Dokumen tersebut merangkum peraturan Bank Indonesia tentang penerapan manajemen risiko di bank umum. Bank Indonesia mengharuskan bank umum untuk mengelola risiko secara terintegrasi melalui struktur manajemen risiko yang meliputi risiko pasar, kredit, operasional, likuiditas, hukum, reputasi, strategi dan kepatuhan. Bank umum wajib membentuk komite dan unit manajemen risiko yang independen untuk memantau pelaksanaan manajemen risiko.
Halo Guys disini saya Muhammad Nuh,
Saya berkerja di PT.Bintang Solusi Utama,
sebuah perusahaan yang bergerak pada jasa konsultan dan pelatihan
yang memiliki visi menjadi perusahaan jasa konsultasi dan pelatihan
yang unggul dan berwawasan Global"
yang bertujuan untuk membantu perusahaan anda.
Halo Guys disini saya Muhammad Nuh,
Saya berkerja di PT.Bintang Solusi Utama,
sebuah perusahaan yang bergerak pada jasa konsultan dan pelatihan
yang memiliki visi menjadi perusahaan jasa konsultasi dan pelatihan
yang unggul dan berwawasan Global"
yang bertujuan untuk membantu perusahaan anda.
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...Diane Christina
Manajemen risiko publik masih menyisakan tantangan dalam penerapannya. Khususnya bagi BPJS yang baru berubah bentuk dari perusahaan terbatas menjadi badan hukum publik. Khusus untuk jaminan sosial, ISSA adalah rujukan yang dapat dipergunakan untuk penerapan manajemen risiko berbasis tata kelola yang baik. Namun pada praktiknya BPJS perlu hati2 karena ada UU No 24 Tahun 2011 yang harus dipenuhi unsur kepatuhan pada regulasinya.
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitSonny Irawan
Sharing knowledge untuk mengetahui apa dan bagaimana implementasi maupu peran manajemen risiko di dalam pencapaian target kinerja rumah sakit. Identifikasi masalah sampai dengan mitigasi risiko yang dapat dilakukan atas penyimpangan seluruh target kerja di semua lini rumah sakit. Semoga bermanfaat untuk info lebih lanjut bisa menghubungi Saya seorang Asisten Manager Manajemen Risiko di salah satu korporasi kesehatan terbesar yang memiliki lebih dari 20 cabang unit usaha rumah sakit di Indonesia yang sudah bekerja lebih dari 15 tahun di kesehatan ... Salam Sony Irawan
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Disampaikan oleh Bpk Ikhsan -VP Risk Management Telkom
dalam Diskusi Publik RPM Manajemen Risiko Penyelenggara Sistem Elektronik bagi pelayanan Publik
Hotel Grand Sahid Jaya, 28 November 2013
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...Diane Christina
Manajemen risiko publik masih menyisakan tantangan dalam penerapannya. Khususnya bagi BPJS yang baru berubah bentuk dari perusahaan terbatas menjadi badan hukum publik. Khusus untuk jaminan sosial, ISSA adalah rujukan yang dapat dipergunakan untuk penerapan manajemen risiko berbasis tata kelola yang baik. Namun pada praktiknya BPJS perlu hati2 karena ada UU No 24 Tahun 2011 yang harus dipenuhi unsur kepatuhan pada regulasinya.
