SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN
MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
M A K A L A H
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
”Manajemen Pendidikan Islam”
Dosen Pengampu :
Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Oleh :
NINDA KHOIRIYAH (20164711147)
PAI – SMT 2
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG
MARET 2017
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. yang telah
membimbing saya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyyah.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang
membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya sampaikan rasa
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bpk.
DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I.
2. Teman – teman, dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah.
Atas bimbingan tersebut saya hanya dapat berdo'a kepada Allah SWT semoga amal dan
jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga
bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya dan
umumnya bagi seluruh pembaca. Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin.
(PENYUSUN)
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah ……………………………... 1
B. RumusanMasalah …………………………………….. 2
C. TujuanMasalah ……………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN
MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
A. Pengertian Manajemen...................................................... 3
B. Pengertian manajemen hubungan pesantren dengan
masyarakat......................................................................... 4
C. Tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat……....... 7
D. Ruang lingkup hubungan pesantren dengan
masyarakat....................................................……………. 9
E. Prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat………... 10
F. Teknik hubungan pesantren dengan masyarakat
................................
G. Bagaimana hubungan pesantren dengan wali santri dikembangakan
.........
H. Bagaimana hubungan pesantren dengan alumni santri
dikembangakan .....
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................………………………........ 11
DAFTAR PUSTAKA …………………….........................……………........ 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan pondok pesantren tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan
masyarakat, oleh karena itu pesantren harus akomodatif terhadap tuntunan
masyarakat. Masyarakat bisa menjadi potensi yang positif dalam upaya
pengembangan pondok pesantren tersebut. Oleh karena itu pondok pesantren harus
benar-benar dapat memanfaatkan potensi masyarakat secara positif, agar dapat
memberikan kontribusi yang positif pula bagi pengembangan pondok pesantren.
Masyarakat akan menjadi pendukung yang positif bagi pengembangan
pesantren apabila pesantren apabila pesantren tersebut tanggap terhadap aspirasi
masyarakat. Namun sebaliknya, masyarakat akan menjadi penghambat bagi
pengembangan pesantren, manakala pihak pesantren kurang tanggap terhadap
keinginan masyarakat. Oleh karena itu sikap tanggap pesantren dengan
memanfaatkan pendekatan social intelligence dan dengan memanfaatkan beberapa
teknik hubungan masyarakat perlu terus dikembangkan. Masyarakat harus dijadikan
sebagai mitra yang baik bagi pengembangan pesantren, sebab dari, oleh dan untuk
masyarakatlah pesantren itu didirikan.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud manajemen?
2. Apa pengertian manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat?
3. Tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat?
4. Ruang lingkup hubungan pesantren dengan masyarakat?
5. Prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat?
6. Teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat?
7. Bagaimana hubungan pesantren dengan wali santri dikembangkan?
8. Bagaimana hubungan pesantren dengan alumni santri dikembangkan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan maksud dari manajemen.
2. Menjelaskan maksud hubungan pesantren dengan masyarakat.
3. Menjelaskan tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat.
4. Memaparkan ruang lingkup hubungan pesantren dengan masyarakat.
5. Menjelaskan prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat.
6. Menjelaskan teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat.
7. Menjelaskan hubungan pesantren dengan wali santri dikembangkan.
8. Menjelaskan hubungan pesantren dengan alumni santri dikembangkan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Definisi manajemen menurut James A.F. Stoner dalam bukunya yang berjudul
Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di
tetapkan.
B. Pengertian Manajemen Hubungan Pesantren dengan Masyarakat
Pesantren adalah lembaga pendidikan yang mempunyai kekhasan tersendiri
dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan di pesantren meliputi
pendidikan Islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan dan pendidikan lainnya
yang sejenis. Yang mana dalam pesantren para santrinya disiapkan untuk dapat
berbaur dalam pergaulan di masyarakat dengan adab yang sesuai dengan moralitas
dalam agama Islam. Hal ini begitu diperhatikan karena lingkungan pesantren berada
dalam lingkungan masyarakat yang luas dan yang menilai baik buruknya dari sebuah
pesantren tersebut adalah bagaimana adab dari santri jebolan pesantren tersebut
dengan masyarakat sekitar dan masyarakat asal daerahnya sendiri. Di Indonesia
istilah pesantren lebih populer dengan sebutan pondok pesantren.1
Sedangkan hubungan pesantren dengan masyarakat adalah suatu proses
komunikasi antara pesantren dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian
masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan dipesantren serta mendorong
minat dan kerjasama antara pesantren dan masyarakat dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pesantren. Lebih lanjut, Kindred, Bagin dan Gallagher (1976)
1Sulthon, pesantren dan masyarakat,(Bandung: Pustaka Media, 2010), hlm. 12.
4
mendefinisikan hubungan pesantren dengan masyarakat tersebut sebagai usaha
kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang
efisien serta saling pengertian antara pesantren, personalia pesantren dengan
masyarakat.
Definisi diatas terdapat elemen penting diantaranya seperti:
a) Bahwa hubungan pesantren dengan masyarakat terjadi karena adanya
