Teks tersebut membahas tentang media pembelajaran dalam pembelajaran IPA di SD. Terdapat berbagai jenis media yang dapat digunakan seperti benda konkrit, lingkungan alam, alat KIT IPA, charta, film, model, dan perangkat TIK. Media tersebut bermanfaat untuk menarik perhatian siswa dan memudahkan pemahaman konsep-konsep IPA. Pemeliharaan media pembelajaran juga perlu dilakukan agar tetap berfungsi dengan baik.
1. Hal 1 dari 12
MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN IPA SD
(Materi Kuliah Pembelajaran IPA Kelas Tinggi)
Oleh : Ajang Rusmana *)
A. Definisi Media Pembelajaran
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan
peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini
cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia
dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran atau pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977), media pembelajaran adalah sarana
fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan
sebagainya. Kemudian menurut National Education Association (1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam
bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi
yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran.
Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai
proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media
pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik.
Dalam dunia pendidikan, penggunaan media pembelajaran seringkali
menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) Edgar Dale,
yang membutuhkan media seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh
guru dan audio-visual. Menurut Dale (1946) menjelaskan bahwa hasil belajar
seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung (konkrit), kenyataan yang ada
di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai
kepada lambang verbal (abstrak). Semakin ke atas puncak kerucut semakin
2. Hal 2 dari 12
abstrak media penyampai pesan itu. Proses belajar dan interaksi mengajar tidak
harus dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang
paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok peserta didik yang
dihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajar. Pengalaman langsung akan
memberikan informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu,
oleh karena peserta didik dalam belajar akan melibatkan indera penglihatan,
pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba.
Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale
B. Manfaat Media Pembelajaran
Pada umumnya para ahli memiliki persamaan pendapat bahwa belajar
IPA adalah mempelajari tentang fenomena alam. Fenomena alam ini umumnya
telah ada dalam pemikiran peserta didik sebelum datang ke sekolah yang sering
disebut sebagai konsepsi. Konsepsi ini mungkin salah atau mungkin juga sudah
benar. Belajar adalah menjembatani antara konsepsi yang telah dimiliki peserta
didik dan konsep baru yang dipelajari atau lebih dikenal dengan nama paham
konstruktivisme. Guru penganut paham konstruktivisme akan meninggalkan
metoda ceramah, dan beralih pada metode yang dapat mengaktifkan peserta
ABSTRAK
KONKRIT
Simbol
Verbal
Simbol
Visual
Rekaman
Radio
Film
Televisi
Pameran
Darmawisata
Demonstrasi
Pengalaman yang Didramatisir
Pengalaman yang Logis
Pengalaman Langsung Bertujuan
Manual, Tuntunan
Observasi
Model, Objek,
Spesimen
Wayang, Skrip,
Drama
Alat-alat, Bahan
Mentah, Papan Tulis
Tuntunan Observasi
Poster, Display, Papan
Buletin
Video, CD Interaktif
Film, Video Tutorial
Berita Radio,
Sandiwara Radio
Bagan, Diagram,
Grafik
3. Hal 3 dari 12
didik untuk memperoleh pengetahuan atau informasi sendiri. Hal ini hanya dapat
terlaksana dengan baik bila tersedia media pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
Media pembelajaran yang dikemas dengan baik dapat menarik perhatian
peserta didik dan memotivasi peserta didik untuk belajar serta mengingatkan
kembali akan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dipelajari. Media
pembelajaran pun dapat menghubungkan kembali antara konsep-konsep yang
sudah diketahui dengan konsep-konsep yang akan dipelajari. Dengan demikian
keberadaan media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu maupun media
pengajaran dapat bermanfaat bagi peserta didik untuk memperoleh informasi
dan memperjelas informasi.
Media pembelajaran IPA merupakan alat yang sangat dibutuhkan oleh
guru SD untuk membantu peserta didik dalam memahami suatu konsep saat
belajar IPA, terutama media yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh peserta
didik. Sebagai alat bantu, keefektifan dalam penggunaan media itu sendiri sangat
bergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan dan memfasilitasi
media itu sendiri. Media pembelajaran digunakan untuk menggantikan sebagian
besar dari peran guru sebagai pemberi informasi atau pemberi materi pelajaran.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga pembelajaran
akan lebih efektif dan efisien. Tetapi manfaat praktis media pembelajaran di
dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi,
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan peserta didik
untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
4. Hal 4 dari 12
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya.
C. Bentuk Media Pembelajaran IPA SD
Media pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk membantu
membelajarkan peserta didik SD dalam belajar IPA, antara lain:
1. Benda-Benda Konkrit (Nyata)
Benda-benda konkrit adalah benda apa adanya atau benda asli tanpa
perubahan. Dengan menggunakan benda konkrit kualitas pembelajaran IPA
peserta didik akan meningkatkan karena peserta didik tidak hanya belajar
produk IPA tapi juga memperoleh pengetahuan IPA melalui keterampilan
proses sains.
Gambar 2. Rangkaian Listrik
Contoh media benda konkrit adalah rangkaian listrik, makhluk hidup
seperti tumbuhan dan hewan, pesawat sederhana, benda padat seperti batu,
benda cair seperti air dan benda gas seperti asap. Benda-benda tersebut
dapat dibawa ke ruang kelas untuk diamati, diklasifikasikan, diukur dan
dipelajari melalui keterampilan proses sains lainnya.
2. Lingkungan Alam
Untuk mengenal lingkungan alam, peserta didik dibawa ke tempat di
mana objek yang akan dipelajari berada atau hidup. Metode belajar seperti
ini sering disebut sebagai metoda karyawisata. Misalnya peserta didik dibawa
ke kebun sekolah untuk mengamati bagian-bagian tumbuhan atau gerakan
5. Hal 5 dari 12
air di parit untuk mengamati pengaruh gaya gravitasi terhadap benda-benda
di bumi.
Gambar 3. Belajar di Kebun Sekolah
3. Kotak Instrumen Terpadu (KIT) IPA
Gambar 4. Alat-alat dakam KIT IPA SD
Perangkat IPA ini terdapat di dalam suatu peti. Peti ini berisi alat
bantu belajar IPA yang sering dijumpai di dalam sebuah laboratorium. Alat-
alat laboratorium ini dapat digunakan oleh guru untuk didemonstrasikan atau
dikerjakan sendiri oleh peserta didik. Di dalam kit IPA terdapat beberapa
benda seperti contoh pada gambar di atas.
4. Charta, Slide Film, dan Film
Charta dan slide film dapat membantu guru dalam membelajarkan
peserta didik tentang benda atau makhluk hidup yang jauh dari lingkungan
peserta didik. Film dapat membantu peserta didik untuk mengetahui
6. Hal 6 dari 12
berbagai ekosistem dunia seperti padang rumput, padang pasir, hutan hujan
basah, tundra, laut dan sebagainya yang letaknya jauh dari lingkungan
sekitar peserta didik. Selain itu film-film tentang hewan akan menarik
perhatian peserta didik dan memberi motivasi pada peserta didik untuk
belajar dan bertanya.
5. Film Animasi
Film animasi tentang peredaran darah atau proses pencernaan
makanan dapat lebih mudah dipahami peserta didik dibandingkan bila
konsep-konsep tersebut diinformasikan kepada peserta didik dengan
menggunakan metoda ceramah. Peredaran darah dan proses pencernaan
makanan merupakan konsep yang bersifat abstrak, sehingga film animasi
dapat membantu peserta didik untuk memvisualisasikan konsep-konsep
tersebut.
6. Model
Model adalah gambaran bentuk asli dari benda tiga dimensi. Misalnya
model paru-paru yang dapat dioperasikan oleh peserta didik agar memahami
cara kerja paru-paru manusia dan apa yang menyebabkan paru-paru
mengembang dan mengempis. Contoh model terlihat pada gambar berikut
ini.
Gambar 5. Model Alat Pernafasan
7. Hal 7 dari 12
7. Torso
Torso adalah model potongan tubuh manusia. Torso memudahkan
peserta didik untuk mempelajari anatomi tubuh manusia.
Gambar 6. Torso
8. Globe
Globe atau bola dunia adalah sejenis peta. Pada globe terdapat
pembagian lautan dan daratan serta dapat diputarkan seperti bumi. Globe
sering digunakan untuk membantu peserta didik dalam belajar Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) seperti letak suatu tempat di bumi,
gerhana bulan dan gerbahan matahari.
Gambar 7. Globe
8. Hal 8 dari 12
9. LCD Proyektor
Media LCD Proyektor memang tergolong media pembelajaran yang
langka untuk sekolah dasar. Tidak banyak sekolah dasar yang dilengkapi
dengan LCD Proyektor. Kalau pun ada itu tidak lebih dari satu unit di tiap
sekolah. Juga sangat jarang digunakan, sebatas pada kegiatan pertemuan
atau rapat guru saja.
Dengan menggunakan media LCD Proyektor sebagai media
pembelajaran, tentu akan memberikan kesan menarik pada kegiatan
pembelajaran yang akan guru lakukan. Kita bisa bayangkan ketika akan
mengajarkan kepada peserta didik bagaimana proses penyerbukan pada
tanaman. Bila anda menjelaskan atau hanya bercerita di depan kelas, tentu
akan kalah menarik bila dibandingkan ketika anda mengajar dengan
menggunakan tayangan video proses penyerbukan pada tanaman. Bisa
dipastikan peserta didik akan terdiam dan menyimak dengan seksama apa
yang mereka hadapi di depan kelas.
Gambar 8. LCD Proyektor
10. Komputer
Gambar 9. Pembelajaran IPA Menggunakan Komputer
9. Hal 9 dari 12
Komputer yang dihubungkan dengan kabel telepon dapat digunakan
oleh guru dan para peserta didik untuk mencari informasi melalui jaringan
networking atau lebih dikenal dengan nama internet. Saat ini dibeberapa
sekolah sudah tersedia area hotspot, sehingga akses ke internet menjadi
lebih mudah dan murah. Melalui internet para peserta didik dan guru dapat
mencari bahan dan pengetahuan sains dari seluruh Indonesia bahkan hingga
manca negara. Misalnya saat peserta didik mempelajari tentang cuaca,
peserta didik dapat mencari data curah hujan, kecepatan angin dari berbagai
tempat tanpa perlu meninggalkan ruang kelas. Internet dapat memberikan
banyak informasi dan mendorong meningkatkan keterampilan berpikir
peserta didik melalui informasi-informasi yang diperoleh. Bahkan dengan
fasilitas internet ini para peserta didik dapat saling bertukar informasi melalui
email atau surat elektronik dari seluruh dunia.
Komputer dapat juga dimanfaatkan oleh guru SD untuk
menghilangkan kejenuhan peserta didik dalam menulis. Biasanya karena
setiap mata pelajaran menuntut peserta didik untuk menjawab dalam bentuk
tulisan, maka cara jitu untuk menghilangkan kejenuhan adalah dengan
menuliskan jawaban pada komputer di ruang komputer.
11. Mikroskop dan Kaca Pembesar
Mikroskop digunakan untuk mengamati objek-objek yang tidak
teramati dengan mata telanjang. Sedangkan kaca pembesar untuk melihat
benda-benda yang kurang jelas bila dilihat dengan mata telanjang seperti
serbuk sari bunga.
Gambar 10. Mikroskop dan Kaca Pembesar
10. Hal 10 dari 12
D. Pemeliharaan Media
Media pembelajaran sangat penting untuk membantu peserta didik dalam
memahami suatu konsep IPA. Sesuai dengan teori Piaget (Dahar, 1996) yang
mengatakan peserta didik usia sekolah dasar taraf intelektualnya berada pada
tahap operasional konkrit. Di lapangan media pembelajaran difasilitasi oleh
pemerintah atau sekolah tetapi sering kurang terpelihara atau belum
dimanfaatkan secara optimal. Agar media itu tidak mudah rusak, maka perlu
adanya pemeliharaan.
Pemeliharaan penting untuk dilakukan karena dengan memelihara media
pembelajaran dapat menjaga media pembelajaran itu berada pada kondisi
aslinya. Beberapa saran dalam pemeliharaan media pembelajaran antara lain:
1. Tempatkan media pembelajaran seperti semula misalnya masukkan
miroskop pada wadahnya, peralatan kit IPA pada tempatnya.
2. Perbaiki sendiri bila ada kerusakan kecil, bila kerusakan itu agak berat
mungkin perlu direparasi oleh ahlinya.
3. Simpanlah charta dengan baik.
4. Lepaskanlah batu baterai dan lampu dari kedudukannya setelah digunakan,
kemudian simpan di tempat yang terpisah.
5. Jangan satukan magnet dengan benda-benda lainnya, karena sifat
kemagnetannya dapat hilang.
6. Tempatkan media pembelajaran pada lemari agar tidak dikotori debu atau
terpapar cahaya matahari.
7. Model dan torso dapat ditutup dengan penutup plastik.
E. Penutup
Media dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran baik secara klasikal
maupun individual. Dalam pembelajaran klasikal, media menjadi bagian integral
dari proses pembelajaran itu sendiri. Melalui penggunaan media, peserta didik
dapat terlibat langsung dengan materi yang sedang dipelajari. Misalnya,
penggunaan media realita atau benda nyata akan memberikan pengalaman
belajar (learning experiences) yang sesungguhnya kepada peserta didik. Peserta
11. Hal 11 dari 12
didik dapat menyentuh dan mengobservasi benda tersebut dan memperoleh
informasi yang diperlukan.
Dengan adanya media pembelajaran maka tradisi lisan dan tulisan dalam
proses pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai media pembelajaran.
Dengan tersedianya media pembelajaran, guru dapat menciptakan berbagai
situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan dipakai dalam situasi
yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara
peserta didik. Bahkan media pembelajaran membantu guru membawa dunia luar
ke dalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak dan asing bisa menjadi
konkrit dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Bila media pembelajaran ini
dapat di fungsikan secara tepat dan proporsional, maka proses pembelajaran
akan dapat berjalan efektif.
Dalam pembelajaran, alat atau media pendidikan jelas diperlukan. Sebab
media pembelajaran ini memiliki peranan yang besar dan berpengaruh terhadap
pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
-oOo-
*) Dosen Pengampu MK Pembelajaran IPA Kelas Tinggi
12. Hal 12 dari 12
Referensi
Briggs, Leslie J. (1977). Instructional Design, Educational Technology
Publications Inc. New Jersey: Englewood Cliffs
Carin, A.A. (1994). Teaching Science Through Discovery. New York : Macmillan
Publishing Company.
Dahar, R.W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga
Gega, P.C. (1994). Science In Elementary Education. New York: Macmillan
Publishing Company.
Heyworth, R. (2003). Explore Your World with Science Discovery 2. Singapore:
Longman
Iskandar. dan Srini, M. (1996). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Dirjen Dikti Depdikbud
National Education Association. (1969). Audiovisual Instruction Department, New
Media and College Teaching. Washington, D.C.: NEA
Wibawa, B. dan Mukti, F. (1992). Media Pengajaran. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdikbud