Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurKamen Ride
Provinsi Kalimantan Timur ini merupakan salah satu dari empat provinsi di Kalimantan. Kalimantan Timur merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia, dengan luas wilayah ± 229.854,52 km2 dengan luas wilayah daratan ± 198.441,17 km2 dan luas pengelolaan laut sejauh 0 - 4 mill dari garis pantai ± 31.413,35 km2.
Atau sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura atau 11% dari total luas wilayah Indonesia.
Propinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur. Daerah-daerah Kabupaten di dalam wilayah Kalimantan Timur, dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 1959, Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1955 No.9).
Sejarah Penetapan Rencana Pola ruang Kalimantan Timur
Lembaran Negara
No.72 Tahun 1959 terdiri atas:
Kotamadya Samarinda, dengan Kota Samarinda
sebagai ibukotanya dan sekaligus
sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur.
Kotamadya Balikpapan, dengan kota Balikpapan sebagai ibukotanya dan merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur.
Kabupaten Kutai, dengan ibukotanya Tenggarong
Kabupaten Pasir, dengan ibukotanya Tanah Grogot.
Kabupaten Berau, denganibukotanya Tanjung Redeb.
Kabupaten Bulungan, dengan ibukotanya Tanjung Selor.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974
dibentuk 2 (dua) kota administratif dan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1981 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1989, yaitu:
Kota Administratif Tarakan dan Bontang dan
berdasarkan 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kota Tarakan; Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau dan Kota Bontang.
Dalam Perkembangan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan di dalam UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah, maka dibentuk 2 Kota dan 4 kabupaten, yaitu :
Kabupaten Kutai Barat, beribukota di Sendawar.
Kabupaten Kutai Timur, beribukota di Sangatta.
Kabupaten Malinau, beribukota di Malinau.
Kabupaten Nunukan, beribukota di Nunukan.
Kota Bontang (peningkatan kota administratif Bontang menjadi kota madya).
Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 2002, maka Kabupaten Paser mengalami pemekaran bernama Kabupaten Penajam Paser Utara
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurKamen Ride
Provinsi Kalimantan Timur ini merupakan salah satu dari empat provinsi di Kalimantan. Kalimantan Timur merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia, dengan luas wilayah ± 229.854,52 km2 dengan luas wilayah daratan ± 198.441,17 km2 dan luas pengelolaan laut sejauh 0 - 4 mill dari garis pantai ± 31.413,35 km2.
Atau sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura atau 11% dari total luas wilayah Indonesia.
Propinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur. Daerah-daerah Kabupaten di dalam wilayah Kalimantan Timur, dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 1959, Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1955 No.9).
Sejarah Penetapan Rencana Pola ruang Kalimantan Timur
Lembaran Negara
No.72 Tahun 1959 terdiri atas:
Kotamadya Samarinda, dengan Kota Samarinda
sebagai ibukotanya dan sekaligus
sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur.
Kotamadya Balikpapan, dengan kota Balikpapan sebagai ibukotanya dan merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur.
Kabupaten Kutai, dengan ibukotanya Tenggarong
Kabupaten Pasir, dengan ibukotanya Tanah Grogot.
Kabupaten Berau, denganibukotanya Tanjung Redeb.
Kabupaten Bulungan, dengan ibukotanya Tanjung Selor.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974
dibentuk 2 (dua) kota administratif dan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1981 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1989, yaitu:
Kota Administratif Tarakan dan Bontang dan
berdasarkan 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kota Tarakan; Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau dan Kota Bontang.
Dalam Perkembangan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan di dalam UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah, maka dibentuk 2 Kota dan 4 kabupaten, yaitu :
Kabupaten Kutai Barat, beribukota di Sendawar.
Kabupaten Kutai Timur, beribukota di Sangatta.
Kabupaten Malinau, beribukota di Malinau.
Kabupaten Nunukan, beribukota di Nunukan.
Kota Bontang (peningkatan kota administratif Bontang menjadi kota madya).
Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 2002, maka Kabupaten Paser mengalami pemekaran bernama Kabupaten Penajam Paser Utara
Indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) merupakan indeks kinerja pengelolaan lingkungan hidup secara Nasional, dimana IKLH merupakan generalisasi dari indeks kualitas lingkungan hidup seluruh Kabupaten/Kota dan Provinsi di Indonesia. IKLH terdiri dari 3 indikator yaitu Indikator Indeks Kualitas Air (IKA), parameter yang diukur 7 yaitu TSS, DO, BOD, COD, Total Fosfat, Fecal Coli, dan Total Coliform, Indeks Kualitas Udara (IKU), parameter yang diukur yaitu: SO2 dan NO2; dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) yang diukur berdasarkan luas tutupan lahan.
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Climate change mitigation action planning and implementation cannot be carried on by local government only. Involvement of local stakeholders, most importantly local community is necessary to ensure the action can be embraced and implemented by all stakeholders;
Climate change issue cannot be addresses in isolation and without integration to development, local livelihoods and other environment issues such as water and biodiversity;
Indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) merupakan indeks kinerja pengelolaan lingkungan hidup secara Nasional, dimana IKLH merupakan generalisasi dari indeks kualitas lingkungan hidup seluruh Kabupaten/Kota dan Provinsi di Indonesia. IKLH terdiri dari 3 indikator yaitu Indikator Indeks Kualitas Air (IKA), parameter yang diukur 7 yaitu TSS, DO, BOD, COD, Total Fosfat, Fecal Coli, dan Total Coliform, Indeks Kualitas Udara (IKU), parameter yang diukur yaitu: SO2 dan NO2; dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) yang diukur berdasarkan luas tutupan lahan.
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Climate change mitigation action planning and implementation cannot be carried on by local government only. Involvement of local stakeholders, most importantly local community is necessary to ensure the action can be embraced and implemented by all stakeholders;
Climate change issue cannot be addresses in isolation and without integration to development, local livelihoods and other environment issues such as water and biodiversity;
Evaluasi penguasaan ayat ayat al qur’an untuk pelaksanaan ruqyah syar’iyyahFitri Indra Wardhono
Untuk menjadi peruqyah perlu dibekali ayat-ayat khusus, disamping yang umum seperti Al Fatihah, Al Baqarah, Ayat Qursy, 3 Qul. Berikut ini ditampilkan ayat-ayat tersebut, serta evaluasi kita (jika ingin menjadi peruqyah) seberapa jauh/banyak kita sudah menguasainya.
Merupakan kumpulan karya jurnalis yang mendapat
award pada AJTR 2009. Buku ini menjadi salah satu dokumen AJTR 2009 yang akan dijadikan
bahan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan lainnya, termasuk pemerintah daerah,
serta dipublikasikan melalui website (http://www.penataanruang.net).
Pulse Energy Webinar: Sustainability in CitiesPulse Energy
City governments are committed to reducing their greenhouse gas emissions to lead by example in their communities. Creating and following a practical sustainability plan that has significant impact is key to successfully reducing energy use.
