SlideShare a Scribd company logo
1
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA UNTUK MENJELASKAN
OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT
Oleh: Dra. Hj. Ade Rohayati, M.Pd.
A. Pendahuluan
Pada Kurikulum 2014, materi operasi hitung bilangan bulat merupakan salah satu
materi matematika yang diberikan di Sekolah Dasar (SD) pada kelas IV dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di kelas VII. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa siswa
SD kelas IV kisaran umurnya antara 9-10 tahun. Menurut Peaget anak pada usia tersebut
perkembangan mentalnya masih berada pada tahap operasi konkrit. Meskipun usia siswa
SMP kelas satu usianya sekitar 12 tahun yang menurut Peaget perkembangan mentalnya
sudah berada pada tahap operasi formal, namun kenyataannya masih banyak siswa yang
belum mencapai tahap tersebut. Di lain pihak matematika bersifat abstrak, oleh karena itu
wajar kalau para siswa SD mendapatkan kesulitan dalam mempelajari matematika
termasuk materi operasi hitung bilangan bulat. Pada kondisi demikian kita sebagai guru
yang profesional harus dapat membelajarkan siswa dengan sebaik-baiknya sehingga
mereka dapat mempelajari materi tersebut secara bermakna, tidak hanya hafal tanpa
mengerti mengapa isinya sebegitu atau bagaimana mendapatkan hasil perhitungannya.
Agar para siswa yang masih berada pada tahap berpikir konkrit dapat mempelajari
matematika yang bersifat abstrak, maka dalam proses pembelajarannya perlu
Makalah disampaikan dalam Kegiatan P2M yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Matematika
FPMIPA UPI di Kabupaten Garut, 29 Oktober 2011
2
menggunakan alat peraga. Alat peraga yang digunakan tentunya harus dipilih yang efektif
dan efisien. Pada kesempatan ini akan disajikan salah satu cara melaksanakan
pembelajaran mengenai operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, dan perkalian)
bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga yang terbuat dari local material dan
dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajarannya.
B. Alat Peraga Muatan Listrik
Alat peraga muatan listrik yang dimaksud dalam makalah ini adalah alat peraga berupa
kartu yang terbuat dari karton atau kertas dan diberi tanda positif atau negatif atau tutup botol
bekas yang warnanya berbeda, misal yang berwarna biru dipakai untuk memperagakan
bilangan negatif dan yang berwarna putih untuk memperagakan bilangan positif. Karton atau
kertas bisa dibentuk segi empat seperti atau lingkaran seperti pada Gambar. 1 di bawah ini.
Gambar 1
Alat Peraga Muatan Listrik
Alat peraga ini dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Alasan pemilihan alat peraga ini karena
mudah diperoleh yang banyak tersedia di lingkungan sekitar siswa, murah, dan mudah dalam
memanipulasinya saat pembelajaran.
Dengan menggunakan alat peraga tersebut, prinsip pembelajaran matematika (hands- on
activity, minds-on activity, local materials, dan daily life) akan terpenuhi.
3
Petunjuk Penggunaan Alat Peraga
Dalam penggunaan alat peraga tersebut, para siswa diberi petunjuk sebagai berikut:
1. Untuk menyatakan bilangan positif
a. Bilangan positif 1 dinyatakan dengan satu kartu yang bertanda (+) atau tutup
botol yang berwarna putih saja atau dinyatakan dengan sekelompok susunan kartu yang
bertanda (+) dan yang bertanda (-) yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya,
dimana ada sebuah kartu bertanda (+) yang tidak memiliki pasangan. Atau
dinyatakan dengan sekelompok susunan tutup botol yang berwarna putih dan yang
berwarna biru yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya, dimana ada sebuah
tutup botol putih yang tidak memiliki pasangan.
atau atau
ATAU
b. Bilangan positif 2 dinyatakan dengan dua kartu yang bertanda (+) atau tutup botol
yang berwarna putih saja atau dinyatakan dengan sekelompok susunan kartu yang
bertanda (+) dan yang bertanda (-) yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya,
dimana ada dua kartu bertanda (+) yang tidak memiliki pasangan. Atau dinyatakan
dengan sekelompok susunan tutup botol yang berwarna putih dan yang berwarna biru
yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya, dimana ada dua tutup botol putih yang
-
4
tidak memiliki pasangan, dan seterusnya.
atau atau
ATAU
2. Untuk menyatakan bilangan negatif
a. Bilangan negatif satu (-1) dinyatakan dengan satu kartu yang bertanda (-) atau satu
tutup botol yang berwarna biru saja atau dinyatakan dengan sekelompok susunan
kartu yang bertanda (-) dan kartu yang bertanda (+) yang saling berpasangan,
berapapun jumlahnya dimana ada sebuah kartu yang bertanda (-) yang tidak memiliki
pasangan. Atau dinyatakan dengan sekelompok susunan tutup botol yang berwarna
biru dan tutup botol berwarna putih yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya
dimana ada sebuah tutup botol berwarna biru yang tidak memiliki pasangan, dan
seterusnya.
atau atau
ATAU
-
5
atau atau
b. Bilangan negatif dua (-2) dinyatakan dengan dua buah kartu yang bertanda (-) atau dua
buah tutup botol yang berwarna biru saja atau dinyatakan dengan sekelompok susunan
kartu yang bertanda (-) dan kartu yang bertanda (+) berapapun jumlahnya, dimana ada dua
kartu yang bertanda (-) yang tidak memiliki pasangan. Atau dinyatakan dengan
sekelompok susunan tutup botol yang berwarna biru dan tutup botol yang berwarna
putih berapapun jumlahnya, dimana ada dua tutup botol berwarna putih yang tidak
memiliki pasangan, dan seterusnya.
atau atau
ATAU
atau atau
3. Untuk menyatakan lambang bilangan nol
Lambang bilangan nol dinyatakan dengan sekelompok susunan kartu yang bertanda (-)
dan (+) atau tutup botol yang berwarna biru dan putih yang saling berpasangan,
berapapun banyaknya pasangan susunan kartu atau tutup botol, dan tidak satu pun kartu
6
atau tutup botol yang tidak memiliki pasangan. Misalnya sebagai berikut:
atau atau
atau atau
C. Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat
Sesuai dengan nama operasinya, yaitu penjumlahan, maka untuk meragakan operasi
penjumlahan dua buah bilangan bulat, ambil kartu bertanda/ tutup botol dengan warna tertenu
yang sesuai dengan peragaan untuk bilangan pertama, kemudian tambahkan kartu bertanda/
tutup botol yang sesuai dengan peragaan untuk bilangan kedua, maka hasilnya adalah
bilangan yang diragakan dengan banyak dan jenis dari kartu bertanda/ tutup botol warna
tertentu yang tidak berpasangan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
1. Penjumlahan Bilangan Positif dengan Bilangan Positif
Untuk menyatakan penjumlahan bilangan positif dengan bilangan positif, misalnya
penjumlahan 2 + 3 caranya ambil 2 buah kartu bertanda positif/ 2 buah tutup botol
berwarna putih kemudian tambahkan 3 buah kartu bertanda positif/ 3 buah tutup botol
berwarna putih, maka hasilnya diragakan dengan 5 buah kartu bertanda positif/ 5 buah
tutup botol yang berwarna putih. Ini berarti hasil penjumlahan bilangan 2 dengan
bilangan 3 adalah 5 atau 2 + 3 = 5
gabungkan dengan hasilnya
2 + 3 = 5
7
2. Penjumlahan Bilangan Positif dengan Bilangan Negatif
Seperti telah disebutkan di atas, kita dapat menggunakan kartu bertanda atau tutup
botol dengan warna yang berbeda. Untuk penjumlahan kartu atau tutup botol yang
mewakili bilangan-bilangan yang akan dijumlahkan, kita gabungkan hasilnya adalah
bilangan yang diragakan dengan kartu bertanda atau tutup botol yang tidak
berpasangan. Sebagai contoh, untuk menyatakan penjumlahan 2 + (-3) dengan cara
mengambil 2 buah tutup botol berwarna putih tambahkan 3 buah tutup botol berwarna
biru.
digabungkan dengan hasilnya
2 + -3 = -1
Untuk mendapatkan jawabannya dilihat ada berapa tutup botol yang tidak berpasangan
dan berwarna apa? Ternyata ada sebuah tutup botol yang berwarna biru, sehingga
jawabannya adalah -1
3. Penjumlahan Bilangan Negatif dengan Bilangan Positif
Untuk menyatakan penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan positif, misalnya
penjumlahan -2 + (3), caranya adalah ambil 2 buah tutup botol berwarna biru ambil
lagi 3 buah tutup botol berwarna putih, kemudian tambahkan.
digabung hasilnya
- 2 + 3 = 1
Untuk mendapatkan hasil penjumlahannya, lihat ada berapa tutup botol yang tidak
8
berpasangan dan berwarna apa? Ternyata ada sebuah tutup botol yang berwarna putih,
sehingga jawabannya adalah 1.
3. Penjumlahan Bilangan Negatif dengan Bilangan Negatif
Untuk menyatakan penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan negatif, misalnya
penjumlahan -2 + (-3) caranya ambil 2 buah kartu bertanda negatif/ 2 buah tutup botol
berwarna biru kemudian tambahkan 3 buah kartu bertanda negatif/ 3 buah tutup botol
berwarna biru, maka hasilnya diragakan dengan 5 buah kartu bertanda negatif/ 5 buah
tutup botol yang berwarna biru. Ini berarti hasil penjumlahan bilangan -2 dengan
bilangan -3 adalah -5 atau -2 + (-3) = -5
gabungkan dengan hasilnya
-2 + -3 = 5
D. Operasi Pengurangan Bilangan Bulat
Sesuai dengan nama operasinya, yaitu pengurangan, maka untuk meragakan operasi
pengurangan dua buah bilangan bulat, ambil kartu bertanda/ tutup botol dengan warna tertenu
yang sesuai dengan peragaan untuk bilangan pertama, kemudian dari kartu bertanda/ tutup
botol dengan warna tertentu yang sudah ada ambil kartu bertanda/ tutup botol yang sesuai
dengan peragaan untuk bilangan kedua, maka hasilnya adalah bilangan yang diragakan
dengan banyak dan jenis dari kartu bertanda/ tutup botol warna tertentu yang tersisa (tidak
berpasangan). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
2. Pengurangan Bilangan Positif oleh Bilangan Positif
Untuk menyatakan pengurangan bilangan positif dengan bilangan positif, misalnya
penjumlahan 3 - 2 caranya ambil 3 buah kartu bertanda positif/ 3 buah tutup botol
berwarna putih, kemudian dari kumpulan kartu/ tutup botol tersebut ambil 2 buah kartu
bertanda positif/ 2 buah tutup botol berwarna putih, maka hasilnya diragakan dengan 1
9
buah kartu bertanda positif/ 1 buah tutup botol yang berwarna putih (yang tersisa). Ini
berarti hasil pengurangan bilangan 3 oleh bilangan 2 adalah 1 atau 3 - 2 = 1
diambil
2
3 – 2 = 1
2. Pengurangan Bilangan Positif oleh Bilangan Negatif
Untuk menyatakan pengurangan bilangan positif oleh bilangan negatif, misalnya
pengurangan 3 – (-2) caranya ambil 3 buah kartu bertanda positif/ 3 buah tutup botol
berwarna putih, kemudian dari kumpulan kartu bertanda/ tutup botol tersebut ambil 2
buah kartu bertanda negatif/ 2 buah tutup botol berwarna biru, karena kartu atau tutup
botol yang mewakili bilangan negatif yang mau diambil belum ada, maka kita tambahkan
bilangan nol yang diragakan dengan dua pasang kartu bertanda/ dua pasang tutup botol
yang warnanya berlainan. Hasil dari operasi pengurangan tersebut adalah kartu bertanda/
tutup botol yang tersisa. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.
diambil
2
ditambahkan
3 + 0 - -2 = 5
Dari peragaan di atas terlihat, bahwa sisanya (setelah diambil) terdapat 5 buah tutup
botol yang berwarna putih. Ini berarti 3 – (-2) = 5.
10
3. Pengurangan Bilangan Negatif oleh Bilangan Positif
Untuk menyatakan pengurangan bilangan negatif oleh bilangan positif, misalnya
pengurangan -3 – 2 caranya ambil 3 buah kartu bertanda negatif/ 3 buah tutup botol
berwarna biru, dari kumpulan kartu bertanda/ tutup botol tersebut kemudian ambil 2
buah kartu bertanda positif/ 2 buah tutup botol berwarna putih. Karena kartu atau tutup
botol yang mewakili bilangan positif yang mau diambil belum ada, maka kita
tambahkan bilangan nol yang diragakan dengan dua pasang kartu bertanda/ dua pasang
tutup botol yang warnanya berlainan. Hasil dari operasi pengurangan tersebut adalah
kartu bertanda/ tutup botol yang tersisa. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh
berikut.
2
Ditambahkan diambil
-3 + 0 - 2 = - 5
Dari peragaan di atas terlihat, bahwa sisanya (setelah diambil) terdapat 5 buah tutup
botol yang berwarna biru. Ini berarti -3 – 2 = 5.
3. Pengurangan Bilangan Negatif oleh Bilangan Negatif
Untuk menyatakan pengurangan bilangan negatif oleh bilangan negatif, misalnya
pengurangan -3 – (-2) caranya ambil 3 buah kartu bertanda negatif/ 3 buah tutup botol
berwarna biru, dari kumpulan kartu bertanda/ tutup botol tersebut kemudian ambil 2
buah kartu bertanda negatif/ 2 buah tutup botol berwarna biru. Hasil dari operasi
11
pengurangan tersebut adalah kartu bertanda/ tutup botol yang tersisa. Untuk lebih
jelasnya perhatikan contoh berikut.
diambil
2
-3 - (-2) = -1
Dari peragaan di atas terlihat, bahwa sisanya (setelah diambil) terdapat 1 buah tutup
botol yang berwarna biru. Ini berarti -3 – (-2) = -1.
E. Perkalian Bilangan Bulat
Untuk menunjukkan bahwa bilangan positif dikalikan dengan bilangan positif hasilnya
merupakan bilangan positif, bilangan positif dikalikan dengan bilangan negatif hasilnya
merupakan bilangan negatif, bilangan negatif dikalikan dengan bilangan positif hasilnya
merupakan bilangan negatif, dan bilangan negatif dikalikan dengan bilangan negatif hasilnya
merupakan bilangan positif dapat digunakan alat peraga yang berupa permainan mobil-
mobilan yang bergerak di atas pita bilangan.
Dalam penggunaan alat peraga tersebut, terlebih dahulu dibuat aturan mainnya, sebagai
berikut:
 Faktor pertama diwakili oleh posisi mobil (menghadap atau membelakangi arah
tujuan).
 Faktor kedua diwakili oleh bergeraknya mobil (maju atau mundur).
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh di bawah ini.
1. Perkalian bilangan positif dengan bilangan positif
Sebagai contoh 3 × 2 = .....
12
Faktor pertama merupakan bilangan positif, maka posisi mobil menghadap ke arah
tujuan, misalnya arah tujuannya ke sebelah kanan.
Faktor kedua merupakan bilangan positif, maka mobil bergerak maju.
Untuk memperagakan 3 × 2, maka mobil bergerak maju 3 kali 2 skala dua skala,
sehingga posisi akhir mobil berada pada skala 6. Oleh karena itu 3 × 2 = 6.
2. Perkalian bilangan positif dengan bilangan negatif
Sebagai contoh 3 × - 2 = .....
Faktor pertama merupakan bilangan positif, maka posisi mobil menghadap ke arah
tujuan.
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
13
Faktor kedua merupakan bilangan negatif, maka mobil bergerak mundur.
Untuk memperagakan 3 × - 2, maka mobil bergerak mundur 3 kali 2 skala dua
s
k
a
la, sehingga posisi akhir mobil berada pada skala - 6. Oleh karena itu 3 × - 2 = - 6.
3.
Per
kalian bilangan negatif dengan bilangan positif
Sebagai contoh - 3 × 2 = .....
Faktor pertama merupakan bilangan negatif, maka posisi mobil membelakangi arah
tujuan.
Faktor kedua merupakan bilangan positif, maka mobil bergerak maju.
Untuk memperagakan - 3 × 2, maka mobil bergerak maju 3 kali 2 skala dua skala,
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
14
sehingga posisi akhir mobil berada pada skala - 6. Oleh karena itu -3 × 2 = - 6.
4
.
Perkalian bilangan negatif dengan bilangan positif
Sebagai contoh - 3 × -2 = .....
Faktor pertama merupakan bilangan negatif, maka posisi mobil membelakangi arah
tujuan.
Faktor kedua merupakan bilangan negatif, maka mobil bergerak mundur.
Untuk memperagakan - 3 × - 2, maka mobil bergerak mundur 3 kali 2 skala dua skala,
sehingga posisi akhir mobil berada pada skala 6. Oleh karena itu -3 × - 2 = 6.
E.
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
15
Penutup
Demikianlah sekilas tentang penggunaan alat peraga untuk operasi penjumlahan,
pengurangan, dan perkalian bilangan bulat. Penggunaan alat peraga ini baru dikatakan efektif
apabila di akhir percobaan/ kegiatan pembelajaran para siswa sampai kepada kesimpulan yang
bersifat abstrak mengenai operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian bilangan bulat
tersebut.

More Related Content

What's hot

8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
reno sutriono
 
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi StatistikaKemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Jujun Muhamad Jubaerudin
 
Penjumlahan dan pengurangan bil. bulat dengan mistar bilangan
Penjumlahan dan pengurangan bil. bulat dengan mistar bilanganPenjumlahan dan pengurangan bil. bulat dengan mistar bilangan
Penjumlahan dan pengurangan bil. bulat dengan mistar bilangan
Moch Hasanudin
 
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
LKPD Perbandingan dan SKala
LKPD Perbandingan dan SKalaLKPD Perbandingan dan SKala
LKPD Perbandingan dan SKala
rifal jusnawan
 
RPP - Volume Tabung
RPP - Volume TabungRPP - Volume Tabung
RPP - Volume Tabung
matematikauntirta
 
Bahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viiiBahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viii
MartiwiFarisa
 
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarRPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
Duano Nusantara
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
 
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
nurwa ningsih
 
Sistem numerasi
Sistem numerasi Sistem numerasi
Sistem numerasi
HelvyEffendi
 
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
antiantika
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiazrin10
 
PPT Sistem Koordinat
PPT Sistem KoordinatPPT Sistem Koordinat
PPT Sistem Koordinat
ardynuryadi
 
Lkpd pola bilangan (2)
Lkpd pola bilangan (2)Lkpd pola bilangan (2)
Lkpd pola bilangan (2)
Cecep Aceng
 
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
Aisyah Turidho
 
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docxRPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
Asep Saepullah
 
Penalaran Matematika
Penalaran MatematikaPenalaran Matematika
Penalaran Matematika
Nailul Hasibuan
 
Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas x
Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas xLembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas x
Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas x
MartiwiFarisa
 
Makalah bilangan bulat
Makalah bilangan bulatMakalah bilangan bulat
Makalah bilangan bulat
TsalisFitriani
 

What's hot (20)

8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
 
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi StatistikaKemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
 
Penjumlahan dan pengurangan bil. bulat dengan mistar bilangan
Penjumlahan dan pengurangan bil. bulat dengan mistar bilanganPenjumlahan dan pengurangan bil. bulat dengan mistar bilangan
Penjumlahan dan pengurangan bil. bulat dengan mistar bilangan
 
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
 
LKPD Perbandingan dan SKala
LKPD Perbandingan dan SKalaLKPD Perbandingan dan SKala
LKPD Perbandingan dan SKala
 
RPP - Volume Tabung
RPP - Volume TabungRPP - Volume Tabung
RPP - Volume Tabung
 
Bahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viiiBahan ajar materi peluang kelas viii
Bahan ajar materi peluang kelas viii
 
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk AljabarRPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
RPP Matematika Kelas VII Operasi Bentuk Aljabar
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
 
Sistem numerasi
Sistem numerasi Sistem numerasi
Sistem numerasi
 
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
 
PPT Sistem Koordinat
PPT Sistem KoordinatPPT Sistem Koordinat
PPT Sistem Koordinat
 
Lkpd pola bilangan (2)
Lkpd pola bilangan (2)Lkpd pola bilangan (2)
Lkpd pola bilangan (2)
 
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
 
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docxRPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
 
Penalaran Matematika
Penalaran MatematikaPenalaran Matematika
Penalaran Matematika
 
Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas x
Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas xLembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas x
Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas x
 
Makalah bilangan bulat
Makalah bilangan bulatMakalah bilangan bulat
Makalah bilangan bulat
 

Similar to Pengembangan Alat Peraga untuk Menjelaskan Operasi Hitung Bilangan Bulat (Ade Rohayati)

Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)
NurulHasanah150
 
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptxPPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
satiarama
 
Modul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanModul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahan
AYU Hardiyanti
 
Penyusunan lks sebagai bahan ajar wiwik untung
Penyusunan lks sebagai bahan ajar wiwik untungPenyusunan lks sebagai bahan ajar wiwik untung
Penyusunan lks sebagai bahan ajar wiwik untung
Siti Safangatun
 
Alfi novitasari (2016077135)
Alfi novitasari (2016077135)Alfi novitasari (2016077135)
Alfi novitasari (2016077135)
arrinidittamargarani
 
Ppt bilangan bulat kelompok 6
Ppt bilangan bulat   kelompok 6Ppt bilangan bulat   kelompok 6
Ppt bilangan bulat kelompok 6
muhammad arif rachman
 
Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...
Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...
Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...
Novita Rizki Yustiani
 
Tugass media pembelajaran (struktur bilangan)
Tugass media pembelajaran (struktur bilangan)Tugass media pembelajaran (struktur bilangan)
Tugass media pembelajaran (struktur bilangan)
Dinda Alnisara
 
MATERI 5 PENJUMLAHAN DAN PENGURAGAN DI KELAS 1-3.ppt
MATERI 5 PENJUMLAHAN DAN PENGURAGAN DI KELAS 1-3.pptMATERI 5 PENJUMLAHAN DAN PENGURAGAN DI KELAS 1-3.ppt
MATERI 5 PENJUMLAHAN DAN PENGURAGAN DI KELAS 1-3.ppt
gmfotocopyofficial
 
MATEMATIKA KB 3.pptx
MATEMATIKA KB 3.pptxMATEMATIKA KB 3.pptx
MATEMATIKA KB 3.pptx
namfyoid
 
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPKPembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
I Gede Putu Suryawan (Wawan)
 

Similar to Pengembangan Alat Peraga untuk Menjelaskan Operasi Hitung Bilangan Bulat (Ade Rohayati) (11)

Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)
 
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptxPPT  MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
PPT MATERI BILANGAN KLS 7 SM 1.pptx
 
Modul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanModul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahan
 
Penyusunan lks sebagai bahan ajar wiwik untung
Penyusunan lks sebagai bahan ajar wiwik untungPenyusunan lks sebagai bahan ajar wiwik untung
Penyusunan lks sebagai bahan ajar wiwik untung
 
Alfi novitasari (2016077135)
Alfi novitasari (2016077135)Alfi novitasari (2016077135)
Alfi novitasari (2016077135)
 
Ppt bilangan bulat kelompok 6
Ppt bilangan bulat   kelompok 6Ppt bilangan bulat   kelompok 6
Ppt bilangan bulat kelompok 6
 
Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...
Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...
Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...
 
Tugass media pembelajaran (struktur bilangan)
Tugass media pembelajaran (struktur bilangan)Tugass media pembelajaran (struktur bilangan)
Tugass media pembelajaran (struktur bilangan)
 
MATERI 5 PENJUMLAHAN DAN PENGURAGAN DI KELAS 1-3.ppt
MATERI 5 PENJUMLAHAN DAN PENGURAGAN DI KELAS 1-3.pptMATERI 5 PENJUMLAHAN DAN PENGURAGAN DI KELAS 1-3.ppt
MATERI 5 PENJUMLAHAN DAN PENGURAGAN DI KELAS 1-3.ppt
 
MATEMATIKA KB 3.pptx
MATEMATIKA KB 3.pptxMATEMATIKA KB 3.pptx
MATEMATIKA KB 3.pptx
 
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPKPembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
 

More from Endah Gustianti Hamzah

Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Endah Gustianti Hamzah
 
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah ...
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah ...Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah ...
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah ...
Endah Gustianti Hamzah
 
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...
Endah Gustianti Hamzah
 
Bilangan Bulat
Bilangan BulatBilangan Bulat
Bilangan Bulat
Endah Gustianti Hamzah
 
Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)
Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)
Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)
Endah Gustianti Hamzah
 
Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)
Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)
Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)
Endah Gustianti Hamzah
 
Stik Es Cream dan Perkalian Bilangan Cacah (Sufyani Prabawanto)
Stik Es Cream dan Perkalian Bilangan Cacah (Sufyani Prabawanto)Stik Es Cream dan Perkalian Bilangan Cacah (Sufyani Prabawanto)
Stik Es Cream dan Perkalian Bilangan Cacah (Sufyani Prabawanto)
Endah Gustianti Hamzah
 
Handout Geometri Transformasi
Handout Geometri TransformasiHandout Geometri Transformasi
Handout Geometri Transformasi
Endah Gustianti Hamzah
 
Panduan PKM DIKTI 2014
Panduan PKM DIKTI 2014Panduan PKM DIKTI 2014
Panduan PKM DIKTI 2014
Endah Gustianti Hamzah
 

More from Endah Gustianti Hamzah (9)

Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
 
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah ...
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah ...Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah ...
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah ...
 
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...
Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsana...
 
Bilangan Bulat
Bilangan BulatBilangan Bulat
Bilangan Bulat
 
Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)
Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)
Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)
 
Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)
Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)
Operasi pada Bilangan Bulat dengan Bantuan Media (Eyus Sudihartinih)
 
Stik Es Cream dan Perkalian Bilangan Cacah (Sufyani Prabawanto)
Stik Es Cream dan Perkalian Bilangan Cacah (Sufyani Prabawanto)Stik Es Cream dan Perkalian Bilangan Cacah (Sufyani Prabawanto)
Stik Es Cream dan Perkalian Bilangan Cacah (Sufyani Prabawanto)
 
Handout Geometri Transformasi
Handout Geometri TransformasiHandout Geometri Transformasi
Handout Geometri Transformasi
 
Panduan PKM DIKTI 2014
Panduan PKM DIKTI 2014Panduan PKM DIKTI 2014
Panduan PKM DIKTI 2014
 

Recently uploaded

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 

Pengembangan Alat Peraga untuk Menjelaskan Operasi Hitung Bilangan Bulat (Ade Rohayati)

  • 1. 1 PENGEMBANGAN ALAT PERAGA UNTUK MENJELASKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT Oleh: Dra. Hj. Ade Rohayati, M.Pd. A. Pendahuluan Pada Kurikulum 2014, materi operasi hitung bilangan bulat merupakan salah satu materi matematika yang diberikan di Sekolah Dasar (SD) pada kelas IV dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kelas VII. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa siswa SD kelas IV kisaran umurnya antara 9-10 tahun. Menurut Peaget anak pada usia tersebut perkembangan mentalnya masih berada pada tahap operasi konkrit. Meskipun usia siswa SMP kelas satu usianya sekitar 12 tahun yang menurut Peaget perkembangan mentalnya sudah berada pada tahap operasi formal, namun kenyataannya masih banyak siswa yang belum mencapai tahap tersebut. Di lain pihak matematika bersifat abstrak, oleh karena itu wajar kalau para siswa SD mendapatkan kesulitan dalam mempelajari matematika termasuk materi operasi hitung bilangan bulat. Pada kondisi demikian kita sebagai guru yang profesional harus dapat membelajarkan siswa dengan sebaik-baiknya sehingga mereka dapat mempelajari materi tersebut secara bermakna, tidak hanya hafal tanpa mengerti mengapa isinya sebegitu atau bagaimana mendapatkan hasil perhitungannya. Agar para siswa yang masih berada pada tahap berpikir konkrit dapat mempelajari matematika yang bersifat abstrak, maka dalam proses pembelajarannya perlu Makalah disampaikan dalam Kegiatan P2M yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI di Kabupaten Garut, 29 Oktober 2011
  • 2. 2 menggunakan alat peraga. Alat peraga yang digunakan tentunya harus dipilih yang efektif dan efisien. Pada kesempatan ini akan disajikan salah satu cara melaksanakan pembelajaran mengenai operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, dan perkalian) bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga yang terbuat dari local material dan dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajarannya. B. Alat Peraga Muatan Listrik Alat peraga muatan listrik yang dimaksud dalam makalah ini adalah alat peraga berupa kartu yang terbuat dari karton atau kertas dan diberi tanda positif atau negatif atau tutup botol bekas yang warnanya berbeda, misal yang berwarna biru dipakai untuk memperagakan bilangan negatif dan yang berwarna putih untuk memperagakan bilangan positif. Karton atau kertas bisa dibentuk segi empat seperti atau lingkaran seperti pada Gambar. 1 di bawah ini. Gambar 1 Alat Peraga Muatan Listrik Alat peraga ini dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Alasan pemilihan alat peraga ini karena mudah diperoleh yang banyak tersedia di lingkungan sekitar siswa, murah, dan mudah dalam memanipulasinya saat pembelajaran. Dengan menggunakan alat peraga tersebut, prinsip pembelajaran matematika (hands- on activity, minds-on activity, local materials, dan daily life) akan terpenuhi.
  • 3. 3 Petunjuk Penggunaan Alat Peraga Dalam penggunaan alat peraga tersebut, para siswa diberi petunjuk sebagai berikut: 1. Untuk menyatakan bilangan positif a. Bilangan positif 1 dinyatakan dengan satu kartu yang bertanda (+) atau tutup botol yang berwarna putih saja atau dinyatakan dengan sekelompok susunan kartu yang bertanda (+) dan yang bertanda (-) yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya, dimana ada sebuah kartu bertanda (+) yang tidak memiliki pasangan. Atau dinyatakan dengan sekelompok susunan tutup botol yang berwarna putih dan yang berwarna biru yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya, dimana ada sebuah tutup botol putih yang tidak memiliki pasangan. atau atau ATAU b. Bilangan positif 2 dinyatakan dengan dua kartu yang bertanda (+) atau tutup botol yang berwarna putih saja atau dinyatakan dengan sekelompok susunan kartu yang bertanda (+) dan yang bertanda (-) yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya, dimana ada dua kartu bertanda (+) yang tidak memiliki pasangan. Atau dinyatakan dengan sekelompok susunan tutup botol yang berwarna putih dan yang berwarna biru yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya, dimana ada dua tutup botol putih yang -
  • 4. 4 tidak memiliki pasangan, dan seterusnya. atau atau ATAU 2. Untuk menyatakan bilangan negatif a. Bilangan negatif satu (-1) dinyatakan dengan satu kartu yang bertanda (-) atau satu tutup botol yang berwarna biru saja atau dinyatakan dengan sekelompok susunan kartu yang bertanda (-) dan kartu yang bertanda (+) yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya dimana ada sebuah kartu yang bertanda (-) yang tidak memiliki pasangan. Atau dinyatakan dengan sekelompok susunan tutup botol yang berwarna biru dan tutup botol berwarna putih yang saling berpasangan, berapapun jumlahnya dimana ada sebuah tutup botol berwarna biru yang tidak memiliki pasangan, dan seterusnya. atau atau ATAU -
  • 5. 5 atau atau b. Bilangan negatif dua (-2) dinyatakan dengan dua buah kartu yang bertanda (-) atau dua buah tutup botol yang berwarna biru saja atau dinyatakan dengan sekelompok susunan kartu yang bertanda (-) dan kartu yang bertanda (+) berapapun jumlahnya, dimana ada dua kartu yang bertanda (-) yang tidak memiliki pasangan. Atau dinyatakan dengan sekelompok susunan tutup botol yang berwarna biru dan tutup botol yang berwarna putih berapapun jumlahnya, dimana ada dua tutup botol berwarna putih yang tidak memiliki pasangan, dan seterusnya. atau atau ATAU atau atau 3. Untuk menyatakan lambang bilangan nol Lambang bilangan nol dinyatakan dengan sekelompok susunan kartu yang bertanda (-) dan (+) atau tutup botol yang berwarna biru dan putih yang saling berpasangan, berapapun banyaknya pasangan susunan kartu atau tutup botol, dan tidak satu pun kartu
  • 6. 6 atau tutup botol yang tidak memiliki pasangan. Misalnya sebagai berikut: atau atau atau atau C. Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat Sesuai dengan nama operasinya, yaitu penjumlahan, maka untuk meragakan operasi penjumlahan dua buah bilangan bulat, ambil kartu bertanda/ tutup botol dengan warna tertenu yang sesuai dengan peragaan untuk bilangan pertama, kemudian tambahkan kartu bertanda/ tutup botol yang sesuai dengan peragaan untuk bilangan kedua, maka hasilnya adalah bilangan yang diragakan dengan banyak dan jenis dari kartu bertanda/ tutup botol warna tertentu yang tidak berpasangan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut. 1. Penjumlahan Bilangan Positif dengan Bilangan Positif Untuk menyatakan penjumlahan bilangan positif dengan bilangan positif, misalnya penjumlahan 2 + 3 caranya ambil 2 buah kartu bertanda positif/ 2 buah tutup botol berwarna putih kemudian tambahkan 3 buah kartu bertanda positif/ 3 buah tutup botol berwarna putih, maka hasilnya diragakan dengan 5 buah kartu bertanda positif/ 5 buah tutup botol yang berwarna putih. Ini berarti hasil penjumlahan bilangan 2 dengan bilangan 3 adalah 5 atau 2 + 3 = 5 gabungkan dengan hasilnya 2 + 3 = 5
  • 7. 7 2. Penjumlahan Bilangan Positif dengan Bilangan Negatif Seperti telah disebutkan di atas, kita dapat menggunakan kartu bertanda atau tutup botol dengan warna yang berbeda. Untuk penjumlahan kartu atau tutup botol yang mewakili bilangan-bilangan yang akan dijumlahkan, kita gabungkan hasilnya adalah bilangan yang diragakan dengan kartu bertanda atau tutup botol yang tidak berpasangan. Sebagai contoh, untuk menyatakan penjumlahan 2 + (-3) dengan cara mengambil 2 buah tutup botol berwarna putih tambahkan 3 buah tutup botol berwarna biru. digabungkan dengan hasilnya 2 + -3 = -1 Untuk mendapatkan jawabannya dilihat ada berapa tutup botol yang tidak berpasangan dan berwarna apa? Ternyata ada sebuah tutup botol yang berwarna biru, sehingga jawabannya adalah -1 3. Penjumlahan Bilangan Negatif dengan Bilangan Positif Untuk menyatakan penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan positif, misalnya penjumlahan -2 + (3), caranya adalah ambil 2 buah tutup botol berwarna biru ambil lagi 3 buah tutup botol berwarna putih, kemudian tambahkan. digabung hasilnya - 2 + 3 = 1 Untuk mendapatkan hasil penjumlahannya, lihat ada berapa tutup botol yang tidak
  • 8. 8 berpasangan dan berwarna apa? Ternyata ada sebuah tutup botol yang berwarna putih, sehingga jawabannya adalah 1. 3. Penjumlahan Bilangan Negatif dengan Bilangan Negatif Untuk menyatakan penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan negatif, misalnya penjumlahan -2 + (-3) caranya ambil 2 buah kartu bertanda negatif/ 2 buah tutup botol berwarna biru kemudian tambahkan 3 buah kartu bertanda negatif/ 3 buah tutup botol berwarna biru, maka hasilnya diragakan dengan 5 buah kartu bertanda negatif/ 5 buah tutup botol yang berwarna biru. Ini berarti hasil penjumlahan bilangan -2 dengan bilangan -3 adalah -5 atau -2 + (-3) = -5 gabungkan dengan hasilnya -2 + -3 = 5 D. Operasi Pengurangan Bilangan Bulat Sesuai dengan nama operasinya, yaitu pengurangan, maka untuk meragakan operasi pengurangan dua buah bilangan bulat, ambil kartu bertanda/ tutup botol dengan warna tertenu yang sesuai dengan peragaan untuk bilangan pertama, kemudian dari kartu bertanda/ tutup botol dengan warna tertentu yang sudah ada ambil kartu bertanda/ tutup botol yang sesuai dengan peragaan untuk bilangan kedua, maka hasilnya adalah bilangan yang diragakan dengan banyak dan jenis dari kartu bertanda/ tutup botol warna tertentu yang tersisa (tidak berpasangan). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut. 2. Pengurangan Bilangan Positif oleh Bilangan Positif Untuk menyatakan pengurangan bilangan positif dengan bilangan positif, misalnya penjumlahan 3 - 2 caranya ambil 3 buah kartu bertanda positif/ 3 buah tutup botol berwarna putih, kemudian dari kumpulan kartu/ tutup botol tersebut ambil 2 buah kartu bertanda positif/ 2 buah tutup botol berwarna putih, maka hasilnya diragakan dengan 1
  • 9. 9 buah kartu bertanda positif/ 1 buah tutup botol yang berwarna putih (yang tersisa). Ini berarti hasil pengurangan bilangan 3 oleh bilangan 2 adalah 1 atau 3 - 2 = 1 diambil 2 3 – 2 = 1 2. Pengurangan Bilangan Positif oleh Bilangan Negatif Untuk menyatakan pengurangan bilangan positif oleh bilangan negatif, misalnya pengurangan 3 – (-2) caranya ambil 3 buah kartu bertanda positif/ 3 buah tutup botol berwarna putih, kemudian dari kumpulan kartu bertanda/ tutup botol tersebut ambil 2 buah kartu bertanda negatif/ 2 buah tutup botol berwarna biru, karena kartu atau tutup botol yang mewakili bilangan negatif yang mau diambil belum ada, maka kita tambahkan bilangan nol yang diragakan dengan dua pasang kartu bertanda/ dua pasang tutup botol yang warnanya berlainan. Hasil dari operasi pengurangan tersebut adalah kartu bertanda/ tutup botol yang tersisa. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut. diambil 2 ditambahkan 3 + 0 - -2 = 5 Dari peragaan di atas terlihat, bahwa sisanya (setelah diambil) terdapat 5 buah tutup botol yang berwarna putih. Ini berarti 3 – (-2) = 5.
  • 10. 10 3. Pengurangan Bilangan Negatif oleh Bilangan Positif Untuk menyatakan pengurangan bilangan negatif oleh bilangan positif, misalnya pengurangan -3 – 2 caranya ambil 3 buah kartu bertanda negatif/ 3 buah tutup botol berwarna biru, dari kumpulan kartu bertanda/ tutup botol tersebut kemudian ambil 2 buah kartu bertanda positif/ 2 buah tutup botol berwarna putih. Karena kartu atau tutup botol yang mewakili bilangan positif yang mau diambil belum ada, maka kita tambahkan bilangan nol yang diragakan dengan dua pasang kartu bertanda/ dua pasang tutup botol yang warnanya berlainan. Hasil dari operasi pengurangan tersebut adalah kartu bertanda/ tutup botol yang tersisa. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut. 2 Ditambahkan diambil -3 + 0 - 2 = - 5 Dari peragaan di atas terlihat, bahwa sisanya (setelah diambil) terdapat 5 buah tutup botol yang berwarna biru. Ini berarti -3 – 2 = 5. 3. Pengurangan Bilangan Negatif oleh Bilangan Negatif Untuk menyatakan pengurangan bilangan negatif oleh bilangan negatif, misalnya pengurangan -3 – (-2) caranya ambil 3 buah kartu bertanda negatif/ 3 buah tutup botol berwarna biru, dari kumpulan kartu bertanda/ tutup botol tersebut kemudian ambil 2 buah kartu bertanda negatif/ 2 buah tutup botol berwarna biru. Hasil dari operasi
  • 11. 11 pengurangan tersebut adalah kartu bertanda/ tutup botol yang tersisa. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut. diambil 2 -3 - (-2) = -1 Dari peragaan di atas terlihat, bahwa sisanya (setelah diambil) terdapat 1 buah tutup botol yang berwarna biru. Ini berarti -3 – (-2) = -1. E. Perkalian Bilangan Bulat Untuk menunjukkan bahwa bilangan positif dikalikan dengan bilangan positif hasilnya merupakan bilangan positif, bilangan positif dikalikan dengan bilangan negatif hasilnya merupakan bilangan negatif, bilangan negatif dikalikan dengan bilangan positif hasilnya merupakan bilangan negatif, dan bilangan negatif dikalikan dengan bilangan negatif hasilnya merupakan bilangan positif dapat digunakan alat peraga yang berupa permainan mobil- mobilan yang bergerak di atas pita bilangan. Dalam penggunaan alat peraga tersebut, terlebih dahulu dibuat aturan mainnya, sebagai berikut:  Faktor pertama diwakili oleh posisi mobil (menghadap atau membelakangi arah tujuan).  Faktor kedua diwakili oleh bergeraknya mobil (maju atau mundur). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh di bawah ini. 1. Perkalian bilangan positif dengan bilangan positif Sebagai contoh 3 × 2 = .....
  • 12. 12 Faktor pertama merupakan bilangan positif, maka posisi mobil menghadap ke arah tujuan, misalnya arah tujuannya ke sebelah kanan. Faktor kedua merupakan bilangan positif, maka mobil bergerak maju. Untuk memperagakan 3 × 2, maka mobil bergerak maju 3 kali 2 skala dua skala, sehingga posisi akhir mobil berada pada skala 6. Oleh karena itu 3 × 2 = 6. 2. Perkalian bilangan positif dengan bilangan negatif Sebagai contoh 3 × - 2 = ..... Faktor pertama merupakan bilangan positif, maka posisi mobil menghadap ke arah tujuan. -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
  • 13. 13 Faktor kedua merupakan bilangan negatif, maka mobil bergerak mundur. Untuk memperagakan 3 × - 2, maka mobil bergerak mundur 3 kali 2 skala dua s k a la, sehingga posisi akhir mobil berada pada skala - 6. Oleh karena itu 3 × - 2 = - 6. 3. Per kalian bilangan negatif dengan bilangan positif Sebagai contoh - 3 × 2 = ..... Faktor pertama merupakan bilangan negatif, maka posisi mobil membelakangi arah tujuan. Faktor kedua merupakan bilangan positif, maka mobil bergerak maju. Untuk memperagakan - 3 × 2, maka mobil bergerak maju 3 kali 2 skala dua skala, -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
  • 14. 14 sehingga posisi akhir mobil berada pada skala - 6. Oleh karena itu -3 × 2 = - 6. 4 . Perkalian bilangan negatif dengan bilangan positif Sebagai contoh - 3 × -2 = ..... Faktor pertama merupakan bilangan negatif, maka posisi mobil membelakangi arah tujuan. Faktor kedua merupakan bilangan negatif, maka mobil bergerak mundur. Untuk memperagakan - 3 × - 2, maka mobil bergerak mundur 3 kali 2 skala dua skala, sehingga posisi akhir mobil berada pada skala 6. Oleh karena itu -3 × - 2 = 6. E. -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
  • 15. 15 Penutup Demikianlah sekilas tentang penggunaan alat peraga untuk operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian bilangan bulat. Penggunaan alat peraga ini baru dikatakan efektif apabila di akhir percobaan/ kegiatan pembelajaran para siswa sampai kepada kesimpulan yang bersifat abstrak mengenai operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian bilangan bulat tersebut.