3. PENGERTIAN KREDIT
Kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere yang berarti
kepercayaan. Adapun pengertian kredit adalah pemberian pemakaian
suatu uang atau barang kepada orang lain dalam jangka waktu tertentu
dengan jaminan atau tanpa jaminan, dengan pemberian jasa bunga atau
tanpa bunga .
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998
(pasal 21 ayat 11) tentang perubahan Undang-Undang No. 7/1992
tentang Perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga.
Kredit diberikan kepada seseorang atau lembaga dengan
pertimbangan kepercayaan, risiko, waktu, dan prestasi. Kepercayaan
berarti kredit yang diberikan akan dikembalikan dalam jangka waktu yang
telah disepakati beserta imbalan(prestasi) dari pemberi kredit tersebut.
Risiko antara lain mengacu pada kenyataan bahwa nilai uang sekarang
akan berbeda dengan nilai uang ketika dikembalikan.
4. Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit
adalah sebagai berikut :
1. Adanya badan atau orang yang memiliki uang, barang atau jasa yang
bersedia untuk meminjamkan kepada fihak lain. orang atau barang
demikian lazim disebut kreditur
2. Adanya fihak yang membutuhkan/ meminjam uang, barang atau jasa.
Fihak ini lazim disebut debitur
3. Adanya kepercayaan dari kreditur terhadap debitur
4. Adanya janji dan kesanggupan membayar dari debitur kepada kreditur
5. Adanya perbedaan waktu yaitu perbedaan antara saat penyerahan
uang, barang atau jasa oleh kreditur dengan pada saat pembayaran
kembali dari debitur
6. Adanya resiko yaitu sebagai akibat dari adanya perbedaan waktu
seperti diatas, dimana masa yang akan datang merupakan suatu yang
belum pasti, maka kredit itu pada dasarnya mengandung resiko,
termasuk penurunan nilai uang karena inflasi dan sebagainya
7. Adanya bunga yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur
(walaupun ada kredit yang tidak berbunga)
UNSUR UNSUR KREDIT
5. Jenis Kredit
a. Jenis kredit berdasarkan sumber kredit
Berdasarkan sumbernya, kredit dibedakan atas :
• Kredit dalam negeri adalah kredit yang diberikan
pihak-pihak yang ada di dalam negeri. Kredit itu
dapat berasal dari kredit kelayakan usaha(KKU)
yang diberikan oleh bank.
• Kredit luar negeri adalah kredit yang bersal dari
luar negeri yang diterima oleh suatu Negara.
Untuk mempercepat laju pembangunan Indonesia
banyak menerima pinjaman (kredit) dari luar
negeri.
6. b. Jenis kredit beradasarkan tujuan
penggunaan
Berdasarkan tujuan penggunaannya, kredit
dibedakan atas :
• Kredit produksi adalah kredit yang digunakan
untuk kegiatan produksi. Kredit ini deberikan
dalam waktu yang relative sama.
• Kredit konsumsi adalah kredit yang diberikan
untuk tujuan konsumsi. Kredit ini dugunakan
untuk membeli barang/jasa. Misalnya
televise,perabotan,dan barang konsumsi
lainnya.
7. c. Jenis kredit berdasarkan ada tidaknya
jaminan
Berdasarkan ada tidaknya jaminan, kredit
dibedakan atas :
• Kredit blangko biaasnya diberikan tanpa
adanya berjaminan.
• Kredit jaminan adalah pinjaman yang
diberikan dalam jangka panjang dengan
jaminan harta tetap seperti
tanah,rumah,dan harta tetap lainnya .
8. d.Jenis kredit berdasarkan jangka waktu pemberian
kredit
Berdasarkan jangka waktu pemberian kredit, kredit
dibedakan terdiri atas :
• Kredit jangka pendek adalah kredit yang masa
pengembaliannya kurang dari setahun. Con: kredit
prolongasi dan kredit blening.
• Kredit jangka menengah adalah kredit yang
pengembaliannya dalam waktu satu tahun sampai
lima tahun.
• Kredit jangka panjang adalah kredit yang masa
pengembaliannya lebih dari lima tahun.
