Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang konflik organisasi, termasuk definisi, jenis, penyebab, dampak, dan cara mengakhiri konflik menurut beberapa ahli. Profil pemimpin yang diharapkan dalam mengelola konflik adalah pemimpin yang berwawasan luas, tegas, jujur, dan memiliki kemampuan komunikasi serta negosiasi yang baik.
2. Menurut Stoner dan Wankel, (1998) bahwa:
Konflik organisasi adalah suatu perbedaan pendapat diantara dua
atau lebih anggota atau kelompok dalam suatu organisasi yang
muncul dari kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya
yang langka atau aktivitas kerja atau dari kenyataan bahwa mereka
mempunyai status, tujuan, nilai, atau pandangan yang berbeda.
Para anggota organisasi atausub unit yang berbeda pendapat
berupaya untuk memenangkankepentingan atau pandangannya
masing-masing.
3. Menurut Ranupandoyo dan Hasnan, (1990)
bahwa :
Konflik adalah ketidak setujuan antara dua atau
lebih anggota organisasi atau kelompok-
kelompok dalam organisasi yang timbul karena
mereka harus menggunakan sumber daya yang
langka secara bersama-sama, atau
menjalankan kegiatan bersama-sama, atau
mempunyai status, tujuan, nilai, dan persepsi
yang berbeda
4. Secara etimologis dari kata :
“confligere, conflictum” artinya pertentangan,
pertikaian, bertolak belakang, dan benturan.
Jadi, konflik dpat diartikan sebagai suatu
perselisihan atau perbedaan paham antara
seseorang pada orang lain atau seseorang pada
kelompok dan sebaliknya sehingga melahirkan
ketidak harmonisan dalam komunikasi organisasi
5. Unsur-unsur Konflik
1. Ada dua pihak atau lebih yang terlibat;
2. Ada tujuan yang dijadikan sasaran konflik;
3. Ada perbedaan pikiran, perasaan, tindakan
diantara pihak yang terlibat untuk mendapatkan atau
mencapai tujuan;
4. Ada situasi konflik antara dua pihak yang
bertentangan.
6. Tipe Konflik dalam Organisasi
1. Konflik tugas (task conflict);
2. Konflik antarpersonal (interpersonal conflik);
3. Konflik procedural (procedural conflict)
7. 1. Konflik tugas (task conflict);
Lazim terjadi karena anggota organisasi
menghadapi ketidak sesuaian peran yang
dia jalankan dengan status yg diikuti
dengan kemampuan, pengetahuan,
pendidikan, keterampilan dll. Jenis ini pd
umumnya menimbulkan produktivitas.
8. 2. Konflik antarpersonal (interpersonal conflik);
Terjadi manakala hubungan antarpersonal dalam
organisasi terganggu, misalnya karena ketidak
sepakatan terhadap kebutuhan personal yng harus
dipenuhi organisasi.
3. Konflik procedural (procedural conflict)
Terjadi ketika anggota kelompok tidak sepakat tentang
prosedur yang mengatur tentang bagaimana kelompok
mencapai tujuan organisasi.
9. Konflik dalam organisasi dapat pula dikategorikan
menjadi :
⮚ Konflik antarpersonal dalam organisasi;
⮚ Konflik dalam kelompok;
⮚ Konflik antar kelompok;
⮚ Konflik antar organisasi.
Dilihat dari pihak-pihak yang bertentangan:
1. Konflik dalam diri individu;
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama;
3. Konflik antar individu dan kelompok;
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama;
5. Konflik antar organisasi.
10. Perbedaan Konflik dari Sudut Pandang Lama dan Baru
Konflik dari Sudut Pandang Lama Konflik dari Sudut Pandang Baru
Konflik dapat dihindarkan Konflik tidak dapat dihindarkan
Konflik disebabkan oleh :
Kesalahan manajemen
Pengacau
Konflik disebabkan oleh :
Struktur organisasi
Perbedaan tujuan
Perbedaan persepsi dan nilai-nilai
pribadi
Konflik mengganggu organisasi dan
menghalangi pelaksanaan optimal
Konflik dapat membantu atau
menghambat
Tugas manajer menghilangkan konflik Tugas manajer mengelola tingkat
konflik dan penyelesaiannya
Organisasi optimal membutuhkan
pemghapusan konflik
Kegiatan organisasi optimal perlu
tingkat konflik moderat
11. Konflik memiliki tingkatan-tingkatan yang terdiri atas :
1) tingkat kebijakan : adanya konflik kepentingan;
2) tingkat manajemen pelaksanaan kebijakan : adanya
konflik strategi penggunaan sumber daya;
3) tingkat pelaksanaan program : adanya konflik prioritas
alokasi sumber daya; dan
4) tingkat pelaksanaan kegiatan : adanya konflik
tatalaksana dan tatacara pelaksanaan.
12. Dampak Konflik menurut Tingkatan Obyek Konflik
Faktor yang mempengaruhi dampak dari suatu
konflik,meliputi :
1) skala konflik : semakin luas skala konflik semakin
kompleks dampak negatif yang ditimbulkan;
2) lokus konflik : semakin luas lokus konflik semakin
banyak yang terlibat sehingga semakin banyak yang
merasakan dampak negatifnya; dan
3) tingkatan konflik : semakin tinggi tingkatan konfliknya
semakin sulit dan kompleks masalah yang
ditimbulkan.
13. Dampak konflik terbagi 2 (dua), yaitu :
1) Dampak langsung :
tercipta kondisi lingkungan organisasi yang
kurang kondusif; dan
terganggunya mekanisme kerja tim karena terhambatnya
hubungan kerja antar anggota tim.
2) Dampak tidak langsung :
terhambatnya proses pencapaian tujuan organisasi; dan
menurunnya kinerja organisasi.
14. Pengaruh dampak konflik terdiri dari :
1) skala nasional, daerah, lokal;
2) dampak positif dan negatif terhadap kinerja organisasi;
3) eksternal organisasi atau internal organisasi;
4) berlanjut; dan
5) berhenti pada satu proses.
Pengaruh dampak konflik di atas tergantung dari jenis
konfliknya. Namun demikian pengaruh dampak konflik
tersebut tidak berhubungan langsung dengan tingkat
kesulitan dalam penyelesaian sebuah konflik. Dalam arti
semakin luas dampak sebuah konflik tidak berarti
semakin sulit dalam penyelesaiannya.
15. Mengahiri Konflik
Mengahiri konflik melalui strategi manajemen konflik
selalu berakhir dengan tiga asumsi:
Kalah-kalah: setiap orang yang terlibat dalam konflik
akan kehilangan tuntutannya jika konflik terus
berlanjut;
Kalah-menang : salah satu pihak pasti kalah karena
dia kehilangan tuntutannya, dan pihak lain pasti
menang;
Menang-menang: dua pihak menang. Ini terjadi jika
dua pihak kehilangan sedikit dari tuntutannya, namun
hasil akhir memuaskan dua pihak.
16. BAGAIMANA
PROFIL PEMIMPIN YANG DIHARAPKAN
Pemimpin yang berwawasan luas dan berfikir
konprehensive.
Pemimpin yang dapat mengayomi.
Pemimpin yang berani mengambil resiko.
Pemimpin yang bersikap tegas dan konsiten
Pemimpin yang beretika dalam berhubungan kerja
17. KOMPETENSI PEMIMPIN
YANG DIHARAPKAN
Mempunyai kemampuan berfikir sistem untuk
mencari akar masalah sebuah konflik.
Mempunyai kemampuan teknik komunikasi yang
baik dalam arti mampu mengkomunikasikan
konflik yang terjadi dengan baik sehingga masalah
tidak melebar.
18. KOMPETENSI PEMIMPIN
YANG DIHARAPKAN
Mempunyai kemampuan teknik negosiasi yang
tinggi (kemampuan mencari solusi bersama yang
saling menguntungkan).
Mempunyai kemampuan mempengaruhi orang
yang tinggi (kemampuan untuk membuat orang
mengikuti ide atau pikiran kita)
19. PERANAN PEMIMPIN
Dengan kemampuan dan sikap yang bijak harus
berupaya untuk:
1. Mencegah terjadinya konflik.
2. Meredam dan melokalise konflik tidak berkembang.
3. Menyelesaikan konflik dalam waktu sesingkat mungkin.
4. Mengurangi dampak konflik seminimal mungkin agar
tidak menjadi hambatan dalam pencapaian tujuan
organisasi.