kepentingan yang sama antara pesantren dengan masyarakat.
b) Untuk memenuhi harapan masyarakat tersebut, masyarakat perlu berperan
serta dalam mengembangkan pesantren.
c) Untuk meningkatkan peran serta masyarakat tersebut perlu kerjasama yang
baik melalui komunikasi dua arah antara pesantren dengan masyarakat secara
efisisen.
Dikaitkan dengan hal diatas, masalah yang lebih urgen mengenai hubungan
pesantren dengan masyarakat dapat didefinisikan sebagai segenap upaya untuk
merencanakan, mengembangkan, dan mengefektifkan usaha koompratif antara
pesantren dan masyarakat agar terdapat hubungan timbal balik yang harmonis
dikemudian hari.2
C. Tujuan Hubungan Pesantren dengan Masyarakat
Tujuan diadakannya hubungan pesantren dengan masyarakat antara lain
sebagai berikut:
a) Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang
ingin direalisasikan pesantren.
b) Meningkatkan pemahaman pesantren tentang keadaan serta aspirasi
masyarakat terhadap pesantren.
c) Menggalang usaha orang tua dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak
didik.
2Khusnuridlo, Mohammad, Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global,
(Yokyakarta: Laksbang Press, 2006), hlm. 247.
5
d) Mengembangkan kesadaran masyarakat mengenai kepentingan pendidikan
dipesantren dalam era pembangunan.
e) Membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap pesantren dan
program-programnya.
f) Memberitahu masyarakat tentang pertanggung jawaban pesantren atas
harapan yang dibebankan masyarakat kepada pesantren.
g) Mencari dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumber-
sumber yang diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program
pesantren.3
D. Ruang Lingkup Hubungan Pesantren dengan Masyarakat
Peranan penting dalam meningkatkan kualitas pesantren yang bersangkutan.
Oleh karena itu perlu dilaksanakan dengan baik. Ruang lingkup sasaran pelaksanaan
hubungan pesantren dengan masyarakat tersebut dapat dirinci menjadi 3 macam
kelompok, yaitu:
a) Kelompok orang tua murid/santri dapat dilakukan secara perorangan
maupun secara kelompok. Yang berkaitan dengan komitmen pesantren atau
majelis pesantren.
b) Kelompok masyarakat luas/umum, yaitu melakukan hubungan dengan
masyarakat melalui berbagai kegiatan formal maupun non-formal hal itu
bertujuan memajukan pesantren dalam hal positif kepada masyarakat.
c) Kelompok instansi, khususnya dunia usaha. Hubungan pesantren dengan
masyarakat pada kelompok ini dilakukan dengan berbagai cara, misalnya
melalui praktek kerja lapangan. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya
relasi program yang dilakukan dengan kebutuhan pesantren dunia usaha
dengan adanya pesantren dan masyarakat dapat meningkatkan akuntabilitas
program pesantren.
3Ibid, 249.
6
E. Prinsip-prinsip Hubungan Pesantren dengan masyarakat
Agar pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat dapat mencapai
sasaran secara optimal, maka dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan prinsip-
prinsip sebagai berikut:
a) Prinsip otoritas: dalam pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat
kepala pesantren memiliki tanggung jawab penuh dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
b) Prinsip kesederhanaan: prinsip ini memberikan petunjuk, bahwa program-
program hubungan pesantren dengan masyarakat harus dilaksanakan secara
sederhan, jelas, dan realistis.
c) Prinsip kejujuran: dalam melaksanakan hubungan pesantren dengan
masyarakat kejujuran sangat penting artinya, sekali pesantren memberikan
informasi yang tidak benar, kepercayaan pesantren akan berakibat pesantren
tidak akan kembali dipercayai.
d) Prinsip ketepatan: prinsip ini mengandung pengertian, bahwa apa yang
disampaikan pesantren kepada masyarakat harus tepat, baik dilihat dari segi
isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai.4
F. Teknik-teknik Hubungan Pesantren Dengan Masyarakat
Adapun teknik-teknik dalam mengadakan hubungan antar pesantren dan
masyarakat teknik mana yang cocok bergantung dari situasi dan kondisi serta tujuan
dilaksanakan hubungan dengan masyarakat tersebut.
Teknik-teknik tersebut antara lain adalah:
1) Laporan kepada orang tua murid. Sesekali guru tidak hanya membuat laporan
kemajuan belajar melalui rapor saja. Melainkan laporan dalam bentuk surat
tentang perkembangan belajar anak kepada orang tua murid.
4Ibid, 249.
7
2) Pameran pesantren. Pameran merupakan teknik yang efektif untuk memberi
informasi tentang hasil kegiatan dan keadaan pesantren kepada masyarakat.
3) Kunjungan kepada pondok pesantren. Yang dimaksud disisni adalah
kunjungan orang tua murid ke pesantren yang dilaksanakan pada saat
pelajaran berlangsung.
4) Kunjungan kerumah murid. Kunjungan kerumah murid oleh guru merupakan
cara yang efektif dalam mengadakan hubungan dengan wali murid.
5) Melalui organisasi perkumpulan alumni pesantren. Perkumpulan alumni
pesantren dapat menimbulkan rasa solidaritas antar alumni pesantren dengan
masyarakat.
6) Melalui praktek kerja atau praktek lapangan. Praktek kerja lapangan atau
dalam praktek dakwah, dimana pesantren menjalin kemitraan dengan dunia
luar/organisasi/lembaga, maka hal ini merupakan sasaran yang tepat bagi
pesantren untuk menunjukan kemajuan yang dicapai.
G. Bagaimana Hubungan Pesantren dengan Wali Santri Dikembangkan
Dibalik prestasi pesantren yang baik akan selalu ditemukan keterlibatan dan
ketertarikan wali santri yang besar, sebaliknya dibalik kegagalan program pendidikan
suatu pesantren sering diakibatkan oleh potensi wali santri yang tidak dikelola secara
efektif.
Untuk mengelola partisipasi wali santri dapat dilakukan secara kondisional
dalam bentuk yang beragam. Hal ini sejalan dengan pandangan Marsh (1988) bahwa
kemitraan antara wali santri dan lembaga pendidikan dapat dilakukan dalam beragam
aspek pembuatan keputusan, termasuk kurikulum.
Pengembangan peran wali santri dapat dipandang penting sesama pentingnya
dengan pengembangan staf pesantren. Mengapa demikian? Dengan memperhatikan
peran wali santri, setidaknya dapat diambil 3 keuntungan antara lain:
8
1) Mereka dapat memberi informasi tentang pendidikan pada umumnya dan
khususnya di pesantren. Oleh karenanya, pengasuh pesantren hendaknya
berusaha memikirkan bagaimana agar arus informasi orang tua santri dapat
sampai ke mereka.
2) Partisipasi wali santri dapat menumbuhkan komitmen mereka untuk
mendorong prestasi pendidikan anak-anak mereka di pesantren. Misalnya,
