Rangkuman dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Matematika kelas VII tentang Bilangan Bulat dalam 3 kalimat:
RPP ini merencanakan 3 pertemuan pembelajaran untuk materi Bilangan Bulat yang mencakup konsep dan operasi bilangan bulat serta penilaian sikap dan pengetahuan siswa. Metode pembelajaran yang digunakan adalah pengamatan, tanya jawab, diskusi kelompok dan latihan soal secara mandiri maupun
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013Yoshiie Srinita
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas statistika data tunggal untuk siswa kelas X semester 2. RPP ini menjelaskan kompetensi inti dan dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, dan penilaian pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning dengan kegiatan diskusi kelompok dan presentasi untuk menghitung mean, median, dan modus data tunggal.
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...ZainulHasan13
Modul Perangkat Ajar Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Kunjungi juga
Channel kak Muzammil
https://youtube.com/channel/UCm4NRgDv1jr-jxp0X0fJU-w
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel menggunakan berbagai metode penyelesaian dan contoh soal.
2. Metode-metode penyelesaian yang dibahas antara lain metode grafik, eliminasi, substitusi, dan campuran beserta penjelasannya.
3. Terdapat pula contoh soal berupa pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian sing
Bahan Ajar Bilangan Berpangkat (Kelas IX)Ana Safrida
Dokumen tersebut merupakan materi pelajaran tentang bilangan berpangkat untuk siswa kelas IX SMP yang mencakup pengertian, sifat-sifat, dan contoh-contoh soal bilangan berpangkat beserta pembahasannya.
Buku Guru Matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
Buku ini merupakan buku guru matematika untuk siswa kelas VIII SMP/MTs yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013. Buku ini berisi penjelasan mengenai materi-materi matematika yang harus dipelajari siswa kelas VIII beserta contoh soal latihan. Buku ini ditujukan untuk membantu guru dalam mengajar matematika kelas VIII sesuai dengan kurikulum baru.
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPIra Marion
Dokumen ini berisikan bahan ajar yang berisikan materi bilangan berpangkat bulat positif dimana dipelajari siswa-siswi SMP kelas VII. Semoga bahan ajar ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Rangkuman dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Matematika kelas VII tentang Bilangan Bulat dalam 3 kalimat:
RPP ini merencanakan 3 pertemuan pembelajaran untuk materi Bilangan Bulat yang mencakup konsep dan operasi bilangan bulat serta penilaian sikap dan pengetahuan siswa. Metode pembelajaran yang digunakan adalah pengamatan, tanya jawab, diskusi kelompok dan latihan soal secara mandiri maupun
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013Yoshiie Srinita
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas statistika data tunggal untuk siswa kelas X semester 2. RPP ini menjelaskan kompetensi inti dan dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, dan penilaian pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning dengan kegiatan diskusi kelompok dan presentasi untuk menghitung mean, median, dan modus data tunggal.
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...ZainulHasan13
Modul Perangkat Ajar Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Kunjungi juga
Channel kak Muzammil
https://youtube.com/channel/UCm4NRgDv1jr-jxp0X0fJU-w
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel menggunakan berbagai metode penyelesaian dan contoh soal.
2. Metode-metode penyelesaian yang dibahas antara lain metode grafik, eliminasi, substitusi, dan campuran beserta penjelasannya.
3. Terdapat pula contoh soal berupa pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian sing
Bahan Ajar Bilangan Berpangkat (Kelas IX)Ana Safrida
Dokumen tersebut merupakan materi pelajaran tentang bilangan berpangkat untuk siswa kelas IX SMP yang mencakup pengertian, sifat-sifat, dan contoh-contoh soal bilangan berpangkat beserta pembahasannya.
Buku Guru Matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
Buku ini merupakan buku guru matematika untuk siswa kelas VIII SMP/MTs yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013. Buku ini berisi penjelasan mengenai materi-materi matematika yang harus dipelajari siswa kelas VIII beserta contoh soal latihan. Buku ini ditujukan untuk membantu guru dalam mengajar matematika kelas VIII sesuai dengan kurikulum baru.
