3. PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran merupakan proses lanjutan dari suatu kegiatan bisnis
yang didalamnya mencakup langkah-langkah pembuatan konsep
strategi agar barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
tersebut dapat diterima oleh khalayak luas. Contohnya bagian
pemasaran harus berkoordinasi dengan bagian keuangan dalam
menentukan jumlah anggaran pemasarannya.
4. KONSEP PEMASARAN
Konsep pemasaran merupakan suatu rencana bagi perusahaan tentang
bagaimana perusahaan akan berkomitmen serta memproduksi barang
kedepannya agar tetap sukses sesuai dengan tujuan perusahaan. Fandi
Tjiptono (2005:9) menyatakan bahwa keberhasilan sebuah organisasi dalam
merealisasikan tujuannya ditentukan oleh kemampuan organisasi yang
bersangkutan dalam menidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar
sasarannya sesuai dengan pemasaran. Konsep tersebut menyiratkan tiga
elemen pokok, yakni :
1. Pelanggan (Customers)
2. Pesaing (Competitors)
3. Perusahaan (Company)
5. PENGERTIAN PERILAKU
Konsumen Kunci keberhasilan dari suatu perusahaan adalah mampu
memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari konsumen lebih
dari apa yang diberikan oleh pesaing. Kebutuhan dan keinginan dari
konsumen dapat diidentifikasikan dengan cara melakukan studi pada perilaku
konsumen. Perilaku konsumen merupakan suatu hal yang harus dipahami
oleh produsen, untuk menyusun strategi yang efisien untuk
memuaskan pelangganya.
7. KEPUTUSAN PEMBELIAN
Keputusan pembelian merupakan
suatu tindakan dimana seseorang
konsumen pada akhirnya
memutuskan untuk membeli atau
menjatuhkan pilihan pada alat
pemuas kebutuhannya.. Berikut ini
adalah proses yang biasa dilalui
oleh konsumen dalam usahanya
memenuhi kebutuhan mereka :
Proses Pengamilan Keputusan Konsumen :
8. Winer (2007:118) terdapat peran yang berbeda dalam pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh anggota keluarga :
Inisiator (Initiator),
Pemberi pengaruh (Influencer),
Pengambil keputusan (Decider
Pembeli (Purchaser),
Pengguna (User),.
Peran Pengambilan Keputusan
9. Peran Pengambilan Keputusan
Hawkins et,al. (2007:210) keputusan pembelian dalam keluarga dapat
dikategorikan sebagai berikut :
1. Keputusan Suami (Husband Dominat)
2. Keputusan Istri (Wife Dominant)
3. Keputusan Bersama (Joint or Individualized)
.
10. .
.
Peran Pengambilan Keputusan
Pria Wanita
1. Mudah terpengaruh bujukan
penjual.
2. Sering tertipu karena tidak sabara
dalam memilih barang.
3. Mempunya perasaan kurang enak
bila tidak membeli sesuatu setelah
memasuki toko.
4. Kurang menikmati kegiatan
berbelanja sehingga sering
terburu-buru mengambil keputusan
pembelian.
1. Lebih tertarik pada warna dan
bentuk, bukan pada hal tekhnis dan
kegunaan.
2. Tidak mudah terbawa arus bujukan
penjual.
3. Menyenangi hal-hal yang romantic
daripada objektif .
4. Cepat merasakan suasana toko.
5. Senang melakukan kegiatan
berbelanja walau hanya window
shopping (melihat-lihat saja tapi
tidak membeli).
Perbedaan antara Pria dan Wanita dalam Perilaku Belanja
11. Pembelian Impulsif (Impluse Buying)
Mowen & Minor (2002:30)fenomena pembelian impulsif (Impluse Buying),
pencarian keragaman, dan pembelian atas kesetiaan pada merek, sebagian besar
disebabkan oleh usaha konsumen untuk memperoleh pengalaman baru dan pengalaman
yang berbeda. Penelitian Rook menjelaskan, dorongan membeli secara tiba-tiba (impulse
buying) dapat memiliki satu atau lebih dari karakteristik ini :
1. Spontanitas
2. Kekuatan, paksaan, dan intensitas.
3. Kegembiraan dan stimulasi.
4. Mengabaikan konsekuensi.
12. Klasifikasi Impulse Buying
Stern dalam Assel (1992:627), membagi impulse buying ke
dalam empat klasifikasi yakni :
1. Pembelian impulsif murni (pure impulse buying),
2. Pembelian impulsif karena teringat
3. Pembelian impulsif karena saran (Suggestion Effect),
4. Pembelian impulsif yang direncanakan (Planned Impulse Buying).
13. PENGERTIAN RITEL
Retail (ritel) adalah usaha bisnis yang menjual barang-barang terutama ke
konsumen rumah tangga untuk digunakan secara non-bisnis (Stanton,
1991). Pernyataan ini diperkuat oleh Utami (2006) yang mendefinisikan
ritel sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau
jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi
dan bukan penggunaan bisnis.
14. Pada pasar tradisional yang mengandalkan harga luncur (sliding price
system), pedagang pasar tidak menentukan harga barang yang
diperdagangkan secara kaku seperti halnya yang dijumpai pada pasar modern.
Pasar modern pada umumnya terdapat dikawasan perkotaan adalah pasar
dengan pengelolaan manajemen modern, dicirikan dengan penyedia barang
dan jasa yang mutu disertai pelayanan yang terstandar.
Perbandingan Pasar Tradisional dan Pasar Modern
15. KERANGKA PIKIR PENELITIAN
Analisis Kualitatif
Analisis Kuantitatif
Regresi Linear
Berganda
Uji FUji T
Impulse Buying ( Y )
Carrefour Market Kota
Malang
Hasil Penelitian
Culture (budaya) (X)
Individualisme (X1)
Kolektivisme (X2)
Penelitian Terdahulu
Landasan Teori
16. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data penelitian terdahulu, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari komponen
budaya yang terdiri dari variabel individualisme (X1) dan kolektivisme (X2)
terhadap perilaku pembelian impulsif pada konsumen Carrefour Market di
Kota Malang.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari komponen budaya
yang terdiri dari variabel individualisme (X1) dan kolektivisme (X2)
terhadap perilaku pembelian impulsif pada konsumen Carrefour Market di
Kota Malang
18. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
explanatory research. Cooper & Schindler (2008:703) menyatakan
bahwa explanatory (causal) hypothesis adalah pernyataan yang
menjelaskan tentang hubungan antara dua variabel dimana satu
variabel memberikan efek tertentu pada variabel lain.
Dalam penelitian ini akan menjelaskan mengenai hubungan antara
variabel dimensi budaya (X) dengan variabel pembelian impulsif
(Y).
19. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Carrefour Market yang ada di Jl.
A. Yani No. 2A-Malang. Alasan peneliti menentukan lokasi tersebut
karena merupakan tempat berbelanja yang menyediakan
kebutuhan sehari-hari yang memiliki desain toko,display barang,
dan tata cahaya yang cukup baik sehingga merangsang konsumen
untuk berbelanja di sini.
20. Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang ditentukan oleh peneliti adalah
seluruh konsumen Carrefour Market Kota Malang di ambil selama
rata-rata 3 bulan terakhir dengan jumlah keseluruhan adalah
100.668 orang.
21. sampel
Sampel yang di ambil dari populasi harus betul-betul mewakili dari
populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini, sampel yang di gunakan
adalah konsumen Carrefour Market Kota Malang yang berjenis
kelamin wanita, yang sedang melakukan pembelian di Carrefour
Market Kota Malang,berumur kurang lebih 21 tahun serta membeli
dan menggunakan produk sendiri.
22. Keterangan : n = ukuran sampel
N = Jumlah populasi
e = prosentase kelonggaran ketidaktelitian
karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat di toleransi (10 persen).
Jadi besaran sampel dalam penelitian sebanyak 79 orang.
Karena jumlah populasi dari penelitian ini diketahui yaitu
sebanyak 100.668 orang, maka jumlah populasi yang di ambil
berdasarkan pendapatan slovin yaitu :
23. Taknik Pengambilan Sampel
1. Konsumen wanita Carrefour Market Kota Malang.
2. Berumur ≥ 17 tahun.
3. Konsumen Hypermart baru saja menyelesaikan transaksi
belanja di kasir
24. Jenis Data
Jenis data berdasarkan sifat atau jenisnya, dan dapat dibedakan menjadi dua
yakni:
1.Data Kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari teori-teori yang berhubungan
dengan bahasan penelitian.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penghitungan kuisioner
yang diolah dengan metode statistik yang diperlukan dalam penelitian ini.
25. SUMBER DATA
Bungin (2008:122) menjelaskan mengenai sumber data dibedakan
berdasarkan sumberdaya yakni :
1. Data Primer
Dalam penelitian ini data primer berasal. dari jawaban kuesioner
yang telah disebar oleh peneliti kepada responden.
2. Data Sekundar
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku, jurnal
internasional, dan artikel.yang di download dari internet.
26. Teknik Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data berdasarkan tekniknya (Sugiyono, 2009:194)
dilakukan dengan cara :
1. wawancara
Dalam penelitian ini, wawancara digunakan untuk mengetahui kriteria-
kriteria responden yang dibutuhkan dalam penelitian.
2. Kuesioner (Angket)
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup
dimana dalam kuesioner ini semua alternativ jawaban yang akan dijawab
responden sudah disediakan oleh peneliti.
27. Definisi Operasional Variabel
(2009:106) variabel merupakan sebuah konsep abstrak yang harus diterjemahkan ke
dalam bentuk-bentuk konkret berupa observasi atau menipulasi. Sugiyono (2009:58)
menambahkan bahwa variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
28. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas Undependen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahannya atau timbul variabel dependen atau terikat.Cooper & Schindler
(2008:705) independen variable adalah variabel yang dimanipulasi. Oleh peneliti,
sehingga menyebabkan efek atau perubahan pada variabel dependen.Dalam
penelitian ini, variabel independen (X) yang digunakan adalah budaya berdasarkan
Hofstede & Bond. (1977) yang membagi orientasi nilai budaya ke dalam empat
dimensi, salah satu dimensi budaya yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Individualisme (X1)
2. Variabel kolektivisme (X2)
29. 2 Variabel Terikat (Dependent)
Sekaran (2006:116) menyatakan bahwa variabel terikat merupakan
variable yang menjadi perhatian utama peneliti. Cooper & Schindler
(2008:702) variable terikat (dependent variable) adalah variabel
yang dapat diukur, diprediksi, atau diobservasi oleh peneliti, yang
dapat dipengaruhi oleh manipulasi variabel bebas. Dalam
penelitian ini variabel dependen (Y) yang digunakan adalah
impulse buying berdasarkan Stern (1962):
Variabel pembelian Impulsif (Y)
30. Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala sikap dengan jenis skala Likert. Riduwan
(2009:26) menjelaskan skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor,misalnya sebagai
berikut (Sugiyono, 2009:95):
Sangat setuju diberi skor 5
Setuju diberi skor 4
Netral diberi skor 3
Tidak setuju diberi skor 2
Sangat tidak setuju diberi skor1
31. Uji Validitas dan Reliabilitas
Menurut Iman Ghozali (2005:45) “instrumen data yang baik
harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan
reliabel”. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.
32. Uji Validitas
Valid tidaknya suatu item instrumen dapat diketahui dengan
membandingkan indeks korelasi product moment pearson dengan
taraf signifikasi sebesar 54 sebagai nilai kritisnya. Jika 11 data yang
digunakan dalam penelitian ini 1004 valid, maka data siap untuk
diproses lebih lanjut. Selain itu juga dapat digunakan perbandingan
antara Thiung dengan Ttabel dengan kriteria sebagai berikut:
Thiung > Ttabel : Valid
Thiung < Ttabel : tidak valid
33. Uji Reliabilitas
Menurut Iman Ghozali (2005:45) reliabilitas adalah “alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari variable atau konstruk. Suatu variable dikatakan reliable
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
34. Analisis Regresi Linier Berganda
“Teknik ini digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaaan
(naik turunnya) variabel dependen, apabila dua atau lebih
variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi
(dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan
dilakukan apabila jumlah variabel independennya minimal
dua”(Sugiyono dalam Usahawan, 2005).
35. Uji Simultan (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel bebas secara bersama-sama terhadap-variabel
terikat. Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai
Friung dengan Frapei- Kaidah pengujian signifikansi : jika
Fhitung” Fb dan nilai probabilitas « 0,05, maka data tersebut
signifikan dan variabel bebas berpengaruh secara simultan
kepada variabel terikat.
36. Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
yang ada di dalam budaya ini secara parsial terhadap
perilaku pembelian impulsif. Jika tingkat signifikansi « 0,05,
maka variabel bebas berpengaruh secara parsial terhadap
variable terikat (signifikan).
37. Uji Asumsi Multikolinieritas
Menguji apakah dalam model regresi berganda ditemukan
ada kolerasi yang kuat antar variabel bebas. Jika ada, maka
terdapat problem.multikolinieritas dan pada model yang baik
seharusnya tidak ada multikolinieritas.
38. Uji Asumsi Homokedastisitas
“Uji asumsi yang penting dari model regresi regresi berganda
adalah uji asumsi homokedastisitas. Tujuan asumsi regresi
berganda homokedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terdapat ketidaksamaan nilai X di sekitar
garis regresi.
39. Uji Normalitas
“Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi
data normal atau mendekati normal” (Singgih Santoso,
2004). Tujuan dari uji normalitas ini adalah untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen,
variable independen, atau. keduanya mempunyai distribusi
normal ataukah tidak.
40. Gambaran Umum Responden
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis
dengan menyebarkan keusioner penelitian, maka diperoleh
gambaran mengenai karakteristik dari responden yang menjadi
sampel dalam penelitian ini. Penulis menetapkan jumlah sampel
penelitian sebanyak 79 orang responden dan dari jumlah
tersebut ditetapkan pula jenis kelamin responden 100% wanita.
50. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien Alpha
Cronbach
Tingkat Reliabilitas Hasil
Individualisme (X1) 0,706 Tinggi Reliabel
Kolektivisme x2 0,831 Tinggi Reliabel
Pembelian Impulsif
(Y)
0,642 Cukup Reliabel
53. Hasil Uji Multikolonieritas
VARIABEL TOLERANCE VIF HASIL
Individualisme (X1) 0,877 1,140 Non
Multikolnieritas
Kolektivisme (X2) 0,877 1,140 Non
Multikolinieritas
55. Hasil Regresi Linear Berganda
Variabel B
(Unstandardized
Coefficients)
Beta
(Standardized
Coefficients)
T Sig t Keterangan
Konstanta 0,545 0,501 0,618
X1 0,274 0,586 5,961 0,000 Signifikan
X2 0,193 0,438 4,459 0,000 Signifikan
t table : 1.99
adjustedR
Rsquare : 0,339 :
Fhitung : 20,695
Sig F : 0,000
F table : 3.12
56. Hasil dari tabel 4.12 diatas dapat disajikan
dalam bentuk persamaan regresi sesuai dengan
rumus regresi berganda berikut ini:
Y = b1x1 + b2x2
Y = 0,586 X1 + 0,438 X2
57. Uji F
Hasil analisis ini dapat diperoleh dengan melihat tingkat
signifikansi dan F hitung dibandingkan dengan F tabel. Hasil
analisisuji simultan dari penelitian ini adalah besarnya Sig =
0,000 dan besarnya F hitung = 20,965. Sedangkan F tabel =
3,12 (yang diperoleh dari rumusan =FINV (0.05,2,76). Nilai
0,05 adalah taraf signifikansi, nilai 2 adalah numerator (jumlah
variabel – 1), dan nilai 76 adalah denumerator (jumlah kasus
dalam kuisioner – jumlah variabel). Oleh karena itu dengan
tingkat signifikansi < 0,05 (0,000) dan F hitung > F tabel
(20,965>3,12), maka data dalam penelitian inisignifikan dan
variabel bebas berpengaruh secara simultan kepada variabel
terikat.
58. Uji t
Hipotesis Nilai Kesimpulan
Variabel Individualisme
berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku pembelian
impulsive
t hitung : 5,961
sig t :0,000
t table :1, 99
Ha diterima / Ho ditolak
Varibel Kolektivisme
berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku pembelian
impulsive
t hitung : 4,459
sig t :0,000
t table :1, 99
Ha diterima / Ho ditolak
59. Untuk mengetahui adanya perbedaan perilaku
pembelian impulsif antara etnik Jawa dan Non
Jawa, berikut hasil uji t dalam penelitian ini :
t Sig Keterangan Kesimpulan Rata-rata Jawa Rata-rata
non Jawa
-2,507 0,014 Sig <0,05 Signifikan 7,03 7,93
60. Untuk mengetahui adanya perbedaan perilaku pembelian
impulsif antara Individualisme dan Kolektivisme, berikut
hasil uji t dalam penelitian ini :
t Sig Keterangan Ke Rata-rata
ndividualisme
Rata-rata
Kolektivisme
2,656 0,010 Sig 7,02
61. Hasil Uji t Karakteristik Crosstabulation
Karakteristik
Total
Individualisme
Kolektivisme
Etnic Jawa Count
% of Total
5
6.3%
34
43.0%
39
49.4%
Non Jawa Count
% of Total
33
41.8%
7
8.9%
40
50.6%
Total Count
% of Total
38
48.1%
41
51.9%
79
100.0%
64. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini sudah
memenuhi uji persyaratan analisis regresi linear berganda. Data
yang dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada
responden telah diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga dapat
dilanjutkan pada pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji
normalitas, uji asumsi non heteroskesdasitas, dan uji asumsi non
multikolenieritas.
65. Pengaruh Signifikansi Simultan
Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh secara simultan
antara variabel Individualisme (X1) dan Kolektivisme (X2)
terhadap variabel perilaku pembelian impulsive (Y) pada
konsumen Carrefour Market Malang. Dengan nilai F hitung > F
tabel (20,965>3,12) dan besarnya Sig = 0,000 yang berarti lebih
kecil dari alpha = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima
66. Pengaruh Signifikansi Parsial
Hasil selanjutnya dari penelitian adalah masing-masing
variabel Individualisme (X1) dan Kolektivisme (X2)
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel
perilaku pembelian impulsive (Y) konsumen di Carrefour
Market Belimbing
67. Pembahasan Hasil Uji Dominan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel
bebas yang memiliki nilai Standardized Koefisien Beta tertinggi
adalah Individualisme (X1) sebesar 0.274, hal ini menunjukkan
bahwa variabel Individualisme (X1) memiliki pengaruh paling
dominan terhadap perilaku pembelian impulsif (Y) dibandingkan
variabel bebas yang lain (Kolektivisme).
68. Pembahasan Analisis Regresi Linear Berganda
Dari hasil penelitian, didapatkan persamaan regresi sesuai
dengan rumus regresi berganda berikut ini:
Y = b1X1 +b2X2
Y = 0,586 X1 + 0,438 X2
70. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh budayaterhadap
perilaku pembelian impulsif terhadap konsumen Carrefour Belimbing Kota Malang, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh . budaya yang terdiri dari Individualisme dan Kolektivisme berpengaruh
secara simultan dan signifikan terhadap perilaku pembelian impulsif. Hal ini berarti
secara bersama-sama seluruh variabel budaya berpengaruh secara segnifikan
terhadap perilaku pembelian impulsive .
2. Individualisme berpengaruh signifikan secara parsial terhadap perilaku pembelian
impulsif.
3. Kolektivisme berpengaruh signifikan. secara parsial terhadap perilakupembelian
impulsif.
4. Diantara variabel Individualisme dan Kolektivisme, yang mempunyai pengaruh
dominan terhadap perilaku pembelian impulsif adalah variabel Individualisme.