3. Pengertian Kredit
Kata kredit berasal dari bahasa latin
yaitu “Credere” yang berarti percaya (to
believe atau to trust).
Persetujuan pemberian kredit oleh suatu
bank kepada debiturnya selalu
berdasarkan kepercayaan
4. Unsur – Unsur Kredit
1. Waktu, yaitu adanya jarak antara saat persetujuan
pemberian kredit dan pelunasannya.
2. Kepercayaan,yang melandasi pemberian kredit oleh
kreditur/Bank kepada debitur, yaitu kredit akan
dikembalikan setelah jangka waktu tertentu sesuai
kesepakatan yang disetujui kedua belah pihak.
3. Penyerahan atau objek, dimana pihak kreditur
menyerahkan nilai ekonomi atau objek berupa uang
atau tagihan kpd debitur yg harus dikembalikan
setelah jatuhtempo
4. Risiko, yang mungkin timbul sepanjang jangka
waktu kredit.
5. Kreditur dan Debitur, yaitu antara kreditur dan
debitur terdapat suatu persetujuan/ perjanjian pinjam
meminjam uang yang dibuktikan dengan suatu akta
perjanjian.
5. Menurut UU Perbankan Nomor 10
tahun 1998 pasal 1 ayat (11) :
“Kredit adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga”.
6. Dana yang disalurkan
Dana yang disalurkan kepada nasabah
bank berupa kredit berasal dari :
1. Dana pihak kesatu (pemilik)
2. Dana pihak kedua (pinjaman dari
lemb.lain)
3. Dana dari masyarakat (simpanan)
7. Siklus Dana : Bank dan
Masyarakat
MASYARAKAT BANK
SIMPANAN
KREDIT
DANA
8. Tujuan dan Penggunaan Kredit
Modal Kerja (Working Capital Loan) dan
Investasi (Investment Loan)
a. Perdagangan
b. Perindustrian
c. Pertanian
d. Jasa
Konsumtif (Consumer Loan)
a. Keperluan pribadi
b. Biaya sekolah, berobat dll
c. Pembelian barang rumah tangga
d. Dan lain-lain
9. Kredit menurut jangka waktu
1. Jangka Pendek – Maksimal 1 Tahun
2. Jangka Menengah – 1 s.d 3 Tahun
3. Jangka Panjang – Lebih dari 3 Tahun
10. Siklus Perkreditan
Calon Debitur
Permohonan
Kredit
Kredit Lancar (L)
Persetujuan
Kredit
Kredit
Bermasalah :
1. DPK
2. KL
3. D
4. M
Analisa Kredit
Penanganan /
Tindakan
Pengawasan dan Pembinaan
Nasabah/Debitur
Pencairan Kredit
Lunas
11. Tahapan Pengajuan Kredit
1. Calon debitur diterima Costumer Service (CS), lalu
diserahkan kepada admin kredit.
2. Admin mencatat daftar calon debitur pada buku register
permohonan kredit, selanjutnya memberikan formulir
permohonan kredit kepada calon debitur.
3. Admin menyerahkan formulir kepada Account Officer (AO)
untuk dianalisa.
4. Apabila layak, AO / Bagian analis kredit menyerahkan
berkas kredit kepada pejabat kredit (relationships) untuk
memberikan rekomendasi kredit (usulan)
5. Selanjutnya berkas yang telah direkomendasi diserahkan
kepada pemimpin bank, lalu pemimpin bank membuat
disposisi kepada pejabat kredit yang isinya : disetujui atau
tidak disetujui.
6. Disetujui – dicairkan, tidak disetujui – ada pemberitahuan
dengan surat yang isinya antara lain mengenai alasan kredit
ditolak.
7. AO/Analis dan Pejabat Kredit boleh menolak apabila kredit
tidak layak sebelum diserahkan kepada pemimpin bank,
12. Permohonan Kredit
Permohonan fasilitas kredit adalah surat permohonan yang
diajukan oleh seseorang / perusahaan untuk meminta fasilitas
kredit pada bank, dimana surat permohonan tersebut dilampiri
berkas-berkas lain yang berhubungan dengan
permohonan kreditnya sebagai pelengkap dan penunjang
permohonan kredit tersebut.
Permohonan fasilitas kredit tersebut dapat berupa :
1. Permohonan baru untuk mendapatkan suatu fasilitas kredit.
2. Permohonan tambahan atas kredit yang sedang berjalan.
3.
Permohonan perpanjangan masa berlakunya atas kredit yang t
elah
berakhir jangka waktunya.
4. Permohonan lainnya misalnya pengunduran jadwal angsuran,
penukaran jaminan, dll.
Surat permohonan kredit harus dibuat oleh calon debitur secara
tertulis dan ditandatangani oleh orang atau pejabat yang
berhak mengajukan permohonan kredit tersebut menurut status dan
13. Isi surat permohonan:
1. Nama calon debitur, nama penanggung/penjamin dan nama ibu kandung
2. Jumlah Kredit / Plafon Kredit
3. Tujuan dan Penggunaan Kredit
3. Jangka waktu pengembalian kredit
4. Deskripsi Jaminan yang diberikan (agunan)
Berkas-berkas lainnya berupa :
- Daftar isian formulir permohonan kredit
yang disediakan oleh bank, yang diisi secara lengkap dan benar oleh
calon debitur.
- Izin-izin yang dimiliki misalnya SIUP, NPWP, TDP, dll.
- Akta Pendirian dan Akta-Akta Perubahan Perusahaan.
- Bukti-bukti pemilikan barang yang akan dijaminkan.
- Surat persetujuan dari komisaris perseroan kepada Direksi perusahaan.
- Curriculum vitae para pengurus perusahaan.
- Neraca dan perhitungan rugi laba berikut lampirannya.
- Realisasi kegiatan usaha seperti pembelian/penjualan.
- Rencana kegiatan usaha yang akan datang.
- Struktur Organisasi perusahaan.
- Sarana produksi yang dimiliki berupa mesin-mesin, gedung,dll
14. Analisis Kredit
Secara umum, analisis kredit
dilakukan berdasarkan dua metode
yaitu:
Metode penilaian “ 6C “ yang
meliputi Character, Capital, Capacity,
Condition, Collateral dan Cash Flow.
Metode penilaian “ 6A “ yang meliputi
aspek yuridis (hukum) , pasar &
pemasaran, teknik, manajemen,
keuangan dan sosial ekonomis.
15. Persetujuan Kredit
Analisa yang sudah dibuat account officer diperiksa
lebih dahulu oleh atasannya (Kepala bagian kredit)
sebelum disampaikan ke Pemimpin Cabang atau
Wilayah atau Direksi (tergantung dari wewenangnya)
untuk pengambilan keputusan persetujuan atau
penolakan kredit.
Pada beberapa bank umum, pembahasan dan
persetujuan kredit dilakukan oleh komite yang dibentuk
diresksi yang disebut “Komite Kredit”. Tugas komite
kredit ini adalah:
a.Memeriksa laporan analisa kredit.
b.Menyetujui permohonan kredit yang diajukan oleh
calon debitur.
c.Menetapkan syarat-syarat pemberian kredit,seperti
tingkat bunga, jangka waktu
kredit, nilai agunan, dan syarat-syarat lainnya.
16. Perjanjian Kredit
Perjanjian kredit dapat dibuat/disiapkan oleh bank ybs. Ataukah dibuat
lewat Notaris tergantung kesepakatan bank dan calon debitur.
Secara umum isi perjanjian kredit terdiri dari :
Pihak pemberi kredit (disebut bank )
Pihak penerima kredit (disebut debitur)
Tujuan pemberian kredit
Besarnya biaya proyek
Besarnya kredit yang diberikan
Tingkat bunga kredit
Biaya lain yang harus dibayar nasabah kredit seperti provisi kredit,
commitment fee, appraisal cost. Dll.
Jangka waktu pengembalian kredit (angsuran kredit)
Jadwal pembayaran angsuran kredit dan bunga kredit
Jaminan kredit
Syarat-syarat lainnya yang harus dipenuhi sebelum kreditnya dicirkan.
Perjanjian kredit yang dibuat oleh bank sendiri, ditandatangani oleh pihak
bank dan pihak debitur. Sedangkan perjanjian kredit yang dibuat dihadapan
notaris ditandatangi oleh 3 pihak yaitu, bank, notaris dan debitur.
17. Pencairan Kredit
Pencairan kredit dapat dilakukan bank
setelah debitur telah memenuhi
persyaratan-persyaratan dalam perjanjian
kredit yang telah ditandatangai baik oleh
debitur maupun bank atau oleh notaris
apabila diperlukan.
Pencairan kredit/pembayaran oleh bank
dilakukan oleh bank dengan berbagai
cara, ada yang langsung diterima tunai,
atau dikirimkan/dimasukkan dalam
rekening debitur, ada juga yang langsung
dikirim kerekening perusahaan yang
18. Pengawasan Kredit
Pengawasan (monitoring) kredit yang dilakukan bank setelah
kredit dicairkan merupakan salah satu kunci utama dari
keberhasilan pemberian kredit, selain ketajaman dan
ketelitian yang dilakukan sewaktu melakukan analisis kredit.
Terjadinya kegagalan kredit (kredit bermasalah) terutama
disebabkan oleh kelalaian bank dalam melakukan
pengawasan kredit.
Pengawasan kredit meliputi berbagai aspek atau kegiatan
sbb:
Adanya administrasi kredit yang memadai dan menggunakan
cara-cara mutakhir.
Keharusan bagi debitur untuk menyampaikan laporan secara
berkala.
Keharusan bagi account officer untuk melakukan on the spot
ke proyek/prshaan nsb.
Adanya konsultasi terstruktur antara pihak bank dan debitur
Adanya suatu “system peringatan” pada administri bank yg
dikelola account officer.
19. Kredit Bermasalah
Kredit Bermasalah yaitu kegagalan pihak debitur memenuhi kewajibannya
untuk membayar angsuran pokok serta bunga kreditnya yang disepakati
dalam perjanjian kredit.
Kategori Kredit Bermasalah :
1. Dengan Perhatian Khusus
Adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran
bunganya mengalami penundaan kurang dari 3 bulan
2. Kurang Lancar
Adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran
bunganya mengalami penundaan selama dari 3 bulan dari waktu yang
telah diperjanjikan.
3. Diragukan
Adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran
bunganya mengalami penundaan selama dari 6 bulan dari waktu yang
telah diperjanjikan.
4. Macet
Adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran
bunganya mengalami penundaan lebih dari satu tahun sejak jatuh tempo
menurut jadwal yang telah diperjanjikan.
20. Penyelamatan Kredit
Rescheduling
Kebijaksanaan ini berkaitan dengan jangka waktu kredit sehingga
keringanan yang dapat diberikan adalah:
1. Memperpanjang jangka waktu kredit.
2. Memperpanjang jarak waktu angsuran.
3. Penurunan jumlah untuk setiap angsuran yang mengakibatkan
perpanjangan jangka waktu kredit.
Reconditioning
Dalam hal ini, bantuan yang diberikan berupa keringanan atau
perubahan persyaratan kredit antara lain :
1. Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan utang pokok sehingga
nasabah untuk waktu tertentu tidak perlu membayar bunga,tetapi
utang pokoknya dapat melebihi plafond yang disetujui.
2. Penundaan pembayaran bunga, yaitu bunga tetap dihitung tetapi
penagihannya kepada nasabah tidak dilaksanakan sampai nasabah
mempunyai kesanggupan.
3. Penurunan suku bunga.
4. Pembebasan bunga
5. Pengkonversian kredit jangka pendek menjadi kredit jangka panjang
dengan syarat yang lebih ringan.
21. Restructuring
Jika kesulitan usaha nasabah disebabkan oleh factor modal, maka
penyelamatannya adalah dengan meninjau kembali situasi dan kondisi
permodalan, baik modal kerja maupun barang modal. Tindakan yang
diambil dala rangka restructuring adalah :
Tambahan kredit
Bagi nasabah yang berhasil menjalankan usaha atau proyeknya, nasabah
tersebut dapat datang kembali kebank untuk membicarakan kemungkinan
memperoleh tambahan kredit bagi perluasan usaha atau proyeknya.
Untuk itu seluruh proses analisis kredit diulangi kembali oleh pihak bank
sebagaimana dalam gambar siklus perkreditan.
Tambahan Equity
Apabila tambahan kredit memberatkan nasabah sehubungan dengan
pembayaran bunganya maka perlu dipertimbangkan tambahan modal
sendiri yang berupa :
1. Tambahan modal dari pihak bank dengan cara :
Penambahan/penyetoran uang (fresh money).
2. Konversi utang nasabah, baik utang bunga maupun utang pokok atau
keduanya.
3. Tambahan modal dari pemilik :
Kalau perusahaannya berbentuk PT, maka tambahan modal ini dapat
berasal
dari pemegang saham.
22. Penyelesaian Kredit
Apabila langkah penyelamatan kredit nasabah sulit dilakukan, maka
manajemen bank segera memutuskan langkah strateginya menjadi
strategi penyelesaian kredit.
Strategi penyelesaian kredit dapat diambil dengan beberapa
langkah sebagai berikut:
Melalui negosiasi bank dengan debitur, dimana bank dapat
melakukan penguasaan hasil usaha, sewa barang agunan,
mencarikan mitra usaha yang berjalan baik. Semua hasil tersebut
digunakan untuk menurunkan baki debet debitur.
Pengambilalihan manajemen perusahaan, dimana bank bersama
nasabah mencari perusahaan yang mampu mengambil-alih, baik
berupa anak angkat, joint venture, aliansi, akuisisi dan merger.
Penyerahan hak penagihan piutang kepada badan-badan resmi
yang secara yuridis berhak menagih piutang seperti PUPN,
Pengadilan Negeri, dll.
Debitur dinyatakan pailit karena bangkrut, penagihannya dapat
diajukan kepada Balai Harta Peninggalan (BHP), dimana kedudukan
bank dapat sebagai kreditur preferent, bilamana bank telah
melakukan pengikatan agunan dengan hak hipotik atau kredit
verband.