SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
1
MAKALAH TUMOR DAN KEGANASAN PADA KULIT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tumor kulitmerupakansalahdari beberapajenistumorpadamanusiayanadapat diikuti
secara dini karena dapat dilihat dan diraba sejak permulaan. Pengawasan dan
penemuan tumorkulitdapatdilakukanlebihteliti dandini,apabila masyarakat juga ikut
ditingkatkanpengetahuannya.Pengetahuanini meliputi penerangan khusus soal tumor
melalui media masa (radio, tv, surat kabar dan lain-lain) dan peningkatan kecerdasan
masyarakat pada umumnya.
Tumor ganas kulit merupakan hal yang lazim terjadi di beberapa negara dari tahun ke
tahun jumlahnya terus meningkat. Tumor ganas biasanya memperlihatkan suatu pola
sturuktur yang tidak teratur. Sel-selnya sering menunjukkan truktur yang tidak
normal.lesi-lesi pada tumor ganas biasanya tumbuh dengan cepat.
Dengan meningkatnya kecerdasan masyarakat, maka daya tangkap akan penerangan-
penerangan melalui media masa menjadi lebih mantap, dan diharapkan masyarakat
akan datangsecara sadar untukberkonsultasi dengandokterataupusat-usat kesehatan
yang terdekat.
Klasifikasi tumor kulit dibagi menjadi tumor jinak, tumor prakanker dan tumor ganas.
Jenis tumor ganas kulit yang banyak ditemukan diseluruh dunia ialah karsinomasel
basal(basalioma), karsinomasel squamosa, yang tergolong non melanoma dan
melanoma maligna. Karsinomasel basal adalah paling umum. Di Amerika, sekitar
800.000 orang menghidapi kanker ini setiap tahun. 75% kanker kulit adalah kansersel
basal. Karsinoma sel skuamos pula didapati apa 200.000 orang Amerika setiap tahun.
Melanoma adalah yang paling jarangdijumpai tetapi menyebabkan paling banyak
kematian. Menurut WHO, sebanyak 160.000orang menghidapi melanoma setiap tahun
dan sebanyak 48.000 kematian dilaporkan setiap tahun.
Khusus keganasan kulit memang sedikit disinggung di seminar Kanker nasional
pertamamaupunyangkedua.Akantetapi semuapihakmengakui bahwakeganasankulit
merupakan 3 besar di antara keganasan payudara dan leher rahim (serviks). Pada
beberapa daerah sepertidi Medan malah menduduki tempat teratas.
1.2 Rumusan Masalah
2
1. Apa yang dimaksud dengan tumor kulit jinak dan ganas?
2. Apa etiologi dari tumor kulit jinak dan ganas?
3. Bagaimana patofisiologi dari tumor kulit jinak dan ganas?
4. Apa saja manifestasi klinis dari tumor kulit jinak dan ganas?
5. Apa saja komplikasi dari tumor kulit jinak dan ganas?
6. Bagaimana pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunujang dari tumor kulit jinak
dan ganas?
7. Bagaimana penatalaksanaan dari tumor kulit jinak dan ganas?
8. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan tumor kulit jinak dan ganas?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1Tujuan Umum
Mahasiswamampumemahami tentangkonseptumorkulitjinakdanganassertaasuhan
keperawatannya.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswamengetahui dan memahami definisi dan etiologitumor kulit jinak dan
ganas.
2. Mahasiswammengetahui danmemahami patofisiologi dan manifestasi klinis dari
tumor kulit jinak dan ganas.
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami komplikasi dan penatalaksanaan tumor
kulit jinak dan ganas.
4. Mahasiswa mengetahui dan memahami pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang pada tumor kulit jinak dan ganas.
5. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami asuhankeperawatan pada klien
dengan tumor kulit jinak dan ganas.
1.4 Manfaat Penulisan
3
BAB 2
KONSEP TEORI
2.1 Pengertian
Tumor kulit adalah suatu benjolan yang dapat berbentuk dari berbagai jenis sel – sel
dalam kulit ( sel-sel epidermis , melanosit ). Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor
jinakatau tumorganas, dapatterletakdalamepidermisataumenembuskedalamdermis
dan jaringan subkutan (Arif Muttaqin, 2010)
Tumor Kulit adalah tumor yang terbentuk dari berbagai jenis sel seperti sel-sel
epidermis, dan melanosit. Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau ganas,
dapat terletak dalam epidermis atau menembus ke dalam dermis dan jaringan
subkutan.(Price Sylvia, 2006).
2.2 Anatomi & Fisiologi
2.2.1 Anatomi
Kulitadalahlapisanataujaringanyangmenutupi seluruhtubuhdan melindungi
tubuhdari bahayayang datangdari luar.Kulit(integumen) mencakupkulitpembungkus
permukaantubuhberikutturunannyatermasukkuku,rambutdankelenjar. Kulit adalah
lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi
permukaan tubuh. Kulit berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga
lubang masuk. Pada permukaan kulit bermuara kelenjar keringatdan kelenjar mukosa.
Kulit disebut juga integumen atau kutis yang tumbuh dari dua macam jaringan
yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat
(penunjang) yangmenumbuhkanlapisandermis(kulitdalam).Lapisan kulit terdiri atas :
a. Epidermis (kulit ari)
Lapisan paling luar terdiri atas lapisan epitel gepeng. Unsur utamanya adalah sel-sel
tanduk(keratinosit) dansel melanosit.Epidermisdibinaolehsel-selepidermis terutama
serat-seratkolagenddansedikitseratelastis.Kulitari terdiri atas beberapa lapis sel dan
tiap sel-sel berbeda dalam beberapa tingkat pembelahan sel secara mitosis, lapisan
tersebut terdiri atas :
1) Stratum korneum (stratum corneum)
Lapisanini terdiri atasbanyaksel tanduk (keratinasi), gepeng, kering, dan tidak berinti.
Zat tanduk merupakan keratinin lunak yang susunan kimianya berada dalam sel-sel
keratin keras.
4
2) Stratum lusidum (stratum lucidum)
Lapisan ini terdiri dari beberapa sel yang sangat gepeng dan bening.
3) Stratum granulosum (stratum granulosum
Lapisanini terdiri atas2-3 lapissel poligonalyangagakgepengdenganinti di tengahdan
sitoplasma berisi butiran (granula) keratohialin atau gabungan keratin dengan hialin.
4) Stratum spinosum (stratum spinosum)
Lapisanini terdiri atasbanyaklapisansel berbentukkubusdan poligonal,inti terdapatdi
tengah dan sitoplasma berisi berkas-berkas serat yang terpaut pada desmosom
(jembatan sel).
5) Stratum malpigi (stratum malpighi)
Unsur-unsur lapis taju yang mempunyai susunan kimia yang khas.
b. Kulit jangat (Dermis)
Batas dermis sangat sukar ditentukan karena menyatu dengan lapisan subkutis
(hipodermis),ketebalannya antara 0,5-3 mm, beberapa kali lebih tebal dari epidermis,
dan dibentuk dari komponen jaringan pengikat. Kulit jangan terdiri atas serat-serat
kolagen,serabut- serabutelastis,danserabut-serabutretikulin.Lapisanepidermisterdiri
atas :
1) Lapisan papil
Mengandunglekak-lekukpapila sehingga stratum malpighii juga ikut berlekuk. Lapisan
ini mengandunglapisanpengikatlonggaryangmembentuklapisanbungakarangdisebut
lapisan stratum spongeosum.
2) Lapisan retikulosa
Lapisan ini mengandung jaringan pengikat rapat dan serat kolagen.
c. Hipodermis
Lapisan bawah kulit (fasia superfisialis) yang terdiri atas jaringan pengikat longgar,
komponennya serat longgar, elastis, dan sel lemak. Selain lapisan tersebut, kulit juga
terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan kuku, semua itu disebut adneksa kulit.
Kelenjar kulit terletak dilapisan dermis yang terjadi atas kelenjar keringat (glandula
sudorifera) dankelenjarpalit(glandulasebasea).Rambutterdiriatasbagianyangberada
di bawah kulit (akar rambut) dan yang di atas kulit (batang rambut).
http://4.bp.blogspot.com/-klE1SarT6qw/T8rGJy7E7zI/AAAAAAAAAH8/loFbOLf-
VXI/s640/anat+kulit.jpg
2.2.2 Fisiologi
5
Kulit mengandung berbagai ujung sensorik, termasuk ujung saraf yang tidak bermielin
(selaput).
Fungsi kulit pada manusia antara lain :
a. Fungsi proteksi : menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik.
b. Fungsi absorbsi : kulityangsehattidakmudahmenyerapairdanlarut,tetapi cairan
yang mudah menguap akan lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak.
c. Fungsi ekskresi : kelenjar kulit mengeluarkan zat yang tidak berguna (zat sisa
metabolisme) berupa Na, Cl, ureum, asam urat, dan amonia.
d. Fungsi persepsi : kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan
subkutisuntukmerangsang panas yang diterima oleh dermis dan subkutis, rangsangan
dingin oleh terjadi di dermis.
e. Fungsi pengaturan suhu tubuh : kulit berperan mengeluarkan keringat dan
kontraksi otot dengan pembuluh darah kulit.
f. Fungsi pembentukan pigmen : terletak pada lapisan basal dan sel ini berasal dari
rigi saraf. Melanosit membentuk warna kulit.
g. Fungsi keratinasi : keratonosit melalui proses sintesis dan generasi menjadi sel
tandukyang berumur± 14-21 hari.Selainitujugamemberi perlindungan kulit terhadap
infeksi secara mekanisme fisiologis.
h. Fungsi pembentukan Vit.D : pembentukan Vit.D berlangsung dengan mengubah
dihidroksida kolesterol dengan pertolongan sinar matahari.
2.3 Klasifikasi Tumor Kulit
1. Tumor Jinak (Benigna)
a. Kista.Kistapadakulitmerupakanronggaberdindingepitel yang berisikan bahan cair
atau padat.
1) Kistaepidermis(epidermoid) seringterjadi dandapat dideskripsikan sebagai tumor
yang menonjol, kenyal serta tumbuh lambat dan paling sering ditemukan di daerah
wajah, leher, dada bagian atas serta punggung .
http://medicastore.com/images/Kista_Epidermis_%28Epidermal_Cysts%29.jpg
2) Kista pilaris (kista trichlemmal), yang mula-mula dinamakan kista sebasea, paling
sering ditemukan pada kulit kepala. Kista ini ditampanya berasal dari folikel rambut
bagian tengah dan dari sel-sel selubang luar rambut.
http://obatpenurunkolesteroltinggi.com/wp-content/uploads/2015/02/KP-300x197.jpg
6
b. Keratosis seborea. Tumor ini merupakan lesi benigna yang menyerupai veruka
dengan berbagai ukuran dan warna, yang bervariasi dari warna coklat cerah hingga
hitam. Kista seboreika biasanya terdapat pada muka, bahu, dada serta punggung, dan
merupakan tumor kulit yang paling sering terlihat pada orang-orang usia baya dan
lansia.Kistatersebutmungkinsecarakosmetiktidakdapatdi toleransi oleh pasien, dan
keratosis yang berwarna hitam dapat di diagnosa secara keliru sebagai melanoma
maligna. Terapinya adalah pengangkatan jaringan tumor dengan cara eksisi,
elektrokauter dan kuretase, atau dengan menggunakan karbon dioksida atau nitrogen
cair.
https://obatkeratosisseboroik.files.wordpress.com/2015/01/keratosis-seboroik.jpg
c. Keratosisaktinikamerupakanlesikulitpramalignanyangtumbuhpadadaerah tubuh
yang terkenasinarmatahari terus-menerus.Keratosisini tampak sebagai bercak-bercak
yang kasar, bersisik dengan eritema dibaliknya. Lesi ini secara berangsur-angsur dapat
berubah bentuk menjadi karsinoma sel skuamosa kulit.
http://1.bp.blogspot.com/-AqlVMgp-
TeQ/U1o3LWxi7II/AAAAAAAAQs0/qtZSl3vcbec/s1600/Unknown-12.jpeg
d. Veruka (kutil, wart). Veruka merupakan tumor kulit yang sering ditemukan dan
disebabkanolehinfeksi virushumanpapillomayangtergolong kedalam kelompok virus
DNA.Semuakelompokusiadapatterkena,kendati keadaanini paling sering ditemukan
diantara usia 12 dan 16 thn. Ada banyak tipe veruka. Biasanya veruka merupakan
kelainan yang asimtomatik, kecuali kalau terjadi pada daerah yang menahan beban
tubuh seperti telapak kaki. Veruka dapat diterapi dengan sinar laser yang diarahakan
secara local, nitrogen air, plester asam salisilat, elektrokauter atau dengan larutan
canthridin.
http://static.newworldencyclopedia.org/3/36/Dornwarzen.jpg
e. Veruka venereal. Veruka yang terjadi didaerah genital dan perianal ini dikenal
sebagai condyloma acumminata dan ternyata ditularkan lewati hubungan seks. Jenis
veruka ini dapat diterapi dengan larutan podofilin dalam tingtura benzoin yang
diolesakan pada veruka dan kemudian dibasuh. Bentuk terapi lainnya mencakup
nitrogen cair, bedah beku, bedah electron dan kuretase.
7
http://segerwarase123.blogdetik.com/files/2014/06/763b86a1852d26f035143fcc14ca6
34d_kuda.png
f. Angioma (tanda lahir). Tanda lahir merupakan tumor vasikuler benigna yang
melibatkankulitdanjaringansubkutan.Tumorini dapatditemukansebagai bercak yang
datar dan berwarna merah, ungu (angioma portwine) atau lesi noduler yang menonjol
dan berwarna merah terang (angioma strobery). Angioma yang disebutkan terakhir ini
memilikikecenderunganuntukmengalamiinvolusi yang spontan . sebaliknya ,angioma
portwine biasanya akan bertahan tanpa batas waktu. Sebagian pasien menggunakan
kosmetikpenutup( covermark atau dermablend ) untuk menyamarkan cacat tersebut .
Sinar laser argon kini digunakan untuk menghilangkan berbagai angioma dengan
keberhasilan tertentu.
g. Nevus pigmentosus (mola). Mola merupakan tumor kulit yang sering ditemukan
denganberbagai ukuran dan warna yang berkisar dari coklat kekuningan hingga hitam.
Tumor ini dapat berupa lesi berbentuk macula yang datar atau nodul atau papula yang
menonjol dan kadang-kadang berisi rambut, sebagian besar nevus pigmentosus
merupakan lesi yang tidak berbahaya kendati demikian, pada kasus-kasus yang jarang
dijumpai dapat terjadi perubahan maligna dan pada lokasi nevus tumbuh melanoma.
Sebagianpakarmerasa bahwa semua mola congenital harus di angkat karena insidensi
perubahanmalignanyayangtinggi.Nevusyangmemperlihatkan perubahan warna atau
ukuran , atau yang menjadi nevus yang symptomatic (gatal) atau yang tepinya ireguler
harus diangkat untuk menentukan apakah sudah terjadi perubahan malignant.
h. Keloid. Keloid merupakan pertumbuhan benigna jaringan fibrosa yang berlebihan
pada lokasi sikatrik atau trauma. Keloid lebih sering dijumpai diantara orang-orang
berkulit gelap. Keadaan ini bersifat asimtomatik kendati dapat menyebabkan masalah
kosmetika dan cacat fisik. Terapinya yang selalu tidak berhasil dengan memuaskan
terdiri atas eksisi keloid, penyuntikan kortikosteroid intralesi dan radiasi.
i. Dermatofibroma. Dermatofibroma merupakan tumor benigna jaringan ikat yang
sering dijumpai dan terutama terjadi pada ekstremitas. Tumor ini berupa papula atau
nodul berbentuk kubah yang dapat berubah warna seperti warna kulit atau berwarna
coklat kemerahan. Biopsy eksisional dermatofibroma merupakan metode terapi yang
dianjurkan.
8
http://doctorv.ca/wp-content/uploads/2013/02/20dermatofibroma.jpg
j. Neurofibromatosis ( penyakit von Recklinghausen ).
Neuro fibromatosis merupakan kelainan herediter yang bermanifestasi dalam bentuk
bercak-bercak berpigmen ( macula café-au-lait ), bercak coklat di daerah aksila dan
neurofibromatosiskutaneusyangukurannyabervariasi.Perubahan pertumbuhan dapat
pula terjadi pada system saraf, otot tulang. Degenerasi malignan neurofibroma dapat
dijumpai pada sebagian pasien.
2. Tumor Ganas
a. Karsinoma sel basal (Basalioma)
Karsinomasel basal adalahkankerkulityangpalingseringditemukanberasal dari sel-sel
epidermis sepanjang lapisan basal.
http://1.bp.blogspot.com/-vEZFYIWKI-
0/TuAurTjUtzI/AAAAAAAAAKA/n6dWKkzUH4Q/s1600/kanker-kulit.jpeg
1) Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui, tetapi ada faktor yang menjadi predisposisi terjadi
basalioma.
a) Spectrum sinar matahari yang bersifat karsinogenik adalah sinar yang memiliki
panjang gelombang yang berkisar antara 280 sampai 320 nm. Spectrum ini terutama
bertanggung jawab dalam membakar dan membuat kulit menjadi coklat.
b) Orang yang tidak memproduksi (pigmen) melanin dengan jumlah yang cukup
didalam kulit untuk melindungi jaringan dibawahnya sangat terlentang terhadap
kerusakan pada sinar matahari. Orang yang paling beresiko itu adalah yang berkulit
cerah, bermata biru, berambut merah yang nenek moyangnya berdarah celtic, atau
dengan warna kulit yang merah muda atau cerah disamping orang yang sudah lama
terkena matahari tanpa terjadi perubahan warna kulit menjadi coklat kekuningan.
c) Para pekerjayangmengalami kontakdenganzatzatkimia tertentu (senyawa arsen,
nitrat, batu bara, teraspal serta parafin).
d) Xerodermapigmentosum:penyakitini merupakanpenyakitresesif autosomal yang
