SlideShare a Scribd company logo
1
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah
ARAHAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG PROVINSI BANTEN
UNTUK MEWUJUDKAN TERTIB TATA RUANG
Ir. Wisnubroto Sarosa, CES, M.Dev.Plg
Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Disampaikan pada Kegiatan Pelaksanaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Provinsi Banten, 5 Maret 2018
Outline
2
Tantangan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Pelaksanaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Oleh Kementerian ATR/BPN
Best Practice Pelaksanaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Daerah
NSPK Pengendalian Pemanfatan Ruang
Penutup
TANTANGAN
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
TUJUAN PENATAAN RUANG
4
Masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya
dengan terlindungi dari berbagai ancaman
Memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk
mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya
sebagai manusia dalam suasana yang tenang dan damai
Proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien
sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk
kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya
saing.
Kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan
dapat ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan
generasi saat ini, namun juga generasi yang akan datang.
BERKELANJUTAN
AMAN
PRODUKTIF
NYAMAN
Spatial resiliency
Spatial comfortability
Spatial productivity
Spatial justice
Spatial sustainability
Penataan Ruang menurut UU No. 26 Tahun 2007
5
Doku-
men
RTRW
Kondisi
Awal
(T0)
Proses
Perenca-
naan Tata
Ruang
Tujuan Penataan
Ruang: aman,
nyaman, produktif,
berkelanjutan
Peninjauan
Kembali
RTRW
PELAKSANAAN PENATAAN
RUANG
PENGATURAN PEMBINAAN
PENGAWASAN
Kondisi
yang
Diinginkan
(T20)
Pemanfaat-
an Ruang
Pengenda-
lian Peman-
faatan
Ruang
Kondisi
setelah
Pelak-
sanaan
Penata
an
Ruang
(T5)
Dokumen RTRW pada
dasarnya adalah sebuah
gambaran spasial 20 thn
y.a.d.di wilayah rencana
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
Isu strategis penyelenggaraan penataan ruang di daerah
6
BHP_DJPR_Kem.PU
Pelaksanaan penataan ruang di Indonesia saat ini yang telah mulai memasuki babak
baru, yaitu pemanfaatan ruang berdasarkan rencana tata ruang yang telah
ditetapkan dan pengendalian pemanfaatan melalui penerapan sanksi bidang
penataan ruang ruang agar pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang.
PEMBINAAN
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
Pemanfaatan
Ruang
Perencanaan
Tata Ruang
PENGATURAN
PENGAWASAN
SISTEM PENYELENGGARAAN
PENATAAN RUANG
Tahap Perencanaan tata ruang hampir selesai dengan telah
terbitnya
1. 33 Perda RTRW Provinsi dari 34 Provinsi (97,05%)
2. 381 Perda RTRW Kabupaten dari 415 Kabupaten (91,80%)
3. 88 Perda RTRW Kota dari 93 Kota (94,62%)
1. ERA PENGENDALIAN : APA ITU?
NO
NAMA
PROVINSI/
KABUPATEN/ KOTA
NOMOR PERDA
PERDA YANG SUDAH
MEMASUKI WAKTU
PENINJAUAN KEMBALI
Provinsi Banten No. 2 Tahun 2011 √
1 Kab. Lebak No. 2 Tahun 2014 -
2
Kab.
Pandegalang
No. 3 Tahun 2011 √
3 Kab. Serang No. 10 Tahun 2011 √
4 Kab. Tangerang No 13 Tahun 2011 √
5 Kota Cilegon No 3 Tahun 2011 √
6 Kota Serang No. 6 Tahun 2011 √
7 Kota Tangerang No. 6 Tahun 2012 √
8
Kota Tangerang
Selatan
No. 15 tahun 2011 √
Tahap Pemanfaatan :
1. Indikasi Program ≅ RPJMN Provinsi, RPJM Kab/Kota
2. Ijin lokasi pembangunan
Kedudukan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
9
Esensi Pengendalian Pemanfaatan Ruang
10
Kualitas
Pemanfaatan
Ruang
Waktu
Kondisi Ruang
yang diinginkan
(RTRW t-20)
Kondisi Ruang
saat ini (RTRW t-0)
Tekanan-tekanan yang
menyebabkan terjadinya
penyimpangan pemanfaatan
ruang
Kondisi Ruang
yang semakin
buruk
Upaya-upaya pengendalian
pemanfaatan ruang agar
sejalan dengan RTRW
Pelaksanaan
pengendalian
pemanfaatan
ruang
diselenggarakan
untuk menjamin
terwujudnya tata
ruang sesuai
dengan rencana
tata ruang
Isu Pengendalian Pemanfaatan Ruang
BHP_DJPR_Kem. PU
Kualitas
Rencana Tata Ruang
Proses penyusunan rencana tata ruang
berdasarkan UUPR dilakukan dengan
berjenjang dan komplementer.
Kelengkapan Instrumen
Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Pemanfaatan ruang dilakukan terkendali
dengan mengacu pada fungsi ruang yang
ditetapkan dalam RTR dan memperhatikan
instrumen pengendalian pemanfaatan
ruang (peraturan zonasi, perizinan,
pemberian insentif dan disinsentif, serta
pengenaan sanksi).
Kesadaran Hukum
Masyarakat
UUPR menjadi landasan untuk
menumbuhkan kesadaran hukum
masyarakat melalui pengenaan sanksi
administratif dan sanksi pidana terhadap
pelaku pelanggaran pemanfaatan ruang
atas rencana tata ruang yang berlaku.
1
.
2
.
3
.
Kepastian Hukum
Pemanfaatan Ruang
Penerapan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang perlu dilaksanakan
dengan konsisten untuk mewujudkan
kepastian hukum pemanfaatan ruang.
4
.
Permasalahan dan Tantangan Penataan Ruang
PERMASALAHAN
Kemacetan
Banjir
Permukiman Kumuh
Timbunan Sampah Alih Fungsi Lahan
BHP_DJPR_Kem. PU
Penataan ruang di
diselenggarakan untuk
menyelesaikan
permasalahan
pemanfaatan ruang
perkotaan
Penyelenggaraan penataan ruang berdasarkan UUPR dilaksanakan untuk mewujudkan kesetaraan
pembangunan Indonesia yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan
BHP_DJPR_Kem. PU
Pemanfaatan Ruang yang
Merusak Hutan
Kesenjangan Pembangunan/Investasi
Antar dan di dalam Wilayah
Disintegrasi NKRI
… lanjutan
Tantangan pada tataran kota/kabupaten (mikro)
14
Keseimbangan dari berbagai fungsi-fungsi hunian, non-hunian, serta kawasan
lindung setempat (sempadan jalan, bangunan, sungai, danau, pantai)
Tantangan pada tataran subnasional/provinsi (meso)
15
40-60 % untuk
kawasan
lindung?
Keseimbangan antara wilayah hulu
dan hilir, dengan menetapakan
kawasan hulu sebagai kawasan
lindung
Tantangan pada tataran nasional (makro)
16
Keseimbangan antara pembangunan antarwilayah
Tantangan Urban Sprawl di Wilayah Jabodetabek
17
Sumber: Hudalah, 2012
Tantangan Pengendalian Pemanfaatan Ruang pada Proyek
Strategis Nasional di Provinsi Banten
18
Tol Kunciran – Serpong
Tol Serpong – Cinere
Tol Serpong Balaraja
Kereta Api Express SHIA
(Soekarno Hatta –
Sudirman)
Bendungan Sindang Heula
Bendungan Karian
Kawasan Industri Wilmar
Serang
KEK Tanjung Lesung
Percepatan Infrastruktur
transportasi, listrik, dan
air di Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional
(Tanjung Lesung)
Kaw. Industri Prioritas / KEK Sarpras KA Dalam Kota
Infrastruktur jalan tol
Bendungan dan irigasi
Pariwisata
INSTRUMEN
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
Instrumen pengendalian pemanfaatan ruang
20
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
Upaya untuk mewujudkan
Tertib Tata Ruang
PERATURAN
ZONASI
PERIZINAN
PEMBERIAN
INSENTIF DAN
DISINSENTIF
PENGENAAN
SANKSI
1 2 3 4
1
2
3
4
Instrumen
Pencegahan
(ex-ante factum)
Instrumen
Penindakan/
Penertiban
(post factum)
UU No. 26/2007
Pasal 35
Pengendalian = Pencegahan + Penindakan
Peraturan Zonasi/PZ
21
Peraturan zonasi/PZ (2)
22
Perizinan
23
RTRW
Kab/Kota
RDTR Kab/Kota
PZ
Dasar
Pemberian Izin
IZIN PRINSIP
IZIN LOKASI
IZIN
PENGGUNAAN
PEMANFAATAN
TANAH
IZIN
MENDIRIKAN
BANGUNAN
IZIN LAIN
BERDASARKAN
PERATURAN
PER-UU-AN
• Diberikan berdasarkan RTRW Kab/Kota
• Izin Prinsip belum dapat dijadikan dasar untuk
pelaksanaan kegiatan
• Izin Lokasi diperlukan untuk pemanfaatan ruang > 1
Ha utk non pertanoan dan > 25 Ha utk pertanian
• Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah merupakan
dasar untuk permohonan mendirikan bangunan
• Dasar mendirikan bangunan dalam rangka
pemanfaatan ruang
• Diberikan berdasarkan peraturan zonasi
• Sebagai surat bukti dari Pemda untuk mendirikan
bangunan sesuai fungsi yang telah ditetapkan
• Bentuk izin lain yang dikeluarkan oleh masing-masing
sektor dan/ instansi yang berwenang
Berdasarkan PP 15 Tahun 2010, Pasal 160 - 167
Insentif dan disinsentif
24
INSENTIF DISINSENTIF
KRITERIA
BENTUK
TATA CARA
• Kegiatan pemanfaatan ruang
pada kawasan yang didorong
pengembangannya
• Menghormati hak orang
• Kegiatan pemanfaatan ruang pada
kawasan yang dibatasi
pengembangannya
• Menghormati hak orang
• Pemberian
keringanan
pajak
• Pengurangan
distribusi
• Pemberian
kompensasi
• Subsidi silang
• Kemudahan
perizinan
• Imbalan
• Sewa ruang
• Urun saham
• Penyediaan sarpras
• Pengahargaan
• Publikasi & promosi
• Pengenaan
pajak tinggi
• Kewajiban
memberi
kompensasi
• Persyaratan
khusus dalam
perizinan
• Kewajiban
memberi imbalan
• Pembatasan
penyediaan
sarpras
Pemerintah
Pemda 1
Pemerintah & Pemda
Fiskal Non Fiskal Fiskal Non Fiskal
Pemerintah
Pemda 1
Pemerintah & Pemda
Berdasarkan PP 15 Tahun 2010
Ps. 170 Ps. 176
Ps. 171 Ps. 177
Sanksi
25
IV. … lanjutan
ruang
darat
ruang
dalam
bumi
ruang
laut
ruang
udara
Bentuk
Pelanggaran
Pemanfaatan
Ruang
• Pemanfaatan ruang hutan seperti misalnya penebangan hutan yang tidak
sesuai zona peruntukan hutan maupun yang tidak dilengkapi izin pemanfaatan
ruang bidang kehutanan
• Pertambangan yang melanggar izin pemanfaatan ruang maupun tidak sesuai
RTR
• Penutupan akses jalan umum
• Pembangunan bangunan yang tidak sesuai peruntukan ruang
• dll
• Kegiatan explorasi dan expoitasi sumber daya alam dalam bumi yang
tidak sesuai dengan penetapan struktur ruang dan pola ruang dalam
RTR
• dll
• Kegiatan pengeboran lepas pantai yang tidak sesuai koordinat
peruntukan ruang di ruang laut
• Kegiatan penangkapan ikan yang menyalahi zona peruntukan kawasan
penangkapan ikan
• dll
• Pembangunan bangunan tinggi yang menyalahi ketentuan perizinan
mendirikan bangunan dan peraturan perundang-undangan
• Pembangunan menara-menara telekomunikasi yang tidak sesuai peruntukan
kawasan dalam RTR
• dll
BHP_DJPR_Kem.PU
Bentuk-bentuk perubahan pemanfaatan ruang
27
EKOSISTEM
ALAMI
(Natural Ecosystem)
EKOSISTEM
ALAM
DIBUDIDAYAKAN
(Cultivated
Ecosystem)
EKOSISTEM
KAWASAN
TERBANGUN
(Built Ecosystem)
EKOSISTEM YANG RUSAK DAN TERDEGRADASI
(Degraded Ecosystem)
EKOSISTEM
ALAM
TERMODIFIKASI
(Modified Natural
Ecosystem)
Kawasan
(Fungsi)
Lindung
Kawasan
(Fungsi)
Budidaya
Kawasan yang
Perlu
DIrehabilitasi
PELAKSANAAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG OLEH
KEMENTERIAN ATR/BPN
Pengawasan Teknis 2016
Pengawasan
Teknis
Khusus
Status per 17 November 2016
NO PROVINSI
ASPEK PENILAIAN
PERSENTASE KINERJA RANKING
ASPEK
PENGATURAN
PENATAAN
RUANG
ASPEK
PEMBINAAN
PENATAAN
RUANG
ASPEK
PELAKSANAAN
PENATAAN RUANG
25% 45% 30%
1 Jawa Timur 83,68 94,78 85,89 89,34 Memuaskan 1
2 Jawa Barat 74,67 94,54 90,50 88,36 Memuaskan 2
3 DI Yogyakarta 62,04 94,42 97,93 87,38 Memuaskan 3
4 Jawa Tengah 62,98 96,13 88,00 85,40 Memuaskan 4
5 Bali 79,20 95,31 70,14 83,73 Baik 5
6 DKI Jakarta 99,60 62,33 85,54 78,61 Baik 6
7 Banten 53,71 55,79 25,03 46,04 Kurang 7
>85 : memuaskan >55-69 : cukup
>69-85 : baik <55 : kurang
Keterangan :
Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Kota Cilegon (2016)
No Aspek Bobot (%)
A Konsistensi Struktur Ruang 36,70
1. Sistem Pusat Kegiatan 20,00
2. Sistem Jaringan Prasarana 16,70
B Konsistensi Pola Ruang 54,55
1. Kawasan Lindung 25,50
2. Kawasan Budidaya 29,05
Total 91,25
Sesuai (%) Tidak Sesuai
(%)
Keterangan
Kawasan Lindung 82,23 17,77 Simpangan Rendah
Kawasan Budidaya 93,10 6,90 Simpangan Rendah
Kota Cilegon 89,50 10,50 Simpangan Rendah
Kota Cilegon
Contoh detail ketidaksesuaian di Kota Cilegon:
Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Pulomerak
RENCANA
Kawasan Pariwisata
(Pulau Rida)
EKSISTING
Kawasan Industri
KATEGORI
Simpangan Tinggi
KETERANGAN
• Industri yang sudah terbangun sudah memiliki Izin Usaha
Industri
• Tanah kosong yang terlihat pada gambar sudah di-kavling dan
sudah memiliki izin usaha.
• Awalnya luasan kawasan ini hanya 11 Ha, setelah dilakukan
reklamasi bertambah luasan menjadi 14 Ha.
X: 9347223
Y: 0611875
X: 9347263
Y: 0612353
LUAS
PENYIMPANGAN
12,26 Ha/ 0,71% dari
total luas
penyimpangan
REKOMENDASI
• Melakukan audit pemanfaatan ruang.
• Melakukan tindakan pulbaket di lokasi ini.
57
AUDIT TATA RUANG
JABODETABEKPUNJUR (2013)
Pemanfaatan Ruang terhadap RTRW Di Kab. Tangerang
Kawasan Perluasan Bandara, Ketidaksesuaian:
Permukiman
Kawasan Pertanian, Ketidaksesuaian:
Industri
Hutan Lindung, Ketidaksesuaian :
Tambak
Hunian Kepadatan Tinggi, Ketidaksesuaian:
Industri
Hutan Lindung, Ketidaksesuaian :
Pertanian
Audit Makro Kawasan Tengah
33
Kawasan Fasilitas Bandara,
Ketidaksesuaian :
Permukiman
AUDIT TATA RUANG
JABODETABEKPUNJUR (2013)
Pemanfaatan Ruang terhadap RTRW Di Kota Tangerang
Audit Makro Kawasan Tengah
34
Pengembangan perumahan
Beranda Rempoa, menurut
informasi diduga akan merubah
fungsi ruang di Situ Kayu
menjadi perumahan
Kondisi Situ Kayu Antap yang
sudah berubah fungsi menjadi
lahan terlantar berupa lahan
kering
Salah satu akses masuk ke
Situ Kayu Antap yang
ditutup
AUDIT TATA RUANG
JABODETABEKPUNJUR
(2013)
Pemanfaatan Ruang terhadap RTRW Di Kota
Tangerang Selatan
Audit Mikro Kawasan Tengah
P E M A S A N G A N PA PA N P E R I N G ATA N
Dalam rangka Perlindungan
dan Optimalisasi Fungsi Situ,
Danau, Embung, dan Waduk
(SDEW)
P E M A S A N G A N PA PA N P E R I N G ATA N
Dalam rangka penertiban terhadap
pemanfaatan ruang yang tidak
sesuai dengan rencana tata ruang
P e r l i n d u n g a n d a n O p t i m a l i s a s i S D E W
Perjanjian Kerja Sama Perlindungan dan Optimalisasi Fungsi SDEW
antara 3 Kementerian
Hasil Rumusan:
1. Kondisi SDEW dan sumber air permukaan lainnya saat
ini banyak yang hilang dan berkurang luasannya, hal
tersebut diakibatkan adanya okupasi. Diperlukan
upaya legalisasi kekayaan negara (SDEW dan sumber
air permukaan lainnya) berupa sertipikat;
2. Dalam rangka implementasi Perjanjian Kerja Sama
(PKS) oleh 4 eselon I diperukan sinergitas antara
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, masyarakat,
dan swasta. Disepakati bahwa Kementerian ATR/BPN
sebagai leader sedangkan Kementerian PUPR harus
menentukan klaim atas batas tanah SDEW dan
sumber air permukaan lainnya;
3. Kementerian ATR/BPN melalui Ditjen PPRPT
melakukan penyusunan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang pada SDEW dan sumber air
permukaan lainnya;
4. Kementerian ATR/BPN melakukan langkah-langkah
percepatan legalisasi asset SDEW;
5. Kemendagri mengawal urusan Pemerintah Daerah
yang terkait dengan proses penetapan batas serta
legalisasi SDEW; dan
6. Ketiga kementerian segera menyusun rencana kerja
dan penganggarannya.
P e r l i n d u n g a n d a n O p t i m a l i s a s i S D E W
Sebagai salah satu upaya perlindungan dan optimalisasi fungsi SDEW,
dilakukan penerbitan sertipikat tanah untuk memberikan kepastian
hukum terhadap aset SDEW
BEST PRACTICE PELAKSANAAN
PENGENDALIAN PEMANFAATAN
RUANG DI DAERAH
Pergub Jawa Timur Nomor 80 Tahun 2014
tentang Pemanfaatan Ruang pada Kawasan
Pengendalian Ketat Skala Regional di Provinsi Jawa
Timur
Kawasan Pengendalian
Ketat merupakan
kawasan yang
memerlukan pengawasan
secara khusus dan
dibatasi pemanfaatannya
untuk mempertahankan
daya dukung, mencegah
dampak negatif, dan
menjamin proses
pembangunan yang
berkelanjutan di Provinsi
Jawa Timur.
Kawasan perdagangan regional
Kawasan kaki jembatan Suramadu
wilayah aliran sungai, sumber air dan
stren kali dengan sempadannya
Kawasan sekitar fasilitas transportasi
prasarana wilayah dalam skala regional
kawasan rawan bencana
kawasan lindung prioritas dan
pertambangan skala regional
kawasan konservasi yang bersifat
unik dan khas
kawasan untuk kegiatan
yang mengubah rona
wilayah dan administratif
Jawa Timur
kawasan lainnya yang
dianggap memenuhi kriteria
kawasan pengendalian ketat
Kawasan perdagangan regional
Kawasan kaki jembatan Suramadu
wilayah aliran sungai, sumber air dan
stren kali dengan sempadannya
Kawasan sekitar fasilitas transportasi
prasarana wilayah dalam skala regional
kawasan rawan bencana
kawasan lindung prioritas dan
pertambangan skala regional
Perwali Bandung Nomor 1032 Tahun 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Bandung Nomor
548 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penerapan Sanksi
Administratif Dalam Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Perwali Penerapan
Sanksi Administratif di
Kota Bandung
Menjadi dasar hukum
dalam melakukan
optimalisasi penerapan
sanksi serta untuk
meningkatkan
kepatuhan penanggung
jawab atau pemilik
bangunan dan bangun
bangunan dalam
menaati ketentuan
peraturan perundang-
undangan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2
Tahun 2016 Pedoman Pengendalian Kawasan Bandung
Utara sebagai Kawasan Strategis Provinsi Jawa Barat
TUJUAN
Mewujudkan peningkatan fungsi lindung
terhadap tanah, air, udara, flora dan fauna
Meningkatkan pengendalian dan penertiban
ruang di KBU untuk menjamin pembangunan
yang berkelanjutan
Mewujudkan kepastian hukum dalam
pengendalian di KBU
Kabupaten
Bandung
Kota Bandung
Kota Cimahi
Kabupaten
Bandung Barat
Kawasan
Bandung
Utara
W
I
L
A
Y
A
H
a. Zona L-1, adalah Zona Konservasi atau Lindung Utama, meliputi kawasan lindung,
terutama kawasan hutan lindung, hutan konservasi
b. Zona L-2, adalah Zona Lindung Tambahan, meliputi kawasan hutan masyarakat, kawasan
rawan bencana II dan I Gunung Api Tangkuban Parahu, kawasan perbedaan dengan
fungsi resapan air tinggi;
c. Zona B-1, adalah Zona Pemanfaatan Perdesaan, merupakan kawasan dengan tingkat
kepadatan wilayah sedang sampai rendah
d. Zona B-2, adalah Zona Pemanfaatan Perkotaan, merupakan kawasan dengan tingkat
kepadatan wilayah sedang sampai tinggi;
e. Zona B-3, adalah Zona Pemanfaatan Terbatas Perdesaan, merupakan kawasan dengan
tingkat kepadatan wilayah sedang sampai rendah;
f. Zona B-4, adalah Zona Pemanfaatan Terbatas Perkotaan, merupakan kawasan dengan
tingkat kepadatan wilayah sedang sampai tinggi;
g. Zona B-5, adalah Zona Pemanfaatan Sangat Terbatas Perkotaan, merupakan kawasan
dengan tingkat kepadatan wilayah sedang sampai tinggi.
Pembagian Zona di Kawasan Bandung Utara
Inovasi Penerapan Teknik Peraturan Zonasi di DKI
Jakarta
dilakukan dengan penerapan TPZ pada kawasan-kawasan
tertentu yang ditetapkan pengaturannya pada Perda Nomor
1 Tahun 2014 tentang RDTR dan Peraturan Zonasi DKI
Jakarta
 Zona Bonus (bonus
zoning)
 Zona TDR (Transfer
Development Right)
 Zona Pertampalan
(overlay zoning)
 Zona Permufakatan
(Negotiated zoning)
 Zona Khusus (Special
Zoning)
 Zona Pengendalian
Pertumbuhan
(Growth Control
Zoning)
 Zona Pelestarian
Cagar Budaya dan
Sejarah
(History/Perservation
Contoh Penerapan TDR
Inovasi Pengendalian Terhadap Alih Fungsi Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan di Provinsi DIY
Salah satunya
dilakukan
melalui Program
Sertipikasi
Lahan Sawah,
yang
mencantumkan
catatan dalam
sertipikat tanah
pertanian agar
tidak
dialihfungsikan
menjadi lahan
NSPK PENGENDALIAN
PEMANFATAN RUANG
1 . P e n g e n d a l i a n P e m a n f a a t a n R u a n g
1) Permen ATR/Kepala BPN no 9 tahun 2017 tentang Pedoman Pemantauan dan
Evaluasi Pemanfaatan Ruang
2) Rapermen ATR/Kepala BPN tentang Perizinan
3) Rapermen ATR/Kepala BPN tentang Peraturan Zonasi
4) Rapermen ATR/Kepala BPN tentang Insentif/Disinsentif
5) Rapermen Rencana Teknis Antara/Interim Development Plan (IDAP)
2 . P e n e r t i b a n P e m a n f a a t a n R u a n g
1) Permen ATR/Kepala BPN no 3 tahun 2017 tentang PPNS Penataan Ruang
2) Permen ATR/Kepala BPN no 17 tahun 2017 tentang Pedoman Audit Tata Ruang
3) Rapermen ATR/Kepala BPN tentang Pelindungan dan Pelaksanaan tugas PPNS
4) Rapermen Rapermen ATR/Kepala BPN tentang Pengenaan Sanksi Administratif
bidang Penataan Ruang
5) Petunjuk Teknis Standar Operasional Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran
Pemanfaatan Ruang
6) Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pendampingan Penertiban Pemanfaatan Ruang di
Daerah
NSPK UNTUK PELAKSANAAN PENGENDALIAN LEBIH
EFEKTIF
3 . P e n g e n d a l i a n d a n P e m a n t a u a n P e r t a n a h a n
1) Raperpres tentang Percepatan Penetapan Lahan Sawah Berkelanjutan dan
Pengendalalian Alih Fungsi Lahan Sawah
2) Rapermen ATR/Kepala BPN tentang Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah
3) Rapermen ATR/Kepala BPN tentang Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan
4 . P e n e r t i b a n T a n a h Te r l a n t a r
1) Revisi PP no.11/2010 tentang Penertiban Tanah Terlantar
2) Rapermen Revisi Perkaban no.4/2010 tentang Tata Cara Penertiban Tanah Terlantar
dan No.5/2011 tentang Tata Cara Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah
Terlantar
Lanjutan NSPK Untuk Pelaksanaan Pengendalian Lebih Efektif
PENUTUP
Penutup
 Perkembangan Kawasan Perkotaan Jabodetabek menjadi tantangan
tersendiri dalam upaya pengendalian pemanfaatan ruang, khususnya di
Provinsi Banten.
 Perlunya peran aktif Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) untuk dapat
mengefektifkan upaya pengendalian pemanfaatan ruang.
 Dengan semakin berkembangnya permasalahan tata ruang yang ada,
diperlukan berbagai inovasi dalam pelaksanaan pengendalian
pemanfaatan ruang, yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah dan
permasalahan yang berkembang tersebut.
 Kementerian ATR/BPN telah melaksanakan berbagai pilot project
pengendalian pemanfaatan ruang, yang selanjutnya dapat direplikasi dan
disempurnakan kembali pada pelaksanaan di daerah
 Penyelesaian NSPK Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan
Tanah menjadi prioritas Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan
Penguasaan Tanah saat ini
 Adanya NSPK di daerah sangat diperlukan sebagai landasan operasional
pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang
52
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Sosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPRSosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPR
Era Wibowo
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
muhfidzilla
 
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdbKajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
indra_sugito
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
ushfia
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Yogan Daru Prabowo
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
ushfia
 
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Nurlina Y.
 
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah 181121
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah   181121Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah   181121
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah 181121
WahyudiAgustian1
 
Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022
Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022
Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022
Nurlina Y.
 
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Himpunan Mahasiswa Planologi ITS
 
Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013
Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013
Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013
amri sanjaya
 
RDTR Labang dsk.pdf
RDTR Labang dsk.pdfRDTR Labang dsk.pdf
RDTR Labang dsk.pdf
Apriadi Budi
 
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan KhususPerencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
Dadang Solihin
 
Peran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangPeran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangYayasan CAPPA
 
RAPAT FPR.pptx
RAPAT FPR.pptxRAPAT FPR.pptx
RAPAT FPR.pptx
tataruangsumenep
 
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
hadiarnowo
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaaninfosanitasi
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Penataan Ruang
 
Review RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang AmpekReview RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang Ampek
henny ferniza
 
Permasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di DaerahPermasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di Daerah
henny ferniza
 

What's hot (20)

Sosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPRSosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPR
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdbKajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
 
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...
 
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah 181121
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah   181121Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah   181121
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah 181121
 
Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022
Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022
Review (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) RPLP Kelurahan Senen 2017 - 2022
 
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
 
Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013
Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013
Rencana RDTR sswp f kabupaten kediri 2013
 
RDTR Labang dsk.pdf
RDTR Labang dsk.pdfRDTR Labang dsk.pdf
RDTR Labang dsk.pdf
 
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan KhususPerencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
 
Peran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruangPeran masyarakat dlm penataan ruang
Peran masyarakat dlm penataan ruang
 
RAPAT FPR.pptx
RAPAT FPR.pptxRAPAT FPR.pptx
RAPAT FPR.pptx
 
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Review RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang AmpekReview RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang Ampek
 
Permasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di DaerahPermasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di Daerah
 

Similar to Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten untuk Mewujudkan Tata Ruang

PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
CIFOR-ICRAF
 
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
NonaSugiharti1
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
Fitri Indra Wardhono
 
Arah Kebijakan Penataan Ruang (Dana Is)-rev05.pdf
Arah Kebijakan Penataan Ruang (Dana Is)-rev05.pdfArah Kebijakan Penataan Ruang (Dana Is)-rev05.pdf
Arah Kebijakan Penataan Ruang (Dana Is)-rev05.pdf
NurhadiYanto2
 
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan RuangUndang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Oswar Mungkasa
 
1_EKSPOSE LAP PENDAULUAN.pptx
1_EKSPOSE LAP PENDAULUAN.pptx1_EKSPOSE LAP PENDAULUAN.pptx
1_EKSPOSE LAP PENDAULUAN.pptx
MKemalPashery1
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
ushfia
 
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEMKonsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Fitri Indra Wardhono
 
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Haryo Armono
 
Master plan KSPO of baduy and old banten
Master plan KSPO of baduy and old banten Master plan KSPO of baduy and old banten
Master plan KSPO of baduy and old banten
TPRP Strategic Partner
 
Paparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi ivPaparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi iv
Ujang Sukarna
 
Paparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdf
Paparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdfPaparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdf
Paparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdf
mangarahon
 
Paper rpp-desa
Paper rpp-desaPaper rpp-desa
Paper rpp-desa
Satrio Prasetya
 
130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr
Yustus Rona
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Fitri Indra Wardhono
 
rakornis 2021 final 1.pptx
rakornis 2021 final 1.pptxrakornis 2021 final 1.pptx
rakornis 2021 final 1.pptx
AjieArief1
 
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Panji Kharisma Jaya
 
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Pulau Papua dan Rencana Ta...
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang  Pulau Papua dan Rencana Ta...Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang  Pulau Papua dan Rencana Ta...
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Pulau Papua dan Rencana Ta...
Oswar Mungkasa
 
Program dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa Timur
Program dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa TimurProgram dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa Timur
Program dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa Timur
infosanitasi
 

Similar to Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten untuk Mewujudkan Tata Ruang (20)

PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
 
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
 
Presentasi2
Presentasi2Presentasi2
Presentasi2
 
Arah Kebijakan Penataan Ruang (Dana Is)-rev05.pdf
Arah Kebijakan Penataan Ruang (Dana Is)-rev05.pdfArah Kebijakan Penataan Ruang (Dana Is)-rev05.pdf
Arah Kebijakan Penataan Ruang (Dana Is)-rev05.pdf
 
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan RuangUndang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
 
1_EKSPOSE LAP PENDAULUAN.pptx
1_EKSPOSE LAP PENDAULUAN.pptx1_EKSPOSE LAP PENDAULUAN.pptx
1_EKSPOSE LAP PENDAULUAN.pptx
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
 
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEMKonsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
 
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
 
Master plan KSPO of baduy and old banten
Master plan KSPO of baduy and old banten Master plan KSPO of baduy and old banten
Master plan KSPO of baduy and old banten
 
Paparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi ivPaparan blhd banten ketua komisi iv
Paparan blhd banten ketua komisi iv
 
Paparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdf
Paparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdfPaparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdf
Paparan Forum OPD pkp 2022 edit 2.pdf
 
Paper rpp-desa
Paper rpp-desaPaper rpp-desa
Paper rpp-desa
 
130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
 
rakornis 2021 final 1.pptx
rakornis 2021 final 1.pptxrakornis 2021 final 1.pptx
rakornis 2021 final 1.pptx
 
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
 
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Pulau Papua dan Rencana Ta...
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang  Pulau Papua dan Rencana Ta...Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang  Pulau Papua dan Rencana Ta...
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Pulau Papua dan Rencana Ta...
 
Program dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa Timur
Program dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa TimurProgram dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa Timur
Program dan Kegiatan APBN Pengembangan Permukiman di Provinsi Jawa Timur
 

Recently uploaded

Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
DinsosnakertransKota
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
IpinTriono
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
yennylampouw
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 

Recently uploaded (16)

Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 

Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten untuk Mewujudkan Tata Ruang

