SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
MEMBANGUN
Islamic Business Coaching #21
Standar yang Umumnya Digunakan Manusia
Pengamatan Indera (1)
Dengan kemampuan inderanya, manusia mampu
memahami fakta yang dihadapinya
Manusia bisa membedakan: apel itu enak dimakan,
dampaknya akan baik. Sedangkan batu itu tidak enak,
dampaknya akan buruk, dst.
Pengetahuan itulah yang menjadi landasan bagi
manusia untuk melakukan sesuatu atau tidak
Pengamatan Indera (1)
Kemampuan inderawi tersebut terus dibantu dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Memang menunjukkan dampak baik-buruk dari fakta-
fakta yang dihadapi manusia
Namun sebenarnya hanya dalam jangka pendek saja
Untuk jangka panjang, kemampuan iptek
sesungguhnya sangatlah terbatas
Pengamatan Indera : Contoh
Pengamatan Indera : Contoh
Pengamatan Indera : Contoh
Pengamatan Indera : Contoh
Pengamatan Indera : Contoh
Bagaimana Dampak Jangka Panjang Sekali?
Indera dan iptek manusia tidak akan pernah
menjangkau dampak yang panjang sekali
Iptek manusia, bagaimanapun canggihnya, tidak akan
pernah mampu melihat bagaimana nasib manusia
yang sudah masuk di kuburan
Kecuali hanya melihatnya menjadi bangkai dan
melebur menjadi tanah
Pertanyaannya: apakah memang benar demikian?
Iptek menyatakan bahwa materi dan energi itu kekal,
berarti kiamat tidak akan pernah terjadi
Pertanyaannya: benarkah demikian?
Bagaimana Dampak Jangka Panjang Sekali?
Iptek manusia mampu mengamati apa manfaat daging
babi, bahkan iptek juga mampu menghilangkan
dampak buruk yang ditimbulkan daging babi bagi
kesehatan
Pertanyaan: jika manusia makan daging babi, apakah
akan berdampak baik untuk jangka panjang sekali di
akherat?
Mampukah iptek memastikannya?
Demikian juga untuk minuman keras, bangkai, darah,
dsb.
Apakah manusia mampu memastikan dampak baik
dan buruknya dalam jangka panjang sekali di akherat?
Pengamatan Indera : Kesimpulan
Kemampuan indera dan iptek yang dimiliki manusia
sangat terbatas dan sangat relatif
Tidak mampu memastikan dampak yang akan
diakibatkan dari perbuatan manusia, terutama untuk
jangka panjang (dalam ratusan tahun), terlebih lagi
untuk jangka panjang sekali di akherat
Tidak dapat dijadikan standar perbuatan yang dapat
memberi jaminan kepastian
Pengamatan Indera : Komentar Al-Qur’an
Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus
kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan,
mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada
mereka [1329] dan mereka dikepung oleh azab Allah yang
selalu mereka perolok-olokkan itu. (QS: Al Mu’min/Ghafir:
83)
ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ت‬‫اء‬َ‫ج‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫د‬‫ن‬ِ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ح‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ِ‫م‬ْ‫ل‬
ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َّ‫م‬ ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫اق‬َ‫ح‬ َ‫و‬‫ون‬ُ‫ئ‬ ِ‫ز‬ْ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬
[1329] mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka
maksudnya ialah bahwa mereka sudah merasa cukup dengan ilmu
pengetahuan yang ada pada mereka dan tidak merasa perlu lagi dengan
ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh rasul-rasul mereka. Malah mereka
memandang enteng dan memperolok-olokkan keterangan yang dibawa
rasul-rasul itu.
Perasaan / Naluri (2)
Banyak perbuatan manusia yang faktanya tidak dapat
diindera manusia
Misalnya: jujur, santun, keras, lembut, pujian,
celaan, dsb
Untuk menilainya manusia memerlukan naluri atau
perasaan
Jujur itu baik, bohong itu jelek, santun itu baik, kurang
ajar itu jelek, menolong itu baik, tidak peduli itu jelek,
lembut itu baik, keras itu jelek, memuji itu baik,
mencela itu jelek dsb.
Perasaan / Naluri (2)
Naluri manusia memang mampu merasakan dan
membedakan, bahwa jujur itu baik, bohong itu jelek,
lembut itu baik, kasar itu jelek, dst
Pertanyaan : faktanya apakah setiap jujur itu baik dan
setiap bohong itu jelek?
Apakah setiap kekerasan itu jelek dan setiap yang
lembut itu baik?
Jawabnya : Sangat Relatif
Kesimpulan : perasaan tidak dapat dijadikan standar
(patokan) untuk menilai baik-buruknya perbuatan
Perasaan / Naluri : Komentar Al-Qur’an
”Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu
adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.
(QS. Al-Baqarah: 216)
َّ‫ل‬ ٌ‫ه‬ ْ‫ر‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬ِ‫ت‬ُ‫ك‬َ‫ش‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ً‫ا‬‫ْئ‬‫ي‬
ْ‫ا‬‫ُّو‬‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ت‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ٌ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ٌّ‫َر‬‫ش‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ً‫ا‬‫ْئ‬‫ي‬َ‫ش‬ُ‫اّلل‬ َ‫و‬
َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬
Predikat Perbuatan (3)
Manusia memang mampu memberi predikat
perbuatan, bahwa membunuh itu tercela, menolong
terpuji, mencuri tercela, memberi terpuji, sex bebas
tercela
Pertanyaan : faktanya apakah setiap membunuh itu
tercela, setiap menolong itu terpuji?
Fakta: membunuh itu perbuatan yang netral,
sebagaimana perbuatan memberi, sex, dll juga netral
Predikat Perbuatan (3)
Status terpuji dan tercela datangnya dari luar
perbuatan itu, yaitu pendapat manusia
Kenyataannya: pendapat manusia sangatlah relatif
Kesimpulan: pendapat manusia tidak dapat dijadikan
standar (patokan) untuk menilai terpuji dan tercelanya
perbuatan
Predikat Perbuatan : Komentar Al-Qur’an
”Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang
yang paling merugi perbuatannya?“
”Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia
ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya”.
”Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan
(kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan
mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka
pada hari kiamat”.
”Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran
mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-
Ku sebagai olok-olok”. (QS. Al-Kahfi: 103-106)
ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ين‬ ِ‫ر‬َ‫س‬ْ‫خ‬َ ْ‫اْل‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ئ‬ِ‫َب‬‫ن‬ُ‫ن‬ ْ‫ل‬َ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬﴿ ً‫ال‬‫ا‬َ‫م‬١٠٣ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ي‬ْ‫ع‬َ‫س‬ َّ‫ل‬َ‫ض‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ ﴾
َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ُون‬‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬﴿ ً‫ا‬‫ع‬ْ‫ن‬ُ‫ن‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬١٠٤﴾
ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ي‬‫آ‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ْ‫ت‬َ‫ط‬ِ‫ب‬َ‫ح‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ق‬ِ‫ل‬ َ‫و‬َ‫َل‬َ‫ف‬ ْ‫م‬
﴿ ً‫ا‬‫ن‬ ْ‫ز‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ن‬١٠٥ُ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ج‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ﴾‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬
﴿ ً‫ا‬‫و‬ُ‫ز‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ي‬‫آ‬ ‫وا‬ُ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬١٠٦﴾
Pendapat Banyak Orang (4)
Manusia memang suka mengikuti apa kata orang
banyak
Apakah pendapat banyak orang itu akan memberi
kepastian baik dan buruknya perbuatan?
Ingatlah kisah Lukman dengan anaknya:
Suatu ketika Lukman dengan anaknya pergi dengan
membawa bekal yang cukup banyak yang dibawa oleh
seekor keledai
Pendapat Banyak Orang (4)
Karena Lukman sayang dengan anaknya, anaknya
disuruh menaiki keledai dan dia rela berjalan kaki
Ketika melewati kampung 1, mereka dicela orang-
orang kampung: dasar anak tidak tahu diri, ayahnya
disuruh berjalan, sedangkan dia malah enak-enakan
naik keledai
Pendapat Banyak Orang (4)
