1. MAKALAH
HASIL OBSERVASI SDN 02 CIGOMBONG
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Berbasis Sekolah
Dosen Pengampu Nintin Nurlela, M.Pd
Disusun oleh :
Madu Mitha Wulandari (037119113)
Savega Sucitra (037119114)
Lutfiyana Dwi Aryani (037119115)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
2019
2. i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah hasil observasi kami ke salah satu SD negeri
di daerah kabupaten Bogor yang bernama SDN 02 Cigombong. Salawat serta
salam tak lupa kami curah limpahkan kepada nabi junjungan alam yaitu Nabi
Besar Muhammad SAW. Kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku
umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun sesuai fakta yang kami dapatkan pada saat kami
melakukan observasi ke SDN 02 Cigombong dengan mencari narasumber yang
terpercaya untuk menjawab hal-hal yang ingin kami ketahui.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada seluruh pihak yang membantu
kami dari mulai perancangan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan sampai pada
tahap pelaporan kegiatan yang disusun menjadi sebuah makalah.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk kami
lebih baik ke depannya.
Bogor, Desember 2019
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 3
C. Tujuan......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 4
A. Profil Sekolah............................................................................ 4
B. Esensi Pendidikan dan Pembangunan untuk kemajuan
masyarakat................................................................................. 5
BAB III SARAN ............................................................................................ 10
A. Saran Bagi Sekolah.................................................................... 10
B. Saran Bagi Kami........................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11
LAMPIRAN……………………..………………………………………….. 12
TABEL……………………………………………..……………………… 13
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Istilah manajemen memiliki banyak arti, bergantung kepada orang yang
mengartikannya. Istilah manajemen sekolah seringkali disandingkan dengan
istilah administrasi sekolah. Terdapat tiga pandangan berbeda; pertama,
mengartikan administrasi lebih luas daripada manajemen (manajemen
meruapakan inti dari administrasi); kedua, melihat manajemen lebih luas dari
pada administrasi; dan ketiga, pandangan yang menganggap manajemen identik
dengan administrasi. Berdasarkan fungsi pokoknya istilah manajemen dan
administrasi mempunyai fungsi yang sama. Karena itu, perbedaan kedua istilah
tersebut tidak konsisten dan tidak signifikan. Istilah manajemen berbasis sekolah
merupakan terjemahan dari “school-based management”. Istilah ini pertama kali
muncul di Amerika Serikat ketika masyarakat mulai mempertanyakan relevansi
pendidikan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat setempat. Konsep
dasar Manajemen Berbasis Sekolah, Manajemen Berbasis Sekolah merupakan
manajemen yang bernuansa otonomi, kemandirian dan demokratis. Otonomi,
merupakan kewenangan sekolah dalam mengatur dan mengurus kepentingan
sekolah dalam mencapai tujuan sekolah untuk menciptakan mutu pendidikan yang
baik. Kemandirian, merupakan langkah dalam pengambilan keputusan. Dalam
mengelola sumber daya yang ada, mengambil kebijakan, memilih strategi dan
metode dalam memecahkan persoalan tidak tergantung pada birokrasi yang
sentralistik sehingga mampu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan dapat
memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Demokratif, merupakan keseluruhan
elemen-elemen sekolah yang dilibatkan dalam menetapkan, menyusun,
melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan untuk mencapai tujuan sekolah
demi terciptanya mutu pendidikan yang akan memungkinkan tercapainya
pengambilan kebijakan yang mendapat dukungan dari seluruh elemen-elemen
sekolah. MBS merupakan paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi
luas pada tingkat sekolah (pelibatan masyarakat) dalam kerangka kebijakan
5. 2
pendidikan nasional. MBS merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan
yang menawarkan kepada sekolah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik
dan memadai bagi para peserta didik. Otonomi dalam manajemen merupakan
potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja para staf, menawarkan
partisipasi langsung kelompok-kelompok yang terkait, dan meningkatkan
pemahaman masyarakat terhadap pendidikan. Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan
masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi, yang dinyatakan dalam
GBHN1. Hal tersebut dapat diharapkan dapat dijadikan landasan dalam
pengembangan pendidikan di Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan, baik
secara makro, meso, maupun mikro. MBS memberikan kebebasan dan kekuasaan
yang berat pada sekolah, diserta seperangkat tanggung jawab. Dengan adanya
otonomi yang memberikan tanggung jawab pengelolaan sumber daya dan
pengembangan strategi MBS sesuai dengan kondisi setempat, sekolah dapat
meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugas.
MBS menekankan keterlibatan maksimal berbagai pihak, seperti pada sekolah-
sekolah swasta, sehingga menjamin partisipasi staf, orang tua, peserta didik dan
masyarakat yang lebih luas dalam perumusan-perumusan keputusan tentang
pendidikan. Oleh karena itu, kami melakukan observasi mengenai teori-teori MBS
yang kami terima dan kami ingin mengetahui sejauh mana MBS diterapkan di
lingkungan manajemen pengelolaan sekolah dan apakah sudah dilakukan dengan
baik, karena banyak teori yang hadir atau muncul yang bertujuan untuk
peningkatan kualitas sekolah tetapi tidak digunakan secara maksimal karena
beberapa alasan dan itu harus kami ketahui untuk menjadi patokan apakah teori
ini baik untuk diterapkan. Kami pun ingin mengetahui bagaimana cara pihak
sekolah mengimplementasikan MBS di lingkungannya.
1 GBHN (Garis Besar Haluan Negara) :Ditetapkan MPR untuk jangka waktu 5 tahun
6. 3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah :
1. Bagaimana profil SDN 02 Cigombong ?
2. Apa implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang kamu dapat
dari narasumber ?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah :
1. Untuk mengetahui profil dari SDN 02 Cigombong.
2. Untuk mengetahui implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang
didapat dari narasumber.
7. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROFIL SEKOLAH
1. Visi Sekolah : Membina akhlak, meraih prestasi, berwawasan global
yang dilandasi nilai-nilai budaya luhur sesuai dengan ajaran agama.
2. Misi Sekolah :
a. Menanamkan keyakinan atau akidah melalui pengamalan ajaran
agama
b. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan
c. Mengembangan pengetahuan dalam bidang IPTEK, bahasa,
olahraga dan seni budaya
d. Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah dan
lingkungan
3. Kategori : Sekolah Dasar Negeri
4. Alamat : Jl. Mayjen H.R. Edi Sukma Cigombong, kabupaten Bogor
5. Kepala Sekolah : Bapak Wahyudi, S.Pd.sd
6. Narasumber : Bapak Wahyudi, S.Pd.sd
7. Desain Sekolah :
8. 5
B. IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu didukung manajerial para kepala sekolah. Sekolah perlu berkembang
maju dari tahun ke tahun. Karena itu, hubungan baik antarguru perlu diciptakan agar terjalin iklim dan suasana kerja yang
kondusif dan menyenangkan. Demikian halnya penataan penampilan fisik dan manajemen sekolah perlu dibina agar sekolah
menjadi lingkungan pendidikan yang dapat menumbuhkan kreativitas, disiplin, dan semangat belajar peserta didik. Dalam
rangka inilah dirasakan perlunya implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Untuk mengimplementasikan
manajemen berbasis sekolah secara efektif dan efisien, kepala sekolah perlu memilki pengetahuan kepemimpinan,
perencanaan, dan pandangan yang luas tentang sekolah dan pendidikan. Wibawa kepala sekolah harus ditumbuhkembangkan
dengan meningkatan sikap kepedulian, semangat belajar, disiplin kerja, keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai modal
perwujudan iklim kerja yang kondusif. Kepala sekolah dituntut untuk melakukan fungsinya sebagai manajer sekolah dalam
meningkatkan proses belajar-mengajar, dengan melakukan supervisi kelas, membina, dan memberikan saran-saran positif
kepada guru. Kepala sekolah juga harus melakukan tukar pikiran, sumbang saran, dan studi banding antarsekolah untuk
menyerap kiat-kiat kepemimpinan dari kepala sekolah yang lain.
Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efisien apa bila didukung oleh sumber daya manusia yang
profesional untuk mengoperasikan sekolah, dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji staf sesuai dengan fungsinya,
sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar-mengajar, serta dukungan masyarakat (orang tua) yang
tinggi. Kondisi sekolah di Indonesia pada saat krisis sekarang ini sangat bervariasi dilihat dari segi kualitas, lokasi sekolah,
9. 5
dan partisipasi masyarakat (orang tua). Kualifikasi sekolah bervariasi dari sekolah sangat maju sampai sekolah yang sangat
ketinggalan sedangkan untuk lokasi
10. 6
sekolah bervariasi dari sekolah yang terletaknya di perkotaan sampai
sekolah yang letaknya di pedesaan dan daerah yang sangat terpencil.
Dalam MBS terdapat komponen-komponen yang harus terpenuhi.
Komponen dan sumber daya yang ada di SDN 02 Cigombong
meliputi, Manajemen Tenaga Pendidik yang berkualitas bagus dan
mencukupi kebutuhan sekolah mulai dari kemampuan hingga jumlah
tenaga pendidik di sekolah. Manajemen keuangan dan pembiayaan yang
jelas dan transparan. Manajemen sarana dan prasarana yang cukup
memadai. Manajemen kurikulum dan program pengajaran yang sesuai
dengan kurikulum yang telah ditentukan oleh pemerintah yaitu kurikulum
2013. Manajemen waktu yang cukup baik dimana anak diberi waktu untuk
mengikuti ekstrakulikuler yang nantinya akan menjadi ajang untuk
mencari bakat anak yang sebenarnya. Manajemen kesiswaan yang baik
yang mampu mengelola siswa dan menata siswa sehingga siswa bukan
hanya sekedar sekolah 6 tahun tapi lebih kepada apa yang dapat dihasilkan
selama 6 tahun bersekolah dan manajemen ini lebih kepada pertumbuhan
siswa yang diperhatikan setiap tahunnya. Manajemen yang baik di sekolah
ini menghasilkan akreditasi A untuk SDN 02 Cigombong dan menjadi
salah satu SD terfavorit di daerah sekitar dan kami merasa SD ini cukup
bagus dalam peningkatan kualitas siswa karena banyak sekali kegiatan
yang dilaksanakan untuk tujuan pengembangan bakat siswa, mulai dari
kelas 1 siswa sudah diperbolehkan untuk mengikuti ekstrakulikuler yang
ada dan semua guru ikut berkontribusi dalam setiap kegiatan sehingga
kegiatan berjalan dengan baik dan sesuai dengan keinginan semua pihak.
Produktivitas kepala sekolah sangat baik, beliau menjunjung tinggi
sifat kekeluargaan baik kepada guru, siswa, orang tua siswa, bahkan
alumni sekalipun. Sikap ini sangat harus dimiliki oleh seorang kepala
sekolah karena kepala sekolahlah yang mengatur atau menjadi setir mau
kemana sekolah ini akan diarahkan sehingga sifat atau perilaku kepala
sekolah sangat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan
11. 7
manajemen apa yang akan digunakan. Pola kepemimpinan yang
digunakan adalah tidak menjadikan kepala sekolah adalah pemegang hak
tertinggi, kepala sekolah akan mengumpulkan aspirasi lalu merangkul
semua pihak agar kegiatan tersebut terlaksana. Bahkan kepala sekolah di
sekolah ini tidak segan untuk turun langsung mengawasi atau membantu
pihak-pihak yang berkontribusi dengan sekolah ini.
Pola komunikasi dan koordinasi yang ada dalam manajemen
pengelolaan sekolah di SDN 02 Cigombong, kepala sekolah telah
menyiapkan di awal tahun apa saja yang ingin dilaksanakan, lalu
melakukan pembinaan kepada guru-guru yang ada di sekolah dan
membagi tugas untuk para guru setelah itu melakukan evaluasi untuk
meningkatan kinerja guru dan menjalin kekeluargaan yang lebih erat lagi
antara kepala sekolah dan para guru. Evaluasi sering dilakukan dengan
cara rapat, rapat antara kepala sekolah dan guru sehingga akan terlihat
program mana yang sudah terlaksana dan mana yang belum, sehingga
program yang belum terlaksana ini yang harus diupayakan setelah rapat
agar mampu terlaksana. Kepala sekolah di SDN 02 Cigombong tidak ingin
menggunakan kepemimpinan secara otoriter, karena dikhawatirkan akan
terjadi kesenjangan dan kurangnya komunikasi atau tidak berjalan dengan
baik komunikasi tersebut. Cara yang dilakukan untuk menjalin komunikasi
ialah dengan menggunakan grup di whatsapp agar berita apapun bisa
langsung sampai kepada guru-guru. Cara pengawasan yang dilakukan di
sekolah ini adalah dengan kepala sekolah mengawasi guru-guru senior,
lalu guru-guru senior mengawasi guru-guru junior sehingga semua mampu
terawasi dengan baik tanpa perlu tim khusus untuk mengawasi
keseluruhan.
Supervisi di SDN 02 Cigombong berjalan dengan baik, kepala
sekolah dan guru-guru selalu mengupayakan peningkatan kemampuan
personil lembaga pendidikan bagi kemajuan sekolah atau lembaga
pendidikan. Hal yang dilakukan dengan terus mengawasi dan
12. 8
mengevaluasi setiap kegiatan, terutama kegiatan pembelajaran di dalam
dan luar kelas. Untuk pembiayaan yang ada di SDN 02 Cigombong sangat
bergantung kepada dana BOS yang diberikan pemerintah karena status
sekolah yang “negeri”, tidak ada pungutan apapun dari pihak sekolah
kepada wali siswa jika ada itu pun digunakan untuk siswa itu sendiri,
seperti pembelian baju ekstrakulikuler dan itu dilakukan secara jelas dan
transparan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara pihak sekolah dan
pihak wali siswa. Tetapi yang mengkhawatirkan adalah dana BOS belum
berjalan dengan baik, kadang dana tersebut turun terlambat sehingga
menghambat berjalannya kegiatan yang harus menggunakan dana BOS,
dana BOS pun terkesan kurang karena banyak kebutuhan yang akhirnya
belum terpenuhi karena kurangnya pembiayaan, sedangkan seluruh
operasional sekolah hanya mengandalkan dana BOS dari pemerintah.
Masalah yang sangat jelas terlihat dalam pembiayaan adalah dengan lebih
banyaknya jumlah guru honorer dibanding guru PNS sehingga menambah
beban sekolah untuk mengeluarkan dana BOS untuk pembiayaan gaji guru
honorer. Hal ini harus diperhatikan dengan baik oleh pemerintah, telah
banyak kesulitan yang terjadi akibat membeludaknya guru honorer,
banyak juga kesulitan yang dihadapi oleh sekolah terutama masalah
pembiayaan karena seharusnya dana BOS diberikan untuk pembiayaan
peningkatan kualitas terutama dari sarana dan prasarana tapi sekarang
justru dana BOS sibuk untuk membiayai para guru honorer.
Kesimpulan yang dapat kami ambil saat observasi ke SDN 02
Cigombong adalah manajemen pengelolaan sekolah di SDN 02
Cigombong sangat baik, kerja sama benar-benar terjalin antara pihak satu
dengan pihak lainnya. Upaya peningkatan kualitas sekolah sangat terlihat,
pihak sekolah bukan hanya fokus kepada peningkatan sekolah tapi kepada
peningkatan kualitas dan kemampuan siswa dalam bidang akademik dan
non akademik sehingga pantas sekolah ini menjadi sekolah favorit dan
memiliki akreditasi yang sangat bagus “A”. Kami pun merasa terharu pada
13. 9
saat melakukan observasi kami disambut dengan baik dan hangat oleh
semua pihak sehingga kami menyimpulkan sekolah ini bukan hanya
sekolah biasa tetapi sekolah dengan kekeluargaan yang tinggi tanpa
memandang siapa yang datang dan siapa yang lebih dulu hadir di sekolah
tersebut.
14. 10
BAB III
SARAN
A. Bagi Sekolah
Sekolah ini dalam pengelolaan sudah sangat bagus bahkan
kekeluargaannya sangat terjalin sekali tidak ada sekat antara pihak satu
dengan pihak lainnya, tetapi mungkin harus lebih ditingkatkan dalam
bidang ekstrakulikuler dengan penambahan jumlah bidang yang tersedia
sehingga penentuan bakat anak akan lebih luas.
B. Bagi Kami
Saran untuk kami adalah lebih mendalami materi dan belajar untuk
mengaplikasikannya walaupun menjadi guru itu masih terhitung cukup
lama tetapi kami bisa mengaplikasikannya dengan menjadi guru bantu dan
menerapkan apa yang sudah kami terima sehingga pembelajaran bukan
hanya tentang materi tapi tentang bagaimana materi itu berhasil kami
aplikasikan.
17. 13
TABEL ABSENSI KELAS
NO NAMA L/P NPM S I A TANDA TANGAN
1. ITA ANNISA RASYIDA ISMAIL P 037119100
2. SAFIRA TYASHANDAYANI P 037119101
3. FINKA OKTAVIANI P 037119102
4. ADNIN RIZKIKASDINA P 037119104
5. TRICIA AMELIA P 037119105
6. NABILA RAHMANIA AZZAHRA P 037119106
7. UMI MAULIDIA HASANAH P 037119107
8. PUTRI AULIA TASYA P 037119108
9. NOORLAELI SALSABILA P 037119109
10. AFIFAHYUWANITA NURLINA P 037119110
11. WILHELMINA TORMYAR P 037119111
12. MUHAMMAD ARFAN FADIAH L 037119112
13. MADU MITHA WULANDARI P 037119113
14. SAVEGA SUCITRA P 037119114
15. LUTFIYANADWIARYANI P 037119115
16. MARIA MONICA SITUMORANG P 037119116
17. LUSTI INDAH SARI P 037119117
18. TREE VINCA GINA SAVIRA P 037119118
19. PITRIHANDAYANI P 037119119
20. SHAFIRA RIZKYAMALIA NARTAWI P 037119120
21. NUR AMALIA KINANTIPRATIWI P 037119121
22. CHAMILA NURSIMA RAHMA P 037119122
23. SHALSA DWI PERMATASARI P 037118075