9. Selain kepercayaan, kredit didasarkan atas 5C yaitu sebagai berikut :
a. Karakter
Karakter (character) adalah sifat dan tingkah laku pemohon dalam kehidupan
berusaha. Pemberi kredit perlu meneliti kebiasaan dan kepribadian
pemohon. Dengan kata lain, pemohon dipercaya dapat memenuhi
kewajibannya.
b. Kemampuan
Kemampuan (capabilit ), artinya pemohon dalam mengembalikan kredit
tepat waktu. Hal ini harus diperhatikan oleh pemberi kredit dengan
memerhatikan jenis usaha dan kemampuan memperoleh laba (diukur dari
laporan keuangan).
c. Modal
Modal (capital) yang dimiliki perusahaan yang berasal dari pinjaman bank
dapat mendorong perkembangan usaha. Oleh karena itu, kredit berfungsi
meningkatkan usaha.
d. Jaminan
Jaminan (collateral) adalah harta tetap atau surat-surat berharga yang dapat
digunakan untuk menjamin kredit yang diterima.
e. Kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi (condition of econom ) yang akan datang harus
menggambarkan keadaan yang cerah, misalnya tingkat inflasi yang terkendali
sehingga nilai uang sekarang tidak berbeda jauh dengan nilai uang pada masa
yang akan datang.
Syarat-syarat pemberian kredit
10. Selain kelima diatas juga dikenal prinsip 5p dan prinsip 3R
a. Kredit 5 P
1. Party
Sebelum memberi kredit, mereka harus mengelompokkan calon
debitor berdasarkan kategori yang telah ditentukan.
2. Purpose
Pemberi kredit akan meneliti kelayakan rencana penggunaan
dana kredit yang akan diberikan .
3. Payment
Pemberi lredit akan meneliti apakah kredit dapat kembali atau
tidak.
4. Profitability
Prinsip ini menekankan adanya kemampuan calon debitor dalam
memperoleh laba perusahaannya
5. Protection
Prinsip ini menyangkut tingkat keamanan dala pemberian kredit.
11. b. Prinsip 3 R :
1. Returns
Prinsip ini berkaitan dengan kemampuan
yang mendatangkan keberhasilan dari kredit
yang diberikan
2. Repayment
Prinsip ini berkaitan dengan kemampuan
mengembalikan kredit .
3. Risk
Prinsip ini berkaitan dengan kemampuan
peminjan dalam menanggung risiko
ketidakmampuan mengembalikan kredit .
12. KEBAIKAN PEMBERIAN KREDIT
1. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
Kredit yang diberikan kepada perusahaan atau perorangan yang digunakan untuk tujuan
produksi dapat meningkatkan produksi.
2. MEMPERLANCAR ARUS BARANG DARI PRODUSEN KE KONSUMEN
Dengan pembelian barng secara kredit,pembelian dapat segera memperoleh barangnya.
Walaupun belum melunasi keseluruhan harga barang. Sementara itu pembelian barang
yang dilakukan secara tunai,pembeli atau konsumen harus mengumpulkan uang terlebih
dahulu untuk membeli barang tersebut dengan demikian pemberian kredit oleh penjual
dapat memperlancar arus barang.
3. MEMPERLANCAR TRANSAKSI DAGANG
Pemberian kredit oleh lembaga keuangan dapat memperlancar transaksi Karena
transaksi dapat berlangsung, walaupun hanya sebagian yang dibayar tunai.
4. MENGAKTIKAN FUNGSI UANG
Uang yang dipinjamkan menjadi uang aktif sebab bias menghasilkan bunga.
Sedangkan,sebelum menghasilkan merupakan uang yang pasif dan tidak menghasilkan
bunga.
5. PEMERATAAN PENDAPATAN
Pemberian kredit memberi kesempatan kepada oang untuk melakukan kegiatan
produksi yang dapat menguntungkan peminjam dengan demkian peminjam akan
menerimabagian dari hasil usahanya yang dapat
13. KEBURUKAN PEMBERIAN KREDIT
1. Kredit akan cenderung memberi kesempatan
kepada orang-orang untuk melakukan
transaksi yang bersifat spekulasi. Transaksi
yang seperti ini akan dapat merugikan orang
lain atau peminjam apabila spekulasinya tidak
berhasil.
2. Kredit akan mendorong orang untuk
meningkatkan konsumsi yang terkadang di
luar kemampuan peminjam untuk
mengembalikan.
3. Kredit dapat mengakibatkan kelebihan
produksi dan inflasi.