[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas pedoman bimbingan kesehatan bagi jemaah haji tahun 1435H/2014M yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok. Dokumen ini memberikan informasi mengenai profil kesehatan jemaah haji tahun 2013, rencana pelayanan kesehatan mulai dari persiapan sebelum berangkat haji, selama di pesawat, hingga di Tanah Suci Arab Saudi, serta pedoman untuk menjaga kesehatan j
Tiga hal penting untuk menjaga kesehatan saat ibadah haji adalah (1) melakukan pemeriksaan kesehatan dan imunisasi meningitis, (2) menjaga pola makan seimbang dan minum cukup air, serta (3) menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah penyakit.
Tiga hal penting untuk menjaga kesehatan saat ibadah haji adalah (1) melakukan pemeriksaan kesehatan dan imunisasi meningitis, (2) menjaga pola makan seimbang dan minum cukup air, serta (3) menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pemeriksaan kesehatan jemaah haji untuk menetapkan status kesehatan dan kelayakan mereka untuk melaksanakan ibadah haji, meliputi tahapan pemeriksaan kesehatan di puskesmas, penetapan status risiko kesehatan, vaksinasi meningitis, dan penetapan status istithaah kesehatan seperti memenuhi syarat, sementara tidak memenuhi syarat, atau tidak memenuhi syarat s
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan kesehatan bagi jemaah haji, meliputi konsep, tujuan, dasar hukum, dan upaya-upaya perlindungan kesehatan seperti vaksinasi, pemeriksaan kesehatan, penanganan lingkungan, dan penanggulangan krisis kesehatan bagi jemaah haji di Indonesia dan Arab Saudi.
1. Semua petugas TKHI kloter harus mampu mengidentifikasi faktor risiko kesehatan jemaah haji untuk mendapatkan dasar pelaksanaan tindak lanjut seperti pemetaan, pemantauan, pengendalian risiko, dan promosi kesehatan.
Dokumen ini memberikan panduan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan selama ibadah haji. Beberapa poin pentingnya adalah membersihkan kamar dan toilet, membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan sebelum dan sesudah buang air, makan teratur, minum air putih, menjaga kebersihan di pondokan dan toilet, serta mengikuti jadwal minum obat bagi penderita penyakit kronis.
Petugas pengelola kesehatan haji di provinsi/kabupaten/kota diharapkan dapat melaksanakan program perlindungan kesehatan bagi jemaah haji melalui vaksinasi, pemeriksaan asrama dan katering, pengawasan makanan, penanggulangan kejadian luar biasa, dan penanggulangan krisis kesehatan."
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan kebugaran jasmani siswa sekolah melalui program UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dengan memberikan latar belakang permasalahan rendahnya aktivitas fisik masyarakat dan siswa serta menganalisis kondisi kesehatan masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan program dan kegiatan yang dapat dilakukan melalui UKS untuk meningkatkan kebugaran siswa seperti pemeriksa
Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji untuk sementaraAbdul Aziz Siswanto
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria jemaah haji yang tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan untuk sementara atau tetap, meliputi kondisi medis tertentu seperti penyakit paru obstruktif kronis stadium lanjut, gagal ginjal stadium lanjut, HIV stadium lanjut, gangguan jiwa berat, dan kanker stadium akhir. Dokumen juga menjelaskan proses pemeriksaan kesehatan, penetapan status istithaah, dan
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan pengelola program kesehatan haji bagi petugas provinsi dan kabupaten/kota. Pelatihan ini bertujuan agar peserta mampu melaksanakan pembinaan kesehatan jemaah haji pada masa tunggu dan keberangkatan. Pembinaan ini meliputi penyuluhan, konsultasi kesehatan, dan pengobatan untuk menjaga kesehatan jemaah haji.
