwawasan budaya atau nilai-nilai pancasila agar
tercipta kepemimpinan negara yang berpihak kepada rakyat.
Dengan menggalakkan sikap populisme dalam kependidikan, diharapkan
masyarakat Indonesia sikap populisme dengan wawasan budaya atau nilai-nilai
pancasila dan memiliki paham yang menjunjung tinggi hak kearifan dan keutamaan
rakya kecll.
B.B.B.B. RumusaRumusaRumusaRumusa MasalahMasalahMasalahMasalah
1. Apa arti dari pancasila dan nilai-nilai dan budaya pancasila?
2. Apakah arti dari populis, populisme dan pendidikan populis?
3. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan populis berwawasan budaya atau
nilai nilai pancasila?
3. 3
C.C.C.C. TujuanTujuanTujuanTujuan PenulisanPenulisanPenulisanPenulisan MakalahMakalahMakalahMakalah
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah-satu tugas
mata kuliah Pendidikan Pancasila, serta untuk mengetahui tentang pendidikan populis
berwawasan budaya atau nilai-nilai pancasila dikehidupan berbangsa dan bernegara
pada umumnya.
4. 4
BABBABBABBAB IIIIIIII
PEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASAN
A.A.A.A. PENGETIANPENGETIANPENGETIANPENGETIAN PANCASILAPANCASILAPANCASILAPANCASILA
PancasilaPancasilaPancasilaPancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata bahasa Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV yang terdapat
dalam buku Nagara Kertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan
Tantular. Pancasila ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan Pancasila
yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Di dalam Pancasila, setiap butir-butirnya memiliki arti penting yang menekankan
kepada rakyat Indonesia untuk mengamalkan Pancasila di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
B.B.B.B. PENGERTIANPENGERTIANPENGERTIANPENGERTIAN NILAINILAINILAINILAI
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Adanya macam nilai tersebut sejalan dengan penegasan pancasila
sebagai ideologi terbuka. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pembukaan UUD
1945, Alinea 4 dinyatakan sebagai nilai dasar dan penjabarannya sebagai nilai
instrumental. Hal tersebut memerlukan penjabaran lebih lanjut. Penjabaran itu sebagai
arahan untuk kehidupan nyata.
5. 5
Nilai Instrumental harus tetap mengacu kepada nilai-nilai dasar yang dijabarkannya
Penjabaran itu bisa dilakukan secara kreatif dan dinamis dalam bentuk-bentuk baru
untuk mewujudkan semangat yang sama dan dalam batas-batas yang dimungkinkan
oleh nilai dasar itu.
Diterimanya pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional membawa
konsekuensi logis bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan landasan pokok, landasan
fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang
pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental. Secara singkat nilai dasar
Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan,
dan nilai keadilan.
C.C.C.C. MAKNAMAKNAMAKNAMAKNA DANDANDANDAN NILAINILAINILAINILAI DALAMDALAMDALAMDALAM PANCASILAPANCASILAPANCASILAPANCASILA
Sebagai nilai dasar, nilai-nilai tersebut menjadi sumber nilai. Artinya, dengan
bersumber pada kelima nilai dasar pancasila dapat dibuat dan dijabarkan nilai-nilai
instrumental penyelenggaraan negara Indonesia.
1.Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini
menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang
ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk
memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta
tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama.
2.Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan
hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
3. Nilai Persatuan
Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia..
4.Nilai Kerakyatan
6. 6
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-
lembaga perwakilan.
5.Nilai Keadilan
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai
dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan
Makmur secara lahiriah atauun batiniah.
Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan
normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan
eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental
tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.
D.D.D.D. PENGERTIANPENGERTIANPENGERTIANPENGERTIAN BUDAYABUDAYABUDAYABUDAYA DANDANDANDAN KEBUDAYAANKEBUDAYAANKEBUDAYAANKEBUDAYAAN
BudayaBudayaBudayaBudaya atau kebudayaankebudayaankebudayaankebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat dengan masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Ilmu yang memperlajari tentang masyarakat dan kebudayaannya adalah antropologi.
Segala perkembangan budaya dan perubahan masyarakat dipelajari dalam ilmu
antropologi. Sedangkan menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Kebudayaan Indonesia ialah kebudayaan yang berdasarkan Pancasila. Ada dua hal
yang dikandung dalam Pancasila, yaitu pluralisme dan teosentrisme. Demokrasi terletak
dalam partisipasi seluruh warga negara dalam kebudayaan.
7. 7
E.E.E.E. PANCASILAPANCASILAPANCASILAPANCASILA BERAKARBERAKARBERAKARBERAKAR DARIDARIDARIDARI KEBUDAYAANKEBUDAYAANKEBUDAYAANKEBUDAYAAN
Setelah mengetahui bahwa kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan yang
berdasarkan pancasila. Itu berarti Pancasila berkaitan erat dengan kebudayaan
Indonesia. Kebudayaan juga dapat diartikan sebagai nilai atau simbol.
Kita gambarkan sebagai sebagai suatu perusahaan. Dalam sebuah perusahaan yang
sibuk, kegiatan yang nampaknya bersifat praktis dan sehari-hari saja, misalnya, ada
aspek kebudayaannya, ada nilai dan simbolnya. Nilai terletak pada kerja kerasnya,
sedangkan simbol modernitas ialah sistem organisasi, makin modern sistem semakin
abstrak yang impersonal, berbeda dengan manajemen perorangan atau keluarga. Begitu
juga Indonesia sebagai bangsa dan negara. Kebudayaan itulah yang memberi ciri khas
keindonesiaan. Hasil perkembangankebudayaan Pancasila yang paling spektakuler
adalah Bahasa Indonesia. Karena melalui bahasa Indonesia, koneksi sosial antar etnis
dan kebudayaan dapat terjalin dengan sangat baik.
Pluralisme mengatur hubungan luar antar kebudayaan. Prinsip yang mengatur
substansi Demokrasi Kebudayaan yang berdasar Pancasila ialah teosentrisme (tauhid,
serba-Tuhan dalam etika, ilmu, dan estetika). Orang Protestan akan lebih suka
theonomy (theos, Tuhan; nomos, hukum). Istilah teonomi berasal dari Paul Tillich
(1886-1965),hubungan dinamis antara yang absolut dengan yang relatif, antara agama
dengan kebudayaan. Menurut konsep ini Pancasila adalah sebuah teonomi, karena
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa –yang absolut. Keempat sila yang lain
adalah kebudayaan, yang relatif. Keperluan manusia diakui sepenuhnya, asal keperluan
itu tidak bertentangan dengan pertimbangan keagamaan.
Demokrasi Kebudayaan dalam Pancasila dapat dimengerti dari sila “Persatuan
Indonesia” yang berarti sebuah pluralisme, dan teosentrisme dari semangat sila yang
pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Demokrasi Kebudayaan itu harus mampu
memberikan masa depan yang lebih baik. Jadi untuk menjawab “Mengapa Pancasila
berakar dari Kebudayaan?” karena di dalam Pancasila terkandung nilai kebudayaan, di
mana nilai tersebut adalah nilai tertinggi dalam hal Persatuan bangsa yang tercantum di
dalam sila ketiga. Dan dengan menjunjung nilai teosentris pada sila pertama,
kepentingan lain berdasarkan setiap sila tidak bertentangan dengan pertimbangan
keagamaan. Misalkan: Pembunuhan genosida demi mempertahankan keutuhan suatu
budaya etnis tidak etis dengan ketentuan agama. Jadi sekiranya, dari tindak
8. 8
perkembangan budaya itu sendiri harus sesuai dengan nilai Pancasila. Karena Pancasila
mencerminkan kebudayaan kita, bangsa Indonesia.
F.F.F.F. PENGERTIANPENGERTIANPENGERTIANPENGERTIAN POPULIS,POPULIS,POPULIS,POPULIS, POPULISMEPOPULISMEPOPULISMEPOPULISME DANDANDANDAN PENDIDIKANPENDIDIKANPENDIDIKANPENDIDIKAN POPULISPOPULISPOPULISPOPULIS
Berasal dari bahasa Romania "Populis" yang artinya adalah Rakyat, serta Bahasa
Latin "Popus" yang sama artinya dengan populis. Populis adalah penganut paham
populisme yang memiliki pengertian sebagai paham yang mengakui dan menjunjung
tinggi hak, kearifan dan keutamaan rakyat kecil.
Populisme bisa didefinisikan dalam dua kriteria politik: kehadiran sebuah model
hubungan kharismatik antara konstituen dan politisi, dan diskursus demokratis yang
berlandaskan ide-ide dari kehendak sosial antara masyarakat dan elit politik. Konsep
hubungan kharismatik disini secara eksplisit mengacu pada definisi Weber mengenai
kharisma, yakni sebuah relasi yang baik dimana para pemilih mendukung kandidat
dengan harapan realisasi atas janji perubahan radikal. Demonstrasi karakter kandidat itu
kemudian menjadi semakin signifikan dibanding janji-janji aktual yang mereka berikan.
Hubungan kharismatik merupakan produk dari periode penuh tekanan, yakni periode
dimana institusi yang ada gagal memberikan solusi terhadap problema terdalam
masyarakat.
Populisme dalam konsep proses demokrasi berlandaskan ide-ide kehendak sosial,
merupakan sebuah sebuah bentuk mobilisasi politik yang didasari oleh retorika yang
kuat terhadap masyarakat yang diwakilkan oleh seorang pemimpin. Eksploitasi dan
pembedaan kelas merupakan warisan region Amerika Latin yang berakar dari
pengalaman masa kolonial. Disini para pemimpin populis menghadapi sebuah
tantangan: terpilih melalui jalur demokrasi elektoral berarti harus mewakili kehendak
mayoritas masyarakat.
Jika sang pemimpin maju dengan mewakili kehendak-kehendak sosial dan
oposisinya sudah tidak terlegitimasi lagi, maka segala cara (termasuk kekerasan) bisa
dengan sah digunakan melawan mereka. Konsekuensinya adalah; seiring dengan
terakomodasinya hak-hak kaum minoritas, maka pemimpin kharismatik tersebut akan
menggunakan klaimnya bahwa ia merupakan perwujudan kehendak sosial untuk
menjatuhkan rezim yang ada untuk menciptakan ‘check and balance’ demi memastikan
terwujudnya proses elektoral yang demokratis.
9. 9
Hak-Haknya, kami hanya di ukur dari karakter permasalahan masyarakat atau
penyakit masyarakat(streotip) yaitu salah satu bentuk stigma yang saat ini adalah
hegemoni kekuasaan , yang nyata-nyata telah membawa rakyat indonesia dalam kondisi
kemiskinan dan penderitaan hingga taraf kesadarannya sebagai manusia merdeka.
Maka, tugas dari organisasi bukanlah memberi jawaban, tetapi tugasnya adalah untuk
menjawab sebuah karakter sistem penindasan yang begitu dahsyat dan kultur hegemoni
yang mencekram kemiskinan dan menghantui cita-cita masyarakat miskin indonesia,
tugas organisasi yang melandaskan perjuangannya dalam aras-populisme (kerakyatan)
adalah suatu butir untuk membebaskan pengertian populisme itu sendiri dari segala
upaya pengkaburan, baik dengan kesadaran palsu maupun oleh sebuah oportunisme dan
advonturisme politik hegemoni,yang mencengkram tatanan ruang kesadaran
masyarakat indonesia. Membebaskanya dengan tindakan dan menempatkannya sebagai
program perjuangan dan cita-cita Gerakan Rakyat Miskin Kota .
G.G.G.G. PendidikanPendidikanPendidikanPendidikan PopulisPopulisPopulisPopulis BerwawasanBerwawasanBerwawasanBerwawasan BudayaBudayaBudayaBudaya atauatauatauatau Nilai-NilaiNilai-NilaiNilai-NilaiNilai-Nilai PancasilaPancasilaPancasilaPancasila
Arus pemikiran ke-3, kerakyatan/populisme, yang sebenarnya diamanatkan kuat
sekali dalam pasal 33 UUD 1945 (dan pasal 33 UUD 2002), dan ideologi Pancasila,
selalu kurang bergema karena masih lemahnya LSM di Indonesia dan dominannya
teknokrat ekonomi sejak Orde Baru. Sejak reformasi yang berusaha “menghancurkan”
Orde Baru, yang belum dapat dikatakan berhasil, arus pemikiran kerakyatan/ populisme
makin kuat dan secara eksplisit ditegaskan dalam Tap-Tap MPR dan UU tentang
Propenas, yaitu sistem ekonomi kerakyatan.
Pendidikan populis yang memiliki makna kerakyatan sangat penting untuk
ditanamkan pada diri masyarakat Indonesia. Dengan tidak terlepas dari pancasila
sebagai ideologi dasar negara yang memiliki nilai-nilai instrumental dan berlandaskan
kebudayaan Indonesia, diharapkan dapat terus mementingkan keadaan rakyat kecil
untuk kemajuan dan kesejahteraan Negara Republik Indonesia.
10. 10
BABBABBABBAB IIIIIIIIIIII
PENUTUPPENUTUPPENUTUPPENUTUP
A.A.A.A. KESIMPULANKESIMPULANKESIMPULANKESIMPULAN
Kita telah mengetahui bahwa Pancasila memang berakar dari budaya bangsa Indonesia.
Karena dari segi Pancasila terkandung kebudayaan yang menekankan persatuan. Selain itu,
dari segi pengertian Pancasila juga merupakan lima butir prinsip atau nilai-nilai yang
harus dijunjung tinggi oleh kita sebagai bangsa Indonesia. Dengan berlandaskan pancasila,
pendidikan populis akan sangat mudah dipahami dan diterapkan karena sikap populsme
telah tercantum dalam pancasila pada sila ke-empat yaitu, Nilai Kerakyatan.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus menjadikan pengamalan Pancasila sebagai
perjuangan utama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pengamalannya pun
harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia sampai penyelenggara pemerintahan,
sehingga semua komponen dalam suatu negara mampu melestarikan nilai-nilai pancasila
yang berpihak pada kerakyatan, bukan kepentingan pribadi maupun kelompok.
B.B.B.B. SARANSARANSARANSARAN
Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa pendidikan
populis(kerakyatan) yang berwawasan budaya atau nilai-nilai Pancasila sangat penting
digalakkan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya sikap tersebut diharapkan
masyarakat Indonesia tidak kehilangan budaya dan nilai-nilai dasar kenegaraan di masa
globalisasi ini, dan terus mengutamakan kepentingan rakyat kecil karena suatu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.