This webinar featured Sadhu Johnston, Vancouver's Deputy City Manager, as learn about the initiatives that Vancouver is taking to become the world's greenest city by 2020. Sadhu will share with you:
* How the City reduced municipal operations' energy use by 24%
* The City's strategy for improving the energy performance of over 1,000,000 square feet of its buildings
* Specific tips on how you can implement building energy management for sustainability
Sadhu is the former Chief Environmental Officer of the City of Chicago, where he helped the City identify key sustainability issues and implemented programs that put the Chicago on the road to being one of the greenest cities in North America. As Deputy City Manager, Sadhu is leading Vancouver towards its goal of becoming the world's greenest city by 2020. Register now to reserve your spot and the opportunity to ask questions about municipal sustainability to a recognized leader in the field.
Kejawèn adalah suatu paham keagamaan campuran yang dianut orang-orang Jawa, yang merupakan ramuan di antara adat keagamaan asli Jawa yang percaya pada alam ghaib dengan pengaruh Hindu-Budha dari zaman Majapahit dan pengaruh agama Islam dari zaman Demak. Dalam perkembangannya, paham keagamaan kejawèn tersebut kadangkala lebih condong kepada Hindu-Budha, kadangkala lebih condong pada Islam, atau lebih mengutamakan kejawaannya, dan atau kemudian ada pula yang condong pada Kristen-Katolik. Kecederungan itu ada yang sifatnya sebagai pedoman hidup dan ada yang sifatnya mengejek dan mencela antara satu dengan yang lain.
Upacara pokok kejawèn adalah slametan, yaitu perjamuan kerukunan sosio-religius yang diikuti oleh para tetangga bersama dengan beberapa sanak saudara dan sahabat. Upacara ini diadakan bertepatan dengan saat-saat penting di dalam kehidupan (perkawinan, kehamilan, kelahiran anak, kematian, dll.), peristiwa-peristiwa komunal yang setiap tahun diadakan (bersih desa, pesta dusun/kampung yang setiap tahun diadakan bersama dengan upacara pembersihan atau persucian tertentu) dan segala macam kesempatan bila kesejahteraan umum dan keseimbangan digoncangkan. Pandangan religius kejawèn dipusatkan pada kesatuan hidup. Dalam ungkapan upacara-upacara simbolis, pandangan ini berpusat pada kesatuan harmonis dalam lingkungannya sendiri, entah itu keluarganya, tetangganya atau desanya. Dalam ungkapan yang mistik, agama Jawa memusatkan perhatiannya kepada hubungan langsung dan pribadi seseorang dengan “Yang Tunggal”. Kebangkitan aliran kejawèn dewasa ini tidak terlepas dari pandangannya terhadap agama-agama yang ada di Indonesia. Meskipun bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa, tidak berarti bangsa Indonesia seluruhnya beragama, karena kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa bukan monopoli pemeluk agama saja, akan tetapi hak setiap orang sekalipun tidak mengikuti agama tertentu. Pengikut aliran kejawèn adalah orang yang ber-Tuhan, akan tetapi belum tentu beragama (resmi yang diakui di Indonesia). Mereka menghayati dan menyembah Tuhan dengan caranya sendiri di luar ajaran agama dan ternyata mendapatkan apa yang mereka cari. Atas dasar hal itu, selanjutnya mereka berusaha membentuk organisasi baru dan tersendiri yang serupa dengan agama. Mereka merasa lebih cocok dengan cara penghayatan yang mereka temukan daripada cara yang diajarkan agama yang mungkin pernah mereka peluk.
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan SwastaOswar Mungkasa
Disampaikan oleh Bastary Pandji Indra (Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bappenas) pada Sosialisasi dan Diskusi Interaktif Kerjasama Pemerintah dan Swasta, Jambi 13 Juni 2013
Makalah Reklamasi Pantai - Pro – Kontra Reklamasi Wilayah Jabodetabek (Jakart...Luhur Moekti Prayogo
-Nama : Dewi Anggraeni -NIM : 1310190001 -Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng -Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan -Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Perdesaan, sebagai tempat akan dilaksanakannya pembangan pariwisata perdesaan...Fitri Indra Wardhono
Ada banyak definisi mengenai pembangunan perdesaan. Dower, Michael dkk (2003) menyebutkan salah satu definisi yang paling mendekati :
Pembangunan Perdesaan adalah proses yang disengaja atas aspek : ekonomi, sosial, politik, budaya dan lingkungan, yang diharapkan akan berlangsung berkelanjutan, dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk lokal di wilayah perdesaan.
Penekanan pada proses yang disengaja dan berkelanjutan: pembangunan perdesaan bukanlah urusan yang berumur pendek. Pembangunan perlu dilakukan selama bertahun-tahun dan dengan cara yang disengaja.
Pembangunan perdesaan bukan tentang melindungi status quo, melainkan tentang perubahan yang disengaja untuk membuat segalanya lebih baik.
Salah satu ciri kawasan perdesaan adalah bangkitnya gaya hidup wirausahawan, yang tertarik untuk mendirikan usaha pariwisata kecil (dan lainnya), membawa serta modal keuangan, jaringan kontak, pengetahuan pasar, dan ide-ide wirausaha dari kota-kota. Beberapa pengusaha baru datang sebagai pasangan atau mitra, beberapa sebagai keluarga, beberapa sebagai pasangan. Tidak semua keterampilan kewirausahaan baru ini telah menggerakkan ekonomi perdesaan.
Terdapat transisi masyarakat perdesaan tradisional dari menjadi anggota "masyarakat jarak pendek" menjadi "masyarakat terbuka," yakni dengan adanya perubahan dalam hal sistem kontrol, konflik, dan tingkat pemberdayaannya. Hal ini merupakan konsekuensi dari masyarakat perdesaan yang akan semakin berkembang dan dengan permasalahan yang semakin kompleks. Pariwisata perdesaan dapat berakar pada pertanian berbasis atau agrowisata, tapi berkembang menjadi jauh lebih beragam, dan terus terdiversifikasi. Pariwisata perdesaan adalah serangkaian aktivitas niche dalam aktivitas niche yang lebih besar.
Keragaman situasi ekonomi di wilayah perdesaan telah mendorong dikembangkannya sembilan jenis situasi ekonomi perdesaan, baik yang ditemukan secara terpisah, apaupun merupakan kombinasi.
Wilayah perdesaan dapat didefinisikan sebagai daerah yang ekonominya didasarkan pada industri agraria/perhutanan tradisional, atau setidaknya ekstraksi (tetapi tidak biasanya pengolahan) sumber daya alam. Penurunan peran yang berlangsung terus-menerus dalam kepentingan relatif sektor pertanian dan pertumbuhan sektor jasa pasca-industri telah menyebabkan tumbuhnya banyak industri baru, termasuk pariwisata, di kawasan perdesaan. Lebih lanjut, di banyak daerah, baik yang berkembang secara ekonomi maupun yang kurang berkembang, kegiatan industri perdesaan skala kecil telah menjadi fenomena khas.
Masyarakat perdesaan memiliki berbagai karakteristik yang, secara kolektif, dapat menyebak mereka diidentifikasi sebagai lebih tradisional daripada masyarakat perkotaan kontemporer, tetapi banyak wilayah perdesaan berada dalam keadaan perubahan yang konstan, paling tidak dalam kaitannya dengan penyerapan, atau penolakan mereka terhadap nilai-nilai, struktur dan karakteristik sosial dan spasial perkotaan.
