1. 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. dengan makalah yang berjudul “MANAJEMEN BERBASIS
SEKOLAH”
Saya menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu dikarenakan
kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan serta
bimbingan dari bapak dosen mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) , serta
berbagai bantuan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
saya berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan
datang.
Penulis
2. 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................I
DAFTAR ISI...............................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................3
B. Rumusan masalah.............................................................................4
C. Tujuan penulisan................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................5
A. Manajemen kurikulum dan program pengajaran.................................5
B. Manajemen tenaga kependidikan.......................................................5
C. Manajemen kesiswaan........................................................................5
D. Manajemen sarana dan prasarana......................................................6
E. Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat................................7
F. Manajemen Pelayanan khusus...........................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................9
A. Kesimpulan..........................................................................................9
B. Saran...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang
ingin maju. Dengan keyakinan, bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjung
pembangunan disegala bidang. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapatkan
perhatian yang besar agar kita dapat mengejar ketinggalan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi yang mutlak kita perlukan untuk mempererat pembangunan dewasa ini.
Karena itu pendidikan yang bermutu perlu mendapatkan perhatian serius dari
pemerintah.
MBS adalah model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada
sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara
bersama/partisipatif. Untuk memenuhi kebutuhan sekolah atau untuk mencapai tujuan
sekolah dalam kerangka pendidikan nasional. Otonomi diartikan kemandirian, artinya
otonomi sekolah adalah kewenangan sekolah untuk mengatur dan mengurus kebutuhan
warga sekolah yang didukung kemampuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang
undangan pendidikan nasional yang berlaku. Pengambilan keputusan bersama
merupakan cara pengambilan keputusan melalui penciptaan lingkungan yang terbuka
dan demokratis dimana warga sekolah langsung terlibat dalam pengambilan keputusan.
Sekolah dapat memberdayakan warga sekolah berupa pemberian kewenangan,
tanggung jawab, kebersamaan dalam pemecahan masalah serta pemberian
kepercayaan dan penghargaan. Manajemen Berbasis Sekolah memiliki karateristik yang
harus dipahami oleh sekolah yang akan menerapkannya yang meliputi komponen
pendidikan dan perlakuannya pada setiap tahap pendidikan input, prose dan outputnya.
4. 4
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah :
A. bagaimana cara mengatasi masalah atau kendala dalam Manajemen
kurikulum dan progaram pengajaran,
B. bagaimana manajemen tenaga kependidikan itu
C. bagaimana tentang manajemen kesiswaan,
D. apa saja yang ada dalam manajemen keuangan dan pembiayaan,
E. bagaimana manajemen sarana dan prasarana,
F. bagaimana manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat, dan
manjemen layanan khusus ?
C. Tujuan Penulisan
A. Mengetahui kurikulum dan progaram pengajaran ?
B. Mengetahui manajemen tenaga kependidikan ?
C. Mengetahui manajemen kesiswaan ?
D. Mengetahui manajemen keuangan dan pembiayaan?
E. Mengetahui manajemen sarana dan prasarana ?
F. Mengetahui manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat ?
G. Mengetahui manjemen layanan khusus ?
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun Pembahasannya Yaitu :
A. Manajemen kurikulum dan program pengajaran
Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah.
Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan
mendorong guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi
pembelajarannya.
B. Manajemen Tenaga Kependidikan
Masalah manajemen tenaga kependidikan di sekolah sebenarnya sudah secara
konseptual telah jelas karena P3D (personel, peralatan, pendanaan, dan dokumen)
sudah diserahkan ke daerah. Yang belum jelas adalah implementasinya. Sampai saat
ini, perencanaan, rekrutmen, penempatan, pemanfaatan, pengembangan dan hal-hal
lain yang terkait dengan manajemen tenaga kependidikan masih kurang jelas.
Akibatnya, sulit memperoleh tenaga kependidikan di sekolah. Padahal, MBS menuntut
kepala sekolah yang tangguh, yaitu kepala sekolah yang kuat manajemen dan
kepemimpinannya.
Solusi:
Perlu dibahas secara intensif tentang manajemen tenaga kependidikan bahwa
sehaerusnya kepala sekolah harus lebih mengerti dengan MBS khususnya manajemen
tenaga kependidikan agar dapat segera mencari solusi kejelasan implementasi
manajemen tenaga kependidikan karena kepala sekolah lebih tahu cara penempatan,
pemanfaatan, dan pengembangannya.
C. Manajemen Kesiswaan
Ada dua masalah utama yang perlu mendapat perhatian dalam bidang kesiswaan
yaitu :
1. Masalah kemajuan belajar dan evaluasi belajar
6. 6
2. Masalah bimbingan
Solusi:
Sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap usaha
mengembangkan kemajuan belajar siswa-siswanya. Kemajuan belajar ini secara
periodik harus dilaporkan terutama kepada orang tua siswa. Ini semua merupakan
tanggungjawab pimpinan sekolah. Oleh karena itu pimpinan harus tahu benar-benar
kemajuan belajar anak-anak di sekolahnya, ia harus mengenal anak-anak beserta latar
belakang masalahnya.
Masalah yang juga erat hubungannya dengan kemajuan belajar ini ialah masalah
bimbingan. Tugas sekolah bukan hanya sekedar memberi pengetahuan dan ketrampilan
saja, tetapi sekolah harus mendidik anak-anak menjadi manusia seutuhnya. Oleh karena
itu tugas sekolah bukan saja memberikan berbagai ilmu pengetahuan tetapi juga
membimbing anak-anak menuju ke arah kedewasaan.
D. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan
Ada hal yang mengganjal dalam pembiayaan pendidikan di sekolah yaitu:Akhir-akhir
ini banyak protes dari masyarakat tentang mahalnya biaya pendidikan.Padahal,
sebenarnya biaya tersebut belum cukup untuk membiayai sekolah secara wajar.
Solusi :
Perlu adanya sosialisasi antar sekolah dan masyarakat saat adanya undangan
rapat disekolah tentang rincian biaya pendidikan di sekolah sekolah.
E. Manajemen Saran dan Prasarana
Dari hasil yang dilihat, sebagian besar siswa justru berlajar dengan manajemen
fasilitas seadanya. Itu dikarenakan banyak fasilitas tersebut rusak akibat anak-anak itu
sendiri yang bermain dengan media media pembelajaran yang telah disediakan.
Solusi :
Yang terpenting adalah koordinasi dan kerjasama di antara semua pihak di
dalam mengelola dan memelihara sarana dan prasarana sekolah agar tetap prima. Oleh
karena itu para petugas yang berhubungan dengan sarana dan prasarana pesantren
bertanggung jawab langsung dengan kepada kepala sekolah.
7. 7
F. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Dalam menjalin hubungan antara sekolah dengan masyarakat, ada beberapa
kendala mendasar yang juga sangat berdampak pada keharmonisan hubungan tersebut
sehingga hubungan antar sekolah dengan masyarakat menjadi tidak lancar. Kendalanya
antara lain:
1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan dan juga pemahaman warga
sekolah tentang apa dan bagaimana harusnya pengelolaan hubungan sekolah dengan
masyarakat dibangun.
2. Kurangnya komunikasi antara warga sekolah dan warga masyarakat, sehingga
tercipta komunikasi satu arah antara sekolah dan warga masyarakat/ wali murid dan
pada akhirnya sekolah tidak tahu keinginan masyrakatnya tetapi memaksakan
keinginanannya pada masyarakat/ wali murid yang pada saat itu hanya terlibat pada
aspek pembiayaan saja.Karena masyarakat hanya tahu dengan bantuan yang
dimintakan sekolah dalam bentuk keunangan sehingga sering kali masyrakat marah.
Solusi :
Upaya-upaya penyelesaian kendala/ hambatan yang ada adalah sebagai berikut:
1. Sekolah harus memberikan informasi yang terpadu kepada masyarakat, sehingga
masyarakat mengetahui seluruh program-program yang di adakan sekolah.
2. Hubungan sekolah dengan masyarakat harus dilakukan secara terus menerus,
sehingga masyarakat tudak akan beranggapan bahawa mereka hanya dibutuhkan pada
saat pembiayaan saja.
3. Setiap program yang diadakan oleh sekolah harus menyesuaikan karakteristik
masyarakat dengan cara mengkonsultasikan dengan tokoh masyarakat.
G. Manajemen Layanan Khusus
Manajemen layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatandan
keamanan sekolah. Manajemen layanan khusus disekolah in sudah berjalan dengan baik. Semua
yang berhubungan dengan perpustakaan sudah lengkap dan dikelola dengan
baik sehinggamemungkinkan peserta didik untuk lebih mengembangkan dan
mendalamipengetahuan yang diperolehnya di kelas. Segi kesehatan juga peserta didik diperhatikan
8. 8
sehingga sekolahmenyediakan pelayanan kesehatan sekolah melalui Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) dan berusaha meningkatkan program pelayanan melalui kerja sama dengan unit-
unitdinas kesehatan setempat. Disamping itu, sekolah juga perlu memberikan pelayanan
keamanan kepada peserta didik dan para pegawai yang ada disekolah agar mereka
dapat belajar dan melaksanakan tugas dengan tenang dan nyaman.
9. 9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Makalah diatas dapat disimpulkan beberapa kesimpulan yaitu :
* Perekat organisasi pendidikan adalah kepercayaan pimpinan kepada bawahan,
keakraban/kebersamaan, dan kejujuran dan tanggung jawab.
*Kepemimpinan sangat berpengaruh dalam proses penyelenggaraan pendidikan di
sekolah, agar pengaruh yang timbul dapat meningkatkan kinerja personil secara
optimal. Maka pemimpin harus memiliki wawasan dan kemampuan dalam
melaksanakan gaya kepemimpinan
*Pemimpin harus memiliki pemahaman tentang konsep sistem (berpikir secara
sistematik) dalam memahami suatu sekolah sebagai suatu kesatuan yang utuh.
*Pemimpin harus memahami wawasan jauh kedepan agar tantangan masadepan
telah menjadi program dalam penyelenggaraan pendidikan.
*Konsentrasi pemimpin terhadap kinerja personil pada akhirnya sasaran yang
hendak dicapai adalah peningkatan prestasi sekolah pada umumnya dapat tercapai
adalah peningkatan prestasi sekolah pada umumnya dapat tercapai dan pada
khususnya menghasilkan tamatan yang berkualitas.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penyusun tentunya mengalami
banyak kekeliruan dan kesalahan-kesalahan baik dala ejaan, pilihan kata, sistematika
penulisan maupun penggunaan bahasa yang kurang di pahami. Untuk itu kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya, di karenakan kami masih dalam tahap pembelajaran.
10. 10
DAFTAR PUSTAKA
UU Republik Indonesia tentang sisdiknas.Bandung:Fokusmedia, 2011.
Mulyasa,E. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2002.
http://Edukasi.kompasiana.com/2011/03/22/...
Bafadal,Ibrahim. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar .Jakarta:PT Bumi
Aksara, 2006.