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPIra Marion
Dokumen ini berisikan bahan ajar yang berisikan materi bilangan berpangkat bulat positif dimana dipelajari siswa-siswi SMP kelas VII. Semoga bahan ajar ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Penjumlahan dan pengurangan bil. bulat dengan mistar bilanganMoch Hasanudin
Dokumen tersebut membahas tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan dan tanpa penggunaan alat bantu penggaris bilangan, termasuk cara penggunaan penggaris bilangan, contoh soal, dan sifat-sifat dasar dari operasi penjumlahan bilangan bulat.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran matematika kelas XI tentang materi barisan ini membahas tentang pengertian barisan aritmetika dan geometri, prinsip-prinsipnya, langkah-langkah penyelesaian masalah, serta contoh-contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti pertumbuhan penduduk, bunga bank, dan lainnya. Pembelajaran dilakukan secara kooperatif dan disk
Pengembangan bahan ajar ini dapat digunakan sebagai referensi belajar bagi peserta didik dalam memahami materi peluang khususnya pada peluang empiris dan teoritis kelas VIII semester II.
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarDuano Nusantara
1. Rencana pembelajaran mata pelajaran matematika kelas VII tentang materi aljabar. Pembelajaran dilakukan selama 10 menit dengan model discovery learning dan metode diskusi kelompok.
2. Tujuan pembelajaran adalah siswa dapat memodelkan gambar dalam bentuk aljabar dan melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk aljabar.
3. Kegiatan pembelajaran meliputi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup."
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1nurwa ningsih
Dokumen tersebut membahas tentang konsep aljabar dan operasi-operasi dasar pada bentuk aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Terdapat ilustrasi tentang bentuk-bentuk aljabar seperti monomial, binomial dan trinomial beserta penjelasan mengenai koefisien, variabel dan konstanta pada suatu bentuk aljabar. Diberikan pula contoh soal untuk memahami penerapan bentuk aljabar dalam menyelesaikan masal
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem numerasi yang digunakan oleh peradaban-peradaban kuno seperti Mesir Kuno, Babilonia, dan Yunani Kuno.
2. Masing-masing peradaban memiliki sistem numerasi yang berbeda-beda, mulai dari lambang yang digunakan hingga aturan penulisan bilangan.
3. Sistem numerasi Mesir Kuno bersifat aditif dan tidak memperhatikan posisi, sedangkan sistem Babilonia dan Yun
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009antiantika
Lembar observasi dan angket ini digunakan untuk menilai keterampilan dan motivasi siswa kelas VII semester genap dalam pembelajaran materi bangun datar segi empat dan segitiga. Lembar observasi berisi indikator keterampilan psikomotorik siswa dalam menyelesaikan masalah matematika terkait bangun datar, sedangkan angket terdiri atas pernyataan tentang motivasi siswa belajar matematika yang diukur melalui skala tingkat kesetujuan.
Dokumen tersebut berisi lembar kerja peserta didik (LKPD) yang berisi serangkaian pertanyaan dan kegiatan untuk mengidentifikasi pola pada berbagai barisan bilangan seperti bilangan bulat, segitiga, pascal, dan fibonacci. Siswa diminta mengamati pola, menggambar susunan selanjutnya, serta menuliskan barisan bilangan yang dihasilkan.
Pembelajaran matematika tentang persegi panjang dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom atau whatsapp. Murid diajak mengingat pengertian persegi panjang, lalu menghitung luasnya dengan persegi satuan dan akhirnya menggambar berbagai model persegi panjang dengan luas yang sama melalui diskusi kelompok.
Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas xMartiwiFarisa
LKPD ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan peserda didik dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga vaeriabel.
Makalah ini membahas tentang bilangan bulat, mulai dari pengertian bilangan bulat, macam-macam bilangan bulat seperti bilangan asli, nol, negatif, dan cacah. Selanjutnya membahas menganalisis bilangan bulat dan sifat-sifat dasar bilangan bulat seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai bilangan bulat, pecahan, dan operasi-operasi hitung yang melibatkan bilangan tersebut seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian beserta contoh-contoh penerapannya.
Penjumlahan dan pengurangan bil. bulat dengan mistar bilanganMoch Hasanudin
Dokumen tersebut membahas tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan dan tanpa penggunaan alat bantu penggaris bilangan, termasuk cara penggunaan penggaris bilangan, contoh soal, dan sifat-sifat dasar dari operasi penjumlahan bilangan bulat.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran matematika kelas XI tentang materi barisan ini membahas tentang pengertian barisan aritmetika dan geometri, prinsip-prinsipnya, langkah-langkah penyelesaian masalah, serta contoh-contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti pertumbuhan penduduk, bunga bank, dan lainnya. Pembelajaran dilakukan secara kooperatif dan disk
Pengembangan bahan ajar ini dapat digunakan sebagai referensi belajar bagi peserta didik dalam memahami materi peluang khususnya pada peluang empiris dan teoritis kelas VIII semester II.