  • 1. 1 Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah ARAHAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG PROVINSI BANTEN UNTUK MEWUJUDKAN TERTIB TATA RUANG Ir. Wisnubroto Sarosa, CES, M.Dev.Plg Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang Disampaikan pada Kegiatan Pelaksanaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten, 5 Maret 2018
  • 2. Outline 2 Tantangan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pelaksanaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Oleh Kementerian ATR/BPN Best Practice Pelaksanaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Di Daerah NSPK Pengendalian Pemanfatan Ruang Penutup
  • 4. TUJUAN PENATAAN RUANG 4 Masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya dengan terlindungi dari berbagai ancaman Memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia dalam suasana yang tenang dan damai Proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing. Kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini, namun juga generasi yang akan datang. BERKELANJUTAN AMAN PRODUKTIF NYAMAN Spatial resiliency Spatial comfortability Spatial productivity Spatial justice Spatial sustainability
  • 5. Penataan Ruang menurut UU No. 26 Tahun 2007 5 Doku- men RTRW Kondisi Awal (T0) Proses Perenca- naan Tata Ruang Tujuan Penataan Ruang: aman, nyaman, produktif, berkelanjutan Peninjauan Kembali RTRW PELAKSANAAN PENATAAN RUANG PENGATURAN PEMBINAAN PENGAWASAN Kondisi yang Diinginkan (T20) Pemanfaat- an Ruang Pengenda- lian Peman- faatan Ruang Kondisi setelah Pelak- sanaan Penata an Ruang (T5) Dokumen RTRW pada dasarnya adalah sebuah gambaran spasial 20 thn y.a.d.di wilayah rencana PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
  • 6. Isu strategis penyelenggaraan penataan ruang di daerah 6
  • 7. BHP_DJPR_Kem.PU Pelaksanaan penataan ruang di Indonesia saat ini yang telah mulai memasuki babak baru, yaitu pemanfaatan ruang berdasarkan rencana tata ruang yang telah ditetapkan dan pengendalian pemanfaatan melalui penerapan sanksi bidang penataan ruang ruang agar pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang.
  • 8. PEMBINAAN Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan Ruang Perencanaan Tata Ruang PENGATURAN PENGAWASAN SISTEM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG Tahap Perencanaan tata ruang hampir selesai dengan telah terbitnya 1. 33 Perda RTRW Provinsi dari 34 Provinsi (97,05%) 2. 381 Perda RTRW Kabupaten dari 415 Kabupaten (91,80%) 3. 88 Perda RTRW Kota dari 93 Kota (94,62%) 1. ERA PENGENDALIAN : APA ITU? NO NAMA PROVINSI/ KABUPATEN/ KOTA NOMOR PERDA PERDA YANG SUDAH MEMASUKI WAKTU PENINJAUAN KEMBALI Provinsi Banten No. 2 Tahun 2011 √ 1 Kab. Lebak No. 2 Tahun 2014 - 2 Kab. Pandegalang No. 3 Tahun 2011 √ 3 Kab. Serang No. 10 Tahun 2011 √ 4 Kab. Tangerang No 13 Tahun 2011 √ 5 Kota Cilegon No 3 Tahun 2011 √ 6 Kota Serang No. 6 Tahun 2011 √ 7 Kota Tangerang No. 6 Tahun 2012 √ 8 Kota Tangerang Selatan No. 15 tahun 2011 √ Tahap Pemanfaatan : 1. Indikasi Program ≅ RPJMN Provinsi, RPJM Kab/Kota 2. Ijin lokasi pembangunan
  • 10. Esensi Pengendalian Pemanfaatan Ruang 10 Kualitas Pemanfaatan Ruang Waktu Kondisi Ruang yang diinginkan (RTRW t-20) Kondisi Ruang saat ini (RTRW t-0) Tekanan-tekanan yang menyebabkan terjadinya penyimpangan pemanfaatan ruang Kondisi Ruang yang semakin buruk Upaya-upaya pengendalian pemanfaatan ruang agar sejalan dengan RTRW Pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan untuk menjamin terwujudnya tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang
  • 11. Isu Pengendalian Pemanfaatan Ruang BHP_DJPR_Kem. PU Kualitas Rencana Tata Ruang Proses penyusunan rencana tata ruang berdasarkan UUPR dilakukan dengan berjenjang dan komplementer. Kelengkapan Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan ruang dilakukan terkendali dengan mengacu pada fungsi ruang yang ditetapkan dalam RTR dan memperhatikan instrumen pengendalian pemanfaatan ruang (peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi). Kesadaran Hukum Masyarakat UUPR menjadi landasan untuk menumbuhkan kesadaran hukum masyarakat melalui pengenaan sanksi administratif dan sanksi pidana terhadap pelaku pelanggaran pemanfaatan ruang atas rencana tata ruang yang berlaku. 1 . 2 . 3 . Kepastian Hukum Pemanfaatan Ruang Penerapan instrumen pengendalian pemanfaatan ruang perlu dilaksanakan dengan konsisten untuk mewujudkan kepastian hukum pemanfaatan ruang. 4 .
  • 12. Permasalahan dan Tantangan Penataan Ruang PERMASALAHAN Kemacetan Banjir Permukiman Kumuh Timbunan Sampah Alih Fungsi Lahan BHP_DJPR_Kem. PU Penataan ruang di diselenggarakan untuk menyelesaikan permasalahan pemanfaatan ruang perkotaan
  • 13. Penyelenggaraan penataan ruang berdasarkan UUPR dilaksanakan untuk mewujudkan kesetaraan pembangunan Indonesia yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan BHP_DJPR_Kem. PU Pemanfaatan Ruang yang Merusak Hutan Kesenjangan Pembangunan/Investasi Antar dan di dalam Wilayah Disintegrasi NKRI … lanjutan
  • 14. Tantangan pada tataran kota/kabupaten (mikro) 14 Keseimbangan dari berbagai fungsi-fungsi hunian, non-hunian, serta kawasan lindung setempat (sempadan jalan, bangunan, sungai, danau, pantai)
  • 15. Tantangan pada tataran subnasional/provinsi (meso) 15 40-60 % untuk kawasan lindung? Keseimbangan antara wilayah hulu dan hilir, dengan menetapakan kawasan hulu sebagai kawasan lindung
  • 16. Tantangan pada tataran nasional (makro) 16 Keseimbangan antara pembangunan antarwilayah
  • 17. Tantangan Urban Sprawl di Wilayah Jabodetabek 17 Sumber: Hudalah, 2012
  • 18. Tantangan Pengendalian Pemanfaatan Ruang pada Proyek Strategis Nasional di Provinsi Banten 18 Tol Kunciran – Serpong Tol Serpong – Cinere Tol Serpong Balaraja Kereta Api Express SHIA (Soekarno Hatta – Sudirman) Bendungan Sindang Heula Bendungan Karian Kawasan Industri Wilmar Serang KEK Tanjung Lesung Percepatan Infrastruktur transportasi, listrik, dan air di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (Tanjung Lesung) Kaw. Industri Prioritas / KEK Sarpras KA Dalam Kota Infrastruktur jalan tol Bendungan dan irigasi Pariwisata
  • 20. Instrumen pengendalian pemanfaatan ruang 20 PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG Upaya untuk mewujudkan Tertib Tata Ruang PERATURAN ZONASI PERIZINAN PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF PENGENAAN SANKSI 1 2 3 4 1 2 3 4 Instrumen Pencegahan (ex-ante factum) Instrumen Penindakan/ Penertiban (post factum) UU No. 26/2007 Pasal 35 Pengendalian = Pencegahan + Penindakan
  • 23. Perizinan 23 RTRW Kab/Kota RDTR Kab/Kota PZ Dasar Pemberian Izin IZIN PRINSIP IZIN LOKASI IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN IZIN LAIN BERDASARKAN PERATURAN PER-UU-AN • Diberikan berdasarkan RTRW Kab/Kota • Izin Prinsip belum dapat dijadikan dasar untuk pelaksanaan kegiatan • Izin Lokasi diperlukan untuk pemanfaatan ruang > 1 Ha utk non pertanoan dan > 25 Ha utk pertanian • Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah merupakan dasar untuk permohonan mendirikan bangunan • Dasar mendirikan bangunan dalam rangka pemanfaatan ruang • Diberikan berdasarkan peraturan zonasi • Sebagai surat bukti dari Pemda untuk mendirikan bangunan sesuai fungsi yang telah ditetapkan • Bentuk izin lain yang dikeluarkan oleh masing-masing sektor dan/ instansi yang berwenang Berdasarkan PP 15 Tahun 2010, Pasal 160 - 167
  • 24. Insentif dan disinsentif 24 INSENTIF DISINSENTIF KRITERIA BENTUK TATA CARA • Kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang didorong pengembangannya • Menghormati hak orang • Kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang dibatasi pengembangannya • Menghormati hak orang • Pemberian keringanan pajak • Pengurangan distribusi • Pemberian kompensasi • Subsidi silang • Kemudahan perizinan • Imbalan • Sewa ruang • Urun saham • Penyediaan sarpras • Pengahargaan • Publikasi & promosi • Pengenaan pajak tinggi • Kewajiban memberi kompensasi • Persyaratan khusus dalam perizinan • Kewajiban memberi imbalan • Pembatasan penyediaan sarpras Pemerintah Pemda 1 Pemerintah & Pemda Fiskal Non Fiskal Fiskal Non Fiskal Pemerintah Pemda 1 Pemerintah & Pemda Berdasarkan PP 15 Tahun 2010 Ps. 170 Ps. 176 Ps. 171 Ps. 177
  • 26. IV. … lanjutan ruang darat ruang dalam bumi ruang laut ruang udara Bentuk Pelanggaran Pemanfaatan Ruang • Pemanfaatan ruang hutan seperti misalnya penebangan hutan yang tidak sesuai zona peruntukan hutan maupun yang tidak dilengkapi izin pemanfaatan ruang bidang kehutanan • Pertambangan yang melanggar izin pemanfaatan ruang maupun tidak sesuai RTR • Penutupan akses jalan umum • Pembangunan bangunan yang tidak sesuai peruntukan ruang • dll • Kegiatan explorasi dan expoitasi sumber daya alam dalam bumi yang tidak sesuai dengan penetapan struktur ruang dan pola ruang dalam RTR • dll • Kegiatan pengeboran lepas pantai yang tidak sesuai koordinat peruntukan ruang di ruang laut • Kegiatan penangkapan ikan yang menyalahi zona peruntukan kawasan penangkapan ikan • dll • Pembangunan bangunan tinggi yang menyalahi ketentuan perizinan mendirikan bangunan dan peraturan perundang-undangan • Pembangunan menara-menara telekomunikasi yang tidak sesuai peruntukan kawasan dalam RTR • dll BHP_DJPR_Kem.PU
  • 27. Bentuk-bentuk perubahan pemanfaatan ruang 27 EKOSISTEM ALAMI (Natural Ecosystem) EKOSISTEM ALAM DIBUDIDAYAKAN (Cultivated Ecosystem) EKOSISTEM KAWASAN TERBANGUN (Built Ecosystem) EKOSISTEM YANG RUSAK DAN TERDEGRADASI (Degraded Ecosystem) EKOSISTEM ALAM TERMODIFIKASI (Modified Natural Ecosystem) Kawasan (Fungsi) Lindung Kawasan (Fungsi) Budidaya Kawasan yang Perlu DIrehabilitasi
  • 28. PELAKSANAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG OLEH KEMENTERIAN ATR/BPN
  • 29. Pengawasan Teknis 2016 Pengawasan Teknis Khusus Status per 17 November 2016 NO PROVINSI ASPEK PENILAIAN PERSENTASE KINERJA RANKING ASPEK PENGATURAN PENATAAN RUANG ASPEK PEMBINAAN PENATAAN RUANG ASPEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG 25% 45% 30% 1 Jawa Timur 83,68 94,78 85,89 89,34 Memuaskan 1 2 Jawa Barat 74,67 94,54 90,50 88,36 Memuaskan 2 3 DI Yogyakarta 62,04 94,42 97,93 87,38 Memuaskan 3 4 Jawa Tengah 62,98 96,13 88,00 85,40 Memuaskan 4 5 Bali 79,20 95,31 70,14 83,73 Baik 5 6 DKI Jakarta 99,60 62,33 85,54 78,61 Baik 6 7 Banten 53,71 55,79 25,03 46,04 Kurang 7 >85 : memuaskan >55-69 : cukup >69-85 : baik <55 : kurang Keterangan :
  • 30. Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Kota Cilegon (2016) No Aspek Bobot (%) A Konsistensi Struktur Ruang 36,70 1. Sistem Pusat Kegiatan 20,00 2. Sistem Jaringan Prasarana 16,70 B Konsistensi Pola Ruang 54,55 1. Kawasan Lindung 25,50 2. Kawasan Budidaya 29,05 Total 91,25 Sesuai (%) Tidak Sesuai (%) Keterangan Kawasan Lindung 82,23 17,77 Simpangan Rendah Kawasan Budidaya 93,10 6,90 Simpangan Rendah Kota Cilegon 89,50 10,50 Simpangan Rendah Kota Cilegon
  • 31. Contoh detail ketidaksesuaian di Kota Cilegon: Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Pulomerak RENCANA Kawasan Pariwisata (Pulau Rida) EKSISTING Kawasan Industri KATEGORI Simpangan Tinggi KETERANGAN • Industri yang sudah terbangun sudah memiliki Izin Usaha Industri • Tanah kosong yang terlihat pada gambar sudah di-kavling dan sudah memiliki izin usaha. • Awalnya luasan kawasan ini hanya 11 Ha, setelah dilakukan reklamasi bertambah luasan menjadi 14 Ha. X: 9347223 Y: 0611875 X: 9347263 Y: 0612353 LUAS PENYIMPANGAN 12,26 Ha/ 0,71% dari total luas penyimpangan REKOMENDASI • Melakukan audit pemanfaatan ruang. • Melakukan tindakan pulbaket di lokasi ini. 57
  • 32. AUDIT TATA RUANG JABODETABEKPUNJUR (2013) Pemanfaatan Ruang terhadap RTRW Di Kab. Tangerang Kawasan Perluasan Bandara, Ketidaksesuaian: Permukiman Kawasan Pertanian, Ketidaksesuaian: Industri Hutan Lindung, Ketidaksesuaian : Tambak Hunian Kepadatan Tinggi, Ketidaksesuaian: Industri Hutan Lindung, Ketidaksesuaian : Pertanian Audit Makro Kawasan Tengah
  • 33. 33 Kawasan Fasilitas Bandara, Ketidaksesuaian : Permukiman AUDIT TATA RUANG JABODETABEKPUNJUR (2013) Pemanfaatan Ruang terhadap RTRW Di Kota Tangerang Audit Makro Kawasan Tengah
  • 34. 34 Pengembangan perumahan Beranda Rempoa, menurut informasi diduga akan merubah fungsi ruang di Situ Kayu menjadi perumahan Kondisi Situ Kayu Antap yang sudah berubah fungsi menjadi lahan terlantar berupa lahan kering Salah satu akses masuk ke Situ Kayu Antap yang ditutup AUDIT TATA RUANG JABODETABEKPUNJUR (2013) Pemanfaatan Ruang terhadap RTRW Di Kota Tangerang Selatan Audit Mikro Kawasan Tengah
  • 35. P E M A S A N G A N PA PA N P E R I N G ATA N Dalam rangka Perlindungan dan Optimalisasi Fungsi Situ, Danau, Embung, dan Waduk (SDEW)
  • 36. P E M A S A N G A N PA PA N P E R I N G ATA N Dalam rangka penertiban terhadap pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang
  • 37. P e r l i n d u n g a n d a n O p t i m a l i s a s i S D E W Perjanjian Kerja Sama Perlindungan dan Optimalisasi Fungsi SDEW antara 3 Kementerian Hasil Rumusan: 1. Kondisi SDEW dan sumber air permukaan lainnya saat ini banyak yang hilang dan berkurang luasannya, hal tersebut diakibatkan adanya okupasi. Diperlukan upaya legalisasi kekayaan negara (SDEW dan sumber air permukaan lainnya) berupa sertipikat; 2. Dalam rangka implementasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh 4 eselon I diperukan sinergitas antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, masyarakat, dan swasta. Disepakati bahwa Kementerian ATR/BPN sebagai leader sedangkan Kementerian PUPR harus menentukan klaim atas batas tanah SDEW dan sumber air permukaan lainnya; 3. Kementerian ATR/BPN melalui Ditjen PPRPT melakukan penyusunan instrumen pengendalian pemanfaatan ruang pada SDEW dan sumber air permukaan lainnya; 4. Kementerian ATR/BPN melakukan langkah-langkah percepatan legalisasi asset SDEW; 5. Kemendagri mengawal urusan Pemerintah Daerah yang terkait dengan proses penetapan batas serta legalisasi SDEW; dan 6. Ketiga kementerian segera menyusun rencana kerja dan penganggarannya.
  • 38. P e r l i n d u n g a n d a n O p t i m a l i s a s i S D E W Sebagai salah satu upaya perlindungan dan optimalisasi fungsi SDEW, dilakukan penerbitan sertipikat tanah untuk memberikan kepastian hukum terhadap aset SDEW
  • 39. BEST PRACTICE PELAKSANAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DI DAERAH
  • 40. Pergub Jawa Timur Nomor 80 Tahun 2014 tentang Pemanfaatan Ruang pada Kawasan Pengendalian Ketat Skala Regional di Provinsi Jawa Timur Kawasan Pengendalian Ketat merupakan kawasan yang memerlukan pengawasan secara khusus dan dibatasi pemanfaatannya untuk mempertahankan daya dukung, mencegah dampak negatif, dan menjamin proses pembangunan yang berkelanjutan di Provinsi Jawa Timur. Kawasan perdagangan regional Kawasan kaki jembatan Suramadu wilayah aliran sungai, sumber air dan stren kali dengan sempadannya Kawasan sekitar fasilitas transportasi prasarana wilayah dalam skala regional kawasan rawan bencana kawasan lindung prioritas dan pertambangan skala regional kawasan konservasi yang bersifat unik dan khas kawasan untuk kegiatan yang mengubah rona wilayah dan administratif Jawa Timur kawasan lainnya yang dianggap memenuhi kriteria kawasan pengendalian ketat Kawasan perdagangan regional Kawasan kaki jembatan Suramadu wilayah aliran sungai, sumber air dan stren kali dengan sempadannya Kawasan sekitar fasilitas transportasi prasarana wilayah dalam skala regional kawasan rawan bencana kawasan lindung prioritas dan pertambangan skala regional
  • 41. Perwali Bandung Nomor 1032 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Bandung Nomor 548 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penerapan Sanksi Administratif Dalam Penyelenggaraan Bangunan Gedung Perwali Penerapan Sanksi Administratif di Kota Bandung Menjadi dasar hukum dalam melakukan optimalisasi penerapan sanksi serta untuk meningkatkan kepatuhan penanggung jawab atau pemilik bangunan dan bangun bangunan dalam menaati ketentuan peraturan perundang- undangan
  • 42. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2016 Pedoman Pengendalian Kawasan Bandung Utara sebagai Kawasan Strategis Provinsi Jawa Barat TUJUAN Mewujudkan peningkatan fungsi lindung terhadap tanah, air, udara, flora dan fauna Meningkatkan pengendalian dan penertiban ruang di KBU untuk menjamin pembangunan yang berkelanjutan Mewujudkan kepastian hukum dalam pengendalian di KBU Kabupaten Bandung Kota Bandung Kota Cimahi Kabupaten Bandung Barat Kawasan Bandung Utara W I L A Y A H
  • 43. a. Zona L-1, adalah Zona Konservasi atau Lindung Utama, meliputi kawasan lindung, terutama kawasan hutan lindung, hutan konservasi b. Zona L-2, adalah Zona Lindung Tambahan, meliputi kawasan hutan masyarakat, kawasan rawan bencana II dan I Gunung Api Tangkuban Parahu, kawasan perbedaan dengan fungsi resapan air tinggi; c. Zona B-1, adalah Zona Pemanfaatan Perdesaan, merupakan kawasan dengan tingkat kepadatan wilayah sedang sampai rendah d. Zona B-2, adalah Zona Pemanfaatan Perkotaan, merupakan kawasan dengan tingkat kepadatan wilayah sedang sampai tinggi; e. Zona B-3, adalah Zona Pemanfaatan Terbatas Perdesaan, merupakan kawasan dengan tingkat kepadatan wilayah sedang sampai rendah; f. Zona B-4, adalah Zona Pemanfaatan Terbatas Perkotaan, merupakan kawasan dengan tingkat kepadatan wilayah sedang sampai tinggi; g. Zona B-5, adalah Zona Pemanfaatan Sangat Terbatas Perkotaan, merupakan kawasan dengan tingkat kepadatan wilayah sedang sampai tinggi. Pembagian Zona di Kawasan Bandung Utara
  • 44. Inovasi Penerapan Teknik Peraturan Zonasi di DKI Jakarta dilakukan dengan penerapan TPZ pada kawasan-kawasan tertentu yang ditetapkan pengaturannya pada Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang RDTR dan Peraturan Zonasi DKI Jakarta  Zona Bonus (bonus zoning)  Zona TDR (Transfer Development Right)  Zona Pertampalan (overlay zoning)  Zona Permufakatan (Negotiated zoning)  Zona Khusus (Special Zoning)  Zona Pengendalian Pertumbuhan (Growth Control Zoning)  Zona Pelestarian Cagar Budaya dan Sejarah (History/Perservation
  • 46. Inovasi Pengendalian Terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Provinsi DIY Salah satunya dilakukan melalui Program Sertipikasi Lahan Sawah, yang mencantumkan catatan dalam sertipikat tanah pertanian agar tidak dialihfungsikan menjadi lahan
  • 48. 1 . P e n g e n d a l i a n P e m a n f a a t a n R u a n g 1) Permen ATR/Kepala BPN no 9 tahun 2017 tentang Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang 2) Rapermen ATR/Kepala BPN tentang Perizinan 3) Rapermen ATR/Kepala BPN tentang Peraturan Zonasi 4) Rapermen ATR/Kepala BPN tentang Insentif/Disinsentif 5) Rapermen Rencana Teknis Antara/Interim Development Plan (IDAP) 2 . P e n e r t i b a n P e m a n f a a t a n R u a n g 1) Permen ATR/Kepala BPN no 3 tahun 2017 tentang PPNS Penataan Ruang 2) Permen ATR/Kepala BPN no 17 tahun 2017 tentang Pedoman Audit Tata Ruang 3) Rapermen ATR/Kepala BPN tentang Pelindungan dan Pelaksanaan tugas PPNS 4) Rapermen Rapermen ATR/Kepala BPN tentang Pengenaan Sanksi Administratif bidang Penataan Ruang 5) Petunjuk Teknis Standar Operasional Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran Pemanfaatan Ruang 6) Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pendampingan Penertiban Pemanfaatan Ruang di Daerah NSPK UNTUK PELAKSANAAN PENGENDALIAN LEBIH EFEKTIF
  • 49. 3 . P e n g e n d a l i a n d a n P e m a n t a u a n P e r t a n a h a n 1) Raperpres tentang Percepatan Penetapan Lahan Sawah Berkelanjutan dan Pengendalalian Alih Fungsi Lahan Sawah 2) Rapermen ATR/Kepala BPN tentang Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah 3) Rapermen ATR/Kepala BPN tentang Pengendalian dan Pemantauan Pertanahan 4 . P e n e r t i b a n T a n a h Te r l a n t a r 1) Revisi PP no.11/2010 tentang Penertiban Tanah Terlantar 2) Rapermen Revisi Perkaban no.4/2010 tentang Tata Cara Penertiban Tanah Terlantar dan No.5/2011 tentang Tata Cara Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar Lanjutan NSPK Untuk Pelaksanaan Pengendalian Lebih Efektif
  • 51. Penutup  Perkembangan Kawasan Perkotaan Jabodetabek menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pengendalian pemanfaatan ruang, khususnya di Provinsi Banten.  Perlunya peran aktif Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) untuk dapat mengefektifkan upaya pengendalian pemanfaatan ruang.  Dengan semakin berkembangnya permasalahan tata ruang yang ada, diperlukan berbagai inovasi dalam pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang, yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah dan permasalahan yang berkembang tersebut.  Kementerian ATR/BPN telah melaksanakan berbagai pilot project pengendalian pemanfaatan ruang, yang selanjutnya dapat direplikasi dan disempurnakan kembali pada pelaksanaan di daerah  Penyelesaian NSPK Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah menjadi prioritas Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah saat ini  Adanya NSPK di daerah sangat diperlukan sebagai landasan operasional pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang