SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
MANAJEMEN HUBUNGAN MADRASAH DENGAN MASYARAKAT
DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
M A K A L A H
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Manajemen Pendidikan Islam”
Dosen Pengampu :
Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Oleh :
Ferry Lovita
(20164711146)
PAI – SMT 2
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
CABANG CAMPURDARAT
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MUHAMMADIYAH
TULUNGAGUNG
Pebruari 2017
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.
Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini
banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala
hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIM) Tulungagung Bapak Nurul Amin
M.Ag
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan
makalah ini Bapak Dr. Afiful Ikhwan,M.Pd.I
3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo'a
dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi
amal soleh di mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif,
sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya kami tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan
kami dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh pembaca.
Amin Yaa Robbal 'Alamin.
(PENYUSUN)
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………i
Kata Pengantar………………………………………………………………...…ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................….. 1
A. Latar Belakang..................................................................................….. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................…...2
C.Tujuan Masalah.................................................................................…...2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dari managemen…………………………………………...3
B. Pengertian managemen hubungan madrasah dengan masyarakat…….3
C. Perlunya hubungan madrasah dengan masyarakat………………........3
D. Jenis-jenis hubungan madrasah dengan masyarakat………………….4
E. Prinsip-prinsip hubungan madrasah dengan masyarakat……………..7
F. Tehnik-tehnik hubungan madrasah dengan masyarakat……………...8
G. Tujuan dan manfaat adanya hubungan madrasah dengan masyarakat.11
H. Faktor yang mempengaruhi manajemen hubungan madrasah dengan
masyarakat……………………………………………………………12
BAB III PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………........16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................….18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah/madrasah sebagai lembaga pendidikan formal yang mempunyai
manajemen tersendiri dalam pengelolaan pendidikan, keberadaannya menjadi
semakin dibutuhkan. Karenanya kerjasama antara masyarakat dengan lembaga
harus dikembangkan secara sinergis, mengingat adanya kepentingan dan cita-
cita yang sama yakni menyelamatkan dan mencerahkan generasi masa depan
dan bangsa. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kebutuhan
mutlak, terutama dalam menghadapi perubahan dan perkembangan yang pesat
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sekolah merupakan suatu sistem sosial yang memperoleh input sumber
daya (sumber daya manusia, siswa financial dan lain-lain) dari lingkungan
yang selanjutnya diproses di sekolah dan akhirnya menghasilkan output yang
akan dikembalikan ke masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah
merupakan organisasi yang tidak dapat berdiri sendiri, tidak dapat berkembang
dan mencapai kemajuan tanpa keterlibatan dari lingkungan. Sekolah
merupakan organisasi yang tidak terpisahkan dari lingkungan masyarakat.
Sekolah merupakan suatu organisasi, bahwa organisasi memperoleh input dari
lingkungan, melakukan proses transformasi kemudian menghasilkan output.
Model sistem seperti ini merupakan model sisetm terbuka yang memandang
organisasi tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan tetapi juga tergantung
pada organisasi itu sendiri.
Membangun partisipasi masyarakat terhadap sekolah/madrasah telah
memberikan bukti bahwa peran serta masyarakat secara sadar dan aktif dengan
penuh pengorbanan akan memberikan perubahan besar terhadap
sekolah/madrasah. Jika dilihat dari sisi maknanya, hubungan masyarakat
dengan sekolah merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dengan
publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan
2
manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerjasama serta pemenuhan
kepentingan bersama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari managemen?
2. Apa pengertian managemen hubungan madrasah dengan masyarakat?
3. Apa perlunya hubungan madrasah dengan masyarakat?
4. Sebutkan jenis-jenis hubungan madrasah dengan masyarakat?
5. Apa saja prinsip-prinsip hubungan madrasah dengan masyarakat?
6. Apa saja tehnik-tehnik hubungan madrasah dengan masyarakat?
7. Apa tujuan dan manfaat adanya hubungan madrasah dengan masyarakat?
8. Faktor apa saja yang mempengaruhi hubungan madrasah dengan
masyarakat?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui arti dari managemen
2. Untuk mengetahui pengertian managemen hubungan madrasah dengan
masyarakat
3. Untuk mengetahui perlunya hubungan madrasah dengan masyarakat
4. Untuk mengetahui jenis-jenis hubungan madrasah dengan masyarakat
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip hubungan madrasah dengan masyarakat
6. Untuk mengetahui tehnik-tehnik hubungan madrasah dengan masyarakat
7. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat adanya hubungan madrasah dengan
masyarakat
8. Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi hubungan madrasah
dengan masyarakat
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Managemen
Dalam Kamus Ilmiah Populer memberikan makna manajemen
sebagai pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan penggunaan
sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang digunakan.1
Manajemen adalah proses atau kegiatan satu orang atau lebih yang
memanfaatkan sumber daya yang ada untuk memperoleh hasil melalui
kegiatan bersama dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.2
Menurut Sukanto Reksohadipprodjo, Manajemen adalah suatu
usaha, merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkordinir serta
mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi
secara efektif dan efisien.
B. Pengertian Managemen Hubungan Madrasah dengan Masyarakat
Manajemen hubungan sekolah/madrasah dengan masyarakat
merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu
untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya, serta dari
publik pada khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah/pendidikan
semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.3
C. Hubungan Madrasah dengan Masyarakat
Dalam mewujudkan visi dan misi madrasah sesuai dengan
paradigma baru manajemen pendidikan, maka diperlukan revitalisasi
hubungan madrasah dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Hal ini
penting karena madrasah memerlukan masukan dari masyarakat dalam
1 Prus A. Partanto dan M. Dahlan Al Bary, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya:
Arloka, 1994), hlm. 434
2 Arsyad Azhar, Pokok-pokok Manajemen,(Yogykarta: Pustaka Pelajar, 2002),
hlm. 4
3 Suryosubroto,op.cit., hlm. 155
4
menyusun program yang relevan, sekaligus memerlukan dukungan dalam
melaksanakan program tersebut.
Hubungan madrasah dengan masyarakat dimaksudkan untuk :
1. Mengembangkan pemahaman masyarakat terhadap madrasah
2. Menilai program madrasah
3. Mempersatukan orang tua murid dan guru dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan peserta didik
4. Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan madrasah
dalam era globalisasi
5. Membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap
madrasah
6. Memberitahu masyarakat tentang pekerjaan madrasah
7. Mengerahkan dukungan dan bantuan bagi pemeliharaan dan
peningkatan program madrasah
D. Jenis-Jenis Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat digolongkan menjadi
tiga jenis hubungan, yaitu; hubungan edukatif, hubungan kultural, dan
hubungan institusional.4
1. Hubungan Edukatif
Hubungan edukatif adalah hubungan kerja sama antara sekolah
dan masyarakat khususnya orang tua siswa dalam hal mendidik
siswa tersebut. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi
perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat
mengakibatkan keraguan pendirian dan sikap pada diri siswa. Antara
sekolah yang diwakili guru dan orang tua tidak saling berbeda dan
berselisih paham, baik tentang norma-norma etika maupun norma-
norma sosial yang hendak ditanamkan kepada siswa. Juga kerja
sama dalam usaha pemenuhan fasilitas yang diperlukan untuk
belajar baik di sekolah maupun di rumah, pemecahan masalah yang
menyangkut kesulitan belajar maupun kenakalan anak-anak.5
4 Ibid,h.195
5 Ibid,h. 196
5
Pelaksanaan program-program sekolah memerlukan
partisipasi masyarakat dan orang tua peserta didik. Masyarakat dan
orang tua tidak hanya mendukung melalui bantuan keuangan, tetapi
melalui komite madrasah dan dewan pendidikan merumuskan serta
mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan
kualitas sekolah. Masyarakat dan orang tua menjalin kerja sama
untuk memberikan bantuan dan pemikiran serta menjadi nara
sumber pada berbagai kegiatan peningkatan kualitas pembelajaran
di sekolah6 Masyarakat dan orang tua juga secara aktif terlibat dalam
proses kontrol kualitas hasil belajar siswa dan pengelolaan sekolah
secara umum.7
Hubungan ini dapat direalisasikan antara lain dalam bentuk
komite sekolah. Dalam sistem Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS)/Manajemen Berbasis Madrasah (MBM), semua kebijakan
dan program sekolah ditetapkan oleh komite sekolah yang
merupakan lembaga yang ditetapkan berdasarkan musyawarah dari
para anggota yang terdiri dari wakil pejabat pendidikan daerah,
kepala madrasah, perwakilan guru, perwakilan orang tua/wali siswa,
perwakilan tokoh masyarakat setempat, pengusaha dan pejabat
daerah di mana sekolah itu berada. Komite sekolah inilah yang
sangat berperan menetapkan segala kebijakan berdasarkan
ketentuan-ketentuan tentang pendidikan yang berlaku di daerah
mana sekolah itu berada. Hubungan ini bisa pula direalisasikan
dalam bentuk hubungan individual, yaitu dengan melakukan
kunjungan oleh guru ke rumah orang tua siswa atau sebaliknya. Atau
dapat pula dalam bentuk pertemuan antara guru-guru dengan para
orang tua siswa per kelas untuk mengadakan dialog terbuka
mengenai permasalahan pendidikan yang sedang dihadapi baik di
sekolah maupun dalam keluarga berikut cara mengatasinya.
6
HusniarArsyuddin (ed.), Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren,(Jakarta:
Proyek Peningkatan Pondok Pesantren Tahun Anggaran, 2001. Direktorat Pembinaan Perguruan
Agama Islam, Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama, 2001). hlm. 16
7 Ibid, h. 96
6
2.Hubungan Kultural
Yang dimaksud dengan hubungan kultural adalah usaha
kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan
adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan
masyarakat di mana sekolah itu berada. Hal ini berkaitan dengan
keberadaan sekolah sebagai lembaga yang diharapkan dapat
menjadi barometer bagi maju mundurnya kehidupan, cara berpikir,
kepercayaan, kesenian, adat istiadat dan sebagainya dari masyarakat
lingkungan sekolah tersebut. Bahkan sekolah diharapkan menjadi
tempat terpencarnya norma-norma kehidupan seperti norma agama,
etika, sosial, estetika dan sebagainya.
Untuk itu diperlukan adanya hubungan kerja sama yang
fungsional antara kehidupan sekolah dan masyarakat. Kegiatan-
kegiatan kurikulum sekolah pun sedapat mungkin disesuaikan
dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat.
Demikian pula dengan pemilihan bahan pengajaran dan metode-
metode yang digunakan.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan hubungan kerja sama
ini, sekolah dianjurkan untuk mengerahkan siswanya untuk
membantu kegiatan-kegiatan sosial yang diadakan masyarakat.
Seperti gotong royong bersama warga setempat dalam
pembangunan jalan, perbaikan irigasi, penyelenggaraan perayaan
hari besar nasional dan keagamaan, maupun dengan pementasan
kesenian daerah. Sekolah juga diharuskan membantu menyediakan
ruangan untuk kepentingan rapat-rapat, perayaan-perayaan, dan
kelompok-kelompok belajar yang ada di masyarakat di sekitar
sekolah tersebut. Kegiatan-kegiatan seperti ini mengandung
pendidikan terhadap siswa untuk berpartisipasi dan turut
bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungannya.8
2. Hubungan Institusional
8 M. Ngalim Purwanto, op.cit., hlm. 195
7
Hubungan institusional merupakan hubungan kerja sama antara
sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi
lainnya baik pemerintah maupun swasta, seperti hubungan kerja
sama antara sekolah dengan sekolah lainnya, antara sekolah dengan
kepala pemerintahan setempat, atau dengan perusahaan swasta dan
organisasi kemasyarakatan tertentu.9
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mendidik anak-
anak yang nantinya akan hidup sebagai anggota masyarakat yang
terdiri dari berbagai macam golongan, status sosial dan pekerjaan
sangat membutuhkan adanya hubungan kerja sama seperti ini.
Dengan adanya hubungan kerja sama ini, sekolah dapat meminta
bantuan dari lembaga-lembaga tersebut baik berupa tenaga pengajar,
pemberian ceramah tentang hal-hal yang berkaitan dengan
pengadaan dan pengembangan kurikulum, maupun bantuan berupa
fasilitas dan alat-alat yang diperlukan bagi kelancaran pelaksanaan
program sekolah.
Realisasi hubungan kerja sama ini seperti kerja sama sekolah
dengan instansi kesehatan dalam penyelenggaraan Unit Kesehatan
Sekolah, kerja sama dengan pihak kepolisian dalam memberikan
penyuluhan-penyuluhan tentang penyakit masyarakat, kerja sama
dengan organisasi kepemudaan seperti Pramuka dalam usaha
mengembangkan minat dan bakat siswa, dan lain-lain.
Dengan dilaksanakannya ketiga jenis hubungan sekolah
dengan masyarakat tersebut, diharapkan sekolah tidak lagi selalu
ketinggalan dengan perubahan dan tuntutan masyarakat yang selalu
berkembang.
E. Prinsip-prinsip Hubungan Madrasah dengan Masyarakat
Berkaitan dengan sekolah/madrasah, maka prinsip-prinsip yang harus
diperhatikan sebagai berikut:
a) Prinsip Otoritas.
9 Ibid,h. 198
8
Kepala sekolah memiliki peran utama dan tanggungjawab
dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi seluruh program.
b) Prinsip Kesederhanaan.
Program-program hubungan sekolah/madrasah dengan
masyarakat disusun dan harus dilaksanakan dengan sederhana,
jelas dan realistis sesuai dengan kondisi masyarakat, jangan
berlebihan.
c) Prinsip Kejujuran.
Kejujuran merupakan unsur terpenting dan bahkan wajib
diterapkan dalam organisasi, sekali terdapatinformasiyang tidak
benar kepada masyarakat maka loyalitas masyarakat akan menurun
drastis dan bahkan hilang sama sekali.
d) Prinsip Ketepatan.
Segala sesuatu yang akan disampaikan pihak sekolah kepada
masyarakat harus memperhatikan ketepatannya, baik isi, waktu,
tempat serta tujuan akan dicapainya.
F. Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Ada sejumlah tehnik yang dapat diterapkan lembaga pendidikan,
tehnik-tehnik tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu tehnik
tertulis, tehnik lisan, dan tehnik peragaan, tehnik elektronik.
1. Teknik Tertulis
Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara
tertulis, cara tertulis yang dapat digunakan meliputi:
a. Buku kecil pada permulaan tahun ajaran
Buku kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya
dijelaskan tentang tata tertib, syarat-syarat masuk, hari-hari libur,
hari-hari efektif. Kemudian buku kecil ini dibagikan kepada
orang tua murid, hal ini biasanya dilaksanakan di taman kanak-
kanak (TK).
b. Pamflet
Pamflet merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang
sejarah lembaga pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang
9
tersedia, dan kegiatan belajar. Pamflet ini selain di bagikan ke
wali murid juga biasanya di sebarkan ke masyarakat umum,
selain untuk menumbuhkan pengertian masyarakat juga sekaligus
untuk promosi lembaga.10
c. Berita kegiatan murid
Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada selebaran
kertas yang berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan
yang dilakukan di sekolah atau pesantren. Dengan membacanya
orang tua murid mengetahui apa yang terjadi di lembaga
pendidikan tersebut, khususnya kegiatan yang dilakukan murid.
d. Catatan berita gembira
Tehnik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan
murid, keduanya sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua.
Hanya saja catatan berita gembira ini berisi tentang keberhasilan
seorang murid. Berita tersebut ditulis di selebaran kertas dan
disampaikan kepada wali murid atau bahkan disebarkan ke
masyarakat.
e. Buku kecil tentang cara membimbing anak
Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis
dengan orang tua, kepala sekolah atau guru dapat membuat
sebuah buku kecil yang sederhana yang berisi tentang cara
membimbing anak yang efektif, kemudian buku tersebut
diberikan kepada orang tua murid.11
2. Teknik Lisan
Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga lisan,
yaitu:
a. Kunjungan rumah
Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat,
pihak sekolah dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali
10 Indrafachrudi, Soekarto, Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dengan Orang tua Murid
dan Masyarakat, (Malang: IKIP, 1994), hlm. 28
11 Ibrahim Bafadhol, Dasar-dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-kanak,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 63
10
murid, warga atupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan
rumah ini guru akan mengetahui masalah anak dirumahnya.
Apabila setiap anak diketahui problemnya secara totalitas, maka
program pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk
disesuaikan dengan minatnya. Hal ini akan memperlancar
mancapai tujuan program pendidikan sekolah tersebut.12
b. Panggilan orang tua
Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak sekolah
sesekali juga memanggil orang tua murid datang ke sekolah.
Setelah datang, mereka diberi penjelasan tentang perkembangan
pendidikan di lembaga tersebut. Mereka juga perlu diberi
penjelasan khusus tentang perkembangan pendidikan anaknya.
c. Pertemuan
Dengan tehnik ini berarti sekolah mengundang masyarakat
dalam acara pertemuan khusus untuk membicarakan masalah atau
hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini sebaiknya
diadakan pada waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh semua
pihak yang diundang. Sebelum pertemuan dimulai acaranya
disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam setiap akan
mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia
penyelenggara.
3. Teknik Peragaan
Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan
dengan cara mengundang masyarakat melihat peragaan yang
diselenggarakan sekolah. Peragaan yang diselenggarakan biasanya
berupa pameran keberhasilan murid. Misalkan di TK menampilkan
anak-anak bernyanyi, membaca puisi, atau biasanya di pesantren
ketika mengadakan pengajian ditampilkan santri-santri yang hafal
nadhom alfiyah. Pada kesempatan itu kepala sekolah atau guru atau
juga pengasuh kalau di pondok pesantren dapat menyampaikan
program-program peningkatan mutu pendidikan dan juga masalah
12 Indrafachrud, op cit., hlm. 69
11
atau hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan program-
program itu.13
4. Teknik Elektronik
Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam
mengakrabkan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat
pihak sekolah dapat menggunakan sarana elektronik, misalkan
dengan telpon, televisi, ataupun radio, sekaligus sebagai sarana
untuk promosi pendidikan.
G. Tujuan dan Manfaat Hubungan Madrasah dengan Masyarakat
M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Administrasi dan Supervisi
Pendidikan mengemukakan bahwa: “tujuan hubungan sekolah dengan
masyarakat dapat ditinjau dari sudut kepentingan sekolah dan kepentingan
masyarakat itu sendiri”.14
Dari sudut kepentingan sekolah, hubungan sekolah dengan masyarakat
bertujuan untuk:
1. Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
2. Meningkatkan mutu pendidikan
3. Memperlancar proses belajar mengajar.
4. Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan
dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.15
Sedangkan jika ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, maka tujuan
hubungan sekolah dengan masyarakat adalah:
1. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
terutama dalam bidang mental-spiritual.
2. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi masyarakat.
3. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan
masyarakat.
13 Ibrahim Bafadhol, op. cit., hlm. 69
14 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1987), hlm. 189
15 Ibid, h. 190
12
4. Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin
meningkat kemampuannya.16
Di samping tujuan-tujuan seperti di atas, ada pula beberapa tujuan lain
dari hubungan sekolah dengan masyarakat, yaitu:
1. Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat.
2. Mendapatkan dukungan dan bantuan moril maupun finansial
yang diperlukan bagi pengembangan sekolah.
3. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan
pelaksanaan program sekolah.
4. Memperkaya atau memperluas program sekolah sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat.
5. Mengembangkan kerja sama yang lebih erat antara keluarga
dan sekolah dalam mendidik anak-anak.
Menurut Elsbree dan McNally, berbagai tujuan hubungan sekolah
dengan masyarakat seperti disebutkan di atas dapat dikelompokkan secara
garis besar menjadi tiga tujuan pokok yaitu:
1. Untuk mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan anak-
anak.
2. Untuk mempertinggi tujuan-tujuan dan mutu kehidupaan
masyarakat.
3. Untuk mengembangkan pengertian, antusiasme masyarakat
dalam membantu pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah17
H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Hubungan Madrasah
dengan Masyarakat
1. Tenaga Pelaksana
Sesuai dengan konsep otonomi sekolah, kepala sekolah memiliki
kekuasaan yang lebih besar untuk mengambil keputusan berkaitan
dengan sistem administrasi pendidikan. Meski demikian, dalam
pengambilan keputusan perlu dilaksanakan secara demokratis, antara
16 Ibid,h. 192
17 Ibid,h. 195
13
lain dengan melibatkan semua pihak khususnya guru dan orang tua
peserta didik,membentuk pengambil keputusan dalam hal-hal yang
relevan dengan tugasnya,serta menjamin kerja sama dengan masyarakat
dan dunia kerja.18
Sebagai ujung tombak pelaksanaan hubungan sekolah dengan
masyarakat, kepala sekolah harus dapat menggerakkan seluruh
komponen administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat untuk
mengidentifikasi berbagai permasalahan yang sedang dihadapi sekolah,
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan masyarakat, untuk kemudian
bersama-sama mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.
2. Media Informasi
Dalam pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, perlu
adanya informasi yang jelas tentang program pendidikan dan lainnya
yang netral dan transparan, karena dari informasi tersebut seseorang
akan mengetahui kondisi sekolah. Informasi ini diperlukan untuk
keperluan monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas sekolah. Informasi
yang amat penting untuk dimiliki sekolah, antara lain berkenaan dengan
kemampuan guru, prestasi peserta didik, alumni madrasah, kepuasan
orang tua dan peserta didik, serta visi dan misi madrasah.19
Ada beberapa media informasi yang dapat digunakan dalam
hubungan sekolah dengan masyarakat yang secara umum terbagi
menjadi dua, yaitu media langsung dan media tidak langsung.
Yang tergolong media langsung adalah seperti:
a. Rapat-rapat formal dalam rangka membahas program sekolah
dalam upaya peningkatan kegiatan dan peningkatan mutu
pendidikan yang diselenggarakan sekolah dan anggota komite
sekolah.
b. Pekan pendidikan.
c. Peringatan hari ulang tahun sekolah.
18 Taufiq dahlan (ed), Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, (Jakarta: Departemen
Agama RI, Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2003), hlm. 18
19 Taufiq dahlan (ed), Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, (Jakarta: Departemen Agama RI,
Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2003), hlm. 18
14
d. Kunjungan guru ke rumah siswa atau kunjungan orang tua siswa
ke sekolah.
Sedangkan yang termasuk media tidak langsung adalah media tanpa
tatap muka, yaitu bisa berupa:
a. Media cetak seperti buletin atau majalah sekolah, koran, brosur
dan lain-lain.
b. Media elektronik seperti telepon, siaran radio dan televisi,
video dan lain-lain.
3. Lingkungan
Masyarakat merupakan lingkungan sosial yang memiliki
pengaruh terhadap sikap dan cara-cara kerja para karyawan, guru-
guru, bahkan kepala sekolah sebagai tenaga pelaksana dalam
administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat. Karena itu perlu
dipelajari ciri-ciri dan sifat-sifat masyarakat di lingkungan sekolah
tersebut.
Isi lingkungan sosial dapat dikelompokkan menjadi empat
kategori yang satu sama lain saling berkaitan, yaitu:
a. Fisik, teknologi, dan sumber daya manusia (physical,
technological, and human resources)
b. Sistem hubungan keluarga dalam masyarakat (relational
system in the community)
c. Jaringan-jaringan organisasi (the network of organizations)
d. Cara-cara berpikir, kepercayaan dan nilai-nilai (pattern of
thought, belief, and values) yang ada dan dianut oleh anggota
masyarakat.20
Untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam
rangka hubungan sekolah dengan masyarakat dengan lebih efektif,
maka kepala sekolah dan para guru perlu memahami dan
mempelajari keempat isi lingkungan sosial tersebut pada lingkungan
masyarakat di mana sekolah itu berada.
20 M. Ngalim Purwanto, op. cit., hlm. 197
15
Masyarakat Indonesia misalnya, dilihat dari sisi lingkungan
sosialnya adalah masyarakat yang heterogen. Setiap daerah dan
wilayah memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Masyarakat
daerah pegunungan yang didominasi oleh golongan petani tentunya
berbeda dengan masyarakat daerah pesisir yang kebanyakan adalah
nelayan. Demikian pula dengan masyarakat di kota-kota besar yang
umumnya merupakan pedagang, pengusaha atau karyawan berbeda
dengan masyarakat di daerah pelosok yang belum dijamah oleh
kemajuan teknologi. Perbedaan isi lingkungan sosial tersebut
mempengaruhi dan mencerminkan adanya perbedaan dan
pandangan hidup, cara berpikir, dan persepsinya terhadap
pendidikan sesuai dengan lingkungan sosial masing-masing. Dengan
memahami perbedaan dan karakteristik isi lingkungan sosial beserta
prosesnya, diharapkan sekolah dapat mengadaptasi kegiatan-
kegiatannya dalam usaha melaksanakan kerja sama antara sekolah
dan masyarakat.
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Manajemen adalah proses atau kegiatan satu orang atau lebih yang
memanfaatkan sumber daya yang ada untuk memperoleh hasil melalui
kegiatan bersama dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Manajemen hubungan sekolah/madrasah dengan masyarakat
merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu
untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya, serta dari
publik pada khususnya, sehingga kegiatan operasional
sekolah/pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
3. Hubungan madrasah dengan masyarakat dimaksudkan untuk :
1. Mengembangkan pemahaman masyarakat terhadap madrasah
2. Menilai program madrasah
3. Mempersatukan orang tua murid dan guru dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan peserta didik
4. Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan
madrasah dalam era globalisasi
5. Membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap
madrasah
4. Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat digolongkan menjadi tiga
jenis hubungan, yaitu; hubungan edukatif, hubungan kultural, dan
hubungan institusional
5. prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam hubungan sekolah
dengan masyarakat meliputi : prinsip otoritas, prinsip kesederhanaan,
prinsip kejujuran,prinsip ketepatan
17
6. Ada sejumlah tehnik yang dapat diterapkan lembaga
pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
tehnik tertulis, tehnik lisan, dan tehnik peragaan, tehnik
elektronik
7. Menurut Elsbree dan McNally, berbagai tujuan hubungan
sekolah dengan masyarakat dapat dikelompokkan secara garis
besar menjadi tiga tujuan pokok yaitu:
a. Untuk mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan
anak-anak.
b. Untuk mempertinggi tujuan-tujuan dan mutu kehidupaan
masyarakat.
c. Untuk mengembangkan pengertian, antusiasme masyarakat
dalam membantu pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah
d. Ada sejumlah tehnik yang dapat diterapkan lembaga
pendidikan, tehnik-tehnik tersebut dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu tehnik tertulis, tehnik lisan, dan tehnik
peragaan, tehnik elektronik
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Hubungan
Madrasah dengan Masyarakat meliputi:tenaga pelaksana,
media informasi dan lingkungan
18
DAFTAR PUSTAKA
Arsyuddin Husniar (ed.), Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren,
(Jakarta: Proyek Peningkatan Pondok Pesantren Tahun Anggaran, 2001.
Direktorat Pembinaan Perguruan Agama Islam, Dirjen Binbaga Islam
Departemen Agama, 2001)
Azhar Arsyad, Pokok-pokok Manajemen, (Yogykarta: Pustaka Pelajar, 2002)
Bafadhol Ibrahim, Dasar-dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-kanak,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2005)
Dahlan Taufiq (ed), Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, (Jakarta:
Departemen Agama RI, Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2003)
Ngalim M. Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1987)
Prus A. Partanto dan M. Dahlan Al Bary, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya:
Arloka, 1994)
Soekarto Indrafachrudi, Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dengan Orang tua
Murid dan Masyarakat, (Malang: IKIP, 1994)

