SlideShare a Scribd company logo
PAPER AGROTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN II
PENGARUH BERMACAM – MACAM CARA PENGOLAHAN TANAH
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG
HIJAU (Vigna radiata L.)
DPP/DPJ : 1. Ir. YUSTINA SRI SULASTRI, M.P
2. Dr. DAHLIA SIMANJUNTAK, M.Si
ASISTEN : 1. IMMANUEL SITORUS
2. FRANDI SARAGIH
OLEH :
PARTY CHRISTY VERA SINAGA
130420041
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
PAPER AGROTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN II
PENGARUH KETEBALAN MULSA JERAMI PADI TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH
(Arachis hypogaea L.)
DPP/DPJ : 1. Ir. YUSTINA SRI SULASTRI, M.P
2. Dr. DAHLIA SIMANJUNTAK, M.Si
ASISTEN : 1. IMMANUEL SITORUS
2. FRANDI SARAGIH
OLEH :
PARTY CHRISTY VERA SINAGA
130420041
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
PAPER AGROTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN II
PENGARUH DOSIS MIKORIZA DAN PENGURANGAN PUPUK POSFAT
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG KEDELAI
(Glycine max L.)
DPP/DPJ : 1. Ir. YUSTINA SRI SULASTRI, M.P
2. Dr. DAHLIA SIMANJUNTAK, M.Si
ASISTEN : 1. IMMANUEL SITORUS
2. FRANDI SARAGIH
OLEH :
PARTY CHRISTY VERA SINAGA
130420041
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosa yang cukup
penting di Indonesia. Namun, budidaya tanaman ini dikalangan petani rendah
disebabkan oleh hasil panen yang dicapai per hektarnya masih sanagat rendah.
Tanaman kacang hijau diduga berasal dari kawasan India dan telah lama dikenal
dan ditanam oleh petani di Indonesia.
Kacang hijau sebagai tanaman rakyat sangat Penting karena merupakan
makanan yang banyak mengandung vitamin B1 disamping itu juga dapat
digunakan pada industri tepung, industri susu dan sebagai tanaman ternak.Sampai
saat ini perhatian masyarakat terhadap kacang hijau masih kurang. Kurangnya
perhatian ini mengakibatkan hasil yang dicapai per hektarnya rendah.
Hasil rata-rata kacang hijau dilahan petani dihektarnya rendah. Hasil rata
– rata kacang hijau dilahan petani sekitar 0,7ton/ha, sedangkan ada petak
pereobaan dapat mencapai 2,0ton/ha. Luas panen kacang hijau di Indonesia
setiap tahun ± 300.000 hektar.
Kacang hijau memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan
tanaman kacang-kacangan yang lain yaitu : lebih tahan terhadap kekeringan, hama
dan penyakit relatif sedikit, umur panen tergolong cepat yakni 55-60 hari, cara
tanam dan pengelolaan dilapangan serta perlakuan pasca panen masih mudah,
kegagalan panen total umumnya kecil, harga jual dipasaran stabil serta produk
turunannya mudah diolah untuk kebutuhan sehari – hari .
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk menambah nilai kuis
pada matakuliah praktikum Agroteknologi Tanaman Pangan II.
II
TINJAUAN PUSTAKA
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan
pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan
ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang
tanah. Berikut merupakan klasifikasi ilmiah kacang hijau,
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : V. radiata
Nama binomial : Vigna radiata (L.) R. Wilczek
Sinonim : Phaeolus aureus Roxb. (Wikipedia, 2016).
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan
merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan
fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga
mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari
konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan
bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27%
asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak
jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan
jantung.Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan
dan vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk
dikonsumsi oleh mereka yang baru menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti
sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan
wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya (Anonim,
2016).
SYARAT TUMBUH
a. Tanah
Tekstur : Liat berlempung banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainase
yang baik. Struktur tanah gembur Ph 5,8 7,0 optimal 6,7
b. Iklim
Curah hujan optimal 50 - 200 mm/bln Temperatur 25o - 27o C dengan
kelembaban udara 50 - 80% dan cukup mendapat sinar matahari.
TEKNIK BUDIDAYA
a. Benih
Varietas unggul, bebas hama penyakit, toleran penyakit embun tepung
b. Pengelolaan Tanah
Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak dilakukan pengolahan tanah ( TOT ).
Penyiapan lahan yang baik dilakukan sebelum tanam. Pada tanah bertekstur
ringan tidak perlu dilakukan pengolahan tanah.
Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif
dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan yang
berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4 m. Tanah
tegalan bekas tanaman jagung, kedelai atau padi gogo perlu pengolahan tanah
minimal. Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat menekan
pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air dan perbaikan darainase (Tips Tani,
2014).
c. Penanaman
Waktu Tanam
Pada lahan sawah tanaman kacang hijau ditanam pada musim kemarau setelah
padi. Sedangkan dilahan tegalan dilakukan pada awal musim hujan.
Cara Tanam
Benih ditanam dengan cara tugal, dengan jarak 40 cm x 10 cm atau 40 cm x 15
cm, tiap lubang diisi 2 biji.
d. Pemupukan
Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu dilakukan pemupukan. Pada
lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK. Pada tanah yang kurang subur
dilakukan pemupukan 45 kg Urea + 45 - 90 kg TSP + 50 kg KCL/ha. Penambahan
pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang dapat meningkat kapasitas
menahan air didalam tanah.
e. Pengairan
Tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap memerlukan pengairan
terutama pada periode kritis pada waktu perkecambahan, menjelang berbungan
dan pembentukan polong.
f. Penyiangan
Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang hijau tidak tahan bersaing
dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2 dan 4 minggu.
g. Pengendalian hama dan penyakit
1. Hama
Hama yang sering menyerang adalah agromyza phaseolli (lalat kacang) meruca
testualitis,spidoptera sp, Plusia chalsites (ulat) dan kutu trips. Pengendalian hama
dilakukan dengan menggunakan varietas unggul yang tahan hama penyakit.
Penggunaan pestisida dilakukan apabila serangan hama tidak dapat dikendalikan
dengan cara biologi.
2. Penyakit
Penyakit kacang hijau yang sering ditemui antara lain Scierotium rolfsii,
Cercospora Canescens (bercak daun). Pengendalian dilakukan dengan menanam
varietas yang tahan penyakit atau dengan menggunakan fungisida.
3. Panen dan Pasca panen
a. Panen
Kacang hijau dipanen sesuai dengan umur varietas, Tanda-tandaq lain bahwa
kacang hijau telah siap untuk di panen adalah berubahnya warna polong dari hijau
menjadi hitam atau coklat dan kering. Keterlambatan panen dapat mengakibatkan
polong pecah saat dilapangan. Panen dilakukan dengan cara dipetik. Panen dapat
dilakukan satu, dua atau tiga kali tergantung varietas. Jarak antara panen kesatu
dan ke dua 3-5 hari.
b. Pasca Panen
Pengeringan polong dilakukan selama 2-3 hari dibawah sinar matahari. Pembijian
dilakukan secara manual yaitu dipukul-pukul dengan tongkat kayu. Pembijian
dilakukan di dalam kantong atau karung untuk menghindari kehilangan hasil.
Pembersihan niji dari kulit polong dilakukan dengan tampi. Sebelum disimpan biji
kacang hijau di jemur kembali sampai mencapai kering simpan yaitu kadar air 8 -
10 % (Jurnal UNJ,2010)
Penanaman kacang hijau dilakukan pada lahan dengan sistem pengolahan
tanah diantaranya,
1. Pengolahan Lahan Sempurna
Pengolahan lahan secara sempurna yaitu pengolahan lahan yang meliputi seluruh
kegiatan pengolahan lahan. Dimulai dari awal pembukaan lahan hingga lahan siap
untuk ditanami, meliputi pembajakan, pemupukan dan rotary.
2. Olah Lahan Minimum
Pegolahan lahan dengan olah tanah minimum hanya meliputi pembajakan( tanah
diolah, dibalik, kemudian tanah diratakan).
Pada pengolahan tanah ini biasanya banyak dilakukan untuk lahan persawahan.
3. Tanpa Olah Tanah(TOT)
Pengolahan lahan pada system ini hanya meliputi penye,protan guna membunuh
atau menghilangkan gulma pada lahan, kemudian ditungg hingga gulma mati dan
lahan siap untuk ditanami. Pada pengolahan lahan ini biasanya digunakan sisti
tajuk dalam proses penanamannya.
Pengolahan lahan juga tentunya harus memperhatikan topografi dan kontur
keadaan lahan. Semakin curam keadaan maka akan semakin besar tingkat erosi
yang terjadi. Jika tingkat erosi semakin besar maka humus dan zat hara dalam
tanah akan semakain banyak hilang (Anonim, 2013).
III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa,
1. Kondisi lahan yang yang baik untuk pertumbuhan tanaman biasanya sudah
terpenuhi secara alami dan jika kondisi lahan belum baik maka dilakukan
modifikasi yakni dengan atau tanpa pengolahan tanah
2. Tanaman kacang hijau dapat tumbuh pada konsidi tanah yang baik maupun
marginal
3. Namun kondisi tanah baik, dengan kandungan bahan organiknya tinggi serta
sesuai dengan kondisi optimum pertumbuhan kacang hijau menghasilkan
produksi yang lebih tinggi
4. Pengolahan tanah sangat baik bagi pertumbuhan kacang hijau, namun
dikondisikan dengan keadaan tanah
5. Penanaman kacang hijau pada lahan marginal umumnya menghasilkan
produksi yang stabil jika dilakukan perawatan yang baik
3.2 Saran
Ada baiknya penuntun praktikum membahas sedikit secara umum kaitan
antara pengolahan tanah dengan pertumbuhan dan produksi kacang hijau, agar
mahasiswa lebih mengerti cara membuat pembahasan berdasarkan praktikum
yang telah dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. http://pascauniska-kediri.ac.id/filesPengabdian/KACANG%
20HIJAU.pdf, diakses pada 19 Juli 2016.
Anonim. 2013. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32216/5/Chap
ter%20I.pdf, diakses pada 19 Juli 2016.
Tips Tani. 2014. http://www.bp4kkabsukabumi.com/index.php/infotek/pertanian-
tanaman-pangan/118-budidaya-kacang-hijau, diaksese pada 19 Juli 2016.
Jurnal UNJ. 2010. http://eprints.unj.ac.id/9147/3/bab%202%20-09512131004.pdf,
diakses pada 19 Juli 2016.
Wikipedia. 2016. https://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau, diakses pada 19 Juli
2016.
PAPER AGROTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN II
PENGARUH KETEBALAN MULSA JERAMI PADI TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH
(Arachis hypogaea L.)
DPP/DPJ : 1. Ir. YUSTINA SRI SULASTRI, M.P
2. Dr. DAHLIA SIMANJUNTAK, M.Si
ASISTEN : 1. IMMANUEL SITORUS
2. FRANDI SARAGIH
OLEH :
FEBRINA SINAGA
130420017
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dibutuhkan sebagai salah satu produk
pertanian tanaman pangan selama setahun masih perlu ditingkatkan sejalan
dengan kenaikan pendapatan dan jumlah penduduk. Terjadinya peningkatan
permintaan dicerminkan dari adanya kecenderungan meningkatnya kebutuhan
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi langsung dan untuk memenuhi kebutuhan
pasokan bahan baku industri hilir, antara lain untuk industri kacang kering,
industri produk olahan lain yang siap dikonsumsi baik dalam bentuk asal olahan
kacang maupun dalam campuran makanan.
Faktor yang dapat berperan dalam keberhasilan budidaya kacang tanah
adalah tahap budidaya yang meliputi cara tanam, pemupukan, waktu tanam, cara
pengendalian hama dan penyakit, pengairan, dan pengendalian gulma Tumbuhan
yang bukan dibudidayakan seperti gulma dapat menyaingi tanaman budidaya
dalam hal mendapatkan sinar matahari, ruang gerak dan unsur hara, yang pada
tahap selanjutnya akan mengurangi produksi tanaman yang dibudidayakan
terutama kacang Tanah.
Untuk meningkatkan hasil kacang tanah perlu adanya teknologi yang dapat
menekan pertumbuhan gulma dengan berbagai cara dan penerapannya, Salah satu
cara untuk mengurangi dan menekan pertumbuhan gulma adalah dengan
melakukan penyiangan dan menggunakan mulsa pada tanaman kacang tanah.
Berdasarkan permasalahan diatas, terdapat beberapa hal yang dapat
mempengaruhi peningkatan pertumbuhan dan hasil kacang tanah, yaitu
penyiangan dan keberadaan mulsa di areal budidaya tanaman Kacang tanah.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk menambah nilai kuis
pada matakuliah praktikum Agroteknologi Tanaman Pangan II.
II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistematika tanaman kacang tanah menurut Marzuki (2007) adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plant Kingdom
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Klass : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Sub family : Leguminosae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L.
Syarat Tumbuh Kacang Tanah
Untuk tumbuh dan berkembang, tanaman kacang tanah memerlukan
persyaratan tumbuh yang meliputi faktor kondisi tanah dan faktor iklim. Kedua
faktor tersebut akan sangat mempengaruhi penetuan saat tanam yang tepat.
a) Keadaan tanah
Kacang tanah tidak terlalu dipengaruhi jenis tanah. Pada lahan berat
(heavyclay / fine textured soil), kacang tanah masih dapat menghasilkan, jika
pengolahan tanahnya dilakukan dengan baik. Ttanaman kacang tanah dapat
tumbuh optimal pada tanah yang cukup unsur hara. Tanah ringan yang umumnya
gembur memungkinkan akar tumbuh dengan baik, dan lebih banyak polong yang
terbentuk.
Kacang tanah masih mampu tumbuh dengan cukup baik pada tanah asam
(pH 5,0), Keasaman (pH) tanah yang ideal bagi kacang tanah berkisar antara 6,0 –
7,0. Pada pH tanah antara 7,5 – 8,0 , daun akan menguning dan terjadi bercak
hitam pada polong. Dengan demikian, kualitas dan kuantitas polong akan
menurun (Fachruddin, 2000).
b) Keadaan Iklim
Kacang tanah umumnya tumbuh di iklim kering, pada daerah (zone) tipe
iklim E (terjadi 3 bulan basah berturut-turut), tipe iklim D 3, (terjadi 3-4 bulan
basah berturut-turut dan 4-6 bulan kering berturut-turut), dan tipe iklim C 3
(terjadi 5-6 bulan basah berturut-turut dan 4-6 bulan kering berturut-turut).
Pada suhu kurang dari 18 ºC, laju perkecambahan rendah. Pertumbuhan
kacang tanah meningkat sejalan dengan peningkatan suhu dari 20 ºC menjadi 30
ºC. Jumlah dan distribusi curah hujan sangat berpengaruh terhadap produksi
kacang tanah. Hujan yang cukup pada saat tanam sangat dibutuhkan agar tanaman
dapat berkecambah dengan baik. Distribusi curah hujan yang merata selama
periode tumbuh akan menjamin keberhasilan pertumbuhan vegetatif (Fachruddin,
2000).
Salah satu teknik konservasi tanah yang mudah diterapkan adalah
penggunaan sisa tanaman sebagai mulsa, karena mulsa dapat diperoleh dari sisa-
sisa hasil tanaman pertanian seperti sisa pemanenan tanaman padi atau jagung.
Mulsa secara langsung melindungi permukaan tanah dari pukulan butir hujan,
sehingga mengurangi energi pukulan hujan, volume, kecepatan aliran permukaan,
meningkatkan aktivitas fauna tanah, dan meningkatkan pembentukan agregat
tanah.
Keunggulan lain dari mulsa antara lain dapat mempertahankan atau
memperbaiki sifat fisik tanah, memperkecil proses dispersi, meningkatkan
stabilitas agregat tanah, dan memperbaiki struktur tanah dan pada tahap
selanjutnya dapat mempercepat laju infiltrasi.
Mulsa adalah setiap bahan yang dipakai untuk menutupi permukaan tanah
yang dapat berfungsi untuk menghindari kehilangan air melalui penguapan dan
dapat menekan pertumbuhan gulma. Bahkan seperti jerami, serbuk gergaji, pupuk
kandang, dedaunan dan bahan tanaman lain yang dapat dianggap sebagai mulsa.
Penggunaan mulsa dari bahan tanaman dapat berguna sebagai pupuk bila telah
terurai dengan tanah, setelah mengalami proses dekomposisi, hal ini tergantung
dari bahan tanaman yang digunakan.
Mulsa adalah material penutup tanah pada tanaman budidaya untuk
menjaga kelembaban tanah, mengurangi fluktuasi suhu tanah, menekan
pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tersebut tumbuh
dengan baik (Anonim, 2011).
Salah satu cara untuk mencegah tumbuhnya gulma yang berada dalam
tanah adalah dengan menghalangi cahaya matahari sampai ke permukaan tanah.
Dengan pemberian selapis bahan mulsa dalam jumlah tepat yang ditutupkan di
atas tanah atau di atas gulma yang sudah tumbuh akan sangat berhasil dalam
menghambat pertumbuhan gulma. Jerami padi, alang-alang atau sisa tanaman
yang lain dapat digunakan sebagai mulsa (Radjit, 1992).
Berdasarkan asal bahan mulsa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
mulsa organik dan mulsa anorganik
a) Mulsa organik
Mulsa organik berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa
tanaman seperti jerami dan alang-alang. Mulsa ini mudah dan murah didapatkan.
Keuntungan lainnya adalah mulsa ini dapat terurai sehingga menambah
kandungan bahan organik dalam tanah. Untuk mengganti mulsa yang telah terurai
perlu ditambahkan cacahan jerami / alang-alang / cacahan batang dan daun jagung
atau rumput-rumputan lainnya.
Bahan kompos, seperti sekam, jerami padi, batang jagung, dan serbuk
gergaji, memiliki C/N rasio antara 50-100. Daun segar memiliki C/N rasio sekitar
10 – 20. Cara pembuatan kompos melalui proses penguraian oleh mikroorganisme
dapat menurunkan C/N rasio suatu bahan kompos (Novizan, 2002).
Penelitian tentang penggunaan jerami padi yang digunakan sebagai mulsa
pada tanaman kacang tanah oleh Anonymous (2004) menunjukkan hasil bahwa
pemberian mulsa (bokashi) jerami padi berpengaruh nyata terhadap berat akar,
index luas daun, jumlah khlorofil, berat biomasa, serapan P, bobot polong isi,
bobot biji kering dan bobot 1000 biji tanaman kacang tanah. Penelitian tentang
ketebalan penggunaan mulsa jerami padi pada tanaman kacang tanah oleh
Riswandi (1995) menyatakan bahwa mulsa jerami padi dengan ketebalan 20 - 25
cm paling menekan pertumbuhan gulma Echinochloa colona, Cyperus iria,
Cyperus difformis dan Eclipta prostrata, dan masih dapat menekan pertumbuhan
gulma Commelina nudiflora, sehingga dapat diketahui bahwa penggunaan jerami
padi sebagai mulsa pada tanaman kacang tanah dapat menekan pertumbuhan
gulma. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil tertinggi kacang tanah diperoleh
dari perlakuan mulsa jerami padi dengan ketebalan 20 - 25 cm.
Hasil penelitian Damanik dkk (2000) menunjukkan bahwa pemberian
mulsa sampai 2,76 ton/ha tidak berpengaruh nyata terhadap parameter sifat fisik
tanah terutama bobot isi dan ruang pori total. Namun laju infiltrasi minimum
tanah meningkat dengan pemberian mulsa minimal 2,76 ton/ha. Pemberian mulsa
sampai 2,76 ton/ha belum berpengaruh pada peningkatkan produksi. Namun, ada
kecenderungan peningkatan pertumbuhan dan produksi dengan meningkatnya
penggunaan mulsa.
b) Mulsa anorganik
Mulsa anorganik terbuat dari bahan-bahan sintetis yang sukar terurai.
Misalnya mulsa plastik hitam perak atau karung. Jika mulsa organik diberikan
setelah tanaman / bibit ditanam, maka mulsa anorganik dipasang sebelum bibit
ditanam. Kemudian mulsa dilubangi sesuai dengan jarak tanam. Hanya saja mulsa
sintetis ini sekarang harganya mahal, terutama mulsa plastik hitam perak. Fungsi
mulsa plastik dapat memantulkan sinar matahari, secara tidak langsung untuk
menghalau hama tungau, thrips dan aphid, selain itu mulsa plastik digunakan
dengan tujuan menaikkan suhu dan menurunkan kelembaban di sekitar tanaman,
sehingga dapat menghambat munculnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri
(Anonim, 2011).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2000) menunjukkan
bahwa faktor pemulsaan, terutama penggunaan mulsa plastik hitam perak dapat
meningkatkan jumlah ginofora dan bobot polong kacang tanah. Pemulsaan juga
sangat efektif menghambat penyebaran Peanut Stripe Virus (PSTV).
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa,
1. Kacang tanah tidak terlalu dipengaruhi jenis tanah. Pada lahan berat
(heavyclay / fine textured soil), kacang tanah masih dapat menghasilkan, jika
pengolahan tanahnya dilakukan dengan baik
2. Mulsa adalah setiap bahan yang dipakai untuk menutupi permukaan tanah
yang dapat berfungsi untuk menghindari kehilangan air melalui penguapan
dan dapat menekan pertumbuhan gulma.
3. Pemberian mulsa (bokashi) jerami padi berpengaruh nyata terhadap berat
akar, index luas daun, jumlah khlorofil, berat biomasa, serapan P, bobot
polong isi, bobot biji kering dan bobot 1000 biji tanaman kacang tanah
4. Pemberian mulsa sampai 2,76 ton/ha belum berpengaruh pada peningkatkan
produksi
3.2 Saran
Adabaiknya dalam melaksanakan praktikum ini, praktikan lebih
memperhatikan bagaimana cara menaruh mulsa yang baik agar tidak menekan
pertumbuhan kacang tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIIP/article/view/2453,
diakses pada 19 Juli 2016.
Anonim. 2011. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=294089&val=
4122&title=Respons%20Pertumbuhan%20dan%20Produksi%20Tanaman
%20Sorgum%20(Sorghum%20bicolor%20(L.)%20Moenchterhadap%20P
emberian%20Mulsa%20dan%20Berbagai%20Metode%20Olah%20Tanah,
diakses pada 19 Juli 2016.
Damanik, dkk. 2000. http://pustakapertanianub.staff.ub.ac.id/files/2012/06/
Jurnal.pdf, diakses pada 19 Juli 2016.
Fachruddin. 2000. http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/jurnal_pdf/193/
sumarni_mulsajerami.pdf, diakses pada 19 Juli 2016.
Marzuki . 2007. http://eprints.uny.ac.id/8190/2/bab%201%20-%20053081
41009.pdf, diakses pada 19 Juli 2016.
Novizan. 2002. http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-323-
1201672397-pengaruh_dosis_pupuk_kascing_dan_bio-urin_sapi%20_
terhadap_pertumbuhan_dan_hasil_tanaman_kacang_tan.pdf, diakses pada
19 Juli 2016.
Radjit. 1992. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1992/A08ira.
pdf;jsessionid=AA40AD0C8EA044E99070ADFE139BBA97?sequence=
4, diakses pada 19 Juli 2016.
Suryami. 2000. http://biogen.litbang.pertanian.go.id/terbitan/pdf/agrobio_4_2_62
-68.pdf, diakses pada 19 Juli 2016.

More Related Content

What's hot

Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copy
ripto atmaja
 
Praktikum Manajemen Tanaman
Praktikum Manajemen TanamanPraktikum Manajemen Tanaman
Praktikum Manajemen Tanaman
Andrew Hutabarat
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahafifauliya
 
Laporan Sayuran Organik LNK49
Laporan Sayuran Organik LNK49Laporan Sayuran Organik LNK49
Laporan Sayuran Organik LNK49
Keylala Hawkins
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
Andrew Hutabarat
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayu
Nur Haida
 
Tugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiTugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiDaveWattimena
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayu
Nur Haida
 
Makalah kubis
Makalah kubisMakalah kubis
Makalah kubismoe2l
 
Makalah ubi jalar
Makalah ubi jalarMakalah ubi jalar
Makalah ubi jalar
ryuzakiwhym3
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasifahmiganteng
 
penanaman sorgum pada ber
penanaman sorgum pada berpenanaman sorgum pada ber
penanaman sorgum pada bermarhenharjono
 
Makalah sorgum
Makalah sorgumMakalah sorgum
Makalah sorgum
Bayu D' Hasyims
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
inezya thalita
 

What's hot (18)

Makalah sayur bayam
Makalah sayur bayamMakalah sayur bayam
Makalah sayur bayam
 
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimunMakalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
 
Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copy
 
Praktikum Manajemen Tanaman
Praktikum Manajemen TanamanPraktikum Manajemen Tanaman
Praktikum Manajemen Tanaman
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
Kacang tanah
Kacang tanahKacang tanah
Kacang tanah
 
Laporan Sayuran Organik LNK49
Laporan Sayuran Organik LNK49Laporan Sayuran Organik LNK49
Laporan Sayuran Organik LNK49
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayu
 
Makalah tanaman satu musim sorgum
Makalah tanaman satu musim sorgumMakalah tanaman satu musim sorgum
Makalah tanaman satu musim sorgum
 
Tugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiTugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iii
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayu
 
Makalah kubis
Makalah kubisMakalah kubis
Makalah kubis
 
Makalah ubi jalar
Makalah ubi jalarMakalah ubi jalar
Makalah ubi jalar
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
 
penanaman sorgum pada ber
penanaman sorgum pada berpenanaman sorgum pada ber
penanaman sorgum pada ber
 
Makalah sorgum
Makalah sorgumMakalah sorgum
Makalah sorgum
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
 

Similar to Papaer agt tan pangan ii

Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
AGROTEKNOLOGI
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Yadhi Muqsith
 
Laporan Biogul
Laporan Biogul Laporan Biogul
Laporan Biogul Ardianti
 
Budi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaiBudi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabai
bayu hidayah
 
Budidaya Cabai
Budidaya CabaiBudidaya Cabai
Budidaya Cabai
subhanricky23
 
155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
HeruSigitSetiawan
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahsujononasa
 
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laode Syawal Fapet
 
Kacang hijau
Kacang hijauKacang hijau
Kacang hijau
raka dhany
 
siti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptx
siti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptxsiti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptx
siti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptx
nadiaazmikhairunnisa
 
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMinggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMahmud Shakespeare
 
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara TimurMakalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
yohanes meor
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Febrina Tentaka
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Febrina Tentaka
 
Laporan acara 2 ( tp)
Laporan acara 2 ( tp)Laporan acara 2 ( tp)
Laporan acara 2 ( tp)
karlina satwiva
 

Similar to Papaer agt tan pangan ii (20)

Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Lahan
LahanLahan
Lahan
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Laporan Biogul
Laporan Biogul Laporan Biogul
Laporan Biogul
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
Budi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaiBudi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabai
 
Budidaya Cabai
Budidaya CabaiBudidaya Cabai
Budidaya Cabai
 
155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanah
 
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
 
Kacang hijau
Kacang hijauKacang hijau
Kacang hijau
 
siti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptx
siti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptxsiti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptx
siti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptx
 
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMinggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
 
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara TimurMakalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Acara vii
Acara viiAcara vii
Acara vii
 
Laporan acara 2 ( tp)
Laporan acara 2 ( tp)Laporan acara 2 ( tp)
Laporan acara 2 ( tp)
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 

More from Febrina Tentaka

PLANT BIOTECHNOLOGY
PLANT BIOTECHNOLOGYPLANT BIOTECHNOLOGY
PLANT BIOTECHNOLOGY
Febrina Tentaka
 
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
Febrina Tentaka
 
Budidaya Tanaman Gambir
Budidaya Tanaman GambirBudidaya Tanaman Gambir
Budidaya Tanaman Gambir
Febrina Tentaka
 
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGANLAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Febrina Tentaka
 
Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2
Febrina Tentaka
 
kultur jaringan
kultur jaringankultur jaringan
kultur jaringan
Febrina Tentaka
 
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahantantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
Febrina Tentaka
 
Paper Kultur
Paper KulturPaper Kultur
Paper Kultur
Febrina Tentaka
 
Bab i2
Bab i2Bab i2
Feb
FebFeb
KOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIANKOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIAN
Febrina Tentaka
 
Data praktikum ekologi air tawar 1
 Data praktikum ekologi air tawar 1 Data praktikum ekologi air tawar 1
Data praktikum ekologi air tawar 1
Febrina Tentaka
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Febrina Tentaka
 
Tugas akhir semester mikrobiologi umum
Tugas akhir semester mikrobiologi umum Tugas akhir semester mikrobiologi umum
Tugas akhir semester mikrobiologi umum
Febrina Tentaka
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi
Febrina Tentaka
 
MANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
MANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWITMANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
MANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
Febrina Tentaka
 
EKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUTEKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUT
Febrina Tentaka
 
SOSIOLOGI PERTANIAN
SOSIOLOGI PERTANIANSOSIOLOGI PERTANIAN
SOSIOLOGI PERTANIAN
Febrina Tentaka
 

More from Febrina Tentaka (20)

PLANT BIOTECHNOLOGY
PLANT BIOTECHNOLOGYPLANT BIOTECHNOLOGY
PLANT BIOTECHNOLOGY
 
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
 
Budidaya Tanaman Gambir
Budidaya Tanaman GambirBudidaya Tanaman Gambir
Budidaya Tanaman Gambir
 
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGANLAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
 
Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2
 
kultur jaringan
kultur jaringankultur jaringan
kultur jaringan
 
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahantantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
 
Paper Kultur
Paper KulturPaper Kultur
Paper Kultur
 
Bab i2
Bab i2Bab i2
Bab i2
 
Feb
FebFeb
Feb
 
KOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIANKOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIAN
 
Data praktikum ekologi air tawar 1
 Data praktikum ekologi air tawar 1 Data praktikum ekologi air tawar 1
Data praktikum ekologi air tawar 1
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
biokimia
biokimia biokimia
biokimia
 
Tugas akhir semester mikrobiologi umum
Tugas akhir semester mikrobiologi umum Tugas akhir semester mikrobiologi umum
Tugas akhir semester mikrobiologi umum
 
Tanah gambut
Tanah gambut Tanah gambut
Tanah gambut
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi
 
MANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
MANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWITMANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
MANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
 
EKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUTEKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUT
 
SOSIOLOGI PERTANIAN
SOSIOLOGI PERTANIANSOSIOLOGI PERTANIAN
SOSIOLOGI PERTANIAN
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 

Papaer agt tan pangan ii

  • 1. PAPER AGROTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN II PENGARUH BERMACAM – MACAM CARA PENGOLAHAN TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) DPP/DPJ : 1. Ir. YUSTINA SRI SULASTRI, M.P 2. Dr. DAHLIA SIMANJUNTAK, M.Si ASISTEN : 1. IMMANUEL SITORUS 2. FRANDI SARAGIH OLEH : PARTY CHRISTY VERA SINAGA 130420041 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
  • 2. PAPER AGROTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN II PENGARUH KETEBALAN MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DPP/DPJ : 1. Ir. YUSTINA SRI SULASTRI, M.P 2. Dr. DAHLIA SIMANJUNTAK, M.Si ASISTEN : 1. IMMANUEL SITORUS 2. FRANDI SARAGIH OLEH : PARTY CHRISTY VERA SINAGA 130420041 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
  • 3. PAPER AGROTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN II PENGARUH DOSIS MIKORIZA DAN PENGURANGAN PUPUK POSFAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG KEDELAI (Glycine max L.) DPP/DPJ : 1. Ir. YUSTINA SRI SULASTRI, M.P 2. Dr. DAHLIA SIMANJUNTAK, M.Si ASISTEN : 1. IMMANUEL SITORUS 2. FRANDI SARAGIH OLEH : PARTY CHRISTY VERA SINAGA 130420041 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
  • 4. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosa yang cukup penting di Indonesia. Namun, budidaya tanaman ini dikalangan petani rendah disebabkan oleh hasil panen yang dicapai per hektarnya masih sanagat rendah. Tanaman kacang hijau diduga berasal dari kawasan India dan telah lama dikenal dan ditanam oleh petani di Indonesia. Kacang hijau sebagai tanaman rakyat sangat Penting karena merupakan makanan yang banyak mengandung vitamin B1 disamping itu juga dapat digunakan pada industri tepung, industri susu dan sebagai tanaman ternak.Sampai saat ini perhatian masyarakat terhadap kacang hijau masih kurang. Kurangnya perhatian ini mengakibatkan hasil yang dicapai per hektarnya rendah. Hasil rata-rata kacang hijau dilahan petani dihektarnya rendah. Hasil rata – rata kacang hijau dilahan petani sekitar 0,7ton/ha, sedangkan ada petak pereobaan dapat mencapai 2,0ton/ha. Luas panen kacang hijau di Indonesia setiap tahun ± 300.000 hektar. Kacang hijau memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan tanaman kacang-kacangan yang lain yaitu : lebih tahan terhadap kekeringan, hama dan penyakit relatif sedikit, umur panen tergolong cepat yakni 55-60 hari, cara tanam dan pengelolaan dilapangan serta perlakuan pasca panen masih mudah, kegagalan panen total umumnya kecil, harga jual dipasaran stabil serta produk turunannya mudah diolah untuk kebutuhan sehari – hari . 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk menambah nilai kuis pada matakuliah praktikum Agroteknologi Tanaman Pangan II.
  • 5. II TINJAUAN PUSTAKA Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Berikut merupakan klasifikasi ilmiah kacang hijau, Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Genus : Vigna Spesies : V. radiata Nama binomial : Vigna radiata (L.) R. Wilczek Sinonim : Phaeolus aureus Roxb. (Wikipedia, 2016). Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang baru menikah.
  • 6. Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya (Anonim, 2016). SYARAT TUMBUH a. Tanah Tekstur : Liat berlempung banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainase yang baik. Struktur tanah gembur Ph 5,8 7,0 optimal 6,7 b. Iklim Curah hujan optimal 50 - 200 mm/bln Temperatur 25o - 27o C dengan kelembaban udara 50 - 80% dan cukup mendapat sinar matahari. TEKNIK BUDIDAYA a. Benih Varietas unggul, bebas hama penyakit, toleran penyakit embun tepung b. Pengelolaan Tanah Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak dilakukan pengolahan tanah ( TOT ). Penyiapan lahan yang baik dilakukan sebelum tanam. Pada tanah bertekstur ringan tidak perlu dilakukan pengolahan tanah. Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4 m. Tanah tegalan bekas tanaman jagung, kedelai atau padi gogo perlu pengolahan tanah minimal. Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air dan perbaikan darainase (Tips Tani, 2014). c. Penanaman Waktu Tanam Pada lahan sawah tanaman kacang hijau ditanam pada musim kemarau setelah padi. Sedangkan dilahan tegalan dilakukan pada awal musim hujan. Cara Tanam Benih ditanam dengan cara tugal, dengan jarak 40 cm x 10 cm atau 40 cm x 15 cm, tiap lubang diisi 2 biji.
  • 7. d. Pemupukan Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu dilakukan pemupukan. Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK. Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg Urea + 45 - 90 kg TSP + 50 kg KCL/ha. Penambahan pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang dapat meningkat kapasitas menahan air didalam tanah. e. Pengairan Tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap memerlukan pengairan terutama pada periode kritis pada waktu perkecambahan, menjelang berbungan dan pembentukan polong. f. Penyiangan Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2 dan 4 minggu. g. Pengendalian hama dan penyakit 1. Hama Hama yang sering menyerang adalah agromyza phaseolli (lalat kacang) meruca testualitis,spidoptera sp, Plusia chalsites (ulat) dan kutu trips. Pengendalian hama dilakukan dengan menggunakan varietas unggul yang tahan hama penyakit. Penggunaan pestisida dilakukan apabila serangan hama tidak dapat dikendalikan dengan cara biologi. 2. Penyakit Penyakit kacang hijau yang sering ditemui antara lain Scierotium rolfsii, Cercospora Canescens (bercak daun). Pengendalian dilakukan dengan menanam varietas yang tahan penyakit atau dengan menggunakan fungisida. 3. Panen dan Pasca panen a. Panen Kacang hijau dipanen sesuai dengan umur varietas, Tanda-tandaq lain bahwa kacang hijau telah siap untuk di panen adalah berubahnya warna polong dari hijau menjadi hitam atau coklat dan kering. Keterlambatan panen dapat mengakibatkan polong pecah saat dilapangan. Panen dilakukan dengan cara dipetik. Panen dapat dilakukan satu, dua atau tiga kali tergantung varietas. Jarak antara panen kesatu dan ke dua 3-5 hari.
  • 8. b. Pasca Panen Pengeringan polong dilakukan selama 2-3 hari dibawah sinar matahari. Pembijian dilakukan secara manual yaitu dipukul-pukul dengan tongkat kayu. Pembijian dilakukan di dalam kantong atau karung untuk menghindari kehilangan hasil. Pembersihan niji dari kulit polong dilakukan dengan tampi. Sebelum disimpan biji kacang hijau di jemur kembali sampai mencapai kering simpan yaitu kadar air 8 - 10 % (Jurnal UNJ,2010) Penanaman kacang hijau dilakukan pada lahan dengan sistem pengolahan tanah diantaranya, 1. Pengolahan Lahan Sempurna Pengolahan lahan secara sempurna yaitu pengolahan lahan yang meliputi seluruh kegiatan pengolahan lahan. Dimulai dari awal pembukaan lahan hingga lahan siap untuk ditanami, meliputi pembajakan, pemupukan dan rotary. 2. Olah Lahan Minimum Pegolahan lahan dengan olah tanah minimum hanya meliputi pembajakan( tanah diolah, dibalik, kemudian tanah diratakan). Pada pengolahan tanah ini biasanya banyak dilakukan untuk lahan persawahan. 3. Tanpa Olah Tanah(TOT) Pengolahan lahan pada system ini hanya meliputi penye,protan guna membunuh atau menghilangkan gulma pada lahan, kemudian ditungg hingga gulma mati dan lahan siap untuk ditanami. Pada pengolahan lahan ini biasanya digunakan sisti tajuk dalam proses penanamannya. Pengolahan lahan juga tentunya harus memperhatikan topografi dan kontur keadaan lahan. Semakin curam keadaan maka akan semakin besar tingkat erosi yang terjadi. Jika tingkat erosi semakin besar maka humus dan zat hara dalam tanah akan semakain banyak hilang (Anonim, 2013).
  • 9. III PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa, 1. Kondisi lahan yang yang baik untuk pertumbuhan tanaman biasanya sudah terpenuhi secara alami dan jika kondisi lahan belum baik maka dilakukan modifikasi yakni dengan atau tanpa pengolahan tanah 2. Tanaman kacang hijau dapat tumbuh pada konsidi tanah yang baik maupun marginal 3. Namun kondisi tanah baik, dengan kandungan bahan organiknya tinggi serta sesuai dengan kondisi optimum pertumbuhan kacang hijau menghasilkan produksi yang lebih tinggi 4. Pengolahan tanah sangat baik bagi pertumbuhan kacang hijau, namun dikondisikan dengan keadaan tanah 5. Penanaman kacang hijau pada lahan marginal umumnya menghasilkan produksi yang stabil jika dilakukan perawatan yang baik 3.2 Saran Ada baiknya penuntun praktikum membahas sedikit secara umum kaitan antara pengolahan tanah dengan pertumbuhan dan produksi kacang hijau, agar mahasiswa lebih mengerti cara membuat pembahasan berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2016. http://pascauniska-kediri.ac.id/filesPengabdian/KACANG% 20HIJAU.pdf, diakses pada 19 Juli 2016. Anonim. 2013. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32216/5/Chap ter%20I.pdf, diakses pada 19 Juli 2016. Tips Tani. 2014. http://www.bp4kkabsukabumi.com/index.php/infotek/pertanian- tanaman-pangan/118-budidaya-kacang-hijau, diaksese pada 19 Juli 2016. Jurnal UNJ. 2010. http://eprints.unj.ac.id/9147/3/bab%202%20-09512131004.pdf, diakses pada 19 Juli 2016. Wikipedia. 2016. https://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau, diakses pada 19 Juli 2016.
  • 11. PAPER AGROTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN II PENGARUH KETEBALAN MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DPP/DPJ : 1. Ir. YUSTINA SRI SULASTRI, M.P 2. Dr. DAHLIA SIMANJUNTAK, M.Si ASISTEN : 1. IMMANUEL SITORUS 2. FRANDI SARAGIH OLEH : FEBRINA SINAGA 130420017 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
  • 12. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dibutuhkan sebagai salah satu produk pertanian tanaman pangan selama setahun masih perlu ditingkatkan sejalan dengan kenaikan pendapatan dan jumlah penduduk. Terjadinya peningkatan permintaan dicerminkan dari adanya kecenderungan meningkatnya kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi langsung dan untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku industri hilir, antara lain untuk industri kacang kering, industri produk olahan lain yang siap dikonsumsi baik dalam bentuk asal olahan kacang maupun dalam campuran makanan. Faktor yang dapat berperan dalam keberhasilan budidaya kacang tanah adalah tahap budidaya yang meliputi cara tanam, pemupukan, waktu tanam, cara pengendalian hama dan penyakit, pengairan, dan pengendalian gulma Tumbuhan yang bukan dibudidayakan seperti gulma dapat menyaingi tanaman budidaya dalam hal mendapatkan sinar matahari, ruang gerak dan unsur hara, yang pada tahap selanjutnya akan mengurangi produksi tanaman yang dibudidayakan terutama kacang Tanah. Untuk meningkatkan hasil kacang tanah perlu adanya teknologi yang dapat menekan pertumbuhan gulma dengan berbagai cara dan penerapannya, Salah satu cara untuk mengurangi dan menekan pertumbuhan gulma adalah dengan melakukan penyiangan dan menggunakan mulsa pada tanaman kacang tanah. Berdasarkan permasalahan diatas, terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi peningkatan pertumbuhan dan hasil kacang tanah, yaitu penyiangan dan keberadaan mulsa di areal budidaya tanaman Kacang tanah. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk menambah nilai kuis pada matakuliah praktikum Agroteknologi Tanaman Pangan II.
  • 13. II TINJAUAN PUSTAKA Sistematika tanaman kacang tanah menurut Marzuki (2007) adalah sebagai berikut : Kingdom : Plant Kingdom Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Klass : Dicotyledoneae Ordo : Rosales Famili : Papilionaceae Sub family : Leguminosae Genus : Arachis Spesies : Arachis hypogaea L. Syarat Tumbuh Kacang Tanah Untuk tumbuh dan berkembang, tanaman kacang tanah memerlukan persyaratan tumbuh yang meliputi faktor kondisi tanah dan faktor iklim. Kedua faktor tersebut akan sangat mempengaruhi penetuan saat tanam yang tepat. a) Keadaan tanah Kacang tanah tidak terlalu dipengaruhi jenis tanah. Pada lahan berat (heavyclay / fine textured soil), kacang tanah masih dapat menghasilkan, jika pengolahan tanahnya dilakukan dengan baik. Ttanaman kacang tanah dapat tumbuh optimal pada tanah yang cukup unsur hara. Tanah ringan yang umumnya gembur memungkinkan akar tumbuh dengan baik, dan lebih banyak polong yang terbentuk. Kacang tanah masih mampu tumbuh dengan cukup baik pada tanah asam (pH 5,0), Keasaman (pH) tanah yang ideal bagi kacang tanah berkisar antara 6,0 – 7,0. Pada pH tanah antara 7,5 – 8,0 , daun akan menguning dan terjadi bercak hitam pada polong. Dengan demikian, kualitas dan kuantitas polong akan menurun (Fachruddin, 2000).
  • 14. b) Keadaan Iklim Kacang tanah umumnya tumbuh di iklim kering, pada daerah (zone) tipe iklim E (terjadi 3 bulan basah berturut-turut), tipe iklim D 3, (terjadi 3-4 bulan basah berturut-turut dan 4-6 bulan kering berturut-turut), dan tipe iklim C 3 (terjadi 5-6 bulan basah berturut-turut dan 4-6 bulan kering berturut-turut). Pada suhu kurang dari 18 ºC, laju perkecambahan rendah. Pertumbuhan kacang tanah meningkat sejalan dengan peningkatan suhu dari 20 ºC menjadi 30 ºC. Jumlah dan distribusi curah hujan sangat berpengaruh terhadap produksi kacang tanah. Hujan yang cukup pada saat tanam sangat dibutuhkan agar tanaman dapat berkecambah dengan baik. Distribusi curah hujan yang merata selama periode tumbuh akan menjamin keberhasilan pertumbuhan vegetatif (Fachruddin, 2000). Salah satu teknik konservasi tanah yang mudah diterapkan adalah penggunaan sisa tanaman sebagai mulsa, karena mulsa dapat diperoleh dari sisa- sisa hasil tanaman pertanian seperti sisa pemanenan tanaman padi atau jagung. Mulsa secara langsung melindungi permukaan tanah dari pukulan butir hujan, sehingga mengurangi energi pukulan hujan, volume, kecepatan aliran permukaan, meningkatkan aktivitas fauna tanah, dan meningkatkan pembentukan agregat tanah. Keunggulan lain dari mulsa antara lain dapat mempertahankan atau memperbaiki sifat fisik tanah, memperkecil proses dispersi, meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan memperbaiki struktur tanah dan pada tahap selanjutnya dapat mempercepat laju infiltrasi. Mulsa adalah setiap bahan yang dipakai untuk menutupi permukaan tanah yang dapat berfungsi untuk menghindari kehilangan air melalui penguapan dan dapat menekan pertumbuhan gulma. Bahkan seperti jerami, serbuk gergaji, pupuk kandang, dedaunan dan bahan tanaman lain yang dapat dianggap sebagai mulsa. Penggunaan mulsa dari bahan tanaman dapat berguna sebagai pupuk bila telah terurai dengan tanah, setelah mengalami proses dekomposisi, hal ini tergantung dari bahan tanaman yang digunakan.
  • 15. Mulsa adalah material penutup tanah pada tanaman budidaya untuk menjaga kelembaban tanah, mengurangi fluktuasi suhu tanah, menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik (Anonim, 2011). Salah satu cara untuk mencegah tumbuhnya gulma yang berada dalam tanah adalah dengan menghalangi cahaya matahari sampai ke permukaan tanah. Dengan pemberian selapis bahan mulsa dalam jumlah tepat yang ditutupkan di atas tanah atau di atas gulma yang sudah tumbuh akan sangat berhasil dalam menghambat pertumbuhan gulma. Jerami padi, alang-alang atau sisa tanaman yang lain dapat digunakan sebagai mulsa (Radjit, 1992). Berdasarkan asal bahan mulsa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu mulsa organik dan mulsa anorganik a) Mulsa organik Mulsa organik berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa tanaman seperti jerami dan alang-alang. Mulsa ini mudah dan murah didapatkan. Keuntungan lainnya adalah mulsa ini dapat terurai sehingga menambah kandungan bahan organik dalam tanah. Untuk mengganti mulsa yang telah terurai perlu ditambahkan cacahan jerami / alang-alang / cacahan batang dan daun jagung atau rumput-rumputan lainnya. Bahan kompos, seperti sekam, jerami padi, batang jagung, dan serbuk gergaji, memiliki C/N rasio antara 50-100. Daun segar memiliki C/N rasio sekitar 10 – 20. Cara pembuatan kompos melalui proses penguraian oleh mikroorganisme dapat menurunkan C/N rasio suatu bahan kompos (Novizan, 2002). Penelitian tentang penggunaan jerami padi yang digunakan sebagai mulsa pada tanaman kacang tanah oleh Anonymous (2004) menunjukkan hasil bahwa pemberian mulsa (bokashi) jerami padi berpengaruh nyata terhadap berat akar, index luas daun, jumlah khlorofil, berat biomasa, serapan P, bobot polong isi, bobot biji kering dan bobot 1000 biji tanaman kacang tanah. Penelitian tentang ketebalan penggunaan mulsa jerami padi pada tanaman kacang tanah oleh
  • 16. Riswandi (1995) menyatakan bahwa mulsa jerami padi dengan ketebalan 20 - 25 cm paling menekan pertumbuhan gulma Echinochloa colona, Cyperus iria, Cyperus difformis dan Eclipta prostrata, dan masih dapat menekan pertumbuhan gulma Commelina nudiflora, sehingga dapat diketahui bahwa penggunaan jerami padi sebagai mulsa pada tanaman kacang tanah dapat menekan pertumbuhan gulma. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil tertinggi kacang tanah diperoleh dari perlakuan mulsa jerami padi dengan ketebalan 20 - 25 cm. Hasil penelitian Damanik dkk (2000) menunjukkan bahwa pemberian mulsa sampai 2,76 ton/ha tidak berpengaruh nyata terhadap parameter sifat fisik tanah terutama bobot isi dan ruang pori total. Namun laju infiltrasi minimum tanah meningkat dengan pemberian mulsa minimal 2,76 ton/ha. Pemberian mulsa sampai 2,76 ton/ha belum berpengaruh pada peningkatkan produksi. Namun, ada kecenderungan peningkatan pertumbuhan dan produksi dengan meningkatnya penggunaan mulsa. b) Mulsa anorganik Mulsa anorganik terbuat dari bahan-bahan sintetis yang sukar terurai. Misalnya mulsa plastik hitam perak atau karung. Jika mulsa organik diberikan setelah tanaman / bibit ditanam, maka mulsa anorganik dipasang sebelum bibit ditanam. Kemudian mulsa dilubangi sesuai dengan jarak tanam. Hanya saja mulsa sintetis ini sekarang harganya mahal, terutama mulsa plastik hitam perak. Fungsi mulsa plastik dapat memantulkan sinar matahari, secara tidak langsung untuk menghalau hama tungau, thrips dan aphid, selain itu mulsa plastik digunakan dengan tujuan menaikkan suhu dan menurunkan kelembaban di sekitar tanaman, sehingga dapat menghambat munculnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri (Anonim, 2011). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2000) menunjukkan bahwa faktor pemulsaan, terutama penggunaan mulsa plastik hitam perak dapat meningkatkan jumlah ginofora dan bobot polong kacang tanah. Pemulsaan juga sangat efektif menghambat penyebaran Peanut Stripe Virus (PSTV).
  • 17. III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa, 1. Kacang tanah tidak terlalu dipengaruhi jenis tanah. Pada lahan berat (heavyclay / fine textured soil), kacang tanah masih dapat menghasilkan, jika pengolahan tanahnya dilakukan dengan baik 2. Mulsa adalah setiap bahan yang dipakai untuk menutupi permukaan tanah yang dapat berfungsi untuk menghindari kehilangan air melalui penguapan dan dapat menekan pertumbuhan gulma. 3. Pemberian mulsa (bokashi) jerami padi berpengaruh nyata terhadap berat akar, index luas daun, jumlah khlorofil, berat biomasa, serapan P, bobot polong isi, bobot biji kering dan bobot 1000 biji tanaman kacang tanah 4. Pemberian mulsa sampai 2,76 ton/ha belum berpengaruh pada peningkatkan produksi 3.2 Saran Adabaiknya dalam melaksanakan praktikum ini, praktikan lebih memperhatikan bagaimana cara menaruh mulsa yang baik agar tidak menekan pertumbuhan kacang tanah.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIIP/article/view/2453, diakses pada 19 Juli 2016. Anonim. 2011. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=294089&val= 4122&title=Respons%20Pertumbuhan%20dan%20Produksi%20Tanaman %20Sorgum%20(Sorghum%20bicolor%20(L.)%20Moenchterhadap%20P emberian%20Mulsa%20dan%20Berbagai%20Metode%20Olah%20Tanah, diakses pada 19 Juli 2016. Damanik, dkk. 2000. http://pustakapertanianub.staff.ub.ac.id/files/2012/06/ Jurnal.pdf, diakses pada 19 Juli 2016. Fachruddin. 2000. http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/jurnal_pdf/193/ sumarni_mulsajerami.pdf, diakses pada 19 Juli 2016. Marzuki . 2007. http://eprints.uny.ac.id/8190/2/bab%201%20-%20053081 41009.pdf, diakses pada 19 Juli 2016. Novizan. 2002. http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-323- 1201672397-pengaruh_dosis_pupuk_kascing_dan_bio-urin_sapi%20_ terhadap_pertumbuhan_dan_hasil_tanaman_kacang_tan.pdf, diakses pada 19 Juli 2016. Radjit. 1992. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1992/A08ira. pdf;jsessionid=AA40AD0C8EA044E99070ADFE139BBA97?sequence= 4, diakses pada 19 Juli 2016. Suryami. 2000. http://biogen.litbang.pertanian.go.id/terbitan/pdf/agrobio_4_2_62 -68.pdf, diakses pada 19 Juli 2016.