menjadi predisposisi penuaan pada kulit, dimulai dengan perubahan pigmen
e) Orang yang menderita sikatriks akibat luka bakar yang berat dapat mengalami
kanker kulit setelah 20 sehingga 40 tahun kemudian.
9
2) Patofisiologi
Karsinomasel basal biasanya dimulai sebagai nodul kecil seperti lilin dengan tepi yang
tergulung, translusen dan mengkilap, pembuluh darah yang mengalami telangiektasia
dapat dijumpai. Dengan tumbuhnya karsinoma akan terjadi ulserasi pada bagian
tengahnyadan terdapat pembentukan krusta. Karsinoma sel basal ditandai oleh invasi
dan erosi jaringan yang saling menyatu. Karsinoma ini jarang bermetastase, tetapi
rekurensi sering terjadi. Lesi yang diabaikan dapat menyebabkan kehilangan hidung,
telinga, atau bibir.
3) Manifestasi Klinis
a) Tumor berawal sebagai benjolan licin yang sangat kecil (nodul) dan tumbuh sangat
lambat.
b) Pada bagian tengah nodul bisa terbentuk tukak atau keropeng.
c) Kadang kanker tumbuh mendatar dan tampak seperti jaringan
d) Batas pinggir kanker kadang tampak memutih.
e) Kanker bisa mengalami perdarahan dan membentuk keropeng lalu sembuh,
sehingga penderita menduganya sebagai luka dan bukan kanker.
f) Sebetulnya pergantian antara perdarahan dan penyembuhan ini merupakan ciri
yang khas untuk karsinoma sel basal atau karsinoma sel skuamosa
4) Penatalaksanaan Medis
Kuretdenganalatdiseksi lisrtik,scalpel, radiasi, bedah dengan bahan kimia, dan bedah
beku. Kanker sel basah dengan diameter kurang dari 2 cm biasanya ditangani dengan
scalpel atau alat diseksi listrik dan kuret setelah dilakukan biopsi untuk memastika
diagnostic.Terapi sinarrontgenbolehdiberikanpadapenderitatelah berusia 60 sampai
70 thn dengantumoryang sangatbesar disekitarkelopakmata,dauntelinga,atau bibir
.pembedahandengan bahankimiabaikuntukmengobatikankerbesaryangberinfiltrasi
serta sering kambuh , terutama disekitar telinga lipat nasolabial, dan mata .
b. Karsinoma sel skuamosa (Skuamosa)
Karsinomasel skuamosa( SCC) kulitadalahbentukpalingumumkeduadari kankerkulit
menyumbang20%dari keganasan kulit. Karsinoma sel skuamosa merupakan poliferasi
10
malignan yang timbul dari dalam epidermis. Karsinoma sel skuamosa sering muncul
pada kulit yang rusak karena terkena sel matahari dan individu lanjut usia.
http://3.bp.blogspot.com/-
KTElTa1JcSY/UxE3qaNsUTI/AAAAAAAAAhU/Ogn9Tt4Q6l8/s1600/Squamous-cell-
carcinoma.jpg
1) Etiologi
Penyebab pasti masih belum diketahui dengan jelas, tetapi terdapat beberapa faktor
resiko yang terkait dengan perkembangan karsinoma sel skuanoma, meliputi hal-hal
berikut ini :
a. Usia lebih tua dari 50 tahun
b. Jenis kelamin laki-laki
c. Kulitputihterang;rambutpirangatau coklatterang; mata hijau,biru,atauabu-abu
d. Kulit yang mudah mengalami luka bakar akibat sinar matahari (jenis Fitzpatrick l
dan ll)
e. Geografi (lebih dekat ke khatulistiwa).
f. Paparan sinar UV matahari dengan kumulatif tinggi.
g. Paparan karsinogen kimia (misalnya: arsen, tar )
h. Imunosupresi kronis
i. Kondisi bekas luka kronis
2) Patofisiologi
Squamous cell carcinoma ( SCC ) adalah tumor ganas pada keratinosit epidermis.
Beberapa kasus karsinoma sel skuamosa terjadi de novo (tidak adanya lesi precursor),
namunbeberapakarsinomaskuamosaberasal dari matahari yang di sebabkan oleh lesi
prakanker dikenal sebagai keratosis actinic. Pasien dengan keratosis actinic multiple
memberikan manifestasi peningkatan risiko untuk mengembangkan karsinoma sel
skuamosa.Karsinomasel skuamosayangmampuinfiltrasi pertumbuhanlocal,menyebar
ke kelenjar getah bening regional, dan metastasis jauh, paling sering ke paru-paru.
3) Manifestasi Klinis
a) Karsinoma sel skuamosa berawal sebagai daerah kemerahan yang bersisik dengan
permukaan berkeropeng yang tidak kunjung sembuh.
b) Kemudiantumorakantumbuhmenonjol,kadangpermukaannya menyerupai kutil.
11
c) Kadang terlihat seperti sebuah luka terbuka dan tumbuh ke dalam jaringan di
bawahnya.
4) Penatalaksanaan Medis
a) Eksisi bedah
Tujuannyaadalahuntuk mengangkatkeseluruhantumor.Dengancaraini,jaringanparut
yang terbentuk tidak akan mudah terlihat. Ukuran insisi tergantung pada ukuran dan
lokasi tumor, kendati biasanya meliputi rasio panjang terhadap lebar yaitu 3:1.
Memadainya eksisi dengan pembedahan dipastikan melalui evaluasi mikroskopik
terhadap potongan-potongan specimen.
Apabilatumornyaberukuranbesar,pembedahanrekontruksi denganmenggunakanskin
flup atau graf kulit mungkin diperlukan. Luka insisi ditutup lapis demi lapis untuk
memperbesar efek kosmetika. Perban tekan dipasang pada luka untuk penyangga.
Infeksi jarang di jumpai sesudah tindakan eksisi yang sederhana jika tindakan aseptic
bedah yang benar tetap dipertahankan selama dan sesudah operasi.
b) Terapi radiasi
Terapi radiasi seringdilakukan untuk kanker kelopak mata, ujung hidung dan daerah di
dekatstrukturyang vital.Terapi ini hanya dikerjakan pada pasien berusia lanjut karena
perubahan pada sinar x dapat terlihat sesudah 5-10 thn kemudian dan perubahan
malignan pada sikatrik dapat di timbulkan oleh sinar x setelah 15-30 thn kemudian.
c) Kemoterapi
Formulasi kemoterapi topical dari 5- fluorouracil (5-FU) digunakan untuk pengobatan
atinik keratosis dan dangkal karsinoma sel basal. Karsinoma sel skuamosa infasif tidak
harus ditangani dengan kemoterapi topical.
c. Melanoma Maligna
Melanoma adalah keganasan sel yang menghasilkan pigmen yang terletak terutama di
kulit,tetapi jugaditemukandi mata,telinga,saluran pencernaan, leptomeninges, serta
membrane mukosa oral dan kelamin. Melanoma hanya 4% dari semua kanker kulit,
namun hal itu menyebabkan jumlah terbesar kematian kanker kulit diseluruh dunia.
Deteksi dini melanoma kulit adalah cara terbaik untuk mengurangi kematian.
http://healthur.com/wp-content/uploads/2011/03/malignant-melanoma.jpg
1) Etiologi
12
Umumnya tidak diketahui tetapi sinar ultra violet paling dicurigai sebagai melanoma
maligna.Umumnyaresikotertinggi dihadapi oleh orang yang berkulit putih atau cerah,
bermata biru, berambut merah atau pirang dengan bercak-bercak, kecoklatan pada
kulitnya.
2) Patofisiologi
Melanomabisaberawal sebagai pertumbuhankulitbaruyangkecil danberpigmen pada
kulityangnormal.Paling sering tumbuh pada kulit yang terpapar sinar matahari, tetapi
hampir separuh kasus tumbuh dari tahi lalat yang berpigmen. Melanoma mudah
menyebar ke bagian tubuh yang jauh (metastase), dimana akan terus tumbuh dan
menghancurkanjaringan.Semakinsedikitpertumbuhanmelanomake dalamkulit,maka
semakinbesarpeluanguntukmenyembuhkannya.Jikamelanomatelah tumbuh jauh ke
dalam kulit, akan lebih mungkin menyebar melalui pembuluh getah bening dan
pembuluh darah dan bisa menyebabkan kematian dalam beberapa bulan atau tahun.
Perjalanan penyakit melanoma bervariasi dan tampaknya dipengaruhi oleh kekuatan
pertahanan oleh sistem kekebalan tubuh. Beberapa penderita yang keadaan
kesehatannya baik, bisa bertahan hidup selama bertahun-tahun meskipun
melanomanya telah menyebar.
3) Manifestasi klinis
a) Lesi berwarna seperti lebih terang atau lebih gelap
b) Gatal
c) Perubahan bentuk menjadi tidak teratur atau nevus bertambah luas serta
bertambah tebal, pertumbuhan horizontal dan vertikal, permukaan tidak rata
d) Membentuk tukak
e) Pendarahan menandakan proses sudah sangat lanjut.
Bentuk dini sangat sulit dibedakan dengan tumor lainnya. Karena melanoma maligna
merupakan penyakit yang fatal bila telah metastasis jauh, maka kemampuan untuk
mengenali keganasan dini perlu diperdalam. Lokalisasi dilaporkan terbanyak di
ekstremitas bawah, kemudian didaerah badan, kepala/leher, ektremitas atas, kuku.
Manifestasi secara spesifik adanya lesi berpigmen baru atau adanya tahi lalat yang
berubah, seperti:
a) perubahan dalam warna
b) perubahan dalam ukuran (terutama pertumbuhan yang cepat)
13
c) timbulnya gejala (gatal, rasa terbakar, atau rasa sakit)
d) terjadi peninggian pada lesi yang sebelumnya datar
