1) Dokumen tersebut membahas sifat fisik dan kimia dari gas mulia dan halogen.
2) Sifat fisik mencakup wujud, titik leleh dan didih, sedangkan sifat kimia mencakup kereaktifan dan kemampuan oksidasi.
3) Kereaktifan gas mulia dan halogen dipengaruhi oleh elektronegativitas dan energi ikat.
Halogen berasal dari kata halos=garam , genes= pembentuk. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, Karenanya halogen ditemukan di alam hanya dalam bentuk kombinasi ( senyawa ) dengan unsur lain atau berada dalam keadaan diatomik (misalnya F2, Cl2, Br2, I2 ). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Nama Halogen berasal dari bahasa
Yunani Halos dan Genes, (Halos = garam,
Genes = pembentuk) sehingga artinya
pembentuk garam.
Halogen adalah unsur nonlogam yang
paling reaktif, berbau, berwarna,
beracun, serta tidak terdapat bebas
di alam
Halogen terdapat
pada golongan VIIA atau golongan 17.
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareIsmail Lathiif
Penjelasan tentang unsur kimia periode ke-3
Animated presentation
Chemistry education with Indonesian language
SMA kelas XII
sifat-sifat keperiodikan unsur
natrium
magnesium
aluminium
silicon
phosphorus
sulphur
chlorine
argon
Unsur-unsur periode ketiga meliputi Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar yang memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat seperti jumlah elektron valensi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan, sedangkan jari-jari atom dan daya pereduksi menurun. Unsur-unsur ini memiliki berbagai kegunaan penting dalam industri dan kehidupan sehari-hari.
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogennailaamaliaa
Unsur-unsur halogen seperti fluorin, klorin, bromin, dan iodin memiliki sifat kimia yang mirip yaitu bereaksi dengan unsur lain untuk membentuk senyawa ionik. Di alam, halogen ditemukan dalam bentuk garam seperti natrium fluorida, natrium klorida, dan kalium iodida. Berbagai senyawa halogen digunakan untuk berbagai aplikasi seperti pasta gigi, pemutih, zat aditif bahan bakar, dan pemadam kebakaran
Halogen berasal dari kata halos=garam , genes= pembentuk. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, Karenanya halogen ditemukan di alam hanya dalam bentuk kombinasi ( senyawa ) dengan unsur lain atau berada dalam keadaan diatomik (misalnya F2, Cl2, Br2, I2 ). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Nama Halogen berasal dari bahasa
Yunani Halos dan Genes, (Halos = garam,
Genes = pembentuk) sehingga artinya
pembentuk garam.
Halogen adalah unsur nonlogam yang
paling reaktif, berbau, berwarna,
beracun, serta tidak terdapat bebas
di alam
Halogen terdapat
pada golongan VIIA atau golongan 17.
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - SlideShareIsmail Lathiif
Penjelasan tentang unsur kimia periode ke-3
Animated presentation
Chemistry education with Indonesian language
SMA kelas XII
sifat-sifat keperiodikan unsur
natrium
magnesium
aluminium
silicon
phosphorus
sulphur
chlorine
argon
Unsur-unsur periode ketiga meliputi Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar yang memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat seperti jumlah elektron valensi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan, sedangkan jari-jari atom dan daya pereduksi menurun. Unsur-unsur ini memiliki berbagai kegunaan penting dalam industri dan kehidupan sehari-hari.
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogennailaamaliaa
Unsur-unsur halogen seperti fluorin, klorin, bromin, dan iodin memiliki sifat kimia yang mirip yaitu bereaksi dengan unsur lain untuk membentuk senyawa ionik. Di alam, halogen ditemukan dalam bentuk garam seperti natrium fluorida, natrium klorida, dan kalium iodida. Berbagai senyawa halogen digunakan untuk berbagai aplikasi seperti pasta gigi, pemutih, zat aditif bahan bakar, dan pemadam kebakaran
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Eva Rahma Indriyani
Dokumen ini membahas sifat-sifat dan kegunaan logam golongan alkali seperti litium, natrium, dan kalium. Logam-logam ini bereaksi dengan air dan oksigen untuk membentuk basa dan oksida. Natrium digunakan dalam industri sabun dan kaca, sementara kalium digunakan sebagai pupuk dan bahan peledak. Litium, natrium, dan kalium diproduksi melalui proses elektrolisis garam-garam mereka.
Dokumen ini membahas tentang halogen dan asam halida. Ia menyajikan tabel persentase disosiasi asam halida HF, HCl, HBr, dan HI. Kemudian menjelaskan oksidasi halogen, asam oksihalogen, dan nama umum mereka. Juga dibahas tentang pembuatan klor secara komersial dengan elektrolisis larutan natrium klorida dan pembuatan iodin di laboratorium melalui reaksi MnO2, Kl, dan H2SO4 yang mendidih.
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIa yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh. Gas mulia seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon memiliki sifat fisik yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa serta sangat sulit bereaksi karena stabilitasnya.
Gas mulia adalah unsur golongan VIIIA yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, membuatnya sangat sulit bereaksi. Meskipun awalnya dianggap benar-benar inert, saat ini telah ditemukan berbagai senyawa gas mulia akibat pertambahan jari-jari atom yang mengurangi daya tarik intinya terhadap elektron. Gas mulia banyak digunakan dalam industri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Astatin pertama kali disintesis pada tahun 1940 oleh E. Segre dengan membombardir bismut dengan partikel alfa;
(2) Astatin adalah unsur radioaktif yang sangat langka di alam, dan hanya dapat disintesis di reaktor nuklir;
(3) Isotop astatin yang lebih berat seperti astatin-211 memiliki potensi penggunaan medis sebagai emiter alfa untuk
Unsur halogen merupakan golongan VIIA yang sangat reaktif dan cenderung membentuk ion negatif. Unsur-unsur halogen terdiri dari fluor, klor, brom, iodin, dan astatin. Secara alami, halogen hanya ditemukan dalam bentuk senyawa dengan unsur lain atau berupa molekul diatomik karena sifatnya yang sangat reaktif.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai unsur-unsur transisi periode keempat dalam sistem periodik, mulai dari pengertian, sifat-sifat khas, konfigurasi elektron, sifat fisik, bilangan oksidasi, warna, keaktifan katalitik, sifat magnetik, ion kompleks, dan informasi mengenai 10 unsur transisi tersebut seperti sumber daya alam, proses ekstraksi, dan pemanfaatannya.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia periode ketiga dalam tabel periodik, yaitu natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), klorin (Cl), dan sulfur (S). Dokumen menjelaskan sifat fisik, kelimpahan, sifat kimia, proses pembuatan, dan kegunaan masing-masing unsur tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur golongan IA (logam alkali) yang terdiri atas hidrogen, litium, natrium, kalium, rubidium, cesium dan fransium. Unsur-unsur ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tersebut beserta keberadaan dan kegunaannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang logam alkali, termasuk definisi, konfigurasi elektron, sifat fisika dan kimia, reaksi khas, warna nyala, pembuatan, dan kegunaan logam alkali dan senyawanya. Logam alkali terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium, yang semuanya memiliki 1 elektron valensi dan mudah melepaskan elektron untuk membentuk ion positif. Natrium hidroksida, natrium k
1. Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIII A yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh.
2. Unsur-unsur gas mulia antara lain helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon.
3. Gas mulia tidak mudah bereaksi karena kestabilan konfigurasi elektronnya.
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Eva Rahma Indriyani
Dokumen ini membahas sifat-sifat dan kegunaan logam golongan alkali seperti litium, natrium, dan kalium. Logam-logam ini bereaksi dengan air dan oksigen untuk membentuk basa dan oksida. Natrium digunakan dalam industri sabun dan kaca, sementara kalium digunakan sebagai pupuk dan bahan peledak. Litium, natrium, dan kalium diproduksi melalui proses elektrolisis garam-garam mereka.