More Related Content

What's hot

Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Rouf 'Azmi
 
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guruBuku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guruFarahYudian
 
3. model layanan bk sma psp
3. model layanan bk sma psp3. model layanan bk sma psp
3. model layanan bk sma pspTengkuNielHafni
 
Proposal pak edy siap print
Proposal pak edy   siap printProposal pak edy   siap print
Proposal pak edy siap printekatrisnawati
 
Buku BSE Kelas 02 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guru 2017Buku BSE Kelas 02 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guru 2017FarahYudian
 
Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013ZeroCool Yono
 
FEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIA
FEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIAFEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIA
FEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIAMAY NURHAYATI
 
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikanContoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikantappulak
 
Manajemen berbasis sekolah_paper[1]
Manajemen berbasis sekolah_paper[1]Manajemen berbasis sekolah_paper[1]
Manajemen berbasis sekolah_paper[1]fentytiarajunika
 
Bs buddha smt-1&2_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs buddha smt-1&2_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs buddha smt-1&2_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs buddha smt-1&2_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Buku fikih MI Kelas 4 pegangan Guru Kurikulum 2013
Buku fikih MI Kelas 4 pegangan Guru Kurikulum 2013Buku fikih MI Kelas 4 pegangan Guru Kurikulum 2013
Buku fikih MI Kelas 4 pegangan Guru Kurikulum 2013Tjoetnyak Izzatie
 
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti_guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti_guruBuku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti_guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti_guruFarahYudian
 

What's hot (19)

Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013
 
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guruBuku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guru
 
3. model layanan bk sma psp
3. model layanan bk sma psp3. model layanan bk sma psp
3. model layanan bk sma psp
 
Proposal pak edy siap print
Proposal pak edy   siap printProposal pak edy   siap print
Proposal pak edy siap print
 
Buku BSE Kelas 02 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guru 2017Buku BSE Kelas 02 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 02 sd pendidikan agama kristen dan budi pekerti guru 2017
 
01. abk
01. abk01. abk
01. abk
 
Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013
 
FEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIA
FEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIAFEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIA
FEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIA
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikanContoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Kurikulum abk-abc
Kurikulum abk-abcKurikulum abk-abc
Kurikulum abk-abc
 
Manajemen berbasis sekolah_paper[1]
Manajemen berbasis sekolah_paper[1]Manajemen berbasis sekolah_paper[1]
Manajemen berbasis sekolah_paper[1]
 
