Dokumen tersebut membahas sejarah, jenis, manfaat, dan pedoman budidaya kacang tanah. Kacang tanah berasal dari Amerika Selatan dan mulai dibudidayakan di Indonesia pada abad ke-17. Dokumen ini memberikan informasi tentang varietas yang dibudidayakan, syarat pertumbuhan tanaman, teknik penanaman, dan pemeliharaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pemupukan lahan sawah, termasuk penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan pengaruhnya terhadap lingkungan, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemupukan, masalah penurunan kesuburan tanah, dan cara pemberian pupuk yang tepat untuk lahan sawah.
Dokumen tersebut membahas tentang pemupukan lahan sawah, termasuk penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan pengaruhnya terhadap lingkungan, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemupukan, masalah penurunan kesuburan tanah, dan cara pemberian pupuk yang tepat untuk lahan sawah.
Lahan kering di Indonesia sangat potensial dikembangkan untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Melalui mata kuliah Agroteknologi Lahan Kering, mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan dan keterampilan membudidayakan tanaman di lahan kering
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis instrumen yang digunakan dalam pengukuran dan pengambilan sampel tanah untuk keperluan penelitian, meliputi pH meter, teodolit, meteran gulung, meteran jalan, triput, penetrometer, bor, skop, soil sampling tube, light weight tester, metalyser portable soils analyser, agricultural inspectors kit, dan soil survey kit beserta penjelasan singkat cara kerja masing-masing instrumen.
Bakteri fotosintetik atau photosynthetic bacteria (PSB) adalah bakteri autotrof yang mampu melakukan fotosintesis untuk membuat makanan sendiri menggunakan energi matahari. PSB dapat memproduksi pigmen untuk menangkap energi matahari dan mengubah bahan organik menjadi asam amino. PSB dapat membantu tanaman dengan meningkatkan kekebalan, pertumbuhan akar, dan mempercepat berbunga serta mengurangi pengguna
Urban farming mencakup beberapa sektor di antaranya pertanian, perternakan, dan perikanan di kesempatan kali ini akan menjelaskan urban farming di sektor pertanian.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman tomat, mulai dari persyaratan tanah dan iklim untuk pertumbuhan tomat, cara menanamnya di bedengan atau polybag, perawatan mulai dari pemupukan hingga penanggulangan hama dan penyakit, serta tahapan panen tomat.
- Multiple cropping is a farming system that can increase land productivity. This increase can be measured using the NKL (Land Equivalency Ratio) or LER (Land Equivalent Ratio).
- For example, an NKL or LER value of 1.8 means that 1.8 hectares of land is needed in monoculture farming to produce the same yield as 1 hectare in multiple cropping.
- Calculating the NKL of chili and long beans grown together showed an NKL value of 1.8, demonstrating that multiple cropping is more productive than monoculture farming.
Laporan praktikum ini membahas tentang teknik produksi tanaman kedelai. Tujuannya adalah mengetahui produktivitas dan teknik budidaya kedelai yang baik. Dibahas pula tinjauan pustaka tentang karakteristik tanaman kedelai dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti varietas, iklim, tanah, dan pemupukan.
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.) Guntur Raharjo
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman sorghum mulai dari persiapan lahan, cara tanam, pemupukan, perawatan, panen hingga pasca panen. Sorghum merupakan tanaman pangan penting selain gandum, padi, jagung dan barley yang berasal dari Afrika dan dibudidayakan di berbagai negara termasuk Indonesia untuk mengatasi krisis pangan.
Pertanian organik adalah teknik budidaya tanpa menggunakan bahan kimia sintetis untuk menyediakan pangan aman dan ramah lingkungan. Dokumen ini membahas sejarah, prinsip, tujuan, dan tantangan pertanian organik di Indonesia seperti ketersediaan pupuk organik dan teknologi pendukung serta solusi untuk mengembangkan pertanian organik secara berkelanjutan.
Lahan kering di Indonesia sangat potensial dikembangkan untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Melalui mata kuliah Agroteknologi Lahan Kering, mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan dan keterampilan membudidayakan tanaman di lahan kering
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis instrumen yang digunakan dalam pengukuran dan pengambilan sampel tanah untuk keperluan penelitian, meliputi pH meter, teodolit, meteran gulung, meteran jalan, triput, penetrometer, bor, skop, soil sampling tube, light weight tester, metalyser portable soils analyser, agricultural inspectors kit, dan soil survey kit beserta penjelasan singkat cara kerja masing-masing instrumen.
Bakteri fotosintetik atau photosynthetic bacteria (PSB) adalah bakteri autotrof yang mampu melakukan fotosintesis untuk membuat makanan sendiri menggunakan energi matahari. PSB dapat memproduksi pigmen untuk menangkap energi matahari dan mengubah bahan organik menjadi asam amino. PSB dapat membantu tanaman dengan meningkatkan kekebalan, pertumbuhan akar, dan mempercepat berbunga serta mengurangi pengguna
Urban farming mencakup beberapa sektor di antaranya pertanian, perternakan, dan perikanan di kesempatan kali ini akan menjelaskan urban farming di sektor pertanian.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman tomat, mulai dari persyaratan tanah dan iklim untuk pertumbuhan tomat, cara menanamnya di bedengan atau polybag, perawatan mulai dari pemupukan hingga penanggulangan hama dan penyakit, serta tahapan panen tomat.
- Multiple cropping is a farming system that can increase land productivity. This increase can be measured using the NKL (Land Equivalency Ratio) or LER (Land Equivalent Ratio).
- For example, an NKL or LER value of 1.8 means that 1.8 hectares of land is needed in monoculture farming to produce the same yield as 1 hectare in multiple cropping.
- Calculating the NKL of chili and long beans grown together showed an NKL value of 1.8, demonstrating that multiple cropping is more productive than monoculture farming.
Laporan praktikum ini membahas tentang teknik produksi tanaman kedelai. Tujuannya adalah mengetahui produktivitas dan teknik budidaya kedelai yang baik. Dibahas pula tinjauan pustaka tentang karakteristik tanaman kedelai dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti varietas, iklim, tanah, dan pemupukan.
BUDIDAYA TANAMAN SORGHUM (Sorghum bicolor L.) Guntur Raharjo
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman sorghum mulai dari persiapan lahan, cara tanam, pemupukan, perawatan, panen hingga pasca panen. Sorghum merupakan tanaman pangan penting selain gandum, padi, jagung dan barley yang berasal dari Afrika dan dibudidayakan di berbagai negara termasuk Indonesia untuk mengatasi krisis pangan.
Pertanian organik adalah teknik budidaya tanpa menggunakan bahan kimia sintetis untuk menyediakan pangan aman dan ramah lingkungan. Dokumen ini membahas sejarah, prinsip, tujuan, dan tantangan pertanian organik di Indonesia seperti ketersediaan pupuk organik dan teknologi pendukung serta solusi untuk mengembangkan pertanian organik secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari persyaratan tanah, teknik budidaya seperti pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pasca panen. Kacang tanah dapat tumbuh di berbagai jenis tanah tetapi yang paling cocok adalah tanah bertekstur ringan dan sedang. Teknik budidayanya meliputi pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyak
Pengaruh pemotongan tahap deodorisasi dalam pembuatan margarin dari minyak bi...izzahatifah
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan minyak biji karet untuk pembuatan margarin. Ia menjelaskan latar belakang penelitian yaitu untuk meningkatkan nilai ekonomis biji karet dan menggunakannya sebagai bahan baku pembuatan margarin. Dokumen ini juga membahas proses pembuatan margarin dari minyak biji karet dan pengaruh penggunaan lesitin lokal dan impor terhadap kualitas margarin.
Dokumen tersebut membahas tentang arsen, logam berat yang sangat beracun. Arsen dapat masuk ke tubuh melalui saluran pencernaan, kulit, atau pernafasan dan dapat menyebabkan berbagai penyakit. Untuk mengurangi dampaknya, dianjurkan menggunakan tanaman hiperakumulator atau filter air, serta obat dithiol seperti DMSA.
Dokumen tersebut membahas budidaya jagung manis, mulai dari persiapan lahan dengan pengolahan tanah, pemupukan, proses tanam hingga panen, serta pengendalian hama dan penyakit yang sering dihadapi. Jagung manis dapat tumbuh dengan baik pada berbagai kondisi tanah dan iklim tertentu, namun membutuhkan perlakuan khusus pascapanen untuk mempertahankan kadar gula.
Budidaya tanaman jagung hibrida BISI-12 membutuhkan pengolahan tanah, pemilihan benih, pemupukan, dan pemeliharaan yang tepat untuk mendapatkan hasil maksimal. Faktor-faktor seperti varietas benih, jarak tanam, dan waktu tanam perlu diperhatikan.
Badan air dan siklus hidrologi memberikan penjelasan singkat tentang berbagai jenis badan air seperti sungai, danau, laut, dan samudra serta proses siklus hidrologi yang terjadi di bumi dimana air berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya melalui proses evapotranspirasi, kondensasi, dan presipitasi.
Dokumen tersebut merangkum tentang tiga kelompok tumbuhan yaitu tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Tumbuhan lumut adalah tumbuhan peralihan antara tumbuhan bartalus dan tumbuhan berkormus. Tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati namun berkembang biak dengan spora. Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi gymnosper
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanahEkal Kurniawan
Laporan ini membahas pengaruh pengapuran kapur dolomit terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah melalui serangkaian pengamatan selama fase vegetatif, reproduktif, dan panen. Kacang tanah merupakan tanaman semusim penting yang membutuhkan pupuk dan kalsium untuk pertumbuhan dan produksi optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang ketela pohon, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, budidaya, hama penyakit dan gulmanya. Ketela pohon berasal dari Amerika dan telah ditanam di berbagai negara termasuk Indonesia. Budidaya ketela pohon memerlukan iklim tropis dan curah hujan tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, dan syarat tumbuh ketela pohon. Ketela pohon berasal dari Amerika dan telah menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan pokok setelah beras dan jagung. Sentra utamanya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Syarat tumbuh yang optimal adalah curah hujan 1500-2500 mm/tahun, suhu 10°C, kelembaban 60-65%, dan sinar
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas), mulai dari asal usul, jenis, manfaat, sentra produksi, persyaratan tumbuh, dan pedoman budidaya. Ubi jalar berasal dari Amerika dan telah menyebar ke seluruh dunia. Ada lebih dari 1000 jenis ubi jalar di dunia, namun hanya 142 jenis yang teridentifikasi. Ubi jalar memiliki berbagai manfaat sebagai bahan pangan, olahan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya stroberi, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat pertumbuhan, pedoman budidaya seperti pembibitan, pengolahan media tanam, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman stroberi.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya kacang tanah, mulai dari persyaratan tanah dan iklim, persiapan lahan dan media tanam, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, hama dan penyakit yang sering menyerang beserta cara pengendaliannya, hingga tanda-tanda panen. Aspek-aspek kunci yang dibahas antara lain varietas benih yang baik, persiapan pupuk dan media tanam, teknik penanaman dan pemeliharaan
Makalah ini membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari penyiapan lahan, pengolahan tanah, pemupukan, hingga pengairan. Penyiapan lahan diperlukan untuk membersihkan gulma dan mempersiapkan tempat tanam. Pengolahan tanah bertujuan untuk menguraikan pupuk dan memudahkan pertumbuhan tanaman. Pemupukan dan pengairan tepat diperlukan untuk meningkatkan produksi kacang tanah.
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
Dokumen tersebut memberikan pedoman lengkap tentang budidaya jagung, mulai dari syarat pertumbuhan, persyaratan benih dan lahan, teknik budidaya seperti pemupukan dan pengelolaan tanaman, hingga tahap panen dan pasca panen. Budidaya jagung memerlukan curah hujan 85-200 mm/bulan dan suhu 23-30°C, serta dilakukan pada ketinggian 1000-1800 m dpl. Teknik budidaya mencakup persiapan benih dan lahan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman hias gerbera (Gerbera jamensonii). Tanaman ini berasal dari Afrika Selatan dan merupakan tanaman hias penting yang dibudidayakan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Dokumen ini menjelaskan tentang sejarah, jenis, manfaat, dan pedoman budidaya gerbera mulai dari persiapan bibit, pengolahan media tanam, teknik
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman pala, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, dan pedoman budidaya pala. Tanaman pala berasal dari Maluku dan menyebar ke pulau Jawa pada abad 13. Jenis pala yang banyak dibudidayakan adalah Myristica fragrans karena nilai ekonomisnya tinggi. Pala memiliki manfaat sebagai rempah dan sumber minyak atsiri untuk
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman pala, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, dan pedoman budidaya pala. Tanaman pala berasal dari Maluku dan menyebar ke pulau Jawa pada abad 13. Jenis pala yang banyak dibudidayakan adalah Myristica fragrans karena nilai ekonomisnya tinggi. Pala memiliki berbagai manfaat sebagai rempah-rempah dan sumber min
Analisis bisnis peternakan ayam Bangkok selama satu tahun menunjukkan total investasi Rp19,75 juta dan biaya operasional Rp8,75 juta. Omset diperkirakan Rp15,75 juta dari penjualan 210 anak ayam yang dihasilkan oleh 5 induk betina. Agar produktif, ayam diberi pakan bergizi dan suplemen protein serta sering dimandikan.
Dokumen ini memberikan analisis budidaya jahe merah dengan menggunakan 2 box selama 10-11 bulan. Biaya produksinya sebesar Rp570.000 dan dihasilkan 400 kg jahe merah dengan keuntungan bersih Rp2.630.000. Jahe merah ditanam di bawah pohon naungan dan disiram setiap hari atau dua hari sekali serta dipupuk organik mingguan.
Budidaya kakao merupakan usaha yang menjanjikan karena tiap hari bisa memanen buahnya setelah 3 tahun. Pohon kakao cocok dibudidayakan di perbukitan dengan sistem tumpangsari. Kendala utama adalah serangan hama lalat buah yang mengurangi hasil panen.
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri halal untuk meningkatkan ekspor dan pariwisata. Beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain mempromosikan produk halal ke pasar global, meningkatkan sertifikasi produk halal, serta melatih SDM agar dapat bersaing di industri halal.
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
Program kerjasama kemitraan dalam bidang agrobisnis dan peternakan ditawarkan oleh wartawirausaha.com untuk membantu masyarakat berwirausaha. Beberapa produk programnya adalah budidaya cacing lumbricus, jeruk purut, lebah madu, dan ternak perkutut putih. Kerjasama dilakukan dengan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan antara investor dan tim ahli pertanian dan peternakan.
Program kerjasama kemitraan dalam agrobisnis dan peternakan yang ditawarkan oleh wartawirausaha.com dengan menjalin kerjasama investasi untuk budidaya cacing lumbricus, jeruk purut, lebah madu, dan ternak perkutut putih dengan sistem bagi hasil. Program ini ditujukan untuk memberikan solusi berinvestasi bagi masyarakat tanpa terkendala kesibukan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas pedoman teknis penanggulangan penyakit ikan budidaya laut. Ia menjelaskan berbagai jenis penyakit pada ikan budidaya laut seperti penyakit kulit, insang, dan organ dalam. Dokumen ini juga menjelaskan penyebab penyakit seperti faktor non-parasit dan parasit serta cara pengobatan untuk masing-masing jenis penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ikan patin (Pangasius pangasius) mulai dari sejarah, jenis, manfaat, persyaratan lokasi, pedoman teknis budidaya termasuk pembibitan, dan pembesaran ikan patin.
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GurameWarta Wirausaha
Teks tersebut membahas budidaya ikan gurame, termasuk sejarah singkat, sentra perikanan, jenis, manfaat, persyaratan lokasi, dan pedoman teknis budidaya seperti penyiapan sarana dan peralatan, pembibitan, pemeliharaan induk, pembenihan, dan pemeliharaan bibit. Teks ini memberikan panduan lengkap tentang proses budidaya ikan gurame mulai dari persiapan, pembenihan, hingga pemeliharaan benih.
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram Warta Wirausaha
Tiga metode utama budidaya tiram adalah pengumpulan spat, pembesaran, dan penanggulangan hama. Spat dikumpulkan pada kolektor yang digantung atau ditancapkan di ladang tiram selama musim berkembang biak. Setelah mencapai ukuran tertentu, spat dipindahkan ke metode pembesaran seperti cagak, dulang, atau rakit. Hama utama tiram adalah bintang laut, siput pengebor, dan kerang hijau yang d
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya MujairWarta Wirausaha
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ikan mujair (Tilapia mossambica), mulai dari sejarah singkatnya, sentra perikanan, jenisnya, manfaatnya, persyaratan lokasi budidaya, pedoman teknis budidayanya seperti penyiapan sarana dan peralatan, persiapan media, pembibitan, sistem pembenihan, dan pemberian pakan.
2. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 1/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
KACANG TANAH
( Arachis hypogeae L.)
1. SEJARAH SINGKAT
Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari
Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia. Penanaman pertama kali dilakukan
oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua Amerika penanaman
berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa. Kacang Tanah ini pertama
kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh pedagang Cina dan
Portugis.
Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang
bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang banggala. Bahasa Inggrisnya kacang
tanah adalah “peanut” atau “groundnut”.
2. JENIS TANAMAN
Sistematika kacang tanah adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub Divisi : Angiospermae atau berbiji tertutup
Klas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo : Leguminales
3. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 2/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L.; Arachis tuberosa Benth.; Arachis guaramitica
Chod & Hassl.; Arachis idiagoi Hochne.; Arachis angustifolia (Chod &
Hassl) Killip.; Arachis villosa Benth.; Arachis prostrata Benth.; Arachis
helodes Mart.; Arachis marganata Garden.; Arachis namby quarae
Hochne.; Arachis villoticarpa Hochne.; Arachis glabrata Benth.
Varietas-varietas kacang tanah unggul yang dibudidayakan para petani biasanya
bertipe tegak dan berumur pendek (genjah). Varietas unggul kacang tanah
ditandai dengan karakteristik sebagai berikut:
a) Daya hasil tinggi.
b) Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari.
c) Hasilnya stabil.
d) Tahan terhadap penyakit utama (karat dan bercak daun).
e) Toleran terhadap kekeringan atau tanah becek.
Varietas kacang tanah di Indonesia yang terkenal, yaitu:
a) Kacang Brul, berumur pendek (3-4 bulan).
b) Kacang Cina, berumur panjang (6-8 bulan).
c) Kacang Holle, merupakan tipe campuran hasil persilangan antara varietas-
varietas yang ada. Kacang Holle tidak bisa disamakan dengan kacang “Waspada”
karena memang berbeda varietas.
3. MANFAAT TANAMAN
Di bidang industri, digunakan sebagai bahan untuk membuat keju, mentega, sabun
dan minyak goreng. Hasil sampingan dari minyak dapat dibuat bungkil (ampas
kacang yang sudah dipipit/diambil minyaknya) dan dibuat oncom melalui fermentasi
jamur. Manfaat daunnya selain dibuat sayuran mentah ataupun direbus, digunakan
juga sebagai bahan pakan ternak serta pupuk hijau. Sebagai bahan pangan dan
pakan ternak yang bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein
(27%), karbohidrat serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga mengandung mineral
antara lain Calcium, Chlorida, Ferro, Magnesium, Phospor, Kalium dan Sulphur.
4. SENTRA PENANAMAN
Di tingkat Internasional mula-mula kacang tanah terpusat di India, Cina, Nigeria,
Amerika Serikat dan Gombai, kemudian meluas ke negara lain. Di Indonesia kacang
tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di
seluruh Indonesia.
4. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 3/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
5. SYARAT PERTUMBUHAN
5.1. Iklim
a) Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300
mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga tidak
terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan meningkatkan
kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.
b) Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara
minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–32 derajat C. Bila suhunya di
bawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat,
bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
c) Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %. Adanya
curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembaban terlalu tinggi di sekitar
pertanaman.
d) Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang
tanah, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.
5.2. Media Tanam
a) Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang
gembur/bertekstur ringan dan subur.
b) Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH
antara 6,0–6,5.
c) Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati.
Air yang diperlukan tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang ada
disekitar lokasi penanaman. Tanah berdrainase dan berserasi baik atau lahan
yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan kacang
tanah.
5.3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah adalah pada
ketinggian antara 500 m dpl. Jenis kacang tanah tertentu dapat ditanam pada
ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1) Persyaratan Benih
Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah yang baik adalah:
a) Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.
5. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 4/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
b) Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat.
c) Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.
d) Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
e) Kadar air benih berkisar 9-12 %.
2) Penyiapan Benih
Penyiapan benih kacang tanah meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Benih dilakukan secara generatif (biji).
b) Benih sebaiknya tersimpan dalam kaleng kering dan tertutup rapat.
c) Benih yang baik tersimpan dalam keadaan kering yang konstan.
d) Benih diperoleh dari Balai Benih atau Penangkar Benih yang telah ditunjuk oleh
Balai Sertifikasi Benih.
e) Perkiraan kebutuhan benih dapat mengikuti rumus sebagai berikut:
B = a x b x c kg
100 x p x q
B = bobot benih (kg)
a = Jumlah benih/lubang;
b = Bibit per-1000 biji (g)
c = Lokasi yang akan ditanam (hektar)
p = Jarak antar barisan (m)
q = Jarak dalam barisan (m)
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Pengukuran luas lahan sangat berguna untuk mengetahui berapa jumlah benih
yang dibutuhkan. Kondisi lahan yang terpilih harus disesuaikan dengan
persyaratan tanaman kacang tanah.
2) Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam
gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya. Tujuan
pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan
menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada.
Pembajakan dilakukan dengan hewan ternak, seperti kerbau, sapi, atau pun
dengan mesin traktor. Pencangkulan dilakukan pada sisi-sisi yang sulit dijangkau
oleh alat bajak dan alat garu sampai tanah siap untuk ditanami.
3) Pembentukan Bedengan
Untuk memudahkan pengaturan penanaman dilakukan pembedengan sesuai
dengan ukuran yang telah ditentukan, yaitu untuk lereng agak curam jarak tanam
cukup 0,5 m dan untuk lahan yang tidak begitu miring bisa antara 30–40 meter.
6. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 5/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
Sedangkan untuk tanah datar, luas bedengan adalah 10 – 20 meter atau 2 x 10
meter. Ketebalan bedengan antara 20–30 cm.
4) Pengapuran
Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam,
perlu dilakukan pengapuran. Dosis yang biasa digunakan untuk pengapuran pada
saat pembajakan adalah 1-2,5 ton/ha dicampurkan dan diaduk hingga merata.
Selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.
5) Pemupukan
Pemupukan adalah untuk menambah unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman.
Jenis dan dosis pupuk setiap hektar yang dianjurkan adalah Urea=60–90 kg
ditambah TSP=60–90 kg ditambah KCl=50 kg. Semua dosis pupuk diberikan pada
saat tanam. Pupuk dimasukkan di kanan dan kiri lubang tugal dan tugal dibuat
kira-kira 3 cm.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang
subur, benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40 x 15 cm
atau 30 x 20 cm. Pada tanah yang kurang subur dapat ditanam lebih rapat yaitu
40 x 10 cm atau 20 x 20 cm.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm dengan tugal dengan jarak seperti yang telah
ditentukan di atas.
3) Cara Penanaman
Pilih benih kacang yang telah memenuhi syarat benih bermutu tinggi. Masukan
benih satu atau dua butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis. Waktu tanam
yang paling baik dilahan kering adalah pada awal musim hujan, di lahan sawah
dapat dilakukan pada bulan April-Juni (palawija I) atau bulan Juli-September
(palawija II). Sedangkan untuk lahan bukaan terlebih dahulu dilakukan inokulasi
rhizobium (benih dicampur dengan inokulan dengan dosis 4 gram/kg) kemudian
benih langsung ditanam paling lambat 6 jam.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penyulaman
7. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 6/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
Penyulaman dilakukan bila ada benih yang mati atau tidak tumbuh, untuk
penyulaman waktunya lebih cepat lebih baik (setelah yang lain kelihatan tumbuh ±
3-7 hari setelah tanam).
2) Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk menghindari hama dan penyakit tanaman. Juga agar
tanaman yang ditanam tidak bersaing dengan tanaman liar (gulma) pada umur 5-7
hari.
3) Pembubunan
Pembubunan dilakukan dengan cara mengumpulkan tanah di daerah barisan
sehingga membentuk gundukan yang membentuk memanjang sepanjang barisan
tanaman.
4) Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan jenis dan dosis pupuk yang dianjurkan yaitu
Urea=60-90 kg/ha ditambah TSP=60-90 kg/ha ditambah KCl=50 kg/ha. Semua
dosis pupuk diberikan pada saat tanam dan pupuk dimasukan dikanan kiri lubang
tunggal.
5) Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembaban pada
musim kemarau diberikan mulsa dan pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan
penyiraman, karena dapat menggganggu penyerbukan.
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan untuk mengusir ataupun memberantas hama tanaman hendaknya
dilakukan pada sore atau malam hari. Obat yang digunakan maupun dosis sesuai
dengan jenis hama yang menyerang tanaman tersebut.
7) Pemeliharaan Lain
Hal-hal lain yang sangat menunjang faktor pemeliharaan bisa dilakukan, asalkan
tidak memerlukan biaya yang berarti, misalnya pemangkasan, perambatan,
pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan (dijaga agar
menunjang kesehatan tanaman).
8. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 7/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
a) Uret
Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya tanaman layu
dan mati. Pengendalian: menanam serempak, penyiangan intensif, tanaman
terserang dicabut dan uret dimusnahkan.
b) Ulat berwarna
Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering. Pengendalian:
penyemprotan insektisida Azodrin 15 W5C, Sevin 85 S atau Sevin 5 D.
c) Ulat grapyak
Gejala: ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok.
Pengendalian: (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; (2)
penyemprotan insektisida lannate L, Azodrin 15 W5C.
d) Ulat jengkal
Gejala: menyerang daun kacang tanah. Pengendalian: penyemprotan insektisida
Basudin 60 EC Azodrin 15 W5C, Lannate L Sevin 85 S.
e) Sikada
Gejala: menghisap cairan daun. Pengendalian: (1) penanaman serempak,
pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate 25 WP, Lebaycid 500
EC, Sevin 5D, Sevin 85 S, Supraciden 40 EC.
f) Kumbang daun
Gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga.
Pengendalian: (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan Agnotion 50 EC,
Azodrin 15 W5C, Diazeno 60 EC.
7.2. Penyakit
a) Penyakit layu
Pengendalian: penyemprotan Streptonycin atau Agrimycin, 1 ha membutuhkan
0,5-1 liter. Agrimycin dalam kelarutan 200-400 liter/ha.
b) Penyakit sapu setan
Pengendalian: tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman
inang dibersihkan (sanitasi lingkungan).
9. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 8/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
c) Penyakit bercak daun
Pengendalian: penyemprotan dengan bubur Bardeaux 1 % atau Dithane M 45,
atau Deconil pada tanaman selesai berbunga, dengan interval penyemprotan 1
minggu atau 10 hari sekali.
d) Penyakit mozaik
Pengendalian: penyemprotan dengan fungisida secara rutin 5-10 hari sekali sejak
tanaman itu baru tumbuh.
e) Penyakit gapong
Pengendalian: tanahnya didangir dan dicari nematodanya, kemudian baru diberi
DD (Dichloropane Dichloropene 40-800 liter/ha per aplikasi.
f) Penyakit Sclertium
Pengendalian: membakar tanaman yang terserang cendawan.
g) Penyakit karat
Pengendalian: tanaman yang terserang dicabut dan dibakar serta semua vektor
penularan harus dibasmi.
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek ± 3-
4 bulan dan umur panjang ± 5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap
dipanen antara lain:
a) Batang mulai mengeras.
b) Daun menguning dan sebabian mulai berguguran, Polong sudah berisi penuh dan
keras.
c) Warna polong coklat kehitam-hitaman.
8.2. Cara Panen
Pencabutan tanaman, lalu memetik polong (buahnya) terus bersihkan dan dijemur
matahari, memilih bila diperlukan untuk benih dan seterusnya dilakukan
penyimpanan, untuk konsumsi bisa di pasarkan langsung atau bisa langsung dibuat
berbagai jenis produk makanan.
8.3. Perkiraan Produksi
Jumlah produksi panen yang normal dalam satuan luas, misalnya untuk lahan seluas
satu hektar produksi normal berkisar antara 1,5-2,5 ton polong kering.
10. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 9/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Kumpulkan brangkasan tanaman kacang tanah ditempat strategis.
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Pilah-pilah polong yang tua dan polong yang muda untuk dipisahkan berdasarkan
derajat ketuaannya, lalu seleksi polong yang rusak atau busuk untuk dibuang.
9.3. Penyimpanan
a) Penyimpanan dalam bentuk polong kering, masukan polong kering kedalam
karung goni atau kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan yang
tempatnya kering.
b) Penyimpanan dalam bentuk biji kering.
c) Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang
tanah. Jemur (keringkan) biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukan
ke dalam wadah.
9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan bisa dilakukan untuk produk mentah/polong mentah dalam bungkus
plastik per 10 kg. Dapat juga berupa kemasan kue atau bentuk makanan yang sudah
dimasak seperti kacang rebus, kacang goreng dan berbagai jenis kue dari kacang
tanah.
Untuk pengangkutan pada prinsipnya yang pentuing kondisi komoditi tersebut tidak
rusak atau tidak berubah dari kualitas yang sudah disiapkan.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
4.1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis usaha tani kacang tanah seluas 1 hektar per musim tanam (3
bulan) pada tahun 1999 di daerah Jawa Barat dapat dirinci berikut ini:
a) Biaya produksi
1. Sewa lahan 1 musim tanam Rp. 500.000,-
2. Bibit: benih 200 kg @ Rp 4.000,- Rp. 800.000,-
3. Pupuk
- Urea: 100 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 150.000,-
11. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 10/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
- TSP: 100 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 180.000,-
- KCL: 50 kg @ Rp. 1.650,- Rp. 82.500,-
4. Pestisida: 2 liter @ Rp. 50.000,- Rp. 100.000,-
5. Peralatan Rp. 200.000,-
6. Tenaga kerja
- Pengolah tanah 50 HKP @ Rp 10.000,- Rp. 500.000,-
- Penanaman dan pemupukan 5 HKP + 15 HKW Rp. 112.500,-
- Penyiangan dan pembubutan 4 HKP + 5 HKW Rp. 77.500,-
7. Panen dan pasca panen 4 HKP + 10 HKW Rp. 115.000,-
8. Lain-lain Rp. 150.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 2.967.500,-
b) Pendapatan
1. Berupa polong kering 2.000 kg @ Rp. 2.000,- Rp. 4.000.000,-
2. Berupa biji kering (rendemen 0,6): 2.000 kg @ Rp. 4.000,- Rp. 4.800.000,-
c) Keuntungan bersih
1. Berupa polong kering Rp. 1.032.500,-
2. Berupa biji kering Rp. 1.832.500,-
d) Parameter kelayakan usaha
1. O/I berupa polong kering = 1,348
2. O/I berupa biji = 1,618
Catatan : HKP : Hari kerja pria, HKW : Hari kerja wanita.
4.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Produksi komoditi kacang tanah per hektarnya belum mencapai hasil yang
maksimum, meskipun bibit unggul yang berproduksi tinggi sudah diciptakan, namun
dalam praktek produksinya belum memenuhi harapan. Hal ini merupakan daya tarik
tersendiri bagi konsumen. Yang terjadi di lapangan, sebelum panen tiba, para
tengkulak mulai melakukan pembelian di areal pertanaman secara besar-besaran
(Jawa: ditebas) dan para tengkulak kemudian menjual ke pabrik-pabrik minyak
goreng.
Hal yang paling mendapat sorotan pemerintah, selama tahun 1969-1991, produksi
dan produktivitas kacang tanah nasional meningkat terus. Di Indonesia, angka
produksi kacang tanah diantara jenis kacang-kacangan lainnya, menempati urutan
ke-2 setelah kedelai.
12. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 11/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
11. STANDAR PRODUKSI
11.1.Ruang Lingkup
Standar produksi kacang tanam meliputi: klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan
contoh, cara uji, syarat penandaan, pengemasan dan rekomondasi.
11.2.Diskripsi
Standar mutu kacang tanah di Indonesia tercantum dalam Standar Nasional
Indonesia SNI 01-3921-1995.
11.3.Klasifikasi dan Syarat Mutu
Kacang tanah digolongkan dalam 3 jenis mutu: mutu I, mutu II dan mutu III
a) Syarat umum
1. Bebas hama penyakit.
2. Bebas bau busuk, asam, apek dan bau asing lainnya.
3. Bebas dari bahan kimia seperti insektisida dan fungisida.
4. Memiliki suhu normal.
b) Syarat khusus mutu kacang tanah biji (wose)
1. Kadar air maksimum (%): mutu I=6; mutu II=7; mutu III=8.
2. Butir rusak maksimum (%): mutu I=0; mutu II=1; mutu III=2.
3. Butir belah maksimum (%): mutu I=1; mutu II=5; mutu III=10.
4. Butir warna lain maksimum (%): mutu I=0; mutu II=2; mutu III=3.
5. Butir keriput maksimum (%): mutu I=0; mutu II=2; mutu III=4.
6. Kotoran maksimum (%): mutu I=0; mutu II=0,5; mutu III=3.
7. Diameter : mutu I minimum 8 mm; mutu II minimum 7 mm; mutu III maksimum
6mm.
c) Syarat khusus mutu kacang tanah polong (gelondong)
1. Kadar air maksimum (%): mutu I=8; mutu=9; mutu=9.
2. Kotoran maksimum (%): mutu I=1; mutu II=2; mutu III=3.
3. Polong keriput maksimum (%): mutu I=2; mutu II=3; mutu III=4.
4. Polong rusak maksimum (%): mutu I=0,5; mutu II=1; mutu III=2.
5. Polong biji satu maksimum (%): mutu I=3; mutu II=4; mutu III=5.
6. Rendemen minimum (%): mutu I=65; mutu II=62,5; mutu III=60.
Untuk mendapatkan hasil kacang tanah yang sesuai dengan syarat, maka harus
dilakukan beberapa pengujian, yaitu:
a) Penentuan adanya hama dan penyakit, bau dilakukan dengan cara organoleptik
kecuali adanya bahan kimia dengan menggunakan indera penglihatan dan
penciuman serta dibantu dengan peralatan dan cara yang diperoleh.
13. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 12/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
b) Penentuan adanya butir rusak, butir warna lain, kotoran dan butir belah dilakukan
dengan cara manual dengan pinset. Presentase butir warna lain, butir rusak, butir
belah, butir keriput, dan kotoran ditetapkan berdasarkan berat masing-masing
komponen dibandingkan dengan berat 100 %.
c) Penentuan diameter dengan menggunakan alat pengukur dial caliper.
d) Penentuan kadar air biji harus ditentukan dengan alat mouture tester electronic
yang telah dikalibrasi atau dengan distilasi dengan toulen (AOAC 9254). Untuk
mengukur kadar air, kacang tanah polong harus dikupas dahulu kulitnya,
selanjutnya biji kacang tanahnya diukur kadar airnya.
e) Penentuan suhu dengan alat termometer.
f) Penentuan kadar aflatoksin.
11.4.Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak sebanyak akar pangkat dua dari jumlah karung, dengan
maksimum 30 karung dari tiap partai barang. Kemudian dari tiap-tiap karung diambil
contoh maksimum 500 gram. Contoh-contoh tersebut diaduk/dicampur sehingga
merata, kemudian dibagi empat dan dua bagian diambil secara diagonal, cara ini
dilakukan beberapa kali sampai mencapai contoh seberat 500 gram. Contoh ini
disegel dan diberi label untuk dianalisa, berat contoh analisa untuk kacang wose 100
gram dan kacang tanah gelondong 200 gram.
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang telah
berpengalaman atau dilatih lebih dahulu, dan mempunyai ikatan dengan suatu badan
hukum dan mempunyai sertifikat yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang.
11.5.Pengemasan
Kacang tanah dikemas dalam karung goni atau dari bahan lain yang sesuai kuat dan
bersih dan mulutnyadijahit, berat netton setiap karung maksimum 75 kg, dan tahan
mengalami handing baik pada pemuatan maupun pembongkaran.
Di bagian luar karung (kecuali dalam bentuk curah) ditulis dengan bahan yang aman
yang tidak luntur dengan jelas terbaca antara lain:
a) Produksi Indonesia.
b) Daerah asal produksi.
c) Nama dan mutu barang.
d) Nama perusahaan/pengekspor.
e) Berat bruto.
f) Berat netto.
g) Nomor karung.
h) Tujuan.
14. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 13/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
12. DAFTAR PUSTAKA
a) Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas
Unggulan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kanisius. Yogyakarta.
b) Danarti dan Sri Najiyati. 1998. Palawija, Budidaya dan Analisis Usaha Tani.
Penerbit Swadaya, Jakarta.
c) Rahmat Rukmana, H. Ir. 1997. Ubi Kayu, Budidaya dan Pasca Panen. Penerbit
Kanisius (Anggota IKAPI), Yogyakarta.
Jakarta, Februari 2000
Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, Proyek
PEMD, BAPPENAS
Editor : Kemal Prihatman
KEMBALI KE MENU
15. Program Kerjasama Wirausaha
disajikan oleh team wartawirausaha.com
wartawirausaha.com adalah sebuah situs yang membahas tentang kewirausahaan. Sebagai bagian dari
masyarakat menyambut baik program pemerintah dalam upaya memberdayakan masyarakat secara
lebih maksimal demi peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat sendiri melalui dunia wirausaha,
kami yang sejak lama bergerak dalam bidang kewirausahaan mencoba ber-inovasi dengan membuka
kesempatan bagi siapa saja yang tertarik dalam bidang Agrobisnis, Budidaya, Peternakan dan
perkebunan dengan untuk menjalin kerjasama kemitraan dalam bentuk Swakelola dan Investasi.
Kami memiliki team peternak dan lahan siap pakai, membutuhkan mitra investor untuk bekerjasama
dalam usaha agrobisnis dan peternakan dengan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan.
Produk Program Kerjasama Kemitraan
Beberapa Produk Program Kemitraan yang kami kembangkan adalah:
Ternak Kelinci Pedaging
Budidaya Cacing Lumbricus
Budidaya Jeruk Purut
Budidaya Lebah Madu
Ternak Perkutut Putih
Kerjasama Kemitraan yang kami tawarkan adalah sebuah solusi bagi anda untuk mulai merintis bisnis
investasi dalam bidang agro, peternakan dan perkebunan. Dengan konsep ini kiranya program-program
kami dapat menjadi solusi anda dalam berinvestasi tanpa terkendala dengan rutinitas kesibukan anda
sehari-hari.
Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan permintaan Proposal Kerjasama:
Website: www.wartawirausaha.com
Email: mailto:info@wartawirausaha.com
mailto:wartawirausaha@gmail.com
Contact Person:
1. Achmad Cahyanto
Telp. 0812-2735-2007, Pin 2983.61D9, WA 0896-6259-4077
2. Harry Budiarto
Telp. 0857-1857-0095