Dokumen tersebut membahas tentang kredit perbankan, termasuk definisi kredit, tujuan kredit, jenis-jenis kredit, pertimbangan penyaluran dana kredit, berkas permohonan kredit, dan aspek-aspek penilaian bank dalam memberikan kredit."
2. KREDIT PERBANKAN
I. PENGERTIAN KREDIT
Pengertian kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan sesuatu
pemberian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji
pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang di
sepakati.
Dan ada lagi kredit adalah pemberian fasilitas pinjaman (bukan
berdasarkan prinsip syariah) kepada nasabah, baik berupa fasilitas
pinjaman Tunai (Cash loan) maupun pinjaman Non Tunai (Non Cash
Loan).
Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “Credere” yang berarti
kepercayaan. Kredit Perbankan adalah peminjaman modal yang
diberikan suatu bank kepada masyarakat atau perusahaan dengan
ketentuan yang diberlakukan oleh bank tersebut.
3. TUJUAN KREDIT
1) Mencari Keuntungan
2) Membantu Usaha Nasabah
3) Membantu Pemerintah :
o Tax ( Pajak )
o Membuka kesempatan kerja
o Jumlah barang dan jasa
o Hemat devisa
o Penerimaan devisa
4. UNSUR – UNSUR KREDIT
1) Kepercayaan : Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi pemberi kredit (bank) bahwa kredit
yang diberikan (baik berupa uang, barang, atau jasa) benar – benar diterima kembali di masa yang akan
datang sesuai dengan jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh bank sebagai dasar utama yang
melandasi mengapa kredit diberikan.
2) Perjanjian ( Kesepakatan ) : Kesepakatan ini ditandai dengan adanya perjanjian kredit atau pengakuan
hutang yang berarti bahwa setiap pelepasan kredit harus dilakukan dengan suatu perjanjian kredit.
3) Jangka waktu : Yang berarti bahwa antara pelepasan kredit oleh bank dengan pembayaran kembali
oleh debitur tidak dilakukan pada waktu yang bersamaan, melainkan dipisahkan oleh suatu tenggang
waktu.
4) Resiko : Resiko ini berarti bahwa setiap pelepasan kredit jenis apapun akan mengandung resiko
didalamnya, resiko yang terkandung dalam jangka waktu antara pelepasan kredit dengan pembayaran
kredit kembali. Hal ini berarti bahwa semakin lama jangka waktu maka semakin tinggi resiko kredit
tersebut.
5) Balas Jasa :timbal balik antar kreditur
6) Prestasi : Prestasi ini berarti bahwa setiap kesepakatan yang terjadi antara bank dengan debitur,
mengenai suatu pemberian kredit maka pada saat itu pula akan terjadi suatu prestasi.
7) Kontra Prestasi : Yang berarti setiap debitur berkewajiban untuk melunasi hutangnya dan membayar
bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
5. 1. Kredit Tunai ( Cash Loan )
Yaitu berdasarkan UU No. 7 tahun 1992, kredit dalam pengertian cash loan adalah : Penyediaan
uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Macam-macam Kredit Tunai ( Cash Loan ) dapat dibedakan, antara lain :
Jenis kredit secara umum
o Kredit Komersial
Yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan atau perorangan untuk tujuan
komersial. Kredit komersial, juga merupakan kredit yang sangat penting peranannya dalam
perputaran dana bank umum. Para debiturnya terdiri dari badan usaha yang bergerak di berbagai
sektor usaha dan berbagai skala usaha. Mereka mempergunakan kredit tersebut untuk
membiayai kebutuhan akan dana modal kerja, dan dana modal investasi.
o Kredit Konsumsi
Yaitu jenis kredit yang di berikan biasanya kepada perorangan untuk tujuan konsumsi. Contoh
kredit konsumtif misalnya membeli rumah atau kendaraan pribadi. Dua kredit konsumsi yang
biasanya cukup laris adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan.
6. Jenis Kredit Berdasarkan Pembiayaan Sektor Ekonomi
o Kredit Pertanian
Yaitu kredit yang diberikan dalam bentuk pembiayaan sektor pertanian termasuk perkebunan,
perikanan dan kehutanan. Kredit dapat diberikan dalam bentuk kredit modal kerja dan kredit investasi.
o Kredit Pertambangan
Yaitu kredit yang diberikan untuk pembiayaan sektor pertambangan meliputi eksplorasi dan eksploitasi.
o Kredit Perindustrian
Yaitu kredit yang diberikan untuk pembiayaan pabrik, manufaktur dari segala sektor.
o Kredit Konstruksi
Yaitu kredit yang diberikan kepada kontraktor untuk pembiayaan pembangunan proyek sampai dengan
proyek selesai.
o Kredit Perdagangan
Yaitu kredit yang diberikan untuk membantu kebutuhan modal perdagangan antar kota, antar pulau,
dan perdagang lokal serta untuk restoran dan hotel-hotel.
o Kredit Pengangkutan
Yaitu kredit yang diberikan untuk pengangkutan, distribusi barang-barang dan pergudangan.
o Kredit Jasa-jasa dunia Usaha
Yaitu kredit yang diberikan untuk perusahaan jasa seperti konsultan, akuntan, dokter, pengacara dan
jasa pendidikan.
