SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN
MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
M A K A L A H
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
”Manajemen Pendidikan Islam”
Dosen Pengampu :
Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Oleh :
NINDA KHOIRIYAH (20164711147)
PAI – SMT 2
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG
MARET 2017
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. yang telah
membimbing saya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyyah.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang
membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya sampaikan rasa
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bpk.
DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I.
2. Teman – teman, dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah.
Atas bimbingan tersebut saya hanya dapat berdo'a kepada Allah SWT semoga amal dan
jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga
bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya dan
umumnya bagi seluruh pembaca. Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin.
(PENYUSUN)
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah ……………………………... 1
B. RumusanMasalah …………………………………….. 2
C. TujuanMasalah ……………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN
MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
A. Pengertian Manajemen...................................................... 3
B. Pengertian manajemen hubungan pesantren dengan
masyarakat......................................................................... 4
C. Tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat……....... 7
D. Ruang lingkup hubungan pesantren dengan
masyarakat....................................................……………. 9
E. Prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat………... 10
F. Teknik hubungan pesantren dengan masyarakat
................................
G. Bagaimana hubungan pesantren dengan wali santri dikembangakan
.........
H. Bagaimana hubungan pesantren dengan alumni santri
dikembangakan .....
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................………………………........ 11
DAFTAR PUSTAKA …………………….........................……………........ 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan pondok pesantren tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan
masyarakat, oleh karena itu pesantren harus akomodatif terhadap tuntunan
masyarakat. Masyarakat bisa menjadi potensi yang positif dalam upaya
pengembangan pondok pesantren tersebut. Oleh karena itu pondok pesantren harus
benar-benar dapat memanfaatkan potensi masyarakat secara positif, agar dapat
memberikan kontribusi yang positif pula bagi pengembangan pondok pesantren.
Masyarakat akan menjadi pendukung yang positif bagi pengembangan
pesantren apabila pesantren apabila pesantren tersebut tanggap terhadap aspirasi
masyarakat. Namun sebaliknya, masyarakat akan menjadi penghambat bagi
pengembangan pesantren, manakala pihak pesantren kurang tanggap terhadap
keinginan masyarakat. Oleh karena itu sikap tanggap pesantren dengan
memanfaatkan pendekatan social intelligence dan dengan memanfaatkan beberapa
teknik hubungan masyarakat perlu terus dikembangkan. Masyarakat harus dijadikan
sebagai mitra yang baik bagi pengembangan pesantren, sebab dari, oleh dan untuk
masyarakatlah pesantren itu didirikan.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud manajemen?
2. Apa pengertian manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat?
3. Tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat?
4. Ruang lingkup hubungan pesantren dengan masyarakat?
5. Prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat?
6. Teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat?
7. Bagaimana hubungan pesantren dengan wali santri dikembangkan?
8. Bagaimana hubungan pesantren dengan alumni santri dikembangkan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan maksud dari manajemen.
2. Menjelaskan maksud hubungan pesantren dengan masyarakat.
3. Menjelaskan tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat.
4. Memaparkan ruang lingkup hubungan pesantren dengan masyarakat.
5. Menjelaskan prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat.
6. Menjelaskan teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat.
7. Menjelaskan hubungan pesantren dengan wali santri dikembangkan.
8. Menjelaskan hubungan pesantren dengan alumni santri dikembangkan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Definisi manajemen menurut James A.F. Stoner dalam bukunya yang berjudul
Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di
tetapkan.
B. Pengertian Manajemen Hubungan Pesantren dengan Masyarakat
Pesantren adalah lembaga pendidikan yang mempunyai kekhasan tersendiri
dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan di pesantren meliputi
pendidikan Islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan dan pendidikan lainnya
yang sejenis. Yang mana dalam pesantren para santrinya disiapkan untuk dapat
berbaur dalam pergaulan di masyarakat dengan adab yang sesuai dengan moralitas
dalam agama Islam. Hal ini begitu diperhatikan karena lingkungan pesantren berada
dalam lingkungan masyarakat yang luas dan yang menilai baik buruknya dari sebuah
pesantren tersebut adalah bagaimana adab dari santri jebolan pesantren tersebut
dengan masyarakat sekitar dan masyarakat asal daerahnya sendiri. Di Indonesia
istilah pesantren lebih populer dengan sebutan pondok pesantren.1
Sedangkan hubungan pesantren dengan masyarakat adalah suatu proses
komunikasi antara pesantren dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian
masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan dipesantren serta mendorong
minat dan kerjasama antara pesantren dan masyarakat dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pesantren. Lebih lanjut, Kindred, Bagin dan Gallagher (1976)
1
Sulthon, pesantren dan masyarakat, (Bandung: Pustaka Media, 2010), hlm. 12.
4
mendefinisikan hubungan pesantren dengan masyarakat tersebut sebagai usaha
kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang
efisien serta saling pengertian antara pesantren, personalia pesantren dengan
masyarakat.
Definisi diatas terdapat elemen penting diantaranya seperti:
a) Bahwa hubungan pesantren dengan masyarakat terjadi karena adanya
kepentingan yang sama antara pesantren dengan masyarakat.
b) Untuk memenuhi harapan masyarakat tersebut, masyarakat perlu berperan
serta dalam mengembangkan pesantren.
c) Untuk meningkatkan peran serta masyarakat tersebut perlu kerjasama yang
baik melalui komunikasi dua arah antara pesantren dengan masyarakat secara
efisisen.
Dikaitkan dengan hal diatas, masalah yang lebih urgen mengenai hubungan
pesantren dengan masyarakat dapat didefinisikan sebagai segenap upaya untuk
merencanakan, mengembangkan, dan mengefektifkan usaha koompratif antara
pesantren dan masyarakat agar terdapat hubungan timbal balik yang harmonis
dikemudian hari.2
C. Tujuan Hubungan Pesantren dengan Masyarakat
Tujuan diadakannya hubungan pesantren dengan masyarakat antara lain
sebagai berikut:
a) Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang
ingin direalisasikan pesantren.
b) Meningkatkan pemahaman pesantren tentang keadaan serta aspirasi
masyarakat terhadap pesantren.
c) Menggalang usaha orang tua dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak
didik.
2
Khusnuridlo, Mohammad, Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global,
(Yokyakarta: Laksbang Press, 2006), hlm. 247.
5
d) Mengembangkan kesadaran masyarakat mengenai kepentingan pendidikan
dipesantren dalam era pembangunan.
e) Membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap pesantren dan
program-programnya.
f) Memberitahu masyarakat tentang pertanggung jawaban pesantren atas
harapan yang dibebankan masyarakat kepada pesantren.
g) Mencari dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumber-
sumber yang diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program
pesantren.3
D. Ruang Lingkup Hubungan Pesantren dengan Masyarakat
Peranan penting dalam meningkatkan kualitas pesantren yang bersangkutan.
Oleh karena itu perlu dilaksanakan dengan baik. Ruang lingkup sasaran pelaksanaan
hubungan pesantren dengan masyarakat tersebut dapat dirinci menjadi 3 macam
kelompok, yaitu:
a) Kelompok orang tua murid/santri dapat dilakukan secara perorangan
maupun secara kelompok. Yang berkaitan dengan komitmen pesantren atau
majelis pesantren.
b) Kelompok masyarakat luas/umum, yaitu melakukan hubungan dengan
masyarakat melalui berbagai kegiatan formal maupun non-formal hal itu
bertujuan memajukan pesantren dalam hal positif kepada masyarakat.
c) Kelompok instansi, khususnya dunia usaha. Hubungan pesantren dengan
masyarakat pada kelompok ini dilakukan dengan berbagai cara, misalnya
melalui praktek kerja lapangan. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya
relasi program yang dilakukan dengan kebutuhan pesantren dunia usaha
dengan adanya pesantren dan masyarakat dapat meningkatkan akuntabilitas
program pesantren.
3
Ibid, 249.
6
E. Prinsip-prinsip Hubungan Pesantren dengan masyarakat
Agar pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat dapat mencapai
sasaran secara optimal, maka dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan prinsip-
prinsip sebagai berikut:
a) Prinsip otoritas: dalam pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat
kepala pesantren memiliki tanggung jawab penuh dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
b) Prinsip kesederhanaan: prinsip ini memberikan petunjuk, bahwa program-
program hubungan pesantren dengan masyarakat harus dilaksanakan secara
sederhan, jelas, dan realistis.
c) Prinsip kejujuran: dalam melaksanakan hubungan pesantren dengan
masyarakat kejujuran sangat penting artinya, sekali pesantren memberikan
informasi yang tidak benar, kepercayaan pesantren akan berakibat pesantren
tidak akan kembali dipercayai.
d) Prinsip ketepatan: prinsip ini mengandung pengertian, bahwa apa yang
disampaikan pesantren kepada masyarakat harus tepat, baik dilihat dari segi
isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai.4
F. Teknik-teknik Hubungan Pesantren Dengan Masyarakat
Adapun teknik-teknik dalam mengadakan hubungan antar pesantren dan
masyarakat teknik mana yang cocok bergantung dari situasi dan kondisi serta tujuan
dilaksanakan hubungan dengan masyarakat tersebut.
Teknik-teknik tersebut antara lain adalah:
1) Laporan kepada orang tua murid. Sesekali guru tidak hanya membuat laporan
kemajuan belajar melalui rapor saja. Melainkan laporan dalam bentuk surat
tentang perkembangan belajar anak kepada orang tua murid.
4
Ibid, 249.
7
2) Pameran pesantren. Pameran merupakan teknik yang efektif untuk memberi
informasi tentang hasil kegiatan dan keadaan pesantren kepada masyarakat.
3) Kunjungan kepada pondok pesantren. Yang dimaksud disisni adalah
kunjungan orang tua murid ke pesantren yang dilaksanakan pada saat
pelajaran berlangsung.
4) Kunjungan kerumah murid. Kunjungan kerumah murid oleh guru merupakan
cara yang efektif dalam mengadakan hubungan dengan wali murid.
5) Melalui organisasi perkumpulan alumni pesantren. Perkumpulan alumni
pesantren dapat menimbulkan rasa solidaritas antar alumni pesantren dengan
masyarakat.
6) Melalui praktek kerja atau praktek lapangan. Praktek kerja lapangan atau
dalam praktek dakwah, dimana pesantren menjalin kemitraan dengan dunia
luar/organisasi/lembaga, maka hal ini merupakan sasaran yang tepat bagi
pesantren untuk menunjukan kemajuan yang dicapai.
G. Bagaimana Hubungan Pesantren dengan Wali Santri Dikembangkan
Dibalik prestasi pesantren yang baik akan selalu ditemukan keterlibatan dan
ketertarikan wali santri yang besar, sebaliknya dibalik kegagalan program pendidikan
suatu pesantren sering diakibatkan oleh potensi wali santri yang tidak dikelola secara
efektif.
Untuk mengelola partisipasi wali santri dapat dilakukan secara kondisional
dalam bentuk yang beragam. Hal ini sejalan dengan pandangan Marsh (1988) bahwa
kemitraan antara wali santri dan lembaga pendidikan dapat dilakukan dalam beragam
aspek pembuatan keputusan, termasuk kurikulum.
Pengembangan peran wali santri dapat dipandang penting sesama pentingnya
dengan pengembangan staf pesantren. Mengapa demikian? Dengan memperhatikan
peran wali santri, setidaknya dapat diambil 3 keuntungan antara lain:
8
1) Mereka dapat memberi informasi tentang pendidikan pada umumnya dan
khususnya di pesantren. Oleh karenanya, pengasuh pesantren hendaknya
berusaha memikirkan bagaimana agar arus informasi orang tua santri dapat
sampai ke mereka.
2) Partisipasi wali santri dapat menumbuhkan komitmen mereka untuk
mendorong prestasi pendidikan anak-anak mereka di pesantren. Misalnya,
dengan mengetahui program pesantren wali santri akan berusaha menciptakan
iklim pendidikan dikeluarga sehingga menimbulkan konflik dengan
pengetahuan dan sikap anaknya selama di pesantren.
3) Partisipasi wali santri dalam proses pembuatan keputusan akan mengurangi
tingkat resitensi dalam implementasi program-program pendidikan pesantren.
Yang jelas bentuk partisipasi wali santri akan beragam antara pesantren satu
dengan yang lain. Apapun bentuknya, semuanya dipandang penting untuk
mengembangkan pesantren sebagai wahana menciptakan masyarakat belajar
(learning community). Agar potensi wali santri ini dapat dimanfaatkan oleh
pesantren secara optimal, maka perlu dibentuk komite/majlis pesantren ini
disamping beranggotakan para wali santri juga dapat ditambah tokoh-tokoh
masyarakat, pejabat, para kyai, ustadz, akademisi dari perguruan tinggi.5
Disamping itu komite/majlis pesantren yang dibentuk tersebut dapat
melakukan fungsi sebagai berikut:
1) Mendorong tumbuhnya komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu dilingkungan pesantren.
2) Melakukan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah berkenan dengan
penyelenggaraan pendidikan dilingkungan pesantren yang bermutu.
3) Menemukan dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan
pendidikan dipesantren yang dianjurkan atau yang diinginkan masyarakat.
4) Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada pesantren.
5
Ibid. hal 250.
9
5) Mendorong wali santri dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan
pesantren.
6) Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan
pendidikan dilingkungan pesantren.
7) Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di pesantren.6
H. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Alumni Santri Dikembangkan
Alumni santri merupakan kekuatan yang potensial bagi pengembangan
pesantren. Karena itu keberadaan mereka perlu terus dipantau, baik tempat
tinggalnya, maupun aktifitas kegiatannya. Alumni pesantren biasanya memiliki ikatan
emosional yang cukup tinggi dengan almamaternya. Hal ini tidak terlepas dari sistem
pendidikan pesantren itu sendiri yang telah mengajarkan akhlak yang mulia kepada
para santrinya sejak awal proses pendidikan, antara lain dengan cara menanamkan
indoktrinasi pada santrinya agar selalu menghormati gurunya sampai kapanpun agar
ia bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Bagi para santri untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat adalah segalanya
dibandingkan dengan banyaknya ilmu yang mereka peroleh. Ilmu banyak tidak
bermanfaat dianggapnya percuma, akan tetapi meskipun dapat ilmu sedikit tapi
bermanfaat, hal itu jauh lebih berharga. Oleh karena itu setiap santri yang sholeh akan
berusaha untuk mencari ilmu yang bermanfaat. Potensi itulah yang harus ditangkap
oleh pesantren sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan pesantren itu
sendiri.
6
Ibid. Hal. 256.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di
tetapkan.
2. Hubungan pesantren dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara
pesantren dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang
kebutuhan dan kegiatan pendidikan di pesantren serta mendorong minat dan
kerja sama antara pesantren dan pengembangan pesantren.
3. Tujuan diadakanya hubungan pesantren dengan masyarakat antara lain sebagai
berikut: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran
yang ingin direalisasikan pondok pesantren, Meningkatkan pemahaman
pesantren tentang keadaan serta aspirasi masyarakat terhadap pondok pesantren,
Menggalang usaha orang tua dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak
didik.
4. Ruang lingkup sasaran pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat
tersebut dapat dirinci menjadi 3 macam kelompok, yaitu: a) Kelompok orang tua
murid/santri dapat dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok. Yang
berkaitan dengan komitmen pesantren atau majelis pesantren. b) Kelompok
masyarakat luas/umum, yaitu melakukan hubungan dengan masyarakat melalui
berbagai kegiatan formal maupun non-formal hal itu bertujuan memajukan
pesantren dalam hal positif kepada masyarakat. c) Kelompok instansi, khususnya
dunia usaha. Hubungan pesantren dengan masyarakat pada kelompok ini
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui praktek kerja lapangan.
Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya relasi program yang dilakukan
11
dengan kebutuhan pesantren dunia usaha dengan adanya pesantren dan
masyarakat dapat meningkatkan akuntabilitas program pesantren.
5. Prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat : 1) Prinsip otoritas; 2)
Prinsip kesederhanaan; 3) Prinsip kejujuran; 4) Prinsip ketepatan.
6. Teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat: 1) Laporan kepada orang
tua murid; 2) Pameran pesantren; 3) Kunjungan kepada pondok pesantren; 4)
Kunjungan kerumah murid; 5) Melalui organisasi perkumpulan alumni
pesantren; 6) Melalui praktek kerja atau praktek lapangan
7. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Wali Santri Dikembangkan.
Dibalik prestasi pesantren yang baik akan selalu ditemukan keterlibatan dan
ketertarikan wali santri yang besar, sebaliknya dibalik kegagalan program
pendidikan suatu pesantren sering diakibatkan oleh potensi wali santri yang tidak
dikelola secara efektif.
8. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Alumni Santri Dikembangkan.
Alumni santri merupakan kekuatan yang potensial bagi pengembangan
pesantren. Karena itu keberadaan mereka perlu terus dipantau, baik tempat
tinggalnya, maupun aktifitas kegiatannya. Alumni pesantren biasanya memiliki
ikatan emosional yang cukup tinggi dengan almamaternya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Yasmadi, M.A, 2006. Modernisasi Pesantren, (Ciputat: Quantum Teaching)
Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum, 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah,
(Bandung: Pustaka Media)
Khusnuridlo, Mohammad, 2006. Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif
Global, (Yokyakarta: Laksbang Press)
Sulthon, 2010. pesantren dan masyarakat, (Bandung: Pustaka Media)
Diah, Ricky, peran pesantren, dalam http://ricky-diah.blogspot.co.id/2011/04/peran-
pesantren.htmlhttp://ricky-diah.blogspot.co.id/2011/04/peran-pesantren.html, diunggah
pada Sabtu, 17 April 2011, pukul 21:28 wib.

More Related Content

What's hot

Peta konsep guru profesional
Peta konsep guru profesionalPeta konsep guru profesional
Peta konsep guru profesional
Yudi Supriadi
 
Akhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointAkhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power point
sknramadhaniah
 
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah SawAhlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
Muhamad Yogi
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelas
remintha
 
Pengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpointPengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpoint
Nenk Ajalah
 
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptxMeniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
FaizalFuad23
 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqh
indah pertiwi
 

What's hot (20)

Peta konsep guru profesional
Peta konsep guru profesionalPeta konsep guru profesional
Peta konsep guru profesional
 
Konsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistikKonsep dasar teori konstruktivistik
Konsep dasar teori konstruktivistik
 
Akhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointAkhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power point
 
Makalah kode etik guru
Makalah kode etik guruMakalah kode etik guru
Makalah kode etik guru
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah SawAhlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
 
LKPD Ukin.docx
LKPD Ukin.docxLKPD Ukin.docx
LKPD Ukin.docx
 
Ppt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doaPpt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doa
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelas
 
Makalah fiqih thaharoh
Makalah  fiqih thaharohMakalah  fiqih thaharoh
Makalah fiqih thaharoh
 
Pengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpointPengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpoint
 
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptxMeniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
 
Manajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam pptManajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam ppt
 
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas XPerilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
 
Power point pai smk 10 bab 3
Power point pai smk 10 bab 3Power point pai smk 10 bab 3
Power point pai smk 10 bab 3
 
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarMakalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
 
Etika guru
Etika guruEtika guru
Etika guru
 
Nikmatnya menuntut ilmu dan berbagi ilmu pengetahuan
Nikmatnya menuntut ilmu dan berbagi ilmu pengetahuanNikmatnya menuntut ilmu dan berbagi ilmu pengetahuan
Nikmatnya menuntut ilmu dan berbagi ilmu pengetahuan
 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqh
 
PPT Dzikir Do'a Shalat
PPT Dzikir Do'a ShalatPPT Dzikir Do'a Shalat
PPT Dzikir Do'a Shalat
 

Similar to Manajemen Hubungan Pesantren dengan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan

95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
Wahyuni567560
 
Makalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisiMakalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisi
Dikha Wijanarko
 
19.disma ambarsari (06111404019)
19.disma ambarsari (06111404019)19.disma ambarsari (06111404019)
19.disma ambarsari (06111404019)
Dewi_Sejarah
 
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docxhubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
officialterkini
 
Pengembangan diri mama pekanda
Pengembangan diri mama pekandaPengembangan diri mama pekanda
Pengembangan diri mama pekanda
Angwar Dona
 

Similar to Manajemen Hubungan Pesantren dengan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan (20)

Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islam
 
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanManajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
 
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanManajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
Manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
 
PTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docxPTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docx
 
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKANMANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
 
Modul 6.docx
Modul 6.docxModul 6.docx
Modul 6.docx
 
Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islam
 
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
 
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
 
Panduan kkn 2014
Panduan kkn 2014Panduan kkn 2014
Panduan kkn 2014
 
Makalah Kelompok 6 "Administrasi Humas"- 6E- PAI-UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
Makalah Kelompok 6 "Administrasi Humas"- 6E- PAI-UIN RADEN MAS SAID SURAKARTAMakalah Kelompok 6 "Administrasi Humas"- 6E- PAI-UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
Makalah Kelompok 6 "Administrasi Humas"- 6E- PAI-UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
 
Makalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisiMakalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisi
 
Laporan desa kebon cau
Laporan desa kebon cauLaporan desa kebon cau
Laporan desa kebon cau
 
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakatAdministrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
 
Makalah kdpls
Makalah kdplsMakalah kdpls
Makalah kdpls
 
Manajemen siswa berbasis
Manajemen siswa berbasisManajemen siswa berbasis
Manajemen siswa berbasis
 
19.disma ambarsari (06111404019)
19.disma ambarsari (06111404019)19.disma ambarsari (06111404019)
19.disma ambarsari (06111404019)
 
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docxhubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
 
Pengembangan diri mama pekanda
Pengembangan diri mama pekandaPengembangan diri mama pekanda
Pengembangan diri mama pekanda
 
Komunikasi dalam Manajemen Sekolah - Nurul Faela Shufa UNNES
Komunikasi dalam Manajemen Sekolah - Nurul Faela Shufa UNNESKomunikasi dalam Manajemen Sekolah - Nurul Faela Shufa UNNES
Komunikasi dalam Manajemen Sekolah - Nurul Faela Shufa UNNES
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Recently uploaded (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

Manajemen Hubungan Pesantren dengan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan

  • 1. MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN M A K A L A H Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah ”Manajemen Pendidikan Islam” Dosen Pengampu : Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : NINDA KHOIRIYAH (20164711147) PAI – SMT 2 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM) TULUNGAGUNG MARET 2017
  • 2. ii KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. yang telah membimbing saya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyyah. Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bpk. DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I. 2. Teman – teman, dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah. Atas bimbingan tersebut saya hanya dapat berdo'a kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT. Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga bisa diperbaiki seperlunya. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin. (PENYUSUN)
  • 3. iii DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ……………………………... 1 B. RumusanMasalah …………………………………….. 2 C. TujuanMasalah ……………………………………… 2 BAB II PEMBAHASAN MANAJEMEN HUBUNGAN PESANTREN DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN A. Pengertian Manajemen...................................................... 3 B. Pengertian manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat......................................................................... 4 C. Tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat……....... 7 D. Ruang lingkup hubungan pesantren dengan masyarakat....................................................……………. 9 E. Prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat………... 10 F. Teknik hubungan pesantren dengan masyarakat ................................ G. Bagaimana hubungan pesantren dengan wali santri dikembangakan ......... H. Bagaimana hubungan pesantren dengan alumni santri dikembangakan ..... BAB III PENUTUP A. Kesimpulan..............................………………………........ 11 DAFTAR PUSTAKA …………………….........................……………........ 13
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pondok pesantren tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan masyarakat, oleh karena itu pesantren harus akomodatif terhadap tuntunan masyarakat. Masyarakat bisa menjadi potensi yang positif dalam upaya pengembangan pondok pesantren tersebut. Oleh karena itu pondok pesantren harus benar-benar dapat memanfaatkan potensi masyarakat secara positif, agar dapat memberikan kontribusi yang positif pula bagi pengembangan pondok pesantren. Masyarakat akan menjadi pendukung yang positif bagi pengembangan pesantren apabila pesantren apabila pesantren tersebut tanggap terhadap aspirasi masyarakat. Namun sebaliknya, masyarakat akan menjadi penghambat bagi pengembangan pesantren, manakala pihak pesantren kurang tanggap terhadap keinginan masyarakat. Oleh karena itu sikap tanggap pesantren dengan memanfaatkan pendekatan social intelligence dan dengan memanfaatkan beberapa teknik hubungan masyarakat perlu terus dikembangkan. Masyarakat harus dijadikan sebagai mitra yang baik bagi pengembangan pesantren, sebab dari, oleh dan untuk masyarakatlah pesantren itu didirikan.
  • 5. 2 B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud manajemen? 2. Apa pengertian manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat? 3. Tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat? 4. Ruang lingkup hubungan pesantren dengan masyarakat? 5. Prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat? 6. Teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat? 7. Bagaimana hubungan pesantren dengan wali santri dikembangkan? 8. Bagaimana hubungan pesantren dengan alumni santri dikembangkan? C. Tujuan Pembahasan 1. Menjelaskan maksud dari manajemen. 2. Menjelaskan maksud hubungan pesantren dengan masyarakat. 3. Menjelaskan tujuan hubungan pesantren dengan masyarakat. 4. Memaparkan ruang lingkup hubungan pesantren dengan masyarakat. 5. Menjelaskan prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat. 6. Menjelaskan teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat. 7. Menjelaskan hubungan pesantren dengan wali santri dikembangkan. 8. Menjelaskan hubungan pesantren dengan alumni santri dikembangkan.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen Definisi manajemen menurut James A.F. Stoner dalam bukunya yang berjudul Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan. B. Pengertian Manajemen Hubungan Pesantren dengan Masyarakat Pesantren adalah lembaga pendidikan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan di pesantren meliputi pendidikan Islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan dan pendidikan lainnya yang sejenis. Yang mana dalam pesantren para santrinya disiapkan untuk dapat berbaur dalam pergaulan di masyarakat dengan adab yang sesuai dengan moralitas dalam agama Islam. Hal ini begitu diperhatikan karena lingkungan pesantren berada dalam lingkungan masyarakat yang luas dan yang menilai baik buruknya dari sebuah pesantren tersebut adalah bagaimana adab dari santri jebolan pesantren tersebut dengan masyarakat sekitar dan masyarakat asal daerahnya sendiri. Di Indonesia istilah pesantren lebih populer dengan sebutan pondok pesantren.1 Sedangkan hubungan pesantren dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara pesantren dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan dipesantren serta mendorong minat dan kerjasama antara pesantren dan masyarakat dalam rangka peningkatan dan pengembangan pesantren. Lebih lanjut, Kindred, Bagin dan Gallagher (1976) 1 Sulthon, pesantren dan masyarakat, (Bandung: Pustaka Media, 2010), hlm. 12.
  • 7. 4 mendefinisikan hubungan pesantren dengan masyarakat tersebut sebagai usaha kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antara pesantren, personalia pesantren dengan masyarakat. Definisi diatas terdapat elemen penting diantaranya seperti: a) Bahwa hubungan pesantren dengan masyarakat terjadi karena adanya kepentingan yang sama antara pesantren dengan masyarakat. b) Untuk memenuhi harapan masyarakat tersebut, masyarakat perlu berperan serta dalam mengembangkan pesantren. c) Untuk meningkatkan peran serta masyarakat tersebut perlu kerjasama yang baik melalui komunikasi dua arah antara pesantren dengan masyarakat secara efisisen. Dikaitkan dengan hal diatas, masalah yang lebih urgen mengenai hubungan pesantren dengan masyarakat dapat didefinisikan sebagai segenap upaya untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengefektifkan usaha koompratif antara pesantren dan masyarakat agar terdapat hubungan timbal balik yang harmonis dikemudian hari.2 C. Tujuan Hubungan Pesantren dengan Masyarakat Tujuan diadakannya hubungan pesantren dengan masyarakat antara lain sebagai berikut: a) Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin direalisasikan pesantren. b) Meningkatkan pemahaman pesantren tentang keadaan serta aspirasi masyarakat terhadap pesantren. c) Menggalang usaha orang tua dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak didik. 2 Khusnuridlo, Mohammad, Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global, (Yokyakarta: Laksbang Press, 2006), hlm. 247.
  • 8. 5 d) Mengembangkan kesadaran masyarakat mengenai kepentingan pendidikan dipesantren dalam era pembangunan. e) Membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap pesantren dan program-programnya. f) Memberitahu masyarakat tentang pertanggung jawaban pesantren atas harapan yang dibebankan masyarakat kepada pesantren. g) Mencari dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumber- sumber yang diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program pesantren.3 D. Ruang Lingkup Hubungan Pesantren dengan Masyarakat Peranan penting dalam meningkatkan kualitas pesantren yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu dilaksanakan dengan baik. Ruang lingkup sasaran pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat tersebut dapat dirinci menjadi 3 macam kelompok, yaitu: a) Kelompok orang tua murid/santri dapat dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok. Yang berkaitan dengan komitmen pesantren atau majelis pesantren. b) Kelompok masyarakat luas/umum, yaitu melakukan hubungan dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan formal maupun non-formal hal itu bertujuan memajukan pesantren dalam hal positif kepada masyarakat. c) Kelompok instansi, khususnya dunia usaha. Hubungan pesantren dengan masyarakat pada kelompok ini dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui praktek kerja lapangan. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya relasi program yang dilakukan dengan kebutuhan pesantren dunia usaha dengan adanya pesantren dan masyarakat dapat meningkatkan akuntabilitas program pesantren. 3 Ibid, 249.
  • 9. 6 E. Prinsip-prinsip Hubungan Pesantren dengan masyarakat Agar pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat dapat mencapai sasaran secara optimal, maka dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan prinsip- prinsip sebagai berikut: a) Prinsip otoritas: dalam pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat kepala pesantren memiliki tanggung jawab penuh dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. b) Prinsip kesederhanaan: prinsip ini memberikan petunjuk, bahwa program- program hubungan pesantren dengan masyarakat harus dilaksanakan secara sederhan, jelas, dan realistis. c) Prinsip kejujuran: dalam melaksanakan hubungan pesantren dengan masyarakat kejujuran sangat penting artinya, sekali pesantren memberikan informasi yang tidak benar, kepercayaan pesantren akan berakibat pesantren tidak akan kembali dipercayai. d) Prinsip ketepatan: prinsip ini mengandung pengertian, bahwa apa yang disampaikan pesantren kepada masyarakat harus tepat, baik dilihat dari segi isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai.4 F. Teknik-teknik Hubungan Pesantren Dengan Masyarakat Adapun teknik-teknik dalam mengadakan hubungan antar pesantren dan masyarakat teknik mana yang cocok bergantung dari situasi dan kondisi serta tujuan dilaksanakan hubungan dengan masyarakat tersebut. Teknik-teknik tersebut antara lain adalah: 1) Laporan kepada orang tua murid. Sesekali guru tidak hanya membuat laporan kemajuan belajar melalui rapor saja. Melainkan laporan dalam bentuk surat tentang perkembangan belajar anak kepada orang tua murid. 4 Ibid, 249.
  • 10. 7 2) Pameran pesantren. Pameran merupakan teknik yang efektif untuk memberi informasi tentang hasil kegiatan dan keadaan pesantren kepada masyarakat. 3) Kunjungan kepada pondok pesantren. Yang dimaksud disisni adalah kunjungan orang tua murid ke pesantren yang dilaksanakan pada saat pelajaran berlangsung. 4) Kunjungan kerumah murid. Kunjungan kerumah murid oleh guru merupakan cara yang efektif dalam mengadakan hubungan dengan wali murid. 5) Melalui organisasi perkumpulan alumni pesantren. Perkumpulan alumni pesantren dapat menimbulkan rasa solidaritas antar alumni pesantren dengan masyarakat. 6) Melalui praktek kerja atau praktek lapangan. Praktek kerja lapangan atau dalam praktek dakwah, dimana pesantren menjalin kemitraan dengan dunia luar/organisasi/lembaga, maka hal ini merupakan sasaran yang tepat bagi pesantren untuk menunjukan kemajuan yang dicapai. G. Bagaimana Hubungan Pesantren dengan Wali Santri Dikembangkan Dibalik prestasi pesantren yang baik akan selalu ditemukan keterlibatan dan ketertarikan wali santri yang besar, sebaliknya dibalik kegagalan program pendidikan suatu pesantren sering diakibatkan oleh potensi wali santri yang tidak dikelola secara efektif. Untuk mengelola partisipasi wali santri dapat dilakukan secara kondisional dalam bentuk yang beragam. Hal ini sejalan dengan pandangan Marsh (1988) bahwa kemitraan antara wali santri dan lembaga pendidikan dapat dilakukan dalam beragam aspek pembuatan keputusan, termasuk kurikulum. Pengembangan peran wali santri dapat dipandang penting sesama pentingnya dengan pengembangan staf pesantren. Mengapa demikian? Dengan memperhatikan peran wali santri, setidaknya dapat diambil 3 keuntungan antara lain:
  • 11. 8 1) Mereka dapat memberi informasi tentang pendidikan pada umumnya dan khususnya di pesantren. Oleh karenanya, pengasuh pesantren hendaknya berusaha memikirkan bagaimana agar arus informasi orang tua santri dapat sampai ke mereka. 2) Partisipasi wali santri dapat menumbuhkan komitmen mereka untuk mendorong prestasi pendidikan anak-anak mereka di pesantren. Misalnya, dengan mengetahui program pesantren wali santri akan berusaha menciptakan iklim pendidikan dikeluarga sehingga menimbulkan konflik dengan pengetahuan dan sikap anaknya selama di pesantren. 3) Partisipasi wali santri dalam proses pembuatan keputusan akan mengurangi tingkat resitensi dalam implementasi program-program pendidikan pesantren. Yang jelas bentuk partisipasi wali santri akan beragam antara pesantren satu dengan yang lain. Apapun bentuknya, semuanya dipandang penting untuk mengembangkan pesantren sebagai wahana menciptakan masyarakat belajar (learning community). Agar potensi wali santri ini dapat dimanfaatkan oleh pesantren secara optimal, maka perlu dibentuk komite/majlis pesantren ini disamping beranggotakan para wali santri juga dapat ditambah tokoh-tokoh masyarakat, pejabat, para kyai, ustadz, akademisi dari perguruan tinggi.5 Disamping itu komite/majlis pesantren yang dibentuk tersebut dapat melakukan fungsi sebagai berikut: 1) Mendorong tumbuhnya komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dilingkungan pesantren. 2) Melakukan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah berkenan dengan penyelenggaraan pendidikan dilingkungan pesantren yang bermutu. 3) Menemukan dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan dipesantren yang dianjurkan atau yang diinginkan masyarakat. 4) Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada pesantren. 5 Ibid. hal 250.
  • 12. 9 5) Mendorong wali santri dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan pesantren. 6) Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan dilingkungan pesantren. 7) Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di pesantren.6 H. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Alumni Santri Dikembangkan Alumni santri merupakan kekuatan yang potensial bagi pengembangan pesantren. Karena itu keberadaan mereka perlu terus dipantau, baik tempat tinggalnya, maupun aktifitas kegiatannya. Alumni pesantren biasanya memiliki ikatan emosional yang cukup tinggi dengan almamaternya. Hal ini tidak terlepas dari sistem pendidikan pesantren itu sendiri yang telah mengajarkan akhlak yang mulia kepada para santrinya sejak awal proses pendidikan, antara lain dengan cara menanamkan indoktrinasi pada santrinya agar selalu menghormati gurunya sampai kapanpun agar ia bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Bagi para santri untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat adalah segalanya dibandingkan dengan banyaknya ilmu yang mereka peroleh. Ilmu banyak tidak bermanfaat dianggapnya percuma, akan tetapi meskipun dapat ilmu sedikit tapi bermanfaat, hal itu jauh lebih berharga. Oleh karena itu setiap santri yang sholeh akan berusaha untuk mencari ilmu yang bermanfaat. Potensi itulah yang harus ditangkap oleh pesantren sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan pesantren itu sendiri. 6 Ibid. Hal. 256.
  • 13. 10 BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan. 2. Hubungan pesantren dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara pesantren dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan di pesantren serta mendorong minat dan kerja sama antara pesantren dan pengembangan pesantren. 3. Tujuan diadakanya hubungan pesantren dengan masyarakat antara lain sebagai berikut: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin direalisasikan pondok pesantren, Meningkatkan pemahaman pesantren tentang keadaan serta aspirasi masyarakat terhadap pondok pesantren, Menggalang usaha orang tua dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak didik. 4. Ruang lingkup sasaran pelaksanaan hubungan pesantren dengan masyarakat tersebut dapat dirinci menjadi 3 macam kelompok, yaitu: a) Kelompok orang tua murid/santri dapat dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok. Yang berkaitan dengan komitmen pesantren atau majelis pesantren. b) Kelompok masyarakat luas/umum, yaitu melakukan hubungan dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan formal maupun non-formal hal itu bertujuan memajukan pesantren dalam hal positif kepada masyarakat. c) Kelompok instansi, khususnya dunia usaha. Hubungan pesantren dengan masyarakat pada kelompok ini dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui praktek kerja lapangan. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya relasi program yang dilakukan
  • 14. 11 dengan kebutuhan pesantren dunia usaha dengan adanya pesantren dan masyarakat dapat meningkatkan akuntabilitas program pesantren. 5. Prinsip-prinsip hubungan pesantren dengan masyarakat : 1) Prinsip otoritas; 2) Prinsip kesederhanaan; 3) Prinsip kejujuran; 4) Prinsip ketepatan. 6. Teknik-teknik hubungan pesantren dengan masyarakat: 1) Laporan kepada orang tua murid; 2) Pameran pesantren; 3) Kunjungan kepada pondok pesantren; 4) Kunjungan kerumah murid; 5) Melalui organisasi perkumpulan alumni pesantren; 6) Melalui praktek kerja atau praktek lapangan 7. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Wali Santri Dikembangkan. Dibalik prestasi pesantren yang baik akan selalu ditemukan keterlibatan dan ketertarikan wali santri yang besar, sebaliknya dibalik kegagalan program pendidikan suatu pesantren sering diakibatkan oleh potensi wali santri yang tidak dikelola secara efektif. 8. Bagaimana Hubungan Pesantren Dengan Alumni Santri Dikembangkan. Alumni santri merupakan kekuatan yang potensial bagi pengembangan pesantren. Karena itu keberadaan mereka perlu terus dipantau, baik tempat tinggalnya, maupun aktifitas kegiatannya. Alumni pesantren biasanya memiliki ikatan emosional yang cukup tinggi dengan almamaternya.
  • 15. 12 DAFTAR PUSTAKA Drs. Yasmadi, M.A, 2006. Modernisasi Pesantren, (Ciputat: Quantum Teaching) Dra. Hj. Faiqoh, M.Hum, 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, (Bandung: Pustaka Media) Khusnuridlo, Mohammad, 2006. Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global, (Yokyakarta: Laksbang Press) Sulthon, 2010. pesantren dan masyarakat, (Bandung: Pustaka Media) Diah, Ricky, peran pesantren, dalam http://ricky-diah.blogspot.co.id/2011/04/peran- pesantren.htmlhttp://ricky-diah.blogspot.co.id/2011/04/peran-pesantren.html, diunggah pada Sabtu, 17 April 2011, pukul 21:28 wib.