Ini adalah kumpulan ayat Al Qur'an yang "semoga" dapat membantu untuk meruqyah diri sendiri, atau orang lain, jika diperkirakan sumber permasalahannya berupa gangguan dari luar,khususnya yang bersikap gaib. Bangguan tersebut dapat berupa kecanduan "game online", penyakit keturunan, badan yang dirasakan "tidak nyaman", dll.
Mohon maaf saya sendiri bukan peruqyah. Saya hanya mengkristalkan pengalaman berbagai peruqyah yang pernah mengunakan ayat-ayat tertentu, yang pengalaman ini cukup bertaburan di internet untuk dapat dimanfaatkan.
Pedoman RIPPDA beserta Lampiran A, B dan C berasal dari Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, yang berhasil penulis ‘selamatkan’, dari diubah dari format cetakan menjadi format tulisan. Karena itu pada beberapa tempat masih akan didapat kesalahan akibat proses pengubahan.
Sementara Lampiran D dan seterusnya, bersumber dari pengalaman mengerjakan berbagai kegiatan pengembangan kepariwisataan. Dari pengalaman tersebut penulis memperoleh sejumlah tulisan yang cukup berharga untuk sekedar disimpan di dalam laptop. Dengan niat untuk turut menyebar luaskan ilmu terkait kepariwisataan, maka kumpulan tulisan tersebut kami hadirkan bersama buku pedoman tersebut, sebagai Lampiran D dan seterusnya.
Tulisan pada Lampiran D dan seterusnya tersebut berasal dari berbagai sumber, yang ‘sayangnya’ sebagian besar tidak tercatat dengan baik. Karena itu, penggunaannya disarankan tidak untuk dijadikan rujukan/referensi ilmiah, di mana dalam lingkungan akademis, keabsahan rujukan/referensi merupakan suatu keharusan. Tulisan ini hanyalah sekedar penambah wawasan tentang kepariwisataan, serta membuka jalan bagi pencarian lebih lanjut rujukan/referensi dari aspek yang dibahas dalam kumpulan tulisan ini. Kepada pihak-pihak yang merupakan sumber dari tulisan tersebut, yang kebetulan tidak kami catat, kami hanya dapat berharap kiranya Allah jualah yang dapat membalas amal shalih tersebut dengan pahala yang mengalir tidak putus-putus, selama ilmu tersebut masih dapat dimanfaatkan. Sedangkan beberapa pihak yang ‘kebetulan’ terekam, dan dapat kami cantumkan dalam kumpulan tulisan ini, antara lain dari UGM, selain adanya balasan dari Allah tersebut, kami juga menghaturkan banyak terima kasih.
Ruqyah (dengan huruf ra’ di dhammah) adalah yaitu bacaan untuk pengobatan syar’i (berdasarkan riwayat yang shahih atau sesuai ketentuan ketentuan yang telah disepakati oleh para ulama) untuk melindungi diri dan untuk mengobati orang sakit. Bacaan ruqyah berupa ayat ayat al-Qur’an dan doa doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tidak diragukan lagi, bahwa penyembuhan dengan Al-Qur’an dan dengan apa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berupa ruqyah merupakan penyembuhan yang bermanfaat sekaligus penawar yang sempurna bagi penyakit hati dan fisik dan bagi penyakit dunia dan akhirat. Bagaimana mungkin penyakit itu mampu melawan firman-firman Rabb bumi dan langit yang jika firman-firman itu turun ke gunung makai ia akan memporakporandakan gunung gunung. Oleh karena itu tidak ada satu penyakit hati maupun penyakit fisik melainkan ada penyembuhnya.
Tata cara meruqyah adalah sebagai berikut:
1. Keyakinan bahwa kesembuhan datang hanya dari Allah.
2. Ruqyah harus dengan Al Qur’an, hadits atau dengan nama dan sifat Allah, dengan bahasa Arab atau bahasa yang dapat dipahami.
3. Mengikhlaskan niat dan menghadapkan diri kepada Allah saat membaca dan berdoa.
4. Membaca Surat Al Fatihah dan meniup anggota tubuh yang sakit. Demikian juga membaca surat Al Falaq, An Naas, Al Ikhlash, Al Kafirun. Dan seluruh Al Qur’an, pada dasarnya dapat digunakan untuk meruqyah. Akan tetapi ayat-ayat yang disebutkan dalil-dalilnya, tentu akan lebih berpengaruh.
5. Menghayati makna yang terkandung dalam bacaan Al Qur’an dan doa yang sedang dibaca.
6. Orang yang meruqyah hendaknya memperdengarkan bacaan ruqyahnya, baik yang berupa ayat Al Qur’an maupun doa-doa dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Supaya penderita belajar dan merasa nyaman bahwa ruqyah yang dibacakan sesuai dengan syariat.
7. Meniup pada tubuh orang yang sakit di tengah-tengah pembacaan ruqyah. Masalah ini, menurut Syaikh Al Utsaimin mengandung kelonggaran. Caranya, dengan tiupan yang lembut tanpa keluar air ludah. ‘Aisyah pernah ditanya tentang tiupan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam meruqyah. Ia menjawab: “Seperti tiupan orang yang makan kismis, tidak ada air ludahnya (yang keluar)”. (HR Muslim, kitab As Salam, 14/182). Atau tiupan tersebut disertai keluarnya sedikit air ludah sebagaimana dijelaskan dalam hadits ‘Alaqah bin Shahhar As Salithi, tatkala ia meruqyah seseorang yang gila, ia mengatakan: “Maka aku membacakan Al Fatihah padanya selama tiga hari, pagi dan sore. Setiap kali aku menyelesaikannya, aku kumpulkan air liurku dan aku ludahkan. Dia seolah-olah lepas dari sebuah ikatan”. [HR Abu Dawud, 4/3901 dan Al Fathu Ar Rabbani, 17/184].
8. Jika meniupkan ke dalam media yang berisi air atau lainnya, tidak masalah. Untuk media yang paling baik ditiup adalah minyak zaitun.
9. Mengusap yang sakit dengan tangan kanan.
10. Bagi yang meruqyah diri sendiri, letakkan tangan di tempat yang
Ruqyah adalah Seni Penyembuhan dari segala macam penyakit baik fisik, psikis, gangguan makhluk halus maupun serangan sihir yang telah diajarkan oleh Rasulullah Sholallau ‘Alaihi wassalam (Seorang Nabi Utusan Tuhan Terahir di Muka Bumi ini). Selain itu Ruqyah juga merupakan seni perlawanan, perlindungan dan pembentengan diri dari segala macam mara bahaya yang bersifat fisik, maupun psikis.
Energi Ruqyah berasal dari keberkahan dan mu’jizat bacaan ayat Suci Al Qur’an dan Doa-doa Nabi Muhammad SAW.
Agar rumah tidak seram dan angker laksana kuburan. Agar rumah tidak menjadi tempat nongkrong Iblis dan syetan, supaya rumah menjadi sarang kebaikan dan keberkahan, maka hiasilah dengan sholat-sholat sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah. Beliau bersabda, “Kerjakanlah sholat kalian di rumah, dan janganlah kalian menjadikannya sebagai kuburan.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Umar).
