Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menyuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran sesuai dengan ajaran agama Islam. Dokumen tersebut juga memperingatkan akan munculnya orang-orang yang menyesatkan umat dengan cara yang lembut di akhir zaman.
2. ﻛﺸـﻒ ﺿـﻼﻻﺕ
ﻧﺎﻇﻢ ﺍﻟﻘـﱪﺻﻲ
MENGUNGKAP KESESATAN
NADZIM AL QUBRUSHI
Syaikh Samir al Qadli
3. PENGANTAR PENERBIT
Segala puji bagi Allah, tuhan sekalian alam.
Shalawat dan salam semoga tercurah atas baginda Nabi
besar Muhammad, penghulu seluruh yang hidup dulu
dan belakangan, keluarganya dan para sahabatnya yang
baik dan suci, Amma Ba'du,
Allah ta'ala berfirman:
ﻑﻭ ﻌﻥﹶ ﺑﹺﺎﻟﹾﻤﻭ ﺄﹾﻳﺮﹺ ﻭﻴﻥﹶ ﺇﹺﻟﹶﻰ ﺍﻟﹾﺨﻮ ﺪ ﹲ ﻳ ﺃﹸ ﹸﻢﻨ ﻣ ﹸﻦﻟﹾﺘ ﻭ
ﺮ ﻣﺮ ﻜ ﻜ ﻣﺔ ﻋ
]ﺳﻮﺭﺓ ﺁﻝ ﻥﹶﻮ ﻔﹾﻠ ﺍﻟﹾ ﻚﻟﹶﺌﹸﻭﻜﹶﺮﹺ ﻭﻨ ﻦﹺ ﺍﻟﹾﻥﹶ ﻋﻮﻬﻨﻳﻭ
ﻫﻢ ﻤ ﺤ ﺃ ﻤ
[104 :ﻋﻤﺮﺍﻥ
Diterjemahkan dari Teks aslinya oleh Maknanya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
Syabab Ahlussunnah Wal Jama'ah ummat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada al
1427 H / 2006 R. ma’ruf (hal-hal yang diperintahkan Allah) dan mencegah dari al
P.O. Box: 1168 Jkt. 13470 Klender Jakarta Timur munkar (hal-hal yang dilarang Allah); merekalah orang yang
beruntung”. (Q.S. Ali 'Imran: 104)
4. Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: Maknanya: "Akan muncul di akhir zaman orang-orang yang
memburu dunia, mengelabui orang dengan gaya yang lemah
ﻜﹶﺮﹺ ﺃﹶﻭﻨ ﻦﹺ ﺍﻟﹾﻥﱠ ﻋﻮﻬﻨﻟﹶﺘ ﻭﻑﻭ ﻌ ﱠ ﹺﺑﺎﻟﹾﻤ ﺄﹾ ﻟﹶﺘﻩﺪ ﺑﹺﻴﻔﹾﺴِﻲ ﻧﻱﺍﻟﱠﺬ"ﻭ
ﻤ ﺮ ﻣﺮﻥ lembut, lidah mereka lebih manis dari gula, hati mereka hati
ﺎﺏﺠﺘﺴ ﻓﹶﻼﹶ ﻳﻪﻧﻮ ﺗﺪ ﹸ ﻨﺎ ﻣﻘﹶﺎﺑ ﻋ ﹸﻢﻠﹶﻴﺚﹶ ﻋﻌﺒ ﺍﷲ ﺃﹶﻥﹾ ﻳ ﻜﹶﺷﻮﻟﹶﻴ
ﻪ ﺛﻢ ﻋ ﻜ ُ ﻦ srigala. Allah ta'ala mengatakan (tentang mereka): apakah
mereka tertipu atau terlalu berani terhadapku, Aku bersumpah
( ﻭﻗﺎﻝ ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ " )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻟﹶﻜﹸﻢ
ﻱ demi Dzat-Ku akan Aku kirimkan kepada mereka fitnah yang
akan menyebabkan orang yang pemaaf menjadi goyah" (H.R.
Maknanya: "Demi Allah, kalian mesti menyuruh kepada al at-Turmudzi)
ma’ruf (hal-hal yang diperintahkan Allah) dan mencegah dari al Ibnu Abi ad-Dun-ya meriwayatkan:
munkar (hal-hal yang dilarang Allah) atau (jika tidak) Allah
akan mengirimkan siksa kepada kalian, kemudian kalian ﺍﻭ ﺄﹾ ﺗ ﺇﹺﺫﹶﺍ ﻟﹶﻢﻢ ﺃﹶﻧﻒ ﻗﹶﺎﻝﹶ: "ﻛﹶﻴﻠﱠﻢﺳ ﻭﻪﻠﹶﻴﻠﱠﻰ ﺍﷲُ ﻋ ﺻ ﺒﹺﺃﹶﻥﱠ ﺍﻟ
ﻣﺮ ﺘ ﻨﻲ
berdoa kepada-Nya lalu tidak dikabulkan doa kalian" (H.R.
at-Turmudzi dan ia mengatakan: hadits ini hadits hasan) ﺎ ﻳﻚ ﺫﹶﻟ ﻛﹶﺎﺋﺍ: ﺃﹶﻭﻜﹶﺮﹺ ؟ ﻗﹶﺎﻟﹸﻮﻨ ﻦﹺ ﺍﻟﹾﺍ ﻋﻮﻬﻨ ﺗﻟﹶﻢ ﻭﻑﻭ ﻌﺑﹺﺎﻟﹾﻤ
ﻦ ﻤ ﺮ
Dalam Sunan at-Tirmidzi, Rasulullah shallallahu 'alayhi ﺪ ﻪ
ﻨ ﻣ ﺃﹶﺷ، ﻭﻩﺪ ﺑﹺﻴﻔﹾﺴِﻲ ﻧﻱﺍﻟﱠﺬ، ﻭﻢﻌﻝﹶ َﺍﷲِ ؟ ﻗﹶﺎﻝﹶ: "ﻧﻮﺳﺭ
wasallam juga bersabda:
ﻢ ﺃﹶﻧﻒﻝﹶ ﺍﷲِ ؟ ﻗﹶﺎﻝﹶ: "ﻛﹶﻴﻮ ﻳﺎ ﺭ ﻨ ﻣ ﺎ ﺃﹶﺷﻣﺍ: ﻭ ﹸ". ﻗﹶﺎﻟﹸﻮﻴ ﹸﻮﺳ
ﺘ ﺳ ﺪ ﻪ ﻜ ﻥ
ﺎﺱﹺﻠﻥﹶ ﻟﻮﺴﻠﹾﺒﺎ ﻳﻴﻧ ﻥﹶ ﺍﻟﻠﹸﻮﺘﺨﺎ ﹲ ﻳ ﺭﹺﺟﺎﻥﻣ ﺮﹺ ﺍﻟ ﺀَﺍﺧ ﻓﻲ ﺨ"ﻳ
ﻨ ﺪ ﻝ ﺰ ﺮﺝ
."ﻓﹰﺎ ؟ﻭ ﻌ ﻣﻜﹶﺮﻨ ﺍﻟﹾﻢﺃﹶﻳﺭﺍ ﻭﻜﹶﺮﻨ ﻣﻑﻭ ﻌ ﺍﻟﹾﻤﻢﺃﹶﻳﺇﹺﺫﹶﺍ ﺭ
ﺮ ﺘ ﻤ ﺮ ﺘ
ﻗﻠ ﺑﻬ ﻗﻠ ﺏ ﺴﻜ ﹺ
ﹸﹸﻮﻢ ﱠﺮ ﻭﹸﹸﻮ ﺍﻟﻦﻠﹶﻰ ﻣ ﺃﹶﺣﻢﻬﺘﻦﹺ، ﺃﹶﻟﹾﺴِﻨ ﺍﻟﱢﻴﻦ ﻣﺄﹾﻥ ﺍﻟﺩﹸﻮ
ﻠ ﺟﻠ ﻀ
Maknanya: "Bagaimana kalian ketika tidak menyeru kepada
ﻥﹶ، ﻓﹶﺒﹺﻲﺮﹺﺀُﻭﺘﺠ ﻳ ﻠﹶ ﻋﻥﹶ ﺃﹶﻡﻭ ﺘﻐ ﻳﻞﱠ ﺃﹶﺑﹺﻲﺟ ﻭ ﹸ ﺍ ُ ﻋﻘﹸﻮﺍﻟ ﱢﺋﹶﺎﺏﹺ، ﻳ
ﻲ ﺮ ﻝ ﷲ ﺰ ﺬ al ma’ruf (hal-hal yang diperintahkan Allah) dan tidak
mencegah dari al munkar (hal-hal yang dilarang Allah) ?, Para
"ﺎﺍﻧﺮﻴ ﺣﻢ ﻨ ﻣﻢﻴﻠ ﺍﻟﹾﺤﻉﺪﺔﹰ ﺗﻨﺘ ﻓﻢ ﻨ ﻣﻚﻟﹶﺌﻠﹶﻰ ﺃﹸﻭ ﻋ ﺜﹶﻌ ﹶﻟﺄﺑ ﻠﹶﻔﹾﺣ
ﻬ ﻬ ﺖ ﹶ ﻦ sahabat mengatakan: Apakah itu akan terjadi, Wahai
()ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ Rasulullah ?. Rasulullah menjawab: "Iya, demi Allah, dan
yang lebih parah dari itu (juga akan terjadi)". Mereka
bertanya: Apa yang lebih parah itu, Wahai Rasulullah ?.
5. Rasulullah menjawab: "Bagaimana kalian, ketika mengklaim bahwa pada tahun 2000 akan tiba kiamat dan
menganggap yang ma'ruf sebagai mungkar dan melihat perkara ia perintahkan pengikut-pengikutnya untuk mengungsi
mungkar sebagai ma'ruf ?". (H.R. Ibnu Abi ad-Dun-ya) ke daerah pegunungan sehingga oleh karena ramalan ini
Karena mengamalkan ayat dan hadits-hadits ia dibantah oleh para ulama Lebanon.
tersebut, kami terjemahkan kitab "Kasyf Dlalalat Nazhim Di situs internet "As-Sahah al 'Arabiyyah"
al Qubrushshi" karya dosen Aqidah dan Fiqh Islam di disebutkan bahwa Hisyam Qabbani mempunyai
Global University, Lebanon; Syekh Samir al Qadli karena hubungan yang erat dengan negara-negara yang
begitu pentingnya kitab ini. Hal ini kami pandang memusuhi Islam. Qabbani juga mengatakan bahwa
penting karena Nazhim al Qubrushshi dan muridnya; melawan Zionis adalah amal yang tidak sesuai dengan
Hisyam Qabbani telah masuk ke Indonesia bermodalkan syari'at.
harta, untuk merubah akidah ummat Islam dengan Karena semua yang telah disebutkan, kami
kedok sebagai sufi. Padahal sesungguhnya para sufi yang bermaksud menjelaskan hakekat Nazhim dan para
hakiki terbebas dari mereka, dan pengakuan mereka pengikutnya kepada ummat Islam Indonesia untuk
sebagai pengikut tarekat Naqsyabandiyyah adalah dusta, membersihkan Islam secara umum dan para sufi secara
karena guru besar mereka Abdullah ad-Daghistani adalah khusus dari para pembohong tersebut. Karena para
seorang syi'ah yang bodoh, yang menisbatkan diri kepada ulama dan ormas-ormas Ahlussunnah telah
tarekat Naqsyabandiyyah secara dusta dan sanadnya memperingatkan masyarakat akan kesesatan mereka ini,
terputus (Maqthu') sebagaimana dijelaskan oleh Syekh di antaranya Darul Fatwa di Australia dan al Jam'iyyah
Muhammad Zahid at-Turki –rahimahullah-, Mufti ash-Shufiyyah al Astraliyyah, Jam'iyyah Masyayikh ash-
Daghistan as-Sayyid Ahmad bin Sulaiman Darwisy Shufiyyah dan Jam'iyyah al Asyraaf di Timur Tengah
Hajiyu seperti akan dilampirkan di akhir buku ini. Mufti dan lainnya.
Lebanon yang lalu juga telah memperingatkan
masyarakat akan kesesatannya karena beliau melihat Sebelum masuk ke terjemahan kitab "Kasyf
penyimpangan-penyimpangan dan khurafat yang Dlalalat Nazhim al Qubrushshi", akan kami cantumkan
berkembang di kalangan mereka. Nazhim telah penjelasan singkat para ulama Indonesia yang berisi
tahdzir tentang kelompok Nazhim ini, Wabillah at-Taufiq.
6. setelah sebelumnya ia menodai Thariqah
NAZIM HAQQANI Naqsyabandiyyah yang dirintis oleh wali Allah maulana
DAN HISHAM KABBANI Syekh Syah Bahauddin Naqsyaband dan ia (Abdullah ad-
Daghestani) juga telah mewariskan kesesatan-
kesesatannya kepada muridnya Nazim al Haqqani.
Adalah Nazim, yang menyebut dirinya dengan "al Sekedar mengambil contoh, di antara kesesatan-
Haqqani", seorang berkebangsaan Cyprus yang pernah kesesatan mereka adalah: Dalam kitab Washiyyah
dideportasi dari Lebanon atas perintah Mufti Lebanon Mursyid az-Zaman Wa Ghauts al Anam, karangan
pada waktu itu; Syekh Hasan Khalid, dan dikecam Abdullah ad-Daghestani dan telah diterjemahkan oleh
karena kesesatannya oleh mufti Tripoli Lebanon; Thaha Nazim, pada hlm. 9, ia menyebutkan: "Seorang pengikut
ash-Shabunji sebagaimana dikutip oleh majalah Al Thariqah tidak boleh bertanya kepada syekhnya suatu
Afkar, Beirut, edisi 898, November 1999. Ia juga telah pertanyaan apapun tentang segala perintah yang ia perintahkan.
mengklaim dirinya sebagai mursyid ke-40 Thariqah Hal ini dikarenakan perintah seorang wali quthb merupakan
Naqsyabandiyyah al Haqqaniyyah, dan Hisham Kabbani; perintah Allah dan kehendaknya sama dengan kehendak
imigran Lebanon yang sekarang berdomisili di California, Allah", sebagaimana yang dikatakan oleh Nazim dalam
Amerika dinobatkan sebagai Khalifah Naqsyabandi karyanya yang berjudul Mercy Oceans Endless
Haqqani untuk benua Amerika. Mata rantai Thariqah Horizon, hlm. 6.
yang dibawa oleh keduanya berasal dari seseorang yang
bernama Abdullah Faiz ad-Daghestani yang tinggal di Dalam kitab yang sama, hlm. 12, dia mengatakan:
Damaskus, padahal mufti Negara Daghestan Sayyid "Seandainya seorang kafir membaca surat al Fatihah walaupun
Ahmad ibn Sulaiman Darwisy Hajiyu mengatakan dalam sekali seumur hidup, maka dia tidak akan keluar dari dunia ini
surat yang diterbitkan oleh Al Idarah ad-Diniyyah Li kecuali memperoleh sebagian dari 'inayah (pertolongan) tersebut,
Muslimi Daghestan bahwa mata rantai thariqah yang karena Allah tidak membedakan orang kafir, fasiq, mukmin,
dibawa oleh Abdullah ad-Daghestani tidaklah ataupun muslim, semuanya sama". Perkataan yang serupa
bersambung alias maqthu' dan Thariqah yang ia bawa juga dikatakan oleh Nazim dalam kitabnya di atas, hlm.
adalah sesat. Ia meninggal dunia pada 3 september 1973, 15, bahwa semua agama sama; mengajak kepada penyembahan
7. kepada Allah, dan pada hlm. 58, ia mengatakan bahwa Dalam kaset berisi suaranya, Nazim mengatakan: "Ketika
orang kafir yang membaca surat al Fatihah meskipun hanya muncul al Mahdi maka warga Inggris akan mengikutinya".
sekali dalam hidupnya pasti ia akan mati dalam keadaan Nazim yang mengklaim dirinya sebagai syekh
mukmin. (Adakah Allah menerima ibadah orang kafir?!). thariqah menghalalkan seorang lelaki berjabat tangan dengan
Pada hlm. 29 dalam kitab tersebut ia mengatakan bahwa perempuan yang bukan mahramnya, sebagaimana diungkap
makna Su' al Khatimah bukan berarti seseorang akan celaka oleh majalah Manar al Huda, edisi 33, Juli 1995
di akhirat, akan tetapi ia hanya akan di tempatkan di surga terbitan Jam'iyyah al Masyari', Beirut. Kami juga pernah
orang-orang awam. Tak kalah (sesatnya) dengan apa yang
melihatnya berjabat tangan dengan perempuan bahkan
dikatakan gurunya; Nazim mengatakan dalam kitabnya
ada yang mencium tangannya di masjid at-Taqwa
hlm. 78, bahwa Neraka Jahannam hanya merupakan tempat Kebayoran Baru, karena dia dan Hisham sering datang
penyucian (seperti halnya rumah sakit tempat penyembuhan) dan ke masjid tersebut. Bukankah Rasulullah pernah
pada akhirnya orang-orang kafir akan keluar dari neraka.
bersabda yang maknanya: "Saya tidak akan pernah berjabat
(Bukankah orang-orang kafir tidak akan masuk surga dan
tangan dengan perempuan ajnabiyyah (yang bukan mahram
mereka kekal selamanya di neraka !!)
atau istri)" (H.R. Ibn Hibban, lihat Fath al Bari, vol 8,
Dalam bukunya yang dia namakan Muhithat ar- hlm. 636-637).
Rahmah, Nazim mengingkari kewajiban shalat dan Adapun Hisham yang merupakan anak emasnya
mengatakan: "Bagi para wanita pemula (yang baru mulai Nazim pernah mengatakan dalam sebuah ceramahnya
melakukan shalat) cukup melakukan sujud sekali saja, dan jika bahwa yang dimaksud ar-Rahman adalah Muhammad. Untuk
sudah agak lama dan ada kemajuan nanti minta izin dulu,
hal ini lihat risalah ringkas yang berjudul The Unveiling
inilah yang diperintahkan guruku". Untuk mengetahui
of Nazim al Qubrusi's Misguidance, karya Syekh
hakekat Nazim Haqqani dan dari mana mereka
Samir al Qadli, seorang da'i yang peduli dengan aktivitas
mengambil keyakinan-keyakinan mereka, silahkan
dakwah di Amerika.
membaca buku mereka "Muhithat ar-Rahmah", di
hlm. 9, Nazim menyamakan Allah dengan Ratu Inggris. Perlu diketahui bahwa Nazim dan Hisham yang
sekarang berdomisili di Amerika sering datang ke
8. Indonesia atas nama mursyid Thariqah Naqsyabandiyyah 3. K.H.A. Aziz Masyhuri (Ketua Pimpinan Pusat
hanya untuk mencari pengikut, bahkan mereka Rabithah Ma'ahid Islamiyyah dan Pengasuh Pon.
mendirikan Yayasan Haqqani Indonesia yang bermarkas Pes. Al Aziziyah Denanyar, Jombang, Jawa Timur).
di Jakarta Pusat, yang merupakan wadah koordinasi dan 4. Habib Luthfi ibn Yahya (Pekalongan) Ketua MUI
informasi bagi pengikutnya. Dan ada juga beberapa Jawa Tengah dan Ketua Jam'iyyah ath-Thariqah al
orang Indonesia yang telah dibaiat sebagai wakil dari Mu'tabarah, Indonesia.
Nazim. Besar kemungkinan mereka tidak mengetahui 5. Habib Syekh al Musawa (Penasehat P.P. az-Ziyadah,
atau menyadari hakekat Nazim yang sebenarnya. Jakarta Timur).
Hanya karena niat yang ikhlas karena Allah dan 6. K.H. Masyhuri Syahid, MA (Mantan Ketua Umum
didasari ghirah Islamiyah yang tinggi, kami menulis nasehat Jam'iyyah ath-Thariqah al Mu'tabarah dan Ketua
ini agar umat Islam tetap berpegang teguh pada ajaran MUI Propinsi DKI Jakarta).
sufi sejati dan mewaspadai serta memberitahukan kepada 7. Habib Ali ibn Abdur Rahman as-Saqqaf (Pimpinan
masyarakat akan kesesatan-kesesatan Nazim al Haqqani Madrasah ats-Tsaqafah dan Majelis Ta'lim al Afaf,
dan Hisham Kabbani. Dan hanya kepada Allah kami Jakarta Selatan).
berharap semoga Allah mempersatukan umat Islam 8. K.H. Mahfudz Asirun (Pengasuh P.P. al Itqon,
dalam kebenaran, ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Cengkareng, Jakarta Barat), Habib Hud al Attas,
shalallahu 'alayhi wasallam, Amin. MA (Pimpinan Yayasan as-Salafi, Jakarta Timur).
9. K.H. Saifuddin Amsir (Dosen UIN Syarif
Nama-Nama Para Ulama Dan Habaib Yang Turut Hidayatullah, Jakarta).
Merekomendasi Nasehat Ini: 10. K.H. Abdul Mujib Khudlari (Ketua Umum ISADA,
1. K.H. Mundzir Tamam, M.A, (Mantan Anggota Jakarta).
DPR/MPR RI). 11. Kh. Syauqi Madlawan (Mursyid Thariqah
2. K.H. M. Syafi'i Hadzami (Mantan Ketua Umum Naqsyabandiyah Riau, Sumatera).
MUI DKI Jakarta). 12. K.H. Ahmad Sa'idi (Pengasuh P.P. AT-
TAUHIDIYYAH, Cikura-Bojong, Tegal, Jawa
Tengah)
9. Dan secara substansial, seluruh ulama Ahlussunnah
mengingkari kesesatan-kesesatan semacam ini.
PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam. Ia
telah melindungi agama ini dengan para ulama 'amilin,
para sufi shadiqin, para ahli zuhud 'arifin. Shalawat beserta
salam semoga tercurah kepada sayyidina Muhammad,
keluarga, para sahabatnya dan orang yang mengikuti
perilakunya dengan baik.
Allah ta'ala berfirman:
]ﺳﻮﺭﺓ ﺀﺍﻝ ُ ﺍ ﹸﺒﹺﺒﺤ ﻧﹺﻲﻮﺒﹺﻌﻥﹶ ﺍﷲَ ﻓﹶﺎﻮﺤ ﻢ ﹸﻞﹾ ﺇﹺﻥﹾ ﹸﻨ
ﻳ ﻜﻢ ﷲ ﺗ ﺒ ﻛ ﺘ ﺗ ﻗ
[31 :ﻋﻤﺮﺍﻥ
Maknanya: " Katakanlah olehmu Muhammad jika kalian
mencintai Allah maka ikutilah jalanku maka Allah akan
mencintai kalian ". (Q.S. Ali 'Imran: 31)
Berdasarkan ayat ini Imam al Junaid al Baghdadi –semoga
Allah meridlainya- mengatakan:
10. ِﻝﹺ ﺍﷲﻮﺳ ﺭ ﺀَﺍﺛﹶﺎﺭﻦﻴﻔﻘﹾﺘ ﻠﹶﻰ ﺍﻟﹾﹲ ﺇﹺ ﱠ ﻋﺩﻭ ﺴ ﺇﹺﻟﹶﻰ ﺍﷲِ ﻣ " ﺍﹶﻟ ﱠﺮﹺﻳ
ﻤ ﺪ ﺓ ﻻ ﻄ ﻖ engkau melihat hal itu pada mereka dan tidak menerima serta
mengingkarinya, Penyeru ke pintu-pintu neraka, barang siapa
." ﻠﱠﻢﺳ ﻭﻪﻠﹶﻴﻠﱠﻰ ﺍﷲُ ﻋﺻ yang mengikuti mereka akan mereka jerumuskan ke dalamnya"
(H.R. al Bukhari dan Muslim)
“Jalan menuju (ketakwaan dan ridla) Allah itu tertutup kecuali
Termasuk kelompok yang menyempal dan
bagi orang-orang yang mengikuti jejak (jalan yang dirintis) oleh
menyimpang tersebut adalah seorang yang tidak dikenal
Rasulullah”. (Diriwayatkan oleh Abu ‘Abdurrahman as-
sebagai ulama atau ahli zuhud, hatinya terikat dengan
Sulami ash-Shufi dan al Hafizh al Khathib al Baghdadi)
London dan Paris, tidak meninggalkan London kecuali
Jadi ciri orang yang mencintai Allah adalah mengikuti
untuk kembali tinggal di sana. Nama orang ini adalah
ajaran Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam, sedangkan
Nazhim al Qubrushshi, jama’ahnya kadang menyebutnya
ciri orang yang menyimpang adalah menyalahi ajaran
dengan al Haqqani (nisbat kepada al haqq; kebenaran)1
Rasulullah dalam aqidah dan amal perbuatan.
sebagai tipuan dan kebohongan. Ia mewarisi kesesatan,
Rasulullah telah memperingatkan kita dari
kebohongan dan tipu muslihat gurunya yang dikenal
golongan yang menyempal (syadz) ini dengan sabdanya:
dengan nama Abdullah al Fa-iz ad-Daghistani.
، ﺮﻜﻨﺗ ﻭﻢ ﻨ ﻣﺮﹺﻑﻌﺎ، ﺗﻨﺘﻥﹶ ﺑﹺﺄﹶﻟﹾﺴِﻨﻮﻜﹶﻠﱠﻤﺘﺎ ، ﻳﻨﺗ ﺟﹺﻠﹾﺪﻦ ﻣ ﻧﺎ" ﹸ
ﻬ ﺃﺱ Kemudian ia menambah sendiri kesesatan-kesesatan itu
sehingga ia benar-benar menjadi Imam (pemuka dan
ﺎ " )ﺭﻭﺍﻩﻬ ﻓﻴ ﻗﹶﺬﹶﻓﹸﻮﻢ ﺃﹶﻃﹶﺎﻋﻦ ﻣﻢﻬﺍﺏﹺ ﺟﻮﻠﹶﻰ ﺃﹶﺑﺎﹲ ﻋﻋﺩ
ﻩ ﻬ ﻨ ﺓ panutan) dalam bid'ah, baik dalam perbuatan, dakwah
dan keyakinan, dan oleh karenanya hal ini tidak bisa lagi
(ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ
didiamkan. Bagaimana mungkin orang seperti ini
Maknanya: "(Mereka adalah) sekelompok orang dari ummat
(yang mengaku) Islam, berbicara dengan pembicaraan kita 1 Sebutan ini juga dia pakai untuk menyebut gurunya
Abdullah ad-Daghistani, padahal alangkah jauhnya kedua orang ini
(mereka mengatakan Allah berfirman, Rasulullah bersabda), dari kebenaran.
11. didiamkan, padahal ia telah menyebarkan buku-buku membantahnya di majlis tersebut dan saya jelaskan
yang menghidupkan kembali sebagian kekufuran- bahwa ini tidak benar dan ini adalah suatu kemurtadan
kekufuran yang telah punah. Ajaran-ajarannya ini (karena ar-Rahman adalah nama yang khusus bagi Allah).
kemudian ditelan mentah-mentah oleh para muridnya Ia pun diam dan tidak mengemukakan jawaban apapun.
dengan mengikuti langkah-langkahnya bak orang yang Meski demikian ia tidak mau bertaubat dari kesesatannya
buta, bisu dan tuli. dan tidak menyesalinya bahkan tidak merasa menyesal
ﺍﻭﺍﺭﺵﹺ ﺩـ ﹸﻮﻨﻠﹶﻰ ﺍﻟﹾﻤﻋﻭ
ﻘ ـﻜﹰﺎﺴ ـﺎﺱﹺﻠﺍ ﻟﻭﺮﺃﹶﻇﹾـﻬ
ﻧ ﻨ sedikitpun atas kata-katanya tersebut, sebaliknya ia
melakukan mudahanah dan kemunafikan. Sungguh
" Di hadapan manusia mereka menampakkan ibadah mereka adalah panutan yang paling jelek, celakalah orang
Padahal sesungguhnya mereka memburu harta semata ". yang menjadikan mereka sebagai panutan dalam
Mereka ini besar sorbannya, tetapi ilmu dan agamanya.
akalnya picik. Mereka tidak memahami Fiqih, Tafsir, Saya juga telah mendengar tingkah laku buruk
Sharaf, Nahwu, Hadits ataupun Sejarah. Mereka hanya Nazhim al Qubrushshi ini dari beberapa orang yang
bermodalkan : guru saya berkata begini, guru saya terpercaya (tsiqah) yang bertemu dengannya di Tripoli-
mengerjakan amalan ini !!. Suatu kali saya menghadiri Lebanon, Damaskus, London, dan juga dari orang-orang
sebuah majlis di Chicago dengan hadirin yang banyak, yang pernah berjumpa dengan gurunya sebelumnya. Para
salah satu muridnya –bahkan dia adalah khalifahnya yang saksi ini masih hidup, sehat akalnya, mengetahui apa
ditunggu-tunggunya-; Hisyam al Qabbani, berdiri sebagai yang mereka katakan dan mengetahui betul kesaksian
penceramah lalu mengatakan –Wal 'Iyadzu billah ; kita yang mereka sampaikan. Kemudian telah sampai juga ke
berlindung kepada Allah dari kesesatan semacam ini- : tanganku sebagian buku-buku ad-Daghistani yang berisi
”Sesungguhnya ar-Rahman (Salah satu nama Allah yang photonya, juga beberapa berita tentangnya di Majalah
khusus bagi-Nya) adalah Muhammad”. Maka saya pun
12. Lebanon, al Anwar. Ternyata banyak sekali kesesatan- untuk berdebat di forum terbuka. Nazhim - karena takut
kesesatan keduanya yang sangat aneh dan ganjil. - menolak tantangan untuk berdebat itu, namun ia
Setelah itu saya berkunjung ke Perancis pada memberi instruksi kepada pengikutnya yang bodoh dan
tahun 1415 H, saat itu saya bertemu dengan salah rendah, mereka kemudian meneror orang sunni tersebut
seorang muslim Perancis. Ia menceritakan bahwa dulu ia dan mengancamnya jika terus membantah guru mereka,
sempat menjadi pengikut setia Nazhim untuk masa yang Nazhim. Setelah itu mereka berhasil menjebak lelaki
tidak sebentar, semula ia mengira bahwa Nazhim adalah sunni itu. Ketika itu ia sedang sendirian maka ia pun
orang yang menunjukkan kepada jalan kebaikan, hingga dipukuli oleh pengikut Nazhim, semoga Allah
akhirnya terbukti baginya kerendahan moral Nazhim dan menunjukkan mereka ke jalan kebenaran dan
keburukan hatinya. Bahkan sempat muslim Perancis ini menjauhkan keburukan mereka dari ummat Islam.
sengaja pergi ke London dan mengikuti Nazhim selama Orang sunni ini juga memiliki beberapa kaset ceramah
setahun dan banyak mengoleksi buku-buku Nazhim. dan pelajaran dengan suara Nazhim sendiri.
Ketika buku-buku tersebut diperlihatkan kepada saya Terakhir saya membaca banyak makalah dan
lalu saya membacanya, saya menemukan banyak sekali majalah yang disebarkan oleh pengikut Nazhim yang
kesesatan-kesesatan yang tidak pernah saya kira isinya; Nazhim memuji Inggris, rakyat Inggris dan
sebelumnya bahwa semua kesesatan ini keluar dari pemerintahnya. Ini berarti Nazhim telah membuka
kepala satu orang, apalagi orang itu mengaku sebagai kedoknya sendiri, dan menyebarkan apa yang selama ini
muslim. ia tutup-tutupi, dan menjelaskan siapa sebenarnya yang
Kemudian sampai ke tangan saya karangan selama ini mendanai dan menopangnya dan bahwa
seorang Ahli Sunnah yang tinggal di Inggris yang sebenarnya ia melakukan hal yang sama dengan yang
membantah kesesatan-kesesatan Nazhim al Mubtadi' (ahli dilakukan oleh Ahmad al Qadiyani yang mengaku
bid'ah) ini dan bahkan ia beberapa kali mengajak Nazhim sebagai Nabi dan mengajarkan ajaran yang bersumber
13. dari satu mata air keruh dan kotor yang sama ajaran para ulama shufi; Ahlillah agar tidak dikotori oleh
dengannya. kesesatan-kesesatannya, Maka saya menulis buku ini –
Yang memperparah kesesatannya ia mengaku- sebagai upaya ala kadarnya- dengan mengharapkan ridla
ngaku sebagai guru tarekat shufi yang saleh, dan penerus Allah dan menjauhkan diri dari murka-Nya. Karena
tarekat para ahli tarekat Naqsyabandiyyah yang suci, dan sesungguhnya orang yang diam dan tidak menjelaskan
bahwa ia adalah Shufi zaman ini, Imam dan pimpinan kebenaran adalah setan yang bisu. Tulisan ini terbagi
para wali di masa kini. Padahal tarekat para sufi yang menjadi beberapa bab, setiap bab berisi penjelasan
sebenarnya adalah dibatasi dengan al Qur'an dan mengenai satu kesesatan Nazhim al Qubrushshi dan
Sunnah, ajaran yang sesuai dengan keduanya adalah gurunya ad-Daghistani tanpa bermaksud menuturkan
ajaran yang benar, yang menyalahi keduanya tertolak dan semua kesesatan-kesesatan mereka, karena kesesatan-
tidak diterima. Sedangkan Nazhim ini membawa ajaran kesesatan mereka sangat banyak. Jadi maksud kami tiada
yang bertentangan dengan tarekat-tarekat tersebut dan lain adalah agar orang yang cerdas berhati-hati dan
tidak disetujui oleh para tokoh tarekat, sebaliknya ia menjauhi ajaran-ajaran mereka serta memperingatkan
mengajak kepada ibahiyyah (membolehkan hal-hal yang masyarakat akan kesesatan mereka. Setiap bab dilengkapi
haram) dan mengikuti ajaran para Ghulat al Bathiniyyah dengan bantahan terhadap kesesatan Nazhim dari al
(para pengikut aliran-aliran kebatinan yang ekstrim), Qur’an dan hadits serta perkataan para ulama yang
semoga Allah menjelekkan mereka dan mencelakakan diaku dengan bangga dan tanpa malu oleh Nazhim al
mereka. Qubrushshi sebagai gurunya secara bohong dan dusta.
Karena orang ini telah memusuhi Allah dan Buku ini selanjutnya kami beri nama [ ﻲﻄﹶﺎﺏﹺ ﻓﻞﹸ ﺍﻟﹾﺨﻓﹶﺼ
Rasul-Nya, dan para imam serta ulama maka kami
menjadikannya -karena Allah- sebagai musuh, dan karena ﺍﻟﹾﻜﹶﺬﱠﺍﺏﹺﻋﻲ ﻠﹶﻰ ﺍﻟﹾ ﻋ ;]ﺍﻟ
ﻤﺪ ﺮﺩ "Perkataan yang lugas dalam
terdorong oleh kepedulian kami terhadap kemurnian
14. membantah seorang pengaku dusta ", atau [
ﻣﻦ ﺔﻓﻮ ﺍﺀَ ﹸ ﺍﻟﺮﺑ
ﺓ ﺼ ﻴ at-Tirmidzi dari ’Aisyah bahwasanya ada seorang lelaki
meminta izin menghadap Rasulullah, ketika melihat lelaki
ﺔﻨﹺﺎﻃﺦﹺ ﺍﻟﹾﺒﻴ ﺷﺎﻭﹺﻱﻋ]ﺩ
ﻴ “ Bebasnya para Ahli Tasawuf dari tersebut Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam berkata:
ajaran sesat Tokoh Bathiniyyah (semacam aliran ." ﺓﺮﻴﺸ ﺍﻟﹾﻌ ﺍﺑﺑﹺﺌﹾﺲ ﻭﺓﺮﻴﺸ ﺍﻟﹾﻌﻮ ﺃﹶﺧ" ﺑﹺﺌﹾﺲ
ﻦ
kebatinan)”, atau [ ﺓﹸ ﺇﹺﻟﹶﻰﻮﻋ ﺍﻟﻲ ... ﻭ ــﻢ ﺍﻟ ﹸﺒﻧـَﺎﻇ
ﺪ ﻘ ﺮﺻ Maknanya: “ Dia adalah orang terburuk di antara kaumnya ".
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh al Bayhaqi dan
ﻼﹶﻡﹺﺎﺭﹺﺍﻹِﺳﺘ ﺳﺖﺤ ﺗﺔﻨﹺ]ﺍﻟﺒـَﺎﻃ
ﻴ “Nazhim al Qubrushshi dan lainnya, Rasulullah bersabda:
Ajakan kepada ajaran Bathiniyyah berkedok Islam". ﻰ ﺣﻪ ﹺﺑﻤﺎ ﻓﻴ ﻭﻛﹾﺮﹺ ﺍﻟﹾﻔﹶﺎﺟﹺﺮﹺ ، ﺍﹸﺫﹾﻛﹸﺮ ﺫﻦﻥﹶ ﻋﻮﺮﹺﻋﻰ ﺗﺘﻰ ﻣ" ﺣ
ﺘ ﻩ ﺘ
Dasar landasan kami dalam menulis buku
bantahan ini adalah firman Allah ta'ala : ." ﺎ ﺍﻟﻩﺬﹶﺭﺤﻳ
ﻨﺱ
Maknanya: " Sampai kapan kamu membiarkan (enggan
ﻦﹺﻥﹶ ﻋﻮﻬﻨﺗ ﻭﻑﻭ ﻌﻥﹶ ﺑﹺﺎﻟﹾﻤﻭ ﺄﹾﺎﺱﹺ ﺗﻠ ﻟﺖﺮﹺﺟ ﹸﺃﺧﺔ ﺃﹸﺮﻴ ﺧﻢ ﹸﻨ
ﺮ ﻣﺮ ﻨ ﻣ ﻛﺘ
memperingatkan masyarakat akan bahaya) orang sesat ?
[110 : ]ﺳﻮﺭﺓ ﺁﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥﻜﹶﺮﹺﻨ ﺍﻟﹾ
ﻤ beberkanlah kesesatan-kesesatannya sehingga orang-orang
mewaspadai dan tidak mengikutinya ". (H.R. al Bayhaqi)
Maknanya: “Kalian adalah sebaik-baik ummat yang Akhirnya, kepada Allah jualah kami meminta
dikeluarkan untuk manusia, menyeru kepada al ma’ruf (hal-hal pertolongan dan kekuatan dan kepada-Nya kami
yang diperintahkan Allah) dan mencegah dari al munkar (hal- bersandar.
hal yang dilarang Allah)”. (Q.S. Ali 'Imran: 110)
serta hadits Nabi shallallahu 'alayhi wasallam yang
diriwayatkan oleh al Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan
15. I
KESESATAN NAZHIM :
Perkataannya bahwa seorang guru tidak
boleh ditentang dan dibantah dalam
masalah apapun walaupun menyalahi
syari'at Islam yang suci.
Ketahuilah -semoga Allah menyayangi anda dengan
taufiq-Nya- sesungguhnya perkataan Nazhim al
Qubrushshi ini tidak memikili dasar sama sekali dari al
Qur’an dan Hadits, itu tidak lain hanyalah khurafat yang
ia buat-buat dan juga gurunya, dia tidak menopangnya
dengan dalil akal, juga tidak mengokohkannya dengan
dalil naqli. Nazhim adalah penganut aliran Bathiniyyah
yang menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang
halal. Orang seperti ini tidak akan mengindahkan al
Qur’an sama sekali dan hadits baginya juga tidak berarti.
16. Hanya saja ia tidak akan bisa untuk selalu berterus terang ketahui kecuali ajarannya, dan mereka tidak merujuk
menyatakan diri seperti itu, karenanya dalam hal ini ia kecuali kepada perkataannya. Dalam karyanya yang
menyelewengkan makna-makna nash-nash al Qur’an, berjudul Mercy Oceans' Endless Horizons, hal. 56-57,
atau menafsirkannya dengan semaunya tanpa dalil-dalil Nazhim mengatakan : ”Di hari kiamat nanti Allah akan
yang benar. Ia tidak merujuk kepada para ulama tafsir bertanya kepada orang alim, apakah kamu seorang Ulama
yang diakui, para ulama fiqih yang bisa menjadi sandaran, (agama) ?, lalu ia menjawab: sebagaimana Anda ketahui Wahai
juga tidak merujuk pada salah satu madzhab tuhanku. Allah bertanya kepadanya kembali: Apa yang sudah
Ahlussunnah Wal Jama’ah. Orang yang memeriksa buku- kau pelajari dari ilmu tersebut ? Ia menjawab: Saya telah hafal al
buku dan buletin-buletinnya pasti akan menemukan Qur’an. Maka Allah berkata : itu bukan ilmumu, itu ilmuku.
kebenaran pernyatan ini. Adalah hal yang mudah bagi Katakan kepadaku ilmu apa lagi yang kau pelajari selain itu ?
orang yang ingin lebih meyakinkan diri tentang masalah Ia menjawab: Saya hafal beribu-ribu hadits Nabi. Allah
ini untuk mendengar langsung ceramah-ceramahnya atau menjawab: itu adalah ilmu Nabiku, bukan ilmu-mu. ilmu yang
membaca tulisan-tulisannya. lain lagi apa ? ia menjawab: Saya menguasai kaidah-kaidah fiqih
Nazhim ini menempuh cara persis seperti cara dan hukum-hukum Fiqh. Allah menjawab: itu adalah ilmu para
sekte Isma’iliyyah atau sekte-sekte Bathiniyyah lainnya imam Madzhab, bukan ilmu kamu. Apalagi yang kau pelajari ?
untuk meyakinkan para pengikut mereka dalam hal ini. ia menjawab: Saya mengetahui perkataan-perkataan banyak ahli
Pertama: Nazhim menurunkan minat mereka tashawwuf . Allah menjawab: itu ilmu mereka, bukan ilmu
untuk mempelajari ilmu-ilmu syar'i dan membuat para kamu !!. Dan begitu seterusnya Allah menampakkan kepada
pengikutnya menyangka bahwa ilmu syar'i tidak manusia ini bahwa sebenarnya ia tidak menguasai ilmu apapun
bermanfa’at sehingga para pengikutnya ini tetap sepanjang hidupnya”.
tenggelam dalam kebodohan, tidak ada yang mereka Saya berkata: orang yang membaca perkataan ini
atau mendengarnya lalu membenarkannya dan
17. mengikutinya, apakah masih tersisa pada dirinya himmah diketahui oleh Allah ?! Jika ia menjawab: Iya, betul, ini
(keinginan dan minat) untuk menuntut ilmu agama adalah kekufuran yang sharih (jelas), jika ia menjawab:
meski sedikit !? tidak, berarti ia telah merusak hikayatnya dan mengurai
Atau Apakah setelah itu ia masih memiliki minat untuk untaian yang telah ia rangkai dengan lidahnya. Kepada
menghafal al Qur’an dan Hadits atau ucapan ulama Allah lah kita meminta pemeliharaan dan taufiq-Nya.
kecuali perkataan Nazhim dan wejangan-wejangannya?! Sesungguhnya yang sebenarnya terjadi adalah
Lalu jika bukan mempelajari al Qur’an, hadits, bahwa al Qubrushshi ini orang yang tidak berilmu sama
makna keduanya dan ilmu-ilmu yang mulia yang terkait sekali. Ia tidak hafal al Qur’an, Hadits, dan tidak
dengan keduanya untuk mengetahui agama kita, maka mengetahui fiqih. Ini bisa dengan mudah diuji
ilmu apa yang hendak kita pelajari ?! kebenarannya terhadap Nazhim kalau dia mau.
Apakah kita tinggalkan madzhab as-Syafi’i, Karenanya untuk menutupi itu ia mencari jalan pintas
Malik, Abu Hanifah dan Ahmad untuk beralih mengikuti agar dia bisa dengan mudah mengelabui dan mengatakan
aqidahnya Nazhim ?! khurafat apa saja tanpa terikat dengan aturan atau kaidah
Apa maksud Khurafat Nazhim yang dia ceritakan Syara’, dan mengecoh para pengikutnya dengan khurafat-
bahwa Allah mengatakan: "Itu ilmuku bukan ilmu kamu khurafat semacam ini agar mereka mengira bahwa ajaran-
?!", Padahal setiap ilmu yang diperoleh manusia itu pasti ajaran Nazhim lah ilmu yang sebenarnya.
diketahui oleh Allah. Makna perkataan Nazhim ini Demi Allah, apa yang akan dilakukan oleh orang
adalah bahwa seberapapun seseorang berupaya dan yang sesat ini terhadap firman Allah :
melelahkan diri untuk menuntut ilmu ia tidak akan [9 : ]ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻹﺳﺮﺍﺀ ﻡ ﺃﹶﻗﹾﻮﻲ ﻫﻲﻠﱠﺘ ﻟﻱﺪﻬﺀَﺍﻥﹶ ﻳ ﺇﹺﻥﱠ ﻫﺬﹶﺍ ﺍﻟﹾ ﹸﺮ
ﻘ
mendapatkan ilmu apa-apa.
Ahlussunnah bertanya kepadanya apakah Maknanya : “Sesungguhnya al Qur’an ini menunjukan kepada
mungkin seorang hamba memiliki ilmu yang tidak jalan yang lurus” (Q.S. al Isra':9)
18. Juga terhadap sabda Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam: sementara ucapan al Qubrushshi benar ?!. Tentu tidak.
( " )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱﻪﻠﱠﻤﻋﺀَﺍﻥﹶ ﻭ ﺍﻟﹾ ﹸﺮﻠﱠﻢﻌ ﺗﻦ ﻣ ﹸﻢ ﻴ" ﺧ
ﻘ ﺮﻛ Saya juga tidak mengerti, bagaimana bisa para pengikut
Nazhim menerima darinya untuk diam, padahal mereka
Maknanya : "Sebaik-baik kalian adalah orang yang terus menerus bersamanya bertahun-tahun, untuk
mempelajari al Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain ". mengetahui ucapan-ucapannya, dan menghafalkannya,
(H.R. al Bukhari) dan ini oleh Nazhim dianggap sebagai hal yang baik,
ﺘﺎ ﻣﻦﺗﻔﱡ ﻮ ﹶﺃﺷ ﻴﺪﻩ ﹶﻟ ﹺﺑﺪ ﺤ ﻔﹾ ﻧﻱﺍﻟﱠﺬﺀَﺍﻥﹶ ، ﻓﹶﻮﺍ ﺍﻟﹾ ﹸﺮﻭ ﺎﻫﻌ" ﺗ
ﺪ ﹶﻠ ﻬ ﻤ ﺲ ﻣ ﺪ ﻘ sedangkan di saat yang sama jika mereka menghabiskan
waktu (bersama Nazhim) tersebut untuk mempelajari
(ﻠﻬﺎ " )ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﹸ ﺍﻹِﹺﺑﻞ ﻓﻲ
ﻋﻘ ﹺ perkataan para ulama tentang agama, maka ini dianggap
Maknanya : “Jagalah (hafalan) al Qur’an kalian, sesungguhnya oleh Nazhim sebagai suatu kebodohan dan menyia-
demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad, (hafalan) al nyiakan umur saja ?!.
Qur’an itu lebih mudah lepas daripada unta yang diikat ” (H.R. Bagaimana mungkin ini mereka terima sebagai
al Bukhari dan Muslim) kebenaran, padahal imam al Junaid al Baghdadi -semoga
Lalu kenapa para sahabat susah payah menghafal al Allah meridlainya-, pimpinan para shufi di masanya
Qur’an, sehingga ada sebagian sahabat hafal seluruh al mengatakan:
Qur’an, dan ada yang hafal setengahnya, ada yang kurang ِ ﺍﷲﺎﺏﺘﻝﹴ ﻛﺪ ﻋﻱﺪﺎﻫ ﺇﹺ ﱠ ﺑﹺﺸﻠﹸﻪ ﻓﻼ ﹶﺃﻗﹾﺒ ﺍﺭﹺ ﺍﻟﹾﻮ ﻠﹶ ﻋﺮﹺﺩﻪ ﻟﹶﻴ" ﺇﹺ
ﻻ ﺩﹶﹶ ﻲ ﻧ
dari itu dan ada yang lebih ?!. Begitu pula para tabi’in,
dan generasi setelah mereka, kenapa umat Islam ." ﻠﱠﻢﺳ ﻭﻪﻠﹶﻴﻠﱠﻰ ﺍﷲُ ﻋ ﺻﻪﺒﹺﺔ ﻧﺳﻭ
ﻨﹸ ﻴ
seluruhnya sepakat atas keutamaan menghafal al Qur’an “Sesungguhnya seringkali aku kedatangan Warid (semacam
?! Apakah orang yang berakal akan menerima bahwa ilham atau kasyf), kemudian semua itu tidak aku terima begitu
Rasulullah, para sahabat, dan seluruh umat ini sesat,
19. saja kecuali dengan dua saksi yang adil, yaitu kitabullah dan martabat ulama di mata mereka karena ia tahu betul
Sunnah Nabi-Nya ”. bahwa para ulama'-lah yang bisa membongkar kesesatan-
Lalu bagaimana mungkin orang akan mengetahui kesesatannya. Oleh karenanya ia mengambil start terlebih
apa kata Kitabullah padahal ia tidak mempelajarinya ?! dahulu agar bisa menjauhkan para pengikutnya dari para
Apakah bisa tahu terhadap sunnah Rasulullah shallallahu ulama. Ia berkata dalam bukunya, Mercy Oceans, hal. 117 :
'alayhi wasallam orang yang tidak mempelajarinya ?!. “Banyak para ulama mengingkari hadits ini, hadits itu , padahal
Kitab al Qubrushshi yang disebutkan tadi ditulis di saat yang sama hadits tersebut ditetapkan (diakui) oleh para
dengan bahasa Inggris, disebarkan oleh para pengikut wali. Karenanya kita mengambil hadits dari para wali, yang hati
Nazhim sendiri, dikenal dan beredar di kalangan mereka. mereka dipenuhi cahaya keimanan yang menjelaskan bagi mereka
Perkataan ini juga dilihat oleh Nazhim dan penggantinya mana yang hak". Maksud Nazhim dengan para wali adalah
‘Adnan al Qabbani, dan saudaranya Hisyam, mereka orang-orang semacamnya, yang hanya mengaku-ngaku
melihat itu dengan mata kepala mereka dan merekapun sebagai wali dan bukan para ulama hadits sebagaimana ia
tidak mengingkarinya. Buku itu dicetak pada tahun tegaskan sendiri di beberapa bagian buku ini.
1980, disitu tertera nama Nazhim, buku itu ada pada saya Setelah perkataan itu –beberapa baris di
boleh dilihat oleh siapa pun yang mau membacanya, saya bawahnya- seseorang bertanya kepadanya: "Jadi agar kita
mendapatkannya dari orang Perancis yang telah saya mencapai derajat penglihatan yang tinggi, yang dimiliki oleh para
sebutkan tadi, semoga Allah membalas orang Perancis wali kita wajib meyakini bahwa semua hadits itu Sahih ",
tersebut dengan balasan yang baik. Nazhim menjawab: iya, betul "!!!.
Kedua: Nazhim meruntuhkan minat para Bahkan ia berkata dalam buku itu, h. 117: “Begitu
pengikutnya untuk bertanya kepada para ulama, meminta pula jika kita menemukan hadits apapun di kitab manapun yang
fatwa terhadap mereka, sebaliknya ia merendahkan memuat hadits-hadits dari Rasulullah kita menerimanya sebagai
penghormatan kita terhadap Rasulullah, jika ternyata hadits itu
20. tidak sahih maka kita tidak bertanggung jawab apapun !!. Ini kah yang dikatakan beretika dengan Rasul dan haditsnya
adalah adab yang tinggi !!!, jika seseorang berkata ini adalah adalah peduli terhadap maqamnya yang tinggi dengan
hadits, kita harus membenarkannya sebagai penghormatan menjauhkan Nabi yang mulia dari hal-hal yang tidak
kepada Rasulullah ". layak dinisbatkan kepadanya ?, serta menjaga haditsnya
Saya berkata: jikalau hal semacam ini tidak dari kebohongan, kepalsuan, dan dusta-dusta yang
disebut sebagai mempermainkan agama lalu hendak dimasukkan para pendusta kepada hadits Nabi?.
disebut sebagai apa ? Apa sebutan yang layak untuk Seandainya yang dikatakan beretika itu seperti yang
ajaran seseorang yang mengatakan bahwa setiap ada dikatakan oleh tukang dongeng ini lalu kenapa Rasulullah
orang yang menisbatkan hadits kepada Rasulullah maka bersabda:
kita harus mempercayainya ?! Bukankah ini membuka " ﻦ ﺍﻟﻜ ﱠﺍﹺﺑﻴ ﻮ ﹶﺃﺣ ﻓ ﻛﺬ ﺮﻯ ﹶﺃ ﺚﻳﺪ ﺑﹺﺤﻲﺙﹶ ﻋ ﺣﻦ" ﻣ
ﺪ ﹶﺬ ﺏ ﹶﻬ ﻧﻪ ﹶ ﻳ ﺪ ﻨ
jalan bagi setiap pendusta dan musuh Islam untuk
memasukkan dan menyisipkan kesesatan dengan ()ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ
seenaknya tanpa ada yang mengawasi ?! dan membuka
Maknanya : "Barangsiapa menyampaikan hadits dariku suatu
peluang kepada siapa pun untuk mengatakan apapun
hadits yang diketahui bahwa itu adalah palsu maka ia termasuk
tanpa ada parameter kebenaran yang jelas, kecuali
orang-orang yang berdusta terhadapku " (H.R. Muslim)
pengakuan sebagai ilham dan cahaya yang setiap
Kenapa para ulama susah payah menyusun
orangpun bisa mengaku-ngaku memilikinya ?. Inilah
kaidah-kaidah ilmu hadis dan mengarang banyak kitab
sesungguhnya yang diinginkan oleh Nazhim.
untuk memilah hadits yang sahih dari hadits yang palsu ?
Apakah beretika terhadap Nabi dan haditsnya itu
Apakah imam al Bukhari yang merupakan wali Allah,
berarti mencampuradukkan antara hadits yang sahih
dan muridnya Muslim, at-Tirmidzi, Abu Dawud, an-
dengan hadits yang dla'if, yang lurus dan yang bengkok
Nasa-i, Ibnu Majah, al Hakim, Ibnu Hibban, al Bayhaqi,
seperti yang dikatakan oleh si gila Nazhim ini ?! atau
21. Ibnu ash-Shalah, al Hafizh Ibnu Hajar al 'Asqalani, as- Jika Nazhim menjawab: iya, ada, berarti ia telah
Suyuthi, az-Zabidi dan ulama-ulama lainnya, apakah membuka boroknya sendiri karena anak kecil saja tahu
mereka ini semuanya sesat dalam menentukan syarat- bahwa ini adalah kebohongan, jika jawabannya tidak
syarat yang detail dan sangat teliti untuk diterimanya maka hendaklah ia malu kepada Allah dan kepada umat
sebuah hadits dan diamalkan atau tidak (bertentangan Islam, dan hendaklah ia mengikuti jalan para ahli ilmu
dengan ucapan Nazhim ini) ?!. Apakah masuk akal jika dan ikhlas daripada menyempal dari mereka.
dikatakan bahwa al Bukhari dan Muslim telah bersusah Namun nampaknya Nazhim ini adalah orang
payah tanpa manfa’at ketika mengarang kitab ash-Shahih, yang takabbur, jauh dari kemungkinan kembali ke jalan
at-Tarikh, berbicara tentang Jarh ar-Rijal dan ta'dil yang benar, jika tidak, apa maksud Nazhim dengan
(menilai pribadi seorang rawi apakah bisa diterima hadits merendahkan martabat para ulama padahal Allah telah
yang diriwayatkannya atau tidak) dan menentukan syarat- berfirman:
syarat diterimanya hadits dan ditolaknya sebagian hadits [28 : ]ﺳﻮﺭﺓ ﻓﺎﻃﺮ ُ ﻠﻤﺎ ﺍﻟﹾﻩﺎﺩﺒ ﻋﻦﻰ ﺍﷲَ ﻣﺸﺨﺎ ﻳﻤ ﺇﹺ
ﺀ ﻌﹶ ﻧ
yang lain ?!. Apakah mungkin ada seorang muslim yang
menerima ketika dikatakan dirinya tidak punya adab Maknanya: "Sesungguhnya orang yang paling takut kepada
karena telah membuat syarat-syarat tersebut seperti Allah tiada lain adalah para ulama" (Q.S. Fathir: 28)
perkataan Nazhim ?!. Apakah Nazhim lebih berilmu Juga Allah berfirman:
daripada mereka, lebih faham, lebih wara’, atau lebih ]ﺳﻮﺭﺓ ﻥﹶﻮﻠﹶﻤﻌ ﻻﹶ ﻳﻦﻳﺍﻟﱠﺬﻥﹶ ﻭﻮﻠﹶﻤﻌ ﻳﻦﻳ ﺍﱠﺬﻮﹺﻱﺘﺴﻞﹾ ﻳ ﹸﻞﹾ ﻫ
ﻟ ﻗ
bertaqwa ?!. Apakah pernah perkataan seperti ini terucap
oleh para ahli tasawuf terdahulu yang tidak diragukan [9: ﺍﻟﺰﻣﺮ
lagi keagungannya seperi al Junaid al Baghdadi, 'Amr ibn Maknanya : "Bukankah tidak sama antara orang yang berilmu
Utsman al Makki, Abu Utsman al Maghribi, ar-Rifa’i, al dengan orang yang tidak berilmu " (Q.S. az-Zumar : 9)
Jilani, Syah Naqsyaband, al Badawi dan asy-Syadzili ?!!
22. Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam juga bersabda: ayyad, beliau berkata: “Katakanlah oleh kalian imam Syafi’i
( " )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱﺎﻛﹸﻢﻧﻠﹶﻰ ﺃﹶﺩ ﻋﻲﻠ ﻛﹶﻔﹶﻀﺎﺑﹺﺪﻠﹶﻰ ﺍﻟﹾﻌﻢﹺ ﻋ ﹸ ﺍﻟﻌﺎﻟ"ﻓﹶﻀ
ﻞ berkata, imam Malik berkata, imam Ahmad (ibn Hanbal), an-
Nu’man (Abu Hanifah) berkata. Baguskanlah (sesuaikan
Maknanya : " Keutamaan orang yang alim (yang sesungguhnya, dengan aturan Syara') dulu sholat, puasa, transaksi-transaksi
yang mengamalkan ilmunya) atas orang yang ahli ibadah (yang dengan sesama hamba, setelah itu baru menambah dengan
ibadahnya sah; memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya) itu ucapan-ucapan bermanfaat yang sifatnya sebagai pelengkap,
bagaikan keutamaanku atas orang yang terendah derajatnya di seperti al Harits dan Abu Yazid berkata, jangan dikurangi dan
antara kalian (para sahabat)" (H.R. at-Tirmidzi) ditambah. Asy-Syafi’i dan Malik berkata…adalah jalan yang
Nabi shallallahu 'alayhi wasallam juga bersabda: paling berhasil dan yang paling dekat…. Para pimpinan
(ﺎﺀِ " )ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩﺒﹺﻴﺛﹶﺔﹸ ﺍﻷَﻧﺭﹶﻠﻤﺎ ُ ﻭ " ﺍﹶﻟﹾ
ﺀ ﻌ Thariqah dan ulama al Haqiqah berkata kepada kalian :
ikutilah jalan para ulama, saya tidak mengatakan kepada
Maknanya : " Para ulama adalah pewaris para Nabi " (H.R.
kalian berfilsafatlah tetapi saya berkata belajar fiqihlah. Barang
Abu Dawud)
siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah
Bukankah orang-orang yang saleh tiada lain
akan memudahkannya belajar ilmu agama kepada para ahli
adalah mereka yang mempelajari ilmu agama yang
ilmu ".
diwajibkan (untuk dituntut) kemudian mengamalkannya.
Di halaman lain Imam ar-Rifa’i berkata: “Wahai
Jika bukan para ulama 'amilun ; yang mengamalkan
para tuan, sesungguhnya akhir perjalanan para ahli tasawuf
ilmunya, yang layak untuk menjadi auliya', lalu siapakah
adalah akhir perjalanan para ahli fiqih, dan puncak perjalanan
para wali menurut definisi Nazhim dan orang-orang
ahli fiqih adalah puncak perjalanan ahli tasawuf. Rintangan yang
semacamnya ini !
bisa menggagalkan yang dirasakan ahli fiqih dalam belajar
Semoga Allah meridlai imam ar-Rifa’i yang telah
adalah rintangan yang dirasakan oleh ahli tasawuf dalam suluk.
menjelaskan masalah ini dalam kitabnya al Burhan al Mu-
Tarekat adalah Syari’at dan Syari’at adalah Tarekat, perbedaan
23. antara keduanya hanya pada lafazh saja, sedangkan esensi, Ketiga: al-Qubrushshi menanamkan kepada para
makna dan kesimpulannya satu. Menurutku seorang sufi yang pengikutnya bahwa seseorang yang bodoh tidak akan
mengingkari jalan seorang faqih adalah orang yang tertipu, dihisab dan disiksa. Dalam kitab yang berisi ajaran-ajaran
seorang faqih yang mengingkari seorang sufi adalah orang yang gurunya; ad-Daghistani yang telah disebutkan di atas, hal.
dijauhkan (dari kebenaran)…”. Inilah perkatan Imam ar- 57, ia mengatakan: “Setiapkali ilmu kita bertambah, maka
Rifa’i -semoga Allah meridlainya- yang telah menghukumi bertambah pula beban tanggung jawab kita. Sedangkan orang
al-Qubrushshi sebagai orang yang janggal, telah yang bodoh, ia tidak disiksa”. Dengan ini al-Qubrushshi
menyalahi jalan ahli makrifat dan bahwa ia termasuk semakin menjauhkan para pengikutnya dari ilmu agar
orang yang tertipu. Imam Ahmad ar-Rifa’i adalah salah mereka tetap bodoh dan terus membenarkan serta
satu tokoh besar ash-Shufiyyah al 'Aarifin yang telah mengikuti setiap kebohongan-kebohongannya. Jawaban
disepakati. Bahkan Nazhim sendiri menyatakan ar-Rifa'i kami: Apa yang dikatakan al-Qubrushshi ini adalah
adalah salah seorang wali besar, seperti yang tertera di pendustaan terhadap al Qur'an, Rasulullah dan para
bukunya yang telah kita sebut tadi. Ar-Rifa'i hafal al- imam dan ulama yang menunjukkan kepada kebenaran
Qur’an, hafal hadits-hadits beserta sanadnya, menguasai (A-immatul Huda). Allah ta'ala berfirman:
fiqih Syafi’i, mengajarkannya dan mengarahkan murid-
ﺍﻮﻬﺘ ﻓﺎﻧ ﻨ ﻋﻧﻬﺎ ﹸﻢ ﻭﻣﺎ ﹸﻭ ﹸ ﻓﻮ ﺍﻟ ﺎ ﹸﺎ ﺀَﺍﺗﻣ ﻭ
ﻛ ﻪ ﹶ ﻛﻢ ﺮﺳ ﻝ ﹶﺨﺬ ﻩ
muridnyanya kepada hal itu (sangat berbeda dengan jalan
al-Qubrushshi). Dengan demikian, hendaklah orang yang [7 : ]ﺳﻮﺭﺓ ﺍﳊﺸﺮ
berakal merenungkan hal ini semua, sehingga dia akan
Maknanya : “Dan apa-apa yang dibawa oleh Rasulullah maka
terheran-heran oleh keberanian Nazhim untuk
ambillah dan apa yang dilarangnya maka jauhilah”. (Q.S. al
melanggar batas-batas syari'at lalu ia menghukuminya
Hasyr: 7)
dengan hukum yang sesuai.
24. Sedangkan al Qubrushshi menyatakan bahwa seseorang (ﺎﺭﹺ" )ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩﻲ ﺍﻟ ﻓﻮﻞﹴ ﻓﹶﻬﻬﻰ ﺑﹺﺠﻗﹶﺎﺽﹴ ﻗﹶﻀ" ﻭ
ﻨ
boleh hidup dalam kebodohan dan menyalahi ajaran
Rasulullah; tidak mengambil apa yang dibawa beliau dan Maknanya : “…Dan seorang hakim (qadli) yang memutuskan
mengerjakan apa yang dicegahnya. Kemudian di akhirat perkara berdasarkan kebodohan, maka ia ada di neraka”.
ia tidak akan disiksa karena ia tidak tahu (bodoh) !!!. Juga hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud juga,
Bagaimana bisa, kalau memang demikian halnya niscaya mengenai seseorang yang terluka kemudian diberi fatwa
kebodohan lebih baik dari pada ilmu. Karena menurut untuk mandi besar dengan menggunakan air padahal air
pernyataannya ini, kebodohan akan menjamin itu akan berakibat bahaya terhadapnya lalu ia mati. Maka
keselamatan di akhirat kelak, sedangkan ilmu tidak dapat Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
menjaminnya. Penjelasan mengenai kesalahan (ﺍ ﹸ " )ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩﺆ ﺍﻟ ﻔﹶﺎﺀُ ﺍﻟﹾﻌﺎ ﺷﻤﺇﹺ ﺍ ُ، ﻭ ﺘﻠ ﻗ ﻠﹸﻮ" ﻗﹶﺘ
ﻲ ﺴ ﻝ ﻩ ﹶ ﹶ ﻬﻢ ﷲ ﻧ
pernyataaan ini tidak butuh bantahan yang panjang lebar.
Maknanya : “Mereka (orang-orang yang memberi fatwa tersebut)
Ini adalah kekufuran yang nyata. Bagaimana tidak,
telah membunuhnya, semoga Allah melaknat mereka, sebab obat
bukankah ini berarti mendustakan firman Allah:
orang yang tidak tahu adalah bertanya kepada para ahli ilmu ”.
]ﺳﻮﺭﺓ ﻥﹶﻮﻠﹶﻤﻌ ﻻﹶ ﻳﻦﻳﺍﻟﱠﺬﻥﹶ ﻭﻮﻠﹶﻤﻌ ﻳﻦﻳ ﺍﱠﺬﻮﹺﻱﺘﺴﻞﹾ ﻳ ﹸﻞﹾ ﻫ
ﻟ ﻗ Pernyataan al Qubrushshi di atas juga
bertentangan dengan konsensus (ijma’) umat Islam yang
[9: ﺍﻟﺰﻣﺮ mewajibkan untuk mempelajari ilmu agama yang pokok
Maknanya : " Bukankah tidak sama antara orang yang berilmu yang fardlu ‘ain atas setiap mukallaf untuk
dengan orang yang tidak berilmu " (Q.S. az-Zumar : 9) mempelajarinya dan orang yang meninggalkannya telah
Pernyataan al Qubrushshi tersebut juga mendustakan berdosa. Sayyid Ahmad ar-Rifa’i -semoga Allah meridlainya-
hadis riwayat Abu Dawud: mengatakan: “Allah tidak akan menjadikan orang yang bodoh
sebagai wali-Nya. Seorang wali itu tidak mungkin bodoh tentang
25. agamanya. Ilmu yang ringkas dan sederhana adalah mengetahui Karena ilmu kita berdasarkan al Quran dan Sunnah…”.
perintah dan larangan Allah. Sedangkan ilmu yang sempurna (Diriwayatkan oleh al Hafizh al Khathib al Baghdadi).
adalah menguasai ilmu tafsir, hadis, dan fikih…”. Demikian Maksud perkataan beliau ini jelas bagi orang yang
beliau nyatakan dalam al Burhan al Mu-ayyad. memiliki akal. Begitu tegas perkataan tersebut
Sebelum beliau, seorang wali Allah yang menunjukkan kepada yang dimaksud. Jadi barangsiapa
disepakati kewaliannya, al Imam asy-Syafi’i -semoga Allah yang tidak menuntut ilmu agama yang berdasarkan al
meridlainya- mengatakan: “Menuntut ilmu lebih utama dari Quran dan al Hadis, bagaimana bisa ia menjadi seorang
sholat sunnah”. Perkataan beliau ini dikutip oleh al Imam Musallik (pembimbing suluk) dan Murabbi (pendidik
an-Nawawi di awal kitab al Majmu’. Untuk membantah murid menuju ketakwaan dan kewalian) ?!.
kesesatan al Qubrushshi dalam masalah ini cukuplah apa Jadi jika murid al Qubrushshi tidak menuntut
yang dikatakan oleh seorang pemuka kaum sufi, al Junaid ilmu, dia akan kehilangan Mizan Syar'i (standar syar’i) dan
–semoga Allah meridlainya- (al Qubrushshi mengaku-ngaku ia akan menjadi mangsa al Qubrushshi dan setannya; ia
bahwa mata rantainya dalam tasawuf bersambung akan diperalat untuk meraup kekayaan dan mencari
kepada beliau). Beliau mengatakan: kedudukan. Al Qubrushshi akan mengelabui bahwa ia
ﻲ ﻓﻯ ﺑﹺﻪﺪﻘﹾﺘﺚﹶ ﻻﹶ ﻳﻳﺪ ﺍﻟﹾﺤﺐﻜﹾ ﻳﻟﹶﻢﺀَﺍﻥﹶ ﻭﻔﹶﻆﹾ ﺍﻟﻘﹸﺮﺤ ﻳ ﻟﹶﻢﻦ" ﻣ
ﺘ mengangkatnya kapada derajat yang tinggi padahal justru
ia menjerumuskannya ke dalam jurang kerendahan.
...". )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﳊﺎﻓﻆﺔ ﺍﻟﺎﺏﹺ ﻭﺘ ﺑﹺﺎﻟﹾﻜ ﻘﹶﺎ ﻣﻨﻠﹾﻤﺄﹶﻥﱠ ﻋﻠﹾﻢﹺ، ﻟﺬﹶﺍ ﺍﻟﹾﻌﻫ
ﺴﻨ ﻴﺪ Keempat: Jika seorang murid yang telah
terkecoh sudah melampaui tahapan-tahapan ini dan
( ﺍﳋﻄﻴﺐ ﺍﻟﺒﻐﺪﺍﺩ
ﻱ membenarkan berbagai kedustaan dan omong kosong
“Orang yang tidak hafal al Quran dan tidak mempelajari hadis, Nazhim ini, saat itu dia sudah siap untuk diberikan
maka ia tidak boleh diikuti dalam bidang ilmu ini (tasawuf). suntikan baru berisi racun-racunnya. Pembohong besar
26. ini akan memberinya berbagai fatwa yang aneh sehingga suami isteri ini diampuni !! serta khurafat-khurafat yang
murid akan dijadikan tak ubahnya seorang atheis nyata lainnya.
yang meninggalkan berbagai ritual ibadah !!!. Al Orang yang meniti jalannya, ia akan mengingkari
Qubrushshi, selain dari kebodohannya yang mencolok hukum-hukum syariat Nabi Muhammad dan mengikuti
terhadap agama serta mengandalkan berbagai hukum-hukum syariat Nazhim al Qubrushshi. Isi
kebohongan yang mengherankan —seperti perkataannya kepalanya hanya pemuasan perut dan nafsu syahwatnya,
bahwa roh itu memiliki roh lagi, kemudian roh tersebut tidak menjauhi yang diharamkan, tidak menjaga diri dari
memiliki roh lagi, atau perkataannya bahwa Allah hal yang syubhat, tidak takut siksa akhirat…..apalagi al-
menciptakan langit dan bumi dalam tujuh hari (bukan Qubrushshi mengatakan kepada para pengikutnya:
enam hari), atau bahwa Rabi’ah al ‘Adawiyah adalah “Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa hamba-hamba-
termasuk keturunan Ahlul Bayt, dan kebohongan- Nya setiap malam !! Setan menggoda dan menjerumuskan
kebohongan yang lainnya— sesungguhnya disertai itu mereka di siang hari dan Allah mengampuni mereka di malam
semua ia berusaha membuang hukum-hukum syariat dan hari!".
merusaknya. Ia mengingkari kewajiban sholat, Saya berkata: Bualan yang ganjil ini tidak akan
meremehkan nilai puasa, menganjurkan untuk memakan dipercaya kecuali oleh orang yang lemah himmahnya,
barang haram dan yang ada dalam benaknya hanyalah bebal fikirannya dan telah keluar dari agama Nabi
nikah dan nikah !!. Seringkali ia membicarakan hal Muhammad ibn Abdullah.
tersebut kepada para pengikutnya !! Andai saja ia Dalam semua kesesatan dan kebohongan ini,
berbicara mengenai nikah tentang hukum-hukum syariat Nazhim mengikuti jalan para sufi gadungan yang ateis,
yang berkaitan dengannya. Akan tetapi ia mengatakan para tokoh Bathiniyah yang terdahulu yang dikenal
kepada para pengikutnya itu bahwa seorang lelaki ketika sebagai pengguna narkotika. Nazhim mengelabuhi para
menggauli istrinya pada malam pertama, semua dosa pengikutnya bahwa memahami agama tidak bisa kecuali
27. melewatinya, dan bahwa asrar-nya –seperti dia untuk menyingkap rahasia-rahasia al-Qur’an". Dan Nazhim
ungkapkan– tidak bisa diketahui kecuali melalui dirinya, adalah penggantinya, penerjemah dan penyebar
bahwa ia adalah pimpinan para wali dan orang-orang pemikirannya, ini artinya hanya dia yang mengetahui
yang bertaqwa, apa yang ia katakan itulah agama, apa hakikat makna-makna syara’. Dan siapapun yang
yang dia ucapkan itulah kebenaran, tidak boleh berharap untuk mengetahuinya tidak akan bisa
ditentang, tidak boleh dinilai perbuatan-perbuatannya mengetahuinya kecuali melaluinya. Ini adalah masalah
dengan timbangan syar'i !!. Bahkan ia lebih tinggi dari itu yang telah dijelaskan Nazhim, di banyak tempat,
!! Barang siapa yang menilai tingkah laku Nazhim dengan kesempatan dan kitabnya.
timbangan syara’ maka ia adalah orang yang sempit Saya berkata: Ilmu maktum apakah yang dimaksud
pandangannya dan mahrum (terhalang dari kebaikan), oleh pembohong besar ini ?!! Padahal Rasulullah telah
gagal dalam ujian, jauh dari tajalliyat . Jadi Nazhim – menyampaikan segala perkara yang telah diwahyukan
menurut dirinya- tidak boleh ditentang ketika berbuat Allah kepadanya. Allah ta'ala berfirman:
apapun dan dia selalu benar meskipun menyalahi ﺎﻞﹾ ﻓﹶﻤﻔﹾﻌ ﺗﺇﹺﻥﹾ ﻟﹶﻢ ﻭﻚ ﺭﻦ ﻣﻚﺰﹺﻝﹶ ﺇﹺﻟﹶﻴﺎ ﹸﻧﱢﻎﹾ ﻣﻝﹸ ﺑﻮ ﺎ ﺍﻟﻬﺎ ﺃﹶ ﻳ
ﺑ ﻳ ﺮﺳ ﻠ ﺃ
perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya !!. Agama
menurutnya dan para pengikut setianya adalah [67: ]ﺳﻮﺭﺓ ﺍﳌﺎﺋﺪﺓ ﻪﺎﻟﹶﺘ ﺭﹺﺳﺖﱠﻐﺑ
ﻠ
ucapannya dan perbuatannya, bukan perintah dan ajaran
Maknanya : "Hai Rasul-Ku, sampaikanlah apa yang
yang telah disampaikan Nabi Muhammad.
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu
Dengarlah perkataannya ini (Mercy Oceans, h.108):
kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
"Guru besar kita -Abdullah ad-Daghistani- berkata
menyampaikan risalah-Nya" (Q.S. al Maa-idah : 67)
sesungguhnya di zaman ini hanya dia-lah di antara para wali
Ibnu Hazm juga telah menegaskan dalam kitabnya, al-
yang diberikan izin untuk mengutarakan tentang al 'Ilm al
Fishal fi al-Milal Wa an-Nihal tentang kekufuran orang
Maktuum (ilmu yang tersembunyi), dan ia telah diberikan izin
28. yang menyatakan bahwa Nabi hanya menyampaikan dengan Khadlir ‘alayhissalam dan menempatkan dirinya
zhahirnya syari’at saja dan syari’at itu memiliki dimensi yang tidak waras di barisan para Nabi, sampai ia
bathin yang bertentangan dengan zhahir syari’at tersebut. mengatakan –Wal 'Iyadzu billah-: "Dan jika masalahnya
Bagaimana tidak dikafirkan orang yang mengatakan berkaitan dengan tingkah laku gurumu janganlah sesekali
seperti itu, Sedangkan Allah telah berfirman: berusaha untuk meluruskannya atau menilai dan menimbangnya
[3 : ]ﺳﻮﺭﺓ ﺍﳌﺎﺋﺪﺓ ﹸﻢﻨﻳ ﺩ ﻟﹶ ﹸﻢﻠﹾﺖ ﺃﹶﻛﹾﻤﻡﻮ ﺍﹶﻟﹾﻴ
ﻜ ﻜ dengan akalmu walaupun seandainya kamu adalah Nabiyyullah
Musa". (lihat kitab yang sama)
Maknanya : " Hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian Saya berkata: Demi Allah, bukankah perkataan
agama kalian " (Q.S. al Maa-idah:3) semacam ini tidak akan keluar kecuali dari orang yang
Bandingkanlah ini dengan perkataan al Qubrushshi, tidak waras ? Bukankah orang yang mengatakan seperti
kemudian berikanlah hukum yang layak untuknya. ini tiada lain adalah seorang Atheis yang telah
Marilah kita dengarkan lagi perkataannya dalam melepaskan diri dari agama dan ajaran syari’at ? Apakah
kitabnya, Merly Oceans' Pink Pearls, h.45: "Guru besar kami boleh orang seperti ini disebut sulthan al Awliya',
di banyak kesempatan berkata kepadaku: Wahai Tuan pimpinan para ‘arifin, atau sebutan-sebutan lainnya yang
Nazhim, jangan letakkan ucapanku pada timbangan untuk diberikan oleh para pengikutnya kepadanya ?!!. Demi
menilainya. Jangan kau katakan kenapa guruku berbuat begini Allah, tidak. Melainkan hal yang wajib dilakukan oleh
atau berkata begini ?". Lihatlah ucapannya lagi dalam kitab ummat Islam adalah memperingatkan orang darinya, ini
tersebut beberapa baris setelahnya: "Syarat sah kamu adalah termasuk jihad yang paling penting. Pahalanya
dalam mengikutiku adalah mengikutiku tanpa menghukumi lebih besar daripada mendirikan masjid karena Allah !!.
perbuatan-perbuatanku dan kamu tidak memprotes". Bahkan Bagaimana tidak, melakukan tahdzir ini artinya menjaga
Nazhim – dalam rangka menggiring para pengikutnya agama dan akidah umat Islam dan melaksanakan
yang mengikutinya tanpa akal-, menyerupakan dirinya
29. kewajiban mengajak pada kebaikan dan menjauhi kelakuanku dengan akal kalian". Satupun dari keduanya
larangan (al Amr bil Ma'ruf Wa an-Nahyu 'anil Munkar). tidak berkata: "Ikutilah aku dengan buta, tuli dan bisu".
Bagaimana al-Qubrushshi yang tidak berilmu ini Tidak ada satupun dari keduanya yang mengaku bahwa
menyatakan seperti itu padahal Rasulullah ash-Shadiq al ia mengetahui rahasia-rahasia syari’at, dan rincian-
Mashduq (yang jujur dan benar) shallallahu 'alayhi wasallam rinciannya seperti pengakuan orang bodoh yang tidak
telah mengatakan: mengetahui rukun-rukun shalat dan hal-hal yang
( " )ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩﻪﻴﺀَﺍﺓﹸ ﺃﹶﺧﺮ ﻣﻦﺆﻣ " ﺍﹶﻟﹾ
ﻤ membatalkan wudlu ini. Bahkan Abu Bakar suatu hari
pernah ditanya tentang makna ayat al-Qur'an, lalu ia-pun
Maknanya: "Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya" menjawab: "Bumi mana yang mau membawaku dan langit
(H.R. Abu Dawud) mana yang mau menaungiku jika aku berkata tentang al-Qur’an
Umar sering mendiskusikan banyak hal dengan sesuatu yang tidak aku ketahui". Umar juga pernah
Abu Bakar dalam masalah-masalah yang ia pandang tidak mengatakan: "Aku berlindung kepada Allah dari kesulitan
benar (padahal jelas Abu Bakar adalah sahabat paling yang tidak dapat diselesaikan oleh Abu Hasan (Ali) –karena
mulia), seorang wanita yang jauh lebih rendah derajatnya Ali sedang tidak di dekatnya-". Dan manhaj para sahabat
dari Umar pernah menyampaikan ketidaksetujuannya serta generasi-generasi setelah mereka dari kalangan
dengan pendapat Umar dan ia berkata kepada Umar: ulama dan para wali adalah bahwa jika mereka
"Tuan tidak boleh melakukan itu", Umar menerima mengetahui pendapat mereka jelas salah dan tidak sesuai
pendapat seorang wanita tersebut dan berkata: "Umar dengan dalil syara’ mereka langsung merujuk dan
salah dan perkataan wanita ini benar". Abu Bakar dan mencabut pendapat mereka. Mereka tidak pernah
Umar tidak pernah berkata: "Saya lebih agung dan mengatakan: "Kami adalah ahli batin dan kalian adalah
pendapat saya tidak layak untuk dikritik atau dinilai, ahli zhahir". Syekh Abdul Qadir al Jilani tidak pernah
jangan kalian mengukur perkataan-perkataanku dan berkata seperti ini, demikian juga ar-Rifa’i, Syah
30. Naqsyaband, para khalifah mereka dan para sufi sejati mencela tasawuf yang suci ini (dan memang sudah mulai
tidak satupun dari mereka mengatakan seperti itu. ada yang melakukan hal ini). Padahal sesungguhnya jalan
Sementara al Qubrushshi mengatakan: "Saya-lah satu- para Awliya' (Ahlullah) ini adalah tunduk dan taat (al
satunya orang yang mengetahui rahasia syari’at di zaman Inkisaar) terhadap syara', rendah hati (tawadlu') terhadap
ini !!! Jadi al Qubrushshi mengklaim dirinya mengetahui orang-orang mukmin, meninggalkan banyak pengakuan-
hal-hal yang tidak diketahui Abu Bakar dan Umar dan pengakuan yang tidak bermanfa’at. Tujuan mereka
telah sampai pada suatu martabat yang keduanya tidak bukan supaya diagungkan, dipuja dan dipuji, tetapi
sampai kepadanya !!! Orang yang telah sampai pada tujuan mereka adalah mencari keridlaan Allah semata.
puncak ghurur (ketertipuan) seperti ini tidak bisa Mereka tidak menganggap diri mereka tidak perlu lagi
dinasehati lagi. nasehat dan mereka tidak takabbur dan menolak nasehat
ﻱﺎﺩﻨ ﻦﻤﺎﺓﹶ ﻟﻴ ﻻﹶ ﺣﻦﻟﻜﻭ
ﺗ ﺎ ﺣﺖﻳﺎﺩ ﻧ ﻟﹶﻮﺖﻌﻤ ﺃﹶﺳﻟﹶﻘﹶﺪ
ﻴ tersebut, mereka tidak menganggap murid yang
mengingatkannya sebagai orang yang gagal dan
menyimpang, akan tetapi yustru murid seperti ini-lah
Panggilan kamu sudah terdengar jika memang orang tersebut yang maqbul. Jika para sufi ini terjatuh pada hal-hal yang
masih hidup menyalahi syara' lalu dijelaskan hal itu kepada mereka
Tetapi orang yang kau panggil itu sudah tak bernyawa. maka mereka langsung kembali kepada yang benar dan
Meski demikian, tetap secara syara' wajib bertaubat, dan tidak angkuh serta ngotot dengan
memperingatkan masyarakat dari Nazhim al Qubrushshi kesalahannya. Syara’ bagi mereka adalah asal (landasan
ini, apalagi peringatan ini mengandung misi dan pijakan), bukan perkataan dan pendapat mereka.
membersihkan para sufi sejati dari noda dan kotoran- (sangat berbeda dengan Nazhim ini yang secara dusta
kotoran ini agar ucapan-ucapan dan perilaku Nazhim ini mengaku sebagai bagian dari mereka).
tidak dijadikan alat oleh musuh-musuh tasawuf untuk
31. Sufi besar, yang luas ilmunya, wali yang tidak penyimpangan ganjilnya dengan dorongan marah karena
diragukan lagi, Syekh Ahmad ar-Rifa’i -semoga Allah Allah dan syari’at-Nya. Kita wajib meninggalkan sikap
meridlainya- mengatakan: "Benarkan kepada para sufi dan mudahanah (memuji perkara munkar dan pelakunya)
auliya' perbuatan mereka selama tidak menyalahi syari’at, jika karena itu tidak akan bermanfa’at sedikit-pun kelak di
mereka menyalahi syari'at ikutilah syari’at". As-Sayyid Syekh hari kiamat. Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam telah
Abdul Qadir al Jilani al Baaz al Asyhab -semoga Allah bersabda:
meridlainya- mengatakan: "Jika engkau melihat seorang Syekh ﻑﻭ ﻌ ﺑﹺﺎﻟﹾﻤﺮ ﺄﹾﻳﺎ ﻭﻧﺮﻴﻐ ﺻﻢﺣﺮﻳﺎ ﻭﻧﺮ ﻛﹶﺒﹺﻴﱢﺮﻮ ﻟﹶﻢﻦﺎ ﻣ ﻣﺲ" ﻟﹶﻴ
ﺮ ﻣ ﻳﻗ ﻨ
(tasawwuf) yang salah maka ingatkanlah, jika dia menerima
maka demikianlah semestinya dan jika dia tidak menerima (ﺎﻥﻜﹶﺮﹺ " )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﺣﻨ ﻦﹺ ﺍﻟﹾ ﻋﻪﻨﻳﻭ
ﺒ ﻤ
tinggalkanlah dan ikutilah syara’". (Lihat kitab Adab al
Maknanya: "Tidak termasuk orang yang sempurna imannya di
Murid karya Syekh Abdul Qadir).
antara kita orang yang tidak menghormati yang lebih tua,
Pembaca yang budiman, bandingkanlah apa yang
menyayangi yang lebih muda, menyuruh pada kebaikan dan
dikatakan dua wali agung ini dengan perkataan al
melarang kemungkaran " (H.R. Ibn Hibban)
Qubrushshi ("Jangan kau peringatkan gurumu walaupun
Orang yang cerdas adalah orang yang mengalahkan
seandainya kamu Nabi Musa"), sehingga anda akan tahu
nafsunya dan berbuat baik di dunia untuk
perbedaan antara orang-orang agung yang
kepentingannya di akhirat.
mengindahkan batasan-batasan Allah dan tidak
Uraian singkat ini cukup bagi orang yang hatinya
melampauinya, yang mengagungkan para nabi dengan
terbuka untuk menerangkan keadaan para pengikut
musang-musang dan gagak-gagak yang rakus menjilat-
Nazhim, dan untuk mengobarkan semangatnya
jilat bangkai-bangkai dunia yang menjijikkan.
mengantisipasi keburukan mereka. Namun begitu,
Jadi kita wajib bangkit memperingatkan umat
dengan pertolongan Allah, kami setelah ini akan
dari al-Qubrushshi dan menjelaskan penyimpangan-
32. menuturkan pasal-pasal ringkas tentang perkataan-
perkataan kelompok yang sangat berbahaya ini dan
akidah-akidah pimpinannya al-Qubrushshi serta
bantahan-bantahan yang cukup terhadap setiap
kesesatannya, supaya lebih jelas dan tidak ada peluang II
untuk berkelit bagi siapapun. Allahlah yang memberi (Pasal)
taufiq kepada kebenaran.
Al-Qubrushshi Menyamakan dirinya
dan gurunya; Abdullah ad-Daghistani
dengan Allah
Nazhim al-Qubrushshi berkata dalam kitabnya
Mercy Oceans, hal.6 : "Segala perintah Quthb (pimpinan para
wali) adalah perintah Allah, dan kehendaknya sama dengan
kehendak Allah". Gurunya Abdullah Faiz ad-Daghistani
berkata dalam kitabnya al-Washiyyah, hal.9: "Definisi kedua
dari Tarekat adalah hendaklah seorang murid siap menerima
perintah dari mursyid (guru tarekat)nya sebagaimana
Rasulullah menunggu datangnya wahyu dari Allah".
Saya mengatakan: Ini adalah perkataan yang aneh
sekali. Perkataan ini bertentangan dengan firman Allah: