SlideShare a Scribd company logo
KAIZEN
Ruang Lingkup
dan Filosofi
oleh : Idham Hanafiah – Administrative Assistant
Apa itu
KAIZEN?
KAIZEN berasal dari Bahasa Jepang yaitu KAI [改] yang
artinya PERUBAHAN dan ZEN [善] yang artinya BAIK
Secara pengertian,
KAIZEN berarti suatu
filosofi dari Jepang yang
memfokuskan diri pada
PENGEMBANGAN dan
PENYEMPURNAAN
secara
BERKESINAMBUNGAN
dalam perusahaan bisnis.
Bentuk KAIZEN dapat
berupa etos kerja
individu, budaya
organisasi (kecil &
besar), atau way of
life perusahaan.
KAIZEN merupakan aktivitas harian yang pada
prinsipnya berorientasi pada PROSES & HASIL, berpikir
secara SISTEMATIS pada seluruh proses, dan TERUS
BELAJAR dari kesalahan yang terjadi di lapangan.
KAIZEN selalu
beriringan dengan
TOTAL QUALITY
MANAGEMENT
(TQM), sehingga
Kaizen bisa juga diartikan
sebagai suatu kesatuan
pandangan yang
komprehensif dan
integratif yang memiliki
ciri khas :
• Pemeliharan
produktivitas
• Perbaikan mutu dan
penyempurnaan
• Tepat waktu
• Tanpa cacat
• Kegiatan kelompok kecil
• Hubungan kerjasama
antara manager dan
karyawan
• Pengembangan produk
baru
• Berorientasi pada
pelanggan/klien
• Pengendalian mutu
secara menyeluruh
(TOTAL QUALITY
MANAGEMENT)
• Robotik
• Gugus kendali mutu
• Sistem saran
• Otomatisasi
• Displin di tempat kerja
• KAIZEN yang berorientasi pada Manajemen, memusatkan perhatiannya pada masalah
logistik & strategi dan memberikan momentum untuk mengejar kemajuan & moral.
• KAIZEN yang berorientasi pada Kelompok, dilaksanakan oleh kelompok Jinshu
Kansi/manajemen sukarela menggunakan alat statistik untuk memecahkan masalah,
menganalisis, melaksanakan, dan menetapkan standar/prosedur baru.
• KAIZEN yang berorientasi pada Individu, dimanifestasikan dalam bentuk saran,
dimana seseorang harus bekerja lebih pintar bila tidak mau bekerja keras.
KAIZEN
dibagi menjadi
3 segmen,
yaitu:
KAIZEN memiliki beberapa poin penting
dalam mengidentifikasi suatu proyek,
di antaranya adalah:
1. 5S (SEIRI, SEITON,
SEISO, SEIKETSU dan
SHITSUKE)
SEIRI artinya membereskan
tempat kerja. SEITON
adalah menyimpan dengan
teratur. SEISO ialah
memelihara tempat kerja
supaya tetap bersih.
SEIKETSU yaitu kebersihan
pribadi. SEIKETSU yakni
disiplin, dengan selalu
mentaati prosedur ditempat
kerja.
2. 3M (MUDA,
MURA, dan MURI)
Dalam istilah
Jepang, MUDA
diartikan sebagai
mengurangi
pemborosan, MURA
adalah sebagai
mengurangi
perbedaan,
sedangkan MURI
berarti sebagai
mengurangi
ketegangan.
3. DMAIC (DEFINE,
MEASURE, ANALYZE,
IMPROVE, &
CONTROL)
Ini adalah suatu
pendekatan yang
bertujuan untuk
menghilangkan defect (
kecacatan) dan
meningkatkan kualitas
yang berkaitan dengan
metrik bisnis.
4. PDCA (PLAN, DO, CHECK, &
ACTION)
Setiap aktivitas usaha yang
kita lakukan perlu dilakukan
dengan prosedur yang benar
guna mencapai tujuan yang
kita harapkan. Maka PDCA
harus dilakukan terus
menerus.
5. 5W + 1H (WHAT, WHO,
WHY, WHERE, WHEN, &
HOW)
Salah satu alat pola pikir untuk
menjalankan roda PDCA
dalam kegiatan KAIZEN
adalah dengan teknik bertanya
dengan pertanyaan dasar 5W
+ 1H.
Standardisasi
pada
Penerapan
KAIZEN
Untuk mendukung
penerapan strategi
Kaizen, diperlukan
standardisasi dalam
proses produksi
maupun prosedur
kerja. Berikut ini
adalah beberapa hal
yang penting untuk
melakukan
standardisasi :
STANDARD
WORK
TECHNIQUE
Setelah melakukan perbaikan
terhadap suatu proses, maka
diperlukan standardisasi
terhadap proses pengerjaan
maupun alat-alat beserta
metode pengerjaannya,
sehingga dapat melakukan
prediksi terhadap waktu
pengerjaan dan dapat
diteruskan kepada pekerja
lainnya dengan metode
pekerjaan yang sama.
STANDARD CYCLE TIME
Perlu diadakan perhitungan terhadap siklus waktu dalam mengerjakan suatu
proses, sehingga dapat mengetahui proses mana yang perlu dilakukan perbaikan.
Contoh daripada siklus waktu antara lain adalah waktu pemasangan komponen,
waktu melakukan inspeksi, waktu loading mesin, waktu penyolderan, dan waktu
transportasi seperti jalan menuju proses tertentu maupun waktu peletakan
komponen ke dalam kotak komponen. Siklus waktu kerja harus kurang dari atau
sama dengan Takt Time suatu proses. Jika Siklus waktu lebih dari Takt Time
yang ditentukan, maka harus melakukan pendistribusian ulang beban kerja agar
terjadi keseimbangan.
Pengertian Takt Time
• “Takt” berasal dari bahasa Jerman, yaitu Taktzeit yang
artinya “irama musik”.
• Adapun pengertian Takt Time adalah waktu yang tersedia
untuk menghasilkan setiap unit produk untuk memenuhi
permintaan pelanggan. Dengan demikian, Manajemen yang
menangani produksi harus mengatur prosesnya sesuai
dengan Takt Time yang ditentukan agar jumlah unit yang
diproduksi sesuai dengan jumlah unit yang dibutuhkan oleh
pelanggan.
• Sebagai contoh, jika Takt Time dalam memproduksi setiap
unit produk adalah 30 detik, maka setiap waktu 30 detik
harus ada unit baru yang dihasilkan oleh lini produksi
tersebut.
Cara Menghitung Takt Time
T = Ta / D
Di mana :
• T = Takt Time
• Ta = Time Available (waktu kerja bersih yang tersedia)
• D = Demand (permintaan Pelanggan)
Catatan :
Time Available adalah waktu kerja bersih yang tersedia dan benar-
benar digunakan untuk kegiatan produksi. Jika suatu perusahaan
menerapkan 8 jam kerja sehari (480 menit), maka jam kerja tersebut
harus dikurangi waktu istirahat dan waktu-waktu non-produktif lainnya.
Contohnya : 480 menit – 60 menit istirahat = 420 menit kerja.
Contoh Kasus Takt Time
Sebuah perusahaan ponsel diminta untuk memproduksi 1.000 unit ponsel
setiap harinya. Jam kerja perusahaan tersebut adalah dari Pukul 08.00 pagi
hingga 17.00 sore (8 jam kerja) dengan 60 menit waktu Istirahat. Berapakah
Takt Time produksi untuk menghasilkan setiap unit produk?
Diketahui :
• Ta = 430 menit
• D = 1.000 unit
• T = ?
Jawaban :
T = Ta / D
T = 430 / 1000
T = 0,43 menit atau 25,8 detik.
Jadi setiap 25,8 detik, produksi harus menghasilkan satu unit baru.
Perbedaan Takt Time dengan Cycle Time
• Banyak yang beranggapan bahwa Takt Time dan Cycle
Time adalah sama, namun pada dasarnya tidaklah demikian.
Jika dilihat dari definisinya maka yang dimaksud dengan Takt
Time adalah waktu yang harus dicapai oleh lini produksi untuk
memenuhi jumlah unit yang diminta oleh pelanggan.
Sedangkan Cycle Time atau Siklus Waktu adalah waktu
dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk mulai dari
awal proses hingga proses yang paling akhir.
• Untuk mencapai jumlah unit yang diminta oleh Pelanggan,
Cycle Time (Siklus Waktu) harus lebih rendah atau sama
dengan Takt Time.
STANDARD WORK SEQUENCE
Untuk dapat mempertahankan siklus waktu pengerjaan, diperlukan standardisasi
urutan dan metode kerja sehingga semuanya mengerjakan hal yang sama
meskipun pekerja dan mesinnya berbeda-beda. Perlu diingat bahwa Strategi
Kaizen adalah peningkatan yang dilakukan secara terus-menerus sehingga
standardisasi yang ditentukan tersebut akan dievaluasi lagi untuk perbaikan
selanjutnya.
STANDARD WORK IN PROCESS (WIP)
Kadang-kadang suatu tahap proses produksi memerlukan jumlah minimum
untuk melanjutkan ke proses berikutnya seperti pendinginan ataupun
pemanasan yang lama, sehingga memerlukan penyimpanan sejumlah unit
untuk melanjutkan proses berikutnya.
Oleh karena itu, perlu ditentukan jumlah WIP yang diharuskan saat menunggu
proses selanjutnya. Jika terjadi kelebihan atau kekurangan WIP, maka hal ini
menandakan adanya permasalahan yang perlu diselidiki dalam siklus waktu
ataupun metode kerja.
Contoh Kasus Penentuan Jumlah WIP
Untuk memastikan kualitas suatu produk, diperlukan pendinginan
selama 10 menit sebelum melakukan proses selanjutnya. Siklus waktu
dalam menyelesaikan satu unit produk adalah 0,5 menit (atau 30
detik). Berapakah Jumlah WIP yang diperlukan untuk memastikan
produksi dalam berjalan dengan lancar?
Penyelesaiannya :
Waktu pendinginan = 10 menit
Siklus Waktu/ unit = 0.5 menit
10 / 0.5 = 20 unit
Jadi minimal jumlah WIP yang diperlukan adalah 20 unit untuk
memastikan produksi dapat berjalan dengan lancar pada proses yang
bersangkutan.
Aplikasi
KAIZEN
dalam
aktivitas
bisnis
perusahaan
diukur dan
dicatat
dalam
sebuah
form seperti
pada
gambar di
samping ini
Modul kaizen

More Related Content

What's hot

Tps (toyota production system)
Tps (toyota production system)Tps (toyota production system)
Tps (toyota production system)
systech indonesia
 
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5S DI DALAM PERUSAHAAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5S DI DALAM PERUSAHAANPELATIHAN IMPLEMENTASI 5S DI DALAM PERUSAHAAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5S DI DALAM PERUSAHAAN
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
Al Marson
 
Contoh QCC Presentation
Contoh QCC PresentationContoh QCC Presentation
Contoh QCC Presentation
Adhi Hermawan
 
Penerapan 5R ditempat kerja
Penerapan 5R ditempat kerjaPenerapan 5R ditempat kerja
Penerapan 5R ditempat kerja
Achmad Syahbana
 
Continual improvement rev.02
Continual improvement rev.02Continual improvement rev.02
Continual improvement rev.02
Bayu Prakoso
 
Kaizen untuk 5R
Kaizen untuk 5RKaizen untuk 5R
Kaizen untuk 5R
Mala Pidiyanti_LidahBuaya
 
342441534-Materi-Training-5R-New.ppt
342441534-Materi-Training-5R-New.ppt342441534-Materi-Training-5R-New.ppt
342441534-Materi-Training-5R-New.ppt
SintaMarlina3
 
Mengenal Konsep Pdca
Mengenal Konsep PdcaMengenal Konsep Pdca
Mengenal Konsep Pdca
Robi Cahyadi
 
QCC (Quality Control Circle)
QCC (Quality Control Circle)QCC (Quality Control Circle)
QCC (Quality Control Circle)Sri Sulastri
 
Six Big Losses (6 Kerugian Besar)
Six Big Losses (6 Kerugian Besar)Six Big Losses (6 Kerugian Besar)
Six Big Losses (6 Kerugian Besar)
Robi Cahyadi
 
Identifikasi 8 Pemborosan di area Kerja
Identifikasi 8 Pemborosan di area KerjaIdentifikasi 8 Pemborosan di area Kerja
Identifikasi 8 Pemborosan di area Kerja
satriyo wibowo
 
5s Training
5s Training5s Training
5s Training
Toyo Gustaman
 
Implementation JIDOKA system
Implementation JIDOKA systemImplementation JIDOKA system
Implementation JIDOKA system
Dede Faishal
 
Implementasi 5 S Di Perusahaan
Implementasi 5 S Di PerusahaanImplementasi 5 S Di Perusahaan
Implementasi 5 S Di Perusahaan
maya.gita
 
5 r
5 r5 r
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
Al Marson
 

What's hot (20)

Tps (toyota production system)
Tps (toyota production system)Tps (toyota production system)
Tps (toyota production system)
 
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5S DI DALAM PERUSAHAAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5S DI DALAM PERUSAHAANPELATIHAN IMPLEMENTASI 5S DI DALAM PERUSAHAAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5S DI DALAM PERUSAHAAN
 
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
Materi 5 R (ringkas, rapi,resik,rawat,rajin)
 
Contoh QCC Presentation
Contoh QCC PresentationContoh QCC Presentation
Contoh QCC Presentation
 
Penerapan 5R ditempat kerja
Penerapan 5R ditempat kerjaPenerapan 5R ditempat kerja
Penerapan 5R ditempat kerja
 
Continual improvement rev.02
Continual improvement rev.02Continual improvement rev.02
Continual improvement rev.02
 
Kaizen untuk 5R
Kaizen untuk 5RKaizen untuk 5R
Kaizen untuk 5R
 
Biq built in quality
Biq built in quality Biq built in quality
Biq built in quality
 
342441534-Materi-Training-5R-New.ppt
342441534-Materi-Training-5R-New.ppt342441534-Materi-Training-5R-New.ppt
342441534-Materi-Training-5R-New.ppt
 
Mengenal Konsep Pdca
Mengenal Konsep PdcaMengenal Konsep Pdca
Mengenal Konsep Pdca
 
QCC (Quality Control Circle)
QCC (Quality Control Circle)QCC (Quality Control Circle)
QCC (Quality Control Circle)
 
Modul 5 R
Modul 5 RModul 5 R
Modul 5 R
 
Six Big Losses (6 Kerugian Besar)
Six Big Losses (6 Kerugian Besar)Six Big Losses (6 Kerugian Besar)
Six Big Losses (6 Kerugian Besar)
 
Identifikasi 8 Pemborosan di area Kerja
Identifikasi 8 Pemborosan di area KerjaIdentifikasi 8 Pemborosan di area Kerja
Identifikasi 8 Pemborosan di area Kerja
 
5s Training
5s Training5s Training
5s Training
 
Implementation JIDOKA system
Implementation JIDOKA systemImplementation JIDOKA system
Implementation JIDOKA system
 
Implementasi 5 S Di Perusahaan
Implementasi 5 S Di PerusahaanImplementasi 5 S Di Perusahaan
Implementasi 5 S Di Perusahaan
 
5 r
5 r5 r
5 r
 
Quality control
Quality controlQuality control
Quality control
 
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
Materi 5 S (Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke)
 

Similar to Modul kaizen

Just In Time
Just In Time Just In Time
Just In Time
Yesica Adicondro
 
Kuliah wm ke 1
Kuliah wm ke 1Kuliah wm ke 1
Kuliah wm ke 1
111903102021
 
the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)
Diery Sipayung
 
Skb pertemuan 4
Skb pertemuan 4Skb pertemuan 4
Skb pertemuan 4
Indra Abdam Muwakhid
 
Materi Metode Just in time Manajemen Operasional
Materi Metode Just in time Manajemen OperasionalMateri Metode Just in time Manajemen Operasional
Materi Metode Just in time Manajemen Operasional
NurFitriani903574
 
Lean service tools
Lean service toolsLean service tools
Lean service tools
Julor13
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
chienmario
 
Ppt strategi proses
Ppt strategi prosesPpt strategi proses
Ppt strategi proses
Winda nawangasari
 
Just in time
Just in timeJust in time
Just in time
rembulan purnama
 
Fungsi Produksi
Fungsi ProduksiFungsi Produksi
Fungsi Produksi
Shieni Rahmadani Amalia
 
KELOMPOK 5 - SISTEM PRODUKSI PRODUK USAHA.pptx
KELOMPOK 5 - SISTEM PRODUKSI PRODUK USAHA.pptxKELOMPOK 5 - SISTEM PRODUKSI PRODUK USAHA.pptx
KELOMPOK 5 - SISTEM PRODUKSI PRODUK USAHA.pptx
Aisyah Safitri Hayati
 
Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Kanaidi ken
 
Business Process Reengineering Framework and Approach
Business Process Reengineering Framework and ApproachBusiness Process Reengineering Framework and Approach
Business Process Reengineering Framework and Approach
deawemona
 
PKK XI - Modul 1.ppt
PKK XI - Modul 1.pptPKK XI - Modul 1.ppt
PKK XI - Modul 1.ppt
HamdanFauji1
 
New microsoft power point presentation
New microsoft power point presentationNew microsoft power point presentation
New microsoft power point presentationIlhab Abadi
 
Manajemen produksi pada industri bioenergi
Manajemen produksi pada industri bioenergiManajemen produksi pada industri bioenergi
Manajemen produksi pada industri bioenergi
DedyBinAli
 
PERTEMUAN 1 MANAJEMEN OPERASI.pdf
PERTEMUAN 1 MANAJEMEN OPERASI.pdfPERTEMUAN 1 MANAJEMEN OPERASI.pdf
PERTEMUAN 1 MANAJEMEN OPERASI.pdf
MuhammadQoesAtieq
 
Proses Manajemen Produksi_ind.pptx
Proses Manajemen Produksi_ind.pptxProses Manajemen Produksi_ind.pptx
Proses Manajemen Produksi_ind.pptx
AriefSuwandi2
 
AMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.pptAMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.ppt
SuspaRahayu1
 

Similar to Modul kaizen (20)

Just In Time
Just In Time Just In Time
Just In Time
 
Kuliah wm ke 1
Kuliah wm ke 1Kuliah wm ke 1
Kuliah wm ke 1
 
the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)
 
Skb pertemuan 4
Skb pertemuan 4Skb pertemuan 4
Skb pertemuan 4
 
Materi Metode Just in time Manajemen Operasional
Materi Metode Just in time Manajemen OperasionalMateri Metode Just in time Manajemen Operasional
Materi Metode Just in time Manajemen Operasional
 
Makalah jit
Makalah jitMakalah jit
Makalah jit
 
Lean service tools
Lean service toolsLean service tools
Lean service tools
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
 
Ppt strategi proses
Ppt strategi prosesPpt strategi proses
Ppt strategi proses
 
Just in time
Just in timeJust in time
Just in time
 
Fungsi Produksi
Fungsi ProduksiFungsi Produksi
Fungsi Produksi
 
KELOMPOK 5 - SISTEM PRODUKSI PRODUK USAHA.pptx
KELOMPOK 5 - SISTEM PRODUKSI PRODUK USAHA.pptxKELOMPOK 5 - SISTEM PRODUKSI PRODUK USAHA.pptx
KELOMPOK 5 - SISTEM PRODUKSI PRODUK USAHA.pptx
 
Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
 
Business Process Reengineering Framework and Approach
Business Process Reengineering Framework and ApproachBusiness Process Reengineering Framework and Approach
Business Process Reengineering Framework and Approach
 
PKK XI - Modul 1.ppt
PKK XI - Modul 1.pptPKK XI - Modul 1.ppt
PKK XI - Modul 1.ppt
 
New microsoft power point presentation
New microsoft power point presentationNew microsoft power point presentation
New microsoft power point presentation
 
Manajemen produksi pada industri bioenergi
Manajemen produksi pada industri bioenergiManajemen produksi pada industri bioenergi
Manajemen produksi pada industri bioenergi
 
PERTEMUAN 1 MANAJEMEN OPERASI.pdf
PERTEMUAN 1 MANAJEMEN OPERASI.pdfPERTEMUAN 1 MANAJEMEN OPERASI.pdf
PERTEMUAN 1 MANAJEMEN OPERASI.pdf
 
Proses Manajemen Produksi_ind.pptx
Proses Manajemen Produksi_ind.pptxProses Manajemen Produksi_ind.pptx
Proses Manajemen Produksi_ind.pptx
 
AMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.pptAMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.ppt
 

More from Idham Hanafiah

Modul Leadership Skills.pptx
Modul Leadership Skills.pptxModul Leadership Skills.pptx
Modul Leadership Skills.pptx
Idham Hanafiah
 
Kaizen
KaizenKaizen
Kaizen system guidance
Kaizen system guidanceKaizen system guidance
Kaizen system guidance
Idham Hanafiah
 
Total productive maintenance
Total productive maintenanceTotal productive maintenance
Total productive maintenance
Idham Hanafiah
 
Supervisory skills
Supervisory skillsSupervisory skills
Supervisory skills
Idham Hanafiah
 
Modul super team
Modul super teamModul super team
Modul super team
Idham Hanafiah
 
Leadership skills
Leadership skillsLeadership skills
Leadership skills
Idham Hanafiah
 
Modul penerimaan dan pengiriman barang
Modul penerimaan dan pengiriman barangModul penerimaan dan pengiriman barang
Modul penerimaan dan pengiriman barang
Idham Hanafiah
 
Manajemen 5 s
Manajemen 5 sManajemen 5 s
Manajemen 5 s
Idham Hanafiah
 
Newton's MPS Program
Newton's MPS ProgramNewton's MPS Program
Newton's MPS Program
Idham Hanafiah
 
An Introduction to PT. Sinar Mulia Makmur's Paper Packaging Innovation
An Introduction to PT. Sinar Mulia Makmur's Paper Packaging InnovationAn Introduction to PT. Sinar Mulia Makmur's Paper Packaging Innovation
An Introduction to PT. Sinar Mulia Makmur's Paper Packaging Innovation
Idham Hanafiah
 
HUB2U Coworking Space Collaboration Programs
HUB2U Coworking Space Collaboration ProgramsHUB2U Coworking Space Collaboration Programs
HUB2U Coworking Space Collaboration Programs
Idham Hanafiah
 
Copywriting Portfolio
Copywriting PortfolioCopywriting Portfolio
Copywriting Portfolio
Idham Hanafiah
 
Client Brief - Public Speaking for Teens
Client Brief - Public Speaking for TeensClient Brief - Public Speaking for Teens
Client Brief - Public Speaking for TeensIdham Hanafiah
 
Stratplan Workshop Kubik
Stratplan Workshop KubikStratplan Workshop Kubik
Stratplan Workshop KubikIdham Hanafiah
 
Campaign Program Pendidikan BWA
Campaign Program Pendidikan BWACampaign Program Pendidikan BWA
Campaign Program Pendidikan BWAIdham Hanafiah
 

More from Idham Hanafiah (18)

Modul Leadership Skills.pptx
Modul Leadership Skills.pptxModul Leadership Skills.pptx
Modul Leadership Skills.pptx
 
Kaizen
KaizenKaizen
Kaizen
 
Kaizen system guidance
Kaizen system guidanceKaizen system guidance
Kaizen system guidance
 
Total productive maintenance
Total productive maintenanceTotal productive maintenance
Total productive maintenance
 
Supervisory skills
Supervisory skillsSupervisory skills
Supervisory skills
 
Modul super team
Modul super teamModul super team
Modul super team
 
Leadership skills
Leadership skillsLeadership skills
Leadership skills
 
Modul penerimaan dan pengiriman barang
Modul penerimaan dan pengiriman barangModul penerimaan dan pengiriman barang
Modul penerimaan dan pengiriman barang
 
Manajemen 5 s
Manajemen 5 sManajemen 5 s
Manajemen 5 s
 
Newton's MPS Program
Newton's MPS ProgramNewton's MPS Program
Newton's MPS Program
 
An Introduction to PT. Sinar Mulia Makmur's Paper Packaging Innovation
An Introduction to PT. Sinar Mulia Makmur's Paper Packaging InnovationAn Introduction to PT. Sinar Mulia Makmur's Paper Packaging Innovation
An Introduction to PT. Sinar Mulia Makmur's Paper Packaging Innovation
 
HUB2U Coworking Space Collaboration Programs
HUB2U Coworking Space Collaboration ProgramsHUB2U Coworking Space Collaboration Programs
HUB2U Coworking Space Collaboration Programs
 
Copywriting Portfolio
Copywriting PortfolioCopywriting Portfolio
Copywriting Portfolio
 
Cinta Quran
Cinta QuranCinta Quran
Cinta Quran
 
Client Brief - Public Speaking for Teens
Client Brief - Public Speaking for TeensClient Brief - Public Speaking for Teens
Client Brief - Public Speaking for Teens
 
Stratplan Workshop Kubik
Stratplan Workshop KubikStratplan Workshop Kubik
Stratplan Workshop Kubik
 
ISMC Kubik
ISMC KubikISMC Kubik
ISMC Kubik
 
Campaign Program Pendidikan BWA
Campaign Program Pendidikan BWACampaign Program Pendidikan BWA
Campaign Program Pendidikan BWA
 

Recently uploaded

bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
helenenolaloren
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
MiscoTamaela1
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hanhan140379
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
MuhammadIqbal24956
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
13FitriDwi
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 

Recently uploaded (20)

bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 

Modul kaizen

  • 1. KAIZEN Ruang Lingkup dan Filosofi oleh : Idham Hanafiah – Administrative Assistant
  • 3. KAIZEN berasal dari Bahasa Jepang yaitu KAI [改] yang artinya PERUBAHAN dan ZEN [善] yang artinya BAIK
  • 4. Secara pengertian, KAIZEN berarti suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada PENGEMBANGAN dan PENYEMPURNAAN secara BERKESINAMBUNGAN dalam perusahaan bisnis.
  • 5. Bentuk KAIZEN dapat berupa etos kerja individu, budaya organisasi (kecil & besar), atau way of life perusahaan.
  • 6. KAIZEN merupakan aktivitas harian yang pada prinsipnya berorientasi pada PROSES & HASIL, berpikir secara SISTEMATIS pada seluruh proses, dan TERUS BELAJAR dari kesalahan yang terjadi di lapangan.
  • 7. KAIZEN selalu beriringan dengan TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM), sehingga Kaizen bisa juga diartikan sebagai suatu kesatuan pandangan yang komprehensif dan integratif yang memiliki ciri khas :
  • 8. • Pemeliharan produktivitas • Perbaikan mutu dan penyempurnaan • Tepat waktu • Tanpa cacat • Kegiatan kelompok kecil • Hubungan kerjasama antara manager dan karyawan • Pengembangan produk baru • Berorientasi pada pelanggan/klien • Pengendalian mutu secara menyeluruh (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) • Robotik • Gugus kendali mutu • Sistem saran • Otomatisasi • Displin di tempat kerja
  • 9. • KAIZEN yang berorientasi pada Manajemen, memusatkan perhatiannya pada masalah logistik & strategi dan memberikan momentum untuk mengejar kemajuan & moral. • KAIZEN yang berorientasi pada Kelompok, dilaksanakan oleh kelompok Jinshu Kansi/manajemen sukarela menggunakan alat statistik untuk memecahkan masalah, menganalisis, melaksanakan, dan menetapkan standar/prosedur baru. • KAIZEN yang berorientasi pada Individu, dimanifestasikan dalam bentuk saran, dimana seseorang harus bekerja lebih pintar bila tidak mau bekerja keras. KAIZEN dibagi menjadi 3 segmen, yaitu:
  • 10. KAIZEN memiliki beberapa poin penting dalam mengidentifikasi suatu proyek, di antaranya adalah:
  • 11. 1. 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU dan SHITSUKE) SEIRI artinya membereskan tempat kerja. SEITON adalah menyimpan dengan teratur. SEISO ialah memelihara tempat kerja supaya tetap bersih. SEIKETSU yaitu kebersihan pribadi. SEIKETSU yakni disiplin, dengan selalu mentaati prosedur ditempat kerja.
  • 12. 2. 3M (MUDA, MURA, dan MURI) Dalam istilah Jepang, MUDA diartikan sebagai mengurangi pemborosan, MURA adalah sebagai mengurangi perbedaan, sedangkan MURI berarti sebagai mengurangi ketegangan.
  • 13. 3. DMAIC (DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE, & CONTROL) Ini adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk menghilangkan defect ( kecacatan) dan meningkatkan kualitas yang berkaitan dengan metrik bisnis.
  • 14. 4. PDCA (PLAN, DO, CHECK, & ACTION) Setiap aktivitas usaha yang kita lakukan perlu dilakukan dengan prosedur yang benar guna mencapai tujuan yang kita harapkan. Maka PDCA harus dilakukan terus menerus.
  • 15. 5. 5W + 1H (WHAT, WHO, WHY, WHERE, WHEN, & HOW) Salah satu alat pola pikir untuk menjalankan roda PDCA dalam kegiatan KAIZEN adalah dengan teknik bertanya dengan pertanyaan dasar 5W + 1H.
  • 16. Standardisasi pada Penerapan KAIZEN Untuk mendukung penerapan strategi Kaizen, diperlukan standardisasi dalam proses produksi maupun prosedur kerja. Berikut ini adalah beberapa hal yang penting untuk melakukan standardisasi :
  • 17. STANDARD WORK TECHNIQUE Setelah melakukan perbaikan terhadap suatu proses, maka diperlukan standardisasi terhadap proses pengerjaan maupun alat-alat beserta metode pengerjaannya, sehingga dapat melakukan prediksi terhadap waktu pengerjaan dan dapat diteruskan kepada pekerja lainnya dengan metode pekerjaan yang sama.
  • 18. STANDARD CYCLE TIME Perlu diadakan perhitungan terhadap siklus waktu dalam mengerjakan suatu proses, sehingga dapat mengetahui proses mana yang perlu dilakukan perbaikan. Contoh daripada siklus waktu antara lain adalah waktu pemasangan komponen, waktu melakukan inspeksi, waktu loading mesin, waktu penyolderan, dan waktu transportasi seperti jalan menuju proses tertentu maupun waktu peletakan komponen ke dalam kotak komponen. Siklus waktu kerja harus kurang dari atau sama dengan Takt Time suatu proses. Jika Siklus waktu lebih dari Takt Time yang ditentukan, maka harus melakukan pendistribusian ulang beban kerja agar terjadi keseimbangan.
  • 19. Pengertian Takt Time • “Takt” berasal dari bahasa Jerman, yaitu Taktzeit yang artinya “irama musik”. • Adapun pengertian Takt Time adalah waktu yang tersedia untuk menghasilkan setiap unit produk untuk memenuhi permintaan pelanggan. Dengan demikian, Manajemen yang menangani produksi harus mengatur prosesnya sesuai dengan Takt Time yang ditentukan agar jumlah unit yang diproduksi sesuai dengan jumlah unit yang dibutuhkan oleh pelanggan. • Sebagai contoh, jika Takt Time dalam memproduksi setiap unit produk adalah 30 detik, maka setiap waktu 30 detik harus ada unit baru yang dihasilkan oleh lini produksi tersebut.
  • 20. Cara Menghitung Takt Time T = Ta / D Di mana : • T = Takt Time • Ta = Time Available (waktu kerja bersih yang tersedia) • D = Demand (permintaan Pelanggan) Catatan : Time Available adalah waktu kerja bersih yang tersedia dan benar- benar digunakan untuk kegiatan produksi. Jika suatu perusahaan menerapkan 8 jam kerja sehari (480 menit), maka jam kerja tersebut harus dikurangi waktu istirahat dan waktu-waktu non-produktif lainnya. Contohnya : 480 menit – 60 menit istirahat = 420 menit kerja.
  • 21. Contoh Kasus Takt Time Sebuah perusahaan ponsel diminta untuk memproduksi 1.000 unit ponsel setiap harinya. Jam kerja perusahaan tersebut adalah dari Pukul 08.00 pagi hingga 17.00 sore (8 jam kerja) dengan 60 menit waktu Istirahat. Berapakah Takt Time produksi untuk menghasilkan setiap unit produk? Diketahui : • Ta = 430 menit • D = 1.000 unit • T = ? Jawaban : T = Ta / D T = 430 / 1000 T = 0,43 menit atau 25,8 detik. Jadi setiap 25,8 detik, produksi harus menghasilkan satu unit baru.
  • 22. Perbedaan Takt Time dengan Cycle Time • Banyak yang beranggapan bahwa Takt Time dan Cycle Time adalah sama, namun pada dasarnya tidaklah demikian. Jika dilihat dari definisinya maka yang dimaksud dengan Takt Time adalah waktu yang harus dicapai oleh lini produksi untuk memenuhi jumlah unit yang diminta oleh pelanggan. Sedangkan Cycle Time atau Siklus Waktu adalah waktu dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk mulai dari awal proses hingga proses yang paling akhir. • Untuk mencapai jumlah unit yang diminta oleh Pelanggan, Cycle Time (Siklus Waktu) harus lebih rendah atau sama dengan Takt Time.
  • 23. STANDARD WORK SEQUENCE Untuk dapat mempertahankan siklus waktu pengerjaan, diperlukan standardisasi urutan dan metode kerja sehingga semuanya mengerjakan hal yang sama meskipun pekerja dan mesinnya berbeda-beda. Perlu diingat bahwa Strategi Kaizen adalah peningkatan yang dilakukan secara terus-menerus sehingga standardisasi yang ditentukan tersebut akan dievaluasi lagi untuk perbaikan selanjutnya.
  • 24. STANDARD WORK IN PROCESS (WIP) Kadang-kadang suatu tahap proses produksi memerlukan jumlah minimum untuk melanjutkan ke proses berikutnya seperti pendinginan ataupun pemanasan yang lama, sehingga memerlukan penyimpanan sejumlah unit untuk melanjutkan proses berikutnya. Oleh karena itu, perlu ditentukan jumlah WIP yang diharuskan saat menunggu proses selanjutnya. Jika terjadi kelebihan atau kekurangan WIP, maka hal ini menandakan adanya permasalahan yang perlu diselidiki dalam siklus waktu ataupun metode kerja.
  • 25. Contoh Kasus Penentuan Jumlah WIP Untuk memastikan kualitas suatu produk, diperlukan pendinginan selama 10 menit sebelum melakukan proses selanjutnya. Siklus waktu dalam menyelesaikan satu unit produk adalah 0,5 menit (atau 30 detik). Berapakah Jumlah WIP yang diperlukan untuk memastikan produksi dalam berjalan dengan lancar? Penyelesaiannya : Waktu pendinginan = 10 menit Siklus Waktu/ unit = 0.5 menit 10 / 0.5 = 20 unit Jadi minimal jumlah WIP yang diperlukan adalah 20 unit untuk memastikan produksi dapat berjalan dengan lancar pada proses yang bersangkutan.