SlideShare a Scribd company logo
Pengertian Dasar
Tanah adalah merupakan susunan butiran padat dan
pori-pori yang saling berhubungan satu sama lain
sehingga air dapat mengalir dari satu titik yang
mempunyai energi lebih tinggi ke titik yang mempunyai
energi lebih rendah. Studi mengenai aliran air melalui
pori-pori tanah diperlikan dalam mekanika tanah
karena hal ini sangat berguna dalam :
– memperkirakan jumlah rembesan air dalam tanah
– menyelidiki masalah-masalah yang menyangkut
pemompaan air untuk konstruksi di bawah tanah
– menganalisis kestabilan suatu bendungan tanah dan
konstruksi dinding penahan tanah yang terkena gaya
rembesan.
Menurut persamaan Bernoulli, tinggi energi total pada suatu titik di dalam air yang mengalir
dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dari tinggi tekanan, tinggi kecepatan, dan tinggi
elevasi; atau
Apabila persamaan Bernoulli di atas dipakai
untuk air yang mengalir melalui pori-pori
tanah, bagian dari persamaan yang
mengandung tinggi kecepatan dapat
diabaikan. Hal ini disebabkan karena
kecepatan rembesan air di dalam tanah
adalah sangat kecil. Maka dari itu, tinggi
energi total pada suatu titik dapat
dinyatakan sebagai berikut :
Gambar 1. Tekanan, elevasi, dan tinnggi enegi total energy
untuk aliran di dalam tanah
Kehilangan energi antara dua titik A dan B: Gradien Hidrolik :












 B
B
A Z
w
p
Z
w
pA
hBhAh
 L
h
i


3. HUKUM DARCY
Pada tahun 1856, Darcy memperkenalkan
suatu persamaan sederhana yang digunakan
untuk menghitung kecepatan aliran air yang
mengalir dalam tanah jenuh, dinyatakan
sbagai berikut :
dimana :
v = kecepatan aliran,
k = koefisien rembesan
kiv 
Hubungan antara kecepatan aliran dan kecepatan
rembesan dapat diturunkan dengan
menggunakan Gambar 4.3 yang menunjukkan
panjang tanah L dengan penampang melintang
total A. Apabila jumlah air yang mengalir melalui
tanah dalam satu satuan waktu adalah q maka:
Di mana:
Vs = kecepatan rembesan yang melalui pori –
pori tanah
As = luas pori-pori penampang melintang contoh
tanah.
Tetapi,
A = Av + As
di mana As = luas butiran dari penampang
melintang contoh tanah.
q = V(Av + As) = AvVs
di mana:
Vv = volume pori contoh tanah
Vs = volume butiran padat contoh tanah .
4. KOEFISIEN REMBESAN
Koefisien rembesan (coefficient of permeability) tergantung pada
beberapa factor , yaitu:
- kekentalan cairan,
- distribusi ukuran butir pori,
- distribusi ukuran butir,
- angka pori,
- kekasaran permukaan butiran tanah,
- dan derajat kejenuhan tanah.
Pada tanah berlempung struktur tanah memegang peranan penting
dalam dalam menentukan koefisien rembesan. Faktor-faktor lain
yang mempengaruhi sifat rembesan tanah lempung adalah
konsentrsi ion dan ketebalan lapisan air yang menempel pada
butiran lempung.
Tabel 1 harga-harga koefisien rembesan pada
umumnya.
Koefisien rembesan tanah yang tidak jenuh air
adalah rendah; harga tersebut akan bertambah
secara cepat dengan bertambahnya derajat
kejenuhan tanah yang bersangkutan. Koefisien
rembesan juga dapat dihubungkan dengan sifat
sifat dari cairan yang mengalir melalui tanah
yang bersangkutan dengan persamaan sebagai
berikut:
Penentuan Koefisisen Rembesan di
Laboratorium
Ada 2 metode, yaitu :
– Uji tinggi konstan
– Uji tinggi jatuh
Uji Rembesan dengan Tinggi Konstan
Dimana
• Q = Volume Air Yang
Dikumpulkan
• A = Luas Penampang Melintang
Tanah
• t = waktu yang digunakan untuk
mengumpulkan air
CONTOH HASIL PENGUJIAN
• Dari hasil suatu uji tinggi konstan di lab untuk
tanah pasir halus dengan diameter 150 mm
dan Panjang 300 mm adalah :
– Perbedaan tinggi konstan = 500 mm
– Waktu untuk mengumpulkan air = 5 menit
– Volume air yang dikumpulkan = 350 cc
– Temperatur air = 24 oC
Tentukan koefisien rembesan pada 20 oC
PENYELESAIAN
• Untuk uji rembesan konstan
Diket Q=350 cc (350 x 103 mm3), L=300 mm, A
=phi .75.75 =17671,46 mm2, h = 500 mm t = 5
x 60 = 300 dt
Maka k = (350 x 103 ) x 300
17671,46 x 500 x 300
= 3,96 x 10-2mm/dt
Ƞ24 /ƞ2o = 0,910 Jadi k20 = (3,96 x 10-2)x0,910
=3,604 x 10-2 mm/dt
Tingggi Jatuh
• q = jumlah air yang mengalir melalui
tanah persatuan waktu
• a = luas penampang pipa inlet
• A = luas peanampang contoh tanah

More Related Content

What's hot

Mekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 okMekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 ok
Marfizal Marfizal
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Indah Rosa
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
muhamad ulul azmi
 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geser
Jaka Jaka
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
candrosipil
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
Nurul Angreliany
 
Persamaan kecepatan
Persamaan kecepatanPersamaan kecepatan
Persamaan kecepatan
Adunk Putra
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
vieta_ressang
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
noussevarenna
 
Lingkaran Mohr utk tegangan
Lingkaran Mohr utk teganganLingkaran Mohr utk tegangan
Lingkaran Mohr utk tegangan
Christian indrajaya, ST, MT
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
andribacotid
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
M Hayale
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Lampung University
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
 
Prinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanahPrinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanah
Yusrizal Mahendra
 
Loncatan air
Loncatan airLoncatan air
Loncatan air
Trie Djunianto
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutan
Jaka Jaka
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapur
herewith sofian
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
antonius giovanni
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
Saedi Saputra Siagian
 

What's hot (20)

Mekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 okMekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 ok
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geser
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Persamaan kecepatan
Persamaan kecepatanPersamaan kecepatan
Persamaan kecepatan
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
Lingkaran Mohr utk tegangan
Lingkaran Mohr utk teganganLingkaran Mohr utk tegangan
Lingkaran Mohr utk tegangan
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Prinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanahPrinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanah
 
Loncatan air
Loncatan airLoncatan air
Loncatan air
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutan
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapur
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
 

Similar to Mektan bab 4 rembesan tanah

6&7.SLIDE REMBESAN RINGKAS Rembesan air tanah
6&7.SLIDE REMBESAN RINGKAS Rembesan air tanah6&7.SLIDE REMBESAN RINGKAS Rembesan air tanah
6&7.SLIDE REMBESAN RINGKAS Rembesan air tanah
MuhammadRahmanYulian
 
Kuliah 5 Aliran Air Dalam Tanah.pptx
Kuliah 5 Aliran Air Dalam Tanah.pptxKuliah 5 Aliran Air Dalam Tanah.pptx
Kuliah 5 Aliran Air Dalam Tanah.pptx
Ilham Ipong
 
7 Mektan.AirTanah.pptx
7 Mektan.AirTanah.pptx7 Mektan.AirTanah.pptx
7 Mektan.AirTanah.pptx
sugiharto62
 
ALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptxALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptx
AthThariq3
 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
ZHENAHARYOP
 
HYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptxHYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptx
DestiaSuci2
 
4-rembesan-1.ppt
4-rembesan-1.ppt4-rembesan-1.ppt
4-rembesan-1.ppt
hendra983874
 
5 teori konsolidasi
5 teori konsolidasi5 teori konsolidasi
5 teori konsolidasi
Jaka Jaka
 
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontalHubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
frdb76
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Aswar Amiruddin
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Marfizal Marfizal
 
ilmu tanah.ppt
ilmu tanah.pptilmu tanah.ppt
ilmu tanah.ppt
DikaSaputra38
 
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi02055 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
silksady
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Yahya M Aji
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okkMekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Marfizal Marfizal
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Health Polytechnic of Bandung
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Mektan bab 7
Mektan bab 7Mektan bab 7
Mektan bab 7
Shaleh Afif Hasibuan
 
Pert.9 Stabilitas Aliran Filtrasi1.ppt
Pert.9 Stabilitas Aliran Filtrasi1.pptPert.9 Stabilitas Aliran Filtrasi1.ppt
Pert.9 Stabilitas Aliran Filtrasi1.ppt
JimyMotalisa
 
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
SudrajatDadan
 

Similar to Mektan bab 4 rembesan tanah (20)

6&7.SLIDE REMBESAN RINGKAS Rembesan air tanah
6&7.SLIDE REMBESAN RINGKAS Rembesan air tanah6&7.SLIDE REMBESAN RINGKAS Rembesan air tanah
6&7.SLIDE REMBESAN RINGKAS Rembesan air tanah
 
Kuliah 5 Aliran Air Dalam Tanah.pptx
Kuliah 5 Aliran Air Dalam Tanah.pptxKuliah 5 Aliran Air Dalam Tanah.pptx
Kuliah 5 Aliran Air Dalam Tanah.pptx
 
7 Mektan.AirTanah.pptx
7 Mektan.AirTanah.pptx7 Mektan.AirTanah.pptx
7 Mektan.AirTanah.pptx
 
ALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptxALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptx
 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
 
HYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptxHYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptx
 
4-rembesan-1.ppt
4-rembesan-1.ppt4-rembesan-1.ppt
4-rembesan-1.ppt
 
5 teori konsolidasi
5 teori konsolidasi5 teori konsolidasi
5 teori konsolidasi
 
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontalHubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
Hubungan koefesien konsolidasi_arah_vertikal_dan_horisontal
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 
ilmu tanah.ppt
ilmu tanah.pptilmu tanah.ppt
ilmu tanah.ppt
 
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi02055 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okkMekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Mektan bab 7
Mektan bab 7Mektan bab 7
Mektan bab 7
 
Pert.9 Stabilitas Aliran Filtrasi1.ppt
Pert.9 Stabilitas Aliran Filtrasi1.pptPert.9 Stabilitas Aliran Filtrasi1.ppt
Pert.9 Stabilitas Aliran Filtrasi1.ppt
 
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
 

More from Shaleh Afif Hasibuan

Balok lentur dan geser baja
Balok lentur dan geser  bajaBalok lentur dan geser  baja
Balok lentur dan geser baja
Shaleh Afif Hasibuan
 
Kuat tekan baja SNI 1729:2020
Kuat tekan baja SNI 1729:2020Kuat tekan baja SNI 1729:2020
Kuat tekan baja SNI 1729:2020
Shaleh Afif Hasibuan
 
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
Shaleh Afif Hasibuan
 
Baja
BajaBaja
Perencanaan geometrik jalan raya
Perencanaan geometrik jalan rayaPerencanaan geometrik jalan raya
Perencanaan geometrik jalan raya
Shaleh Afif Hasibuan
 
Merencanakan Bendung - weir dengan debit periode ulang 100 tahun untuk jenis ...
Merencanakan Bendung - weir dengan debit periode ulang 100 tahun untuk jenis ...Merencanakan Bendung - weir dengan debit periode ulang 100 tahun untuk jenis ...
Merencanakan Bendung - weir dengan debit periode ulang 100 tahun untuk jenis ...
Shaleh Afif Hasibuan
 
Marka lapangan terbang
Marka lapangan terbangMarka lapangan terbang
Marka lapangan terbang
Shaleh Afif Hasibuan
 
Perhitungan pertemuan balok dan kolom
Perhitungan pertemuan balok dan kolomPerhitungan pertemuan balok dan kolom
Perhitungan pertemuan balok dan kolom
Shaleh Afif Hasibuan
 
Perhitungan tulangan balok
Perhitungan tulangan balokPerhitungan tulangan balok
Perhitungan tulangan balok
Shaleh Afif Hasibuan
 
Perhitungan tulangAN kolom
Perhitungan tulangAN kolomPerhitungan tulangAN kolom
Perhitungan tulangAN kolom
Shaleh Afif Hasibuan
 
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Shaleh Afif Hasibuan
 
momen pelat cangkang pada tumpuan sederhana
momen pelat cangkang pada tumpuan sederhanamomen pelat cangkang pada tumpuan sederhana
momen pelat cangkang pada tumpuan sederhana
Shaleh Afif Hasibuan
 
Karakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintasKarakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintas
Shaleh Afif Hasibuan
 
menentukan momen arah sumbu x dan y pada pelat
menentukan momen arah sumbu x dan y pada pelatmenentukan momen arah sumbu x dan y pada pelat
menentukan momen arah sumbu x dan y pada pelat
Shaleh Afif Hasibuan
 
beban harmonis dinamika struktur
beban harmonis  dinamika strukturbeban harmonis  dinamika struktur
beban harmonis dinamika struktur
Shaleh Afif Hasibuan
 
contoh layout bandara udara di dunia
contoh layout bandara udara di duniacontoh layout bandara udara di dunia
contoh layout bandara udara di dunia
Shaleh Afif Hasibuan
 
Desain sengkang struktur beton bertulang
Desain sengkang struktur beton bertulangDesain sengkang struktur beton bertulang
Desain sengkang struktur beton bertulang
Shaleh Afif Hasibuan
 
Desain balok beton bertulang
Desain balok beton bertulangDesain balok beton bertulang
Desain balok beton bertulang
Shaleh Afif Hasibuan
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
Shaleh Afif Hasibuan
 
menghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja kompositmenghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja komposit
Shaleh Afif Hasibuan
 

More from Shaleh Afif Hasibuan (20)

Balok lentur dan geser baja
Balok lentur dan geser  bajaBalok lentur dan geser  baja
Balok lentur dan geser baja
 
Kuat tekan baja SNI 1729:2020
Kuat tekan baja SNI 1729:2020Kuat tekan baja SNI 1729:2020
Kuat tekan baja SNI 1729:2020
 
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
Kuat tarik baja mengacu SNI 1729:2020
 
Baja
BajaBaja
Baja
 
Perencanaan geometrik jalan raya
Perencanaan geometrik jalan rayaPerencanaan geometrik jalan raya
Perencanaan geometrik jalan raya
 
Merencanakan Bendung - weir dengan debit periode ulang 100 tahun untuk jenis ...
Merencanakan Bendung - weir dengan debit periode ulang 100 tahun untuk jenis ...Merencanakan Bendung - weir dengan debit periode ulang 100 tahun untuk jenis ...
Merencanakan Bendung - weir dengan debit periode ulang 100 tahun untuk jenis ...
 
Marka lapangan terbang
Marka lapangan terbangMarka lapangan terbang
Marka lapangan terbang
 
Perhitungan pertemuan balok dan kolom
Perhitungan pertemuan balok dan kolomPerhitungan pertemuan balok dan kolom
Perhitungan pertemuan balok dan kolom
 
Perhitungan tulangan balok
Perhitungan tulangan balokPerhitungan tulangan balok
Perhitungan tulangan balok
 
Perhitungan tulangAN kolom
Perhitungan tulangAN kolomPerhitungan tulangAN kolom
Perhitungan tulangAN kolom
 
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
 
momen pelat cangkang pada tumpuan sederhana
momen pelat cangkang pada tumpuan sederhanamomen pelat cangkang pada tumpuan sederhana
momen pelat cangkang pada tumpuan sederhana
 
Karakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintasKarakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintas
 
menentukan momen arah sumbu x dan y pada pelat
menentukan momen arah sumbu x dan y pada pelatmenentukan momen arah sumbu x dan y pada pelat
menentukan momen arah sumbu x dan y pada pelat
 
beban harmonis dinamika struktur
beban harmonis  dinamika strukturbeban harmonis  dinamika struktur
beban harmonis dinamika struktur
 
contoh layout bandara udara di dunia
contoh layout bandara udara di duniacontoh layout bandara udara di dunia
contoh layout bandara udara di dunia
 
Desain sengkang struktur beton bertulang
Desain sengkang struktur beton bertulangDesain sengkang struktur beton bertulang
Desain sengkang struktur beton bertulang
 
Desain balok beton bertulang
Desain balok beton bertulangDesain balok beton bertulang
Desain balok beton bertulang
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
menghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja kompositmenghitung Momen Ultimate baja komposit
menghitung Momen Ultimate baja komposit
 

Recently uploaded

Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLNPROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
tejakusuma17
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalanPerencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
MarvinPatrick1
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 

Recently uploaded (9)

Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLNPROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalanPerencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 

Mektan bab 4 rembesan tanah

  • 1. Pengertian Dasar Tanah adalah merupakan susunan butiran padat dan pori-pori yang saling berhubungan satu sama lain sehingga air dapat mengalir dari satu titik yang mempunyai energi lebih tinggi ke titik yang mempunyai energi lebih rendah. Studi mengenai aliran air melalui pori-pori tanah diperlikan dalam mekanika tanah karena hal ini sangat berguna dalam : – memperkirakan jumlah rembesan air dalam tanah – menyelidiki masalah-masalah yang menyangkut pemompaan air untuk konstruksi di bawah tanah – menganalisis kestabilan suatu bendungan tanah dan konstruksi dinding penahan tanah yang terkena gaya rembesan.
  • 2. Menurut persamaan Bernoulli, tinggi energi total pada suatu titik di dalam air yang mengalir dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dari tinggi tekanan, tinggi kecepatan, dan tinggi elevasi; atau
  • 3. Apabila persamaan Bernoulli di atas dipakai untuk air yang mengalir melalui pori-pori tanah, bagian dari persamaan yang mengandung tinggi kecepatan dapat diabaikan. Hal ini disebabkan karena kecepatan rembesan air di dalam tanah adalah sangat kecil. Maka dari itu, tinggi energi total pada suatu titik dapat dinyatakan sebagai berikut :
  • 4. Gambar 1. Tekanan, elevasi, dan tinnggi enegi total energy untuk aliran di dalam tanah Kehilangan energi antara dua titik A dan B: Gradien Hidrolik :              B B A Z w p Z w pA hBhAh  L h i  
  • 5. 3. HUKUM DARCY Pada tahun 1856, Darcy memperkenalkan suatu persamaan sederhana yang digunakan untuk menghitung kecepatan aliran air yang mengalir dalam tanah jenuh, dinyatakan sbagai berikut : dimana : v = kecepatan aliran, k = koefisien rembesan kiv 
  • 6.
  • 7. Hubungan antara kecepatan aliran dan kecepatan rembesan dapat diturunkan dengan menggunakan Gambar 4.3 yang menunjukkan panjang tanah L dengan penampang melintang total A. Apabila jumlah air yang mengalir melalui tanah dalam satu satuan waktu adalah q maka: Di mana: Vs = kecepatan rembesan yang melalui pori – pori tanah As = luas pori-pori penampang melintang contoh tanah.
  • 8. Tetapi, A = Av + As di mana As = luas butiran dari penampang melintang contoh tanah. q = V(Av + As) = AvVs
  • 9. di mana: Vv = volume pori contoh tanah Vs = volume butiran padat contoh tanah .
  • 10.
  • 11. 4. KOEFISIEN REMBESAN Koefisien rembesan (coefficient of permeability) tergantung pada beberapa factor , yaitu: - kekentalan cairan, - distribusi ukuran butir pori, - distribusi ukuran butir, - angka pori, - kekasaran permukaan butiran tanah, - dan derajat kejenuhan tanah. Pada tanah berlempung struktur tanah memegang peranan penting dalam dalam menentukan koefisien rembesan. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi sifat rembesan tanah lempung adalah konsentrsi ion dan ketebalan lapisan air yang menempel pada butiran lempung.
  • 12. Tabel 1 harga-harga koefisien rembesan pada umumnya.
  • 13. Koefisien rembesan tanah yang tidak jenuh air adalah rendah; harga tersebut akan bertambah secara cepat dengan bertambahnya derajat kejenuhan tanah yang bersangkutan. Koefisien rembesan juga dapat dihubungkan dengan sifat sifat dari cairan yang mengalir melalui tanah yang bersangkutan dengan persamaan sebagai berikut:
  • 14. Penentuan Koefisisen Rembesan di Laboratorium Ada 2 metode, yaitu : – Uji tinggi konstan – Uji tinggi jatuh
  • 15. Uji Rembesan dengan Tinggi Konstan Dimana • Q = Volume Air Yang Dikumpulkan • A = Luas Penampang Melintang Tanah • t = waktu yang digunakan untuk mengumpulkan air
  • 16. CONTOH HASIL PENGUJIAN • Dari hasil suatu uji tinggi konstan di lab untuk tanah pasir halus dengan diameter 150 mm dan Panjang 300 mm adalah : – Perbedaan tinggi konstan = 500 mm – Waktu untuk mengumpulkan air = 5 menit – Volume air yang dikumpulkan = 350 cc – Temperatur air = 24 oC Tentukan koefisien rembesan pada 20 oC
  • 17. PENYELESAIAN • Untuk uji rembesan konstan Diket Q=350 cc (350 x 103 mm3), L=300 mm, A =phi .75.75 =17671,46 mm2, h = 500 mm t = 5 x 60 = 300 dt Maka k = (350 x 103 ) x 300 17671,46 x 500 x 300 = 3,96 x 10-2mm/dt Ƞ24 /ƞ2o = 0,910 Jadi k20 = (3,96 x 10-2)x0,910 =3,604 x 10-2 mm/dt
  • 18. Tingggi Jatuh • q = jumlah air yang mengalir melalui tanah persatuan waktu • a = luas penampang pipa inlet • A = luas peanampang contoh tanah