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitSonny Irawan
Sharing knowledge untuk mengetahui apa dan bagaimana implementasi maupu peran manajemen risiko di dalam pencapaian target kinerja rumah sakit. Identifikasi masalah sampai dengan mitigasi risiko yang dapat dilakukan atas penyimpangan seluruh target kerja di semua lini rumah sakit. Semoga bermanfaat untuk info lebih lanjut bisa menghubungi Saya seorang Asisten Manager Manajemen Risiko di salah satu korporasi kesehatan terbesar yang memiliki lebih dari 20 cabang unit usaha rumah sakit di Indonesia yang sudah bekerja lebih dari 15 tahun di kesehatan ... Salam Sony Irawan
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Disampaikan oleh Bpk Ikhsan -VP Risk Management Telkom
dalam Diskusi Publik RPM Manajemen Risiko Penyelenggara Sistem Elektronik bagi pelayanan Publik
Hotel Grand Sahid Jaya, 28 November 2013
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Risk Management, U...Rachmad Hidayat
Judul : IMPLEMENTASI RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RISIKO) PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL DIMANA SAAT INI LINGKUNGAN BISNIS SANGAT CEPAT BERUBAH DAN TANTANGAN YANG SEMAKIN KOMPETITIF
Tugas : Forum 10 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Judul : PENGERTIAN, FUNGSI DAN MANFAAT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RISIKO) BAGI PERUSAHAAN DALAM MENJALANKAN BISNISNYA YANG SEMAIN KOMPETITIF
Tugas : Quiz 10 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...Febi Nofita Sari
Usaha jasa perbankan mengandung beberapa unsur risiko mengingat kontrak antara Bank
dengan nasabah mengikat dalam kurun waktu ke depan. Dengan demikian masing
-
masing pihak
mempunyai
moral hazard
untuk tidak memenuhi kewajibannya di masa mendatang atau kond
isi
external
(pasar) berubah ke arah yang merugikan Bank antara lain fluktuasi nilai tukar dan suku
bunga
2. Peraturan Bank Indonesia
PBI No 5/8/PBI/2003 tertanggal 19 Mei 2003
Penerapan Manajemen Risiko Untuk Bank Umum
PBI No. 7/25/PBI/2005 tertanggal bulan Agustus
2005
Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan
Pejabat Bank Umum
PBI No. 11/19/PBI 2009 Tertanggal 4 Juni 2009
Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan
Pejabat Bank Umum
3. Bank Indonesia
Bank Indonesia meminta kepada bank umum
:
Mengatur risiko – risiko dalam suatu struktur
manajemen yang terintregasi
Membangun sistem dan struktur manajemen
yang dibutuhkan dalam mencapainya
4. Struktur Manajemen Risiko
Menurut Bank Indonesia
Risiko Pasar
Risiko Kredit
Risiko Operasional
Risiko Likuiditas
Risiko Hukum
Risiko Reputasi
Risiko Strategi
Risiko Kepatuhan
5. Komite Manajemen Risiko
Bank umum harus memiliki komite manajemen
risiko dan unit manajemen risiko tugas
merekomendasikan :
Kebijakan risiko, strategi dan aplikasi
Setiap perubahan proses sebagai hasil dari
rekomendasi audit internal atau evaluasi lainnya dari
proses manajemen risiko
Penjelasan kepada Bank Indonesia dan dewan direksi
bank beberapa keputusan yang dibuat oleh bank yang
bertentangan dengan kebijakan manajemen risiko
6. Persyaratan dalam Membangun
Struktur Komite/Unit Manajemen
Risiko
Harus sesuai untuk ukuran dan komplesitas
dari risiko-risiko yang akan diambil oleh bank
Independen secara operasional dan
pelaporan dari unit bisnis
Melapor kepada anggota dari dewan direksi
bank
7. Tanggung Jawab
Komite/Unit Manajemen Risiko
1. Memantau implementasi terhadap strategi
manajemen strategi manajemen risiko
2. Memantau keseluruhan tingkatan risiko yang
dijalankan bank serta membandingkan dengan
kesediaan bank menanggung risiko
3. Memantau tingkatan risiko yang akan
dilaksanakan bank terhadap batas risiko
dirancang untuk masing-masing jenis risiko
4. Melakukan stress testing terhadap model
penilaian risiko yang digunakan
5. Melaksanakan peninjauan reguler terhadap
prosedur dan proses manajemen risiko bank
8. Tanggung Jawab
Komite/Unit Manajemen Risiko
7. Penguji proposal sebelum penerapan produk dan
jasa baru
8. Pelaksana pengujian reguler terhadap
kemampuan prediksi dari suatu model risiko bank
dibandingkan dengan hasil nyata dari proses
pengambilan risiko
9. Membuat rekomendasi kepada komite
manajemen risiko bank mengenai semua aspek
proses menejemen risiko bank
10. Melaporkan secara reguler profil risiko bank
kepada manajemen risiko dan komite risiko bank
9. Laporan Manajemen Risiko
Laporan profil resiko
Laporan produk dan jasa baru
Laporan kerugian keuangan yang signifikan
Laporan publikasi dan akuntansi
10. Prudential supervisor
Lembaga keuangan secara signifikansi harus
mengukur sendiri performa berdasarkan hasil atau
return yang ingin dicapai dan tingkat risiko yang
sanggup ditanggung dengan tujuan akhir mencapai
return yang diinginkan
Era globalisasi terus berkembang, era globalisasi ini
telah memasuki pasar uang, pasar modal, dan
pasar komoditi yang dalam penerapannya
membutuhkan suatu norma prudential yang dapat
diberlakukan secara internasional dan dapat
diimplementasikan secara konsisten pada semua
negara
11. Metode Pengukuran Standar
Sebuah standarisasi kerangka untuk pengukuran
kuantitatif risiko pasar dan kalkulasi modal mendukung
adanya kalkulasi risiko pasar yang berlaku bagi semua
bank umum
Persyaratan kecukupan modal tergantung pada :
Risiko suku bunga dan harga ekuitas pada trading
book
Risiko nilai tukar, logam barharga dan komoditas
pada seluruh aktivitas bank
12. Arsitektur Perbankan Indonesia
– API
Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari
2004 telah meluncurkan API
Suatu kerangka dasar sistem perbankan
Indonesia yang bersifat menyeluruh dan
memberikan arah, bentuk dan tatanan
industri perbankan untuk rentang waktu
lima sampai sepuluh tahun ke depan
13. Sasaran Pokok API
Menciptakan struktur perbankan domestik
yang sehat dan mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat dan mendorong
pembangunan ekonomi nasional yang
berkesinambungan
Menciptakan sistem pengaturan dan
pengawasan bank yang efektif dan mengacu
pada standar internasional
Menciptakan industri perbankan yang kuat
dan memiliki daya saing yang tinggi serta
memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko
14. Sasaran Pokok API
Menciptakan good corporate
govermence dalam rangka memperkuat
kondisi internal perbankan nasional
Mewujudkan infrastruktur yang lengkap
untuk mewujudkan terciptanya industri
perbankan yang sehat
Mewujudkan pemberdayaan dan
perlindungan konsumen jasa
perbankan
16. Proses Manajemen Risiko
Sebuah proses manajemen resiko yang berkelanjutan
dalam membantu sebuah bank dalam proses
memahami, mengelola dan mengkomunikasikan resiko
Proses manajemen risiko terdiri :
Mengidentifikasi dan menilai risiko
Menilai dan mengukur risiko
Menanggapi risiko
Komunikasi dan konsultasi
Memantau risiko dan mengkaji menejemen risiko
Mengintregrasikan hasil dari manajemen risiko ke dalam praktek di
semua level
Pendekatan, alat dan metode dari manajemen risiko ke dalam
praktek audit
Berbagai alat dan teknis dapat digunakan dalam mengelola risiko
17. Metodologi dan Alat Pada
Manajemen Risiko ; Manfaat
Menggambarkan profil risiko secara lebih transparan
dan terpadu
Mendukung pembentukan budaya risiko
Merangkai sifat dasar risiko dengan strategi dan
proses manajemen dan menunjukan hubungan yang
langsung antara risiko dengan kontrol
Memungkinkan bank untuk melakukan manajemen
proaktif sehingga mampu secara efektif mengelola
peristiwa yang akan datang yang berpotensi
menimbulkan ketidakpastian
Secara relatif mampu menanggapi perubahan
lingkungan secara cepat
18. Metodologi dan Alat Pada
Manajemen Risiko ; Manfaat
Mengidentifikasi dan mengelola risiko antar fungsi
dalam perusahaan serta menyajikan tanggapan yang
terpadu terhadap berbagai resiko ini.
Meningkatkan pengambilan keputusan untuk
menangani risiko dan menganggapi sedemikian rupa
untuk mengurangi kemungkinan hasil yang menurun
dan meningkatkan hasil yang lebih tinggi
Memudahkan manajemen untuk menyusun program
mitigasi risiko menurut prioritas risiko yang ada
Menghubungkan pertumbuhan, resiko dan imbal
hasil
Mengurangi kegiatan usaha dan kerugian yang
mendadak
19. Struktur Manajemen Risiko
Dalam Perusahaan Dan Bank
Tanggung jawab manajemen risiko
Dewan komisaris
Dewan direksi
Manajemen ; Satuan Manajemen Risiko
20. Wewenang dan Tanggung Jawab
Dewan komisaris dan Dewan direksi
Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan
manajemen risiko
Membagi tanggung jawab dari
manajemen untuk melaksanakan
kebijakan manajemen risiko.
Menetapkan jenis transaksi yang
membutuhkan persetujuan khusus
dewan komisaris
21. Wewenang dan Tanggung
Jawab Manajemen
Membuat dokumentasi strategi dan kebijakan
manajemen risiko.
Menerapkan dan mengelola manajemen risiko dalam
batasan ‘risk appetite’ bank.
Menetapkan jenis transaksi yang membutuhkan
persetujuan dari pejabat senior manajemen risiko.
Mengembangkan budaya risiko dalam bank.
Mengembangkan keahlian manajemen risiko untuk
semua personil yang terkait.
Memastikan bahwa manajemen risiko dan manajemen
bisnis beroperasi secara independen
Melakukan review secara periodik