7. Jenis Kredit Berdasarkan Sifatnya
o Kredit Revolving
Yaitu fasilitas kredit yang diberikan atas dasar limit atau plafon tertentu dan dapat di pakai berulang-ulang sampai dengan batas
limit yang telah ditentukan.
o Kredit Alfopend
Yaitu fasilitas kredit yang diberikan untuk 1 kali penggunaan atau sesuai schedule dan tidak dapat di pakai berulang.
Jenis Kredit Berdasarkan Jenis Penggunannya
o Kredit Usaha
Yaitu kredit yang digunakan untuk pembiayaan dalam bentuk modal kerja atau investasi.
o Kredit Konsumsi
Yaitu kredit yang digunakan untuk pembelian barang-barang konsumsi bukan dalam bentuk usaha
Jenis Kredit Berdasarkan Kolektibilitas
Dilihat dari segi kemampuan membayar, kondisi keuangan dan prospek usaha, ditetapkan atas dasar ketentuan Bank Sentral
dalam hal ini Bank Indonesia meliputi :
Kredit Lancar (Pass)
Kredit Dalam Perhatian Khusus (Special Mention)
Kredit Kurang Lancar (Sub Standard)
Kredit Diragukan
Kredit Macet (Loss)
Jenis Kredit Berdasarkan Golongan Debitur
o Kredit Kepada Penduduk
Yaitu kredit yang diberikan kepada penduduk, warga negara atau perusahaan yang mempunyai status penduduk Indonesia.
o Kredit Bukan Kepada Penduduk
Yaitu kredit yang diberikan bukan kepada penduduk Indonesia, melainkan kredit yang diberikan kepada warga negara asing atau
perusahaan yang berstatus perusahaan asing.
8. Jenis Kredit Berdasarkan Kebijaksanaan
o Kredit Umum
Yaitu kredit yang diberikan kepada bank lebih
ditekankan kepada untung rugi dan prinsip-
prinsip bisnis yang berlaku atau dikenal dengan
ketentuan bank teknis.
o Kredit Prioritas
Yaitu kredit yang penyalurannya berdasarkan
prioritas yang disyaratkan oleh pemerintah.
Misalanya untuk usaha skala kecil.
9. Kredit Non Cash
• Yaitu kredit yang diberikan dalam bentuk Bank Garansi. Bank garansi adalah salah satu jasa yang diberikan
oleh bank berupa jaminan pembayaran sejumlah tertentu uang yang akan diberikan kepada pihak yang
akan menerima jaminan, hanya apabila pihak yang dijamin melakukan cidera janji. Jenis Bank Garansi
antara lain :
• Bank Garansi Pembelian
• Bank Garansi Pita Cukai Tembakau
• Bank Garansi Penangguhan Bea Masuk
• Bank Garansi Tender
• Bank Garansi Pelaksanaan
• Bank Garansi Uang Muka
• Bank Garansi Pemeliharaan
• Sedangkan manfaat yang dapat diharapkan oleh bank dengan memberikan fasilitas Bank Garansi kepada
nasabahnya adalah :
• Penerimaan berupa biaya administrasi (provisi/komisi) yang merupakan fee based income bagi bank.
• Pengedapan dana storjam yang merupakan dana murah bagi bank.
• Memberikan pelayanan kepada nasabah sehingga nasabah menjadi lebih loyal kepada bank.
• Kredit Berdokumen ( Letter of Credit )
• Yaitu salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam rangka pembelian sejak LC di buka sampai dengan
jangka waktu tertentu sesuai perjanjian. Berdasarkan pengertian tersebut, tipe perjanjian yang dapat
difasilitasi LC terbatas hanya pada perjanjian jual beli, sedangkan fasilitas yang diberikan adalah berupa
penangguhan pembayaran. Ada beberapa jenis LC antara lain :
• Ruang Lingkup Transaksi
• Saat Penyelesaian
• Pambatalan
• Pengalihan Hak
• Pihak Advising Bank
• Cara Pembayaran Kepada Benerficiary
10. PERTIMBANGAN PENYALURAN DANA
a. Pertimbangan Permohonan Kredit
Sebelum manajemen perusahaan, perorangan mengajukan permohonan kredit ke bank tentunya harus di evaluasi terlebih dahulu
untung ruginya mengajukan kredit kepada bank dibandingkan dengan sumber pembiayaan lain misalnya memnfaatkan hutang
dagang atau menambah modal dari pemilik, maka sumber pembiayaan yang terbaik adalah dari kredit bank.
Perlu diketahui bahwa besar kecilnya suatu resiko pinjaman yang diberikan oleh bank sangat tergantung dari kualitas hasil
penyidikan dan analisis yang dilakukankannya.
Prinsip-prinsip pemberian kredit atau sering di sebut analisis 5 C, yaitu :
a. Character
Yaitu data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti sifat-sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan
latar belakang keluarga maupun hobinya. Character ini untuk mengetahui apakah nantinya calon nasabah ini jujur berusaha untuk
memenuhi kewajibannya dengan kata lain ini merupakan willingness to pay.
b. Capacity
Yaitu kemampuan calon nasabah dalam mengelola usahanya yang dapat dilihat dari pendidikannya, pengalaman mengelola usaha
(business record) nya, sejarah perusahaan yang pernah dikelola (pernah mengalami masa sulit apa tidak, bagaimana mengatasi
kesulitan). Capacity ini merupakan ukuran dari ability to play atau kemampuan dalam membayar.
c. Collateral
Yaitu jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon pelanggan benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya.
Collateral ini diperhitungkan paling akhir, artinya bilamana masih ada suatu kesangsian dalam pertimbangan-pertimbangan yang
lain, maka bisa menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan.
d. Capital
Yaitu kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelolanya. Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan rugi-laba, struktur
permodalan, ratio-ratio keuntungan yang diperoleh seperti return on equity, return on investment. Dari kondisi di atas bisa dinilai
apakah layak calon pelanggan diberi pembiayaan, dan beberapa besar plafon pembiayaan yang layak diberikan.
e. Condition
Yaitu pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon
nasabah. Ada suatu usaha yang sangat tergantung dari kondisi perekonomian, oleh karena itu perlu mengaitkan kondisi ekonomi
dengan usaha calon pelanggan.
11. b.Berkas-berkas Permohonan Kredit
Dalam mengajukan permohonan kredit kepada bank yang utama adalah dibuat surat permohonan kredit yang ditujukan kepada
kantor cabang / kepala cabang bank tersebut atau kepada kantor pusat / direksi bank tersebut. Fungsi surat permohonan kredit
adalah sebagai bukti permohonan kredit dan salah satu sumber informasi dalam evaluasi kredit.
Kelengkapan berkas permohonan kredit yang merupakan berkas lampiran haruslah sesuai dengan yang ditetapkan.
c. Penyusunan Laporan Keuangan
Salah satu faktor yang merupakan hambatan bagi pengusaha kecil dan menengahdalam mengajukan permohonan kredit kepada
bank adalah kekurang mampuan dalam membuat laporan keuangan. Tahapan pembuatan laporan keuangan :
1) Penyusunan Buku Besar
2) Jurnal Penyesuaian
3) Pembuatan Neraca Lajur
d. Pembuatan Anggaran Kas
Anggaran kas adalah gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluaran uang kas sehubungan dengan rencana
keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang menyebabkan perubahan-perubahan pada posisi kas atau menunjukkan aliran
kas ( cah flow ) perusahaan tersebut.
e. Penentuan Besaran Kredit Yang Diajukan
Manajer keuangan perusahaan menghitung berapa besarnya kebutuhan tambahan dana perusahaan baik untuk tambahan modal
kerja maupun untuk tambahan dana investasi pembelian mesin-mesin atau aktiva tetap lainnya. Kebutuhan dana itulah yang
merupakan besarnya kredit yang akan diajukan kepada bank.
f. Proses Pengajuan dan Monitoring Permohonan Kredit
1) Pengajuan Permohonan Kredit
Setelah dihitung besarnya kredit yang akan diajukan ke bank secara individu maupun oleh manajer keuangan maka langkah
berikutnya adalah mengumpulkan informasi dan membuat simulasi tentang bank atas kecepatan layanan, tingkat suku bunga yang
terbaik dan lain-lain. Yang terpenting adalah data-data lampiran dari surat permohonan kredit, yang akan digunakan sebagai
bahan analisis moleh bank.
2) Monitoring Permohonan Kredit
Surat permohonan kredit berikut lampirannya sesua dengan urgensinya atau sesuai skala kreditnya, diteliti kelengkapannya
sebelum berkas dimaksud dikirimkan kepada kantor cabang atau kantor pusat bank tersebut. Setelah dikirim ke sekretariat bank
yang dituju dengan bukti tanda terimanya oleh staff perusahaan agar di pantau flow of document dari surat permohonan
tersebut.
12. ASPEK-ASPEK PENILAIAN BANK
a. Kelengkapan Berkas Permohonan Kredit
b. Wawancara
c. Investigasi Kredit
d. Peninjauan On The Spot
e. Resiko Perkreditan
f. Proses Pengumpulan Data/Informasi Kredit
g. Penetapan Titik Kritis Usaha Calon Debitor
h. Analisi Kredit Bank
i. Keputusan Kredit Bank
PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN KREDIT
1) Administrasi Kredit
Fungsi dari administrasi kredit adalah :
a. Merupakan sumber informasi data / data bagi manajemen.
b. Sebagai lat komunikasi anatra bank dengan debitur
c. Digunakan sebagai instrumen pengawasan intern dan ekstern bank.
d. Sebagai pertanggung jawaban dokumen kredit.
e. Alat pembuktian bila terjadi sengketa.
f. Sumber data untuk pelaporan.
2) Manfaat Administrasi Kredit
a. Sebagai alat dalam menunjang penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dalam proses perkreditan.
b. Merupakan informasi / data umpan balik (feed back) bagi manajemen dalam melaksanakan fungsinya secara umum
maupun manajemen perkreditan secara khusus.
c. Sebagai alat / penyelenggara sistem dokumentasi perkreditan dalam proses pengambilan keputusan pemberian
kredit akan melibatkan bermacam-macam dokumen penting dan dokumen berharga milik nasabah yang harus
disimpan dengan tertib dan aman.
13. ASPEK-ASPEK DALAM PENILAIAN KREDIT
Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, bank umum wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisi yang mendalam atas
itikad dan kemempuan serta kesanggupan nasabah debitor untuk melunasi utangnya atau mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai dengan perjanjian.
Hal-hal yang selalu ingin diketahui bank sebelum menyalurkan dananya dalam bentuk kredit maupun pembiayaan berdasar prinsip syariah adalalah :
a. Perizinan dan Legalitas
Bank tidak ingin menanggung resiko yang besar apabila setelah dana digunakan oleh nasabah debitor, lalu dikemudian hari, sebelum nasabah mampu
memenuhi kewajibannya kepada bank, kegiatan atau usaha nasabah tidak dapat di lanjutkan karena tidak sah secara yurudis.
Bentuk-bentuk perizinan dan aspek legalitas yang harus dipenuhi debitor sangat bervariasi tergantung pada bidang kegiatan atau usaha nasabah. Perizinan
dan aspek legalitas tersebar antara lain : Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ), Angka Pengenal Eksportir Terbatas, Surat Izin Tempat Usaha, Surat Izin Usaha
Jasa Konstruksi, Sertifikat Tanah dan Tanda Daftar Perusahaan.
b. Karakter
Karakter nasabah sulit sekali untuk diidentifikasi, karena penampilan dan profesi tidak selalu konsisten mencerminkan karakter seseorang. Untuk menilai
karakter suatu nasabah dan meramalkan perilakunya di masa yang akan datang, bank hanya dapat menggunakan beberapa indikator.
c. Pengalaman dan Manajemen
Pengalaman dan Manajemen nasabah sangat memengaruhi kemampuan nasabah untuk mengelola kegiatannya sehingga dapat menghasilkan dana untuk
membayar kewajibannya kepada bank.
d. Kemampuan teknis
Kemampuan teknis nasabah menyangkut faktor yang dapat mendukung kelancaran kegiatan usaha nasabah secara teknis.
e. Pemasaran
Bagi kegitan nasabah yang memerlukan pemasaran atas suatu produk, kegiatannya harus di dukung dengan perencanaan pemasaran yang matang dan
wajar.
f. Sosial
Keberadaan kegiatan yang dibiayai oleh bank sedikit banyak pasti membawa dampak tertentu terhadap msyarakat. Dampak tersebut bisa sebagai sesuatu
yang disukai oleh masyarakat, atau tidak disulai oleh masyarakat, dan bisa juga keduanya terjadi secara bersamaan.
g. Keuangan
Sehat dan tidak sehatnya keadaan usaha nasabah dapat dilihat salah satunya melalui keadaan keuangannya, dan keuangan nasabah dapat dilihat melalui
laporan keuangannya.
h. Agunan
Sebenarnya agunan bukan merupakan faktor utama yang dijadikan oleh bank untuk menentukan keputusan pemberian dana kepada suatu nasabah
tertentu. Aguan ini meliputi :
1) Agunan Utama, yaitu barang yang dibiayai oleh dana dari bank.
2) Agunan Tambahan, yaitu barang tidak dibiayai oleh dana bank dan bukan merupakan bagian yang digunakan untuk kegiatan operasional usaha nasabah.
i. Amdal
Yaitu analisis terhadap lingkungan baik darat, air atau udara, termasuk kesehatan manusia apabila proyek tersebut dijalankan. Analisa ini dilakukan secara
mendalam sebelum kredit tersebut disalurkan, sehingga proyek yang dibiayai tidak akan mengalami pencemaran lingkungan disekitarnya.