Yang dimaksud di sini adalah sholat sunnah, sebagaimana diterangkan dalam riwayatnya yang lain, “Wahai manusia, sholatlah di rumah kalian. Karena sesungguhnya sholat seseorang yang paling utama adalah di rumahnya, kecuali sholat yang wajib.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dan dalam sabdanya yang lain, “Apabila seseorang telah melaksanakan sholatnya di masjid, maka hendaknya ia memberikan bagian dari sholatnya untuk rumahnya. Karena Allah akan menjadikan kebaikan di rumahnya karena sholat yang dilakukannya.” (HR. Muslim)
Para pelaku pariwisata Indonesia seyogyanya melakukan perencanaan yang matang dan terarah untuk menjawab tantangan sekaligus menangkap peluang yang akan “ bersliweran ” atau lalu lalang di kawasan kita. Pemanfaatan peluang harus dilakukan melalui pendekatan “ re-positioning ” keberadaan masing-masing kegiatan pariwisata dimulai dari sejak investasi, promosi, pembuatan produk pariwisata, penyiapan jaringan pemasaran internasional, dan penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas. Kesemuanya ini harus disiapkan untuk memenuhi standar internasional sehingga dapat lebih kompetitif dan menarik, dibandingkan dengan kegiatan yang serupa dari negara-negara disekitar Indonesia.
Seperti halnya manusia yang merupakan bagian dari alam, maka karya manusia yang timbul itu pada hakekatnya merupakan sebagian dari alam itu juga.
Oleh karena itu suatu karya seharusnya tidak menimbulkan disharmoni dengan alam sekitarnya maupun disharmoni dengan manusia calon pemakai itu sendiri.
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil merupakan merupakan kekayaan yang dikuasai oleh negara, yang perlu dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, baik bagi generasi sekarang maupun bagi generasi yang akan datang.
Pengelolaan Wilayah Pesisir dilakukan dengan cara mengintegrasikan kegiatan: antara Pemerintah-Pemerintah Daerah, antar Pemerintah Daerah, antar sektor, antara Pemerintah,dunia usaha dan masyarakat, antara ekosistem daratan & lautan; dan antara ilmu pengetahuan dan manajemen.
Panduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari BappenasFitri Indra Wardhono
Secara umum, buku ini memuat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang dan
pengembangan wilayah yang berwawasan lingkungan serta pedoman praktis yang dapat digunakan
di dalam penataan ruang kawasan-kawasan spesifik seperti perkotaan, perdesaan, wilayah
pariwisata di pesisir, dan di kawasan rawan bencana longsor.
Tata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari BappenasFitri Indra Wardhono
Teori menyebutkan bahwa salah satu cara yang efektif dalam membangun
wilayah adalah melalui pengembangan kawasan, lebih khusus lagi melalui
pendekatan klaster. Dalam suatu klaster, berbagai kegiatan ekonomi dari para pelaku
usaha saling berinteraksi dan mendukung satu sama lain menghasilkan barang
dan jasa yang unik. Bagaimana mengembangkan kegiatan usaha yang saling
mendukung itu merupakan kunci bagi pengembangan ekonomi suatu wilayah.
Buku “Penyusunan Tata Cara Perencanaan Pengembangan Kawasan Untuk
Percepatan Pembangunan Daerah” ini disusun berdasarkan penelaahan literatur
dan pengamatan lapangan. Banyak kajian telah dilakukan dan banyak buku telah
ditulis mengenai berbagai aspek pengembangan kawasan, namun yang
menggabungkan semua kajian dan buku tentang pengembangan kawasan-kawasan
itu menjadi satu masih belum ada. Buku ini dimaksudkan untuk mengisi kekurangan
itu.
Penyusunan buku ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi
Pemerintah Daerah, baik tingkat propinsi maupun dan khususnya tingkat
kabupaten/kota, bahkan bagi tingkat kecamatan dan desa dalam menyusun
perencanaan pengembangan kawasan di wilayahnya, baik secara individual maupun
secara terpadu. Diharapkan buku ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menyusun program, kebijakan dan rencana pengembangan kawasan.
Buku ini akan terus disempurnakan agar semakin memenuhi kebutuhan
semua pihak. Untuk itu saran perbaikan dari para pembaca dan pengguna buku ini
sangat diharapkan.
3. Tim Penyusun
Pengarah
Ir. Imam Santoso Ernawi, MCM., M.Sc
Ir. Rido Matari Ichwan, MCP
Penanggung Jawab
Ir. Rezeki Peranginangin, M.Sc., MM
Sri Wahyuni, ST., MT
Sudarto, BE., S.Sos., M.Si
Desain dan Layout
Cecep Kamiludin, ST
Desain Cover
Ruth Afrita (ruthafritap@gmail.com)
Penulis
Cecep Kamiludin, ST
Disa Dwi Rio Putra, ST
Editor
Ir. Rezeki Peranginangin, M.Sc., MM
Sudarto, BE., S.Sos., M.Si
Sri Wahyuni, ST., MT
Jakarta, 2012
4. Daftar Isi 3
Kata Pengantar 4
Pengetahuan Dasar Tata Ruang 7
Apa Itu Ruang? 8
Undang-undang Penataan Ruang 8
Klasifikasi Ruang 8
Pentingnya Menata Ruang 13
Hubungan Manusia Dengan Ruang 14
Isu Global terkait Penataan Ruang 16
Mengapa Ruang Perlu Ditata? 20
Bagaimana Menata Ruang? 23
Rencana Tata Ruang 27
Pemanfaatan Ruang 30
Pengendalian Pemanfaatan Ruang 32
Lalu, Apa Peran Kita? 37
Peran Pemerintah 38
Hak, Kewajiban, dan Peran Masyarakat 39
Peran Masyarakat 40
PERAN GENERASI MUDA 41
Daftar Isi
| 3
5. Ruang yang kita huni mencakup darat, laut, dan udara, serta bagian dalam
bumi adalah tempat seluruh makhluk hidup beraktifitas. Ruang ini sangat
terbatas dan tidak akan bertambah sehingga diperlukan suatu pengelolaan
yang baik oleh manusia.
Dalam hal mengelola ruang diperlukan adanya suatu manajemen yang
disebut Penyelenggaraan Penataan Ruang. Penyelenggaraan Penataan Ruang ini meliputi
4 (empat) aspek yaitu pengaturan, pembinaan, pemanfaatan, dan pengawasan penataan
ruang. Sedangkan penataan ruang ini sendiri adalah suatu sistem proses perencanaan
tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Secara sederhana
penataan ruang dapat diartikan sebagai mekanisme bagaimana kita merencanakan ruang
atau kota yang kita tempati yang disesuaikan dengan kemampuan wilayah tersebut untuk
menampung dan mendukung aktifitas kehidupan kita.
Penyelenggaraan penataan ruang sangat penting agar manusia dapat hidup secara aman,
nyaman, sejahtera, serta terjamin kelangsungan hidupnya.
Buku yang ada di pegangan teman-teman pelajar adalah suatu pengantar yang akan
mengenalkan hal – hal yang mendasar tentang penataan ruang sehingga teman-teman
akan memperoleh gambaran umum tentang ilmu yang mungkin baru dikenal saat ini.
Melalui buku ini diharapkan teman-teman akan mengerti pentingnya menata ruang di
sekitar kita sehingga dapat tercipta suatu lingkungan yang lebih aman, nyaman, produktif,
dan berkelanjutan. Buku ini juga sebagai pegangan saat mendapatkan penjelasan dasar
mengenai penataan ruang di sekolah kalian.