Laporan kkn lawada
Laporan kkn lawadaLaporan kkn lawada
Laporan kkn lawada
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Bs buddha smt-1&2_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs buddha smt-1&2_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs buddha smt-1&2_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs buddha smt-1&2_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Laporan desa kebon cau
Laporan desa kebon cauLaporan desa kebon cau
Laporan desa kebon cau
 
Buku fikih MI Kelas 4 pegangan Guru Kurikulum 2013
Buku fikih MI Kelas 4 pegangan Guru Kurikulum 2013Buku fikih MI Kelas 4 pegangan Guru Kurikulum 2013
Buku fikih MI Kelas 4 pegangan Guru Kurikulum 2013
 
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti_guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti_guruBuku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti_guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama hindu dan budi pekerti_guru
 

Similar to Manajemen pendidikan islam

Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanManajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanUkhty Nicken
 
Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamFerry Lovita
 
PTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docxPTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docxRimhotMTSinaga
 
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docxWahyuni567560
 
Makalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisiMakalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisiDikha Wijanarko
 
Selesai manajemen berbasis sekolah
Selesai manajemen  berbasis  sekolahSelesai manajemen  berbasis  sekolah
Selesai manajemen berbasis sekolahFeni Prasetiya
 
Pendekatan dan tantangan dalam pendidikan islam
Pendekatan dan tantangan dalam pendidikan islamPendekatan dan tantangan dalam pendidikan islam
Pendekatan dan tantangan dalam pendidikan islamNikmatul W
 
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docxhubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docxofficialterkini
 
Tugas tik pitri handayani
Tugas tik pitri handayaniTugas tik pitri handayani
Tugas tik pitri handayaniPitriHandayani5
 
Manajemen pendidikan-isal deden-makbuloh-siti rahmawati
Manajemen pendidikan-isal deden-makbuloh-siti rahmawatiManajemen pendidikan-isal deden-makbuloh-siti rahmawati
Manajemen pendidikan-isal deden-makbuloh-siti rahmawatimahmudi moedy
 
Tren Issu Manajemen Hubungan Masyarakat.pptx
Tren Issu Manajemen Hubungan Masyarakat.pptxTren Issu Manajemen Hubungan Masyarakat.pptx
Tren Issu Manajemen Hubungan Masyarakat.pptxridhowahid2
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdfNURLIAFAUZI
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welinfirdian87
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
 
Artikel literasi setyo nugroho
Artikel literasi setyo nugrohoArtikel literasi setyo nugroho
Artikel literasi setyo nugrohoSetyo Nugroho
 
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL GINA AMRIL
 

Similar to Manajemen pendidikan islam (20)

Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanManajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
 
Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islam
 
PTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docxPTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docx
 
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
 
Makalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisiMakalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisi
 
Selesai manajemen berbasis sekolah
Selesai manajemen  berbasis  sekolahSelesai manajemen  berbasis  sekolah
Selesai manajemen berbasis sekolah
 
Manajemen siswa berbasis
Manajemen siswa berbasisManajemen siswa berbasis
Manajemen siswa berbasis
 
Pendekatan dan tantangan dalam pendidikan islam
Pendekatan dan tantangan dalam pendidikan islamPendekatan dan tantangan dalam pendidikan islam
Pendekatan dan tantangan dalam pendidikan islam
 
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docxhubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
 
Tugas tik pitri handayani
Tugas tik pitri handayaniTugas tik pitri handayani
Tugas tik pitri handayani
 
Manajemen pendidikan-isal deden-makbuloh-siti rahmawati
Manajemen pendidikan-isal deden-makbuloh-siti rahmawatiManajemen pendidikan-isal deden-makbuloh-siti rahmawati
Manajemen pendidikan-isal deden-makbuloh-siti rahmawati
 
Tren Issu Manajemen Hubungan Masyarakat.pptx
Tren Issu Manajemen Hubungan Masyarakat.pptxTren Issu Manajemen Hubungan Masyarakat.pptx
Tren Issu Manajemen Hubungan Masyarakat.pptx
 
Sudah
SudahSudah
Sudah
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdf
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
Modul 6.docx
Modul 6.docxModul 6.docx
Modul 6.docx
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
Artikel literasi setyo nugroho
Artikel literasi setyo nugrohoArtikel literasi setyo nugroho
Artikel literasi setyo nugroho
 
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Manajemen pendidikan islam

  • 1. MANAJEMEN HUBUNGAN MADRASAH DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN M A K A L A H Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Manajemen Pendidikan Islam” Dosen Pengampu : Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : Ferry Lovita (20164711146) PAI – SMT 2 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM CABANG CAMPURDARAT SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MUHAMMADIYAH TULUNGAGUNG Pebruari 2017
  • 2. ii KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam. Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIM) Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag 2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bapak Dr. Afiful Ikhwan,M.Pd.I 3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo'a dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT. Amin. Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif, sehingga bisa diperbaiki seperlunya. Akhirnya kami tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan kami dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin. (PENYUSUN)
  • 3. iii DAFTAR ISI Halaman Judul……………………………………………………………………i Kata Pengantar………………………………………………………………...…ii Daftar Isi…………………………………………………………………………iii BAB I PENDAHULUAN...............................................................................….. 1 A. Latar Belakang..................................................................................….. 1 B. Rumusan Masalah.............................................................................…...2 C.Tujuan Masalah.................................................................................…...2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dari managemen…………………………………………...3 B. Pengertian managemen hubungan madrasah dengan masyarakat…….3 C. Perlunya hubungan madrasah dengan masyarakat………………........3 D. Jenis-jenis hubungan madrasah dengan masyarakat………………….4 E. Prinsip-prinsip hubungan madrasah dengan masyarakat……………..7 F. Tehnik-tehnik hubungan madrasah dengan masyarakat……………...8 G. Tujuan dan manfaat adanya hubungan madrasah dengan masyarakat.11 H. Faktor yang mempengaruhi manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat……………………………………………………………12 BAB III PENUTUP Kesimpulan………………………………………………………........16 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................….18
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah/madrasah sebagai lembaga pendidikan formal yang mempunyai manajemen tersendiri dalam pengelolaan pendidikan, keberadaannya menjadi semakin dibutuhkan. Karenanya kerjasama antara masyarakat dengan lembaga harus dikembangkan secara sinergis, mengingat adanya kepentingan dan cita- cita yang sama yakni menyelamatkan dan mencerahkan generasi masa depan dan bangsa. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kebutuhan mutlak, terutama dalam menghadapi perubahan dan perkembangan yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah merupakan suatu sistem sosial yang memperoleh input sumber daya (sumber daya manusia, siswa financial dan lain-lain) dari lingkungan yang selanjutnya diproses di sekolah dan akhirnya menghasilkan output yang akan dikembalikan ke masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah merupakan organisasi yang tidak dapat berdiri sendiri, tidak dapat berkembang dan mencapai kemajuan tanpa keterlibatan dari lingkungan. Sekolah merupakan organisasi yang tidak terpisahkan dari lingkungan masyarakat. Sekolah merupakan suatu organisasi, bahwa organisasi memperoleh input dari lingkungan, melakukan proses transformasi kemudian menghasilkan output. Model sistem seperti ini merupakan model sisetm terbuka yang memandang organisasi tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan tetapi juga tergantung pada organisasi itu sendiri. Membangun partisipasi masyarakat terhadap sekolah/madrasah telah memberikan bukti bahwa peran serta masyarakat secara sadar dan aktif dengan penuh pengorbanan akan memberikan perubahan besar terhadap sekolah/madrasah. Jika dilihat dari sisi maknanya, hubungan masyarakat dengan sekolah merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan
  • 5. 2 manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerjasama serta pemenuhan kepentingan bersama. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari managemen? 2. Apa pengertian managemen hubungan madrasah dengan masyarakat? 3. Apa perlunya hubungan madrasah dengan masyarakat? 4. Sebutkan jenis-jenis hubungan madrasah dengan masyarakat? 5. Apa saja prinsip-prinsip hubungan madrasah dengan masyarakat? 6. Apa saja tehnik-tehnik hubungan madrasah dengan masyarakat? 7. Apa tujuan dan manfaat adanya hubungan madrasah dengan masyarakat? 8. Faktor apa saja yang mempengaruhi hubungan madrasah dengan masyarakat? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui arti dari managemen 2. Untuk mengetahui pengertian managemen hubungan madrasah dengan masyarakat 3. Untuk mengetahui perlunya hubungan madrasah dengan masyarakat 4. Untuk mengetahui jenis-jenis hubungan madrasah dengan masyarakat 5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip hubungan madrasah dengan masyarakat 6. Untuk mengetahui tehnik-tehnik hubungan madrasah dengan masyarakat 7. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat adanya hubungan madrasah dengan masyarakat 8. Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi hubungan madrasah dengan masyarakat
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Managemen Dalam Kamus Ilmiah Populer memberikan makna manajemen sebagai pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang digunakan.1 Manajemen adalah proses atau kegiatan satu orang atau lebih yang memanfaatkan sumber daya yang ada untuk memperoleh hasil melalui kegiatan bersama dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.2 Menurut Sukanto Reksohadipprodjo, Manajemen adalah suatu usaha, merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkordinir serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. B. Pengertian Managemen Hubungan Madrasah dengan Masyarakat Manajemen hubungan sekolah/madrasah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya, serta dari publik pada khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah/pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.3 C. Hubungan Madrasah dengan Masyarakat Dalam mewujudkan visi dan misi madrasah sesuai dengan paradigma baru manajemen pendidikan, maka diperlukan revitalisasi hubungan madrasah dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Hal ini penting karena madrasah memerlukan masukan dari masyarakat dalam 1 Prus A. Partanto dan M. Dahlan Al Bary, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arloka, 1994), hlm. 434 2 Arsyad Azhar, Pokok-pokok Manajemen,(Yogykarta: Pustaka Pelajar, 2002), hlm. 4 3 Suryosubroto,op.cit., hlm. 155
  • 7. 4 menyusun program yang relevan, sekaligus memerlukan dukungan dalam melaksanakan program tersebut. Hubungan madrasah dengan masyarakat dimaksudkan untuk : 1. Mengembangkan pemahaman masyarakat terhadap madrasah 2. Menilai program madrasah 3. Mempersatukan orang tua murid dan guru dalam memenuhi kebutuhan- kebutuhan peserta didik 4. Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan madrasah dalam era globalisasi 5. Membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap madrasah 6. Memberitahu masyarakat tentang pekerjaan madrasah 7. Mengerahkan dukungan dan bantuan bagi pemeliharaan dan peningkatan program madrasah D. Jenis-Jenis Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat digolongkan menjadi tiga jenis hubungan, yaitu; hubungan edukatif, hubungan kultural, dan hubungan institusional.4 1. Hubungan Edukatif Hubungan edukatif adalah hubungan kerja sama antara sekolah dan masyarakat khususnya orang tua siswa dalam hal mendidik siswa tersebut. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keraguan pendirian dan sikap pada diri siswa. Antara sekolah yang diwakili guru dan orang tua tidak saling berbeda dan berselisih paham, baik tentang norma-norma etika maupun norma- norma sosial yang hendak ditanamkan kepada siswa. Juga kerja sama dalam usaha pemenuhan fasilitas yang diperlukan untuk belajar baik di sekolah maupun di rumah, pemecahan masalah yang menyangkut kesulitan belajar maupun kenakalan anak-anak.5 4 Ibid,h.195 5 Ibid,h. 196
  • 8. 5 Pelaksanaan program-program sekolah memerlukan partisipasi masyarakat dan orang tua peserta didik. Masyarakat dan orang tua tidak hanya mendukung melalui bantuan keuangan, tetapi melalui komite madrasah dan dewan pendidikan merumuskan serta mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan kualitas sekolah. Masyarakat dan orang tua menjalin kerja sama untuk memberikan bantuan dan pemikiran serta menjadi nara sumber pada berbagai kegiatan peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah6 Masyarakat dan orang tua juga secara aktif terlibat dalam proses kontrol kualitas hasil belajar siswa dan pengelolaan sekolah secara umum.7 Hubungan ini dapat direalisasikan antara lain dalam bentuk komite sekolah. Dalam sistem Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)/Manajemen Berbasis Madrasah (MBM), semua kebijakan dan program sekolah ditetapkan oleh komite sekolah yang merupakan lembaga yang ditetapkan berdasarkan musyawarah dari para anggota yang terdiri dari wakil pejabat pendidikan daerah, kepala madrasah, perwakilan guru, perwakilan orang tua/wali siswa, perwakilan tokoh masyarakat setempat, pengusaha dan pejabat daerah di mana sekolah itu berada. Komite sekolah inilah yang sangat berperan menetapkan segala kebijakan berdasarkan ketentuan-ketentuan tentang pendidikan yang berlaku di daerah mana sekolah itu berada. Hubungan ini bisa pula direalisasikan dalam bentuk hubungan individual, yaitu dengan melakukan kunjungan oleh guru ke rumah orang tua siswa atau sebaliknya. Atau dapat pula dalam bentuk pertemuan antara guru-guru dengan para orang tua siswa per kelas untuk mengadakan dialog terbuka mengenai permasalahan pendidikan yang sedang dihadapi baik di sekolah maupun dalam keluarga berikut cara mengatasinya. 6 HusniarArsyuddin (ed.), Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren,(Jakarta: Proyek Peningkatan Pondok Pesantren Tahun Anggaran, 2001. Direktorat Pembinaan Perguruan Agama Islam, Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama, 2001). hlm. 16 7 Ibid, h. 96