e) perubahan pada permukaan atau perubahan pada konsistensi lesi berpigmen
f) berkembangnya lesi satelit
Akademi dermatologi AmerikamenekankanpentingnyaABCD saat mengevaluasi setiap
lesi berpigmen, yaitu
a) Asimetri
b) Border irregularity
c) Color variegation
d) Diameter yang lebih dari 6 mm
4) Penatalaksanaan Medis
Pendekatanterapeutikuntuk melanomamalignabergantungpadataraf invasi dalamnya
lesi.Tindakaneksisi merupakan terapi yang terpilih bagi lesi yang kecil dan superficial.
a) Bedah Elektro
Bedah elektro merupakan teknik penghancuran atau penghilangan jaringan dengan
menggunakan energi listrik.
b) Bedah Beku
Bedah beku menghancurkan tumor dengan cara deep freezing. Lokasi yang menjalani
bedah beku ini akan melunak secara alami serta mengalami gelatinisasi dan sembuh
spontan.
c) Pembedahan Mikrografik Moh
Pembedahanmikrografikmerupakanmetode pembedahanuntukmengangkat lesi kulit
yang malignan; metode ini paling akurat dan paling menyelamatkan jaringan normal.
Untuk lesi yang lebih dalam membutuhkan eksisi lokal yang luas dan sesudah itu
diperlukan graft kulit. Diseksi kelenjar limfe regional umumnya dilakukan untuk
menyingkirkan metastasis.
2.4 Pemeriksaan Diagnostik
1. Hasil biopsy
Memastikan diagnosis melanoma. Spesimen biopsy yang diperoleh dengan cara eksisi
akan mengungkapkaninformasihistologikmengenai tipe,taraf invasi danketebalanlesi.
Spesimenbiopsi yangmencakupjaringannormal sebesar 1 cm dari bagian tepinya dan
14
bagianjaringanlemak subkutan yang ada dibawahnya sudah cukup untuk menentukan
stadiummelanoma,yangbisamelanoma in situ atau melanoma noninvasive yang dini.
2. Pemeriksaan sinar-x toraks, hitung sel darah yang lengkap, tes faal hepar dan
pemeriksaan CT scan atau radionukleida biasanya diminta dokter kalau terdapat
kecurigaan ke arah kelainan metastatic.
3. Prognosis
Prognosiskelangsungan hidup jangka panjang (5 tahun) dianggap jelek kalau tebal lesi
melebihi 4mm.metastasispadamelanomacenderungterjadi pada tulang, hepar, paru-
paru, lien, sistem saraf pusat dan kelenjar limfe.
15
BAB 3
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
A. Anamneses
B. Tanda-tanda Vital
C. Aktivitas Istirahat
Tanda : Keterbatasanmobilisasi/kehilangan pada bagian yang terkena (mungkin segera
karena nyeri, pembengkakkan setelah tindakan aksisi dan graft kulit).
D. Sirkulasi
Hipertensi (kadang-kadang terlihat sebagai rspon terhadap nyeri/ansietas), takikardia
(respon stress, hipovolemia), lesi cenderung sikuker dengan bagian luar yang tidak
teratur
E. Neurosensori
Nyeri dada daerah karsinoma.
F. Nyeri/Kenyamanan
Gejala: Nyeri beratsaat tindakaneksisi dan grafh kulit (mungin terlokasi pada area lesi
yang di eksisi local yang luas dan pada grafh kulit)
G. Keamanan
Tanda : Lesi semakin menonjol, pendarahan lesi, perubahan local pada warna nodul
(biasanya relative licin serta berwarna biru hitam yang seragam, dapat
meningkat/berubah secara bertahap), serta nodul yang menebal, bersisik dan
berulselasi.
H. Penyuluhan /Pembelajaran
Gejala: Lingkungan trauma, aktivitas perwatan dini dan tugas pemeliharaan/perwatan
rumah
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan pembedahan
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan insisi pembedahan
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kecacatan karena penyakit
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan penanganan kanker kulit seperti
pembedahan, radioterapi dan kemoterapi topical.
16
3.3 Rencana Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan pembedahan
NOC : Pain Level, Pain control, Comfort level
1) Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
2) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
3) Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
4) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
NIC :
Manajemen nyeri :
1) Kaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi.
2) Observasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan.
3) Gunakanteknikkomunikasiterapeutikuntuk mengetahui pengalaman nyeri klien
sebelumnya.
4) Berikan lingkungan yang tenang
5) Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri.
6) Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
7) Evaluasi tindakan pengurang nyeri/kontrol nyeri.
8) Monitor penerimaan klien tentang manajemen nyeri.
Administrasi analgetik :
1) Cek program pemberian analogetik; jenis, dosis, dan frekuensi.
2) Cek riwayat alergi.
3) Monitor tanda-tanda vital.
4) Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri muncul.
5) Evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala efek samping.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan insisi pembedahan.
NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membrane
1) Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur,
hidrasi, pigmentasi)
2) Tidak ada luka/lesi pada kulit
17
3) Perfusi jaringan baik
4) Menunjukkanpemahamandalamprosesperbaikankulitdan mencegah terjadinya
sedera berulang
5) Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan
alami
NIC : Pressure Management
1) Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
2) Hindari kerutan padaa tempat tidur
3) Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
4) Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
5) Monitor kulit akan adanya kemerahan
6) Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan
7) Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
8) Monitor status nutrisi pasien
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kecacatan karena penyakit
NOC :Citra tubuh
1) Gambaran internal tubuh
2) Keseimbangan antara realita, ideal dan penampilan tubuh
3) Kepuasan penampilan tubuh
4) Pengaturan penampilan fisik tubuh
5) Pengaturan perubahan fungsi tubuh
NIC : Perbaikan Citra Tubuh
1) Kaji dugaan citra tubuh pasien, sesuai dengan perkembangannya.
2) Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan yang terjadi akibat penyakit dan
pembedahan.
3) Bantu pasien memelihara perubahan tubuh
4) Bantu pasien untuk membedakan penampilan fisik dari perasaan yang berharga
5) Bantu pasien untuk menentukan akibat dari persepsi yang sama penampilan
tubuh.
6) Monitor pandangan diri secara berkala
7) Monitor apakah pasien melihat perubahan pada bagian tubuh
18
8) Monitorpernyataantentangpersepsi identitasdiri sehubungan dengan bagian
tubuh dan berat badan
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan penanganan kanker kulit seperti
pembedahan, radioterapi dan kemoterapi topical.
NOC : Kowlwdge : disease process, Kowledge : health Behavior
1) Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi,
prognosis dan program pengobatan
2) Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara
benarv Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan
perawat/tim kesehatan lainnya
NIC : Teaching : disease Process
1) Berikanpenilaiantentangtingkatpengetahuanpasien tentang proses penyakit
yang spesifik
2) Jelaskanpatofisiologidari penyakitdanbagaimanahal ini berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
3) Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara
yang tepat
4) Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
5) Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat
6) Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
7) Hindari harapan yang kosong
8) Sediakanbagi keluargaatauSOinformasi tentangkemajuanpasiendengancara
yang tepat
9) Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
10) Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
11) Dukungpasienuntukmengeksplorasi ataumendapatkansecondopiniondengan
cara yang tepat atau diindikasikan
12) Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat
13) Instruksikanpasienmengenai tandadangejalauntukmelaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan cara yang tepa
19
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

More Related Content

What's hot

What's hot (7)

Makalah kulit
Makalah kulitMakalah kulit
Makalah kulit
 
Luka
LukaLuka
Luka
 
Organogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosianaOrganogenesis manusia febria rosiana
Organogenesis manusia febria rosiana
 
Tata nama neoplasma
Tata nama neoplasmaTata nama neoplasma
Tata nama neoplasma
 
Jaringan ikat
Jaringan ikatJaringan ikat
Jaringan ikat
 
BIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_OrganogenesisBIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_Organogenesis
 
Analisis dalam jaringan ppt
Analisis dalam jaringan pptAnalisis dalam jaringan ppt
Analisis dalam jaringan ppt
 

Similar to TUMORKULIT (20)

KMB AKPER PEMKAB MUNA
KMB AKPER PEMKAB MUNA KMB AKPER PEMKAB MUNA
KMB AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah kulit
Makalah kulitMakalah kulit
Makalah kulit
 
Anatomi fisiologi integumen akper
Anatomi fisiologi integumen akperAnatomi fisiologi integumen akper
Anatomi fisiologi integumen akper
 
Benjolan
BenjolanBenjolan
Benjolan
 
Makalah kulit
Makalah kulitMakalah kulit
Makalah kulit
 
Makalah zull
Makalah zullMakalah zull
Makalah zull
 
Transplantasi kulit
Transplantasi kulitTransplantasi kulit
Transplantasi kulit
 
Skin graft and Flap
Skin graft and FlapSkin graft and Flap
Skin graft and Flap
 
Makalah antiperspirant
Makalah antiperspirantMakalah antiperspirant
Makalah antiperspirant
 
Askep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNA
Askep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNAAskep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNA
Askep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep gigitan ular
Askep gigitan ularAskep gigitan ular
Askep gigitan ular
 
Askep gigitan ular AKPER PEMKAB MUNA
Askep gigitan ular  AKPER PEMKAB MUNA Askep gigitan ular  AKPER PEMKAB MUNA
Askep gigitan ular AKPER PEMKAB MUNA
 
Contoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumenContoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumen
 
Askep ca kulit
Askep ca kulitAskep ca kulit
Askep ca kulit
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Askep gigitan ular
Askep gigitan ularAskep gigitan ular
Askep gigitan ular
 
Askep gigitan ular AKPER PEMKAB MUNA
Askep gigitan ular AKPER PEMKAB MUNA Askep gigitan ular AKPER PEMKAB MUNA
Askep gigitan ular AKPER PEMKAB MUNA
 
Kak fitra
Kak fitraKak fitra
Kak fitra
 
Malakah Sistem integumen
Malakah Sistem integumenMalakah Sistem integumen
Malakah Sistem integumen
 
Nursing in Dermatology (2).pptx
Nursing in Dermatology (2).pptxNursing in Dermatology (2).pptx
Nursing in Dermatology (2).pptx
 

Recently uploaded

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (20)

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 

TUMORKULIT

  • 1. 1 MAKALAH TUMOR DAN KEGANASAN PADA KULIT BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tumor kulitmerupakansalahdari beberapajenistumorpadamanusiayanadapat diikuti secara dini karena dapat dilihat dan diraba sejak permulaan. Pengawasan dan penemuan tumorkulitdapatdilakukanlebihteliti dandini,apabila masyarakat juga ikut ditingkatkanpengetahuannya.Pengetahuanini meliputi penerangan khusus soal tumor melalui media masa (radio, tv, surat kabar dan lain-lain) dan peningkatan kecerdasan masyarakat pada umumnya. Tumor ganas kulit merupakan hal yang lazim terjadi di beberapa negara dari tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat. Tumor ganas biasanya memperlihatkan suatu pola sturuktur yang tidak teratur. Sel-selnya sering menunjukkan truktur yang tidak normal.lesi-lesi pada tumor ganas biasanya tumbuh dengan cepat. Dengan meningkatnya kecerdasan masyarakat, maka daya tangkap akan penerangan- penerangan melalui media masa menjadi lebih mantap, dan diharapkan masyarakat akan datangsecara sadar untukberkonsultasi dengandokterataupusat-usat kesehatan yang terdekat. Klasifikasi tumor kulit dibagi menjadi tumor jinak, tumor prakanker dan tumor ganas. Jenis tumor ganas kulit yang banyak ditemukan diseluruh dunia ialah karsinomasel basal(basalioma), karsinomasel squamosa, yang tergolong non melanoma dan melanoma maligna. Karsinomasel basal adalah paling umum. Di Amerika, sekitar 800.000 orang menghidapi kanker ini setiap tahun. 75% kanker kulit adalah kansersel basal. Karsinoma sel skuamos pula didapati apa 200.000 orang Amerika setiap tahun. Melanoma adalah yang paling jarangdijumpai tetapi menyebabkan paling banyak kematian. Menurut WHO, sebanyak 160.000orang menghidapi melanoma setiap tahun dan sebanyak 48.000 kematian dilaporkan setiap tahun. Khusus keganasan kulit memang sedikit disinggung di seminar Kanker nasional pertamamaupunyangkedua.Akantetapi semuapihakmengakui bahwakeganasankulit merupakan 3 besar di antara keganasan payudara dan leher rahim (serviks). Pada beberapa daerah sepertidi Medan malah menduduki tempat teratas. 1.2 Rumusan Masalah
  • 2. 2 1. Apa yang dimaksud dengan tumor kulit jinak dan ganas? 2. Apa etiologi dari tumor kulit jinak dan ganas? 3. Bagaimana patofisiologi dari tumor kulit jinak dan ganas? 4. Apa saja manifestasi klinis dari tumor kulit jinak dan ganas? 5. Apa saja komplikasi dari tumor kulit jinak dan ganas? 6. Bagaimana pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunujang dari tumor kulit jinak dan ganas? 7. Bagaimana penatalaksanaan dari tumor kulit jinak dan ganas? 8. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan tumor kulit jinak dan ganas? 1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1Tujuan Umum Mahasiswamampumemahami tentangkonseptumorkulitjinakdanganassertaasuhan keperawatannya. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mahasiswamengetahui dan memahami definisi dan etiologitumor kulit jinak dan ganas. 2. Mahasiswammengetahui danmemahami patofisiologi dan manifestasi klinis dari tumor kulit jinak dan ganas. 3. Mahasiswa mengetahui dan memahami komplikasi dan penatalaksanaan tumor kulit jinak dan ganas. 4. Mahasiswa mengetahui dan memahami pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada tumor kulit jinak dan ganas. 5. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami asuhankeperawatan pada klien dengan tumor kulit jinak dan ganas. 1.4 Manfaat Penulisan
  • 3. 3 BAB 2 KONSEP TEORI 2.1 Pengertian Tumor kulit adalah suatu benjolan yang dapat berbentuk dari berbagai jenis sel – sel dalam kulit ( sel-sel epidermis , melanosit ). Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinakatau tumorganas, dapatterletakdalamepidermisataumenembuskedalamdermis dan jaringan subkutan (Arif Muttaqin, 2010) Tumor Kulit adalah tumor yang terbentuk dari berbagai jenis sel seperti sel-sel epidermis, dan melanosit. Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau ganas, dapat terletak dalam epidermis atau menembus ke dalam dermis dan jaringan subkutan.(Price Sylvia, 2006). 2.2 Anatomi & Fisiologi 2.2.1 Anatomi Kulitadalahlapisanataujaringanyangmenutupi seluruhtubuhdan melindungi tubuhdari bahayayang datangdari luar.Kulit(integumen) mencakupkulitpembungkus permukaantubuhberikutturunannyatermasukkuku,rambutdankelenjar. Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Kulit berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga lubang masuk. Pada permukaan kulit bermuara kelenjar keringatdan kelenjar mukosa. Kulit disebut juga integumen atau kutis yang tumbuh dari dua macam jaringan yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat (penunjang) yangmenumbuhkanlapisandermis(kulitdalam).Lapisan kulit terdiri atas : a. Epidermis (kulit ari) Lapisan paling luar terdiri atas lapisan epitel gepeng. Unsur utamanya adalah sel-sel tanduk(keratinosit) dansel melanosit.Epidermisdibinaolehsel-selepidermis terutama serat-seratkolagenddansedikitseratelastis.Kulitari terdiri atas beberapa lapis sel dan tiap sel-sel berbeda dalam beberapa tingkat pembelahan sel secara mitosis, lapisan tersebut terdiri atas : 1) Stratum korneum (stratum corneum) Lapisanini terdiri atasbanyaksel tanduk (keratinasi), gepeng, kering, dan tidak berinti. Zat tanduk merupakan keratinin lunak yang susunan kimianya berada dalam sel-sel keratin keras.
  • 4. 4 2) Stratum lusidum (stratum lucidum) Lapisan ini terdiri dari beberapa sel yang sangat gepeng dan bening. 3) Stratum granulosum (stratum granulosum Lapisanini terdiri atas2-3 lapissel poligonalyangagakgepengdenganinti di tengahdan sitoplasma berisi butiran (granula) keratohialin atau gabungan keratin dengan hialin. 4) Stratum spinosum (stratum spinosum) Lapisanini terdiri atasbanyaklapisansel berbentukkubusdan poligonal,inti terdapatdi tengah dan sitoplasma berisi berkas-berkas serat yang terpaut pada desmosom (jembatan sel). 5) Stratum malpigi (stratum malpighi) Unsur-unsur lapis taju yang mempunyai susunan kimia yang khas. b. Kulit jangat (Dermis) Batas dermis sangat sukar ditentukan karena menyatu dengan lapisan subkutis (hipodermis),ketebalannya antara 0,5-3 mm, beberapa kali lebih tebal dari epidermis, dan dibentuk dari komponen jaringan pengikat. Kulit jangan terdiri atas serat-serat kolagen,serabut- serabutelastis,danserabut-serabutretikulin.Lapisanepidermisterdiri atas : 1) Lapisan papil Mengandunglekak-lekukpapila sehingga stratum malpighii juga ikut berlekuk. Lapisan ini mengandunglapisanpengikatlonggaryangmembentuklapisanbungakarangdisebut lapisan stratum spongeosum. 2) Lapisan retikulosa Lapisan ini mengandung jaringan pengikat rapat dan serat kolagen. c. Hipodermis Lapisan bawah kulit (fasia superfisialis) yang terdiri atas jaringan pengikat longgar, komponennya serat longgar, elastis, dan sel lemak. Selain lapisan tersebut, kulit juga terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan kuku, semua itu disebut adneksa kulit. Kelenjar kulit terletak dilapisan dermis yang terjadi atas kelenjar keringat (glandula sudorifera) dankelenjarpalit(glandulasebasea).Rambutterdiriatasbagianyangberada di bawah kulit (akar rambut) dan yang di atas kulit (batang rambut). http://4.bp.blogspot.com/-klE1SarT6qw/T8rGJy7E7zI/AAAAAAAAAH8/loFbOLf- VXI/s640/anat+kulit.jpg 2.2.2 Fisiologi
  • 5. 5 Kulit mengandung berbagai ujung sensorik, termasuk ujung saraf yang tidak bermielin (selaput). Fungsi kulit pada manusia antara lain : a. Fungsi proteksi : menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik. b. Fungsi absorbsi : kulityangsehattidakmudahmenyerapairdanlarut,tetapi cairan yang mudah menguap akan lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak. c. Fungsi ekskresi : kelenjar kulit mengeluarkan zat yang tidak berguna (zat sisa metabolisme) berupa Na, Cl, ureum, asam urat, dan amonia. d. Fungsi persepsi : kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutisuntukmerangsang panas yang diterima oleh dermis dan subkutis, rangsangan dingin oleh terjadi di dermis. e. Fungsi pengaturan suhu tubuh : kulit berperan mengeluarkan keringat dan kontraksi otot dengan pembuluh darah kulit. f. Fungsi pembentukan pigmen : terletak pada lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Melanosit membentuk warna kulit. g. Fungsi keratinasi : keratonosit melalui proses sintesis dan generasi menjadi sel tandukyang berumur± 14-21 hari.Selainitujugamemberi perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanisme fisiologis. h. Fungsi pembentukan Vit.D : pembentukan Vit.D berlangsung dengan mengubah dihidroksida kolesterol dengan pertolongan sinar matahari. 2.3 Klasifikasi Tumor Kulit 1. Tumor Jinak (Benigna) a. Kista.Kistapadakulitmerupakanronggaberdindingepitel yang berisikan bahan cair atau padat. 1) Kistaepidermis(epidermoid) seringterjadi dandapat dideskripsikan sebagai tumor yang menonjol, kenyal serta tumbuh lambat dan paling sering ditemukan di daerah wajah, leher, dada bagian atas serta punggung . http://medicastore.com/images/Kista_Epidermis_%28Epidermal_Cysts%29.jpg 2) Kista pilaris (kista trichlemmal), yang mula-mula dinamakan kista sebasea, paling sering ditemukan pada kulit kepala. Kista ini ditampanya berasal dari folikel rambut bagian tengah dan dari sel-sel selubang luar rambut. http://obatpenurunkolesteroltinggi.com/wp-content/uploads/2015/02/KP-300x197.jpg
  • 6. 6 b. Keratosis seborea. Tumor ini merupakan lesi benigna yang menyerupai veruka dengan berbagai ukuran dan warna, yang bervariasi dari warna coklat cerah hingga hitam. Kista seboreika biasanya terdapat pada muka, bahu, dada serta punggung, dan merupakan tumor kulit yang paling sering terlihat pada orang-orang usia baya dan lansia.Kistatersebutmungkinsecarakosmetiktidakdapatdi toleransi oleh pasien, dan keratosis yang berwarna hitam dapat di diagnosa secara keliru sebagai melanoma maligna. Terapinya adalah pengangkatan jaringan tumor dengan cara eksisi, elektrokauter dan kuretase, atau dengan menggunakan karbon dioksida atau nitrogen cair. https://obatkeratosisseboroik.files.wordpress.com/2015/01/keratosis-seboroik.jpg c. Keratosisaktinikamerupakanlesikulitpramalignanyangtumbuhpadadaerah tubuh yang terkenasinarmatahari terus-menerus.Keratosisini tampak sebagai bercak-bercak yang kasar, bersisik dengan eritema dibaliknya. Lesi ini secara berangsur-angsur dapat berubah bentuk menjadi karsinoma sel skuamosa kulit. http://1.bp.blogspot.com/-AqlVMgp- TeQ/U1o3LWxi7II/AAAAAAAAQs0/qtZSl3vcbec/s1600/Unknown-12.jpeg d. Veruka (kutil, wart). Veruka merupakan tumor kulit yang sering ditemukan dan disebabkanolehinfeksi virushumanpapillomayangtergolong kedalam kelompok virus DNA.Semuakelompokusiadapatterkena,kendati keadaanini paling sering ditemukan diantara usia 12 dan 16 thn. Ada banyak tipe veruka. Biasanya veruka merupakan kelainan yang asimtomatik, kecuali kalau terjadi pada daerah yang menahan beban tubuh seperti telapak kaki. Veruka dapat diterapi dengan sinar laser yang diarahakan secara local, nitrogen air, plester asam salisilat, elektrokauter atau dengan larutan canthridin. http://static.newworldencyclopedia.org/3/36/Dornwarzen.jpg e. Veruka venereal. Veruka yang terjadi didaerah genital dan perianal ini dikenal sebagai condyloma acumminata dan ternyata ditularkan lewati hubungan seks. Jenis veruka ini dapat diterapi dengan larutan podofilin dalam tingtura benzoin yang diolesakan pada veruka dan kemudian dibasuh. Bentuk terapi lainnya mencakup nitrogen cair, bedah beku, bedah electron dan kuretase.
  • 7. 7 http://segerwarase123.blogdetik.com/files/2014/06/763b86a1852d26f035143fcc14ca6 34d_kuda.png f. Angioma (tanda lahir). Tanda lahir merupakan tumor vasikuler benigna yang melibatkankulitdanjaringansubkutan.Tumorini dapatditemukansebagai bercak yang datar dan berwarna merah, ungu (angioma portwine) atau lesi noduler yang menonjol dan berwarna merah terang (angioma strobery). Angioma yang disebutkan terakhir ini memilikikecenderunganuntukmengalamiinvolusi yang spontan . sebaliknya ,angioma portwine biasanya akan bertahan tanpa batas waktu. Sebagian pasien menggunakan kosmetikpenutup( covermark atau dermablend ) untuk menyamarkan cacat tersebut . Sinar laser argon kini digunakan untuk menghilangkan berbagai angioma dengan keberhasilan tertentu. g. Nevus pigmentosus (mola). Mola merupakan tumor kulit yang sering ditemukan denganberbagai ukuran dan warna yang berkisar dari coklat kekuningan hingga hitam. Tumor ini dapat berupa lesi berbentuk macula yang datar atau nodul atau papula yang menonjol dan kadang-kadang berisi rambut, sebagian besar nevus pigmentosus merupakan lesi yang tidak berbahaya kendati demikian, pada kasus-kasus yang jarang dijumpai dapat terjadi perubahan maligna dan pada lokasi nevus tumbuh melanoma. Sebagianpakarmerasa bahwa semua mola congenital harus di angkat karena insidensi perubahanmalignanyayangtinggi.Nevusyangmemperlihatkan perubahan warna atau ukuran , atau yang menjadi nevus yang symptomatic (gatal) atau yang tepinya ireguler harus diangkat untuk menentukan apakah sudah terjadi perubahan malignant. h. Keloid. Keloid merupakan pertumbuhan benigna jaringan fibrosa yang berlebihan pada lokasi sikatrik atau trauma. Keloid lebih sering dijumpai diantara orang-orang berkulit gelap. Keadaan ini bersifat asimtomatik kendati dapat menyebabkan masalah kosmetika dan cacat fisik. Terapinya yang selalu tidak berhasil dengan memuaskan terdiri atas eksisi keloid, penyuntikan kortikosteroid intralesi dan radiasi. i. Dermatofibroma. Dermatofibroma merupakan tumor benigna jaringan ikat yang sering dijumpai dan terutama terjadi pada ekstremitas. Tumor ini berupa papula atau nodul berbentuk kubah yang dapat berubah warna seperti warna kulit atau berwarna coklat kemerahan. Biopsy eksisional dermatofibroma merupakan metode terapi yang dianjurkan.
  • 8. 8 http://doctorv.ca/wp-content/uploads/2013/02/20dermatofibroma.jpg j. Neurofibromatosis ( penyakit von Recklinghausen ). Neuro fibromatosis merupakan kelainan herediter yang bermanifestasi dalam bentuk bercak-bercak berpigmen ( macula café-au-lait ), bercak coklat di daerah aksila dan neurofibromatosiskutaneusyangukurannyabervariasi.Perubahan pertumbuhan dapat pula terjadi pada system saraf, otot tulang. Degenerasi malignan neurofibroma dapat dijumpai pada sebagian pasien. 2. Tumor Ganas a. Karsinoma sel basal (Basalioma) Karsinomasel basal adalahkankerkulityangpalingseringditemukanberasal dari sel-sel epidermis sepanjang lapisan basal. http://1.bp.blogspot.com/-vEZFYIWKI- 0/TuAurTjUtzI/AAAAAAAAAKA/n6dWKkzUH4Q/s1600/kanker-kulit.jpeg 1) Etiologi Penyebab pasti belum diketahui, tetapi ada faktor yang menjadi predisposisi terjadi basalioma. a) Spectrum sinar matahari yang bersifat karsinogenik adalah sinar yang memiliki panjang gelombang yang berkisar antara 280 sampai 320 nm. Spectrum ini terutama bertanggung jawab dalam membakar dan membuat kulit menjadi coklat. b) Orang yang tidak memproduksi (pigmen) melanin dengan jumlah yang cukup didalam kulit untuk melindungi jaringan dibawahnya sangat terlentang terhadap kerusakan pada sinar matahari. Orang yang paling beresiko itu adalah yang berkulit cerah, bermata biru, berambut merah yang nenek moyangnya berdarah celtic, atau dengan warna kulit yang merah muda atau cerah disamping orang yang sudah lama terkena matahari tanpa terjadi perubahan warna kulit menjadi coklat kekuningan. c) Para pekerjayangmengalami kontakdenganzatzatkimia tertentu (senyawa arsen, nitrat, batu bara, teraspal serta parafin). d) Xerodermapigmentosum:penyakitini merupakanpenyakitresesif autosomal yang menjadi predisposisi penuaan pada kulit, dimulai dengan perubahan pigmen e) Orang yang menderita sikatriks akibat luka bakar yang berat dapat mengalami kanker kulit setelah 20 sehingga 40 tahun kemudian.
  • 9. 9 2) Patofisiologi Karsinomasel basal biasanya dimulai sebagai nodul kecil seperti lilin dengan tepi yang tergulung, translusen dan mengkilap, pembuluh darah yang mengalami telangiektasia dapat dijumpai. Dengan tumbuhnya karsinoma akan terjadi ulserasi pada bagian tengahnyadan terdapat pembentukan krusta. Karsinoma sel basal ditandai oleh invasi dan erosi jaringan yang saling menyatu. Karsinoma ini jarang bermetastase, tetapi rekurensi sering terjadi. Lesi yang diabaikan dapat menyebabkan kehilangan hidung, telinga, atau bibir. 3) Manifestasi Klinis a) Tumor berawal sebagai benjolan licin yang sangat kecil (nodul) dan tumbuh sangat lambat. b) Pada bagian tengah nodul bisa terbentuk tukak atau keropeng. c) Kadang kanker tumbuh mendatar dan tampak seperti jaringan d) Batas pinggir kanker kadang tampak memutih. e) Kanker bisa mengalami perdarahan dan membentuk keropeng lalu sembuh, sehingga penderita menduganya sebagai luka dan bukan kanker. f) Sebetulnya pergantian antara perdarahan dan penyembuhan ini merupakan ciri yang khas untuk karsinoma sel basal atau karsinoma sel skuamosa 4) Penatalaksanaan Medis Kuretdenganalatdiseksi lisrtik,scalpel, radiasi, bedah dengan bahan kimia, dan bedah beku. Kanker sel basah dengan diameter kurang dari 2 cm biasanya ditangani dengan scalpel atau alat diseksi listrik dan kuret setelah dilakukan biopsi untuk memastika diagnostic.Terapi sinarrontgenbolehdiberikanpadapenderitatelah berusia 60 sampai 70 thn dengantumoryang sangatbesar disekitarkelopakmata,dauntelinga,atau bibir .pembedahandengan bahankimiabaikuntukmengobatikankerbesaryangberinfiltrasi serta sering kambuh , terutama disekitar telinga lipat nasolabial, dan mata . b. Karsinoma sel skuamosa (Skuamosa) Karsinomasel skuamosa( SCC) kulitadalahbentukpalingumumkeduadari kankerkulit menyumbang20%dari keganasan kulit. Karsinoma sel skuamosa merupakan poliferasi
  • 10. 10 malignan yang timbul dari dalam epidermis. Karsinoma sel skuamosa sering muncul pada kulit yang rusak karena terkena sel matahari dan individu lanjut usia. http://3.bp.blogspot.com/- KTElTa1JcSY/UxE3qaNsUTI/AAAAAAAAAhU/Ogn9Tt4Q6l8/s1600/Squamous-cell- carcinoma.jpg 1) Etiologi Penyebab pasti masih belum diketahui dengan jelas, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang terkait dengan perkembangan karsinoma sel skuanoma, meliputi hal-hal berikut ini : a. Usia lebih tua dari 50 tahun b. Jenis kelamin laki-laki c. Kulitputihterang;rambutpirangatau coklatterang; mata hijau,biru,atauabu-abu d. Kulit yang mudah mengalami luka bakar akibat sinar matahari (jenis Fitzpatrick l dan ll) e. Geografi (lebih dekat ke khatulistiwa). f. Paparan sinar UV matahari dengan kumulatif tinggi. g. Paparan karsinogen kimia (misalnya: arsen, tar ) h. Imunosupresi kronis i. Kondisi bekas luka kronis 2) Patofisiologi Squamous cell carcinoma ( SCC ) adalah tumor ganas pada keratinosit epidermis. Beberapa kasus karsinoma sel skuamosa terjadi de novo (tidak adanya lesi precursor), namunbeberapakarsinomaskuamosaberasal dari matahari yang di sebabkan oleh lesi prakanker dikenal sebagai keratosis actinic. Pasien dengan keratosis actinic multiple memberikan manifestasi peningkatan risiko untuk mengembangkan karsinoma sel skuamosa.Karsinomasel skuamosayangmampuinfiltrasi pertumbuhanlocal,menyebar ke kelenjar getah bening regional, dan metastasis jauh, paling sering ke paru-paru. 3) Manifestasi Klinis a) Karsinoma sel skuamosa berawal sebagai daerah kemerahan yang bersisik dengan permukaan berkeropeng yang tidak kunjung sembuh. b) Kemudiantumorakantumbuhmenonjol,kadangpermukaannya menyerupai kutil.
  • 11. 11 c) Kadang terlihat seperti sebuah luka terbuka dan tumbuh ke dalam jaringan di bawahnya. 4) Penatalaksanaan Medis a) Eksisi bedah Tujuannyaadalahuntuk mengangkatkeseluruhantumor.Dengancaraini,jaringanparut yang terbentuk tidak akan mudah terlihat. Ukuran insisi tergantung pada ukuran dan lokasi tumor, kendati biasanya meliputi rasio panjang terhadap lebar yaitu 3:1. Memadainya eksisi dengan pembedahan dipastikan melalui evaluasi mikroskopik terhadap potongan-potongan specimen. Apabilatumornyaberukuranbesar,pembedahanrekontruksi denganmenggunakanskin flup atau graf kulit mungkin diperlukan. Luka insisi ditutup lapis demi lapis untuk memperbesar efek kosmetika. Perban tekan dipasang pada luka untuk penyangga. Infeksi jarang di jumpai sesudah tindakan eksisi yang sederhana jika tindakan aseptic bedah yang benar tetap dipertahankan selama dan sesudah operasi. b) Terapi radiasi Terapi radiasi seringdilakukan untuk kanker kelopak mata, ujung hidung dan daerah di dekatstrukturyang vital.Terapi ini hanya dikerjakan pada pasien berusia lanjut karena perubahan pada sinar x dapat terlihat sesudah 5-10 thn kemudian dan perubahan malignan pada sikatrik dapat di timbulkan oleh sinar x setelah 15-30 thn kemudian. c) Kemoterapi Formulasi kemoterapi topical dari 5- fluorouracil (5-FU) digunakan untuk pengobatan atinik keratosis dan dangkal karsinoma sel basal. Karsinoma sel skuamosa infasif tidak harus ditangani dengan kemoterapi topical. c. Melanoma Maligna Melanoma adalah keganasan sel yang menghasilkan pigmen yang terletak terutama di kulit,tetapi jugaditemukandi mata,telinga,saluran pencernaan, leptomeninges, serta membrane mukosa oral dan kelamin. Melanoma hanya 4% dari semua kanker kulit, namun hal itu menyebabkan jumlah terbesar kematian kanker kulit diseluruh dunia. Deteksi dini melanoma kulit adalah cara terbaik untuk mengurangi kematian. http://healthur.com/wp-content/uploads/2011/03/malignant-melanoma.jpg 1) Etiologi
  • 12. 12 Umumnya tidak diketahui tetapi sinar ultra violet paling dicurigai sebagai melanoma maligna.Umumnyaresikotertinggi dihadapi oleh orang yang berkulit putih atau cerah, bermata biru, berambut merah atau pirang dengan bercak-bercak, kecoklatan pada kulitnya. 2) Patofisiologi Melanomabisaberawal sebagai pertumbuhankulitbaruyangkecil danberpigmen pada kulityangnormal.Paling sering tumbuh pada kulit yang terpapar sinar matahari, tetapi hampir separuh kasus tumbuh dari tahi lalat yang berpigmen. Melanoma mudah menyebar ke bagian tubuh yang jauh (metastase), dimana akan terus tumbuh dan menghancurkanjaringan.Semakinsedikitpertumbuhanmelanomake dalamkulit,maka semakinbesarpeluanguntukmenyembuhkannya.Jikamelanomatelah tumbuh jauh ke dalam kulit, akan lebih mungkin menyebar melalui pembuluh getah bening dan pembuluh darah dan bisa menyebabkan kematian dalam beberapa bulan atau tahun. Perjalanan penyakit melanoma bervariasi dan tampaknya dipengaruhi oleh kekuatan pertahanan oleh sistem kekebalan tubuh. Beberapa penderita yang keadaan kesehatannya baik, bisa bertahan hidup selama bertahun-tahun meskipun melanomanya telah menyebar. 3) Manifestasi klinis a) Lesi berwarna seperti lebih terang atau lebih gelap b) Gatal c) Perubahan bentuk menjadi tidak teratur atau nevus bertambah luas serta bertambah tebal, pertumbuhan horizontal dan vertikal, permukaan tidak rata d) Membentuk tukak e) Pendarahan menandakan proses sudah sangat lanjut. Bentuk dini sangat sulit dibedakan dengan tumor lainnya. Karena melanoma maligna merupakan penyakit yang fatal bila telah metastasis jauh, maka kemampuan untuk mengenali keganasan dini perlu diperdalam. Lokalisasi dilaporkan terbanyak di ekstremitas bawah, kemudian didaerah badan, kepala/leher, ektremitas atas, kuku. Manifestasi secara spesifik adanya lesi berpigmen baru atau adanya tahi lalat yang berubah, seperti: a) perubahan dalam warna b) perubahan dalam ukuran (terutama pertumbuhan yang cepat)
  • 13. 13 c) timbulnya gejala (gatal, rasa terbakar, atau rasa sakit) d) terjadi peninggian pada lesi yang sebelumnya datar e) perubahan pada permukaan atau perubahan pada konsistensi lesi berpigmen f) berkembangnya lesi satelit Akademi dermatologi AmerikamenekankanpentingnyaABCD saat mengevaluasi setiap lesi berpigmen, yaitu a) Asimetri b) Border irregularity c) Color variegation d) Diameter yang lebih dari 6 mm 4) Penatalaksanaan Medis Pendekatanterapeutikuntuk melanomamalignabergantungpadataraf invasi dalamnya lesi.Tindakaneksisi merupakan terapi yang terpilih bagi lesi yang kecil dan superficial. a) Bedah Elektro Bedah elektro merupakan teknik penghancuran atau penghilangan jaringan dengan menggunakan energi listrik. b) Bedah Beku Bedah beku menghancurkan tumor dengan cara deep freezing. Lokasi yang menjalani bedah beku ini akan melunak secara alami serta mengalami gelatinisasi dan sembuh spontan. c) Pembedahan Mikrografik Moh Pembedahanmikrografikmerupakanmetode pembedahanuntukmengangkat lesi kulit yang malignan; metode ini paling akurat dan paling menyelamatkan jaringan normal. Untuk lesi yang lebih dalam membutuhkan eksisi lokal yang luas dan sesudah itu diperlukan graft kulit. Diseksi kelenjar limfe regional umumnya dilakukan untuk menyingkirkan metastasis. 2.4 Pemeriksaan Diagnostik 1. Hasil biopsy Memastikan diagnosis melanoma. Spesimen biopsy yang diperoleh dengan cara eksisi akan mengungkapkaninformasihistologikmengenai tipe,taraf invasi danketebalanlesi. Spesimenbiopsi yangmencakupjaringannormal sebesar 1 cm dari bagian tepinya dan
  • 14. 14 bagianjaringanlemak subkutan yang ada dibawahnya sudah cukup untuk menentukan stadiummelanoma,yangbisamelanoma in situ atau melanoma noninvasive yang dini. 2. Pemeriksaan sinar-x toraks, hitung sel darah yang lengkap, tes faal hepar dan pemeriksaan CT scan atau radionukleida biasanya diminta dokter kalau terdapat kecurigaan ke arah kelainan metastatic. 3. Prognosis Prognosiskelangsungan hidup jangka panjang (5 tahun) dianggap jelek kalau tebal lesi melebihi 4mm.metastasispadamelanomacenderungterjadi pada tulang, hepar, paru- paru, lien, sistem saraf pusat dan kelenjar limfe.
  • 15. 15 BAB 3 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Pengkajian A. Anamneses B. Tanda-tanda Vital C. Aktivitas Istirahat Tanda : Keterbatasanmobilisasi/kehilangan pada bagian yang terkena (mungkin segera karena nyeri, pembengkakkan setelah tindakan aksisi dan graft kulit). D. Sirkulasi Hipertensi (kadang-kadang terlihat sebagai rspon terhadap nyeri/ansietas), takikardia (respon stress, hipovolemia), lesi cenderung sikuker dengan bagian luar yang tidak teratur E. Neurosensori Nyeri dada daerah karsinoma. F. Nyeri/Kenyamanan Gejala: Nyeri beratsaat tindakaneksisi dan grafh kulit (mungin terlokasi pada area lesi yang di eksisi local yang luas dan pada grafh kulit) G. Keamanan Tanda : Lesi semakin menonjol, pendarahan lesi, perubahan local pada warna nodul (biasanya relative licin serta berwarna biru hitam yang seragam, dapat meningkat/berubah secara bertahap), serta nodul yang menebal, bersisik dan berulselasi. H. Penyuluhan /Pembelajaran Gejala: Lingkungan trauma, aktivitas perwatan dini dan tugas pemeliharaan/perwatan rumah 3.2 Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri berhubungan dengan pembedahan 2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan insisi pembedahan 3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kecacatan karena penyakit 4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan penanganan kanker kulit seperti pembedahan, radioterapi dan kemoterapi topical.
  • 16. 16 3.3 Rencana Keperawatan 1. Nyeri Akut berhubungan dengan pembedahan NOC : Pain Level, Pain control, Comfort level 1) Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) 2) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri 3) Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) 4) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang NIC : Manajemen nyeri : 1) Kaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. 2) Observasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan. 3) Gunakanteknikkomunikasiterapeutikuntuk mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya. 4) Berikan lingkungan yang tenang 5) Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri. 6) Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri. 7) Evaluasi tindakan pengurang nyeri/kontrol nyeri. 8) Monitor penerimaan klien tentang manajemen nyeri. Administrasi analgetik : 1) Cek program pemberian analogetik; jenis, dosis, dan frekuensi. 2) Cek riwayat alergi. 3) Monitor tanda-tanda vital. 4) Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri muncul. 5) Evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala efek samping. 2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan insisi pembedahan. NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membrane 1) Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi) 2) Tidak ada luka/lesi pada kulit
  • 17. 17 3) Perfusi jaringan baik 4) Menunjukkanpemahamandalamprosesperbaikankulitdan mencegah terjadinya sedera berulang 5) Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami NIC : Pressure Management 1) Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar 2) Hindari kerutan padaa tempat tidur 3) Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering 4) Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali 5) Monitor kulit akan adanya kemerahan 6) Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan 7) Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien 8) Monitor status nutrisi pasien 3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kecacatan karena penyakit NOC :Citra tubuh 1) Gambaran internal tubuh 2) Keseimbangan antara realita, ideal dan penampilan tubuh 3) Kepuasan penampilan tubuh 4) Pengaturan penampilan fisik tubuh 5) Pengaturan perubahan fungsi tubuh NIC : Perbaikan Citra Tubuh 1) Kaji dugaan citra tubuh pasien, sesuai dengan perkembangannya. 2) Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan yang terjadi akibat penyakit dan pembedahan. 3) Bantu pasien memelihara perubahan tubuh 4) Bantu pasien untuk membedakan penampilan fisik dari perasaan yang berharga 5) Bantu pasien untuk menentukan akibat dari persepsi yang sama penampilan tubuh. 6) Monitor pandangan diri secara berkala 7) Monitor apakah pasien melihat perubahan pada bagian tubuh
  • 18. 18 8) Monitorpernyataantentangpersepsi identitasdiri sehubungan dengan bagian tubuh dan berat badan 4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan penanganan kanker kulit seperti pembedahan, radioterapi dan kemoterapi topical. NOC : Kowlwdge : disease process, Kowledge : health Behavior 1) Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan 2) Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benarv Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya NIC : Teaching : disease Process 1) Berikanpenilaiantentangtingkatpengetahuanpasien tentang proses penyakit yang spesifik 2) Jelaskanpatofisiologidari penyakitdanbagaimanahal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. 3) Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat 4) Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat 5) Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat 6) Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat 7) Hindari harapan yang kosong 8) Sediakanbagi keluargaatauSOinformasi tentangkemajuanpasiendengancara yang tepat 9) Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit 10) Diskusikan pilihan terapi atau penanganan 11) Dukungpasienuntukmengeksplorasi ataumendapatkansecondopiniondengan cara yang tepat atau diindikasikan 12) Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat 13) Instruksikanpasienmengenai tandadangejalauntukmelaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepa