Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Halo Guys disini saya Muhammad Nuh,
Saya berkerja di PT.Bintang Solusi Utama,
sebuah perusahaan yang bergerak pada jasa konsultan dan pelatihan
yang memiliki visi menjadi perusahaan jasa konsultasi dan pelatihan
yang unggul dan berwawasan Global"
yang bertujuan untuk membantu perusahaan anda.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Halo Guys disini saya Muhammad Nuh,
Saya berkerja di PT.Bintang Solusi Utama,
sebuah perusahaan yang bergerak pada jasa konsultan dan pelatihan
yang memiliki visi menjadi perusahaan jasa konsultasi dan pelatihan
yang unggul dan berwawasan Global"
yang bertujuan untuk membantu perusahaan anda.
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Risk Management. Universita...vanset98
Risk Management. this paper tell it more about RISK MANAGEMENT, the function of it, the advantages of it, implementation of it. this paper will help to anwer what's the risk management and all of relations.
Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko.
Risk Management ( Manajemen Risiko ) adalah suatu proses yang logis dan sistematis dalam mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mengendalikan, mengawasi, dan mengkomunikasikan risiko yang berhubungan dengan segala aktivitas, fungsi atau proses dengan tujuan perusahaan mampu meminimasi kerugian dan memaksimumkan kesempatan serta untuk meningkatkan nilai perusahaan. Implementasi dari manajemen risiko ini membantu perusahaan dalam mengidentifikasi risiko sejak awal dan membantu membuat keputusan untuk mengatasi risiko tersebut. Risk Management ( Manajemen Risiko ) menjadi bagian penting yang sebaiknya dilakukan oleh suatu perusahaan untuk terciptanya perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement). salah satu cara melakukan Risk Management ( Manajemen Risiko ) yaitu dengan identifikasi dan menganalisa risiko, dalam analisa Risiko dapat dilakukan dengan menyusun dan melakukan :
1. Risk Probability yaitu dengan menganalisa seberapa besar kemungkinan terjadi resiko
2. Likelyhood Justification, Penjelasan mengenai nilai Probability yang didapatkan.
3. Cost, Tingkat Nilai kerugian yang diderita apabila resiko benar-benar terjadi.
4. Likelyhood Cost Justification, Penjelasan mengenai nilai cost yang didapatkan/diperoleh
5. Risk Exposure, Risk Exposure akan didapatkan dengan mengalikan probabilitas & cost dari masing-masing resiko.
Untuk Konsultasi Risk Management ( Manajemen Resiko) hub:
Yoyo Subagyo / HP. 08159767636
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Strategic Implementation from sho...parluhutan silitonga
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Strategic Implementation from short term strategy, functional level and tactic ” Universitas Mercu Buana, 2018
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Tipe-tipe strategi, bentuk strategi...parluhutan silitonga
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi strategi Universitas Mercubuana, 2018
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Mampu melakukan scanning Lingkung...parluhutan silitonga
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Mampu melakukan scanning Lingkungan dan analisisnya serta analisis lingkungan eksternal. Universitas Mercu Buana, 2018
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Vision and Company Mission, Longte...parluhutan silitonga
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Vision and Company Mission, Longterm objective, Corporate Culture, Corporate Governance dan The Agency Theory Universitas Mercu Buana, 2018
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Management ” Universitas Mercu Buana, 2017
1. Pengertian Risk Management
Risk Management / Manajemen Resiko adalah sebuah cara yang sistematis dalam memandang
sebuah resiko dan menentukan dengan tepat penanganan resiko tersebut. Ini merupakan sebuah sarana
untuk mengidentifikasi sumber dari resiko dan ketidakpastian, dan memperkirakan dampak yang
ditimbulkan dan mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko.
Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari
resiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko
tertentu.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen resiko adalah untuk mengurangi resiko yang berbeda-beda
yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal
ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, manusia, teknologi, dan
politik.
Resiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
Resiko Spekulatif (Business Risk) :
Yaitu suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat
memberikan kerugian.
Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Resiko yang
dihadapi seperti ini adalah resiko spekulatif.
Resiko Murni (Pure Risk) :
Yaitu sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin
menguntungkan.
Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka perusahaan
tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan
demikian, kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada
kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu.
Fungsi Manajemen Resiko
Fungsi manajemen resiko sering diterjemahkan dalam tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian:
a. Perencanaan
Perencanaan manajemen resiko dapat dimulai dengan menetapkan visi, misi, tujuan yang berkaitan
dengan manajemen resiko. Kemudian, perencanaan manajemen resiko dapat dilanjutkan dengan
penetapan target, kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan manajemen resiko. Akan lebih baik
2. lagi jika visi, misi, kebijakan, dan prosedur tersebut dituangkan secara tertulis untuk memudahkan
pengarahan, sekaligus menegaskan dukungan manajemen terhadap program manajemen resiko.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan manajemen resiko meliputi aktivitas operasional yang berkaitan dengan manajemen risiko
.Proses identifikasi dan pengukuran resiko diteruskan dengan manajemen (pengelolaan) risiko yang
merupakan aktivitas operasional yang utama dari manajemen resiko.
1) Identifikasi resiko
dilakukan untuk mengidentifikasi resiko-resiko yang dihadapi oleh organisasi
2) Evaluasi dan pengukuran resiko
Tujuan evaluasi resiko adalah memahami karakteristik resiko dengan lebih baik.
3) Pengelolaan Resiko
Resiko harus dikelola karena jika organisasi gagal mengelola konsekuensi yang diterima cukup besar.
Berbagai cara pengelolaan resiko adalah sebagai berikut:
a) Penghindaran
Cara paling mudah dan aman untuk mengelola resiko adalah menghindar. Akan tetapi, cara semacam itu
tidak optimal.
b) Ditahan (Retention)
Dalam beberapa situasi, lebih baik jika kita menghadapi sendiri resiko tersebut
c) Diversifikasi
Berarti menyebar eksposur yang kita miliki sehingga tidak terkonsentrasi pada satu atau dua eksposur
saja.
d) Transfer resiko
Yaitu keputusan mengalihkan risiko dengan cara mengalihkan risiko yang diterima tersebut ke tempat
lain sebagian. Jika tidak ingin menanggung risiko tertentu, kita dapat mentransfer risiko tersebut kepada
pihak lain yang lebih mampu menghadapi risiko tersebut.
e) Pengendalian Resiko
Yaitu upaya mencegah atau menurunkan probabilitas terjadinya resiko atau kejadian yang tidak kita
inginkan. Keputusan mengontrol risiko adalah dengan cara melakukan kebijakan antisipasi terhadap
timbulnya risiko sebelum resiko itu terjadi
f) Pendanaan Resiko
Yaitu upaya untuk “mendanai” kerugian yang terjadi jika suatu resiko muncul. Keputusan pendanaan
resiko menyangkut penyediaan sejumlah dana sebagai cadangan untuk mengantisipasi timbulnya resiko
pada kemudian hari, seperti perubahan nilai tukar dolar terhadap mata uang domestik dipasaran.
c. Pengendalian
Meliputi evaluasi secara periodik pelaksanaan manajemen resiko, outputpelaporan yang dihasilkan oleh
manajemen risiko dan umpan balik
Manfaat Manajemen Resiko :
3. Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah-masalah yang rumit.
Memudahkan estimasi biaya..
Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan dalam cara yang benar.
Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian dalam
keadaan yang nyata.
Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak informasi yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.
Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan.
Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah.
Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.
Manfaat Manajemen Resiko yang diberikan terhadap perusahaan dibagi dalam 5 kategori utama yaitu :
Manajemen resiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan.
Manajemen resiko menunjang secara langsung peningkatan laba.
Manajemen resiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.
Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap risiko
murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.
Manajemen risiko melindungi perusahaan dari resiko murni, dan karena kreditur pelanggan dan
pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong
meningkatkan public image.
Sasaran yang akan dicapai Manajemen Resiko antara lain :
Survival
Memperkecil biaya
Menstabilkan pendapatan perusahaan
Memperkecil atau meniadakan gangguan operasi perusahaan
Melanjutkan pertumbuhan perusahaan
Merumuskan tanggung jawab social perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat.
