Unsur transisi periode keempat memiliki sifat-sifat khas sebagai logam, termasuk titik leleh dan didih yang tinggi, sifat paramagnetik, membentuk senyawa berwarna, dan dapat berada pada berbagai tingkat oksidasi. Unsur-unsur ini juga dapat membentuk ion kompleks dan berperan sebagai katalis. Jari-jari atom dan energi ionisasi cenderung menurun dari kiri ke kanan dalam periode, sementara keelektr
Laporan praktikum ini menjelaskan percobaan untuk menentukan potensial sel dari larutan CuSO4 dan ZnSO4. Percobaan melibatkan pengukuran potensial sel dengan voltmeter ketika elektrode Cu dan Zn dicelupkan masing-masing ke dalam larutan logamnya. Hasilnya menunjukkan potensial positif ketika katode Cu dan anode Zn, sedangkan negatif untuk anode Cu dan katode Zn.
Unsur-unsur golongan IIA dalam sistem periodik dikenal sebagai logam alkali tanah. Logam-logam ini meliputi Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Meskipun lebih keras daripada logam alkali golongan IA, logam alkali tanah masih relatif lunak dan mudah melepaskan elektron membentuk ion dengan derajat oksidasi +2. Sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tanah mirip dengan logam alkali, namun dengan tingkat re
Dokumen tersebut membahas tentang unsur golongan IA (logam alkali) yang terdiri atas hidrogen, litium, natrium, kalium, rubidium, cesium dan fransium. Unsur-unsur ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tersebut beserta keberadaan dan kegunaannya.
Bab 3 membahas tentang kimia unsur, termasuk kelimpahan unsur di alam, sifat unsur logam dan nonlogam beserta senyawa-senyawa mereka, unsur radioaktif dan penggunaan radioisotop. Juga dibahas sifat kimia gas mulia, halogen, logam alkali, dan unsur transisi periode keempat beserta ion kompleksnya. Pembuatan natrium dan penggunaannya serta senyawa natriumnya juga dijelaskan.
Unsur transisi periode keempat memiliki sifat-sifat khas sebagai logam, termasuk titik leleh dan didih yang tinggi, sifat paramagnetik, membentuk senyawa berwarna, dan dapat berada pada berbagai tingkat oksidasi. Unsur-unsur ini juga dapat membentuk ion kompleks dan berperan sebagai katalis. Jari-jari atom dan energi ionisasi cenderung menurun dari kiri ke kanan dalam periode, sementara keelektr
Laporan praktikum ini menjelaskan percobaan untuk menentukan potensial sel dari larutan CuSO4 dan ZnSO4. Percobaan melibatkan pengukuran potensial sel dengan voltmeter ketika elektrode Cu dan Zn dicelupkan masing-masing ke dalam larutan logamnya. Hasilnya menunjukkan potensial positif ketika katode Cu dan anode Zn, sedangkan negatif untuk anode Cu dan katode Zn.
Unsur-unsur golongan IIA dalam sistem periodik dikenal sebagai logam alkali tanah. Logam-logam ini meliputi Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Meskipun lebih keras daripada logam alkali golongan IA, logam alkali tanah masih relatif lunak dan mudah melepaskan elektron membentuk ion dengan derajat oksidasi +2. Sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tanah mirip dengan logam alkali, namun dengan tingkat re
Dokumen tersebut membahas tentang unsur golongan IA (logam alkali) yang terdiri atas hidrogen, litium, natrium, kalium, rubidium, cesium dan fransium. Unsur-unsur ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tersebut beserta keberadaan dan kegunaannya.
Bab 3 membahas tentang kimia unsur, termasuk kelimpahan unsur di alam, sifat unsur logam dan nonlogam beserta senyawa-senyawa mereka, unsur radioaktif dan penggunaan radioisotop. Juga dibahas sifat kimia gas mulia, halogen, logam alkali, dan unsur transisi periode keempat beserta ion kompleksnya. Pembuatan natrium dan penggunaannya serta senyawa natriumnya juga dijelaskan.
Laporan praktikum ini menyelidiki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi antara larutan HCl dan Na2S2O3 dengan melakukan 4 percobaan menggunakan larutan Na2S2O3 dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan Na2S2O3, semakin cepat pula laju reaksinya. Dengan kata lain, konsentrasi mempengaruhi laju reaksi secara posit
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogenRama Dewantara
1) Dokumen tersebut membahas sifat fisik dan kimia dari gas mulia dan halogen.
2) Sifat fisik mencakup wujud, titik leleh dan didih, sedangkan sifat kimia mencakup kereaktifan dan kemampuan oksidasi.
3) Kereaktifan gas mulia dan halogen dipengaruhi oleh elektronegativitas dan energi ikat.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia periode ketiga dalam tabel periodik, yaitu natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), klorin (Cl), dan sulfur (S). Dokumen menjelaskan sifat fisik, kelimpahan, sifat kimia, proses pembuatan, dan kegunaan masing-masing unsur tersebut.
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
Reaksi asam basa merupakan kombinasi dari asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Terdiri atas empat jenis reaksi yakni reaksi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah yang dapat bersifat asam, basa, atau netral tergantung nilai Ka dan Kb.
Dokumen tersebut membahas tentang logam alkali tanah (golongan IIA) yang terdiri dari berilium, magnesium, kalsium, stronsium dan barium. Logam-logam ini memiliki sifat yang mirip dengan logam alkali namun lebih keras dan reaktif. Unsur-unsur ini memiliki konfigurasi elektron ns2 dan mudah melepaskan elektron membentuk ion dengan derajat oksidasi +2.
Bab 8 membahas elektrokimia dan meliputi reaksi redoks, sel elektrokimia, potensial sel, persamaan Nernst, sel akumulator dan bahan bakar, korosi dan pencegahannya, serta elektrolisis dalam larutan berair. Topik utama meliputi konsep dasar reaksi redoks, sel galvani dan elektrolisis, hukum Faraday, hubungan antara energi bebas dan potensial sel, serta berbagai jenis sel elektrokimia seperti sel akumulator.
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Reaksi redoks merupakan gabungan dari dua reaksi, yaitu reaksi oksidasi dan reduksi. Reaksi redoks berdasarkan perpindahan elektron di mana oksidasi melibatkan pelepasan elektron dan reduksi melibatkan pengikatan elektron.
Dokumen ini membahas tentang reaksi unsur-unsur golongan IIA yaitu berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium dan radium dengan oksigen, air dan halogen. Unsur-unsur golongan IIA ini memiliki dua elektron valensi sehingga mempunyai bilangan oksidasi +2 dan mudah kehilangan elektron, membentuk ikatan ionik dan bereaksi dengan berbagai zat untuk membentuk senyawa. Unsur-unsur golongan IIA ini memiliki
Dokumen tersebut membahas tentang medan magnetik dan induksi magnetik. Topik utamanya adalah konsep fluks magnetik, besarnya fluks medan magnet, induksi magnet pada kawat dan solenoida, serta gaya magnetik pada muatan bergerak dan kawat berarus listrik. Dokumen ini juga menjelaskan sifat kemagnetan bahan dan hubungan antara kuat medan magnet dengan induksi magnetik.
Dokumen tersebut membahas tentang medan magnet, hukum Biot-Savart, induksi magnet di sekitar kawat lurus dan melingkar yang dialiri arus listrik, serta gaya Lorentz pada muatan bergerak dalam medan magnet.
Laporan praktikum ini menyelidiki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi antara larutan HCl dan Na2S2O3 dengan melakukan 4 percobaan menggunakan larutan Na2S2O3 dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan Na2S2O3, semakin cepat pula laju reaksinya. Dengan kata lain, konsentrasi mempengaruhi laju reaksi secara posit
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogenRama Dewantara
1) Dokumen tersebut membahas sifat fisik dan kimia dari gas mulia dan halogen.
2) Sifat fisik mencakup wujud, titik leleh dan didih, sedangkan sifat kimia mencakup kereaktifan dan kemampuan oksidasi.
3) Kereaktifan gas mulia dan halogen dipengaruhi oleh elektronegativitas dan energi ikat.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia periode ketiga dalam tabel periodik, yaitu natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), klorin (Cl), dan sulfur (S). Dokumen menjelaskan sifat fisik, kelimpahan, sifat kimia, proses pembuatan, dan kegunaan masing-masing unsur tersebut.
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
Reaksi asam basa merupakan kombinasi dari asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Terdiri atas empat jenis reaksi yakni reaksi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah yang dapat bersifat asam, basa, atau netral tergantung nilai Ka dan Kb.
Dokumen tersebut membahas tentang logam alkali tanah (golongan IIA) yang terdiri dari berilium, magnesium, kalsium, stronsium dan barium. Logam-logam ini memiliki sifat yang mirip dengan logam alkali namun lebih keras dan reaktif. Unsur-unsur ini memiliki konfigurasi elektron ns2 dan mudah melepaskan elektron membentuk ion dengan derajat oksidasi +2.
Bab 8 membahas elektrokimia dan meliputi reaksi redoks, sel elektrokimia, potensial sel, persamaan Nernst, sel akumulator dan bahan bakar, korosi dan pencegahannya, serta elektrolisis dalam larutan berair. Topik utama meliputi konsep dasar reaksi redoks, sel galvani dan elektrolisis, hukum Faraday, hubungan antara energi bebas dan potensial sel, serta berbagai jenis sel elektrokimia seperti sel akumulator.
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Reaksi redoks merupakan gabungan dari dua reaksi, yaitu reaksi oksidasi dan reduksi. Reaksi redoks berdasarkan perpindahan elektron di mana oksidasi melibatkan pelepasan elektron dan reduksi melibatkan pengikatan elektron.
Dokumen ini membahas tentang reaksi unsur-unsur golongan IIA yaitu berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium dan radium dengan oksigen, air dan halogen. Unsur-unsur golongan IIA ini memiliki dua elektron valensi sehingga mempunyai bilangan oksidasi +2 dan mudah kehilangan elektron, membentuk ikatan ionik dan bereaksi dengan berbagai zat untuk membentuk senyawa. Unsur-unsur golongan IIA ini memiliki
Dokumen tersebut membahas tentang medan magnetik dan induksi magnetik. Topik utamanya adalah konsep fluks magnetik, besarnya fluks medan magnet, induksi magnet pada kawat dan solenoida, serta gaya magnetik pada muatan bergerak dan kawat berarus listrik. Dokumen ini juga menjelaskan sifat kemagnetan bahan dan hubungan antara kuat medan magnet dengan induksi magnetik.
Dokumen tersebut membahas tentang medan magnet, hukum Biot-Savart, induksi magnet di sekitar kawat lurus dan melingkar yang dialiri arus listrik, serta gaya Lorentz pada muatan bergerak dalam medan magnet.
1. Induksi magnetik diakibatkan oleh arus listrik melalui hukum Biot-Savart. Medan magnet dapat dihasilkan oleh kawat lurus, kawat melingkar, dan solenoid.
2. Sifat magnetik bahan tergantung pada susseptibilitas magnetiknya. Bahan dapat diklasifikasikan menjadi diamagnetik, paramagnetik, dan feromagnetik.
Dokumen tersebut membahas tentang magnet dan medan magnet, termasuk pengertian medan magnet, asal usul kemagnetan, bahan magnetik dan non-magnetik, hipotesa Weber tentang susunan atom dalam besi dan baja, sifat-sifat kutub magnet, cara membuat magnet, dan dampak arus listrik terhadap timbulnya medan magnet."
1. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh arus listrik yang mengalir dalam konduktor, baik searah maupun bolak-balik. Besar gaya magnet pada konduktor ditentukan oleh kuat arus dan medan magnet.
Fluks Magnetik adalah ukuran atau jumlah medan magnet B yang melewati luas penampang tertentu, misalnya kumparan kawat.
Medan magnetik adalah ruang disekitar magnet sehingga magnet lain masih bisa mengalami gaya magnet. Medan magnet pertama kali ditemukan oleh Hans Christian Oersted pada tahun 1820, bahwa di sekitar kawat yang dialiri arus listrik terdapat medan magnet.
1. Dokumen tersebut membahas tentang hukum Faraday dan hukum Lenz yang menjelaskan tentang induksi elektromagnetik.
2. Juga membahas dinamo, transformator, detektor logam, dan beberapa soal yang terkait dengan konsep-konsep tersebut.
3. Termasuk rumus-rumus penting seperti induktansi, fluks magnetik, dan hubungan antara jumlah lilitan transformator dengan rasio tegangan.
Dokumen tersebut membahas tentang medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik. Medan magnet terjadi di sekitar kawat yang dialiri arus listrik dan kuat medan magnet bergantung pada besar arus, jarak dari kawat, dan jumlah lilitan kawat. Hukum Biot-Savart dan persamaan terkait digunakan untuk menghitung besar medan magnet pada berbagai konfigurasi kawat seperti kawat lurus, melingkar, solenoida, dan toroid
Gelombang adalah getaran yang merambatkan energi dari satu tempat ke tempat lain melalui medium atau tidak. Gelombang memiliki besaran seperti amplitudo, periode, frekuensi, panjang gelombang, dan kecepatan rambat. Gelombang dapat membawa energi yang besarnya tergantung dari kuadrat amplitudonya.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
5. Medan Magnet
Kawat Lurus Berarus Listrik
B=
μ₀𝑖
2π𝑎
X X X
X X
X
XX
X
q
p
Bp ≠ Bq
Bp > Bq
B = Induksi Magnet pada titik yang
diamati (Tesla) (Wb/m²)
μ₀ = 4𝜋. 10ˉ⁷ (Wb/A.m)
i = Kuat arus listrik (A)
𝑎 = Jarak titik dari kawat (m)
6. Medan Magnet
Kawat Melingkar Berarus Listrik
B=
μ₀𝑖
2𝑟
𝑁 𝑠𝑖𝑛³θ
B = Induksi Magnet pada titik yang diamati (Tesla) (Wb/m²)
μ₀ = 4𝜋. 10ˉ⁷ (Wb/A.m)
i = Kuat arus listrik (A)
r = Jari-jari loop (m)
N = Jumlah lilitan
θ = Sudut yang dibentuk oleh suatu titik medan magnet
7. Medan Magnet Solenoida
Di pusat (titik O)
Di ujung (titik P)X
L
X X X
B = Induksi Magnet pada titik yang
diamati (Tesla) (Wb/m²)
μ₀ = 4𝜋. 10ˉ⁷ (Wb/A.m)
i = Kuat arus listrik (A)
L = Panjang Solenoida (m)
N = Jumlah lilitan
Bo=
μ₀𝑖𝑁
𝐿
Bp=
μ₀𝑖𝑁
2𝐿
8. Medan Magnet Toroida
B = Induksi Magnet pada titik yang diamati (Tesla)
(Wb/m²)
μ₀ = 4𝜋. 10ˉ⁷ (Wb/A.m)
i = Kuat arus listrik (A)
r = Diameter loop (m)
N = Jumlah lilitan
B=
μ₀𝑖𝑁
2π𝑎
𝑎 =
𝑟₁ + 𝑟₂
2
9. Contoh Soal 1
Sebuah kawat listrik panjang dialiri arus sebesar 2A. Tentukanlah besarnya induksi magnetik
pada sebuah titik yang berada sejauh 10cm di sebelah kanan kawat. Jika arah arus pada kawat ke
atas, ke manakan arah induksi magnetiknya?
Dik: i = 2 A
a = 10cm = 10ˉ¹m
Dit: B = …?
arah induksi magnetik?
B =
μ₀𝑖
2π𝑎
=
4𝜋. 10ˉ⁷ . 2
2π. 10ˉ¹
=
4.10ˉ⁶T
Kanan
Kiri
=
=
Menjauhi pengamat/ memasuki kertas
Mendekati pengamat keluar kertas
a = 10cm
i = 2A
P
X
X
X
10. Contoh Soal 2
Induksi magnetik pada sumbu toroida yang terdiri atas 100 lilitan adalah 0,01T.
Pada sumbu toroida mengalir arus listrik 10A. Tentukanlah jari jari toroida
tersebut.
Dik: N = 100 = 10²
B = 0,01T = 10ˉ²T
i = 10A
Dit: r = …?
B =
μ₀𝑖N
2π𝑎
10ˉ² =
4𝜋. 10ˉ⁷ . 10 . 10²
2π. 𝑎
a = 2. 10ˉ²