Akhirnya kami ucapkan selamat membaca dan menyimak. Semoga buku ini bermanfaat
baik bagi diri sendiri maupun lingkungan tempat kita berpijak. Mohon maaf jika terdapat
kekurangan dalam penyajian buku ini. Terima kasih
Jakarta, 2012
Direktur Jenderal Penataan Ruang
Ir. Imam Santoso Ernawi, MCM., M.Sc
Kata Pengantar
4 |
6. Bersama Menata Ruang
Untuk Semua
Sekretariat Kader Penataan Ruang:
Subdit Bina Kemitraan, Direktorat Bina Program dan Kemitraan
Direktorat Jenderal Penataan Ruang - Kementerian Pekerjaan Umum
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax: 021-72793466, email: subditbinakemitraan@gmail.com
8. Pengetahuan Dasar Tata Ruang
| 7
1
Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
9. Apa itu Ruang?
Bumi secara keseluruhan beserta isinya adalah ruang yang dikuasai oleh manusia dari
berbagai suku bangsa dan negara. Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa
ruang merupakan wadah kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
Ruang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang biasa kita sebut Nusantara mencakup
seluruh darat, laut, dan udara berikut ruang di dalam bumi yang batas-batasnya diatur
dengan Undang-undang dan diakui oleh Internasional.
Karena ruang nusantara sudah ditetapkan batas-batasnya dan diakui secara
Internasional, maka sudah jelas bahwa kita tidak bisa lagi menambah luas ruang
yang sudah kita miliki ini. Karena itu agar ruang nusantara tetap terjaga dengan baik,
Pemerintah Indonesia bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) pada tahun
2007 menetapkan Undang-undang Penataan Ruang (UUPR).
Bumi tempat manusia dan seluruh makhuk hidup beraktifitas.
8 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
10. Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia
Undang-undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang selanjutnya
kita sebut Undang-Undang Penataan Ruang (UUPR) ini sebenarnya merupakan
penyempurnaan Undang-undang sebelumnya yang diterbitkan tahun 1992. UUPR
yang sekarang jauh lebih sempurna karena mengatur seluruh aspek peraturan,
manajemen, dan pengawasan pelaksanaanya. Dalam UUPR
ada empat (empat) aspek penataan ruang yaitu: Pengaturan,
Pemanfaatan, Pelaksanaan (Perencanaan, Pemanfaatan, dan
Pengendalian), dan Pengawasan.
Kembalikepadapengertiandariapaituruang,menurutUUPR,
RUANG adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut,
dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai
satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lainnya
hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan
hidup.
| 9Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
Undang-undang Penataan Ruang
11. Melihat definisi resmi dari UUPR tersebut diatas terlihat jelas bahwa ruang itu sangat
penting sekali bagi kita, karena kita lahir, hidup, dan mati di dalam suatu wadah yang
disebut “RUANG”.
Supaya kita tau lebih dalam lagi maka akan lebih diuraikan lagi pengertian dari ruang
darat, ruang laut, ruang udara, dan ruang di dalam bumi.
Ruang darat dalam konteks penataan ruang ini
bisa berupa hutan, bangunan yang terdapat
di atas tanah, jaringan infrastruktur, seperti
jalan; perumahan, toko, perkantoran, dan
sebagainya.
Ruang laut dalam konteks penataan ruang ini
berupa kawasan penambangan sumber daya
alam di lepas pantai, kawasan pantai, kawasan
pelabuhan, pertambakan, dan sebagainya.
Ruang udara dalam konteks penataan ruang
ini berupa skycross (penghubung antara dua
gedung yang menggunakan ruang udara);
kawasan keselamatan operasi penerbangan/
KKOP (kawasan yang mengatur ketinggian
bangunan agar tidak mengganggu jalur
keselamatan penerbangan, dan sebagainya.
Ruang di dalam bumi dalam konteks penataan
ruang ini merupakan bagian dari ruang darat
berupa basement, jaringan jalan di bawah
tanah, jaringan subway di bawah tanah, dan
sebagainya.
10 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
12. Ruang darat, laut, udara, dan ruang di dalam bumi diklasifikasikan menjadi:
1. Ruang berdasarkan Sistem: Sistem Wilayah, Sistem Internal Perkotaan
2. Ruang berdasarkan Fungsi Utama Kawasan: Kawasan Lindung, Kawasan Budidaya
3. Ruang berdasarkan Wilayah Administratif: Penataan Ruang Wilayah Nasional,
Penataan Ruang Wilayah Provinsi, Penataan Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
4. Ruang berdasarkan Kegiatan Kawasan: Penataan Ruang Kawasan Perkotaan,
Penataan Ruang Kawasan Perdesaan
5. Ruang berdasarkan Nilai Strategis Kawasan: Penataan Ruang Kawasan Strategis
Nasional, Penataan Ruang Kawasan Strategis Provinsi, Penataan Ruang Kawasan
Strategis Kabupaten/Kota
| 11Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
Klasifikasi Ruang
13. 12 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
15. Ruang untuk tempat tinggal
Hubungan Manusia Dengan Ruang
Ruang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia. Hal ini disebabkan manusia
selalu bergerak dan berada di dalamnya. Ruang tidak akan ada artinya jika tidak ada
manusia. Oleh karena itu, titik tolak dari perancangan ruang harus selalu didasarkan
pada manusia.
Hubungan manusia denganruangsecaralingkungan dapatdibagi dua,yaituhubungan
dimensional (Antropometri) serta hubungan psikologi dan emosional (Proksemisitas).
Hubungan dimensional menyangkut dimensi-dimensi yang berkaitan dengan tubuh
dan pergerakan kegiatan manusia. Hubungan psikologis dan emosional menentukan
ukuran-ukuran kebutuhan ruang untuk kegiatan manusia. Salah satu perasaan kita
yang penting mengenai ruang ialah perasaan teritorial, perasaan ini memenuhi
kebutuhan dasar akan identitas diri, kenyamanan, dan rasa aman pada pribadi
manusia (Edward T.Hall).
Ruang untuk kegiatan Sosial Ekonomi
Ruang sebagai tempat bekerja
Ruang untuk kegiatan Olahraga dan
Rekreeasi
14 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
16. Tata Ruang yang baik, indah, dan nyaman akan membawa ketenangan dan
ketentraman dalam kehidupan manusia, sehingga dapat membentuk karakter
manusia yang ramah, lemah-lembut, dan penyabar.
Ruang yang baik:
• Akses antara berbagai kepentingan terhubung dengan baik.
• Ruang di mana manusia masih bisa melakukan kegiatannya dan memelihara
kelangsungan hidupnya.
• Ruangyangnyamandengankomposisiyangbaikantarsetiapelemenpenyusunnya:
manusia, ruang terbuka hijau, binatang, dan sebagainya.
| 15Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
17. Isu Global terkait Penataan Ruang
Bumi semakin panas, sehingga kebutuhan manusia terhadap energi semakin
meningkat dan akan menyebabkan terganggunya eksistensi kehidupan di dunia dan
perubahan kehidupan vegetasi serta mahluk hidup lainnya.
Mencairnya es abadi di Kutub Utara maupun Kutub Selatan, yang menyebabkan
meningkatnya muka air laut dunia, sehingga bila tidak
segera ditanggulangi akan menyebabkan tenggelamnya
kawasan permukiman dan perkotaan di berbagai belahan
dunia .
