1. PROFESI KEPENDIDIKAN
FEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIA (FGII)
SEBAGAI ORGANISASI PROFESI KEGURUAN DI INDONESIA
DISUSUN OLEH
MAY NURHAYATI
(K2315048)
PENDIDIKAN FISIKA 2015
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2. Federasi Guru Independen Indonesia disingkat FGII dideklarasikan berdirinya
pada tanggal 17 Januari 2002 bertempat di Tugu Proklamasi Jl. Pegangsaan Timur,
Jakarta. Hadir dalam deklarasi tersebut lebih kurang 300 orang guru dari Aceh,
Padang, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa
Tenggara Barat dengan menggunakan nama-nama organisasi / forum guru yang
berbeda dari masing-masing daerah. Penyatuan atas perbedaan-perbedaan itulah yang
kemudian mendorong terbentuknya organisasi guru dalam bentuk Federasi.
Prinsip dasar yang melatarbelakangi pembentukan FGII adalah mendorong
demokratisasi pendidikan dengan membuka ruang seluas-luasnya kepada guru dan
masyarakat untuk terlibat dan berpartisipasi aktif dalam setiap pengambilan kebijakan
pendidikan agar kebijakan pendidikan di Indonesia dapat tumbuh dan berkembang
secara partisipatif, transparan dan akuntabel.
Sejak dideklarasikan, FGII telah menyelenggarakan tiga kali Kongres.
Kongres I dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2002 di kota Bandung Jawa Barat,
Kongres II bulan Juli 2005 di kota Purwokerto Jawa Tengah dan Kongres III bulan
Juli 2008 di kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Saat ini FGII beranggotkan 157.000 guru berstatus guru swasta, non PNS
lainnya dan berstatus PNS yang bertugas di 17 provinsi antara lain ; Aceh, Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kepulauan Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat.
LEGALITAS :
FGII didirikan secara legal berdasarkan :
1. Akta Notaris Nomor 14 Tanggal 27-9-2004 oleh Notaris Dindin Saepudin, SH,
Bandung. Diperbarui melalui Akta Notaris nomor 11 Tanggal 30-3-2007.
2. SKT Organisasi Massa Profesi Nomor : 106/D.III.3/XII/2007 Departemen Dalam
Negeri Republik Indonesia;
3. Bukti Pencatatan Serikat Pekerja FGII Nomor : 450/I/XI/2007 Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kotamadya Jakarta Pusat.
DASAR :
FGII berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
SIFAT :
FGII adalah organisasi profesi guru dan/atau serikat pekerja profesi guru yang
bersifat terbuka, independen, kolegial dan non partai politik.
3. PRINSIP :
Prinsip FGII adalah solidaritas diantara pekerja profesi guru dan pendidik lainnya
serta para pekerja pelayanan publik di Indonesia dan di seluruh dunia.
VISI :
Terwujudnya guru profesional yang mampu mendorong sistem pendidikan yang
demokratis, transparan, dapat dipertanggungjawabkan, berkeadilan, dan bermartabat
dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, humaniora
dan hak azasi manusia.
MISI :
1. Meningkatkan prinsip-prinsip profesionalitas guru
2. Membangun kesejahteraan guru
3. Menerapkan prinsip demokrasi, transparansi dan keadilan
4. Mengembangkan sikap inovatif , kreatif, , kritis, dan transformatif
5. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
6. Menyediakan bantuan kemanusiaan
7. Mempromosikan kebebasan profesional guru
8. Mempromosikan persamaan hak, keragaman dan penolakan terhadap segala bentuk
diskriminasi terutama untuk mengintegrasikan kebijakan dan praktek pendidikan
yang mengedepankan keadilan sosial dan kepentingan terbaik anak berdasarkan
deklarasi universal hak asasi manusia
9. Memastikan persamaan hak antara perempuan dan laki-laki dalam kepengurusan
dan keanggotaan.
TUJUAN :
1. Memperjuangkan hak-hak anggota;
2. Memberikan advokasi dan perlindungan kepada anggota
3. Meningkatkan profesionalisme anggota;
4. Meningkatkan peranserta anggota dalam setiap pengambilan kebijakan pendidikan
mulai dari
tingkat satuan pendidikan sampai tingkat nasional.
4. KEANGGOTAAN :
Anggota Federasi terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa dan anggota
kehormatan:
1. Anggota biasa adalah Guru yang bekerja dalam sistem Pendidikan di Indonesia
yang berhimpun dalam organisasi-organisasi/Forum-forum Guru Independen yang
secara sukarela bersedia mematuhi AD, ART dan prinsip-prinsip Federasi
2. Anggota luar biasa adalah anggota muda/calon guru dan para pendidik yang
disebut pada pasal 1 butir 5 dan 6 UU SISDIKNAS.
3. Anggota kehormatan adalah organisasi atau perorangan yang memiliki komitmen
terhadap pendidikan dan telah berjasa kepada Federasi atas dasar rekomendasi dari
Dewan Pimpinan Pusat.
HAK ANGGOTA :
1. Memperoleh dukungan solidaritas dan perlindungan;
2. Menyatakan pendapat;
3. Memilih dan dipilih dalam Kongres, kecuali anggota luar biasa dan anggota
kehormatan;
4. Berpartisipasi dalam setiap even, kegiatan dan program FGII;
5. Memperoleh penghargaan, tanda jasa, tanda kehormatan dan lain-lain.
RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM FGII :
1. Pengembangan profesionalisme guru :
a. Pelatihan-pelatihan metode pembelajaran mutakhir.
b. Pengembangan kurikulum berbasis SETS.
c. Pengembangan kurikulum berbasis HAM.
d. Pelatihan pendidikan kebencanaan.
e. Memfasilitasi penyusunan modul pengembangan kurikulum bidang studi.
f. Workshop pembelajaran berbasis hak anak dan multikultural.
g. Pendirian klub diskusi buku dan klub penulisan ilmiah.
h. Pengelolaan Klinik Pendidikan (Klinik Pembelajaran untuk Guru dan Orangtua
(Parenting), Klinik Serikat/Organisasi Guru, Klinik Sekolah Demokrasi, Klinik
Sekolah Siaga Bencana).
5. 2. Peningkatan kesejahteraan :
a. Iuran anggota;
b. Pendirian koperasi guru.dan pembukaan dana solidaritas.
3. Perlindungan guru / anggota :
a. Kerjasama dengan institusi bantuan hukum
b. Workshop perlindungan guru
c. Sosialisasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan
peraturan perundang-undangan lainnya
d. Merintis pembentukan LBH guru.
4. Penelitian dan Pengembangan :
a. Riset dan pelatihan riset pendidikan untuk guru, bersertifikat;
b. Pengembangan dan pelatihan teknologi informasi pembelajaran, bersertifikat;
c. Pengembangan dan pelatihan pembelajaran berbasis HAM, bersertifikat;
d. Pendataan lengkap informasi pendidikan.
5. Penerapan Kode Etik Profesi :
a. Sosialisasi Kode Etik FGII;
b. Pembentukan Dewan Kehormatan pengawas pelaksanaan kode etik;
6. Kerjasama antar lembaga :
a. Membangun kerjasama kemitraan dengan institusi pemerintah dan non pemerintah
baik di dalam maupun di luar negeri;
b. Membangun kerjasama dengan sesama organisasi pekerja profesi lainnya;
c. Membangun kerjasama dengan pekerja pelayanan publik lainnya baik di dalam
negeri maupun diluar negeri melalui afiliasi dalam Public Services International
(PSI).
7. Informasi dan Komunikasi :
a. Penerbitan Blog organisasi : www.federasiguru.blogspot.com , Email :
dppfgii@gmail.com
b. Penerbitan jurnal FGII pertriwulan, leaflet, poster dan buku-buku panduan
organisasi dan perlindungan.
8. Keorganisasian:
a. Pendidikan calon anggota;
b. Pendidikan kader pengurus secara berjenjang;
c. Pendidikan fasilitator (TOT).
6. BEBERAPA KERJASAMA YANG TELAH DILAKSANAKAN:
1. Program Semiloka Manajemen Organisasi Guru, Juli 2007 dan Semiloka
Perlindungan Profesi Guru, Mei 2008 . Kerjasama dengan Ditjen PMPTK Depdiknas
RI;
2. Workshop Perlindungan Guru, 2008-2010. Kerjasama dengan LBH Jakarta dan
Lembaga Bantuan Hukum Pendidikan (LBHP);
3. FGD Pendidikan berbasis HAM, Desember 2009. Kerjasama dengan Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM);
4. Workshop Guru Kreatif, tahun 2009. Kerjasama dengan Yayasan Credo Jakarta;
5. Bekerjasama dengan Education forum (eF) menyelenggarakan sejumlah diskusi
Publik tentang pendidikan dan HAM, tahun 2006-2010;
6. Workshop penguatan serikat dan anggota serta pengembangan fasilitator
bekerjasama dengan Public Services International tahun 2009-sekarang;
7. Menjadi anggota afiliasi Public Services International (PSI).
KODE ETIK GURU
FEDERASI GURU INDEPENDEN INDONESIA
1. Bertakwa kepada Tuhan YME, diwujudkan dalam keluhuran budi pekerti,
keteladanan dan berakhlak mulia;
2. Tidak melakukan tindakan yang dapat merusak citra dan martabat guru;
3. Bersikap adil dalam melaksanakan tugas;
4. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab;
5. Meningkatkan kompetensi Guru;
6. Tidak menerima uang, barang dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan
penilaian dan prestasi peserta didik;
7. Memegang teguh dan menjunjung tinggi kehormatan, integritas dan prinsip-prinsip
profesionalisme guru;
8. Membangun sikap kritis, demokratis, partisipatif dan menghormati HAM dalam
melaksanakan tugas;
9. Memiliki solidaritas yang tinggi terhadap sesama guru.
7. SUSUNAN PENGURUS DEWAN PIMPINAN PUSAT FGII
PERIODE 2008 – 2012
Ketua Umum:
Suparman (Jakarta)
Ketua:
1. Badaruddin (NAD)
2. Gino Vanollie (Lampung)
3. Maruli Taufik (DIY)
4. Samsuniang (Sulawesi Selatan)
5. Subiyanto (Kalimantan Timur)
6. H.G.Rachmad Basuki (JawaTimur)
7. Agus Setia Mulyadi (Jawa Barat)
8. Budi Santosa (Jawa Tengah)
9. Supriyono (Jakarta)
Sekretaris Jenderal :
Iwan Hermawan (Jawa Barat)
Wakil Sekretaris Jenderal:
1. Moh. Zen, Adv (Jawa Tengah)
2. Trijoko Wahyono
Bendahara:
Laili Hadiati (Jakarta)
Wakil Bendahara:
Tati Nurmilawati (Kalimantan Timur)
Departemen :
a.Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia dan Profesionalisme : Zaenal Abidin
(Lampung)
b.Informasi dan Komunikasi: Melkior Rengkung (Sulawesi Utara)
c.Penelitian dan Pengembangan :Bambang Triadmidi (Jawa Timur)
d.Perlindungan Hukum dan Advokasi: Burhanuddin Rakhbi, SH (Kalimantan Timur)
e.Peningkatan Kesejahteraan Guru:Nurdin (Sulawesi Selatan)
f.Organisasi dan Kerjasama antar Lembaga: Rifian Hadi (Lampung)
Sumber : http://federasiguru.blogspot.co.id/