  • 9. 6 2.Hubungan Kultural Yang dimaksud dengan hubungan kultural adalah usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat di mana sekolah itu berada. Hal ini berkaitan dengan keberadaan sekolah sebagai lembaga yang diharapkan dapat menjadi barometer bagi maju mundurnya kehidupan, cara berpikir, kepercayaan, kesenian, adat istiadat dan sebagainya dari masyarakat lingkungan sekolah tersebut. Bahkan sekolah diharapkan menjadi tempat terpencarnya norma-norma kehidupan seperti norma agama, etika, sosial, estetika dan sebagainya. Untuk itu diperlukan adanya hubungan kerja sama yang fungsional antara kehidupan sekolah dan masyarakat. Kegiatan- kegiatan kurikulum sekolah pun sedapat mungkin disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian pula dengan pemilihan bahan pengajaran dan metode- metode yang digunakan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hubungan kerja sama ini, sekolah dianjurkan untuk mengerahkan siswanya untuk membantu kegiatan-kegiatan sosial yang diadakan masyarakat. Seperti gotong royong bersama warga setempat dalam pembangunan jalan, perbaikan irigasi, penyelenggaraan perayaan hari besar nasional dan keagamaan, maupun dengan pementasan kesenian daerah. Sekolah juga diharuskan membantu menyediakan ruangan untuk kepentingan rapat-rapat, perayaan-perayaan, dan kelompok-kelompok belajar yang ada di masyarakat di sekitar sekolah tersebut. Kegiatan-kegiatan seperti ini mengandung pendidikan terhadap siswa untuk berpartisipasi dan turut bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungannya.8 2. Hubungan Institusional 8 M. Ngalim Purwanto, op.cit., hlm. 195
  • 10. 7 Hubungan institusional merupakan hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi lainnya baik pemerintah maupun swasta, seperti hubungan kerja sama antara sekolah dengan sekolah lainnya, antara sekolah dengan kepala pemerintahan setempat, atau dengan perusahaan swasta dan organisasi kemasyarakatan tertentu.9 Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mendidik anak- anak yang nantinya akan hidup sebagai anggota masyarakat yang terdiri dari berbagai macam golongan, status sosial dan pekerjaan sangat membutuhkan adanya hubungan kerja sama seperti ini. Dengan adanya hubungan kerja sama ini, sekolah dapat meminta bantuan dari lembaga-lembaga tersebut baik berupa tenaga pengajar, pemberian ceramah tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengadaan dan pengembangan kurikulum, maupun bantuan berupa fasilitas dan alat-alat yang diperlukan bagi kelancaran pelaksanaan program sekolah. Realisasi hubungan kerja sama ini seperti kerja sama sekolah dengan instansi kesehatan dalam penyelenggaraan Unit Kesehatan Sekolah, kerja sama dengan pihak kepolisian dalam memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang penyakit masyarakat, kerja sama dengan organisasi kepemudaan seperti Pramuka dalam usaha mengembangkan minat dan bakat siswa, dan lain-lain. Dengan dilaksanakannya ketiga jenis hubungan sekolah dengan masyarakat tersebut, diharapkan sekolah tidak lagi selalu ketinggalan dengan perubahan dan tuntutan masyarakat yang selalu berkembang. E. Prinsip-prinsip Hubungan Madrasah dengan Masyarakat Berkaitan dengan sekolah/madrasah, maka prinsip-prinsip yang harus diperhatikan sebagai berikut: a) Prinsip Otoritas. 9 Ibid,h. 198
  • 11. 8 Kepala sekolah memiliki peran utama dan tanggungjawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi seluruh program. b) Prinsip Kesederhanaan. Program-program hubungan sekolah/madrasah dengan masyarakat disusun dan harus dilaksanakan dengan sederhana, jelas dan realistis sesuai dengan kondisi masyarakat, jangan berlebihan. c) Prinsip Kejujuran. Kejujuran merupakan unsur terpenting dan bahkan wajib diterapkan dalam organisasi, sekali terdapatinformasiyang tidak benar kepada masyarakat maka loyalitas masyarakat akan menurun drastis dan bahkan hilang sama sekali. d) Prinsip Ketepatan. Segala sesuatu yang akan disampaikan pihak sekolah kepada masyarakat harus memperhatikan ketepatannya, baik isi, waktu, tempat serta tujuan akan dicapainya. F. Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Ada sejumlah tehnik yang dapat diterapkan lembaga pendidikan, tehnik-tehnik tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu tehnik tertulis, tehnik lisan, dan tehnik peragaan, tehnik elektronik. 1. Teknik Tertulis Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara tertulis, cara tertulis yang dapat digunakan meliputi: a. Buku kecil pada permulaan tahun ajaran Buku kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya dijelaskan tentang tata tertib, syarat-syarat masuk, hari-hari libur, hari-hari efektif. Kemudian buku kecil ini dibagikan kepada orang tua murid, hal ini biasanya dilaksanakan di taman kanak- kanak (TK). b. Pamflet Pamflet merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang sejarah lembaga pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang
  • 12. 9 tersedia, dan kegiatan belajar. Pamflet ini selain di bagikan ke wali murid juga biasanya di sebarkan ke masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian masyarakat juga sekaligus untuk promosi lembaga.10 c. Berita kegiatan murid Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada selebaran kertas yang berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah atau pesantren. Dengan membacanya orang tua murid mengetahui apa yang terjadi di lembaga pendidikan tersebut, khususnya kegiatan yang dilakukan murid. d. Catatan berita gembira Tehnik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan murid, keduanya sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja catatan berita gembira ini berisi tentang keberhasilan seorang murid. Berita tersebut ditulis di selebaran kertas dan disampaikan kepada wali murid atau bahkan disebarkan ke masyarakat. e. Buku kecil tentang cara membimbing anak Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua, kepala sekolah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang sederhana yang berisi tentang cara membimbing anak yang efektif, kemudian buku tersebut diberikan kepada orang tua murid.11 2. Teknik Lisan Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga lisan, yaitu: a. Kunjungan rumah Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali 10 Indrafachrudi, Soekarto, Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dengan Orang tua Murid dan Masyarakat, (Malang: IKIP, 1994), hlm. 28 11 Ibrahim Bafadhol, Dasar-dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 63
  • 13. 10 murid, warga atupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru akan mengetahui masalah anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui problemnya secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk disesuaikan dengan minatnya. Hal ini akan memperlancar mancapai tujuan program pendidikan sekolah tersebut.12 b. Panggilan orang tua Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak sekolah sesekali juga memanggil orang tua murid datang ke sekolah. Setelah datang, mereka diberi penjelasan tentang perkembangan pendidikan di lembaga tersebut. Mereka juga perlu diberi penjelasan khusus tentang perkembangan pendidikan anaknya. c. Pertemuan Dengan tehnik ini berarti sekolah mengundang masyarakat dalam acara pertemuan khusus untuk membicarakan masalah atau hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini sebaiknya diadakan pada waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang diundang. Sebelum pertemuan dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam setiap akan mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia penyelenggara. 3. Teknik Peragaan Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat melihat peragaan yang diselenggarakan sekolah. Peragaan yang diselenggarakan biasanya berupa pameran keberhasilan murid. Misalkan di TK menampilkan anak-anak bernyanyi, membaca puisi, atau biasanya di pesantren ketika mengadakan pengajian ditampilkan santri-santri yang hafal nadhom alfiyah. Pada kesempatan itu kepala sekolah atau guru atau juga pengasuh kalau di pondok pesantren dapat menyampaikan program-program peningkatan mutu pendidikan dan juga masalah 12 Indrafachrud, op cit., hlm. 69
  • 14. 11 atau hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan program- program itu.13 4. Teknik Elektronik Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam mengakrabkan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat pihak sekolah dapat menggunakan sarana elektronik, misalkan dengan telpon, televisi, ataupun radio, sekaligus sebagai sarana untuk promosi pendidikan. G. Tujuan dan Manfaat Hubungan Madrasah dengan Masyarakat M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Administrasi dan Supervisi Pendidikan mengemukakan bahwa: “tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat dapat ditinjau dari sudut kepentingan sekolah dan kepentingan masyarakat itu sendiri”.14 Dari sudut kepentingan sekolah, hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan untuk: 1. Memelihara kelangsungan hidup sekolah. 2. Meningkatkan mutu pendidikan 3. Memperlancar proses belajar mengajar. 4. Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.15 Sedangkan jika ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, maka tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat adalah: 1. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang mental-spiritual. 2. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. 3. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat. 13 Ibrahim Bafadhol, op. cit., hlm. 69 14 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1987), hlm. 189 15 Ibid, h. 190