[Ringkasan]
Petunjuk teknis ini memberikan panduan mengenai pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah haji agar mencapai kondisi istithaah kesehatan sesuai dengan ketentuan syariat Islam dan peraturan perundang-undangan. Dokumen ini menjelaskan tahapan program kesehatan haji mulai dari pemeriksaan pertama, pembinaan di masa tunggu, pemeriksaan kedua, pembinaan masa keberangkatan, hingga pemeriksaan ketiga
Dokumen tersebut membahas protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat untuk jemaah haji, termasuk pencegahan dehidrasi dan gangguan pernapasan akibat cuaca panas dan debu di Arab Saudi."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai langkah-langkah yang perlu diambil untuk menjaga kesehatan sebelum, selama, dan setelah melaksanakan ibadah haji. Beberapa hal penting yang disarankan adalah melakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi meningitis, rutin berolahraga, menjaga berat badan yang ideal, mengonsumsi makanan bergizi, dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pemeriksaan kesehatan jemaah haji untuk menetapkan status kesehatan dan kelayakan mereka untuk melaksanakan ibadah haji, meliputi tahapan pemeriksaan kesehatan di puskesmas, penetapan status risiko kesehatan, vaksinasi meningitis, dan penetapan status istithaah kesehatan seperti memenuhi syarat, sementara tidak memenuhi syarat, atau tidak memenuhi syarat s
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan kesehatan bagi jemaah haji, meliputi konsep, tujuan, dasar hukum, dan upaya-upaya perlindungan kesehatan seperti vaksinasi, pemeriksaan kesehatan, penanganan lingkungan, dan penanggulangan krisis kesehatan bagi jemaah haji di Indonesia dan Arab Saudi.
1. Semua petugas TKHI kloter harus mampu mengidentifikasi faktor risiko kesehatan jemaah haji untuk mendapatkan dasar pelaksanaan tindak lanjut seperti pemetaan, pemantauan, pengendalian risiko, dan promosi kesehatan.
Dokumen ini memberikan panduan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan selama ibadah haji. Beberapa poin pentingnya adalah membersihkan kamar dan toilet, membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan sebelum dan sesudah buang air, makan teratur, minum air putih, menjaga kebersihan di pondokan dan toilet, serta mengikuti jadwal minum obat bagi penderita penyakit kronis.
Petugas pengelola kesehatan haji di provinsi/kabupaten/kota diharapkan dapat melaksanakan program perlindungan kesehatan bagi jemaah haji melalui vaksinasi, pemeriksaan asrama dan katering, pengawasan makanan, penanggulangan kejadian luar biasa, dan penanggulangan krisis kesehatan."
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan kebugaran jasmani siswa sekolah melalui program UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dengan memberikan latar belakang permasalahan rendahnya aktivitas fisik masyarakat dan siswa serta menganalisis kondisi kesehatan masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan program dan kegiatan yang dapat dilakukan melalui UKS untuk meningkatkan kebugaran siswa seperti pemeriksa
Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji untuk sementaraAbdul Aziz Siswanto
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria jemaah haji yang tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan untuk sementara atau tetap, meliputi kondisi medis tertentu seperti penyakit paru obstruktif kronis stadium lanjut, gagal ginjal stadium lanjut, HIV stadium lanjut, gangguan jiwa berat, dan kanker stadium akhir. Dokumen juga menjelaskan proses pemeriksaan kesehatan, penetapan status istithaah, dan
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan pengelola program kesehatan haji bagi petugas provinsi dan kabupaten/kota. Pelatihan ini bertujuan agar peserta mampu melaksanakan pembinaan kesehatan jemaah haji pada masa tunggu dan keberangkatan. Pembinaan ini meliputi penyuluhan, konsultasi kesehatan, dan pengobatan untuk menjaga kesehatan jemaah haji.
