Pasar modal yang efisien terjadi jika ada informasi terbaru masuk kepasar dan informasi baru ini adalah pengungkapan informasi emiten yang bersifat material yang segera diumumkan atau dipublikasikan kepada public melalui Bapepam selaku pengawas pasar modal. Hal ini diperkirakan akan mempengaruhi perubahan harga saham. Sempitnya pengungkapan informasi menimbulkan harga saham dapat dinilai terlalu rendah (Undervalued) oleh pasar dan dapat memiliki insentif untuk melakukan penawaran melalui jalur penawaran terbatas (Private market),dimana menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang diharapkan. Perusahaan yang harga sahamnya tinggi (overvalued) dianggap mampu memberikan pengungkapan informasi yang lebih relevan kepada investor sehingga manajer memiliki peluang untuk melakukan aksi jual saham yang dipegangnya atau mengeluarkan ekuitas saham baru pada tingkat rate yang favorable.
Efisiensi pasar saham sangat membutuhkan informasi yang seluas-luasnya karena berdampak terhadap harga saham, pemilihan saham pada portofolio yang diilih oleh investor mengakibatkan harapan nilai return yang menguntungkan dengan tingkat resiko seminimal mungkin.
Pasar modal yang efisien terjadi jika ada informasi terbaru masuk kepasar dan informasi baru ini adalah pengungkapan informasi emiten yang bersifat material yang segera diumumkan atau dipublikasikan kepada public melalui Bapepam selaku pengawas pasar modal. Hal ini diperkirakan akan mempengaruhi perubahan harga saham. Sempitnya pengungkapan informasi menimbulkan harga saham dapat dinilai terlalu rendah (Undervalued) oleh pasar dan dapat memiliki insentif untuk melakukan penawaran melalui jalur penawaran terbatas (Private market),dimana menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang diharapkan. Perusahaan yang harga sahamnya tinggi (overvalued) dianggap mampu memberikan pengungkapan informasi yang lebih relevan kepada investor sehingga manajer memiliki peluang untuk melakukan aksi jual saham yang dipegangnya atau mengeluarkan ekuitas saham baru pada tingkat rate yang favorable.
Efisiensi pasar saham sangat membutuhkan informasi yang seluas-luasnya karena berdampak terhadap harga saham, pemilihan saham pada portofolio yang diilih oleh investor mengakibatkan harapan nilai return yang menguntungkan dengan tingkat resiko seminimal mungkin.
MANAJEMEN KEUANGAN, BURSA KEUANGAN DAN SUKU BUNGA
NILAI WAKTU DARI UANG & PENILAIAN SAHAM DAN OBLIGASI
III. ANALISA LAPORAN DAN PERAMALAN KEUANGAN & MENILAI KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA RASIO KEUANGAN DAN ALIRAN KAS PERUSAHAAN
Materi presentasi kelompok 1
Mata kuliah: Manajemen Keuangan
Program studi: S2 Manajemen
Fakultas: Ekonomi dan Bisnis
Universitas: Singaperbangsa Karawang
Tahun: 2024
6, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in financial management, u...Gunawan Adam
BUSINESS ETHICS & GG
Ethical Issues in Financial Management
NAMA : Gunawan Adam
NIM : 55117120041
KODE MK : 35040
DOSEN : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
2. BAB 1
PERANAN DAN LINGKUP
KEUANGAN MANAGERIAL
(Tinjauan atas Manajemen Keuangan)
3. PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN
FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN
TUJUAN PERUSAHAAN
TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
BENTUK-BENTUK
ORGANISASI/PERUSAHAAN
ISU AGENSI
LEMBAGA DAN PASAR KEUANGAN
4. Pengertian Manajemen Keuangan
Segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan,
pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan
menyeluruh (James C. Van Horne)
Manajemen keuangan adalah seni dan ilmu, untuk me-manage
uang, yang meliputi proses, institusi/lembaga, pasar, dan
instrumen yang terlibat dengan masalah transfer uang di antara
individu, bisnis, dan pemerintah (Brigham & Houston)
5. Berdasarkan definisi manajemen keuangan di atas, maka kita dapat
melihat bahwa:
Ruang lingkup manajemen keuangan adalah berkutat pada:
1. Bagaimana memperoleh dana untuk membiayai usahanya
2. Bagaimana mengelola dana tersebut sehingga tujuan
perusahaan tercapai
3. Bagaimana perusahaan mengelola aset yang dimiliki secara
efisien dan efektif
Aktivitas manajemen keuangan berkaitan erat dengan pengelolaan
perusahaan, termasuk lembaga yang berhubungan erat dengan
sumber pendanaan dan investasi keuangan perusahaan serta
instrumen keuangan.
7. Fungsi Manajemen Keuangan
Keputusan Investasi
◦ bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke
dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan
keuntungan di masa yang akan datang.
◦ berhubungan dengan jumlah aktiva yang dimiliki, kemudian
penempatan komposisi masing-masing aktiva, misalnya berapa
alokasi kas, aktiva tetap atau aktiva lainnya.
◦ Keputusan investasi ini berkaitan erat dengan sisi kiri dari
laporan keuangan neraca.
8. Fungsi Manajemen Keuangan
Keputusan Pendanaan
◦ berkaitan dengan jumlah dana yang disediakan perusahaan,
baik yang bersifat utang atau modal sendiri dan biasanya
berhubungan dengan sebelah kanan laporan keuangan neraca.
◦ Manejer keuangan harus memikirkan penggabungan dana yang
dibutuhkan, termasuk pemilihan jenis dana yang dibutuhkan,
apakah jangka pendek atau jangka panjang atau modal sendiri
serta kebijakan dividen.
9. Fungsi Manajemen Keuangan
Keputusan Manajemen Aktiva
◦ berhubungan dengan pengelolaan aktiva secara efisien,
terutama dalam hal aktiva lancar dan aktiva tetap.
◦ Pengelolaan aktiva lancar berkaitan erat dengan manajemen
modal kerja dan yang berkaitan dengan aktiva tetap adalah
yang berkaitan dengan manajemen investasi.
10. Fungsi Manajemen Keuangan
Keputusan Deviden
◦ Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen
keuangan untuk menentukan: 1) besarnya presentase laba
yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk
cash dividend, 2) stabilitas dividen yang dibagikan , 3) dividen
saham (stock dividen), 4) pemecahan saham (stock spilit), serta
5) penarikan kembali saham beredar, yang semuanya ditujukan
untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.
11. Tujuan Perusahaan
Efesiensi dan efektifitas dalam pembelanjaan perusahaan harus
berorientasi pada tujuan perusahaan.
Untuk itu perlu merumuskan dengan benar apa yang menjadi tujuan
mendirikan sebuah perusahaan.
Dalam beberapa teori disebutkan tujuan perusahaan adalah mencari
keuntungan, pendapat tersebut tidak salah tetapi belum tepat, karena
jika hanya dirumuskan mencari keuntungan (Laba) maka banyak
kekurangan yang terdapat di dalamnya.
Tujuan perusahaan yang hanya mengejar Keuntungan akan
mengabaikan faktor waktu dan ketidakpastian. Jika hanya mengejar
keuntungan tahun ini, perusahaan dapat mengurangi biaya-biaya
penelitian dan pengembangan produk, biaya-biaya pelatihan SDM dll,
akibatnya perusahaan memperoleh keuntungan tetapi untuk tahun-
tahun mendatang tidak dapat dipastikan apakah perusahaan
memperoleh keuntungan.
12. Tujuan Perusahaan
Mencapai atau memperoleh laba maksimal untuk
kemakmuran pemilik perusahaan
Menjaga kelangsungan hidup perusahaan (going concern)
Mencapai kesejahteraan masyarakat sebagai tanggung
jawab sosial perusahaan
13. Tujuan Manajemen Keuangan
Memaksimalkan profit/keuntungan dan meminimalkan biaya
(expense atau cost) guna mendapatkan suatu pengambilan
keputusan yang maksimum, dalam menjalankan perusahaan
ke arah perkembangan (expantion) dan survive.
Merencanakan dalam memperoleh dan menggunakan dana
guna memaksimalkan nilai perusahaan.
Memaksimumkan nilai perusahaan (memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham) yang diukur dari harga
saham perusahaan
14. Keputusan Keuangan
Untuk dapat memaksimalkan dan meningkatkan kekayaan
perusahaan sangat ditentukan oleh keputusan-keputusan
keuangan Perusahaan.
Keputusan keuangan yang tepat berdampak pada value
perusahaan.
Ada 3 (tiga) keputusan keuangan yaitu:
◦ Keputusan Investasi
◦ Keputusan Pendanaan
◦ Keputusan Deviden
15. Hubungan antara Manajemen Keuangan
dengan Fungsi-Fungsi Secara Skematis
Manajemen Keuangan
Keputusan
Pendanaan
Keputusan
Manajemen
Aset
Keputusan
Investasi
Hutang
Modal Sendiri
Total Pasiva
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Total Aktiva
Keputusan
Dividen
Pendapatan
Biaya-Biaya
Laba
Deviden
Laba Ditahan
NERACA
16. Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan
Perusahaan Perorangan (Proprietorship)
Bentuk perusahaan yang paling sederhana.
Dimiliki oleh satu orang, sehingga jika perusahaan
memperoleh keuntungan maka akan dinikmati sendiri
oleh pemiliknya, demikian pula, jika menderita kerugian
maka akan ditanggung sendiri.
17. Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan
Perusahaan Persekutuan (Partnership)
Dimiliki oleh dua orang atau lebih, dibentuk atas dasar kepercayaan.
Masing2 anggota sekutu memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas
(unlimited liability) kepada kreditur atas seluruh utang/kewajiban yang
ditimbulkan perusahaan.
Perusahaan Perseroan (Corporation)
Kepemilikan persero terbagi ke dalam lembar saham.
Modal perusahaan diperoleh dari hasil penjualan saham kepada para
pemegang saham (stockholders), yang dinamakan sebagai modal saham
(capital stock) atau modal disetor (paid in capital)
Dalam persero berlaku limited liability, artinya bahwa kewajiban pemegang
saham kepada kreditur hanya sebatas pada besarnya investasi atau jumlah
saham yg dibeli.
18. Korporasi/Perseroan
Pemilik Perseroan Terbatas para pemegang saham perusahaan.
Para pemegang saham memilih dewan direktur dan komisaris.
Para pemegang saham juga memilih presiden atau CEO.
CEO bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari dan melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh dewan
komisaris.
19. Tata Kelola Perusahaan
KEPUTUSAN PARA PEMEGANG SAHAM
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pelaksana
perusahaan yang memegang kekuasaan dan wewenang tertinggi.
Kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham antara lain
mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi,
menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui laporan
tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota
Dewan Komisaris dan Direksi
20. Tata Kelola Perusahaan
DEWAN KOMISARIS
Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, Dewan
Komisaris adalah organ perusahaan yang mewakili Pemegang
Saham untuk melakukan fungsi pengawasan atas pelaksanaan
kebijakan dan strategi perusahaan yang dilakukan oleh Direksi
dan memberikan arahan/nasihat kepada Direksi dalam
pengelolaan Perseroan dengan itikad yang baik, kehati-hatian dan
bertanggung jawab, serta menjalankan fungsi untuk memperkuat
citra Perseroan dimata masyarakat dan para pemegang saham.
21. Tata Kelola Perusahaan
DEWAN DIREKSI
Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas
pengelolaan perusahaan dan harus memperhatikan kepentingan dan
tujuan Perseroan / Peusahaan serta mempertimbangkan kepentingan
para pemegang saham dan seluruh stakeholders.
Direksi bertanggung-jawab melakukan pengawasan internal secara
efektif dan efisien; memantau risiko dan mengelolanya, menjaga agar
iklim kerja tetap kondusif sehingga produktivitas dan profesionalisme
menjadi lebih baik, mengelola karyawan dan melaporkan kinerja
Perseroan secara keseluruhan kepada pemegang saham dalam Rapat
Umum Pemegang Saham.
22. Sumber Dana Perusahaan
Sumber Eksternal
◦ Hutang (Jangka Pendek dan
Jangka Panjang)
◦ Modal Sendiri berupa
saham
Sumber Internal
◦ Lada yang tidak dibagikan
(Laba Ditahan)
◦ Depresiasi/Penyusutan
23. Isu Agensi
Para manager dapat dipandang sebagai agen-agen para
pemilik yang disewanya & diberi wewenang membuat
keputusan untuk mengelola perusahaan.
Dalam praktik para manager berkepentingan dengan
kemakmuran pribadinya, keamanan pekerjaan, &
imbalan yang diterima.
Konflik antara pemilik & sasaran pribadi para manager
disebut problema agensi.
Dua faktor yang mencegah atau meminimumkan
problema agensi: kekuatan pasar & biaya agensi.
24. Isu Agensi
Kekuatan pasar berasal dari para pemegang
saham mayoritas.
Kekuatan yang lain: perlakuan pengambilalihan
secara paksa oleh perusahaan lain.
Biaya agensi digunakan untuk meminimumkan
problema agensi dengan cara: mempertahankan
struktur tata kelola perusahaan.
Dua tipe kunci rencana kompensasi: rencana
insentif & rencana kinerja.
25. LEMBAGA dan PASAR KEUANGAN
Sumber dana eksternal perusahaan:
◦ Lembaga keuangan
◦ Pasar keuangan
◦ Penempatan pribadi.
Lembaga keuangan: melayani sebagai intermediari
dengan menghubungkan tabungan individu-individu,
bisnis-bisnis, dan pemerintah menjadi kredit atau
investasi.
Pasar keuangan: tempat dimana pihak kelebihan dana &
pihak yang memerlukan dana dapat bertransaksi bisnis
secara langsung.
Pasar keuangan pasar uang dan pasar modal.
26. Pasar Keuangan (Finansial Market) terdiri dari:
1. Money Market (Pasar Uang)
Pasar yang memperdagangkan asset keuangan
dalam jangka pendek (< 1 tahun) Contoh call money,
interbank loan dan valas.
2. Capital Market (Pasar Modal)
Pasar yang memperdagangkan asset keuangan
dalam jangka panjang (> 1 tahun), contoh saham,
obligasi, dan produk derivatif.
Pasar Keuangan (Finansial Market)
29. Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan
suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan,
sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan
suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode
tertentu.
Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam
menghadapi perubahan lingkungan.
30. Manfaat Penilaian Kinerja Perusahaan
1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu
yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya
2. Untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
3. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan
datang
4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan
divisi atau bagian organisasi pada khususnya.
5. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas perusahaan.
31. Laporan Keuangan Sebagai
Alat Penilaian Kinerja Perusahaan
Laporan keuangan merupakan gambaran dari suatu perusahaan pada waktu tertentu (biasanya
ditunjukkan dalam periode atau siklus akuntansi), yang menunjukkan kondisi keuangan yang
telah dicapai suatu perusahaan dalam periode tertentu, dan menggambarkan aktivitas
perusahaan.
Oleh karena itu, laporan keuangan perusahaan dapat digunakan sebagai alat pengukur kinerja
perusahaan.
Laporan keuangan dipersiapkan bagi para regulator, kreditor, pemilik, & manajemen
32. Laporan kepada Para Pemegang Saham
Disebut Laporan Tahunan (Annual Report), terdiri dari 2 (dua) jenis
informasi
1. Bagian verbal
• Disajikan sebagai surat dari Direktur Utama yang menguraikan hasil
operasi perusahaan tahun lalu, dan membahas perkembangan baru
yang akan mempengaruhi operasi di masa mendatang
2. Laporan Keuangan Dasar
• Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Ekuitas Pemegang Saham, dan
Laporan Arus Kas
33. Neraca
Mencerminkan posisi keuangan suatu perusahaan pada titik waktu
tertentu
Komponen utama neraca:
◦ Aktiva = Kewajiban2 + Ekuitas Para Pemegang Saham
Aktiva aktiva lancar dan aktiva tetap.
Kewajiban kewajiban lancar dan utang jangka panjang.
Ekuitas para pemegang saham saham preferen, saham biasa, agio
saham, & laba ditahan.
34. Laporan Laba Ditahan
Laporan laba ditahan bentuk singkat laporan ekuitas para pemegang
saham.
Laporan ini memperlihatkan semua transaksi-transaksi rekening ekuitas
yang terjadi selama tahun tertentu.
Laporan laba ditahan merekonsiliasi pendapatan bersih yang dihasilkan
selama tahun tertentu, dan dividen tunai yang dibayar, dengan perubahan
dalam laba ditahan di antara awal & akhir tahun.
36. Laporan Arus Kas
Aktivitas Operasi, yaitu meliputi laba bersih, penyusutan, dan perubahan dalam modal kerja
selain kas dan utang jangka pendek.
Aktivitas Investasi, yaitu meliputi pembelian atau penjualan aset tetap
Aktivitas Pendanaan, yaitu meliputi penerimaan kas melalui penerbitan utang jangka pendek,
utang jangka panjang, saham, menggunakan kas untuk membayar dividen, membeli kembali
saham atau obligasi yang beredar
37. Data Akuntansi untuk
Keputusan Investor dan Manajerial
Tujuan keuangan utama suatu perusahaan adalah memaksimalkan nilai pemegang saham
Investor/pemegang saham memberikan modal kepada perusahaan, dan manajer menciptakan
nilai bagi para pemegang saham dengan cara menginvestasikan modal tersebut pada aset-aset
produktif
Beberapara data yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan
◦ Aset Operasi/Modal Operasi
◦ Arus Kas Operasi
◦ Market Value Added (MVA) dan Economic Value Added (EVA)
38. Data Akuntansi untuk
Keputusan Investor dan Manajerial
Aset Operasi / Modal Operasi
◦ Aset Operasi / Modal Operasi digunakan dalam mengoperasikan usaha.
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍 𝑶𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊 = 𝑵𝑶𝑾𝑪 + 𝑨𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒆𝒕𝒂𝒑 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
◦ Modal Kerja Operasi Bersih (net operating working capital – NOWC).
◦ Modal Kerja Operasi Bersih = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar tanpa bunga
◦ Modal kerja penting untuk memperlancar operasi sehari-hari perusahaan.
Perusahaan harus memiliki sejumlah kas untuk keperluan operasional sehari-hari.
◦ Aset Tetap Bersih adalah aset tetap yang digunakan dalam operasi perusahaan
yang dinyatakan dalam nilai netto Total netto pabrik dan peralatan
39. Neraca per 31 Desember (dalam jutaan dolar)
2005 2004 2005 2004
ASET Kewajiban dan Ekuitas
Aset Lancar Kewajiban
Kas dan Setara Kas 10 80 Utang Usaha 60 30
Piutang Usaha 375 315 Wesel Tagih 110 60
Persediaan 615 415 Akrual 140 130
Total Aset Lancar 1000 810 Total Kewajiban Lancar 310 220
Aktiva Tetap Obligasi Jangka Panjang 750 580
Pabrik dan Peralatan
Bersih
1000 870 Total Kewajiban 1060 800
Ekuitas
Saham Biasa (50ribu lembar
saham)
130 130
Laba Ditahan 810 750
Total Ekuitas 940 880
Total Aset 2000 1680 Total Kewajiban & Ekuitas 2000 1680
41. Data Akuntansi untuk
Keputusan Investor dan Manajerial
Arus Kas Operasi
Manajer keuangan menciptkan nilai dengan mendapatkan dana dan
menginvestasikannya dalam aset operasi, dan arus kas yang dihasilkan melalui operasi
akan menentukan nilai perusahaan.
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝐴𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 = 𝐸𝐵𝐼𝑇(1 − 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘) + 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 & 𝐴𝑚𝑜𝑟𝑡𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝐴𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 = 𝑁𝑂𝑃𝐴𝑇 + 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 & 𝐴𝑚𝑜𝑟𝑡𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
NOPAT = Net Operating Profit After Tax
42. Data Akuntansi untuk Keputusan Investor dan Manajerial
Market Value Added (MVA) dan Economic Value Added (EVA)
Laporan Akuntansi tidak mencerminkan nilai pasar sehingga laporan tersebut tidak memadai
untuk tujuan evaluasi kinerja manajer
Ada 2 ukuran kinerja, yaitu:
1. MVA, adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas suatu perusahaan dengan nilai
bukunya (book value) seperti yang tertera dalam neraca.
MVA = Nilai Pasar Ekuitas – Nilai Buku Ekuitas
MVA = (harga pasar saham x jumlah saham beredar) – Nilai Buku Saham
2. EVA, adalah estimasi laba ekonomi usaha yang sebenarnya untuk tahun tertentu
EVA = Laba Bersih setelah Pajak (NOPAT) – Biaya Modal (cost of capital)
43. Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana,
baik yang berasal dari hutang maupun dari saham (saham preferen, saham biasa).
◦ Jika modal berasal dari hutang, maka biaya modalnya adalah bunga hutang yang harus
dibayar
◦ Jika modal berasal dari penerbitan saham, maka biaya modalnya adalah dividen
Nilai EVA yang positif artinya laba operasi setelah pajak melebihi biaya modal yang digunakan
untuk menghasilkan laba tersebut. Hal tersebut dapat menambah nilai bagi pemegang saham.
EVA yang positif setiap tahunnya dapat membantu memastikan nilai MVA yang positif
53. Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh
manajemen perusahaan (Manajemen Keuangan)
dalam pengambilan keputusan keuangan, yaitu:
◦tingkat pengembalian (return)
◦risiko (risk) keputusan keuangan tersebut
55. Risiko
Risiko adalah kemungkinan
terjadinya hasil yang tidak
diinginkan, atau berlawanan dari
yang diinginkan
Risiko adalah kemungkinan
terjadinya penyimpangan dari rata-
rata dari tingkat pengembalian yang
diharapkan yang dapat diukur dari
standar deviasi dengan
menggunakan statistika
57. Hubungan antara risiko dan return harapan
merupakan hubungan yang bersifat searah dan
linear.
◦ Artinya semakin besar risiko suatu asset maka
semakin besar pula return yang diharapkan atas aset
tersebut dan sebaliknya.
Hubungan Risiko dengan
Return yang diharapkan
58. Seluruh Aset Keuangan diharapkan akan
menghasilkan arus kas
Tingkat risiko suatu asset akan dinilai berdasarkan
atas tingkat risiko arus kasnya
59. Risiko Asset
Risiko dari suatu aset dapat dilihat dgn 2 cara:
1. Dalam Basis Berdiri Sendiri (on a stand alone
basis) Risiko Tunggal
2. Dalam konteks Portofolio (in a portfolio context)
Risiko aset dalam suatu portfolio
60. Risiko Asset
Risiko yang harus ditanggung jika berinvestasi
hanya pada satu aset saja
Arus kas asset dihitung secara terpisah
Risiko yang harus ditanggung dalam
berinvestasi pada sejumlah asset (lebih dari
satu asset)
Arus kas dari sejumlah asset digabungkan
1. ON A STAND ALONE BASIS 2. IN A PORTFOLIO CONTEXT
61. Risiko Portofolio, dibedakan dalam:
Risiko sistematis (risiko pasar/risiko
umum) Market Risk
◦ Terkait dengan perubahan yang
terjadi di pasar dan mempengaruhi
return seluruh saham yang ada di
pasar
Risiko tidak sistematis (risiko
spesifik) Diversifiable Risk
◦ Terkait dengan perubahan kondisi
mikro perusahaan, dan bisa
diminimalkan dengan melakukan
diversifikasi
62. Diversifiable risk
Disebabkan oleh kejadian-kejadian random
seperti mogok kerja, sukses atau gagalnya
marketing program.
Efeknya terhadap portfolio dapat dihilangkan
dengan diversifikasi.
63. Market Risk
Disebabkan oleh faktor2 yang
mempengaruhi hampir semua perusahaan
seperti inflasi, naiknya harga bbm, perang,
resesi, konflik politik, dll.
65. Return Aset Tunggal
Return investasi terdiri dari dua komponen utama,
yaitu:
1. Yield, komponen return yang mencerminkan aliran
kas atau pendapatan yang diperoleh secara
periodik dari suatu investasi
2. Capital gain (loss), komponen return yang
merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat
berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka
panjang), yang bisa memberikan keuntungan
(kerugian) bagi investor
66. Return Aset Tunggal
Return total investasi dapat dihitung sebagai
berikut:
Return = Capital Gain (Loss) + Yield
67.
68. Pengukuran Risiko Tunggal
3 (Tiga) Cara Pengukuran Risiko Tunggal (on a
Stand Alone Risk), yaitu:
1. Return yang Diharapkan (Expected Return)
2. Deviasi Standar Return
3. Koefisien Variasi
69. 1. Return Yang Diharapkan (Expected Return)
Merupakan rata-rata tertimbang dari distribusi probabilitas
N
r = ∑ ri. Pi
i = 1
r = tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return), atau
r = rata-rata tertimbang kemungkinan hasil
ri = tingkat keuntungan pada kondisi i = kemungkinan hasil ke i
pi = probabilitas kondisi i terjadi = probabilitas hasil ke i
N = jumlah kemungkinan hasil
70. Distribusi Probabilitas: suatu daftar semua kemungkinan nilai beserta masing-
masing probabilitas terjadinya.
Semakin rapat distribusi probabilitas, semakin besar kemungkinan nilai return
yang sebenarnya sama dengan nilai return yang diharapkan. Oleh karena itu,
semakin rapat distribusi probabilitas, semakin kecil risiko suatu aset.
71. Tingkat Pengembalian Saham
Jika Permintaan ini Terjadi
Permintaan
akan Produk
Perusahaan
Probabilitas
Terjadinya
Permintaan
Martin Product U.S. Water
KUAT 0,3 100% 20%
NORMAL 0,4 15% 15%
LEMAH 0,3 (70)% 10%
1
Distribusi Probabilitas untuk Martin Products dan U.S. Water
72. Dengan menggunakan data Martin Product, kita dapat menghitung tingkat
pengembalian yang diharapkan Martin Product sbb:
r = P1r1 + P2r2 + P3r3
= 0,3(100%) + 0,4 (15%) + 0,3 (-70%)
= 15%
73. Dengan menggunakan data U.S. Water, kita dapat menghitung tingkat
pengembalian yang diharapkan U.S. Water sbb:
r = P1r1 + P2r2 + P3r3
= 0,3(20%) + 0,4 (15%) + 0,3 (10%)
= 15%
75. Contoh Deviasi Standar
Probabilitas
Kejadian
(Pi)
Rate of Return
Martin Product
(ri)
(ri - r)2 (ri - r)2 x Pi
0,3 100% 0,7225 0,21675
0,4 15% 0 0,0
0,3 -70% 0,7225 0,21675
Total 0,4335
Standar Deviasi 0,6584 = 65,84%
Expected Return (r) = 15%
76. 3. Koefisien Variasi (KV)
Jika 2 Investasi memiliki Ekspektasi pengembalian yang
sama, dengan standar deviasi berbeda kebanyakan
investor akan memilih standar deviasi yang lebih rendah,
shg resiko lebih kecil
Jika 2 investasi memiliki resiko (standar deviasi) yang sama,
dengan ekspektasi pengembalian berbeda umumnya
investor akan memilih investasi dengan ekspektasi
pengembalian yang lebih tinggi
Jika 2 investasi, salah satu memiliki ekspektasi
pengembalian yg lebih tinggi, tetapi yang lainnya memiliki
standar deviasi lebih rendah GUNAKAN KOEFISIEN
VARIASI
77. Jika terdapat dua pilihan investasi, yaitu A dengan return yg diharapkan lebih
tinggi dan B mempunyai deviasi standar lebih rendah.
CV = KV = σ/ r
KV menunjukkan risk per unit of return dan memberikan ukuran risiko yang
lebih bermakna ketika dua alternative memiliki ekspektasi tingkat
pengembalian yang tidak sama.
Koefisien Variasi = KV
78. Misal: Apabila terdapat 2 proyek, yaitu A & B
A B
Return yang diharapkan 60% 10%
Deviasi standar 15% 3%
Koefisien Variasi 15/60 = 0,25 3/10 = 0,3
0.3 > 0.25 berarti proyek B lebih berisiko
daripada proyek A
Koefisien Variasi
80. INVESTASI PORTFOLIO
Portfolio: suatu kombinasi dua atau lebih
investasi.
◦Contoh: portfolio Tn. A terdiri
dari saham telkom, saham
Indosat, saham Indofood.
Tujuan portfolio:
◦meminimumkan risiko
dengan cara diversifikasi.
Don’t put
your eggs
in one bowl
81. INVESTASI PORTFOLIO
Aset dalam suatu portfolio lebih kecil risikonya
dibanding jika asset itu hanya dipegang tunggal
Dari kacamata investor, yg terpenting adalah return
dan risiko keseluruhan dari portfolio yg dia miliki,
bukan masing-masing asset di dalam portfolio tsb.
Oleh karena itu, investor menganalisis bagaimana
risiko dan return suatu asset tunggal mempengaruhi
risiko dan return portfolio dimana aset itu berada.
83. Contoh
Return yg diharapkan dari portfolio ini adalah sebesar:
ȓp = w1r1+w2r2+w3r3+w4r4
= 0,25(12%)+0,25(11,5%)+0,25(10%)+0,25(9,5%)
= 10,75 %
Expected Return
(ri)
Nilai Investasi
(wi)
Microsoft 12,0% 25.000
General Electric 11,5% 25.000
Pfizer 10,0% 25.000
Coca Cola 9,5% 25.000
Jika membentuk portofolio senilai $100.000,- dengan menginvestasikan
$25.000 untuk setiap saham, Hitunglah pengembalian (return)
portofolio yang diharapkan
84. Portfolio Risk
Risiko portofolio bukanlah penjumlahan sederhana dari
risiko sekuritas-sekuritas yang membentuk portfolio
tersebut.
Diukur dengan deviasi standar portfolio
Tetapi, tidak dihitung/dicari dengan menggunakan rata2
tertimbang deviasi standar masing2 sekuritas dalam
portfolio
Apabila menggunakan itu, berarti mengabaikan korelasi
antara sekuritas2 yang ada di dalam portfolio
Korelasi antara sekuritas2 tsb mempengaruhi besarnya
deviasi standar portfolio
85. KOVARIAN
Dalam konteks manajemen portofolio, kovariansmenunjukkan sejauh
mana return dari dua sekuritas mempunyai kecenderungan bergerak
bersama-sama
86. Koefisien Korelasi
Dalam konteks diversifikasi, korelasi menunjukkan
sejauh mana return dari suatu sekuritas terkait satu
dengan lainnya:
jika i,j = +1,0 berarti korelasi positif sempurna
jika i,j = -1,0 berarti korelasi negatif sempurna
jika i,j = 0,0 berarti tidak ada korelasi
87. Konsep Koefisien Korelasi
Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif
sempurna (+1,0) tidak akan memberikan manfaat
pengurangan risiko.
Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan
mengurangi risiko portofolio secara signifikan.
Penggabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi negatif
sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua sekuritas
tersebut.
Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrim tersebut
(+1, 0, dan –1) sangat jarang terjadi.
88.