  • 15. 12 4. Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkat kemampuannya.16 Di samping tujuan-tujuan seperti di atas, ada pula beberapa tujuan lain dari hubungan sekolah dengan masyarakat, yaitu: 1. Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat. 2. Mendapatkan dukungan dan bantuan moril maupun finansial yang diperlukan bagi pengembangan sekolah. 3. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan program sekolah. 4. Memperkaya atau memperluas program sekolah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. 5. Mengembangkan kerja sama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah dalam mendidik anak-anak. Menurut Elsbree dan McNally, berbagai tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat seperti disebutkan di atas dapat dikelompokkan secara garis besar menjadi tiga tujuan pokok yaitu: 1. Untuk mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan anak- anak. 2. Untuk mempertinggi tujuan-tujuan dan mutu kehidupaan masyarakat. 3. Untuk mengembangkan pengertian, antusiasme masyarakat dalam membantu pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah17 H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Hubungan Madrasah dengan Masyarakat 1. Tenaga Pelaksana Sesuai dengan konsep otonomi sekolah, kepala sekolah memiliki kekuasaan yang lebih besar untuk mengambil keputusan berkaitan dengan sistem administrasi pendidikan. Meski demikian, dalam pengambilan keputusan perlu dilaksanakan secara demokratis, antara 16 Ibid,h. 192 17 Ibid,h. 195
  • 16. 13 lain dengan melibatkan semua pihak khususnya guru dan orang tua peserta didik,membentuk pengambil keputusan dalam hal-hal yang relevan dengan tugasnya,serta menjamin kerja sama dengan masyarakat dan dunia kerja.18 Sebagai ujung tombak pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, kepala sekolah harus dapat menggerakkan seluruh komponen administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang sedang dihadapi sekolah, kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan masyarakat, untuk kemudian bersama-sama mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut. 2. Media Informasi Dalam pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, perlu adanya informasi yang jelas tentang program pendidikan dan lainnya yang netral dan transparan, karena dari informasi tersebut seseorang akan mengetahui kondisi sekolah. Informasi ini diperlukan untuk keperluan monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas sekolah. Informasi yang amat penting untuk dimiliki sekolah, antara lain berkenaan dengan kemampuan guru, prestasi peserta didik, alumni madrasah, kepuasan orang tua dan peserta didik, serta visi dan misi madrasah.19 Ada beberapa media informasi yang dapat digunakan dalam hubungan sekolah dengan masyarakat yang secara umum terbagi menjadi dua, yaitu media langsung dan media tidak langsung. Yang tergolong media langsung adalah seperti: a. Rapat-rapat formal dalam rangka membahas program sekolah dalam upaya peningkatan kegiatan dan peningkatan mutu pendidikan yang diselenggarakan sekolah dan anggota komite sekolah. b. Pekan pendidikan. c. Peringatan hari ulang tahun sekolah. 18 Taufiq dahlan (ed), Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, (Jakarta: Departemen Agama RI, Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2003), hlm. 18 19 Taufiq dahlan (ed), Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, (Jakarta: Departemen Agama RI, Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2003), hlm. 18
  • 17. 14 d. Kunjungan guru ke rumah siswa atau kunjungan orang tua siswa ke sekolah. Sedangkan yang termasuk media tidak langsung adalah media tanpa tatap muka, yaitu bisa berupa: a. Media cetak seperti buletin atau majalah sekolah, koran, brosur dan lain-lain. b. Media elektronik seperti telepon, siaran radio dan televisi, video dan lain-lain. 3. Lingkungan Masyarakat merupakan lingkungan sosial yang memiliki pengaruh terhadap sikap dan cara-cara kerja para karyawan, guru- guru, bahkan kepala sekolah sebagai tenaga pelaksana dalam administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat. Karena itu perlu dipelajari ciri-ciri dan sifat-sifat masyarakat di lingkungan sekolah tersebut. Isi lingkungan sosial dapat dikelompokkan menjadi empat kategori yang satu sama lain saling berkaitan, yaitu: a. Fisik, teknologi, dan sumber daya manusia (physical, technological, and human resources) b. Sistem hubungan keluarga dalam masyarakat (relational system in the community) c. Jaringan-jaringan organisasi (the network of organizations) d. Cara-cara berpikir, kepercayaan dan nilai-nilai (pattern of thought, belief, and values) yang ada dan dianut oleh anggota masyarakat.20 Untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka hubungan sekolah dengan masyarakat dengan lebih efektif, maka kepala sekolah dan para guru perlu memahami dan mempelajari keempat isi lingkungan sosial tersebut pada lingkungan masyarakat di mana sekolah itu berada. 20 M. Ngalim Purwanto, op. cit., hlm. 197
  • 18. 15 Masyarakat Indonesia misalnya, dilihat dari sisi lingkungan sosialnya adalah masyarakat yang heterogen. Setiap daerah dan wilayah memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Masyarakat daerah pegunungan yang didominasi oleh golongan petani tentunya berbeda dengan masyarakat daerah pesisir yang kebanyakan adalah nelayan. Demikian pula dengan masyarakat di kota-kota besar yang umumnya merupakan pedagang, pengusaha atau karyawan berbeda dengan masyarakat di daerah pelosok yang belum dijamah oleh kemajuan teknologi. Perbedaan isi lingkungan sosial tersebut mempengaruhi dan mencerminkan adanya perbedaan dan pandangan hidup, cara berpikir, dan persepsinya terhadap pendidikan sesuai dengan lingkungan sosial masing-masing. Dengan memahami perbedaan dan karakteristik isi lingkungan sosial beserta prosesnya, diharapkan sekolah dapat mengadaptasi kegiatan- kegiatannya dalam usaha melaksanakan kerja sama antara sekolah dan masyarakat.
  • 19. 16 BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Manajemen adalah proses atau kegiatan satu orang atau lebih yang memanfaatkan sumber daya yang ada untuk memperoleh hasil melalui kegiatan bersama dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 2. Manajemen hubungan sekolah/madrasah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya, serta dari publik pada khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah/pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan 3. Hubungan madrasah dengan masyarakat dimaksudkan untuk : 1. Mengembangkan pemahaman masyarakat terhadap madrasah 2. Menilai program madrasah 3. Mempersatukan orang tua murid dan guru dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan peserta didik 4. Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan madrasah dalam era globalisasi 5. Membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap madrasah 4. Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat digolongkan menjadi tiga jenis hubungan, yaitu; hubungan edukatif, hubungan kultural, dan hubungan institusional 5. prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam hubungan sekolah dengan masyarakat meliputi : prinsip otoritas, prinsip kesederhanaan, prinsip kejujuran,prinsip ketepatan
  • 20. 17 6. Ada sejumlah tehnik yang dapat diterapkan lembaga pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu : tehnik tertulis, tehnik lisan, dan tehnik peragaan, tehnik elektronik 7. Menurut Elsbree dan McNally, berbagai tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dikelompokkan secara garis besar menjadi tiga tujuan pokok yaitu: a. Untuk mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan anak-anak. b. Untuk mempertinggi tujuan-tujuan dan mutu kehidupaan masyarakat. c. Untuk mengembangkan pengertian, antusiasme masyarakat dalam membantu pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah d. Ada sejumlah tehnik yang dapat diterapkan lembaga pendidikan, tehnik-tehnik tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tehnik tertulis, tehnik lisan, dan tehnik peragaan, tehnik elektronik 8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Hubungan Madrasah dengan Masyarakat meliputi:tenaga pelaksana, media informasi dan lingkungan
  • 21. 18 DAFTAR PUSTAKA Arsyuddin Husniar (ed.), Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren, (Jakarta: Proyek Peningkatan Pondok Pesantren Tahun Anggaran, 2001. Direktorat Pembinaan Perguruan Agama Islam, Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama, 2001) Azhar Arsyad, Pokok-pokok Manajemen, (Yogykarta: Pustaka Pelajar, 2002) Bafadhol Ibrahim, Dasar-dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005) Dahlan Taufiq (ed), Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah, (Jakarta: Departemen Agama RI, Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2003) Ngalim M. Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1987) Prus A. Partanto dan M. Dahlan Al Bary, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arloka, 1994) Soekarto Indrafachrudi, Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dengan Orang tua Murid dan Masyarakat, (Malang: IKIP, 1994)