[Ringkasan]
Petunjuk teknis ini memberikan panduan mengenai pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah haji agar mencapai kondisi istithaah kesehatan sesuai dengan ketentuan syariat Islam dan peraturan perundang-undangan. Dokumen ini menjelaskan tahapan program kesehatan haji mulai dari pemeriksaan pertama, pembinaan di masa tunggu, pemeriksaan kedua, pembinaan masa keberangkatan, hingga pemeriksaan ketiga
Dokumen tersebut membahas protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat untuk jemaah haji, termasuk pencegahan dehidrasi dan gangguan pernapasan akibat cuaca panas dan debu di Arab Saudi."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai langkah-langkah yang perlu diambil untuk menjaga kesehatan sebelum, selama, dan setelah melaksanakan ibadah haji. Beberapa hal penting yang disarankan adalah melakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi meningitis, rutin berolahraga, menjaga berat badan yang ideal, mengonsumsi makanan bergizi, dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan.
Pembinaan kesehatan haji selama pandemi COVID-19 mencakup upaya mencapai kondisi kesehatan optimal jemaah haji, menerapkan protokol kesehatan, dan menjaga daya tahan tubuh."
Dokumen tersebut membahas manasik kesehatan haji di Indonesia, Arab Saudi, dan pasca kepulangan, mulai dari dasar hukum, nomenklatur kesehatan haji, protokol kesehatan selama perjalanan, sebelum ibadah haji, saat ibadah haji, dan bagi jemaah risiko tinggi."
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
haji adalah ibadah yang membutuhkan kondisi fisik yang prima, maka dari iru, perlu persiapan kesehatan haji sebelum keberangkatan, maupun selama disana hingga j=kepulangan
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan jamaah haji, termasuk persiapan kesehatan sebelum berangkat haji, penyakit yang mungkin dihadapi selama di Arab Saudi, serta anjuran untuk menjaga kesehatan sepanjang melaksanakan ibadah haji.
Dokumen tersebut memberikan himbauan kesehatan bagi jemaah haji di Arab Saudi, termasuk pencegahan terhadap penyakit tidak menular, menular, dan akibat cuaca serta lingkungan. Beberapa himbauan kunci adalah menjaga kesehatan dengan istirahat yang cukup, makan sehat, minum yang cukup, serta menghindari aktivitas berlebihan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pembinaan kesehatan bagi jemaah haji sebelum, selama, dan sesudah melaksanakan ibadah haji. Pembinaan kesehatan meliputi latihan kesegaran jasmani secara teratur, mengonsumsi makanan sehat, mempersiapkan diri terhadap kondisi cuaca di Arab Saudi, serta menjaga kesehatan selama berada di sana dengan makan teratur, meminum air cukup, dan menjaga ke
Dokumen tersebut membahas upaya yang dilakukan untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar mengetahui, mau, dan mampu melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta berperan aktif dalam kegiatan kesehatan masyarakat, meliputi pengorganisasian masyarakat, kampanye kesehatan, pembentukan lingkungan yang mendukung, serta pemantauan dan evaluasi.
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan pedoman penyelenggaraan kesehatan haji Indonesia untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi jemaah haji selama menunaikan ibadah haji di Tanah Air, saat embarkasi dan debarkasi, serta di Arab Saudi. Pedoman ini mengatur pengertian, tujuan, asas, dan kebijakan pelaksanaan layanan kesehatan haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan, imunisasi, penanganan pen
PERAN TP PKK DALAM PENGUATAN POSYANDU MENURUNKAN STUNTING.pdfZakiah dr
TP.PKK Kota Depok berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting melalui kolaborasi dengan tim percepatan penurunan stunting di berbagai tingkatan. Kegiatan yang dilakukan antara lain deklarasi gerakan D'Sunting Menara, pelatihan kader, edukasi masyarakat, dan monitoring evaluasi secara terpadu.
Kota Depok Dalam Angka 2022 merupakan publikasi tahunan yang berisi data statistik mengenai kondisi sosial, ekonomi, dan demografi Kota Depok. Publikasi ini memuat berbagai tabel data di antaranya mengenai luas wilayah, jumlah penduduk, pemerintahan, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi di Kota Depok.
Dokumen tersebut membahas implementasi Kawasan Tanpa Rokok di Kota Depok, meliputi peraturan dasar, pengawasan, peran masyarakat, sanksi, dan upaya penegakannya seperti sosialisasi, penertiban, dan pemanfaatan dashboard pemantauan.
TANTANGAN SDMK TRANSFORMASI KESEHATAN_13052023.pptxZakiah dr
Dokumen tersebut membahas mengenai penguatan tenaga kesehatan dalam transformasi digitalisasi pendataan penyakit degeneratif. Ia menjelaskan mengenai jenis-jenis tenaga kesehatan, situasi saat ini, tantangan yang dihadapi, dan enam pilar transformasi kesehatan termasuk transformasi SDM kesehatan dan teknologi kesehatan. Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan akses layanan primer, mencapai target SDGs dan Kemenkes, serta mengatasi
Kota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunanZakiah dr
The document is a report published by the BPS-Statistics of Depok Municipality titled "Depok Municipality in Figures 2020". It contains statistical data on various aspects of Depok such as geography, government, population, employment, social welfare, agriculture, mining, tourism, and regional economic accounts. The report includes tables and figures to present the data and aims to provide information to support development planning in Depok. It is published annually by the BPS-Statistics of Depok Municipality and involves collaboration with various governmental and private institutions.
The document discusses COVID-19 tracing, testing, and vaccination in Depok City, Indonesia. It provides an overview of Depok's zoning based on health indicators, distribution of confirmed cases by sub-district, and updates on case numbers. It then covers strategies for tracing contacts, criteria for COVID-19 testing, and outlines the vaccination program priorities and phases. The document emphasizes the importance of testing, tracing, isolating, and treating to break the chain of transmission and prevent further spread.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai update kasus Covid-19 di Kota Depok. Beberapa poin penting yang disampaikan antara lain:
1. Jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Depok per 12 November 2020.
2. Strategi penanganan Covid-19 di Depok meliputi pencegahan, deteksi, dan respon.
3. Tantangan penanganan Covid-19 di Depok seperti kapasitas rumah sakit dan tes PCR.
DALAM RANGKA SIKLUS MANAJEMEN, SALAH SATUNYA MENYUSUN DOKUMEN PERENCANAAN, MAKA DIBUTUHKAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA AGAR DAPAT DIKETAHUI AKAR MASALAH YANG MENJADI PRIORITAS DISELESAIKAN
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang mencakup dasar hukum, komponen-komponen LAKIP, dan format penyajian LAKIP.
dalam rangka percepatan penanganan covid-19, maka upaya yg harus terus di tingkatkan adalah TRACING, TESTING DAN TREATMENT, agar dapat memutus mata rantai penularan. maka dari itu slide ini mengajak kita melihat kembali bagaimana upaya kita dalam berkontribusi agar pandemi dapat segera berakhir
WEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATANZakiah dr
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan dan upaya kesehatan masyarakat di Kota Depok selama masa pandemi Covid-19, termasuk strategi yang dilakukan untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons penyebaran virus. Dokumen ini juga menyajikan profil demografi dan kesehatan masyarakat Depok serta capaian program kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut merupakan laporan statistik tahunan tentang Kota Depok yang mencakup berbagai aspek seperti demografi, pendidikan, ekonomi, dan lainnya. Laporan ini menyajikan data terkini mengenai jumlah penduduk, sekolah, rumah sakit, industri dan aktivitas ekonomi lainnya di Kota Depok.
Tantangan dan peluang lulusan kesehatan reproduksiZakiah dr
Dokumen tersebut membahas tantangan dan peluang upaya kesehatan reproduksi dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain keterbatasan SDM kesehatan dan pembiayaan, sedangkan peluangnya termasuk regulasi terkait kesehatan reproduksi dan indikator kinerja yang mendukung."
2. Penyelenggaraan Ibadah Haji, sebagaimana diamanahkan dalam Undang
Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, bertujuan untuk memberikan
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi Jemaah Haji sehingga Jemaah
Haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam, dan untuk maksud
tersebut, Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan
menyediakan layanan administrasi, bimbingan Ibadah Haji, Akomodasi, Transportasi, Pelayanan
Kesehatan, keamanan, dan hal-hal lain yang diperlukan oleh Jemaah Haji.
5. PROFIL JEMAAH HAJI
TAHUN 2013
EVALUASI KESEHATAN
HAJI 2013
* SUMBER DATA : SISKOHATKES
2013
TRAINING OF TRAINERS, 2014
6. JEMAAH HAJI RISTI
TAHUN 2013
EVALUASI KESEHATAN
HAJI 2013
* SUMBER DATA : SISKOHATKES
2013
Essential (primary) hypertension 40,36%
Non-insulin-dependent diabetes mellitus 14,22%
Disorders of lipoprotein metabolism and other
lipidaemias 13,23%
Cardiomegaly 6,48%
Other rheumatoid arthritis 4,10%
General examination and investigation of
persons without complaint or 3,76%
Gastritis and duodenitis 2,89%
Dyspepsia 2,57%
Asthma 2,05%
Atherosclerotic heart disease 1,69%
10 PENYAKIT RISTI TERBANYAK
TRAINING OF TRAINERS, 2014
7. PERBANDINGAN WAFAT DI ARAB SAUDI
TAHUN 2011, 2012 DAN 2013
A
R
M
I
N
A
PASCA
PRA
4.184 BDJ 6
4.259 BPN 4
7.866 BTH 13
3.072 BTJ 12
17.902 JKG 27
30.208 JKS 41
3.573 LOP 6
6.554 MES 11
5.928 PDG 11
5.999 PLM 16
26.414 SOC 55
28.441 SUB 33
11.930 UPG 16
13.554 PIHK 12
MIN 39
MAX 87
Mod 68
Med 66
Rata 66
497
428
266
2013
2012
2011
* SUMBER DATA : SISKOHATKES
8. ANALISIS JEMAAH WAFAT DI ARAB SAUDI
TAHUN 2013 (1)
* SUMBER DATA : SISKOHATKES
2013
TRAINING OF TRAINERS, 2014
9. ANALISIS JEMAAH WAFAT DI ARAB SAUDI
TAHUN 2013 (2)
* SUMBER DATA : SISKOHATKES
2013
TRAINING OF TRAINERS, 2014
10. ANALISIS JEMAAH WAFAT DI ARAB SAUDI
TAHUN 2013 (3)
* SUMBER DATA : SISKOHATKES
2013
TRAINING OF TRAINERS, 2014
11. ANALISIS JEMAAH WAFAT DI ARAB SAUDI
TAHUN 2013 (4)
EVALUASI KESEHATAN
HAJI 2013
* SUMBER DATA : SISKOHATKES TRAINING OF TRAINERS, 2014
12. LATARLATAR BELAKANG (1)BELAKANG (1)LATARLATAR BELAKANG (1)BELAKANG (1)
UU NO. 13 TAHUN 2008
Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
JEMAAH HAJI
SEHAT,BUGAR,MANDIR
I
& MABRUR
JEMAAH HAJI
SEHAT,BUGAR,MANDIR
I
& MABRUR
MANAJEMEN RESIKO
KESEHATAN HAJI
KEPMENKES RI NO:
442/MENKES/SK/VI/2009
Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Haji
13. Latar Belakang (2)
Ibadah haji merupakan ibadah yg
lebih banyak menggunakan
kemampuan jasmani/fisik
(Olah fisik).
14. 8 hari
Madinah
22 hari Makkah
+ 5 hari ArMina
Bus6jam
Bus6jam
pesawat 8-10 jam
pesawat 8-10 jam
Perjalanan
Gelombang 1b
1 hari
(pulang)
21. PEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI
KEGIATAN :
1. Peningkatan kesehatan
2. Pemeliharaan kesehatan
3. Pencegahan penyakit
4. Pengobatan penyakit
5. Pemulihan kesehatan
Profil jemaah haji kita
22. Di tanah air sebelum sebelum berangkat haji
Di Embarkasi menjelang pemberangkatan
Pelayanan kesehatan penerbangan (saat berada di dalam pesawat)
Di tanah suci selama menjalankan ibadah
Debarkasi (saat) kepulangan jamaah
Lingkup Pelayanan
Kesehatan Haji
27. Aklimatisasi (Penyesuaian)
cuaca di Arab Saudi
Dengan cara olah raga Aerobik
dan/atau Jalan Kaki ( 3 – 5 km)
secara periodik 2 – 3 kali seminggu.
Selanjutnya latihan dilakukan tiap
hari menjelang keberangkatan.
Dianjurkan setelah sholat subuh
(05.00-06.00) dan sore (16.30-
17.30)
Lakukan Aklimitasi untuk menyesuaikan dengan iklim dan suhu di Arab
Saudi
Contoh jalan ke masjid untuk sholat dhuhur dan ashar +/- 30menit
28. Efikasi Vaksin, Daya Lindung
dan Imunisasi Ulang
• Efikasi vaksin : 95 %
• Daya lindung/ proteksi kekebalan : 2
tahun, antibody terbentuk 10 hari setelah
imunisasi.
• Imunisasi ulang dilakukan setelah 2 tahun.
◄
39. FAKTOR RISIKO
LINGKUNGAN NEUROPSIKOLOGIS
DISBARISM
SUHU, BISING, VIBRASI
AKSELERASI, DESELERASI,
KETINGGIAN
PRESSURE CABIN
Motion Sickness
Jet lag, Humidity/Ggn Met
Rythme circadian
Pengembangan gas
Gas larut
Fisiologis,
Mental
58. Kebutuhan cairan di Tanah Suci
bervariasi 4-6 lt/hari
Tanda kekurangan cairan
(dehidrasi)
1. Rasa haus berlebih
5. Jarang buang air kecil
(urin berubah menjadi orange
/kuning pekat /hitam)
2. Kulit tidak elastis
(tidak berlaku pada lansia)
3. Kepala terasa pusing (mengambang)
dan berkunang-kunang
4.Penyakit sembelit dan tidak berkeringat
Penderita Gagal Jantung
Perlu perhatian khusus !!!
67. Gunakan Payung dan kacamata
saat matahari terik
Awas pantangan ihrom bagi pria
68. Lakukan selama di perjalanan
• Tetap minum walaupun tidak haus
• Perbanyak makan buah
• Makan dgn porsi kecil & sering
• Makan dahulu sebelum melakukan aktivitas
• Saat arbain & melontar jumrah, jgn lupa membawa
bekal minuman & makanan seperti : korma, buah,
permen, roti
• Bila mengalami tanda2 : berkeringat dingin,
menguap terus, pusing, mata berkunang-kunang
segera makan atau minum yg manis
69. Lakukan selama di perjalanan
• Hindari makanan pedas & asam, krn dpt
menyebabkan terjadinya gangguan
pencernaan
• Bagi jemaah lansia, pilih makanan yg
lebih lunak & jumlahnya sesuai kebutuhan
• Bagi jemaah risti, pilih makanan sesuai
dgn diet yg dianjurkan oleh dokter & ahli
gizi
70. MASALAH KESEHATAN JIWA
• Jemaah perlu mempersiapkan diri agar
terhindar dari stres pd pelaksanaan
ibadah haji.
• Kiat mengelola stres :
– Meluruskan niat ibadah hanya krn mendapat
ridho Allah
– Pertahankan & tingkatkan sikap tawakkal
kepada Allah SWT (husnudzon)
– Senantiasa sabar disertai ikhtiar yg optimal
71. UPAYA/PERSIAPAN BAGI LANSIA
(>60 TH)
• Bagi penderita katarak, operasi sebaiknya dilakukan
selambatnya 2 bln sblm keberangkatan proses
penyembuhan sempurna setelah 2 bln paska
operasi.
• Persiapkan alat bantu dengar bagi jemaah yg
mengalami gangguan pendengaran (presbikusis)
terutama pd lansia.
• Gangguan mengunyah & pencernaan pd lansia
mengakibatkan lansia menderita kekurangan gizi
seimbangkan dgn asupan vitamin
72. UPAYA/PERSIAPAN BAGI LANSIA
(>60 TH)
• Kapasitas vital paru lansia sdh berkurang, akibatnya
lansia sering sesak napas & rentan thd infeksi
saluran napas lansia disarankan jangan
melakukan aktivitas fisik yg berlebihan, banyak
minum air putih, hindari polusi udara, olahraga
teratur.
• Proses penuaan mengakibatkan tjd osteporosis.
Untuk mencegah lakukan olahraga teratur &
cukup mengkonsumsi kalsium. Untuk penderita
osteoporosis kurangi aktivitas fisik utk
menghindari kemungkinan terjatuh atau kecelakaan
73. GANGGUAN MENTAL
EMOSIONAL PADA LANSIA
• Sering mengalami susah tidur/tidur
berlebihan
• Sering merasa gelisah tanpa sebab yg
jelas
• Sering murung atau menangis sendiri
• Sering merasa was-was & khawatir
• Sering mengurung diri di kamar
• Hilangnya minat utk merawat diri (mandi,
makan, berpakaian)
• Dementia (pikun)
74. WUS dan penundaan Haid
• Haid atau menstruasi dalah peristiwa
keluarnya darah dan lepasnya selaput
lendir rahim, berwarna merah kehitaman
• Diusahakan agar haidnya tidak bertepatan
dengan waktu tawaf, waktu salat/ziarah
disalam masjid nabawi)
• Terikat dengan rombongan sehingga tidak
dapat mengubah jadwal perjalanan
• Yang dapat diubah adalah waktu haid
dengan menunda atau memajukan
75. Bagaimana caranya??
• Rencanakan 2-3 bulan sebelum berangkatan
• Catat tanggal haid 3 bulan terakhir
• Pengaturan haid dengan obat diperlukan jika haid
bertepatan dengan ibadah misalnya lutenyl,
primolut, PKK
• Jika tidak bertepatan dengan ibadah, tidak perlu
menggunakan obat
• Segera Konsultasi Ke Dokter/ spesialis
kandungan
• Efek samping?? Aman, kadang spooting
• Kontraindikasi untuk ibu hamil
76. Apabila sakit??
• Segera hubungi karu atau karom
• Segera periksakan ke petugas kesehatan
di arab saudi (TKHI/TKHD dokter kloter,
sektor,BPHI)
• Istirahat dan konsumsi obat yang
diberikan
• Makan yang bergizi sesuai dengan
anjuran dokter
77. Mengenal Middle East Respiratory Syndroma Corona VirusMiddle East Respiratory Syndroma Corona Virus
(MERS CoV)(MERS CoV)
penyakit saluran pernafasan
Disebabkan oleh virus corona
Dapat menular antar manusia
Belum Ada Obat maupun Vaksin Mers
Gejala mirip influensa + gangguan ginjal (tidak ada air
kencing)
INGAT PHBS
78. Kasus dengan Ko-morbid
• Dari laporan 47 kasus pertama infeksi MERS
CoV di Saudi arabia, 60% kasus memiliki
penyakit komorbid
• Penyakit – penyakit komorbid tersering adalah :
No Ko-Morbid Jumlah Kasus %
1. Diabetes 32 68%
2. Penyakit ginjal kronis 23 49%
3. Penyakit jantung kronis 13 28%
4. Hipertensi 16 34%
5. Penyakit paru kronis 12 26%
NEJM 2013
79. Update Situasi MERS-CoV
MERS-CoV pertama kali dilaporkan Sept.
2012 di Saudi Arabia.
CDC ( 2 Mei ) 401 Kasus, 93 + ( 30 % )
Pada bulan Maret - April 2014 terjadi
peningkatan kasus signifikan.
15 negara terinfeksi :
Timur Tengah : Jordan, Kuwait, Oman, Qatar, Kingdom
of Saudi Arabia (KSA) and the United Arab Emirates
(UAE), Mesir.
Eropa: France, Germany, Greece, Italy and the United
Kingdom (UK);
Afrika: Tunisia.
80. Kurva Epidemi MERS CoV
The cause of the rapid increase in cases in April is unknown
81. • 495 kasus of MERS-CoV dilaporkan secara
global termasuk 141 kematian. Semua kasus
berhubungan dengan negara timur tengah.(CFR
28,48%), Release WHO 7 Mei 2014 jumlah
kasus 496.
• Petugas Kesehatan pada bulan April 2014
dilaporkan lebih banyak yang terinfeksi
dibandingkan sebelumnya. Sejak April 2012,
terdapat 96 kasus di Petugas kesehatan, dan 63
(65%) dilaporkan terjadi pada bulan April 2014
dibandingkan sebelumnya 35%. 70 orang (74%)
merupakan petugas kesehatan di arab saudi
ECDC 6 May 2014
82. Data Mei 2014
• 63,4% menderita ISPA berat, 29.8%
dilaporkan tidak menderita gejala yang
berat.
• 76% memiliki kondisi komorbid, yaitu
gagal ginjal kronik (13.3%), diabetes
(10%), penyakit jantung (7.5%).
• 90.2% kasus index dan kasus sporadic
mempunyai gejala yang berat ataupun
fatal.
83. Cara penularan MERS-CoV
• Virus ini dapat menular antar manusia
secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi
penularan antar manusia di komunitas yang
berkelanjutan.
• Kemungkinan penularannya dapat
melalui :
Langsung : melalui percikan dahak (droplet)
pada saat pasien batuk atau bersin.
Tidak Langsung : melalui kontak dengan
benda yang terkontaminasi virus.
84. Situasi di Indonesia
• Sampel yang diperiksa sampai dengan 30 April 2014
• 13 Provinsi telah melaporkan pemeriksaan kasus suspek :
Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bengkulu, JawaTimur, Jawa
Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten, Bali,
NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat
• Semua kasus suspek ternyata negatif MERS CoV
Sumber : PBTDK, Balitbangkes 2 Mei 2014
85. Unta
• Penelitian baru pada unta menunjukkan bahwa
unta dewasa sudah punya antibodi terhadap
MERS CoV, angkanya bisa mencapai lebih dari
70%.
• Unta anak2 punya virus yang aktif, penelitian
menunjukkan sampai 35% pada swab hidung
unta muda.
• Belum dapat membuktikan bahwa ada
penularan dari unta ke manusia secara jelas,
karena hubungan langsung kausal belum
ditemukan.
• Data ini bisa membuat kita lebih ber-hati2 dan
waspada dalam kaitannya dengan unta.
86. • Virus di Unta dan Manusia, tapi tidak ada
kasus yang berhubungan
• Unta : Muda, Virus hidup.
• Hanya sekitar 49 kasus yang mempunyai
informasi kontak dengan hewan, termasuk
mempunyai atau mengunjungi peternakan
unta, ayam, bebek, kambing, domba, dan
barang lainnya.
87. Pengobatan
• Belum ada vaksin yang tersedia.
• General supportive care
• Intensive care
• Pencegahan sepsis
• Pengobatan yang bersifat spesifik
belum ada.
• Universal Precaution
88. Pencegahan
1. PHBS
2. CTPS
3. Masker
4. Penyakit Kronik
5. Unta
6. Keluhan di Arab
7. 14 hari sesudah kembali
8. Ikuti perkembangan WHO, dll.