Akhirnya anaknya disuruh turun dan Lukman menaiki
keledainya
Melewati kampung 2, mereka dicela orang-orang
kampung: dasar bapak tidak tahu diri, anaknya disuruh
berjalan, sedangkan dia malah enak-enakan naik
keledai
Pendapat Banyak Orang (4)
Akhirnya anaknya disuruh naik keledai, sehingga
keduanya berada di atas keledai
Melewati kampung 3, mereka dicela orang-orang
kampung: dasar manusia tidak berperikehewanan,
keledai kok disiksa, sudahlah disuruh mengangkut
bekal, masih harus ditunggangi dua orang, apa tidak
kasihan
Pendapat Banyak Orang (4)
Akhirnya keduanya turun dan keledainya hanya
dituntun oleh kedua orang tersebut
Melewati kampung 4, mereka dicela orang-orang
kampung: dasar manusia bodoh, bawa keledai kok
malah hanya dituntun, tidak dinaiki, apa tidak sia-sia?
Apa tidak lelah harus jalan kaki terus?
Manakah pendapat yang harus diikuti?
Kesimpulan: pendapat orang banyak juga relatif, tidak
dapat dijadikan standar yang bisa memastikan baik
buruknya perbuatan
Pendapat Banyak Orang : Komentar Al-Qur’an
”Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di
muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari
jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah
berdusta (terhadap Allah)”.
(QS. Al-An’am: 116)
ِ‫ض‬ُ‫ي‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ْل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ر‬َ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ْ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ت‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ِ‫إ‬ ِ‫اّلل‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫وك‬ُّ‫ل‬‫ن‬
َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ َّ‫ن‬َّ‫الظ‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬َ‫ون‬ُ‫ن‬ُ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫ي‬
Adat Istiadat (5)
Terkadang manusia melihat orang yang celaka karena
melanggar adat dan mendapat keberuntungan karena
mengikuti adat
Pertanyaan: apakah ada jaminan bahwa mengikuti
adat pasti beruntung dan melanggar adat pasti celaka?
Jawabnya : semua itu tetap Relatif
Bahkan aqal manusia itu sendiri sangat sulit
menghubungkan antara adat dengan dampak yang
ditimbulkan, kecuali hanya serba kemungkinan
Kesimpulan: adat istiadat tidak dapat dijadikan
standar yang pasti untuk menentukan baik buruknya
suatu perbuatan
Pendapat Banyak Orang : Komentar Al-Qur’an
”Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang
telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi
kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari
(perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan
mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak
mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat
petunjuk?“(QS. Al-Baqarah: 170)
ُ‫اّلل‬ َ‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ن‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ف‬ْ‫ل‬
َ‫ي‬ َ‫ال‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ب‬‫آ‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ َ‫و‬َ‫أ‬ ‫َا‬‫ن‬‫اء‬َ‫ب‬‫آ‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ً‫ا‬‫ْئ‬‫ي‬َ‫ش‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ق‬ْ‫ع‬َ‫ُون‬‫د‬َ‫ت‬
Undang-Undang (5)
Orang yang melanggar undang-undang memang akan
langsung merasakan dampaknya (hukuman) di dunia
ini oleh negara
Yang harus diingat adalah, undang-undang itu dibuat
berdasarkan kesepakatan mayoritas manusia
Apakah kalau suara mayoritas sudah menetapkan
sesuatu, itu pasti akan berdampak baik pada
manusia?
Apakah kalau suara mayoritas melegalkan pajak,
bunga, aborsi, judi, prostitusi, hubungan sex yang suka
sama suka, itu pasti akan baik bagi manusia?
Jawabnya seperti pembahasan sebelumnya. Pendapat
manusia, walaupun mayoritas tetaplah relatif, tidak
dapat dijadikan standar untuk memastikan perbuatan
Undang-Undang : Komentar Al-Qur’an
“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa
yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.
Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak
memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah
kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah),
maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan
menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa
mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang
fasik”. (QS. Al-Baqarah: 213)
َ‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫اّلل‬ َ‫ل‬ َ‫نز‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫اح‬ ِ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ْ‫ر‬َ‫ذ‬ْ‫اح‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫اء‬ َ‫و‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬
َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫اّلل‬ َ‫ل‬ َ‫نز‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫وك‬ُ‫ن‬ِ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ي‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ ْ‫ا‬ ْ‫و‬َّ‫ل‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫ْك‬‫ي‬‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬
ُ‫ن‬ُ‫ذ‬ ِ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ن‬ُ‫ي‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫اّلل‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ي‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ا‬‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ِ‫اس‬َّ‫ن‬
َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ل‬
Mana yang Memberi Kepastian?
Pasti Baik untuk: Jangka Pendek,
Panjang dan Panjang Sekali
Manusia Membutuhkan Standar yang Pasti
Kesimpulan : Seluruhnya Relatif
Tidak Mampu Menjangkau Dampak
Jangka Panjang maupun Jangka Panjang
Sekali (di Akherat)
Hanya Dampak Jangka Pendek Saja
Kemampuan Manusia:
Selanjutnya ……
Menghilangkan Relativitas yang Muncul
dari Pendapat Manusia
Fungsi Al-Qur’an
Dari Al-Qur’an
Darimana Manusia dapat Memperoleh
yang Pasti?
Firman Allah SWT:
”Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul
perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai
pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah
menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk
memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang
mereka perselisihkan”.
(QS. Al-Baqarah: 213)
ُ‫اّلل‬ َ‫ث‬َ‫ع‬َ‫ب‬َ‫ف‬ ً‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬ َ‫و‬ ً‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ان‬َ‫ك‬َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ش‬َ‫ب‬ُ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ذ‬‫ن‬ُ‫م‬ َ‫و‬
َ‫ي‬ِ‫ل‬ ِ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬ َ‫و‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬ َ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ف‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫اخ‬
ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬
Maka ……
”Kemudian Kami jadikan kamu berada di
atas suatu syariat (peraturan) dari urusan
(agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan
janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-
orang yang tidak mengetahui”.
(QS. Al-Jatsiyah: 18)
Firman Allah SWT
Dengan Mengambil Syari’atnya
Bagaimana Al Qur’an Dapat Menjadi
Standar Perbuatan?
ِ‫َر‬‫ش‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫َاك‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ِ‫ر‬ْ‫م‬َ ْ‫اْل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ع‬‫ي‬
ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ال‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫اء‬ َ‫و‬ْ‫ه‬َ‫أ‬
َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬
Kesimpulan
Standar Perbuatan yang memberikan dampak yang
pasti adalah yang sesuai dengan Syari’at Islam
Pasti baik untuk jangka pendek, panjang dan panjang
sekali
Baik dalam arti yang haqiqi bukan i’tibary
Bagaimana cara menjadikan Syari’at Islam sebagai
standar perbuatan?
Ikuti segmen Syariat Islam berikutnya
Memahami Standar yang Umumnya Digunakan Manusia

More Related Content

What's hot

Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.bandongan
 
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01 dahsyatnya neraka
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01  dahsyatnya nerakaBuletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01  dahsyatnya neraka
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01 dahsyatnya nerakamuslimdocuments
 
Kumpulan hadis ttg ilmu dan amalannya
Kumpulan hadis ttg ilmu dan amalannyaKumpulan hadis ttg ilmu dan amalannya
Kumpulan hadis ttg ilmu dan amalannyaRoyadi Nusa
 
Neraka balasan kejahatan
Neraka balasan kejahatanNeraka balasan kejahatan
Neraka balasan kejahatanSyffqh
 
Bahaya Sihir dan Perdukunan
Bahaya Sihir dan Perdukunan  Bahaya Sihir dan Perdukunan
Bahaya Sihir dan Perdukunan Idrus Abidin
 
Ilmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemulaIlmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemulaHelmon Chan
 
Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfarKeajaiban istighfar
Keajaiban istighfarPoe Poengs
 
Terjemah 40 Hadits Qudsi
Terjemah 40 Hadits QudsiTerjemah 40 Hadits Qudsi
Terjemah 40 Hadits QudsiWisnu W
 
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-SunnahPagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-SunnahSakinah Saptu
 
Peran adab dalam pendidikan
Peran adab dalam pendidikanPeran adab dalam pendidikan
Peran adab dalam pendidikanBina Dwipa
 
Rahasia kehebatan dukun
Rahasia kehebatan dukunRahasia kehebatan dukun
Rahasia kehebatan dukunmr_haryono
 
Kashf dalala t
Kashf dalala tKashf dalala t
Kashf dalala tmiakodamy
 
Tafsir ayat kursi bahagian 4
Tafsir ayat kursi bahagian 4Tafsir ayat kursi bahagian 4
Tafsir ayat kursi bahagian 4Bicara Ilmu
 
Aneka doaku 2
Aneka doaku 2Aneka doaku 2
Aneka doaku 2teguh.qi
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihMuhsin Hariyanto
 

What's hot (20)

Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.Bab 3-imankepadahariakhir.
Bab 3-imankepadahariakhir.
 
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01 dahsyatnya neraka
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01  dahsyatnya nerakaBuletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01  dahsyatnya neraka
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 05 nomor 01 dahsyatnya neraka
 
Fatwa nomor-24-2017-ttg-hukm-d-1
Fatwa nomor-24-2017-ttg-hukm-d-1Fatwa nomor-24-2017-ttg-hukm-d-1
Fatwa nomor-24-2017-ttg-hukm-d-1
 
Kumpulan hadis ttg ilmu dan amalannya
Kumpulan hadis ttg ilmu dan amalannyaKumpulan hadis ttg ilmu dan amalannya
Kumpulan hadis ttg ilmu dan amalannya
 
Neraka balasan kejahatan
Neraka balasan kejahatanNeraka balasan kejahatan
Neraka balasan kejahatan
 
Bahaya Sihir dan Perdukunan
Bahaya Sihir dan Perdukunan  Bahaya Sihir dan Perdukunan
Bahaya Sihir dan Perdukunan
 
Ilmu Hadis Untuk Pemula
Ilmu Hadis Untuk PemulaIlmu Hadis Untuk Pemula
Ilmu Hadis Untuk Pemula
 
Indahnya Pesan Luqman
Indahnya Pesan LuqmanIndahnya Pesan Luqman
Indahnya Pesan Luqman
 
Ilmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemulaIlmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemula
 
Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfarKeajaiban istighfar
Keajaiban istighfar
 
Terjemah 40 Hadits Qudsi
Terjemah 40 Hadits QudsiTerjemah 40 Hadits Qudsi
Terjemah 40 Hadits Qudsi
 
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-SunnahPagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
Pagar diri dan Rumah menurut al-Quran dan al-Sunnah
 
Peran adab dalam pendidikan
Peran adab dalam pendidikanPeran adab dalam pendidikan
Peran adab dalam pendidikan
 
Kumpulan ayat ruqyah standar
Kumpulan ayat ruqyah standarKumpulan ayat ruqyah standar
Kumpulan ayat ruqyah standar
 
Rahasia kehebatan dukun
Rahasia kehebatan dukunRahasia kehebatan dukun
Rahasia kehebatan dukun
 
Kashf dalala t
Kashf dalala tKashf dalala t
Kashf dalala t
 
Tafsir ayat kursi bahagian 4
Tafsir ayat kursi bahagian 4Tafsir ayat kursi bahagian 4
Tafsir ayat kursi bahagian 4
 
POKOK-POKOK KEIMANAN
POKOK-POKOK KEIMANANPOKOK-POKOK KEIMANAN
POKOK-POKOK KEIMANAN
 
Aneka doaku 2
Aneka doaku 2Aneka doaku 2
Aneka doaku 2
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
 

Similar to Memahami Standar yang Umumnya Digunakan Manusia

Standar perbuatan.pdf
Standar perbuatan.pdfStandar perbuatan.pdf
Standar perbuatan.pdfLintasLti
 
Aqidah,syariah,dakwah
Aqidah,syariah,dakwahAqidah,syariah,dakwah
Aqidah,syariah,dakwahSefti Rinanda
 
Adab Interaksi dengan Qur'an.ppt
Adab Interaksi dengan Qur'an.pptAdab Interaksi dengan Qur'an.ppt
Adab Interaksi dengan Qur'an.pptMuslimMuslim13
 
Pengantar Studi Quran 2023.pdf
Pengantar Studi Quran 2023.pdfPengantar Studi Quran 2023.pdf
Pengantar Studi Quran 2023.pdfLBB. Mr. Q
 
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)AbuNailah
 
kls 10 pertemuan 3.ppt
kls 10 pertemuan 3.pptkls 10 pertemuan 3.ppt
kls 10 pertemuan 3.pptMuhammadSahib1
 
surah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nas
surah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nassurah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nas
surah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nasDheaBanteng
 
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdf
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdfkeutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdf
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdfMuhammadUbaid49
 
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian iMuhammad Lukman
 
Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)
Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)
Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)MaulanaFirdaus19
 
Adab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anAdab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anridwansyah218
 
Visi dan misi hidup muslim
Visi dan misi hidup muslimVisi dan misi hidup muslim
Visi dan misi hidup muslimibrahim salim
 
Keutamaan Membaca al Qur’an
Keutamaan Membaca al Qur’anKeutamaan Membaca al Qur’an
Keutamaan Membaca al Qur’anyahdi siradj
 
Dokumen (30).pdf
Dokumen (30).pdfDokumen (30).pdf
Dokumen (30).pdfBhocahNajma
 
3-Iman produktif ros.ppt
3-Iman produktif ros.ppt3-Iman produktif ros.ppt
3-Iman produktif ros.pptHasanah29
 
Shalat tahajud
Shalat tahajudShalat tahajud
Shalat tahajudmochdahlan
 

Similar to Memahami Standar yang Umumnya Digunakan Manusia (20)

Standar perbuatan.pdf
Standar perbuatan.pdfStandar perbuatan.pdf
Standar perbuatan.pdf
 
Aqidah,syariah,dakwah
Aqidah,syariah,dakwahAqidah,syariah,dakwah
Aqidah,syariah,dakwah
 
Khutbah jumat pertama dan kedu1
Khutbah jumat pertama dan kedu1Khutbah jumat pertama dan kedu1
Khutbah jumat pertama dan kedu1
 
Hikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahap
Hikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahapHikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahap
Hikmah diturunkannya al-Qur'an secara bertahap
 
Adab Interaksi dengan Qur'an.ppt
Adab Interaksi dengan Qur'an.pptAdab Interaksi dengan Qur'an.ppt
Adab Interaksi dengan Qur'an.ppt
 
Pengantar Studi Quran 2023.pdf
Pengantar Studi Quran 2023.pdfPengantar Studi Quran 2023.pdf
Pengantar Studi Quran 2023.pdf
 
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)Sirah nabawiyah 78   yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
Sirah nabawiyah 78 yang diterima dan ditampakkan (bagian 2)
 
kls 10 pertemuan 3.ppt
kls 10 pertemuan 3.pptkls 10 pertemuan 3.ppt
kls 10 pertemuan 3.ppt
 
surah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nas
surah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nassurah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nas
surah dalam al-qur'an yang mengandung kata Basyar, Insan dan Al-nas
 
NABI DAN RASUL
NABI DAN RASULNABI DAN RASUL
NABI DAN RASUL
 
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdf
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdfkeutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdf
keutamaanmembacaal-quranlite-170704031031.pdf
 
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
 
Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)
Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)
Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)
 
Adab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anAdab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'an
 
Visi dan misi hidup muslim
Visi dan misi hidup muslimVisi dan misi hidup muslim
Visi dan misi hidup muslim
 
Keutamaan Membaca al Qur’an
Keutamaan Membaca al Qur’anKeutamaan Membaca al Qur’an
Keutamaan Membaca al Qur’an
 
Beberapa budaya jahiliyah
Beberapa budaya jahiliyahBeberapa budaya jahiliyah
Beberapa budaya jahiliyah
 
Dokumen (30).pdf
Dokumen (30).pdfDokumen (30).pdf
Dokumen (30).pdf
 
3-Iman produktif ros.ppt
3-Iman produktif ros.ppt3-Iman produktif ros.ppt
3-Iman produktif ros.ppt
 
Shalat tahajud
Shalat tahajudShalat tahajud
Shalat tahajud
 

More from RohmaWati9

Menjawab syubhat
Menjawab syubhat Menjawab syubhat
Menjawab syubhat RohmaWati9
 
Felix siauw dakwah rasulullah
Felix siauw dakwah rasulullahFelix siauw dakwah rasulullah
Felix siauw dakwah rasulullahRohmaWati9
 
membantah pendapat2 yang membolehkan bunga bank
membantah pendapat2 yang membolehkan bunga bankmembantah pendapat2 yang membolehkan bunga bank
membantah pendapat2 yang membolehkan bunga bankRohmaWati9
 
Meraih amalan tertinggi
Meraih amalan tertinggi Meraih amalan tertinggi
Meraih amalan tertinggi RohmaWati9
 
Metode penarikan hukum
Metode penarikan hukumMetode penarikan hukum
Metode penarikan hukumRohmaWati9
 
Materi ustadz felix_siauw_beyond_the_inspiration
Materi ustadz felix_siauw_beyond_the_inspirationMateri ustadz felix_siauw_beyond_the_inspiration
Materi ustadz felix_siauw_beyond_the_inspirationRohmaWati9
 
Kesesatan dan hidayah
Kesesatan dan hidayahKesesatan dan hidayah
Kesesatan dan hidayahRohmaWati9
 
7. khilafah ajaran islam (publish)
 7. khilafah ajaran islam (publish) 7. khilafah ajaran islam (publish)
7. khilafah ajaran islam (publish)RohmaWati9
 
6. percaya dan menjemput janji allah swt
 6. percaya dan menjemput janji allah swt 6. percaya dan menjemput janji allah swt
6. percaya dan menjemput janji allah swtRohmaWati9
 
5. hakikat menjual diri dan sabar menghadapi ujian
 5. hakikat menjual diri dan sabar menghadapi ujian 5. hakikat menjual diri dan sabar menghadapi ujian
5. hakikat menjual diri dan sabar menghadapi ujianRohmaWati9
 
4. doa, berdzikir dan beristigfar
 4. doa, berdzikir dan beristigfar 4. doa, berdzikir dan beristigfar
4. doa, berdzikir dan beristigfarRohmaWati9
 
3. obat anti galau
 3. obat anti galau 3. obat anti galau
3. obat anti galauRohmaWati9
 
2. amal yang menembus langit (ihsanul amal)
2. amal yang menembus langit (ihsanul amal)2. amal yang menembus langit (ihsanul amal)
2. amal yang menembus langit (ihsanul amal)RohmaWati9
 
1. bukan cinta biasa
1. bukan cinta biasa1. bukan cinta biasa
1. bukan cinta biasaRohmaWati9
 
6. terikat syariat
6. terikat syariat6. terikat syariat
6. terikat syariatRohmaWati9
 
2. islam kaaffah
2. islam kaaffah2. islam kaaffah
2. islam kaaffahRohmaWati9
 

More from RohmaWati9 (20)

Menjawab syubhat
Menjawab syubhat Menjawab syubhat
Menjawab syubhat
 
Felix siauw dakwah rasulullah
Felix siauw dakwah rasulullahFelix siauw dakwah rasulullah
Felix siauw dakwah rasulullah
 
membantah pendapat2 yang membolehkan bunga bank
membantah pendapat2 yang membolehkan bunga bankmembantah pendapat2 yang membolehkan bunga bank
membantah pendapat2 yang membolehkan bunga bank
 
Meraih amalan tertinggi
Meraih amalan tertinggi Meraih amalan tertinggi
Meraih amalan tertinggi
 
Maksiat
MaksiatMaksiat
Maksiat
 
Metode penarikan hukum
Metode penarikan hukumMetode penarikan hukum
Metode penarikan hukum
 
Materi ustadz felix_siauw_beyond_the_inspiration
Materi ustadz felix_siauw_beyond_the_inspirationMateri ustadz felix_siauw_beyond_the_inspiration
Materi ustadz felix_siauw_beyond_the_inspiration
 
Kesesatan dan hidayah
Kesesatan dan hidayahKesesatan dan hidayah
Kesesatan dan hidayah
 
7. khilafah ajaran islam (publish)
 7. khilafah ajaran islam (publish) 7. khilafah ajaran islam (publish)
7. khilafah ajaran islam (publish)
 
6. percaya dan menjemput janji allah swt
 6. percaya dan menjemput janji allah swt 6. percaya dan menjemput janji allah swt
6. percaya dan menjemput janji allah swt
 
5. hakikat menjual diri dan sabar menghadapi ujian
 5. hakikat menjual diri dan sabar menghadapi ujian 5. hakikat menjual diri dan sabar menghadapi ujian
5. hakikat menjual diri dan sabar menghadapi ujian
 
4. doa, berdzikir dan beristigfar
 4. doa, berdzikir dan beristigfar 4. doa, berdzikir dan beristigfar
4. doa, berdzikir dan beristigfar
 
3. obat anti galau
 3. obat anti galau 3. obat anti galau
3. obat anti galau
 
2. amal yang menembus langit (ihsanul amal)
2. amal yang menembus langit (ihsanul amal)2. amal yang menembus langit (ihsanul amal)
2. amal yang menembus langit (ihsanul amal)
 
1. bukan cinta biasa
1. bukan cinta biasa1. bukan cinta biasa
1. bukan cinta biasa
 
6. terikat syariat
6. terikat syariat6. terikat syariat
6. terikat syariat
 
5. dakwah
5. dakwah5. dakwah
5. dakwah
 
3. ideologi
3. ideologi3. ideologi
3. ideologi
 
2. islam kaaffah
2. islam kaaffah2. islam kaaffah
2. islam kaaffah
 
1. perubahan
1. perubahan1. perubahan
1. perubahan
 

Recently uploaded

Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 

Recently uploaded (20)

Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 

Memahami Standar yang Umumnya Digunakan Manusia

  • 2.
  • 3. Standar yang Umumnya Digunakan Manusia
  • 4. Pengamatan Indera (1) Dengan kemampuan inderanya, manusia mampu memahami fakta yang dihadapinya Manusia bisa membedakan: apel itu enak dimakan, dampaknya akan baik. Sedangkan batu itu tidak enak, dampaknya akan buruk, dst. Pengetahuan itulah yang menjadi landasan bagi manusia untuk melakukan sesuatu atau tidak
  • 5. Pengamatan Indera (1) Kemampuan inderawi tersebut terus dibantu dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Memang menunjukkan dampak baik-buruk dari fakta- fakta yang dihadapi manusia Namun sebenarnya hanya dalam jangka pendek saja Untuk jangka panjang, kemampuan iptek sesungguhnya sangatlah terbatas
  • 11. Bagaimana Dampak Jangka Panjang Sekali? Indera dan iptek manusia tidak akan pernah menjangkau dampak yang panjang sekali Iptek manusia, bagaimanapun canggihnya, tidak akan pernah mampu melihat bagaimana nasib manusia yang sudah masuk di kuburan Kecuali hanya melihatnya menjadi bangkai dan melebur menjadi tanah Pertanyaannya: apakah memang benar demikian? Iptek menyatakan bahwa materi dan energi itu kekal, berarti kiamat tidak akan pernah terjadi Pertanyaannya: benarkah demikian?
  • 12. Bagaimana Dampak Jangka Panjang Sekali? Iptek manusia mampu mengamati apa manfaat daging babi, bahkan iptek juga mampu menghilangkan dampak buruk yang ditimbulkan daging babi bagi kesehatan Pertanyaan: jika manusia makan daging babi, apakah akan berdampak baik untuk jangka panjang sekali di akherat? Mampukah iptek memastikannya? Demikian juga untuk minuman keras, bangkai, darah, dsb. Apakah manusia mampu memastikan dampak baik dan buruknya dalam jangka panjang sekali di akherat?
  • 13. Pengamatan Indera : Kesimpulan Kemampuan indera dan iptek yang dimiliki manusia sangat terbatas dan sangat relatif Tidak mampu memastikan dampak yang akan diakibatkan dari perbuatan manusia, terutama untuk jangka panjang (dalam ratusan tahun), terlebih lagi untuk jangka panjang sekali di akherat Tidak dapat dijadikan standar perbuatan yang dapat memberi jaminan kepastian
  • 14. Pengamatan Indera : Komentar Al-Qur’an Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka [1329] dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu. (QS: Al Mu’min/Ghafir: 83) ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ت‬‫اء‬َ‫ج‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫د‬‫ن‬ِ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ح‬ ِ‫ر‬َ‫ف‬ِ‫م‬ْ‫ل‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َّ‫م‬ ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫اق‬َ‫ح‬ َ‫و‬‫ون‬ُ‫ئ‬ ِ‫ز‬ْ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ [1329] mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka maksudnya ialah bahwa mereka sudah merasa cukup dengan ilmu pengetahuan yang ada pada mereka dan tidak merasa perlu lagi dengan ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh rasul-rasul mereka. Malah mereka memandang enteng dan memperolok-olokkan keterangan yang dibawa rasul-rasul itu.
  • 15. Perasaan / Naluri (2) Banyak perbuatan manusia yang faktanya tidak dapat diindera manusia Misalnya: jujur, santun, keras, lembut, pujian, celaan, dsb Untuk menilainya manusia memerlukan naluri atau perasaan Jujur itu baik, bohong itu jelek, santun itu baik, kurang ajar itu jelek, menolong itu baik, tidak peduli itu jelek, lembut itu baik, keras itu jelek, memuji itu baik, mencela itu jelek dsb.
  • 16. Perasaan / Naluri (2) Naluri manusia memang mampu merasakan dan membedakan, bahwa jujur itu baik, bohong itu jelek, lembut itu baik, kasar itu jelek, dst Pertanyaan : faktanya apakah setiap jujur itu baik dan setiap bohong itu jelek? Apakah setiap kekerasan itu jelek dan setiap yang lembut itu baik? Jawabnya : Sangat Relatif Kesimpulan : perasaan tidak dapat dijadikan standar (patokan) untuk menilai baik-buruknya perbuatan
  • 17. Perasaan / Naluri : Komentar Al-Qur’an ”Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 216) َّ‫ل‬ ٌ‫ه‬ ْ‫ر‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬ِ‫ت‬ُ‫ك‬َ‫ش‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ً‫ا‬‫ْئ‬‫ي‬ ْ‫ا‬‫ُّو‬‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ت‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫س‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ٌ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ٌّ‫َر‬‫ش‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ً‫ا‬‫ْئ‬‫ي‬َ‫ش‬ُ‫اّلل‬ َ‫و‬ َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬
  • 18. Predikat Perbuatan (3) Manusia memang mampu memberi predikat perbuatan, bahwa membunuh itu tercela, menolong terpuji, mencuri tercela, memberi terpuji, sex bebas tercela Pertanyaan : faktanya apakah setiap membunuh itu tercela, setiap menolong itu terpuji? Fakta: membunuh itu perbuatan yang netral, sebagaimana perbuatan memberi, sex, dll juga netral
  • 19. Predikat Perbuatan (3) Status terpuji dan tercela datangnya dari luar perbuatan itu, yaitu pendapat manusia Kenyataannya: pendapat manusia sangatlah relatif Kesimpulan: pendapat manusia tidak dapat dijadikan standar (patokan) untuk menilai terpuji dan tercelanya perbuatan
  • 20. Predikat Perbuatan : Komentar Al-Qur’an ”Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?“ ”Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya”. ”Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat”. ”Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul- Ku sebagai olok-olok”. (QS. Al-Kahfi: 103-106) ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ين‬ ِ‫ر‬َ‫س‬ْ‫خ‬َ ْ‫اْل‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ئ‬ِ‫َب‬‫ن‬ُ‫ن‬ ْ‫ل‬َ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬﴿ ً‫ال‬‫ا‬َ‫م‬١٠٣ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ي‬ْ‫ع‬َ‫س‬ َّ‫ل‬َ‫ض‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ ﴾ َّ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ُون‬‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬﴿ ً‫ا‬‫ع‬ْ‫ن‬ُ‫ن‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬١٠٤﴾ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ي‬‫آ‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ْ‫ت‬َ‫ط‬ِ‫ب‬َ‫ح‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ق‬ِ‫ل‬ َ‫و‬َ‫َل‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ ﴿ ً‫ا‬‫ن‬ ْ‫ز‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ن‬١٠٥ُ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫ج‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ﴾‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ﴿ ً‫ا‬‫و‬ُ‫ز‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ي‬‫آ‬ ‫وا‬ُ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬١٠٦﴾
  • 21. Pendapat Banyak Orang (4) Manusia memang suka mengikuti apa kata orang banyak Apakah pendapat banyak orang itu akan memberi kepastian baik dan buruknya perbuatan? Ingatlah kisah Lukman dengan anaknya: Suatu ketika Lukman dengan anaknya pergi dengan membawa bekal yang cukup banyak yang dibawa oleh seekor keledai
  • 22. Pendapat Banyak Orang (4) Karena Lukman sayang dengan anaknya, anaknya disuruh menaiki keledai dan dia rela berjalan kaki Ketika melewati kampung 1, mereka dicela orang- orang kampung: dasar anak tidak tahu diri, ayahnya disuruh berjalan, sedangkan dia malah enak-enakan naik keledai
  • 23. Pendapat Banyak Orang (4) Akhirnya anaknya disuruh turun dan Lukman menaiki keledainya Melewati kampung 2, mereka dicela orang-orang kampung: dasar bapak tidak tahu diri, anaknya disuruh berjalan, sedangkan dia malah enak-enakan naik keledai
  • 24. Pendapat Banyak Orang (4) Akhirnya anaknya disuruh naik keledai, sehingga keduanya berada di atas keledai Melewati kampung 3, mereka dicela orang-orang kampung: dasar manusia tidak berperikehewanan, keledai kok disiksa, sudahlah disuruh mengangkut bekal, masih harus ditunggangi dua orang, apa tidak kasihan
  • 25. Pendapat Banyak Orang (4) Akhirnya keduanya turun dan keledainya hanya dituntun oleh kedua orang tersebut Melewati kampung 4, mereka dicela orang-orang kampung: dasar manusia bodoh, bawa keledai kok malah hanya dituntun, tidak dinaiki, apa tidak sia-sia? Apa tidak lelah harus jalan kaki terus? Manakah pendapat yang harus diikuti? Kesimpulan: pendapat orang banyak juga relatif, tidak dapat dijadikan standar yang bisa memastikan baik buruknya perbuatan
  • 26. Pendapat Banyak Orang : Komentar Al-Qur’an ”Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”. (QS. Al-An’am: 116) ِ‫ض‬ُ‫ي‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ْل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ر‬َ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ْ‫ع‬ِ‫ط‬ُ‫ت‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ِ‫إ‬ ِ‫اّلل‬ ِ‫ل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫وك‬ُّ‫ل‬‫ن‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ َّ‫ن‬َّ‫الظ‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬َ‫ون‬ُ‫ن‬ُ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫ي‬
  • 27. Adat Istiadat (5) Terkadang manusia melihat orang yang celaka karena melanggar adat dan mendapat keberuntungan karena mengikuti adat Pertanyaan: apakah ada jaminan bahwa mengikuti adat pasti beruntung dan melanggar adat pasti celaka? Jawabnya : semua itu tetap Relatif Bahkan aqal manusia itu sendiri sangat sulit menghubungkan antara adat dengan dampak yang ditimbulkan, kecuali hanya serba kemungkinan Kesimpulan: adat istiadat tidak dapat dijadikan standar yang pasti untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan
  • 28. Pendapat Banyak Orang : Komentar Al-Qur’an ”Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?“(QS. Al-Baqarah: 170) ُ‫اّلل‬ َ‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ن‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ف‬ْ‫ل‬ َ‫ي‬ َ‫ال‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ب‬‫آ‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ َ‫و‬َ‫أ‬ ‫َا‬‫ن‬‫اء‬َ‫ب‬‫آ‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ً‫ا‬‫ْئ‬‫ي‬َ‫ش‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ق‬ْ‫ع‬َ‫ُون‬‫د‬َ‫ت‬
  • 29. Undang-Undang (5) Orang yang melanggar undang-undang memang akan langsung merasakan dampaknya (hukuman) di dunia ini oleh negara Yang harus diingat adalah, undang-undang itu dibuat berdasarkan kesepakatan mayoritas manusia Apakah kalau suara mayoritas sudah menetapkan sesuatu, itu pasti akan berdampak baik pada manusia? Apakah kalau suara mayoritas melegalkan pajak, bunga, aborsi, judi, prostitusi, hubungan sex yang suka sama suka, itu pasti akan baik bagi manusia? Jawabnya seperti pembahasan sebelumnya. Pendapat manusia, walaupun mayoritas tetaplah relatif, tidak dapat dijadikan standar untuk memastikan perbuatan
  • 30. Undang-Undang : Komentar Al-Qur’an “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik”. (QS. Al-Baqarah: 213) َ‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫اّلل‬ َ‫ل‬ َ‫نز‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫اح‬ ِ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ْ‫ر‬َ‫ذ‬ْ‫اح‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫اء‬ َ‫و‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫اّلل‬ َ‫ل‬ َ‫نز‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫وك‬ُ‫ن‬ِ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ي‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ ْ‫ا‬ ْ‫و‬َّ‫ل‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫ْك‬‫ي‬‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ ُ‫ن‬ُ‫ذ‬ ِ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ن‬ُ‫ي‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫اّلل‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ر‬ُ‫ي‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ً‫ا‬‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ِ‫اس‬َّ‫ن‬ َ‫ون‬ُ‫ق‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ل‬
  • 31. Mana yang Memberi Kepastian? Pasti Baik untuk: Jangka Pendek, Panjang dan Panjang Sekali Manusia Membutuhkan Standar yang Pasti Kesimpulan : Seluruhnya Relatif Tidak Mampu Menjangkau Dampak Jangka Panjang maupun Jangka Panjang Sekali (di Akherat) Hanya Dampak Jangka Pendek Saja Kemampuan Manusia:
  • 32. Selanjutnya …… Menghilangkan Relativitas yang Muncul dari Pendapat Manusia Fungsi Al-Qur’an Dari Al-Qur’an Darimana Manusia dapat Memperoleh yang Pasti?
  • 33. Firman Allah SWT: ”Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan”. (QS. Al-Baqarah: 213) ُ‫اّلل‬ َ‫ث‬َ‫ع‬َ‫ب‬َ‫ف‬ ً‫ة‬َ‫د‬ ِ‫اح‬ َ‫و‬ ً‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ان‬َ‫ك‬َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ش‬َ‫ب‬ُ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬َ‫ين‬ ِ‫ر‬ِ‫ذ‬‫ن‬ُ‫م‬ َ‫و‬ َ‫ي‬ِ‫ل‬ ِ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬ َ‫و‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ْن‬‫ي‬َ‫ب‬ َ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ح‬ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ف‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫اخ‬ ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬
  • 34. Maka …… ”Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang- orang yang tidak mengetahui”. (QS. Al-Jatsiyah: 18) Firman Allah SWT Dengan Mengambil Syari’atnya Bagaimana Al Qur’an Dapat Menjadi Standar Perbuatan? ِ‫َر‬‫ش‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫َاك‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ِ‫ر‬ْ‫م‬َ ْ‫اْل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ع‬‫ي‬ ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ال‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫اء‬ َ‫و‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬
  • 35. Kesimpulan Standar Perbuatan yang memberikan dampak yang pasti adalah yang sesuai dengan Syari’at Islam Pasti baik untuk jangka pendek, panjang dan panjang sekali Baik dalam arti yang haqiqi bukan i’tibary Bagaimana cara menjadikan Syari’at Islam sebagai standar perbuatan? Ikuti segmen Syariat Islam berikutnya