Tujuan Manajemen Resiko
Ada beberapa yang menjadi tujuan dalam penerapan manajemen resiko yang diyakini mampu untuk :
4. a. memastikan resiko-resiko yang ada diperusahaan telah identifikasi dan dinilai, serta telah dibuatkan
rencana tindakan untuk meminimalisasi dampak dan kemungkinan terjadinya.
b. memastikan bahwa rencana tindakan telah dilaksanakan secara efektif dan dapat meminimalisasi
dampak dan kemungkinan terjadinya resiko.
c. meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen karena semua resiko yang dapat menghambat
proses perusahaan telah diidentifikasikan dengan baik, termasuk cara untuk mengatasi gangguan
kelancaran proses perusahaan telah diantisipasi sebelumnya sehingga jika gangguan tersebut terjadi,
perushaan telah siap untuk menanganinya dengan baik.
d. membantu manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi
mengenai resiko-resiko yang ada di perusahaan, baik resiko strategis maupun kegiatan fungsi-
fungsi/proses bisnis di unit kerja.
e. lebih memberikan jaminan yang wajar atas pencapaian sasaran perusahaan karena terselenggaranya
manajemen yang lebih efektif dan efisien, hubungan dengan pemangku kepentingan yang semakin
membaik, kemampuan menangani resiko perusahaan yang juga meningkat, termasuk resiko kepatuhan
dan hukuman.
Dalam praktiknya tujuan sebelum terjadinya resiko antara lain adalah mengetahui:
a. hal-hal yang bersifat ekonomis
b. hal-hal yang bersifat non ekonomis
c. kewajiban pihak ke-3/ diluar perusahaan.
Adapun tujuan sesudah terjadinya resiko, yaitu:
a. menyelamatkan operasi perusahaan
b. menjalankan operasi perusahaan sehingga tetap berlanjut.
c. mencegah agar pendapatan peusahaan tetap mengalir.
d. pertumbuhan usaha bagi perusahaan yang sedang melakukan pengembangan usaha tetap berlanjut.
e. tanggung jawab sosial perusahaan.
Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_resiko
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/manajemen-resiko-definisi-dan-manfaat.html
http://nightshin12.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-risk-management.html
http://makalah-xyz.blogspot.co.id/2017/11/konsep-pengertian-tujuan-dan-fungsi.html
5. Quiz pertemuan 10 :
Pengertian Risk Management
Risk Management / Manajemen Resiko adalah sebuah cara yang sistematis dalam
memandang sebuah resiko dan menentukan dengan tepat penanganan resiko tersebut. Ini
merupakan sebuah sarana untuk mengidentifikasi sumber dari resiko dan ketidakpastian, dan
memperkirakan dampak yang ditimbulkan dan mengembangkan respon yang harus dilakukan
untuk menanggapi resiko.
Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain,
menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi resiko tertentu.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen resiko adalah untuk mengurangi resiko yang
berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima
oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan,
manusia, teknologi, dan politik.
Resiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
Resiko Spekulatif (Business Risk) :
Yaitu suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga
dapat memberikan kerugian.
Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Resiko
yang dihadapi seperti ini adalah resiko spekulatif.
Resiko Murni (Pure Risk) :
Yaitu sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak
mungkin menguntungkan.
Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka perusahaan
tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran.
Dengan demikian, kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan,
kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu.
Fungsi Manajemen Resiko
Fungsi manajemen resiko sering diterjemahkan dalam tiga langkah, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian:
a. Perencanaan
6. Perencanaan manajemen resiko dapat dimulai dengan menetapkan visi, misi, tujuan yang
berkaitan dengan manajemen resiko. Kemudian, perencanaan manajemen resiko dapat
dilanjutkan dengan penetapan target, kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan manajemen
resiko. Akan lebih baik lagi jika visi, misi, kebijakan, dan prosedur tersebut dituangkan secara
tertulis untuk memudahkan pengarahan, sekaligus menegaskan dukungan manajemen terhadap
program manajemen resiko.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan manajemen resiko meliputi aktivitas operasional yang berkaitan dengan manajemen
risiko .Proses identifikasi dan pengukuran resiko diteruskan dengan manajemen (pengelolaan)
risiko yang merupakan aktivitas operasional yang utama dari manajemen resiko.
1) Identifikasi resiko
dilakukan untuk mengidentifikasi resiko-resiko yang dihadapi oleh organisasi
2) Evaluasi dan pengukuran resiko
Tujuan evaluasi resiko adalah memahami karakteristik resiko dengan lebih baik.
3) Pengelolaan Resiko
Resiko harus dikelola karena jika organisasi gagal mengelola konsekuensi yang diterima cukup
besar.
Berbagai cara pengelolaan resiko adalah sebagai berikut:
a) Penghindaran
Cara paling mudah dan aman untuk mengelola resiko adalah menghindar. Akan tetapi, cara
semacam itu tidak optimal.
b) Ditahan (Retention)
Dalam beberapa situasi, lebih baik jika kita menghadapi sendiri resiko tersebut
c) Diversifikasi
Berarti menyebar eksposur yang kita miliki sehingga tidak terkonsentrasi pada satu atau dua
eksposur saja.
d) Transfer resiko
Yaitu keputusan mengalihkan risiko dengan cara mengalihkan risiko yang diterima tersebut ke
tempat lain sebagian. Jika tidak ingin menanggung risiko tertentu, kita dapat mentransfer risiko
tersebut kepada pihak lain yang lebih mampu menghadapi risiko tersebut.
e) Pengendalian Resiko
Yaitu upaya mencegah atau menurunkan probabilitas terjadinya resiko atau kejadian yang tidak
kita inginkan. Keputusan mengontrol risiko adalah dengan cara melakukan kebijakan antisipasi
terhadap timbulnya risiko sebelum resiko itu terjadi
f) Pendanaan Resiko
Yaitu upaya untuk “mendanai” kerugian yang terjadi jika suatu resiko muncul. Keputusan
pendanaan resiko menyangkut penyediaan sejumlah dana sebagai cadangan untuk
mengantisipasi timbulnya resiko pada kemudian hari, seperti perubahan nilai tukar dolar
7. terhadap mata uang domestik dipasaran.
c. Pengendalian
Meliputi evaluasi secara periodik pelaksanaan manajemen resiko, outputpelaporan yang
dihasilkan oleh manajemen risiko dan umpan balik
Manfaat Manajemen Resiko :
Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah-masalah yang rumit.
Memudahkan estimasi biaya..
Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan dalam cara
yang benar.
Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian
dalam keadaan yang nyata.
Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak informasi
yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.
Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan.
Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah.
Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.
Manfaat Manajemen Resiko yang diberikan terhadap perusahaan dibagi dalam 5 kategori utama
yaitu :
Manajemen resiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan.
Manajemen resiko menunjang secara langsung peningkatan laba.
Manajemen resiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.
Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan
terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.
Manajemen risiko melindungi perusahaan dari resiko murni, dan karena kreditur pelanggan
dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung
menolong meningkatkan public image.
Sasaran yang akan dicapai Manajemen Resiko antara lain :
Survival
Memperkecil biaya
Menstabilkan pendapatan perusahaan
Memperkecil atau meniadakan gangguan operasi perusahaan
Melanjutkan pertumbuhan perusahaan
Merumuskan tanggung jawab social perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat.
8. Tujuan Manajemen Resiko
Ada beberapa yang menjadi tujuan dalam penerapan manajemen resiko yang diyakini mampu
untuk :
a. memastikan resiko-resiko yang ada diperusahaan telah identifikasi dan dinilai, serta telah
dibuatkan rencana tindakan untuk meminimalisasi dampak dan kemungkinan terjadinya.
b. memastikan bahwa rencana tindakan telah dilaksanakan secara efektif dan dapat
meminimalisasi dampak dan kemungkinan terjadinya resiko.
c. meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen karena semua resiko yang dapat
menghambat proses perusahaan telah diidentifikasikan dengan baik, termasuk cara untuk
mengatasi gangguan kelancaran proses perusahaan telah diantisipasi sebelumnya sehingga jika
gangguan tersebut terjadi, perushaan telah siap untuk menanganinya dengan baik.
d. membantu manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan dengan menyediakan
informasi mengenai resiko-resiko yang ada di perusahaan, baik resiko strategis maupun kegiatan
fungsi-fungsi/proses
bisnis di unit kerja.
e. lebih memberikan jaminan yang wajar atas pencapaian sasaran perusahaan karena
terselenggaranya manajemen yang lebih efektif dan efisien, hubungan dengan pemangku
kepentingan yang semakin membaik, kemampuan menangani resiko perusahaan yang juga
meningkat, termasuk resiko kepatuhan dan hukuman.
Dalam praktiknya tujuan sebelum terjadinya resiko antara lain adalah mengetahui:
a. hal-hal yang bersifat ekonomis
b. hal-hal yang bersifat non ekonomis
c. kewajiban pihak ke-3/ diluar perusahaan.
Adapun tujuan sesudah terjadinya resiko, yaitu:
a. menyelamatkan operasi perusahaan
b. menjalankan operasi perusahaan sehingga tetap berlanjut.
c. mencegah agar pendapatan peusahaan tetap mengalir.
d. pertumbuhan usaha bagi perusahaan yang sedang melakukan pengembangan usaha tetap
berlanjut.
e. tanggung jawab sosial perusahaan.