89. Risiko Portofolio: Kasus 2 Sekuritas
89
Rumus yang dipakai adalah:
Keterangan:
σp = Standar deviasi portofolio
WA = Proporsi dari sekuritas A pada portofolio
WB = Proporsi dari sekuritas B pada portofolio
ρAB = Koefisien korelasi pada sekuritas A dan B
2 2 2 2
p A A B B A B AB A Bσ = W σ +W σ +2(W )(W )(ρ )(σ )(σ )
2 2 2 2
p A A B B A B ABσ = W σ +W σ +2(W )(W )(Cov )
Atau
91. MARKET AND DIVERSIFIABLE RISK
Dalam suatu kondisi-kondisi tertentu, mengkombinasikan sekuritas dalam portfolio
mengurangi risiko tapi tidak menghilangkan risiko
Apa yg terjadi apabila kita memasukkan lebih dari dua saham di portfolio?
Market and diversifiable risk:
DeviasiStandarPortfolio
Jumlah Sekuritas Dalam Portfolio
Risiko
Total
Diversifiable Risk
Market Risk
Risiko dari portfolio akan berkurang seiring dengan bertambahnya jumlah
saham di portfolio
In the real world, dimana koefisien korelasi diantara saham-saham
individu pada umumnya positive tapi kurang dari 1, beberapa risiko, tidak
semuanya, dapat dihilangkan.
92. Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan model
untuk menentukan harga suatu asset.
CAPM adalah sebuah model yang menggambarkan
hubungan antara risiko dan return yang diharapkann,
model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas
Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan
Litner, merupakan pengembangan teori portofolio
yang dikemukakan oleh Markowitz dengan
memperkenalkan istilah baru yaitu risiko sistematik
(systematic risk) dan risiko spesifik/risiko tidak sistematik
(spesific risk/unsystematic risk).
93. CAPM
Digunakan untuk menganalisis risk dan rates of
return
Kesimpulan dari CAPM: risiko yg relevant dari
suatu saham adalah kontribusi risiko saham
tersebut pada risiko portfolio
94. BETA DALAM CAPM
Koefisien Beta adalah jumlah risiko dari suatu saham yang
dikontribusikan untuk portfolio pasar
Saham dengan deviasi standar tinggi akan mempunyai
beta yg tinggi pula. Oleh karena itu, saham dengan stand
alone tinggi akan mengkontribusikan banyak risiko untuk
portfolio
Beta mengukur volatilitas suatu saham relatif dengan
saham rata-rata.
95. BETA DALAM CAPM
10
10
-10
-10
Stok H, High Risk, b=2
Stok A, Average Risk, b=1
Stok L, Low Risk, b=0.5
ReturnonStock
Return on Market / Portfolio Pasar
• Stok A mempunyai risiko pasar yg sama dgn portfolio pasar
• Stok H mempunyai risiko pasar yg lebih besar dari pada portfolio pasar
• Stok L mempunyai risiko pasar yg lebih kecil daripada portfolio pasar
96. SECURITY MARKET LINE
Market Risk Premium, RPM, menunjukkan premium yang
diminta investor karena menanggung risiko dari saham rata2
Risiko Pasar (Beta)
Returnygdiharapkan
1.0
KRF
KM
RPM
SML
Premium
Risiko
Tingkat bunga
Bebas risiko
0.5
KL
Hubungan antara rate of return yang diminta dengan risiko pasar
suatu sekuritas
Safe Stock’s
Risk Premium
Market
Risk
Premium
97. SECURITY MARKET LINE
RPM = rM – rRF
Risk Premium untuk stock i:
RPi = (RPM) bi
Persamaan SML:
Required rate of return on stock i =
Risk free rate+(Market risk premium)(stock’s i beta)
ri = rRF + (rM-rRF) bi
Semakin besar beta suatu sekuritas, maka semakin besar risiko
pasarnya dan semakin besar pula return yang diinginkan investor
98. Keterangan
rRF = tingkat pengembalian/return bebas resiko, diukur
oleh pengembalian obligasi pemerintah jangka panjang
rM = return yang diminta dari suatu portofolio, disebut
juga portofolio pasar (market portfolio)
RPM = premi risiko pasar = premium yang diminta investor
karena menanggung risiko dari saham rata2
RPM = rM – rRF
99. CONTOH SOAL
PT MTV: Return yg diharapkan dari obligasi pemerintah (risk
free rate) adalah 8%, return yg diharapkan portfolio pasar
adalah 12%. Berapa rate of return yg diharapkan pada saham
PT MTV apabila beta adalah 1.4?
Diketahui: rRF = 8%, rM = 12%, b = 1.4
Maka: rMTV = 8% + (12% - 8%)1.4 = 13.6%
Semakin tinggi beta suatu sekuritas, semakin tinggi risiko
pasar sehingga semakin tinggi pula return yg diminta oleh
investor untuk sekuritas yang bersangkutan