Dokumen ini membahas tentang halogen dan asam halida. Ia menyajikan tabel persentase disosiasi asam halida HF, HCl, HBr, dan HI. Kemudian menjelaskan oksidasi halogen, asam oksihalogen, dan nama umum mereka. Juga dibahas tentang pembuatan klor secara komersial dengan elektrolisis larutan natrium klorida dan pembuatan iodin di laboratorium melalui reaksi MnO2, Kl, dan H2SO4 yang mendidih.
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIa yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh. Gas mulia seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon memiliki sifat fisik yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa serta sangat sulit bereaksi karena stabilitasnya.
Gas mulia adalah unsur golongan VIIIA yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, membuatnya sangat sulit bereaksi. Meskipun awalnya dianggap benar-benar inert, saat ini telah ditemukan berbagai senyawa gas mulia akibat pertambahan jari-jari atom yang mengurangi daya tarik intinya terhadap elektron. Gas mulia banyak digunakan dalam industri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Astatin pertama kali disintesis pada tahun 1940 oleh E. Segre dengan membombardir bismut dengan partikel alfa;
(2) Astatin adalah unsur radioaktif yang sangat langka di alam, dan hanya dapat disintesis di reaktor nuklir;
(3) Isotop astatin yang lebih berat seperti astatin-211 memiliki potensi penggunaan medis sebagai emiter alfa untuk
Unsur halogen merupakan golongan VIIA yang sangat reaktif dan cenderung membentuk ion negatif. Unsur-unsur halogen terdiri dari fluor, klor, brom, iodin, dan astatin. Secara alami, halogen hanya ditemukan dalam bentuk senyawa dengan unsur lain atau berupa molekul diatomik karena sifatnya yang sangat reaktif.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai unsur-unsur transisi periode keempat dalam sistem periodik, mulai dari pengertian, sifat-sifat khas, konfigurasi elektron, sifat fisik, bilangan oksidasi, warna, keaktifan katalitik, sifat magnetik, ion kompleks, dan informasi mengenai 10 unsur transisi tersebut seperti sumber daya alam, proses ekstraksi, dan pemanfaatannya.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia periode ketiga dalam tabel periodik, yaitu natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), klorin (Cl), dan sulfur (S). Dokumen menjelaskan sifat fisik, kelimpahan, sifat kimia, proses pembuatan, dan kegunaan masing-masing unsur tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur golongan IA (logam alkali) yang terdiri atas hidrogen, litium, natrium, kalium, rubidium, cesium dan fransium. Unsur-unsur ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tersebut beserta keberadaan dan kegunaannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang logam alkali, termasuk definisi, konfigurasi elektron, sifat fisika dan kimia, reaksi khas, warna nyala, pembuatan, dan kegunaan logam alkali dan senyawanya. Logam alkali terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium, yang semuanya memiliki 1 elektron valensi dan mudah melepaskan elektron untuk membentuk ion positif. Natrium hidroksida, natrium k
1. Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIII A yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh.
2. Unsur-unsur gas mulia antara lain helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon.
3. Gas mulia tidak mudah bereaksi karena kestabilan konfigurasi elektronnya.
Kimia unsur alkali, alkali tanah, halogen dan gas muliaHariyani P
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah. Gas mulia memiliki sifat kimia yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya telah stabil, sedangkan halogen bersifat sangat reaktif. Alkali dan alkali tanah memiliki sifat basa dan mudah mengalami oksidasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat fisis dan kimia dari unsur-unsur halogen seperti fluorin, klorin, bromin dan iodin. Termasuk di dalamnya adalah titik leleh dan didih, warna, aroma, kelarutan, energi ionisasi, dan reaksi-reaksi khas halogen seperti pembentukan asam halida dan senyawa antarhalogen.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia yang terdapat di alam beserta sifat-sifat dan kegunaannya. Termasuk di dalamnya adalah perbedaan golongan I A dan II A, sifat gas mulia, halogen, dan unsur radioaktif serta cara mengidentifikasi keberadaan unsur di alam.
Dokumen tersebut membahas sifat-sifat fisika dan kimia dari unsur-unsur halogen, yaitu fluor, klor, brom, dan iod. Secara fisika, halogen memiliki titik didih dan leleh yang semakin menurun dari fluor ke iod akibat gaya Van der Waals yang semakin kuat. Secara kimia, halogen bersifat sangat reaktif karena memiliki elektron tidak berpasangan dan afinitas elektron yang tinggi, sehingga mudah membentuk
Tugas ini membahas proses pembuatan dan pemisahan belerang, reaksi redoks dalam
pengolahan bijih besi, persenyawaan interhalogen, dan sifat-sifat unsur kimia berdasarkan
elektron valensinya.
Bab 3 membahas tentang kimia unsur, termasuk kelimpahan unsur di alam, sifat unsur logam dan nonlogam beserta senyawa-senyawa mereka, unsur radioaktif dan penggunaan radioisotop. Juga dibahas sifat kimia gas mulia, halogen, logam alkali, dan unsur transisi periode keempat beserta ion kompleksnya. Pembuatan natrium dan penggunaannya serta senyawa natriumnya juga dijelaskan.
Bab 3 membahas tentang kimia unsur, termasuk kelimpahan unsur di alam, sifat unsur logam dan nonlogam beserta penggunaannya, unsur radioaktif, dan penggunaan radioisotop. Unsur-unsur seperti gas mulia, logam, dan nonlogam ditemukan dalam bentuk bebas atau senyawa di alam. Sifat kimia unsur antara lain bergantung pada jari-jari atom, elektron valensi, dan energi ionisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan sifat-sifatnya. Secara singkat, larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih yang dapat berupa gas, padat atau cair. Kelarutan suatu zat tergantung pada jenis zat, jenis pelarut, temperatur dan tekanan. Konsentrasi larutan dapat diukur dalam satuan molar, molal atau normal. Larutan dapat bersifat elektrolit atau non-ele
Similar to Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen (20)
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
1. SIFAT FISIS DAN KIMIA GAS
MULIA DAN HALOGEN
SMAN 36 - KELOMPOK 8 – XII IPA 1
Fikri Firmansyah
Hafiz Basyir
Monica Soraya Bajunaid
Rama Akbar Dewantara
Reza Pahlevi
2. DEFINISI DARI SIFAT FISIS
• Sifat fisis adalah sifat yang dapat diukur dan diteliti tanpa
mengubah komposisi atau susunan dari zat tersebut.
• Sebagai contoh, kita dapat mengukur titik leleh dari es dengan
memanaskan sebuah balok es dan mencatat pada suhu berapa es
tersebut berubah menjadi air. Air dengan es hanya berbeda
dalam hal penampilan saja, bukan dalam komposisi, jadi ini
termasuk kedalam perubahan fisis.
• Demikian juga bila kita membekukan air tersebut kembali
menjadi es seperti mula-mula. Karena itu, titik leleh dari suatu
zat termasuk kedalam sifat fisisnya.
3. DEFINISI DARI SIFAT KIMIA
• Sifat kimia adalah sifat yang untuk mengukurnya diperlukan
perubahan kimiawi.
• Sebagai contoh, pernyataan yang menyebutkan bahwa “Gas
hidrogen terbakar oleh gas oksigen dan membentuk air” yang
mendeskripsikan sifat kimia dari hidrogen, karena untuk
menyelidikinya kita harus melakukan perubahan kimiawi, yakni
pembakaran.
• Setelah terjadi perubahan kimiawi, zat mula-mula yakni
hidrogen, menghilang dan berubah menjadi zat kimia lain yakni
air. Kita tidak dapat mengembalikan Hidrogen dari air
sebagaimana perubahan-perubahan fisis seperti pelelehan atau
pembekuan.
6. 1) Wujud Gas Mulia
Unsur gas mulia terdapat sebagai gas tak berwarna yang monoatomik, ini
erat kaitannya dengan struktur elektronoktet dan duplet dari gas mulia.
Sedangkan wujud gas pada suhu kamar disebabkan titik cair dan titik didih
gas mulia yang rendah.
2) Titik cair dan titik didih
Titik cair dan titik didih gas mulia meningkat dengan bertambahnya nomor
atom. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi antar atom
gas mulia sesuai bertambahnya massa atom relatif (Ar).
3) Kelarutan
Kelarutan gas mulia dalam air bertambah besar dari Helium (He) hingga
Radon (Rn). Pada suhu 0 °C dalam 100 ml air terlarut 1 ml He, 6 ml Ar,
dan 50 ml Rn.
7. SIFAT KIMIA GAS MULIA
1) Kereaktifan Gas Mulia Sangat Rendah
Gas mulia bersifat inert (lembam). Gas-gas mulia terdapat sebagai
molekul monoatomik (atom-atomnya berdiri sendiri) jadi tidak
ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia.
Konfigurasi electron gas mulia dengan 8 elektron pada kulit
terluar merupakan konfigurasi electron yang paling stabil.
Kestabilan gas mulia tercermin dari harga energy pengionan yang
besar menunjukkan sukarnya unsur-unsur itu untuk melepas
electron, sedangkan harga afinitas electron yang rendah
menunjukkan kecilnya kecenderungan untuk menyerap electron.
Jadi, unsur gas mulia tidak berkecenderungan untuk melepas
maupun menyerap electron. Oleh karena itu unsur-unsur gas
mulia tidak mudah terlibat dalam reaksi kimia.
8. 2) Makin Besar Jari-jari Atom Makin Reaktif
kereaktifan gas mulia bertambah besar sesuai dengan
pertambahan jari-jari atomnya, yaitu dari atas kebawah.
Pertambahan jari-jari atom mengakibatkan daya tarik inti
terhadap electron kulit luar berkurang, sehingga elektronnya
makin mudah ditarik oleh atom lain.
Walaupun senyawa gas mulia telah berhasil dibuat, namun harus
tetap diakui bahwa unsur gas mulia lebih stabil dari semua
golongan lainnya. Unsur gas mulia hanya dapat berikatan dengan
unsur yang sangat elektronegatif, seperti fluorin dan oksigen.
Setelah senyawa gas mulia berhasil dibuat, maka gas mulia bukan
lagi bersifat inert
11. 1) Wujud halogen
Unsur halogen berupa molekul diatomik (X2) dengan energi ikatan X - X sesuai dengan
pertambahan jari-jari atomnya. Semakin panjang jari-jari atom semakin lemah ikatan
antar atom sehingga semakin mudah diputuskan akibatnya energi ikatan makin rendah.
2) Titik Cair dan Titik Didih
Titik cair dan titik didih halogen meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal ini
disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi antar molekul halogen sesuai bertambahnya
massa molekul relatif. Sesuai titik cair dan titik didihnya, maka wujud halogen pada suhu
kamar bervariasi
3) Warna Halogen
Unsur-unsur halogen dapat dikenali dari bau dan warnanya karena berbau merangsang.
Flourin berwarna kuning muda, klorin hijau kekuningan, Bromin cokelat, dan iodin
berwarna ungu.
4) Kelarutan
Kelarutan halogen dari flourin sampai iodin dalam air semakin berkurang. Flourin selain
larut juga bereaksi dengan air.
12. SIFAT KIMIA HALOGEN
1) Kereaktifan
Kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya. Semakin besar
kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik elektron.
Selain dipengaruhi keelektronegatifan, kereaktifan halogen juga dipengaruhi
oleh energi ikatan halogen. Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin
mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen.
Dengan melihat data keelektronegatifan dan energi ikat halogen, dapat
disimpulkan kereaktifan halogen dari atas ke bawah semakin berkurang.
2) Daya Oksidasi Halogen
Halogen merupakan oksidasi kuat. Sifat oksidator halogen dari atas ke bawah
semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di
bawahnya.