Terjadinya perubahan iklim global yang berpengaruh
terhadap aktivitas manusia, khususnya di bidang pertanian.
16 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
18. Selain isu global, terdapat pula isu-isu strategis khususnya di wilayah Indonesia yang
masihmenonjol,bahkansudahmenjadiisuglobal,diantaranyaisu-isubencanaseperti
banjir dan tanah longsor, krisis pangan akibat dari berkurangnya lahan pertanian,
menurunnya kinerja infrastruktur sebagai akibat pertambahan penduduk di daerah
perkotaan terutama di kota-kota besar di Jawa.
Untuk menyikapi isu strategis yang dihadapi, UUPR harus dilaksanakan dengan
menekankan kepada semangat yang terkandung didalam pasal-pasalnya,
berupa keterpaduan, keserasian-keselerasan-keseimbangan, keberlanjutan,
keberdayagunaan-keberhasilgunaan, keterbukaan, kebersamaan-kemitraan-
perlindungan kepentingan umum, kepastian hukum-keadilan serta akuntabilitas.
Krisis pangan dan bencana alam kerap melanda Indonesia
| 17Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
19. Pada hakekatnya penyebab utama perlunya penataan ruang adalah ketidakpedulian
kita akan pentingnya lingkungan yang tertata dengan baik, yang kemudian secara
sadar maupun tidak, menjadi perilaku (kebiasaan) yang tak terpuji. Lingkungan
menjadi semakin buruk akibat tidak ditegakkannya peraturan perundang-undangan
yang ada. Hal ini mengakibatkan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Kepadatan penduduk dan kondisi sanitasi dasar lingkungan permukiman,
menimbulkan masalah kesehatan yang serius;
2. Sistem transportasi/ lalu lintas yang buruk dengan adanya kemacetan lalu lintas
dan polusi udara;
3. Persediaan air bersih yang minim (tak cukup bahkan tak ada);
18 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
20. 4. Ruang yang sumpek, padat dan panas dapat membentuk karakter manusia yang
keras, emosional, dan mudah marah;
5. Hilangnya tempat bermain anak-anak;
6. Kesulitan pemadaman kebakaran di kawasan permukiman, kebakaran hutan,
banjir di perkotaan dan banjir bandang, sebagai dampak penataan ruang yang
buruk;
7. Buruknya lingkungan kerja/kantor.
Hampir semua permasalahan di atas saling terkait dan merupakan akibat dari
penyelenggaraan penataan ruang yang buruk. Oleh karena itu, dalam rangka
menuju pembangunan kota yang berkelanjutan, maka diperlukan persyaratan ketat
pembangunan sarana dan prasarana kota.
| 19Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
21. Penduduk semakin bertambah, sehingga
menyebabkan kebutuhan akan ruang semakin
meningkat. Sementara ruang di bumi terbatas
dan tidak betambah, serta terdapatnya kawasan-
kawasan yang tidak bisa dibangun. Untuk itu setiap
elemen di dalam ruang harus saling bersinergi dan
tidak boleh saling meniadakan.
Mengapa Ruang
Perlu ditata
Coba bayangkan jika: Anda & teman-teman berada dalam satu
ruangan kelas; ketika manusia di ruangan tersebut tambah
banyak, sementara tidak ada “penataan” yang baik, di lain pihak
dengan ego & kepentingan masing-masing, di antara anda &
teman-teman pasti akan terjadi konflik
20 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
22. Meningkatnya kebutuhan ruang, tanpa adanya pengaturan akan membahayakan
ekosistem. Bertambahnya manusia, akan meningkatkan kebutuhan akan ruang,
sehingga menyebabkan terjadinya perubahan ruang dari alamiah menjadi kawasan
pertanian, bangunan, permukiman, dan tempat usaha.
Perlu kita sadari bahwa bumi merupakan tempat kehidupan seluruh makluk yang
satu sama lain saling membutuhkan, maka kewajiban manusia untuk menjaga
keberlangsungan dan keharmonisan kehidupan seluruh mahluk di bumi.
Oleh sebab, itu demi mewujudkan penataan ruang yang aman, nyaman, produktif,
dan berkelanjutan, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Penataan Ruang, merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasiteknisdibidangpenataanruangsesuaiperaturanperundang-undangan.
| 21Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
23. 22 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
25. Setelah mengetahui apa itu ruang dan dampaknya jika ruang tidak ditata dengan
baik, maka timbul pertanyaan :
Bagaimana caranya
menata ruang?
Seperti pada pembahasan sebelumnya, Pemerintah mempunyai kewajiban dan
kewenangan untuk menyelenggarakan Penataan Ruang melalui Kementerian
Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Penataan Ruang. Penataan Ruang disini adalah
suatu proses yang terdiri dari perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam hal ini, penyelenggaraan penataan ruang
seyogyanya meliputi aspek pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan
(turbinlakwas) penataan ruang. Seluruh komponen TURBINLAKWAS tersebut harus
dilaksanakan secara proporsional dan seimbang.
TUR meliputi penyiapan peraturan perundangan dan Norma, Standar, Pedoman,
dan Ktriteria (NSPK) sebagai landasan operasional penyelenggaraan penataan ruang.
Produk Pengaturan harus dapat dijadikan dasar hukum dalam penataan ruang.
BIN meliputi kegiatan yang mendorong koordinasi, sinkronisasi, pembinaan teknis,
sosialisasi, sistem informasi dan peran masyarakat. Produk pembinaan harus dapat
meningkatkan kapasitas SDM seluruh pemangku kepentingan dan menghasilkan
pemasyarakatan penataan ruang.
24 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
26. LAKmencakupprosesperencanaantataruang,pemanfaatanruang,danpengendalian
pemanfaatan ruang secara seimbang. Produk pelaksanaan harus dapat memberikan
optimasi penggunaan ruang, sinergi pembangunan antar pelaku, dan meminimalkan
terjadinya konflik.
WAS merupakan kegiatan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan terhadap kinerja
penyelenggaraanpenataanruang.Produkpengawasanharusmenjaminterlaksananya
penataan ruang secara tertib dan berkualitas.
Penyelenggaraan Penataan Ruang
| 25Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
27. Menata ruang dimulai dengan menyusun
RENCANA TATA RUANG
Tingkatan Rencana Tata Ruang
RENCANA TATA RUANG
NASIONAL
PROVINSI
KABUPATEN
/KOTA
Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRW Nasional)
RTRW Provinsi
RTRW Kabupaten/ Kota
PP
( P e r a t u r a n
Pemerintah)
Peraturan
Daerah Provinsi
Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota
Pemerintah, baik pusat maupun daerah mempunyai kewenangan melakukan
perencanaan tata ruang, hasil dari perencanaan tata ruang tersebut berupa rencana
umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang.
Secara administrasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terdiri dari beberapa
tingkatan :
1. Paling atas Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang mengatur
penataan ruang wilayah seluruh Indonesia;
2. Kemudian turun satu tingkatan terdapat Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
(RTRWP) yang mengatur penataan ruang wilayah suatu Provinsi (Prov. DKI Jakarta
misalnya);
3. Lalu turun lagi pada tingkatan yang sama ada dua rencana, yaitu Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten yang mengatur wilayah suatu kabupaten (Kabupaten
Bekasi misalnya) dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota yang mengatur wilayah
suatu kota (Kota Bogor misalnya).
Semua rencana tersebut diatur dalam UUPR.
26 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
28. RTRW yang bermacam-macam tersebut sebenarnya hanya terdiri dari dua bagian
besar, yaitu struktur ruang dan pola ruang.
Struktur Ruang
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan
prasarana dan sarana yang secara hierarkhis memiliki hubungan fungsional.
Gampangnya, struktur ruang itu ibarat tulang-tulang pada ikan, ibarat jari-jari pada
daun, ibarat tulang pada manusia, organ-organ utama pada tubuh manusia; jadi
untuk kota, tulang-tulangnya berupa jalan, jaringan listrik, jaringan telepon, organ-
organ berupa pusat kegiatan seperti kawasan Mangga Dua, kawasan Kelapa Gading,
Kawasan Blok M, dan sebagainya.
Contoh Peta Struktur Ruang
| 27Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
29. Pola Ruang
Pola Ruang merupakan distribusi peruntukan ruang dalam satu wilayah yang meliputi
peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
Contoh Peta Pola Ruang
Pelabuhan, Sistem jaringan jalan, Telekomunikasi, Air Bersih, Air Limbah dan
Persampahan tergambar pada Peta Struktur Ruang
Pola ruang ibarat
daging yang mengisi
antartulang pada
ikan; jadi untuk
k a b u p a t e n / k o t a
berupa perumahan,
sawah, perkantoran,
dan sebagainya
28 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
30. Untuk lebih mudah memahami struktur dan pola ruang, bayangkan jika kita naik
helikopter terus melihat kota kita dari atas, akan terlihat yang mana jalan, jaringan
listrik, pusat kegiatan yang membentuk kota kita, kawasan perkantoran, perumahan,
sekolah, dan sebagainya.
| 29Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
Daerah Jakarta ketika dilihat dari atas
31. Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola
ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan
program beserta pembiayaannya. Pada pelaksanaannya, pemanfaatan ruang dapat
dilakukan secara vertikal maupun pemanfaatan ruang di dalam bumi (bawah tanah).
Pemanfaatan ruang tersebut harus mengacu kepada fungsi ruang yang sudah
ditetapkan di dalam rencana tata ruang dan dilaksanakan dengan mengembangkan
penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara, dan penatagunaan
sumber daya alam lain.
Setelah selesai perencanaan, maka rencana tersebut harus
diwujudkan melalui
PEMANFAATAN RUANG
30 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
Rencana Pembangunan Sentra Primer Timur
32. Penatagunaan tanah pada ruang yang direncanakan untuk pembangunan prasarana
dan sarana bagi kepentingan umum memberikan hak prioritas pertama bagi
Pemerintah dan pemerintah daerah untuk menerima pengalihan hak atas tanah dari
pemegang hak atas tanah.
Sebagaimana halnya dalam pemanfaatan ruang pada ruang yang berfungsi lindung,
diberikan prioritas pertama bagi Pemerintah dan pemerintah daerah untuk menerima
pengalihan hak atas tanah dari pemegang hak atas tanah jika yang bersangkutan akan
melepaskan haknya.
| 31Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
Pemanfaatan ruang harus dapat dilaksanakan sesuai dengan:
a. standar pelayanan minimal bidang penataan ruang;
b. standar kualitas lingkungan; dan
c. daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
Pembangunan jalan di Bogor
33. Contoh-contoh program pemanfaatan ruang yang telah dilaksanakan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Penataan Ruang adalah:
1. Pelembagaan Penyelenggaraan Penataan Ruang;
2. Kemitraan Masyarakat dan Dunia Usaha dalam Penataan Ruang;
3. Kampanye Publik untuk Pengenalan dan Pemahaman Penataan Ruang;
4. Pengembangan Kota Berkelanjutan;
5. Pengembangan kawasan Agropolitan dalam rangka pengembangan wilayah;
6. Program Pengembangan Kota Hijau.
32 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
34. | 33Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
Berikut contoh model pembangunan kota hijau di Indonesia dan beberapa negara di
dunia.
Edmonton, Canada
livelifegreen.wordpress.com
istana bogor
4.bp.blogspot.com
Curitiba, Brazil
english.peopledaily.com.cn
Green City in the Sun
Nairobi, Kenya
35. http://mountmerapi.net
Peraturan Zonasi
Peraturan zonasi disusun sebagai pedoman pengendalian pemanfaatan ruang.
Peraturan zonasi disusun berdasarkan rencana rinci tata ruang untuk setiap zona
pemanfaatan ruang.
Peraturan zonasi ditetapkan dengan:
a. peraturan pemerintah untuk arahan peraturan zonasi sistem nasional;
b. peraturan daerah provinsi untuk arahan peraturan zonasi sistem provinsi; dan
c. peraturan daerah kabupaten/kota untuk peraturan zonasi.
Untuk mewujudkan tata ruang yang tertib, pemanfaatan
ruang harus dikendalikan melalui
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
yang meliputi peraturan zonasi, perizinan, pemberian
insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi bagi yang
melanggar.
34 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
Gambar Zonasi
36. Perizinan
Izin pemanfaatan ruang adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan
ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Izin pemanfaatan
ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dapat dibatalkan oleh
Pemerintah dan pemerintah daerah menurut kewenangan masing-masing sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Izin pemanfaatan ruang yang
dikeluarkan dan/atau diperoleh dengan tidak melalui prosedur yang benar, batal
demi hukum. Izin pemanfaatan ruang yang diperoleh melalui prosedur yang benar
tetapi kemudian terbukti tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, dibatalkan
oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
Terhadap kerugian yang ditimbulkan akibat pembatalan izin sebagaimana dimaksud
pada ayat dapat imintakan penggantian yang layak kepada instansi pemberi izin.
Izin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai lagi akibat adanya perubahan rencana tata
ruang wilayah dapat dibatalkan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah dengan
memberikan ganti kerugian yang layak.
Setiap pejabat pemerintah yang berwenang menerbitkan izin pemanfaatan ruang
dilarang menerbitkan izin yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
| 35Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
Sumarecon Bekasi sebagai contoh compact city masa depan
37. Insentif dan Disinsentif
Dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang agar pemanfaatan ruang sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah dapat diberikan insentif dan/atau disinsentif oleh
Pemerintah dan pemerintah daerah.
Insentif merupakan perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap
pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang, berupa:
1. keringanan pajak, pemberian kompensasi, subsidi silang, imbalan, sewa ruang,
dan urun saham;
2. pembangunan serta pengadaan infrastruktur;
3. kemudahan prosedur perizinan; dan/atau
4. pemberian penghargaan kepada masyarakat, swasta dan/atau pemerintah
daerah.
Disinsentif merupakan perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan, atau
mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang, berupa:
1. pengenaan pajak yang tinggi yang disesuaikan dengan besarnya biaya yang
dibutuhkan untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat pemanfaatan
ruang; dan/atau
2. pembatasan penyediaan infrastruktur, pengenaan kompensasi, dan penalti.
36 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
38. Insentif dan disinsentif diberikan dengan tetap menghormati hak masyarakat. Insentif
dan disinsentif dapat diberikan oleh:
1. Pemerintah kepada pemerintah daerah;
2. pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya; dan
3. pemerintah kepada masyarakat.
Sanksi
Pengenaan sanksi merupakan tindakan penertiban yang dilakukan terhadap
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan peraturan
zonasi.
Penjara maks 5 tahun
Denda maks Rp 500 juta
Diberhentikan secara tidak
hormat
tidak memberikan akses terhadap
kawasan milik umum
Tidak mentaati Rencana Tata
Ruang & memanfaatkan ruang
tidak sesuai ijin
Korporasi yang melanggar tata
ruang
Pejabat menerbitkan izin tidak
sesuai dengan Rencana Tata
Ruang.
Penjara maks 1 tahun
Denda maks Rp 100 juta
Pidana penjara dan denda 3 x
lebih berat daripada yang dikena-
kan terhadap perseorangan
Pencabutan ijin usaha atau status
badan hukum
Penjara maks 15thn
Denda maks Rp 5 M
| 37Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
Sanksi terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang
39. 38 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
40. Lalu, Apa Peran Kita?
4
| 39Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
41. Peran Pemerintah
1. Menyusun REGULASI sebagai rumusan dari kebijakan.
2. Membuat PERENCANAAN dalam wujud Rencata Umum Tata Ruang dan Rencana
Rinci Tata Ruang
3. Melakukan PEMBINAAN kepada pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah
kabupaten/kota, dan masyarakat.
4. Melaksanakan PEMBANGUNAN (bersama masyarakat dan dunia usaha)
5. MelakukanPENGENDALIANdanPENGAWASANsebagaiupayauntukmewujudkan
tertib tata ruang.
40 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
42. Hak, Kewajiban, dan Peran Masyarakat
Hak masyarakat
1. mengetahui RTR
2. menikmati pertambahan nilai ruang
3. memperoleh penggantian yg layak
4. mengajukan keberatan
5. mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yg tidak
sesuai dengan RTR
6. mengajukan gugatan ganti kerugian
Kewajiban masyarakat
1. menaati RTR;
2. mematuhi larangan:
• memanfaatkan ruang tanpa izin
• melanggar ketentuan dalam persyaratan izin.
• menghalangi akses terhadap kawasan-kawasan yg dinyatakan oleh peraturan
per-UU-an sebagai milik umum.
Peran Masyarakat
1. partisipasi dalam penyusunan RTR.
2. partisipasi dalam pemanfaatan ruang.
3. partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
| 41Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
43. Peran Masyarakat
Peran masyarakat adalah partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Peran-peran tersebut
diantaranya adalah:
• Memberikan masukan mengenai penetapan rencana tata ruang
• memberikan masukan mengenai kegiatan memanfaatkan ruang yang sesuai
dengan budaya lokal dan rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
• keikutsertaan dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan rencana tata ruang
yang telah ditetapkan.
• pelaporan kepada instansi dan/atau pejabat yang berwenang dalam hal
menemukan dugaan penyimpangan atau pelanggaran kegiatan pemanfaatan
ruang yang melanggar rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
• Penataan lingkungan sekitar
42 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
44. | 43Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
PERAN GENERASI MUDA
Salah satu kewajiban Pemerintah dan Pemerintah Daerah adalah mensosialisasikan
esensi, makna dan substansi peraturan yang terkait dengan penataan ruang sehingga
masyarakat dapat mengetahui dan mengerti peran mereka dalam penataan ruang.
Masyarakat mencakup objek yang sangat luas, terdiri dari akademisi, asosiasi profesi,
organisasi masyarakat sipil, para pelajar/mahasiswa, dan lain–lain.
Masyarakat perlu mengetahui arti pentingnya penataan ruang karena di dalam
peraturanperundang–undangsendiritelahdiaturperansertamasyarakatagarproses
penataan ruang dapat berjalan dengan baik. Pemberian pemahaman akan pentingnya
penataan ruang, perlu diberikan kepada generasi muda, sebagai penerus kehidupan
bangsa agar efektif dalam peletakan dasar pemahaman akan tujuan penataan ruang.
Smart Generation dalam Penataan Ruang
45. Pelajar sebagai generasi muda yang peduli akan permasalahan yang terjadi, perlu
diberikan pengertian lebih awal karena rasa penasaran mereka masih besar, sehingga
perlu diberikan pengarahan dan pemahaman yang benar akan pentingnya penataan
ruang. Apalagi, pada era reformasi dan globalisasi ini, generasi muda semakin kritis
dan berani untuk menilai dan mengkritik atas penyelenggaraan penataan ruang,
sehingga mereka pun perlu untuk diberikan pemahaman mengenai muatan dan
pentingnya peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang.
Untuk meningkatkan pemahaman para pelajar akan pentingnya penataan ruang
diperlukan Sosialisasi Penyelenggaraan Penataan Ruang . Kegiatan sosialisasi
peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang dilakukan dengan metode
yang kreatif dan inovatif agar menyentuh pelajar dan membuat mereka mengerti
akan pentingnya penataan ruang sejak dini.
44 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
Sosialisasi Nasional Penyelenggaraan Penataan Ruang Tahun 2012
46. | 45Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
Gue lagi sibuk
maen TAHU...
Help
ME...
!!!
Smart,artinyakitasebagaigenerasimudaharuscerdasdalammenyikapipermasalahan
tata ruang yang terjadi di sekitar serta memberikan solusi-solusi yang membangun.
Care, memiliki keperdulian terhadap alam lingkungan hidup tempat tinggal kita
bersama, serta
Green, memiliki komitmen untuk menjaga dan memelihara keberlangsungan hidup
di bumi kita tercinta.
Jadilah Smart Generation Smart, Care, and Green
Lalu, apa peran Pelajar (Smart Generation) dalam Penataan Ruang?
47. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, kita dapat ikut berperan dalam:
• Perencanaan tata ruang;
• Pemanfaatan ruang;
• Pengendalian pemanfaatan ruang.
46 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
Para pelajar memperingati Hari Tata Ruang Tahun 2011
48. | 47Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
Pemberdayaan Pelajar (Smart Generation) dalam Penataan Ruang
• Membangun kepedulian terhadap masalah tata ruang;
• Peningkatan pemahaman tentang penataan ruang;
• Pelibatan dalam proses penataan ruang (perencanaan, pemanfaatan dan
pengendalian).
Hak dan kewajiban masyarakat (termasuk juga pelajar) untuk terlibat dalam penataan
ruang tercantum dalam pasal 60 & 61 UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang.
Peran pelajar dalam penataan ruang dalam bentuk keseharian bisa berupa:
• Perencanaan -> BELUM, karena dibutuhkan keahlian ataupun ilmu yang khusus,
namun dapat berpartisipasi dalam proses penyusunan rencana;
• Pemanfaatan:
• Kurangi pemakaian kendaraan pribadi
• Gunakan transportasi umum
• Gunakan jembatan penyeberangan
• Jalan kaki
• Gunakan sepeda
49. • Pengendalian:
• Keikutsertaan dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan rencana tata
ruang yang telah ditetapkan
• Melaporkan ke pemerintah (kecamatan, kota, dsb) jika menemukan dugaan
pelanggaran pemanfaatan ruang yang melanggar rencana tata ruang yang
telah ditetapkan.
48 | Generasi Muda Generasi Tata Ruang - Smart, Care, Green
Aksi dukungan terhadap Pengembangan Kota Hijau pada Hari Tata Ruang tahun 2011