4. PENGERTIAN PENGEMBANGAN SISTEM
Aktivitas untuk menghasilkan sistem
informasi berbasis komputer untuk
menyelesaikan persoalan (problem)
organisasi atau memanfaatkan
kesempatan (opportunities) yang
timbul.
Menyusun suatu sistem yang baru
untuk menggantikan sistem yang
lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada.
Suatu proses pengaplikasian teknologi
informasi untuk suatu tujuan tertentu
atau menyelesaikan suatu masalah
Memilah suatu masalah yang besar dan
kompleks menjadi beberapa bagian
kecil yang dapat dikelola.
PENGERTIAN PENGEMBANGAN SISTEM
5. Perlunya Pengembangan Sistem
Perlunya Pengembangan Sistem
Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena
beberapa hal yakni Adanya permasalahan-permasalahan yang
timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat
berupa :
1. Ketidakberesan sistem yang lama
2. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat
menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.
3. Tidak efisiensinya operasi.
4. Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah
ditetapkan.
5. Pertumbuhan organisasi
Dalam pengembangan sistem informasi,
terdapat 2 (dua) hal utama yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Produk
2. Proses
Dengan telah dikembangkannya system
yang baru, maka diharapkan akan terjadi
peningkatan-peningkatan di system yang
baru. Peningkatan-peningkatan ini
berhubungan dengan PIECES
6. Tim Pengembang Sistem Informasi
Tim Pengembang Sistem Informasi
Suatu proyek pengembangan sistem informasi biasanya dikembangkan oleh sebuah
tim. Tim tersebut biasanya terdiri dari beberapa posisi sebagai berikut:
1. Project Leader
2. System Analyst
3. System Designer
4. Programmer
5. Software Quality Assurance (SQA)
7. Prinsip Pengembangan Sistem Informasi
Prinsip Pengembangan Sistem Informasi
Prinsip pengembangan sistem :
• Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
• Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
• Sistem yang dikembangkan memerlukan orang-orang yang terdidik
• Proses pengembangan sistem tidak harus urut
• Jangan takut membatalkan proyek
• Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan system
9. Alat Penilaian Alternatif Pengembangan Sistem Informasi
Alat Penilaian Alternatif Pengembangan Sistem Informasi
Alat alternatif pengembangan system informasi meliputi : system daur hidup tradisional, prototype,
paket aplikasi software, pengembangan end user dan outsourcing. Sistem Daur Hidup adalah suatu
metode pengembangan system dalam pengembangan system informasi dan masih digunakan sampai
sekarang dalam membangun SI dalam proyek-proyek yang mempunyai system dengan kompleksitas
menengah/besar. Tahap-tahap yang dilalui adalah:
• 1) pendefinisian proyek,
• studi system,
• 3) desain,
• 4) programming,
• 5) penginstalan, dan
• 6) implementasi akhir.
11. 1. Teknologi Eksternal
System informasi eksternal merupakan
teknologi di luar suatu organisasi itu sendiri yang
dalam hal ini sebagai agen informasi yang sangat di
butuhkan manjemen dalam melakukan suatu
kegiatan bisnis. Teknologi eksternal memiliki factor
seperti teknologi, dan ilmu pengetahuan yang
berkembang dalam lingkungan luar organisasi.
2. Bisinis Eksternal
• Pelanggan
• Pasar
• Perusahaan lain
• Perangkat hukum
• Pemerintah
3. Teknologi Yang Didalam
• Hardware
• Infrastruk
• Software
• Aplikasi
4. Bisnis internal
Bisnis internal memiliki bagian-bagian
yang sangat diperlukan untuk menjalankan sebuah
perusahaan, seperti:
• Budaya perusahaan
• Sumber daya manusia
• Infrastruktur
• Proses
• Struktur organisasi
Faktor-Faktor Tersebut Adalah
13. 1 System Development Life Cycle (SDLC)
Model SDLC atau Sekuensial Linier sering disebut juga model air terjun. Model ini mengusulkan
sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada
tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan Model
ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan, satu sebelum yang lainnya.
Model ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah software dalam skala besar dan yang akan
dipakai dalam waktu yang lama. Sangat cocok untuk pengembangan sistem yang besar. Tidak sesuai
atau tidak terlalu disarankan untuk small scale project karena:
Resource intensive
Tidak fleksibel
Sulit untuk aplikasi dengan perubahan cara pengambilan keputusan yang cepat
14. System Development Life Cycle (SDLC)
a. Tahapan-tahapan (SDLC)
1. Fase Perencanaan Sistem
2. Fase Analisis Sistem
3. Fase Perancangan Sistem secara
Umum
4. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem
5. Fase Perancangan Sistem secara
Detail
6. Fase Implementasi Sistem dan
Pemeliharaan Sistem
b. Tahapan-tahapan (SDLC)
1. Kelebihan
2. Kekurangan
15. a. Tahapan-tahapan (SDLC)
1. Fase Perencanaan Sistem
Dalam tahapan ini dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem
informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi. Proyek sistem
dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih
untuk pengembangan. Penyediaan sumber daya baru dan penyediaan dana untuk pengembangan sistem.
Rencana kerja yang matang juga disusun untuk menjalankan tahapan-tahapan lainnya. Hasil dari
tahapan ini adalah : Langkah-langkah detail rencana kerja dan penugasan untuk anggota tim.
16. 2. Fase Analisis Sistem
Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang
terkait dalam pengembangan system
Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem.
Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem
dan memulai fase analisis sistem.
Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk mengembangkan
suatu sistem baru.
Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini.
Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada fase
ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.
Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan.
17. 3. Fase Perancangan Sistem secaram Umum
Dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan pemakai.
Pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan mengidentifikasikan laporan-laporan dan
output yang akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan.
18. 4. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem
Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk keputusan investasi.
Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan
dari laporan dengan proyek system dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan
seleksi sistem.
Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase perancangan sistem
secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa
alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk
pekerjaan akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi
untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan detailnya.
19. 5. Fase Perancangan Sistem secara Detail
Pada fase ini semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detail. Perencanaan output (layout)
dirancang untuk semua layar, form-form tertentu dan laporan-laporan yang dicetak.
Berdasarkan perancangan output dan input, proses-proses dirancang untuk mengubah input menjadi
output. Transaksi-transaksi dicatat dan dimasukkan secara online atau batch.
Database dirancang untuk menyimpan dan mengakses data.
Pada akhir fase ini, laporan rancangan sistem secara detail dihasilkan.
20. 6. Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem
Sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru.
Rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and Evaluation Review Technique
(PERT) Chart
Pengembangan perangkat lunak
Persiapan lokasi peletakkan system
Instalasi peralatan yang digunakan
Pengujian Sistem
21. 1. Kelebihan
Mudah diaplikasikan.
Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.
2. Kekurangan
Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa melakukan itersi
tidak langsung.
Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi ketidakpastian
pada saat awal proyek.
Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyrk dilalui.
Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus menunggu tim lain
untuk 68 melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.
b. Kelebihan dan Kekurangan
22. 2 Waterfall
Waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara
linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan
pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan
jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.
a. Tahapan Waterfall
b. Keuntungan Metode Waterfall
c. Kelemahan Waterfall
24. b. Keuntungan Metode Waterfall
Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara
bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
Document pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan
dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan
mempunyai dokumen tertentu.
25. c. Kelemahan Waterfall
Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara
berulang sebelum terjadinya suatu produk.
Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan.
Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi
ketidakpastian pada saat awal pengembangan
26. 3 Model Prototyping
Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement
diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus
diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui
beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.
1. Tahapan-tahapan Model Prototyping
2. Kelebihan dan Kekurangan
27. 4 Model RAD (Rapid Application Development)
RAD adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD
menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan
kebutuhan user dan perancangan sistem informasi selain itu RAD menekankan siklus
perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan pendekatan
konstruksi berbasis komponen.
1. Tahapan-tahapan Model RAD
2. Kelebihan dan Kekurangan
28. 5 Model Spiral
Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat
lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan
aspek sistematis model sequensial linier. Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang
memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap
secara bertahap.
1. Tahapan-tahapan Model spiral
2. Kelebihan dan Kekurangan
29. 6 Model V
Model ini merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena
tahap-tahapnya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model
waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang.
1. Tahapan-tahapan Model V
2. Kelebihan dan Kekurangan
3. Kegunaan
30. 1. Tahapan-tahapan Model V
Requirement Analysis & Acceptance Testing
System Design & System Testing
Architecture Design & Integration Testing
Module Design & Unit Testing
Coding
31. 2. Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
V Model sangat fleksibel. V Model mendukung project tailoring dan penambahan dan pengurangan method dan
tool secara dinamik. Akibatnya sangat mudah untuk melakukan tailoring pada V Model agar sesuai dengan suatu
proyek tertentu dan sangat mudah untuk menambahkan method dan tool baru atau menghilangkan method dan
tool yang dianggap sudah obsolete.
V Model dikembangkan dan di-maintain oleh publik. User dari V Model berpartisipasi dalam change control
board yang memproses semua change request terhadap V Model.
2. Kekurangan
V Model adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.
Model adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.
32. 3. Kegunaan
V Model digunakan dalam proyek teknologi informasi di negara Jerman. Hal ini berlaku
terutama untuk proyek teknologi informasi pada pada sektor pertahanan negara Jerman. Selain
itu, V Model juga digunakan oleh software developer negara Jerman untuk proyek teknologi
informasi lain.
33. 7 Metode End-user Development
Disini pengembangan dilakukan langsung oleh end-user. Keterlibatan langsung end-
user sangat menguntungkan, karena memahami benar bagaimana sistem bekerja. Artinya
tahap analisis sistem dapat dilakukan lebih cepat. Kelemahan adalah pada pengendalian
mutu dan kecenderungan tumbuhnya “private” sistem informasi. Integrasi dengan sistem
yang lain menjadi sulit.
1. Tahapan-tahapan Metode End-user
Development
2. Kelebihan dan Kekurangan
34. 8 Metode Outsourcing
Outsourcing merupakan salah satu metode pengelolaan teknologi informasi dengan
cara memindahkan pengelolaannya pada pihak lain, yang tujuan akhirnya adalah
efektivitas dan efisiensi kerja. Metode ini seringkali juga disamakan dengan metode lain
seperti : sub kontrak, supplier, proyek atau istilah lain yang berbeda-beda dilapangan,
namun pada dasarnya adalah sama, yaitu pemindahan layanan kepada pihak lain.
1. Kelebihan dan Kekurangan
35. KESIMPULAN
Pengembangan sistem informasi memiliki peran sentral dalam menjawab
berbagai tantangan yang dihadapi oleh organisasi modern. Ini mencakup
peningkatan efisiensi operasional, pemenuhan kebutuhan akan informasi
yang semakin kompleks, serta respons terhadap perubahan dalam
lingkungan bisnis internal dan eksternal. Dalam konteks ini,
pengembangan sistem informasi memerlukan pendekatan yang sistematis
dan terencana.