SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
Powerpoint Templates
Page 1
MATRIKS
Powerpoint Templates
Page 2
DAFTAR SLIDE
Operasi Matriks
Jenis-Jenis Matriks
Determinan Matriks
2
Inverse Matriks
Powerpoint Templates
Page 3
DEFINISI MATRIKS
3
kumpulan bilangan yang disajikan secara teratur
dalam baris dan kolom yang membentuk suatu persegi
panjang, serta termuat diantara sepasang tanda
kurung.
Apakah yang dimaksud dengan
Matriks ?
Powerpoint Templates
Page 4
NOTASI MATRIKS
4
 Nama matriks menggunakan huruf besar
 Anggota-anggota matriks dapat berupa huruf kecil
maupun angka
 Digunakan kurung biasa atau kurung siku
 Ordo matriks atau ukuran matriks merupakan
banyaknya baris (garis horizontal) dan banyaknya
kolom (garis vertikal) yang terdapat dalam matriks
tersebut.









6
7
5
2
3
1
A











i
h
g
f
e
d
c
b
a
H
Powerpoint Templates
Page 5
NOTASI MATRIKS
5
 Jadi, suatu matriks yang mempunyai m baris dan n
kolom disebut matriks berordo atau berukuran m x n.
 Memudahkan menunjuk anggota suatu matriks
Notasi A = (aij)
















mn
m
m
m
n
n
n
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
...
...
...
...
...
...
...
...
...
3
2
1
3
33
32
31
2
23
22
21
1
13
12
11
A =
Dengan
i = 1,2,...,m
j = 1,2,...,n
Powerpoint Templates
Page 6
MATRIKS
6
 Contoh : Matriks A merupakan matriks berordo 4x2
 Bilangan-bilangan yang terdapat dalam sebuah matriks
dinamakan entri dalam matriks atau disebut juga
elemen atau unsur.














1
6
1
2
1
3
4
1
A
Powerpoint Templates
Page 7
NOTASI MATRIKS
7













mn
m
m
n
n
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A







2
1
2
22
21
1
12
11
7
Baris
Kolom
Unsur Matriks
Matriks berukuran m x n
atau berorde m x n
Powerpoint Templates
Page 8
MATRIKS BARIS DAN KOLOM
8
 Matriks baris adalah matriks yang hanya mempunyai satu
baris
 Matriks kolom adalah matriks yang hanya mempunyai satu
kolom.
 
4
1
2
1

C











4
3
1
E
Powerpoint Templates
Page 9
MATRIKS A = B
9
 Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (A = B) apabila A
dan B mempunyai jumlah baris dan kolom yang sama (berordo
sama) dan semua unsur yang terkandung di dalamnya sama.
 aij = bij dimana
- aij = elemen matriks A dari baris i dan kolom j
- bij = elemen matriks B dari baris i dan kolom j
 A = B
dan
 A ≠ B
dan







1
0
4
2
A 






1
0
4
2
B







5
1
0
2
4
2
A 






1
3
4
1
B
Powerpoint Templates
Page 10
PENJUMLAHAN MATRIKS
10
 Apabila A dan B merupakan dua matriks yang ukurannya
sama, maka hasil penjumlahan (A + B) adalah matriks yang
diperoleh dengan menambahkan bersama-sama entri yang
seletak/bersesuaian dalam kedua matriks tersebut.
 Matriks-matriks yang ordo/ukurannya berbeda tidak dapat
ditambahkan.
dan











33
32
31
23
22
21
13
12
11
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A











33
32
31
23
22
21
13
12
11
b
b
b
b
b
b
b
b
b
B





















33
33
32
32
31
31
23
23
22
22
21
21
13
13
12
12
11
11
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
B
A
Powerpoint Templates
Page 11
PENJUMLAHAN MATRIKS
11
 Contoh Soal













2
2
3
1
2
4
A













2
1
1
2
4
3
B




















2
2
1
2
1
3
2
1
4
2
3
4
B
A














4
3
4
1
2
7
B
A
Powerpoint Templates
Page 12
PENGURANGAN MATRIKS
12
 A dan B adalah suatu dua matriks yang ukurannya sama,
maka A-B adalah matriks yang diperoleh dengan
mengurangkan bersama-sama entri yang seletak/bersesuaian
dalam kedua matriks tersebut.
 Matriks-matriks yang ordo/ukurannya berbeda tidak dapat
dikurangkan.
dan











33
32
31
23
22
21
13
12
11
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A











33
32
31
23
22
21
13
12
11
b
b
b
b
b
b
b
b
b
B





















33
33
32
32
31
31
23
23
22
22
21
21
13
13
12
12
11
11
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
B
A
Powerpoint Templates
Page 13
PENGURANGAN MATRIKS
13
 Contoh :













0
4
3
3
2
2
1
0
1
A












2
4
3
4
2
1
1
1
1
B























2
0
4
4
3
3
4
3
2
2
1
2
1
1
1
0
1
1
B
A
















2
0
0
7
0
3
2
1
0
B
A
Powerpoint Templates
Page 14
PERKALIAN MATRIKS
DENGAN SKALAR
14
Jika k adalah suatu bilangan skalar dan matriks A=(aij ) maka
matriks kA=(kaij ) adalah suatu matriks yang diperoleh dengan
mengalikan semua elemen matriks A dengan k.
Mengalikan matriks dengan skalar dapat dituliskan di depan
atau dibelakang matriks.
[C]=k[A]=[A]k







1
5
8
3
A 






1
*
4
5
*
4
8
*
4
3
*
4
4A 






4
20
32
12
4A
Powerpoint Templates
Page 15
PERKALIAN MATRIKS
DENGAN SKALAR
15
Sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar :
k(B+C) = kB + kC
k(B-C) = kB-kC
(k1+k2)C = k1C + k2C
(k1-k2)C = k1C – k2C
(k1.k2)C = k1(k2C)
Powerpoint Templates
Page 16
PERKALIAN MATRIKS
DENGAN SKALAR
16
Contoh :
dengan k = 2, maka
K(A+B) = 2(A+B) = 2A+2B








1
2
1
0
A 






1
1
4
3
B






























0
6
10
6
0
3
5
3
*
2
)
1
1
4
3
1
2
1
0
(
*
2
)
(
2 B
A






































0
6
10
6
2
2
8
6
2
4
2
0
1
1
4
3
*
2
1
2
1
0
*
2
2
2 B
A
TERBUKTI
Powerpoint Templates
Page 17
PERKALIAN MATRIKS
DENGAN SKALAR
17
Contoh :
dengan k1 = 2 dan k2 = 3, maka
(k1+k2)C = k1.C + k2.C








1
2
1
1
C


























5
10
5
5
1
2
1
1
*
5
1
2
1
1
*
)
3
2
(
*
)
( 2
1 C
k
k
TERBUKTI









































5
10
5
5
3
6
3
3
2
4
2
2
1
2
1
1
*
)
3
(
1
2
1
1
*
)
2
(
)
*
*
( 2
1 C
k
C
k
Powerpoint Templates
Page 18
PERKALIAN MATRIKS
18
 Perkalian matriks dengan matriks pada umumnya tidak
bersifat komutatif.
 Syarat perkalian adalah jumlah banyaknya kolom pertama
matriks sama dengan jumlah banyaknya baris matriks kedua.
 Jika matriks A berukuran mxn dan matriks B berukuran nxp
maka hasil dari perkalian A*B adalah suatu matriks C=(cij )
berukuran mxp dimana
Powerpoint Templates
Page 19
PERKALIAN MATRIKS
19
 Contoh :











0
1
3
B
     
11
)
0
*
1
(
)
1
*
2
(
)
3
*
3
(
0
1
3
*
1
2
3
* 














B
A
 
1
2
3

A
 

































0
0
0
1
2
3
3
6
9
1
*
0
2
*
0
3
*
0
1
*
1
2
*
1
3
*
1
1
*
3
2
*
3
3
*
3
1
2
3
*
0
1
3
* A
B
Powerpoint Templates
Page 20
PERKALIAN MATRIKS
20
 Apabila A merupakan suatu matriks persegi, maka A² = A.A ;
A³=A².A dan seterusnya
 Apabila AB = BC maka tidak dapat disimpulkan bahwa A=C
(tidak berlaku sifat penghapusan)
 Apabila AB = AC belum tentu B = C
 Apabila AB = 0 maka tidak dapat disimpulkan bahwa A=0 atau
B=0
 Terdapat beberapa hukum perkalian matriks :
1. A(BC) = (AB)C
2. A(B+C) = AB+AC
3. (B+C)A = BA+CA
4. A(B-C)=AB-AC
5. (B-C)A = BA-CA
6. A(BC) = (AB)C= B(AC)
7. AI = IA = A
Powerpoint Templates
Page 21
PERPANGKATAN MATRIKS
21
Sifat perpangkatan pada matriks sama seperti sifat perpangkatan
pada bilangan-bilangan untuk setiap a bilangan riil, dimana
berlaku :
A2 = A A
A3 = A2 A
A4 = A3 A
A5 = A4 A; dan seterusnya
Powerpoint Templates
Page 22
PERPANGKATAN MATRIKS
22
Tentukan hasil A² dan A³







0
2
1
1
A























2
2
1
3
0
2
1
1
0
2
1
1
2
AxA
A

























2
6
3
5
2
2
1
3
0
2
1
1
2
3
AxA
A
Powerpoint Templates
Page 23
PERPANGKATAN MATRIKS
23
Tentukan hasil 2A² + 3A³







0
2
1
1
A



















4
4
2
6
2
2
1
3
2
2 2
A



















6
6
9
15
2
2
3
5
3
3 3
A




























10
10
7
9
6
6
9
15
4
4
2
6
3
2 3
2
A
A
Powerpoint Templates
Page 24
JENIS –JENIS MATRIKS
24
 Matriks bujursangkar (persegi) adalah matriks yang
berukuran n x n
 Matriks nol adalah matriks yang setiap entri atau elemennya
adalah bilangan nol
Sifat-sifat dari matriks nol :
-A+0=A, jika ukuran matriks A = ukuran matriks 0
-A*0=0, begitu juga 0*A=0.







1
3
4
1
A











0
0
0
0
0
0
2
3x
O
Powerpoint Templates
Page 25
JENIS –JENIS MATRIKS
25
 Matriks Diagonal adalah matriks persegi yang semua elemen
diatas dan dibawah diagonalnya adalah nol. Dinotasikan
sebagai D.
Contoh :
 Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang semua elemen
pada diagonalnya sama











5
0
0
0
2
0
0
0
1
3
3x
D











5
0
0
0
5
0
0
0
5
3
3x
D
Powerpoint Templates
Page 26
JENIS –JENIS MATRIKS
26
 Matriks Identitas adalah matriks skalar yang elemen-elemen
pada diagonal utamanya bernilai 1.
Sifat-sifat matriks identitas :
A*I=A
I*A=A
 Matriks Segitiga Atas adalah matriks persegi yang elemen di
bawah diagonal utamanya bernilai nol
 Matriks Segitiga Bawah adalah matriks persegi yang elemen
di atas diagonal utamanya bernilai nol











1
0
0
0
1
0
0
0
1
D











6
0
0
2
1
0
5
4
2
A











1
5
2
0
4
3
0
0
1
B
Powerpoint Templates
Page 27
DETERMINAN MATRIKS
27
 Setiap matriks persegi atau bujur sangkar memiliki
nilai determinan
 Nilai determinan dari suatu matriks merupakan
suatu skalar.
 Jika nilai determinan suatu matriks sama dengan
nol, maka matriks tersebut disebut matriks singular.
Powerpoint Templates
Page 28
NOTASI DETERMINAN
28
 Misalkan matriks A merupakan sebuah matriks
bujur sangkar
 Fungsi determinan dinyatakan oleh det (A)
 Jumlah det(A) disebut determinan A
 det(A) sering dinotasikan |A|
Powerpoint Templates
Page 29
NOTASI DETERMINAN
29
 Pada matriks 2x2 cara menghitung nilai
determinannya adalah :
 Contoh :









22
21
12
11
a
a
a
a
A 21
12
22
11
)
det( a
a
a
a
A 










3
1
5
2
A 1
5
6
)
det( 


A
22
21
12
11
)
det(
a
a
a
a
A 
3
1
5
2
)
det( 
A
Powerpoint Templates
Page 30
METODE SARRUS
30
 Pada matriks 3x3 cara menghitung nilai
determinannya adalah menggunakan Metode Sarrus
 Metode Sarrus hanya untuk matrix berdimensi 3x3
12
21
33
11
23
32
13
22
31
32
21
13
31
23
12
33
22
11
)
det( a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A 
















33
32
31
23
22
21
13
12
11
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A
Powerpoint Templates
Page 31
METODE SARRUS
31
 Contoh :
 Nilai Determinan dicari menggunakan metode
Sarrus
det(A) = (-2·1 ·-1) + (2 ·3 ·2) + (-3 ·-1 ·0) – (-3 ·1 ·2) –(-2 ·3
·0)-(2 ·-1 ·-1)
= 2 +12+0+6-0-2
= 18















1
0
2
3
1
1
3
2
2
A
Powerpoint Templates
Page 32
MINOR
32
 Yang dimaksud dengan MINOR unsur aij adalah
determinan yang berasal dari determinan orde ke-n
tadi dikurangi dengan baris ke-i dan kolom ke-j.
 Dinotasikan dengan Mij
 Contoh Minor dari elemen a₁₁











33
32
31
23
22
21
13
12
11
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A
33
32
23
22
11
a
a
a
a
M 















44
43
42
41
34
33
32
31
24
23
22
21
14
13
12
11
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A
44
43
42
34
33
32
24
23
22
11
a
a
a
a
a
a
a
a
a
M 
Powerpoint Templates
Page 33
MINOR
33
 Minor-minor dari Matrik A (ordo 3x3)
Powerpoint Templates
Page 34
KOFAKTOR MATRIKS
34
 Kofaktor dari baris ke-i dan kolom ke-j dituliskan
dengan
 Contoh :
Kofaktor dari elemen a23
23
23
3
2
23 )
1
( M
M
c 


 
Powerpoint Templates
Page 35
TEOREMA LAPLACE
35
 Determinan dari suatu matriks sama dengan jumlah
perkalian elemen-elemen dari sembarang baris atau
kolom dengan kofaktor-kofaktornya
Powerpoint Templates
Page 36
TEOREMA LAPLACE
36
Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Baris
 Misalkan ada sebuah matriks A berordo 3x3
 Determinan Matriks A dengan metode ekspansi
kofaktor baris pertama
|A|











33
32
31
23
22
21
13
12
11
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A
32
31
22
21
13
33
31
23
21
12
33
32
23
22
11
13
13
12
12
11
11
13
13
12
12
11
11
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
M
a
M
a
M
a
c
a
c
a
c
a









Powerpoint Templates
Page 37
TEOREMA LAPLACE
37
 Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor baris
kedua
|A|
 Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor baris
ketiga
|A|
32
31
12
11
23
33
31
13
11
22
33
32
13
12
21
23
23
22
22
21
21
23
23
22
22
21
21
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
M
a
M
a
M
a
c
a
c
a
c
a









22
21
12
11
33
23
21
13
11
32
23
22
13
12
31
33
33
32
32
31
31
33
33
32
32
31
31
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
M
a
M
a
M
a
c
a
c
a
c
a









Powerpoint Templates
Page 38
TEOREMA LAPLACE
38
Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Kolom
 Misalkan ada sebuah matriks A berordo 3x3
 Determinan Matriks A dengan metode ekspansi
kofaktor kolom pertama
|A|











33
32
31
23
22
21
13
12
11
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A
23
22
13
12
31
33
32
13
12
21
33
32
23
22
11
31
31
21
21
11
11
31
31
21
21
11
11
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
M
a
M
a
M
a
c
a
c
a
c
a









Powerpoint Templates
Page 39
TEOREMA LAPLACE
39
 Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor kolom
kedua
|A|
 Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor kolom
ketiga
|A|
23
21
13
11
32
33
31
13
11
22
33
31
23
21
12
32
32
22
22
12
12
32
32
22
22
12
12
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
M
a
M
a
M
a
c
a
c
a
c
a









22
21
12
11
33
32
31
12
11
23
32
31
22
21
13
33
33
23
23
13
13
33
33
23
23
13
13
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
M
a
M
a
M
a
c
a
c
a
c
a









Powerpoint Templates
Page 40
DET MATRIKS SEGITIGA
40
 Jika A adalah matriks segitiga bujur sangkar berupa
segitiga atas atau segitiga bawah maka nilai det(A)
adalah hasil kali diagonal matriks tersebut
 Contoh
dst
a
a
a
A 





 33
22
11
)
det(
1296
4
9
6
)
3
(
2
)
det( 







A
Powerpoint Templates
Page 41
TRANSPOSE MATRIKS
41
 Jika A adalah suatu matriks m x n, maka tranpose A
dinyatakan oleh A
ͭ
dan didefinisikan dengan matriks n x m
yang kolom pertamanya adalah baris pertama dari A, kolom
keduanya adalah baris kedua dari A, demikian juga dengan
kolom ketiga adalah baris ketiga dari A dan seterusnya.
 Contoh :
matriks A : berordo 2 x 3
transposenya : berordo 3 x 2







3
1
4
1
3
1
A











3
1
1
3
4
1
t
A
Powerpoint Templates
Page 42
TRANSPOSE MATRIKS
42
Beberapa Sifat Matriks Transpose :
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
kA
kA
A
B
AB
A
A
B
A
B
A






)
.(
4
)
.(
3
)
.(
2
)
.(
1
Powerpoint Templates
Page 43
TRANSPOSE MATRIKS
43
Pembuktian aturan no1 :




























23
23
22
22
21
21
13
13
12
12
11
11
23
22
21
13
12
11
23
22
21
13
12
11
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
b
b
b
b
b
a
a
a
a
a
a
B
A







23
22
21
13
12
11
b
b
b
b
b
b
B







23
22
21
13
12
11
a
a
a
a
a
a
A











23
13
22
12
21
11
a
a
a
a
a
a
AT











23
13
22
12
21
11
b
b
b
b
b
b
BT








































23
23
13
13
22
22
12
12
21
21
11
11
23
13
22
12
21
11
23
13
22
12
21
11
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
b
b
b
b
b
a
a
a
a
a
a
B
A T
T
TERBUKTI


















23
23
13
13
22
22
12
12
21
21
11
11
)
(
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
B
A T
Powerpoint Templates
Page 44
TRANSPOSE MATRIKS
44
Pembuktian aturan no 2 :







23
22
21
13
12
11
a
a
a
a
a
a
A











23
13
22
12
21
11
a
a
a
a
a
a
AT


















23
22
21
13
12
11
23
13
22
12
21
11
)
(
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A
T
T
T
TERBUKTI
Powerpoint Templates
Page 45
MATRIKS SIMETRI
45
Sebuah matriks dikatakan simetri apabila hasil dari transpose
matriks A sama dengan matriks A itu sendiri.
Contoh :
1. 2.






















0
0
2
0
0
3
2
3
1
0
0
2
0
0
3
2
3
1
T
A
A














2
1
1
2
2
1
1
2
T
B
B
A
AT

Powerpoint Templates
Page 46
INVERS MATRIKS
46
 Matriks invers dari suatu matriks A adalah matriks B
yang apabila dikalikan dengan matriks A memberikan
satuan I
 AB = I
 Notasi matriks invers :
 Sebuah matriks yang dikalikan matriks inversenya
akan menghasilkan matrik satuan
 Jika
Maka
1

A
I
A
A 
1







d
c
b
a
A











a
c
b
d
bc
ad
A
1
1
Powerpoint Templates
Page 47
INVERS MATRIX
47
 Langkah-langkah untuk mencari invers matriks M
yang berordo 3x3 adalah :
- Cari determinan dari M
- Transpose matriks M sehingga menjadi
- Cari adjoin matriks
- Gunakan rumus
T
M
))
(
(
)
det(
1
1
M
adjoin
M
M 

Powerpoint Templates
Page 48
INVERS MATRIX
48
 Contoh Soal :
- Cari Determinannya :
det(M) = 1(0-24)-2(0-20)+3(0-5) = 1
- Transpose matriks M











0
6
5
4
1
0
3
2
1
M











0
4
3
6
1
2
5
0
1
T
M
Powerpoint Templates
Page 49
INVERS MATRIX
49
- Temukan matriks kofaktor dengan menghitung minor-
minor matriksnya
- Hasilnya :
==> ==>
















1
4
5
4
15
20
5
18
24

































1
4
5
4
15
20
5
18
24
Powerpoint Templates
Page 50
INVERS MATRIX
50
 Hasil Adjoinnya :
 Hasil akhir































1
4
5
4
15
20
5
18
24
1
4
5
4
15
20
5
18
24
1
1
1
M














1
4
5
4
15
20
5
18
24
Powerpoint Templates
Page 51
• Melakukan operasi perkalian dan pertukaran pada
baris-baris di dalam matriks
• Contoh:
• 1. Oij(I) = Eij 
• 2. Oi(λ)(I) = Ei(λ≠0) 
• 3. Oij(λ)(I) = Eij(λ≠0) 
OPERASI BARIS ELEMENTER
(OBE)
Baris 1 ditukar dengan baris 3
Baris 2 dikalikan -2
Baris 1 ditambah dengan -2 kali baris 3
Powerpoint Templates
Page 52
• Suatu matriks berukuran n x n dikatakan
matriks elementer jika matriks tersebut
dapat diperoleh dari matriks identitas In
dengan melakukan operasi baris
elementer tunggal (hanya melakukan
operasi baris elementers sebanyak 1 kali)
MATRIKS ELEMENTER
Powerpoint Templates
Page 53
CONTOH MATRIKS
ELEMENTER
Powerpoint Templates
Page 54
• Eij . Eij = I
• Jika matriks A dikenakan operasi OBE padanya,
ternyata nilainya sama dengan matriks
elementer yang berkaitan dengan OBE tersebut
dikalikan dengan matriks A
• Oij(A) = Eij . A
• Oi(λ)(A) = Ei(λ≠0) . A
• Oij(λ)(A) = Eij(λ≠0) . A
SIFAT MATRIKS ELEMENTER
Powerpoint Templates
Page 55
• O12(A) = E12 . A
CONTOH
Powerpoint Templates
Page 56
• Cara I : menggunakan OBE
• (A | I)  OBE  (I | A-1)
MENCARI A-1
Menambahkan -2 kali baris pertama
pada baris kedua dan -1 kali baris
pertama pada baris ketiga
Powerpoint Templates
Page 57
MENCARI A-1
Menambahkan 2 kali baris kedua
pada baris ketiga
Mengalikan baris ketiga dengan -1
Menambahkan 3 kali baris ketiga
pada baris kedua dan -3 kali baris
ketiga pada baris pertama
Menambahkan -2 kali baris kedua
pada baris pertama
Powerpoint Templates
Page 58
MENCARI A-1
Powerpoint Templates
Page 59
• Carilah invers dari matriks berikut dengan
menggunakan OBE:
SOAL
Powerpoint Templates
Page 60
REFERENSI
60
1. Discrete Mathematics and its Applications;
Kenneth H. Rosen; McGraw Hill; sixth edition;
2007
2. http://p4tkmatematika.org/
3. http://www.idomaths.com/id/matriks.php

More Related Content

Similar to 3960196.ppt

Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksReski Aprilia
 
Matriks Matematika By Ali Majid Wardana
Matriks Matematika By Ali Majid WardanaMatriks Matematika By Ali Majid Wardana
Matriks Matematika By Ali Majid WardanaAli Must Can
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3pitrahdewi
 
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdfTugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdfmohnurahmathidayatul
 
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxPPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxFirdaAulia31
 
MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANOng Lukman
 
-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt
-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt
-xii-persamaan-matriks-IPS.pptZakiaYasyfin1
 
2. Persamaan Linier2020.pptx
2. Persamaan Linier2020.pptx2. Persamaan Linier2020.pptx
2. Persamaan Linier2020.pptxYodaKurniaWijaya
 
matriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsx
matriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsxmatriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsx
matriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsxfachruddin07003
 

Similar to 3960196.ppt (20)

Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - Matriks
 
Matriks Matematika By Ali Majid Wardana
Matriks Matematika By Ali Majid WardanaMatriks Matematika By Ali Majid Wardana
Matriks Matematika By Ali Majid Wardana
 
Matriks :)
Matriks :)Matriks :)
Matriks :)
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
Matriks untuk mhs.pptx
Matriks untuk mhs.pptxMatriks untuk mhs.pptx
Matriks untuk mhs.pptx
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdfTugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
Tugas sejarah Moh Nurahmat Hidayatul Karim.pdf
 
1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt1. Matriks.ppt
1. Matriks.ppt
 
BMP ESPA4222
BMP ESPA4222BMP ESPA4222
BMP ESPA4222
 
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxPPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
 
MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINAN
 
-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt
-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt
-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
2. Persamaan Linier2020.pptx
2. Persamaan Linier2020.pptx2. Persamaan Linier2020.pptx
2. Persamaan Linier2020.pptx
 
matriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsx
matriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsxmatriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsx
matriks-dan-sistem-persamaan-linier-0812-ppsx.ppsx
 
ppt-matriks.ppt
ppt-matriks.pptppt-matriks.ppt
ppt-matriks.ppt
 
ppt-matriks (2).ppt
ppt-matriks (2).pptppt-matriks (2).ppt
ppt-matriks (2).ppt
 

3960196.ppt

  • 2. Powerpoint Templates Page 2 DAFTAR SLIDE Operasi Matriks Jenis-Jenis Matriks Determinan Matriks 2 Inverse Matriks
  • 3. Powerpoint Templates Page 3 DEFINISI MATRIKS 3 kumpulan bilangan yang disajikan secara teratur dalam baris dan kolom yang membentuk suatu persegi panjang, serta termuat diantara sepasang tanda kurung. Apakah yang dimaksud dengan Matriks ?
  • 4. Powerpoint Templates Page 4 NOTASI MATRIKS 4  Nama matriks menggunakan huruf besar  Anggota-anggota matriks dapat berupa huruf kecil maupun angka  Digunakan kurung biasa atau kurung siku  Ordo matriks atau ukuran matriks merupakan banyaknya baris (garis horizontal) dan banyaknya kolom (garis vertikal) yang terdapat dalam matriks tersebut.          6 7 5 2 3 1 A            i h g f e d c b a H
  • 5. Powerpoint Templates Page 5 NOTASI MATRIKS 5  Jadi, suatu matriks yang mempunyai m baris dan n kolom disebut matriks berordo atau berukuran m x n.  Memudahkan menunjuk anggota suatu matriks Notasi A = (aij)                 mn m m m n n n a a a a a a a a a a a a a a a a ... ... ... ... ... ... ... ... ... 3 2 1 3 33 32 31 2 23 22 21 1 13 12 11 A = Dengan i = 1,2,...,m j = 1,2,...,n
  • 6. Powerpoint Templates Page 6 MATRIKS 6  Contoh : Matriks A merupakan matriks berordo 4x2  Bilangan-bilangan yang terdapat dalam sebuah matriks dinamakan entri dalam matriks atau disebut juga elemen atau unsur.               1 6 1 2 1 3 4 1 A
  • 7. Powerpoint Templates Page 7 NOTASI MATRIKS 7              mn m m n n a a a a a a a a a A        2 1 2 22 21 1 12 11 7 Baris Kolom Unsur Matriks Matriks berukuran m x n atau berorde m x n
  • 8. Powerpoint Templates Page 8 MATRIKS BARIS DAN KOLOM 8  Matriks baris adalah matriks yang hanya mempunyai satu baris  Matriks kolom adalah matriks yang hanya mempunyai satu kolom.   4 1 2 1  C            4 3 1 E
  • 9. Powerpoint Templates Page 9 MATRIKS A = B 9  Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (A = B) apabila A dan B mempunyai jumlah baris dan kolom yang sama (berordo sama) dan semua unsur yang terkandung di dalamnya sama.  aij = bij dimana - aij = elemen matriks A dari baris i dan kolom j - bij = elemen matriks B dari baris i dan kolom j  A = B dan  A ≠ B dan        1 0 4 2 A        1 0 4 2 B        5 1 0 2 4 2 A        1 3 4 1 B
  • 10. Powerpoint Templates Page 10 PENJUMLAHAN MATRIKS 10  Apabila A dan B merupakan dua matriks yang ukurannya sama, maka hasil penjumlahan (A + B) adalah matriks yang diperoleh dengan menambahkan bersama-sama entri yang seletak/bersesuaian dalam kedua matriks tersebut.  Matriks-matriks yang ordo/ukurannya berbeda tidak dapat ditambahkan. dan            33 32 31 23 22 21 13 12 11 a a a a a a a a a A            33 32 31 23 22 21 13 12 11 b b b b b b b b b B                      33 33 32 32 31 31 23 23 22 22 21 21 13 13 12 12 11 11 b a b a b a b a b a b a b a b a b a B A
  • 11. Powerpoint Templates Page 11 PENJUMLAHAN MATRIKS 11  Contoh Soal              2 2 3 1 2 4 A              2 1 1 2 4 3 B                     2 2 1 2 1 3 2 1 4 2 3 4 B A               4 3 4 1 2 7 B A
  • 12. Powerpoint Templates Page 12 PENGURANGAN MATRIKS 12  A dan B adalah suatu dua matriks yang ukurannya sama, maka A-B adalah matriks yang diperoleh dengan mengurangkan bersama-sama entri yang seletak/bersesuaian dalam kedua matriks tersebut.  Matriks-matriks yang ordo/ukurannya berbeda tidak dapat dikurangkan. dan            33 32 31 23 22 21 13 12 11 a a a a a a a a a A            33 32 31 23 22 21 13 12 11 b b b b b b b b b B                      33 33 32 32 31 31 23 23 22 22 21 21 13 13 12 12 11 11 b a b a b a b a b a b a b a b a b a B A
  • 13. Powerpoint Templates Page 13 PENGURANGAN MATRIKS 13  Contoh :              0 4 3 3 2 2 1 0 1 A             2 4 3 4 2 1 1 1 1 B                        2 0 4 4 3 3 4 3 2 2 1 2 1 1 1 0 1 1 B A                 2 0 0 7 0 3 2 1 0 B A
  • 14. Powerpoint Templates Page 14 PERKALIAN MATRIKS DENGAN SKALAR 14 Jika k adalah suatu bilangan skalar dan matriks A=(aij ) maka matriks kA=(kaij ) adalah suatu matriks yang diperoleh dengan mengalikan semua elemen matriks A dengan k. Mengalikan matriks dengan skalar dapat dituliskan di depan atau dibelakang matriks. [C]=k[A]=[A]k        1 5 8 3 A        1 * 4 5 * 4 8 * 4 3 * 4 4A        4 20 32 12 4A
  • 15. Powerpoint Templates Page 15 PERKALIAN MATRIKS DENGAN SKALAR 15 Sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar : k(B+C) = kB + kC k(B-C) = kB-kC (k1+k2)C = k1C + k2C (k1-k2)C = k1C – k2C (k1.k2)C = k1(k2C)
  • 16. Powerpoint Templates Page 16 PERKALIAN MATRIKS DENGAN SKALAR 16 Contoh : dengan k = 2, maka K(A+B) = 2(A+B) = 2A+2B         1 2 1 0 A        1 1 4 3 B                               0 6 10 6 0 3 5 3 * 2 ) 1 1 4 3 1 2 1 0 ( * 2 ) ( 2 B A                                       0 6 10 6 2 2 8 6 2 4 2 0 1 1 4 3 * 2 1 2 1 0 * 2 2 2 B A TERBUKTI
  • 17. Powerpoint Templates Page 17 PERKALIAN MATRIKS DENGAN SKALAR 17 Contoh : dengan k1 = 2 dan k2 = 3, maka (k1+k2)C = k1.C + k2.C         1 2 1 1 C                           5 10 5 5 1 2 1 1 * 5 1 2 1 1 * ) 3 2 ( * ) ( 2 1 C k k TERBUKTI                                          5 10 5 5 3 6 3 3 2 4 2 2 1 2 1 1 * ) 3 ( 1 2 1 1 * ) 2 ( ) * * ( 2 1 C k C k
  • 18. Powerpoint Templates Page 18 PERKALIAN MATRIKS 18  Perkalian matriks dengan matriks pada umumnya tidak bersifat komutatif.  Syarat perkalian adalah jumlah banyaknya kolom pertama matriks sama dengan jumlah banyaknya baris matriks kedua.  Jika matriks A berukuran mxn dan matriks B berukuran nxp maka hasil dari perkalian A*B adalah suatu matriks C=(cij ) berukuran mxp dimana
  • 19. Powerpoint Templates Page 19 PERKALIAN MATRIKS 19  Contoh :            0 1 3 B       11 ) 0 * 1 ( ) 1 * 2 ( ) 3 * 3 ( 0 1 3 * 1 2 3 *                B A   1 2 3  A                                    0 0 0 1 2 3 3 6 9 1 * 0 2 * 0 3 * 0 1 * 1 2 * 1 3 * 1 1 * 3 2 * 3 3 * 3 1 2 3 * 0 1 3 * A B
  • 20. Powerpoint Templates Page 20 PERKALIAN MATRIKS 20  Apabila A merupakan suatu matriks persegi, maka A² = A.A ; A³=A².A dan seterusnya  Apabila AB = BC maka tidak dapat disimpulkan bahwa A=C (tidak berlaku sifat penghapusan)  Apabila AB = AC belum tentu B = C  Apabila AB = 0 maka tidak dapat disimpulkan bahwa A=0 atau B=0  Terdapat beberapa hukum perkalian matriks : 1. A(BC) = (AB)C 2. A(B+C) = AB+AC 3. (B+C)A = BA+CA 4. A(B-C)=AB-AC 5. (B-C)A = BA-CA 6. A(BC) = (AB)C= B(AC) 7. AI = IA = A
  • 21. Powerpoint Templates Page 21 PERPANGKATAN MATRIKS 21 Sifat perpangkatan pada matriks sama seperti sifat perpangkatan pada bilangan-bilangan untuk setiap a bilangan riil, dimana berlaku : A2 = A A A3 = A2 A A4 = A3 A A5 = A4 A; dan seterusnya
  • 22. Powerpoint Templates Page 22 PERPANGKATAN MATRIKS 22 Tentukan hasil A² dan A³        0 2 1 1 A                        2 2 1 3 0 2 1 1 0 2 1 1 2 AxA A                          2 6 3 5 2 2 1 3 0 2 1 1 2 3 AxA A
  • 23. Powerpoint Templates Page 23 PERPANGKATAN MATRIKS 23 Tentukan hasil 2A² + 3A³        0 2 1 1 A                    4 4 2 6 2 2 1 3 2 2 2 A                    6 6 9 15 2 2 3 5 3 3 3 A                             10 10 7 9 6 6 9 15 4 4 2 6 3 2 3 2 A A
  • 24. Powerpoint Templates Page 24 JENIS –JENIS MATRIKS 24  Matriks bujursangkar (persegi) adalah matriks yang berukuran n x n  Matriks nol adalah matriks yang setiap entri atau elemennya adalah bilangan nol Sifat-sifat dari matriks nol : -A+0=A, jika ukuran matriks A = ukuran matriks 0 -A*0=0, begitu juga 0*A=0.        1 3 4 1 A            0 0 0 0 0 0 2 3x O
  • 25. Powerpoint Templates Page 25 JENIS –JENIS MATRIKS 25  Matriks Diagonal adalah matriks persegi yang semua elemen diatas dan dibawah diagonalnya adalah nol. Dinotasikan sebagai D. Contoh :  Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang semua elemen pada diagonalnya sama            5 0 0 0 2 0 0 0 1 3 3x D            5 0 0 0 5 0 0 0 5 3 3x D
  • 26. Powerpoint Templates Page 26 JENIS –JENIS MATRIKS 26  Matriks Identitas adalah matriks skalar yang elemen-elemen pada diagonal utamanya bernilai 1. Sifat-sifat matriks identitas : A*I=A I*A=A  Matriks Segitiga Atas adalah matriks persegi yang elemen di bawah diagonal utamanya bernilai nol  Matriks Segitiga Bawah adalah matriks persegi yang elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol            1 0 0 0 1 0 0 0 1 D            6 0 0 2 1 0 5 4 2 A            1 5 2 0 4 3 0 0 1 B
  • 27. Powerpoint Templates Page 27 DETERMINAN MATRIKS 27  Setiap matriks persegi atau bujur sangkar memiliki nilai determinan  Nilai determinan dari suatu matriks merupakan suatu skalar.  Jika nilai determinan suatu matriks sama dengan nol, maka matriks tersebut disebut matriks singular.
  • 28. Powerpoint Templates Page 28 NOTASI DETERMINAN 28  Misalkan matriks A merupakan sebuah matriks bujur sangkar  Fungsi determinan dinyatakan oleh det (A)  Jumlah det(A) disebut determinan A  det(A) sering dinotasikan |A|
  • 29. Powerpoint Templates Page 29 NOTASI DETERMINAN 29  Pada matriks 2x2 cara menghitung nilai determinannya adalah :  Contoh :          22 21 12 11 a a a a A 21 12 22 11 ) det( a a a a A            3 1 5 2 A 1 5 6 ) det(    A 22 21 12 11 ) det( a a a a A  3 1 5 2 ) det(  A
  • 30. Powerpoint Templates Page 30 METODE SARRUS 30  Pada matriks 3x3 cara menghitung nilai determinannya adalah menggunakan Metode Sarrus  Metode Sarrus hanya untuk matrix berdimensi 3x3 12 21 33 11 23 32 13 22 31 32 21 13 31 23 12 33 22 11 ) det( a a a a a a a a a a a a a a a a a a A                  33 32 31 23 22 21 13 12 11 a a a a a a a a a A
  • 31. Powerpoint Templates Page 31 METODE SARRUS 31  Contoh :  Nilai Determinan dicari menggunakan metode Sarrus det(A) = (-2·1 ·-1) + (2 ·3 ·2) + (-3 ·-1 ·0) – (-3 ·1 ·2) –(-2 ·3 ·0)-(2 ·-1 ·-1) = 2 +12+0+6-0-2 = 18                1 0 2 3 1 1 3 2 2 A
  • 32. Powerpoint Templates Page 32 MINOR 32  Yang dimaksud dengan MINOR unsur aij adalah determinan yang berasal dari determinan orde ke-n tadi dikurangi dengan baris ke-i dan kolom ke-j.  Dinotasikan dengan Mij  Contoh Minor dari elemen a₁₁            33 32 31 23 22 21 13 12 11 a a a a a a a a a A 33 32 23 22 11 a a a a M                 44 43 42 41 34 33 32 31 24 23 22 21 14 13 12 11 a a a a a a a a a a a a a a a a A 44 43 42 34 33 32 24 23 22 11 a a a a a a a a a M 
  • 33. Powerpoint Templates Page 33 MINOR 33  Minor-minor dari Matrik A (ordo 3x3)
  • 34. Powerpoint Templates Page 34 KOFAKTOR MATRIKS 34  Kofaktor dari baris ke-i dan kolom ke-j dituliskan dengan  Contoh : Kofaktor dari elemen a23 23 23 3 2 23 ) 1 ( M M c     
  • 35. Powerpoint Templates Page 35 TEOREMA LAPLACE 35  Determinan dari suatu matriks sama dengan jumlah perkalian elemen-elemen dari sembarang baris atau kolom dengan kofaktor-kofaktornya
  • 36. Powerpoint Templates Page 36 TEOREMA LAPLACE 36 Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Baris  Misalkan ada sebuah matriks A berordo 3x3  Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor baris pertama |A|            33 32 31 23 22 21 13 12 11 a a a a a a a a a A 32 31 22 21 13 33 31 23 21 12 33 32 23 22 11 13 13 12 12 11 11 13 13 12 12 11 11 a a a a a a a a a a a a a a a M a M a M a c a c a c a         
  • 37. Powerpoint Templates Page 37 TEOREMA LAPLACE 37  Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor baris kedua |A|  Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor baris ketiga |A| 32 31 12 11 23 33 31 13 11 22 33 32 13 12 21 23 23 22 22 21 21 23 23 22 22 21 21 a a a a a a a a a a a a a a a M a M a M a c a c a c a          22 21 12 11 33 23 21 13 11 32 23 22 13 12 31 33 33 32 32 31 31 33 33 32 32 31 31 a a a a a a a a a a a a a a a M a M a M a c a c a c a         
  • 38. Powerpoint Templates Page 38 TEOREMA LAPLACE 38 Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Kolom  Misalkan ada sebuah matriks A berordo 3x3  Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor kolom pertama |A|            33 32 31 23 22 21 13 12 11 a a a a a a a a a A 23 22 13 12 31 33 32 13 12 21 33 32 23 22 11 31 31 21 21 11 11 31 31 21 21 11 11 a a a a a a a a a a a a a a a M a M a M a c a c a c a         
  • 39. Powerpoint Templates Page 39 TEOREMA LAPLACE 39  Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor kolom kedua |A|  Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor kolom ketiga |A| 23 21 13 11 32 33 31 13 11 22 33 31 23 21 12 32 32 22 22 12 12 32 32 22 22 12 12 a a a a a a a a a a a a a a a M a M a M a c a c a c a          22 21 12 11 33 32 31 12 11 23 32 31 22 21 13 33 33 23 23 13 13 33 33 23 23 13 13 a a a a a a a a a a a a a a a M a M a M a c a c a c a         
  • 40. Powerpoint Templates Page 40 DET MATRIKS SEGITIGA 40  Jika A adalah matriks segitiga bujur sangkar berupa segitiga atas atau segitiga bawah maka nilai det(A) adalah hasil kali diagonal matriks tersebut  Contoh dst a a a A        33 22 11 ) det( 1296 4 9 6 ) 3 ( 2 ) det(         A
  • 41. Powerpoint Templates Page 41 TRANSPOSE MATRIKS 41  Jika A adalah suatu matriks m x n, maka tranpose A dinyatakan oleh A ͭ dan didefinisikan dengan matriks n x m yang kolom pertamanya adalah baris pertama dari A, kolom keduanya adalah baris kedua dari A, demikian juga dengan kolom ketiga adalah baris ketiga dari A dan seterusnya.  Contoh : matriks A : berordo 2 x 3 transposenya : berordo 3 x 2        3 1 4 1 3 1 A            3 1 1 3 4 1 t A
  • 42. Powerpoint Templates Page 42 TRANSPOSE MATRIKS 42 Beberapa Sifat Matriks Transpose : T T T T T T T T T T kA kA A B AB A A B A B A       ) .( 4 ) .( 3 ) .( 2 ) .( 1
  • 43. Powerpoint Templates Page 43 TRANSPOSE MATRIKS 43 Pembuktian aturan no1 :                             23 23 22 22 21 21 13 13 12 12 11 11 23 22 21 13 12 11 23 22 21 13 12 11 b a b a b a b a b a b a b b b b b b a a a a a a B A        23 22 21 13 12 11 b b b b b b B        23 22 21 13 12 11 a a a a a a A            23 13 22 12 21 11 a a a a a a AT            23 13 22 12 21 11 b b b b b b BT                                         23 23 13 13 22 22 12 12 21 21 11 11 23 13 22 12 21 11 23 13 22 12 21 11 b a b a b a b a b a b a b b b b b b a a a a a a B A T T TERBUKTI                   23 23 13 13 22 22 12 12 21 21 11 11 ) ( b a b a b a b a b a b a B A T
  • 44. Powerpoint Templates Page 44 TRANSPOSE MATRIKS 44 Pembuktian aturan no 2 :        23 22 21 13 12 11 a a a a a a A            23 13 22 12 21 11 a a a a a a AT                   23 22 21 13 12 11 23 13 22 12 21 11 ) ( a a a a a a a a a a a a A T T T TERBUKTI
  • 45. Powerpoint Templates Page 45 MATRIKS SIMETRI 45 Sebuah matriks dikatakan simetri apabila hasil dari transpose matriks A sama dengan matriks A itu sendiri. Contoh : 1. 2.                       0 0 2 0 0 3 2 3 1 0 0 2 0 0 3 2 3 1 T A A               2 1 1 2 2 1 1 2 T B B A AT 
  • 46. Powerpoint Templates Page 46 INVERS MATRIKS 46  Matriks invers dari suatu matriks A adalah matriks B yang apabila dikalikan dengan matriks A memberikan satuan I  AB = I  Notasi matriks invers :  Sebuah matriks yang dikalikan matriks inversenya akan menghasilkan matrik satuan  Jika Maka 1  A I A A  1        d c b a A            a c b d bc ad A 1 1
  • 47. Powerpoint Templates Page 47 INVERS MATRIX 47  Langkah-langkah untuk mencari invers matriks M yang berordo 3x3 adalah : - Cari determinan dari M - Transpose matriks M sehingga menjadi - Cari adjoin matriks - Gunakan rumus T M )) ( ( ) det( 1 1 M adjoin M M  
  • 48. Powerpoint Templates Page 48 INVERS MATRIX 48  Contoh Soal : - Cari Determinannya : det(M) = 1(0-24)-2(0-20)+3(0-5) = 1 - Transpose matriks M            0 6 5 4 1 0 3 2 1 M            0 4 3 6 1 2 5 0 1 T M
  • 49. Powerpoint Templates Page 49 INVERS MATRIX 49 - Temukan matriks kofaktor dengan menghitung minor- minor matriksnya - Hasilnya : ==> ==>                 1 4 5 4 15 20 5 18 24                                  1 4 5 4 15 20 5 18 24
  • 50. Powerpoint Templates Page 50 INVERS MATRIX 50  Hasil Adjoinnya :  Hasil akhir                                1 4 5 4 15 20 5 18 24 1 4 5 4 15 20 5 18 24 1 1 1 M               1 4 5 4 15 20 5 18 24
  • 51. Powerpoint Templates Page 51 • Melakukan operasi perkalian dan pertukaran pada baris-baris di dalam matriks • Contoh: • 1. Oij(I) = Eij  • 2. Oi(λ)(I) = Ei(λ≠0)  • 3. Oij(λ)(I) = Eij(λ≠0)  OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE) Baris 1 ditukar dengan baris 3 Baris 2 dikalikan -2 Baris 1 ditambah dengan -2 kali baris 3
  • 52. Powerpoint Templates Page 52 • Suatu matriks berukuran n x n dikatakan matriks elementer jika matriks tersebut dapat diperoleh dari matriks identitas In dengan melakukan operasi baris elementer tunggal (hanya melakukan operasi baris elementers sebanyak 1 kali) MATRIKS ELEMENTER
  • 54. Powerpoint Templates Page 54 • Eij . Eij = I • Jika matriks A dikenakan operasi OBE padanya, ternyata nilainya sama dengan matriks elementer yang berkaitan dengan OBE tersebut dikalikan dengan matriks A • Oij(A) = Eij . A • Oi(λ)(A) = Ei(λ≠0) . A • Oij(λ)(A) = Eij(λ≠0) . A SIFAT MATRIKS ELEMENTER
  • 55. Powerpoint Templates Page 55 • O12(A) = E12 . A CONTOH
  • 56. Powerpoint Templates Page 56 • Cara I : menggunakan OBE • (A | I)  OBE  (I | A-1) MENCARI A-1 Menambahkan -2 kali baris pertama pada baris kedua dan -1 kali baris pertama pada baris ketiga
  • 57. Powerpoint Templates Page 57 MENCARI A-1 Menambahkan 2 kali baris kedua pada baris ketiga Mengalikan baris ketiga dengan -1 Menambahkan 3 kali baris ketiga pada baris kedua dan -3 kali baris ketiga pada baris pertama Menambahkan -2 kali baris kedua pada baris pertama
  • 59. Powerpoint Templates Page 59 • Carilah invers dari matriks berikut dengan menggunakan OBE: SOAL
  • 60. Powerpoint Templates Page 60 REFERENSI 60 1. Discrete Mathematics and its Applications; Kenneth H. Rosen; McGraw Hill; sixth edition; 2007 2. http://p4tkmatematika.org/ 3. http://www.idomaths.com/id/matriks.php