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarDuano Nusantara
1. Rencana pembelajaran mata pelajaran matematika kelas VII tentang materi aljabar. Pembelajaran dilakukan selama 10 menit dengan model discovery learning dan metode diskusi kelompok.
2. Tujuan pembelajaran adalah siswa dapat memodelkan gambar dalam bentuk aljabar dan melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk aljabar.
3. Kegiatan pembelajaran meliputi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup."
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1nurwa ningsih
Dokumen tersebut membahas tentang konsep aljabar dan operasi-operasi dasar pada bentuk aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Terdapat ilustrasi tentang bentuk-bentuk aljabar seperti monomial, binomial dan trinomial beserta penjelasan mengenai koefisien, variabel dan konstanta pada suatu bentuk aljabar. Diberikan pula contoh soal untuk memahami penerapan bentuk aljabar dalam menyelesaikan masal
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem numerasi yang digunakan oleh peradaban-peradaban kuno seperti Mesir Kuno, Babilonia, dan Yunani Kuno.
2. Masing-masing peradaban memiliki sistem numerasi yang berbeda-beda, mulai dari lambang yang digunakan hingga aturan penulisan bilangan.
3. Sistem numerasi Mesir Kuno bersifat aditif dan tidak memperhatikan posisi, sedangkan sistem Babilonia dan Yun
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009antiantika
Lembar observasi dan angket ini digunakan untuk menilai keterampilan dan motivasi siswa kelas VII semester genap dalam pembelajaran materi bangun datar segi empat dan segitiga. Lembar observasi berisi indikator keterampilan psikomotorik siswa dalam menyelesaikan masalah matematika terkait bangun datar, sedangkan angket terdiri atas pernyataan tentang motivasi siswa belajar matematika yang diukur melalui skala tingkat kesetujuan.
Dokumen tersebut berisi lembar kerja peserta didik (LKPD) yang berisi serangkaian pertanyaan dan kegiatan untuk mengidentifikasi pola pada berbagai barisan bilangan seperti bilangan bulat, segitiga, pascal, dan fibonacci. Siswa diminta mengamati pola, menggambar susunan selanjutnya, serta menuliskan barisan bilangan yang dihasilkan.
Pembelajaran matematika tentang persegi panjang dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom atau whatsapp. Murid diajak mengingat pengertian persegi panjang, lalu menghitung luasnya dengan persegi satuan dan akhirnya menggambar berbagai model persegi panjang dengan luas yang sama melalui diskusi kelompok.
Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas xMartiwiFarisa
LKPD ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan peserda didik dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga vaeriabel.
Makalah ini membahas tentang bilangan bulat, mulai dari pengertian bilangan bulat, macam-macam bilangan bulat seperti bilangan asli, nol, negatif, dan cacah. Selanjutnya membahas menganalisis bilangan bulat dan sifat-sifat dasar bilangan bulat seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai bilangan bulat, pecahan, dan operasi-operasi hitung yang melibatkan bilangan tersebut seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian beserta contoh-contoh penerapannya.
Penyusunan lks sebagai bahan ajar wiwik untungSiti Safangatun
Lembar kegiatan siswa (LKS) merupakan bagian penting dari bahan ajar yang bermanfaat untuk membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. LKS harus disusun secara sistematis dengan mempertimbangkan kurikulum, kompetensi dasar, dan kebutuhan siswa. Contoh LKS yang baik berisi petunjuk jelas, tugas-tugas yang mendukung pencapaian kompetensi, dan penilaian untuk mengukur pemah
Laporan ini membahas tentang bilangan bulat dan operasi-operasi dasarnya seperti penjumlahan, pengurangan, dan perkalian bilangan bulat. Bilangan bulat dijelaskan melalui model himpunan dan model pengukuran. Operasi-operasi dasar bilangan bulat dijelaskan dengan menggunakan prinsip-prinsip dan aksioma-aksioma matematika.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran operasi hitung pada bilangan cacah di kelas 1-3 SD, yang mencakup penjelasan tentang pengetahuan konseptual dan prosedural bilangan cacah, serta berbagai aktivitas dan metode pengajaran untuk menanamkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah."
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan prima, bilangan komposit, FPB, dan KPK. Bilangan prima adalah bilangan yang hanya habis dibagi 1 dan bilangannya sendiri, sedangkan bilangan komposit mempunyai lebih dari dua faktor. FPB dan KPK dapat dihitung dengan menggunakan himpunan faktor, pohon faktor, atau pembagian bilangan.
Similar to Pengembangan Alat Peraga untuk Menjelaskan Operasi Hitung Bilangan Bulat (Ade Rohayati) (11)
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)Endah Gustianti Hamzah
Dokumen tersebut membahas standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran matematika untuk sekolah dasar. Materi pelajaran matematika SD mencakup bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data. Tujuannya adalah membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, menyelesaikan masalah, dan mengkomunikasikan ide secara matematis. Pembelajaran difokuskan pada pendekatan pemecahan masalah dengan men
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah ...Endah Gustianti Hamzah
Dokumen tersebut membahas tentang mata pelajaran matematika untuk sekolah menengah atas. Terdapat beberapa poin penting yaitu tujuan pembelajaran matematika untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, dan kreatif siswa, serta kemampuan memecahkan masalah. Dokumen ini juga menjelaskan ruang lingkup materi pembelajaran matematika dan standar kompetensi yang meliputi aljabar, logika,
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...Endah Gustianti Hamzah
Dokumen tersebut merupakan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran matematika untuk SMP/MTs. Mencakup ruang lingkup materi pelajaran matematika kelas VII sampai IX yang terdiri dari bilangan, aljabar, geometri, statistika, dan peluang beserta standar kompetensi dan indikator pencapaian yang menjadi pedoman pembelajaran dan penilaian.
Dokumen tersebut berisi daftar nama anggota kelompok beserta NIMnya, standar kompetensi dan kompetensi dasar mengenai operasi bilangan bulat, penjelasan garis bilangan dan contoh soal operasi bilangan bulat seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian beserta penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas cara-cara baru untuk mengajarkan operasi perkalian bilangan asli kepada siswa SMP tanpa menghafal. Metode yang diusulkan meliputi menggunakan gambar garis untuk menggambarkan hasil perkalian satu dan dua digit, serta menggunakan jari tangan untuk perkalian bilangan lebih besar dari lima. Metode ini diharapkan dapat membantu siswa memahami proses perkalian secara visual dan intuitif
Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)Endah Gustianti Hamzah
Dokumen tersebut membahas operasi-operasi dasar pada bilangan bulat, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Metode pembelajarannya meliputi penggunaan benda konkret, kartu, dan garis bilangan. Operasi-operasi tersebut dipraktikkan dengan model gerak maju atau mundur sesuai dengan tanda bilangan.
Stik es krim dapat digunakan untuk memodelkan perkalian bilangan bulat. Dengan menggunakan stik berwarna, bilangan dapat diwakili secara visual dan hasil perkalian dapat ditunjukkan melalui irisan stik. Metode ini dapat digunakan untuk perkalian satu dan dua digit.
Dokumen tersebut membahas tentang geometri transformasi dan model analitik bidang Euclid. Geometri transformasi diperkenalkan oleh Felix Klein pada abad ke-19 sebagai cara memahami hubungan antar berbagai geometri. Model analitik bidang Euclid menyajikan titik dan garis menggunakan koordinat dan persamaan matriks.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Pengembangan Alat Peraga untuk Menjelaskan Operasi Hitung Bilangan Bulat (Ade Rohayati)
1. 1
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA UNTUK MENJELASKAN
OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT
Oleh: Dra. Hj. Ade Rohayati, M.Pd.
A. Pendahuluan
Pada Kurikulum 2014, materi operasi hitung bilangan bulat merupakan salah satu
materi matematika yang diberikan di Sekolah Dasar (SD) pada kelas IV dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di kelas VII. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa siswa
SD kelas IV kisaran umurnya antara 9-10 tahun. Menurut Peaget anak pada usia tersebut
perkembangan mentalnya masih berada pada tahap operasi konkrit. Meskipun usia siswa
SMP kelas satu usianya sekitar 12 tahun yang menurut Peaget perkembangan mentalnya
sudah berada pada tahap operasi formal, namun kenyataannya masih banyak siswa yang
belum mencapai tahap tersebut. Di lain pihak matematika bersifat abstrak, oleh karena itu
wajar kalau para siswa SD mendapatkan kesulitan dalam mempelajari matematika
termasuk materi operasi hitung bilangan bulat. Pada kondisi demikian kita sebagai guru
yang profesional harus dapat membelajarkan siswa dengan sebaik-baiknya sehingga
mereka dapat mempelajari materi tersebut secara bermakna, tidak hanya hafal tanpa
mengerti mengapa isinya sebegitu atau bagaimana mendapatkan hasil perhitungannya.
Agar para siswa yang masih berada pada tahap berpikir konkrit dapat mempelajari
matematika yang bersifat abstrak, maka dalam proses pembelajarannya perlu
Makalah disampaikan dalam Kegiatan P2M yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Matematika
FPMIPA UPI di Kabupaten Garut, 29 Oktober 2011
2. 2
menggunakan alat peraga. Alat peraga yang digunakan tentunya harus dipilih yang efektif
dan efisien. Pada kesempatan ini akan disajikan salah satu cara melaksanakan
pembelajaran mengenai operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, dan perkalian)
bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga yang terbuat dari local material dan
dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajarannya.
B. Alat Peraga Muatan Listrik
Alat peraga muatan listrik yang dimaksud dalam makalah ini adalah alat peraga berupa
kartu yang terbuat dari karton atau kertas dan diberi tanda positif atau negatif atau tutup botol
bekas yang warnanya berbeda, misal yang berwarna biru dipakai untuk memperagakan
bilangan negatif dan yang berwarna putih untuk memperagakan bilangan positif. Karton atau
kertas bisa dibentuk segi empat seperti atau lingkaran seperti pada Gambar. 1 di bawah ini.
Gambar 1
Alat Peraga Muatan Listrik
Alat peraga ini dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Alasan pemilihan alat peraga ini karena
mudah diperoleh yang banyak tersedia di lingkungan sekitar siswa, murah, dan mudah dalam
memanipulasinya saat pembelajaran.
Dengan menggunakan alat peraga tersebut, prinsip pembelajaran matematika (hands- on
activity, minds-on activity, local materials, dan daily life) akan terpenuhi.
3. 3
Petunjuk Penggunaan Alat Peraga
Dalam penggunaan alat peraga tersebut, para siswa diberi petunjuk sebagai berikut:
1. Untuk menyatakan bilangan positif
a. Bilangan positif 1 dinyatakan dengan satu kartu yang bertanda (+) atau tutup
botol yang berwarna putih saja atau dinyatakan dengan sekelompok susunan kartu yang
bertanda (+) dan yang bertanda (-) yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya,
dimana ada sebuah kartu bertanda (+) yang tidak memiliki pasangan. Atau
dinyatakan dengan sekelompok susunan tutup botol yang berwarna putih dan yang
berwarna biru yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya, dimana ada sebuah
tutup botol putih yang tidak memiliki pasangan.
atau atau
ATAU
b. Bilangan positif 2 dinyatakan dengan dua kartu yang bertanda (+) atau tutup botol
yang berwarna putih saja atau dinyatakan dengan sekelompok susunan kartu yang
bertanda (+) dan yang bertanda (-) yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya,
dimana ada dua kartu bertanda (+) yang tidak memiliki pasangan. Atau dinyatakan
dengan sekelompok susunan tutup botol yang berwarna putih dan yang berwarna biru
yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya, dimana ada dua tutup botol putih yang
-
4. 4
tidak memiliki pasangan, dan seterusnya.
atau atau
ATAU
2. Untuk menyatakan bilangan negatif
a. Bilangan negatif satu (-1) dinyatakan dengan satu kartu yang bertanda (-) atau satu
tutup botol yang berwarna biru saja atau dinyatakan dengan sekelompok susunan
kartu yang bertanda (-) dan kartu yang bertanda (+) yang saling berpasangan,
berapapun jumlahnya dimana ada sebuah kartu yang bertanda (-) yang tidak memiliki
pasangan. Atau dinyatakan dengan sekelompok susunan tutup botol yang berwarna
biru dan tutup botol berwarna putih yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya
dimana ada sebuah tutup botol berwarna biru yang tidak memiliki pasangan, dan
seterusnya.
atau atau
ATAU
-
5. 5
atau atau
b. Bilangan negatif dua (-2) dinyatakan dengan dua buah kartu yang bertanda (-) atau dua
buah tutup botol yang berwarna biru saja atau dinyatakan dengan sekelompok susunan
kartu yang bertanda (-) dan kartu yang bertanda (+) berapapun jumlahnya, dimana ada dua
kartu yang bertanda (-) yang tidak memiliki pasangan. Atau dinyatakan dengan
sekelompok susunan tutup botol yang berwarna biru dan tutup botol yang berwarna
putih berapapun jumlahnya, dimana ada dua tutup botol berwarna putih yang tidak
memiliki pasangan, dan seterusnya.
atau atau
ATAU
atau atau
3. Untuk menyatakan lambang bilangan nol
Lambang bilangan nol dinyatakan dengan sekelompok susunan kartu yang bertanda (-)
dan (+) atau tutup botol yang berwarna biru dan putih yang saling berpasangan,
berapapun banyaknya pasangan susunan kartu atau tutup botol, dan tidak satu pun kartu
6. 6
atau tutup botol yang tidak memiliki pasangan. Misalnya sebagai berikut:
atau atau
atau atau
C. Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat
Sesuai dengan nama operasinya, yaitu penjumlahan, maka untuk meragakan operasi
penjumlahan dua buah bilangan bulat, ambil kartu bertanda/ tutup botol dengan warna tertenu
yang sesuai dengan peragaan untuk bilangan pertama, kemudian tambahkan kartu bertanda/
tutup botol yang sesuai dengan peragaan untuk bilangan kedua, maka hasilnya adalah
bilangan yang diragakan dengan banyak dan jenis dari kartu bertanda/ tutup botol warna
tertentu yang tidak berpasangan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
1. Penjumlahan Bilangan Positif dengan Bilangan Positif
Untuk menyatakan penjumlahan bilangan positif dengan bilangan positif, misalnya
penjumlahan 2 + 3 caranya ambil 2 buah kartu bertanda positif/ 2 buah tutup botol
berwarna putih kemudian tambahkan 3 buah kartu bertanda positif/ 3 buah tutup botol
berwarna putih, maka hasilnya diragakan dengan 5 buah kartu bertanda positif/ 5 buah
tutup botol yang berwarna putih. Ini berarti hasil penjumlahan bilangan 2 dengan
bilangan 3 adalah 5 atau 2 + 3 = 5
gabungkan dengan hasilnya
2 + 3 = 5
7. 7
2. Penjumlahan Bilangan Positif dengan Bilangan Negatif
Seperti telah disebutkan di atas, kita dapat menggunakan kartu bertanda atau tutup
botol dengan warna yang berbeda. Untuk penjumlahan kartu atau tutup botol yang
mewakili bilangan-bilangan yang akan dijumlahkan, kita gabungkan hasilnya adalah
bilangan yang diragakan dengan kartu bertanda atau tutup botol yang tidak
berpasangan. Sebagai contoh, untuk menyatakan penjumlahan 2 + (-3) dengan cara
mengambil 2 buah tutup botol berwarna putih tambahkan 3 buah tutup botol berwarna
biru.
digabungkan dengan hasilnya
2 + -3 = -1
Untuk mendapatkan jawabannya dilihat ada berapa tutup botol yang tidak berpasangan
dan berwarna apa? Ternyata ada sebuah tutup botol yang berwarna biru, sehingga
jawabannya adalah -1
3. Penjumlahan Bilangan Negatif dengan Bilangan Positif
Untuk menyatakan penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan positif, misalnya
penjumlahan -2 + (3), caranya adalah ambil 2 buah tutup botol berwarna biru ambil
lagi 3 buah tutup botol berwarna putih, kemudian tambahkan.
digabung hasilnya
- 2 + 3 = 1
Untuk mendapatkan hasil penjumlahannya, lihat ada berapa tutup botol yang tidak
8. 8
berpasangan dan berwarna apa? Ternyata ada sebuah tutup botol yang berwarna putih,
sehingga jawabannya adalah 1.
3. Penjumlahan Bilangan Negatif dengan Bilangan Negatif
Untuk menyatakan penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan negatif, misalnya
penjumlahan -2 + (-3) caranya ambil 2 buah kartu bertanda negatif/ 2 buah tutup botol
berwarna biru kemudian tambahkan 3 buah kartu bertanda negatif/ 3 buah tutup botol
berwarna biru, maka hasilnya diragakan dengan 5 buah kartu bertanda negatif/ 5 buah
tutup botol yang berwarna biru. Ini berarti hasil penjumlahan bilangan -2 dengan
bilangan -3 adalah -5 atau -2 + (-3) = -5
gabungkan dengan hasilnya
-2 + -3 = 5
D. Operasi Pengurangan Bilangan Bulat
Sesuai dengan nama operasinya, yaitu pengurangan, maka untuk meragakan operasi
pengurangan dua buah bilangan bulat, ambil kartu bertanda/ tutup botol dengan warna tertenu
yang sesuai dengan peragaan untuk bilangan pertama, kemudian dari kartu bertanda/ tutup
botol dengan warna tertentu yang sudah ada ambil kartu bertanda/ tutup botol yang sesuai
dengan peragaan untuk bilangan kedua, maka hasilnya adalah bilangan yang diragakan
dengan banyak dan jenis dari kartu bertanda/ tutup botol warna tertentu yang tersisa (tidak
berpasangan). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
2. Pengurangan Bilangan Positif oleh Bilangan Positif
Untuk menyatakan pengurangan bilangan positif dengan bilangan positif, misalnya
penjumlahan 3 - 2 caranya ambil 3 buah kartu bertanda positif/ 3 buah tutup botol
berwarna putih, kemudian dari kumpulan kartu/ tutup botol tersebut ambil 2 buah kartu
bertanda positif/ 2 buah tutup botol berwarna putih, maka hasilnya diragakan dengan 1
9. 9
buah kartu bertanda positif/ 1 buah tutup botol yang berwarna putih (yang tersisa). Ini
berarti hasil pengurangan bilangan 3 oleh bilangan 2 adalah 1 atau 3 - 2 = 1
diambil
2
3 – 2 = 1
2. Pengurangan Bilangan Positif oleh Bilangan Negatif
Untuk menyatakan pengurangan bilangan positif oleh bilangan negatif, misalnya
pengurangan 3 – (-2) caranya ambil 3 buah kartu bertanda positif/ 3 buah tutup botol
berwarna putih, kemudian dari kumpulan kartu bertanda/ tutup botol tersebut ambil 2
buah kartu bertanda negatif/ 2 buah tutup botol berwarna biru, karena kartu atau tutup
botol yang mewakili bilangan negatif yang mau diambil belum ada, maka kita tambahkan
bilangan nol yang diragakan dengan dua pasang kartu bertanda/ dua pasang tutup botol
yang warnanya berlainan. Hasil dari operasi pengurangan tersebut adalah kartu bertanda/
tutup botol yang tersisa. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
diambil
2
ditambahkan
3 + 0 - -2 = 5
Dari peragaan di atas terlihat, bahwa sisanya (setelah diambil) terdapat 5 buah tutup
botol yang berwarna putih. Ini berarti 3 – (-2) = 5.
10. 10
3. Pengurangan Bilangan Negatif oleh Bilangan Positif
Untuk menyatakan pengurangan bilangan negatif oleh bilangan positif, misalnya
pengurangan -3 – 2 caranya ambil 3 buah kartu bertanda negatif/ 3 buah tutup botol
berwarna biru, dari kumpulan kartu bertanda/ tutup botol tersebut kemudian ambil 2
buah kartu bertanda positif/ 2 buah tutup botol berwarna putih. Karena kartu atau tutup
botol yang mewakili bilangan positif yang mau diambil belum ada, maka kita
tambahkan bilangan nol yang diragakan dengan dua pasang kartu bertanda/ dua pasang
tutup botol yang warnanya berlainan. Hasil dari operasi pengurangan tersebut adalah
kartu bertanda/ tutup botol yang tersisa. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh
berikut.
2
Ditambahkan diambil
-3 + 0 - 2 = - 5
Dari peragaan di atas terlihat, bahwa sisanya (setelah diambil) terdapat 5 buah tutup
botol yang berwarna biru. Ini berarti -3 – 2 = 5.
3. Pengurangan Bilangan Negatif oleh Bilangan Negatif
Untuk menyatakan pengurangan bilangan negatif oleh bilangan negatif, misalnya
pengurangan -3 – (-2) caranya ambil 3 buah kartu bertanda negatif/ 3 buah tutup botol
berwarna biru, dari kumpulan kartu bertanda/ tutup botol tersebut kemudian ambil 2
buah kartu bertanda negatif/ 2 buah tutup botol berwarna biru. Hasil dari operasi
11. 11
pengurangan tersebut adalah kartu bertanda/ tutup botol yang tersisa. Untuk lebih
jelasnya perhatikan contoh berikut.
diambil
2
-3 - (-2) = -1
Dari peragaan di atas terlihat, bahwa sisanya (setelah diambil) terdapat 1 buah tutup
botol yang berwarna biru. Ini berarti -3 – (-2) = -1.
E. Perkalian Bilangan Bulat
Untuk menunjukkan bahwa bilangan positif dikalikan dengan bilangan positif hasilnya
merupakan bilangan positif, bilangan positif dikalikan dengan bilangan negatif hasilnya
merupakan bilangan negatif, bilangan negatif dikalikan dengan bilangan positif hasilnya
merupakan bilangan negatif, dan bilangan negatif dikalikan dengan bilangan negatif hasilnya
merupakan bilangan positif dapat digunakan alat peraga yang berupa permainan mobil-
mobilan yang bergerak di atas pita bilangan.
Dalam penggunaan alat peraga tersebut, terlebih dahulu dibuat aturan mainnya, sebagai
berikut:
Faktor pertama diwakili oleh posisi mobil (menghadap atau membelakangi arah
tujuan).
Faktor kedua diwakili oleh bergeraknya mobil (maju atau mundur).
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh di bawah ini.
1. Perkalian bilangan positif dengan bilangan positif
Sebagai contoh 3 × 2 = .....
12. 12
Faktor pertama merupakan bilangan positif, maka posisi mobil menghadap ke arah
tujuan, misalnya arah tujuannya ke sebelah kanan.
Faktor kedua merupakan bilangan positif, maka mobil bergerak maju.
Untuk memperagakan 3 × 2, maka mobil bergerak maju 3 kali 2 skala dua skala,
sehingga posisi akhir mobil berada pada skala 6. Oleh karena itu 3 × 2 = 6.
2. Perkalian bilangan positif dengan bilangan negatif
Sebagai contoh 3 × - 2 = .....
Faktor pertama merupakan bilangan positif, maka posisi mobil menghadap ke arah
tujuan.
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
13. 13
Faktor kedua merupakan bilangan negatif, maka mobil bergerak mundur.
Untuk memperagakan 3 × - 2, maka mobil bergerak mundur 3 kali 2 skala dua
s
k
a
la, sehingga posisi akhir mobil berada pada skala - 6. Oleh karena itu 3 × - 2 = - 6.
3.
Per
kalian bilangan negatif dengan bilangan positif
Sebagai contoh - 3 × 2 = .....
Faktor pertama merupakan bilangan negatif, maka posisi mobil membelakangi arah
tujuan.
Faktor kedua merupakan bilangan positif, maka mobil bergerak maju.
Untuk memperagakan - 3 × 2, maka mobil bergerak maju 3 kali 2 skala dua skala,
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
14. 14
sehingga posisi akhir mobil berada pada skala - 6. Oleh karena itu -3 × 2 = - 6.
4
.
Perkalian bilangan negatif dengan bilangan positif
Sebagai contoh - 3 × -2 = .....
Faktor pertama merupakan bilangan negatif, maka posisi mobil membelakangi arah
tujuan.
Faktor kedua merupakan bilangan negatif, maka mobil bergerak mundur.
Untuk memperagakan - 3 × - 2, maka mobil bergerak mundur 3 kali 2 skala dua skala,
sehingga posisi akhir mobil berada pada skala 6. Oleh karena itu -3 × - 2 = 6.
E.
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
15. 15
Penutup
Demikianlah sekilas tentang penggunaan alat peraga untuk operasi penjumlahan,
pengurangan, dan perkalian bilangan bulat. Penggunaan alat peraga ini baru dikatakan efektif
apabila di akhir percobaan/ kegiatan pembelajaran para siswa sampai kepada kesimpulan yang
bersifat abstrak mengenai operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian bilangan bulat
tersebut.