BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...Febi Nofita Sari
Usaha jasa perbankan mengandung beberapa unsur risiko mengingat kontrak antara Bank
dengan nasabah mengikat dalam kurun waktu ke depan. Dengan demikian masing
-
masing pihak
mempunyai
moral hazard
untuk tidak memenuhi kewajibannya di masa mendatang atau kond
isi
external
(pasar) berubah ke arah yang merugikan Bank antara lain fluktuasi nilai tukar dan suku
bunga
Anggaran Bisnis Perusahaan Merupakan Suatu Tanggung Jawab Penyusunan Perencanaan Dalam Mencapai Tujuan Memaksimalkan Laba Perusahaan Dan Meminimalkan Biaya Secara Efisien. Pembuatan Anggaran Bisnis Korporasi, Suatu Cara Efektif Merencanakan Dan Mengendalikan Arus Kas, Pengelolaan Piutang, Utang Dan Modal, dan anggaran variable, sehingga dapat membuat suatu anggaran komprehensif korporasi. Aktivitas yang dilakukan anggaran komprehensif mencakup seluruh aktivitas yang ada pada perusahaan seperti dalam bidang pemasaran, produksi, administrasi dan keuangan sekalipun. Dengan adanya anggaran komprehensif memberikan manfaat berupa pendekatan sistematis pada kebijakan manajemen dan memudahkan evaluasi akhir. Anggaran kas menunjukkan rencana sumber dan penggunaan kas semasa tahun anggaran yang terdiri dari rencana penerimaan kas (aliran kas masuk) dan perencanaan kas (aliran kas keluar). Anggaran Piutang Menunjukan Besarnya Piutang Dari Transaksi-Transaksi Penjualan Secara Kredit Yang Dilakukan Korporasi. Anggaran utang merupakan anggaran yang merencanakan jumlah utang pada waktu yang akan datang. Penganggaran modal adalah proses menyeluruh menganalisa proyek-proyek dan menentukan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal. Prinsip dasar dari anggaran variable adalah konsep variabelitas biaya (cost variability) dimana biaya dapat dihubungkan dengan tingkat kegiatan. Atas dasar konsep inilah biaya dapat dikategorikan menjadi biaya tetap, biaya variable, dan biaya semi variable.
2. Pengertian Risiko
• Menurut Peltier (2001, p. 21), risiko merupakan kemungkinan
terjadinya beberapa ancaman yang mudah menyerang.
• Menurut Smith, 1990 Manajemen Resiko didefinisikan sebagai
proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari
sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari
sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan
kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.
Menurut Clough and Sears, 1994, Manajemen risiko
didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif
untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan
kerugian.
Menurut William, et.al.,1995,p.27 Manajemen risiko juga
merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang
mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani
sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah
organisasi.
Dorfman, 1998, p. 9 Manajemen risiko dikatakan sebagai
suatu proses logis dalam usahanya untuk memahami eksposur
terhadap suatu kerugian.
3. • Manajemen resiko adalah sebuah cara yang sistematis
dalam memandang sebuah resiko dan menentukan
dengan tepat penanganan resiko tersebut. Ini
merupakan sebuah sarana untuk mengidentifikasi
sumber dari resiko dan ketidakpastian, dan
memperkirakan dampak yang ditimbulkan dan
mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk
menanggapi resiko (Uher,1996).
• Pendekatan sistematis mengenai manajemen risiko
dibagi menjadi 3 stage utama, yaitu (Soeharto, 1999):
1. Identifikasi resiko
2. Analisa dan evaluasi resiko
3. Respon atau reaksi untuk menanggulangi resiko
tersebut
4. Manfaat penerapan manajemen risiko
• Menurut Mok et al., 1996, Berguna untuk mengambil
keputusan dalam menangani masalah-masalah yang
rumit.
- Memudahkan estimasi biaya.
- Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan
keputusan yang dihasilkan dalam cara yang benar.
- Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk
menghadapi resiko dan ketidakpastian dalam keadaan
yang nyata.
- Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk
memutuskan berapa banyak informasi yang dibutuhkan
dalam menyelesaikan masalah.
- Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk
membuat keputusan.
- Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan
masalah.
- Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan
alternatif.
5. • Menurut Darmawi, (2005, p. 11) Manfaat manajemen
risiko yang diberikan terhadap perusahaan dapat
dibagi dalam 5 (lima) kategori utama yaitu :
a. Manajemen risiko dapat mencegah perusahaan dari
kegagalan.
b. Manajemen risiko menunjang secara langsung
peningkatan laba.
c. Manajemen risiko dapat memberikan laba secara
tidak langsung.
d. Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang
disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap risiko
murni, merupakan harta non material bagi perusahaan
itu.
e. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko
murni, dan karena kreditur pelanggan dan pemasok
lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka
secara tidak langsung menolong meningkatkan public
image.
6. • Manfaat manajemen risiko dalam perusahaan
sangat jelas, maka secara implisit sudah
terkandung didalamnya satu atau lebih sasaran
yang akan dicapai manajemen risiko antara lain
sebagai berikut ini (Darmawi, 2005, p. 13).
a. Survival
b. Kedamaian pikiran
c. Memperkecil biaya
d. Menstabilkan pendapatan perusahaan
e. Memperkecil atau meniadakan gangguan
operasi perusahaan
f. Melanjutkan pertumbuhan perusahaan
g. Merumuskan tanggung jawab social perusahaan
terhadap karyawan dan masyarakat.
7. Jenis Risiko Perusahaan
• Risiko keuangan
• Risiko operasional
• Risiko SDM
• Risiko Pemasaran
• Risiko Pasar
8. Jenis Risiko Perusahaan
• Manajemen risiko keuangan adalah untuk
meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari
perubahan tak terduga dalam harga mata uang,
kredit, komoditas, dan ekuitas.
• Risiko operasional adalah sebagai risiko dari
kerugian atau ketidakcukupan dari proses internal,
manusia dan sistem yang gagal dari peristiwa
eksternal. Risiko operasional adalah sebuah risiko
yang mempengaruhi semua bisnis karena risiko
operasional tidak dapat dipisahkan dalam
melakukan aktivitas proses atau operasional
9. • Risiko dalam perencanaan SDM dapat dibedakan
menjadi risiko yang berhubungan dengan kesulitan
menyelesaikan perencanaan, risiko yang
berhubungan dengan ketidaksesuaian SDM, dan
risiko yang berhubungan dengan turnover
karyawan. Oleh karena itu, diperlukan suatu
manajemen risiko yang tepat dalam proses ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-
risiko dalam perencanaan SDM, menyusun
tingkatannya, dan melakukan analisis alokasi biaya
untuk mengatasi risiko-risiko tersebut.
10. • RisikoPemasaran adalah kejadian buruk yang
berpotensi terjadi dan diketahui berapa peluang
kejadian tersebut akan benar-benar terjadi dan
sebesar apa dampaknya kalau kejadian tersebut
benar-benar terjadi dari semua kegiatan usaha
yang bertalian dengan arus penyerahan barang
dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Dalam
kegiatan pemasaran, dikenal konsep 4P yaitu:
Product, Price, Placement, and Promotion.
11. Risiko Pasar :
o Risiko Likuiditas : karena tidak semua produk menajemen risiko
keuangan dapat diperdagangkan dengan bebas.
o Risiko Kredit : kemungkinan rekan kontrak manajemen risiko tidak
memenuhi kewajibanya
o Risiko Peraturan : risiko karena penguasa melarang produk keuagan
dijual sebagai pelindung terhadap risiko harga ekuitas sebelum dimiliki.
o Risiko Pajak : risiko bahwa transaksi lindung (hedging) tertentu tidak
menerima perlakuan pajak yang diinginkan.
o Risiko Akuntansi : risiko transaksi lindung karena tidka diperhitungkan
sebagai bagian transaksi yang dimaksudkan untuk dilindungi.
12. • Penggolongan resiko berguna untuk meneliti sebab
sebab resiko dan untuk melihat aset-aset mana
saja yang akan mereka pengaruhi. Penggolongan
resiko ini dapat membantu perusahaan untuk
memutuskan aset-aset mana saja yang bersifat
rawan dan langkah-langkah yang dibutuhkan
untuk melindungi aset-aset tersebut.