dengan mengetahui program pesantren wali santri akan berusaha menciptakan
iklim pendidikan dikeluarga sehingga menimbulkan konflik dengan
pengetahuan dan sikap anaknya selama di pesantren.
3) Partisipasi wali santri dalam proses pembuatan keputusan akan mengurangi
tingkat resitensi dalam implementasi program-program pendidikan pesantren.
Yang jelas bentuk partisipasi wali santri akan beragam antara pesantren satu
dengan yang lain. Apapun bentuknya, semuanya dipandang penting untuk
mengembangkan pesantren sebagai wahana menciptakan masyarakat belajar
(learning community). Agar potensi wali santri ini dapat dimanfaatkan oleh
pesantren secara optimal, maka perlu dibentuk komite/majlis pesantren ini
disamping beranggotakan para wali santri juga dapat ditambah tokoh-tokoh
masyarakat, pejabat, para kyai, ustadz, akademisi dari perguruan tinggi.5
Disamping itu komite/majlis pesantren yang dibentuk tersebut dapat
melakukan fungsi sebagai berikut:
1) Mendorong tumbuhnya komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu dilingkungan pesantren.
2) Melakukan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah berkenan dengan
penyelenggaraan pendidikan dilingkungan pesantren yang bermutu.
3) Menemukan dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan
pendidikan dipesantren yang dianjurkan atau yang diinginkan masyarakat.
4) Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada pesantren.
5Ibid. hal 250.
9
5) Mendorong wali santri dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan
pesantren.
6) Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan
pendidikan dilingkungan pesantren.
7) Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di pesantren.6
H. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Alumni Santri Dikembangkan
Alumni santri merupakan kekuatan yang potensial bagi pengembangan
pesantren. Karena itu keberadaan mereka perlu terus dipantau, baik tempat
tinggalnya, maupun aktifitas kegiatannya. Alumni pesantren biasanya memiliki ikatan
emosional yang cukup tinggi dengan almamaternya. Hal ini tidak terlepas dari sistem
pendidikan pesantren itu sendiri yang telah mengajarkan akhlak yang mulia kepada
para santrinya sejak awal proses pendidikan, antara lain dengan cara menanamkan
indoktrinasi pada santrinya agar selalu menghormati gurunya sampai kapanpun agar
ia bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Bagi para santri untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat adalah segalanya
dibandingkan dengan banyaknya ilmu yang mereka peroleh. Ilmu banyak tidak
bermanfaat dianggapnya percuma, akan tetapi meskipun dapat ilmu sedikit tapi
bermanfaat, hal itu jauh lebih berharga. Oleh karena itu setiap santri yang sholeh akan
berusaha untuk mencari ilmu yang bermanfaat. Potensi itulah yang harus ditangkap
oleh pesantren sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan pesantren itu
sendiri.
6Ibid. Hal. 256.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di
tetapkan.
2. Hubungan pesantren dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara
pesantren dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang
kebutuhan dan kegiatan pendidikan di pesantren serta mendorong minat dan
kerja sama antara pesantren dan pengembangan pesantren.
3. Tujuan diadakanya hubungan pesantren dengan masyarakat antara lain sebagai
berikut: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran
yang ingin direalisasikan pondok pesantren, Meningkatkan pemahaman
pesantren tentang keadaan serta aspirasi masyarakat terhadap pondok pesantren,
Menggalang usaha orang tua dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak
didik.
4. Ruang lingkup sasaran pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat
tersebut dapat dirinci menjadi 3 macam kelompok, yaitu: a) Kelompok orang tua
murid/santri dapat dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok. Yang
berkaitan dengan komitmen pesantren atau majelis pesantren. b) Kelompok
masyarakat luas/umum, yaitu melakukan hubungan dengan masyarakat melalui
berbagai kegiatan formal maupun non-formal hal itu bertujuan memajukan
pesantren dalam hal positif kepada masyarakat. c) Kelompok instansi, khususnya
dunia usaha. Hubungan pesantren dengan masyarakat pada kelompok ini
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui praktek kerja lapangan.
Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya relasi program yang dilakukan
11
dengan kebutuhan pesantren dunia usaha dengan adanya pesantren dan
masyarakat dapat meningkatkan akuntabilitas program pesantren.
5. Prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat : 1) Prinsip otoritas; 2)
Prinsip kesederhanaan; 3) Prinsip kejujuran; 4) Prinsip ketepatan.
6. Teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat: 1) Laporan kepada orang
tua murid; 2) Pameran pesantren; 3) Kunjungan kepada pondok pesantren; 4)
Kunjungan kerumah murid; 5) Melalui organisasi perkumpulan alumni
pesantren; 6) Melalui praktek kerja atau praktek lapangan
7. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Wali Santri Dikembangkan.
Dibalik prestasi pesantren yang baik akan selalu ditemukan keterlibatan dan
ketertarikan wali santri yang besar, sebaliknya dibalik kegagalan program
pendidikan suatu pesantren sering diakibatkan oleh potensi wali santri yang tidak
dikelola secara efektif.
8. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Alumni Santri Dikembangkan.
Alumni santri merupakan kekuatan yang potensial bagi pengembangan
pesantren. Karena itu keberadaan mereka perlu terus dipantau, baik tempat
tinggalnya, maupun aktifitas kegiatannya. Alumni pesantren biasanya memiliki
ikatan emosional yang cukup tinggi dengan almamaternya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Yasmadi, M.A, 2006. Modernisasi Pesantren, (Ciputat: Quantum Teaching)
Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum, 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah,
(Bandung: Pustaka Media)
Khusnuridlo, Mohammad, 2006. Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif
Global, (Yokyakarta: Laksbang Press)
Sulthon, 2010. pesantren dan masyarakat, (Bandung: Pustaka Media)
Diah,Ricky, peran pesantren,dalamhttp://ricky-diah.blogspot.co.id/2011/04/peran-
pesantren.htmlhttp://ricky-diah.blogspot.co.id/2011/04/peran-pesantren.html,diunggah
pada Sabtu,17 April 2011, pukul 21:28 wib.

More Related Content

What's hot

Ppt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolahPpt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolahRima Trianingsih
 
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxImplementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxFarahDybha1
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikangeriya
 
Mc bahasa arab
Mc bahasa arabMc bahasa arab
Mc bahasa arabROHADIPPOB
 
Entrepreneurship pendidikan islam
Entrepreneurship pendidikan islamEntrepreneurship pendidikan islam
Entrepreneurship pendidikan islamUIN STS Jambi
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahRasnitaRasnita2
 
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
Muhammadiyah sebagai gerakan IslamMuhammadiyah sebagai gerakan Islam
Muhammadiyah sebagai gerakan IslamPemuda Muhammadiyah
 
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didik
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didikpengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didik
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didikHeriyani Akasih
 
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)Nisrokhah6
 
GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR (SD)
GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR (SD)GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR (SD)
GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR (SD)EVI PAULINA SIMAREMARE
 
Difinisi, tujuan, fungsi evaluasi kurikulum
Difinisi, tujuan, fungsi evaluasi kurikulumDifinisi, tujuan, fungsi evaluasi kurikulum
Difinisi, tujuan, fungsi evaluasi kurikulumpamungkas tunas bintar
 
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi PendidikanKonsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi Pendidikanzoel elektronik
 
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad HoriContoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Horiمحمد خيرى
 
Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanHasmul Tafit
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanDewi Bahagia
 
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIASEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIAPotpotya Fitri
 

What's hot (20)

Ppt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolahPpt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolah
 
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxImplementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikan
 
8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara
 
Mc bahasa arab
Mc bahasa arabMc bahasa arab
Mc bahasa arab
 
Entrepreneurship pendidikan islam
Entrepreneurship pendidikan islamEntrepreneurship pendidikan islam
Entrepreneurship pendidikan islam
 
Tayamum ppt
Tayamum pptTayamum ppt
Tayamum ppt
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah
 
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
Muhammadiyah sebagai gerakan IslamMuhammadiyah sebagai gerakan Islam
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
 
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didik
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didikpengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didik
pengertian, prinsip dan landasan manajemen peserta didik
 
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
 
GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR (SD)
GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR (SD)GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR (SD)
GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR (SD)
 
Difinisi, tujuan, fungsi evaluasi kurikulum
Difinisi, tujuan, fungsi evaluasi kurikulumDifinisi, tujuan, fungsi evaluasi kurikulum
Difinisi, tujuan, fungsi evaluasi kurikulum
 
Ruang lingkup studi islam
Ruang lingkup studi islamRuang lingkup studi islam
Ruang lingkup studi islam
 
Skl,sk, kd qurdis
Skl,sk, kd qurdisSkl,sk, kd qurdis
Skl,sk, kd qurdis
 
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi PendidikanKonsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
 
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad HoriContoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
 
Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikan
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
 
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIASEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
 

Similar to MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN

Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamFerry Lovita
 
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanManajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanUkhty Nicken
 
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanManajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanUkhty Nicken
 
PTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docxPTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docxRimhotMTSinaga
 
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKANMANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKANFerry Lovita
 
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT APMasriqa Aslim
 
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docxWahyuni567560
 
Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamFerry Lovita
 
Makalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisiMakalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisiDikha Wijanarko
 
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakatAdministrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakatanis tri purwanti
 
19.disma ambarsari (06111404019)
19.disma ambarsari (06111404019)19.disma ambarsari (06111404019)
19.disma ambarsari (06111404019)Dewi_Sejarah
 
Pengembangan diri mama pekanda
Pengembangan diri mama pekandaPengembangan diri mama pekanda
Pengembangan diri mama pekandaAngwar Dona
 
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docxhubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docxofficialterkini
 
Selesai manajemen berbasis sekolah
Selesai manajemen  berbasis  sekolahSelesai manajemen  berbasis  sekolah
Selesai manajemen berbasis sekolahFeni Prasetiya
 
Komunikasi dalam Manajemen Sekolah - Nurul Faela Shufa UNNES
Komunikasi dalam Manajemen Sekolah - Nurul Faela Shufa UNNESKomunikasi dalam Manajemen Sekolah - Nurul Faela Shufa UNNES
Komunikasi dalam Manajemen Sekolah - Nurul Faela Shufa UNNESNurul Shufa
 

Similar to MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN (20)

Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islam
 
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanManajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
 
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanManajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
 
PTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docxPTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docx
 
Modul 6.docx
Modul 6.docxModul 6.docx
Modul 6.docx
 
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKANMANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
 
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
 
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
 
Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islam
 
Panduan kkn 2014
Panduan kkn 2014Panduan kkn 2014
Panduan kkn 2014
 
Makalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisiMakalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisi
 
Laporan desa kebon cau
Laporan desa kebon cauLaporan desa kebon cau
Laporan desa kebon cau
 
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakatAdministrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
 
Manajemen siswa berbasis
Manajemen siswa berbasisManajemen siswa berbasis
Manajemen siswa berbasis
 
Makalah kdpls
Makalah kdplsMakalah kdpls
Makalah kdpls
 
19.disma ambarsari (06111404019)
19.disma ambarsari (06111404019)19.disma ambarsari (06111404019)
19.disma ambarsari (06111404019)
 
Pengembangan diri mama pekanda
Pengembangan diri mama pekandaPengembangan diri mama pekanda
Pengembangan diri mama pekanda
 
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docxhubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
 
Selesai manajemen berbasis sekolah
Selesai manajemen  berbasis  sekolahSelesai manajemen  berbasis  sekolah
Selesai manajemen berbasis sekolah
 
Komunikasi dalam Manajemen Sekolah - Nurul Faela Shufa UNNES
Komunikasi dalam Manajemen Sekolah - Nurul Faela Shufa UNNESKomunikasi dalam Manajemen Sekolah - Nurul Faela Shufa UNNES
Komunikasi dalam Manajemen Sekolah - Nurul Faela Shufa UNNES
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN

  • 1. MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN M A K A L A H Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah ”Manajemen Pendidikan Islam” Dosen Pengampu : Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : NINDA KHOIRIYAH (20164711147) PAI – SMT 2 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM) TULUNGAGUNG MARET 2017
  • 2. ii KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. yang telah membimbing saya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyyah. Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bpk. DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I. 2. Teman – teman, dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah. Atas bimbingan tersebut saya hanya dapat berdo'a kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT. Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga bisa diperbaiki seperlunya. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin. (PENYUSUN)
  • 3. iii DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ……………………………... 1 B. RumusanMasalah …………………………………….. 2 C. TujuanMasalah ……………………………………… 2 BAB II PEMBAHASAN MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN A. Pengertian Manajemen...................................................... 3 B. Pengertian manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat......................................................................... 4 C. Tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat……....... 7 D. Ruang lingkup hubungan pesantren dengan masyarakat....................................................……………. 9 E. Prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat………... 10 F. Teknik hubungan pesantren dengan masyarakat ................................ G. Bagaimana hubungan pesantren dengan wali santri dikembangakan ......... H. Bagaimana hubungan pesantren dengan alumni santri dikembangakan ..... BAB III PENUTUP A. Kesimpulan..............................………………………........ 11 DAFTAR PUSTAKA …………………….........................……………........ 13
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pondok pesantren tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan masyarakat, oleh karena itu pesantren harus akomodatif terhadap tuntunan masyarakat. Masyarakat bisa menjadi potensi yang positif dalam upaya pengembangan pondok pesantren tersebut. Oleh karena itu pondok pesantren harus benar-benar dapat memanfaatkan potensi masyarakat secara positif, agar dapat memberikan kontribusi yang positif pula bagi pengembangan pondok pesantren. Masyarakat akan menjadi pendukung yang positif bagi pengembangan pesantren apabila pesantren apabila pesantren tersebut tanggap terhadap aspirasi masyarakat. Namun sebaliknya, masyarakat akan menjadi penghambat bagi pengembangan pesantren, manakala pihak pesantren kurang tanggap terhadap keinginan masyarakat. Oleh karena itu sikap tanggap pesantren dengan memanfaatkan pendekatan social intelligence dan dengan memanfaatkan beberapa teknik hubungan masyarakat perlu terus dikembangkan. Masyarakat harus dijadikan sebagai mitra yang baik bagi pengembangan pesantren, sebab dari, oleh dan untuk masyarakatlah pesantren itu didirikan.
  • 5. 2 B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud manajemen? 2. Apa pengertian manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat? 3. Tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat? 4. Ruang lingkup hubungan pesantren dengan masyarakat? 5. Prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat? 6. Teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat? 7. Bagaimana hubungan pesantren dengan wali santri dikembangkan? 8. Bagaimana hubungan pesantren dengan alumni santri dikembangkan? C. Tujuan Pembahasan 1. Menjelaskan maksud dari manajemen. 2. Menjelaskan maksud hubungan pesantren dengan masyarakat. 3. Menjelaskan tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat. 4. Memaparkan ruang lingkup hubungan pesantren dengan masyarakat. 5. Menjelaskan prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat. 6. Menjelaskan teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat. 7. Menjelaskan hubungan pesantren dengan wali santri dikembangkan. 8. Menjelaskan hubungan pesantren dengan alumni santri dikembangkan.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen Definisi manajemen menurut James A.F. Stoner dalam bukunya yang berjudul Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan. B. Pengertian Manajemen Hubungan Pesantren dengan Masyarakat Pesantren adalah lembaga pendidikan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan di pesantren meliputi pendidikan Islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan dan pendidikan lainnya yang sejenis. Yang mana dalam pesantren para santrinya disiapkan untuk dapat berbaur dalam pergaulan di masyarakat dengan adab yang sesuai dengan moralitas dalam agama Islam. Hal ini begitu diperhatikan karena lingkungan pesantren berada dalam lingkungan masyarakat yang luas dan yang menilai baik buruknya dari sebuah pesantren tersebut adalah bagaimana adab dari santri jebolan pesantren tersebut dengan masyarakat sekitar dan masyarakat asal daerahnya sendiri. Di Indonesia istilah pesantren lebih populer dengan sebutan pondok pesantren.1 Sedangkan hubungan pesantren dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara pesantren dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan dipesantren serta mendorong minat dan kerjasama antara pesantren dan masyarakat dalam rangka peningkatan dan pengembangan pesantren. Lebih lanjut, Kindred, Bagin dan Gallagher (1976) 1Sulthon, pesantren dan masyarakat,(Bandung: Pustaka Media, 2010), hlm. 12.
  • 7. 4 mendefinisikan hubungan pesantren dengan masyarakat tersebut sebagai usaha kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antara pesantren, personalia pesantren dengan masyarakat. Definisi diatas terdapat elemen penting diantaranya seperti: a) Bahwa hubungan pesantren dengan masyarakat terjadi karena adanya kepentingan yang sama antara pesantren dengan masyarakat. b) Untuk memenuhi harapan masyarakat tersebut, masyarakat perlu berperan serta dalam mengembangkan pesantren. c) Untuk meningkatkan peran serta masyarakat tersebut perlu kerjasama yang baik melalui komunikasi dua arah antara pesantren dengan masyarakat secara efisisen. Dikaitkan dengan hal diatas, masalah yang lebih urgen mengenai hubungan pesantren dengan masyarakat dapat didefinisikan sebagai segenap upaya untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengefektifkan usaha koompratif antara pesantren dan masyarakat agar terdapat hubungan timbal balik yang harmonis dikemudian hari.2 C. Tujuan Hubungan Pesantren dengan Masyarakat Tujuan diadakannya hubungan pesantren dengan masyarakat antara lain sebagai berikut: a) Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin direalisasikan pesantren. b) Meningkatkan pemahaman pesantren tentang keadaan serta aspirasi masyarakat terhadap pesantren. c) Menggalang usaha orang tua dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak didik. 2Khusnuridlo, Mohammad, Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global, (Yokyakarta: Laksbang Press, 2006), hlm. 247.
  • 8. 5 d) Mengembangkan kesadaran masyarakat mengenai kepentingan pendidikan dipesantren dalam era pembangunan. e) Membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap pesantren dan program-programnya. f) Memberitahu masyarakat tentang pertanggung jawaban pesantren atas harapan yang dibebankan masyarakat kepada pesantren. g) Mencari dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumber- sumber yang diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program pesantren.3 D. Ruang Lingkup Hubungan Pesantren dengan Masyarakat Peranan penting dalam meningkatkan kualitas pesantren yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu dilaksanakan dengan baik. Ruang lingkup sasaran pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat tersebut dapat dirinci menjadi 3 macam kelompok, yaitu: a) Kelompok orang tua murid/santri dapat dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok. Yang berkaitan dengan komitmen pesantren atau majelis pesantren. b) Kelompok masyarakat luas/umum, yaitu melakukan hubungan dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan formal maupun non-formal hal itu bertujuan memajukan pesantren dalam hal positif kepada masyarakat. c) Kelompok instansi, khususnya dunia usaha. Hubungan pesantren dengan masyarakat pada kelompok ini dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui praktek kerja lapangan. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya relasi program yang dilakukan dengan kebutuhan pesantren dunia usaha dengan adanya pesantren dan masyarakat dapat meningkatkan akuntabilitas program pesantren. 3Ibid, 249.
  • 9. 6 E. Prinsip-prinsip Hubungan Pesantren dengan masyarakat Agar pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat dapat mencapai sasaran secara optimal, maka dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan prinsip- prinsip sebagai berikut: a) Prinsip otoritas: dalam pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat kepala pesantren memiliki tanggung jawab penuh dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. b) Prinsip kesederhanaan: prinsip ini memberikan petunjuk, bahwa program- program hubungan pesantren dengan masyarakat harus dilaksanakan secara sederhan, jelas, dan realistis. c) Prinsip kejujuran: dalam melaksanakan hubungan pesantren dengan masyarakat kejujuran sangat penting artinya, sekali pesantren memberikan informasi yang tidak benar, kepercayaan pesantren akan berakibat pesantren tidak akan kembali dipercayai. d) Prinsip ketepatan: prinsip ini mengandung pengertian, bahwa apa yang disampaikan pesantren kepada masyarakat harus tepat, baik dilihat dari segi isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai.4 F. Teknik-teknik Hubungan Pesantren Dengan Masyarakat Adapun teknik-teknik dalam mengadakan hubungan antar pesantren dan masyarakat teknik mana yang cocok bergantung dari situasi dan kondisi serta tujuan dilaksanakan hubungan dengan masyarakat tersebut. Teknik-teknik tersebut antara lain adalah: 1) Laporan kepada orang tua murid. Sesekali guru tidak hanya membuat laporan kemajuan belajar melalui rapor saja. Melainkan laporan dalam bentuk surat tentang perkembangan belajar anak kepada orang tua murid. 4Ibid, 249.
  • 10. 7 2) Pameran pesantren. Pameran merupakan teknik yang efektif untuk memberi informasi tentang hasil kegiatan dan keadaan pesantren kepada masyarakat. 3) Kunjungan kepada pondok pesantren. Yang dimaksud disisni adalah kunjungan orang tua murid ke pesantren yang dilaksanakan pada saat pelajaran berlangsung. 4) Kunjungan kerumah murid. Kunjungan kerumah murid oleh guru merupakan cara yang efektif dalam mengadakan hubungan dengan wali murid. 5) Melalui organisasi perkumpulan alumni pesantren. Perkumpulan alumni pesantren dapat menimbulkan rasa solidaritas antar alumni pesantren dengan masyarakat. 6) Melalui praktek kerja atau praktek lapangan. Praktek kerja lapangan atau dalam praktek dakwah, dimana pesantren menjalin kemitraan dengan dunia luar/organisasi/lembaga, maka hal ini merupakan sasaran yang tepat bagi pesantren untuk menunjukan kemajuan yang dicapai. G. Bagaimana Hubungan Pesantren dengan Wali Santri Dikembangkan Dibalik prestasi pesantren yang baik akan selalu ditemukan keterlibatan dan ketertarikan wali santri yang besar, sebaliknya dibalik kegagalan program pendidikan suatu pesantren sering diakibatkan oleh potensi wali santri yang tidak dikelola secara efektif. Untuk mengelola partisipasi wali santri dapat dilakukan secara kondisional dalam bentuk yang beragam. Hal ini sejalan dengan pandangan Marsh (1988) bahwa kemitraan antara wali santri dan lembaga pendidikan dapat dilakukan dalam beragam aspek pembuatan keputusan, termasuk kurikulum. Pengembangan peran wali santri dapat dipandang penting sesama pentingnya dengan pengembangan staf pesantren. Mengapa demikian? Dengan memperhatikan peran wali santri, setidaknya dapat diambil 3 keuntungan antara lain:
  • 11. 8 1) Mereka dapat memberi informasi tentang pendidikan pada umumnya dan khususnya di pesantren. Oleh karenanya, pengasuh pesantren hendaknya berusaha memikirkan bagaimana agar arus informasi orang tua santri dapat sampai ke mereka. 2) Partisipasi wali santri dapat menumbuhkan komitmen mereka untuk mendorong prestasi pendidikan anak-anak mereka di pesantren. Misalnya, dengan mengetahui program pesantren wali santri akan berusaha menciptakan iklim pendidikan dikeluarga sehingga menimbulkan konflik dengan pengetahuan dan sikap anaknya selama di pesantren. 3) Partisipasi wali santri dalam proses pembuatan keputusan akan mengurangi tingkat resitensi dalam implementasi program-program pendidikan pesantren. Yang jelas bentuk partisipasi wali santri akan beragam antara pesantren satu dengan yang lain. Apapun bentuknya, semuanya dipandang penting untuk mengembangkan pesantren sebagai wahana menciptakan masyarakat belajar (learning community). Agar potensi wali santri ini dapat dimanfaatkan oleh pesantren secara optimal, maka perlu dibentuk komite/majlis pesantren ini disamping beranggotakan para wali santri juga dapat ditambah tokoh-tokoh masyarakat, pejabat, para kyai, ustadz, akademisi dari perguruan tinggi.5 Disamping itu komite/majlis pesantren yang dibentuk tersebut dapat melakukan fungsi sebagai berikut: 1) Mendorong tumbuhnya komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dilingkungan pesantren. 2) Melakukan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah berkenan dengan penyelenggaraan pendidikan dilingkungan pesantren yang bermutu. 3) Menemukan dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan dipesantren yang dianjurkan atau yang diinginkan masyarakat. 4) Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada pesantren. 5Ibid. hal 250.
  • 12. 9 5) Mendorong wali santri dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan pesantren. 6) Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan dilingkungan pesantren. 7) Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di pesantren.6 H. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Alumni Santri Dikembangkan Alumni santri merupakan kekuatan yang potensial bagi pengembangan pesantren. Karena itu keberadaan mereka perlu terus dipantau, baik tempat tinggalnya, maupun aktifitas kegiatannya. Alumni pesantren biasanya memiliki ikatan emosional yang cukup tinggi dengan almamaternya. Hal ini tidak terlepas dari sistem pendidikan pesantren itu sendiri yang telah mengajarkan akhlak yang mulia kepada para santrinya sejak awal proses pendidikan, antara lain dengan cara menanamkan indoktrinasi pada santrinya agar selalu menghormati gurunya sampai kapanpun agar ia bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Bagi para santri untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat adalah segalanya dibandingkan dengan banyaknya ilmu yang mereka peroleh. Ilmu banyak tidak bermanfaat dianggapnya percuma, akan tetapi meskipun dapat ilmu sedikit tapi bermanfaat, hal itu jauh lebih berharga. Oleh karena itu setiap santri yang sholeh akan berusaha untuk mencari ilmu yang bermanfaat. Potensi itulah yang harus ditangkap oleh pesantren sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan pesantren itu sendiri. 6Ibid. Hal. 256.
  • 13. 10 BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan. 2. Hubungan pesantren dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara pesantren dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan di pesantren serta mendorong minat dan kerja sama antara pesantren dan pengembangan pesantren. 3. Tujuan diadakanya hubungan pesantren dengan masyarakat antara lain sebagai berikut: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin direalisasikan pondok pesantren, Meningkatkan pemahaman pesantren tentang keadaan serta aspirasi masyarakat terhadap pondok pesantren, Menggalang usaha orang tua dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak didik. 4. Ruang lingkup sasaran pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat tersebut dapat dirinci menjadi 3 macam kelompok, yaitu: a) Kelompok orang tua murid/santri dapat dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok. Yang berkaitan dengan komitmen pesantren atau majelis pesantren. b) Kelompok masyarakat luas/umum, yaitu melakukan hubungan dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan formal maupun non-formal hal itu bertujuan memajukan pesantren dalam hal positif kepada masyarakat. c) Kelompok instansi, khususnya dunia usaha. Hubungan pesantren dengan masyarakat pada kelompok ini dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui praktek kerja lapangan. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya relasi program yang dilakukan
  • 14. 11 dengan kebutuhan pesantren dunia usaha dengan adanya pesantren dan masyarakat dapat meningkatkan akuntabilitas program pesantren. 5. Prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat : 1) Prinsip otoritas; 2) Prinsip kesederhanaan; 3) Prinsip kejujuran; 4) Prinsip ketepatan. 6. Teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat: 1) Laporan kepada orang tua murid; 2) Pameran pesantren; 3) Kunjungan kepada pondok pesantren; 4) Kunjungan kerumah murid; 5) Melalui organisasi perkumpulan alumni pesantren; 6) Melalui praktek kerja atau praktek lapangan 7. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Wali Santri Dikembangkan. Dibalik prestasi pesantren yang baik akan selalu ditemukan keterlibatan dan ketertarikan wali santri yang besar, sebaliknya dibalik kegagalan program pendidikan suatu pesantren sering diakibatkan oleh potensi wali santri yang tidak dikelola secara efektif. 8. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Alumni Santri Dikembangkan. Alumni santri merupakan kekuatan yang potensial bagi pengembangan pesantren. Karena itu keberadaan mereka perlu terus dipantau, baik tempat tinggalnya, maupun aktifitas kegiatannya. Alumni pesantren biasanya memiliki ikatan emosional yang cukup tinggi dengan almamaternya.
  • 15. 12 DAFTAR PUSTAKA Drs. Yasmadi, M.A, 2006. Modernisasi Pesantren, (Ciputat: Quantum Teaching) Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum, 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, (Bandung: Pustaka Media) Khusnuridlo, Mohammad, 2006. Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global, (Yokyakarta: Laksbang Press) Sulthon, 2010. pesantren dan masyarakat, (Bandung: Pustaka Media) Diah,Ricky, peran pesantren,dalamhttp://ricky-diah.blogspot.co.id/2011/04/peran- pesantren.htmlhttp://ricky-diah.blogspot.co.id/2011/04/peran-pesantren.html,diunggah pada Sabtu,17 April 2011, pukul 21:28 wib.