SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
41
CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN
KARYA ABIDAH EL KHALIEQY
Novi Santi
Dosen Program Studi Bahasa Indonesia FKIP UNISKI Kayuagung
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra perempuan dalam novel
Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy. Metode yang dipakai dalam penelitian
adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kritik sastra feminis.
Sumber data yang digunakan ialah novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El
Khalieqy yang terdiri atas 317 halaman. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi
yang kemudian dianalisis berdasarkan analisis. Hasil penelitian sebagai berikut: 1) Citra
perempuan itu sendiri yang terdapat di dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah
El Khalieqy bahwa wanita dianggap sebagai sosok yang lembut, cenggeng, dan mudah terhanyut
perasaan. 2) Citra perempuan terhadap laki-laki memandang wanita atau istri sebagai makhluk
yang menyenangkan, mudah ditakhlukan dan dapat menjadi objek seks laki-laki. 3) Citra
perempuan terhadap masyarakat dalam bidang pendidikan wanita juga mengalami deskriminasi
dalam memperoleh kesempatan belajar ke jenjang yang lebih tinggi. 4) Citra perempuan pada
pengarang menunjukan ketidakadilan hak seorang istri terhadap suami yang berpoligami.
Kata kunci : citra perempuan, novel, kritik sastra feminis.
PENDAHULUAN
Perempuan selalu menarik untuk
diperbincangkan dari dulu sampai sekarang
bagi banyak kalangan. Hal ini disebabkan
dalam sejarah peradaban manusia
perempuan selalu dikaitkan dengan mitos-
mitos dan lebih banyak makna bila dikaitkan
dengan laki-laki Szuhayati (dalam Abdullah,
19976:6). Perbincangan ini dapat berupa
penggambaran bentuk tubuh perempuan,
perlakuan laki-laki terhadap perempuan,
pendiskriminasian, dan segala bentuk
ketidakadilan yang menimpa mereka.
Contohnya tindakan pemukulan, serangan
fisik yang terjadi dalam rumah tangga, dan
pelecehan seks.
Isu kekerasan seksual, kerja dosmetik,
upah rendah, penindasan, pesan ganda
merupakan manifestasi akibat dominasi
gender laki-laki (patriarki) atas gender
perempuan. Pendominisian laki-laki atas
sektor-sektor politik, ekonomi, budaya, dan
kehidupan sosial lainnya, telah mendorong
pembatasan ruang gerak terhadap bidang
yang hanya layak untuk suatu gender.
Bila dikaitkan dengan karya sastra,
perempuan dan permasalahanya sering
dibicarakan dalam karya sastra terutama
42
yang berbentuk prosa. Pembicaraan ini dapat
berupa penggambaran bentuk tubuh wanita,
kisah cinta yang dialami seorang wanita, dan
keberadaan wanita di dalam keluarga, di
tempat kerja, dan di masyarakat. Selain itu,
pada hakikatnya wanita memiliki hati yang
lembut dan perasaan yang lebih peka
daripada laki-laki. Hal ini sesuai dengan
pendapat Padmupuspito (dalam
Sugihastuti, 2010:11) yang menyatakan,
“wanita selalu menjadi sasaran cipta sastra
pujangga, “ maksudnya karya sastra yang
dihasilkan para sastrawan banyak
menampilkan wanita sebagai tokoh,
contohnya novel Karmila karya Marga T.
Seorang pengarang melalui karyanya,
misalnya beberapa novel dapat memberikan
kritik mengenai masalah-masalah sosial
yang timbul di dalam suatu masyarakat.
Masalah-masalah sosial ini dapat
menimbulkan ketidakadilan pada seseorang
atau sekelompok ruang, salah-satunya
adalah ketidakadilan gender yang
menimbulkan feminis.
Selanjutnya dalam
memperbincangkan permasalahan wanita
ini, tak jarang masih ditemukan kekerasan
dan ketidakadilan yang menimpa kaum
wanita. Hal ini dapat juga ditemukan dalam
karya sastra, seperti yang diungkapkan
Kolodny (dalam Djajanegara, 2000:19) yang
menyatakan di dalam karya sastra yang
pada umumnya merupakan hasil tulisan
laki-laki, menampilkan stereotype wanita
sebagai ibu dan istri yang setia dan terbaik,
wanita manja , pelacur, dan wanita
dominan.” Keadaan wanita seperti inilah
yang ditentang oleh kaum feminis. Mereka
beranggapan bahwa kaum perempuan
mempunyai kesempatan yang sama dengan
laki-laki untuk menggambarkan potensi
yang ada di dalam dirinya.
Dalam tulisan ini dipilih novel
Perempuan Berkalung Sobran karya Abidah
El Khalieqy dengan pertimbangan sebagai
berikut. Pertama, sebagai wanita Abidah El
Khalieqy mempunyai peluang besar untuk
mengungkapkan naluri, emosi, dan berbagai
perasaan yang berkecamuk di dalam diri
seorang wanita . Kedua, di dalam novel
Perempuan Berkalung Sobran, Abidah El
Khalieqy mengemukakan kepada pembaca
bahwa wanita tidak harus pasrah menerima
nasib, karena pada hakikatnya wanita
mampu bekerja sama dengan kaum pria,
walaupun begitu wanita tidak harus
melupakan kodratnya sebagai wanita.
Ketiga, novel Perempuan Berkalung
Sobran karya Abidah El Khalieqy secara
keseluruhan menceritakan wanita sebagai
tokoh utama yang mengalami berbagai
konflik permasalahan.
Berdasarkan pertimbangan di atas
maka penulis menganalisis novel
Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah
El Khalieqy dengan sebuah kajian citra
perempuan
Masalah
Masalah dalam penulisan ini adalah
bagaimanakah citra perempuan yang
terdapat dalam novel Perempuan Berkalung
Sorban karya Abidah El Khalieq.
43
LANDASAN TEORI
Pengertian Feminisme
Feminisme adalah suatu faham yang
memperjuangkan kebebasan perempuan dari
dominasi laki-laki Hyas (dalam Fakih,
2012:4). Kamila Bhasin dan Nighat Said
Khan (dalam Fakih, 2012:41)
mengemukakan bahwa feminisme adalah
suatu kesadaran akan penindasan dan
pemerasan terhadap perempuan dalam
masyarakat, di tempat kerja dan dalam
keluarga, serta tindakan sadar oleh
perempuan maupun laki-laki untuk
mengubah keadaan tersebut. Selanjutnya
Fakih (2012:38) mengatakan. “Feminisme
adalah suatu gerakan dari kesadaran yang
berangkat dari asumsi untuk menghentikan
diskriminasi tersebut.”
Dari pengertian feminisme di atas
dapat disimpulkan bahwa feminis adalah
kesadaran akan ketidakadilan gender yang
menimpa kaum perempuan di dalam
keluarga dan di dalam masyarakat, serta
tindakan sadar oleh perempuan maupun
laki-laki untuk mengubah keadaan tersebut.
Kritik Sastra Feminis
Kritik sastra feminis merupakan salah
satu disiplin ilmu kritik sastra yang lahir
sebagai respons atas berkembang luasnya
feminisme di berbagai penjuru dunia. Secara
leksikal menyatakan bahwa feminis adalah
gerakan kaum perempuan yang menuntut
persamaan hak sepenuhnya antara kaum
perempuan dan laki-laki. Persamaan hak itu
meliputi semua aspek kehidupan, baik dalam
bidang politik, ekonomi, maupun sosial
budaya (Djayanegara, 2000:16). Feminisme
merupakan kegiatan terorganisasi yang
memperjuangkan hak-hak dan kepentingan
perempuan (Sofia, 2009:73). Jika
perempuan sederajat dengan laki-laki,
berarti mereka mempunyai hak untuk
menentukan dirinya sendiri sebagaimana
yang dimilki oleh kaum laki-laki selama ini.
Ihromi (dalam Sofia 2009:41) menyebut hal
ini sebagai otonomi perempuan. Dengan
kata lain, feminis merupakan gerakan kaum
perempuan untuk memperoleh otonomi atau
kebebasan menentukan dirinya sendiri. Dari
berbagai pemikiran feminism di atas terlihat
bahwa munculnya ide-ide feminis berangkat
dari kenyataan bahwa kontruksi sosial
jender yang ada mendorong citra perempuan
masih belum dapat memenuhi cita-cita
persamaan hak antara laki-laki dan
perempuan. Kesadaran akan ketimpangan
struktur,sistem, dan tradisi masyarakat di
berbagai bidang inilah yang kemudian
melahirkan kritik feminis.
Citra Tokoh Perempuan
Pencitraan ini memiliki kaitan yang
erat dengan feminis karena keduanya
merepresentasikan pemikiran dan tingkah
laku tokoh utama. Pencitraan atau citra
perempuan adalah gambaran yang dimiliki
setiap individu mengenai pribadi perempuan
.Hal ini juga sejalan dengan pendapat
Altenbernd (dalam Sugihastuti, 2000:43)
mengenai citraan yaitu gambar-gambar
angan atau pilkiran, sedangkan setiap
gambar pikiran disebut citra atau imaji.
44
Wujud citra perempuan ini dapat
digabungkan dengan aspek fisis, psikis, dan
sosial budaya dalam kehidupan perempuan
yang melatarbelakangi terbentuknya wujud
citra perempuan. Dalam menjaga citranya
tersebut, perempuan sebagai individu harus
memerankan perannya dengan baik sebagai
individu, istri, dan perannya di sosial
masyarakat. Sementara itu, pencitraan
merupakan kumpulan citra (the collection of
images) yang dipergunakan untuk
melukiskan objek dan kualitas tanggapan
indra yang dipergunakan dalam karya
sastra, baik dengan deskripsi harfiah
maupun secara kias. Abrams (dalam Sofia,
2009:24).
Citra perempuan dalam aspek sosial
disederhanakan dalam dua peran, yaitu
peran perempuan dalam keluarga dan peran
perempuan masyarakat (Sugihastuti,
1999:121).
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Menurut melenon (dalam
Arikunto, 2010:22). Sumber data penelitian
kualitatif adalah tampilan yang berupa kata-
kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh
peneliti, dan benda-benda yang diamati
sampai detailnya agar dapat ditangkap
makna yang tersirat dalam dokumen atau
bendanya.
PEMBAHASAN
Citra Perempuan dalam Novel
Perempuan Berkalung Sorban
Citra perempuan itu sendiri
Citra yang dibangun dalam masyarakat
selama ini mengenai wanita adalah bahwa
wanita dianggap sebagai sosok yang
lembut,cengeng,dan mudah terhanyut
perasaan. Sosok itu dalam novel Perempuan
Berkalung Sorban terlihat dalam kutipan
berikut.
Kemudian ia menggenggam tanganku
dan menciumnya. Itulah kebiasaan yang
sering dilakukan olehnya, mencium
tanganku dengn sayang. Dan ksini pun ia
telah menggenggamnya untuk kemudian
pelan-pelan diciumnya dengan amat sayang
dan penuh perasaan.Karena tak tahan dan
mengingat semua kemungkinan itu, aku
menangis sejadi-jadinya, membuat ia gugup,
takut dan merasa bersalah, kalau-kalau
tangisanku terdengar sampai ke serambi
masjid, di mana bapak sedang mengisi
pengajian kitab.(Perempuan Berkalung
Sorban,2009:39).
“Sudahlah, Nisa. Maafkan aku. Aku
tidak bermaksud membuatmu sedih. Toh
masih dua minggu lagi dan kita bisa saling
kirim surat nanti. Ok?”
Kutipan di atas menggambarkan
bahwa Anisa adalah sosok wanita yang
mudah terhanyut perasaannya. Hal ini
terlihat ketika Lek Khudori mau berangkat
ke Al-Azar untuk menyelesaikan studinya.
45
Sosok anisa yang cengeng dapat juga
dilihat ketika anisa mendapat penghinaan
dan pelecehan dari ibu-ibu tetangga
mengenai kemandulan anisa sebagai istri.
Sebagaimana dalam kutipan berikut.
“ Aku tak tahan dengan gunjingan itu.
Mulut-mulut usil itu seakan burung menco
yang tengah kekenyangan menyantap
bangkai dan hendak mengurangi beban perut
nya dengan gunjingan dan gosip murahan.
Mereka bilang, katanya Samsudin sudah
tidak tahan lagi denganku sebab itu dia cari
yang lain. Kebandelanku ditambah dengan
kemandulanku, dalam bahasa mereka telah
mengubah Samsudin menjadi laki-laki
brensek dan tak setia. Dan kedatanganku
tanpa Samsudin memperkuat dugaan konyol
tersebut.”(Perempuan Berkalung
Sobra.2009:152).
Dari kutipan di atas terlihat bahwa
anisa ingin menjadi wanita yang
mempunyai pendidikan yang tinggi di
samping sebagai istri yang tinggal di rumah.
Citra perempuan terhadap laki-laki
Selain penurut dan mudah
ditakhlukan, perempuan dalam “Perempuan
berkalung sorban” juga memandang istrinya
sebagai makhluk yang menyenangkan serta
dapat menjadi objek seks kapan pun laki-
laki menghendaki. Perlakuan Samsudin
terhadap Anisa tergambar pada kutipan
berikut.
“Ia menempar mukaku bertubi-tubi
hingga pipi dan pundakku lebam kebiru-
biruan. Untuk kali pertama, kucakar
wajahnya dan ia membanting badanku
kelantai . Bunyi gedebuk dan suara berisik
di kamar membuat mbak Kulsum curiga. Ia
menggendor pintu dengan ketakutan dan
Samsudin membentaknya. Seperti keledai
tanpa pakaian, ia melenggang keluar kamar
dengan tenangnya. .” (Perempuan
Berkalung Sobran.2009:131).
Dari kutipan di atas terlihat bahwa
wanita berani mengemukakan pendapatnya
tanpa merasa takut meskipun ia hanya
seorang istri. Seorang istri di dalam
masyarakat tradisional harus tunduk dan
patuh kepada suaminya. Anisa beranggapan
bahwa wanita mempunyai hak untuk
menentukan hal yang terbaik untuk dirinya,
termasuk ketika ia memutuskan untuk
bercerai, karena ia tidak mencintai dan
menghendaki Samsul sebagai suaminya.
Jika dihubungkan dengan feminisme,
tindakan Anisa ini didukung oleh gerakan
feminisme karena gerakan itu tidak
menentang perkawinan. Gerakan feminisme
menganjurkan wanita untuk
mengembangkan dirinya agar hidup mampu
mandiri, baik secara intelektual maupun
secara ekonomis sehingga ini memiliki
kedudukan sejajar dengan laki-laki dan akan
melepaskan diri dari ketergantungan pada
laki-laki.
46
Citra perempuan terhadap masyarakat
Dalam bidang pendidikan wanita juga
mengalami deskriminasi. Feminis dalam
bidang pendidikan memperoleh kesempatan
belajar ke jenjang yang lebih tinggi.
Tokoh Anisa dalam Novel Perempuan
Berkalung Sobran karya Abidah El
Khalieqy ini telah memperoleh kesempatan
belajar yang ke jenjang yang lebih tinggi.
Anisa adalah wanita yang giat berusaha
untuk maju agar berhasil apa yang akan
dicapainya. Dia terus berusaha menambah
pengetahuan dan wawasannya dengan
banyak belajar dan membaca buku-buku
ilmu pengetahuan. Untuk menambah
wawasan dan pengetahuan di bidang filsafat,
seperti tergambar dalam kutipan berikut.
“Atas dukungan ibu dan Wildan juga
atas pertimbangan bahwa kondisiku kurang
baik untuk tinggal terlalu lama tanpa
aktivitas setelah menjanda, aku putuskan
niatku untuk pergi ke Yogyakarta,
melanjutkan sekolah di perguruan tinggi.
Sekali pun Rizal dan Wildan juga di
Yogyakarta, aku tidsk mau tinggal bersama
mereka. Aku ingin merasakan kemerdekaan
hidup yang mengobsesi sekian lama dalam
benakku. Toh aku sudah dewasa kini. Niat
dan usaha kerasku telah menyatu dalam
diriku. Aku berhasil dan diterima pada salah
satu perguruan tinggi. Aku pilih filsafat
sebagai pilihan ilmu yang
kudalami”.(Perempuan Berkalung
Sobran,2009:202).
Dari kutipan di atas terlihat bahwa
Anisa termasuk wanita yang terus berusaha
Menambah wawasan dan pengetahuannya
dengan cara membaca buku-buku. Hal ini
dilakukan Anisa untuk menjadi wanita yang
pandai dan berpendidikan. Anisa adalah
wanita yang mempunyai semangat belajar
yang tinggi. Hal ini dibuktikan Anisa
dengan terus belajar ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi sampai keperguruan tinggi.
Citra perempuan pada pengarang
Ekonomi yang dimaksud adalah usaha
yang berlaku memenuhi kebutuhan hidup
dalam suatu rumah tangga. Dalam kutipaan
seperti berikut.
“Yang jadi masalah ketika keuangan
untuk sekolah dan urusan menjadi berkurang
dan akhirnya sama sekali menghilang. Tak
ada lagi jatah untuk sekolahku. Sebab
Kalsum tealah membelanjakan semuanya
demi kepentingannya sendiri, dan ketika
kutanya mana uang sekolahku, ia menuding
Samsudin dan menyuruhku meminta
padanya. Setelah kupikir-pikir, bicara juga
aku pada Samsudin. Agar ia membagi uang
belanja secara adil sebagaiman sunnahnya
berpoligami. Ia bilang akan menunjukan
keadilan pada suatu saat nanti”. (Perempuan
Berkalung Sobran,2009:117-118).
Jika dihubungkan dengan teori
feminisme, tindakan dan sikap Anisa ini
didukung oleh gerakan feminisme. Anisa
telah menunjukan kepada Samsudin bahwa
47
adanya hak keadilan keuangan terhadap
suami yang berpoligami.
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dari
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
dalam novel Perempuan Berkalung Sobran
terdapat unsur feminis atau gerakan
perempuan dalam menuntut persamaan hak
dengan laki-laki yang digambarkan oleh
tokoh-tokoh dan peristiwa –peristiwa yang
ada dalam novel tersebut.
Dalam bidang sosial-kultural,
statusnya sebagai janda tidak membuat
tokoh Anisa berdiam diri, ia terus berusaha
mengembangkan potensi yang ada di dalam
dirinya dan menambah wawasannya
sehingga ia dapat menempatkan dirinya dan
keberadaannya diakui masyarakat tanpa
dikaitkannya dengan status orang lain. Sikap
dan perbuatannya sejalan dengan gerakan
feminism yang bertujuan memperjuangkan
dan menunjukan kaum wanita agar mandiri
dalam hal apapun.
Dalam bidang politik, tokoh Anisa
mempunyai pendirian yang teguh. Selain itu
ia telah memutuskan yang terbaik menurut
dirinya tanpa dipengaruhi oleh orang lain
termasuk suaminya Samsudin.
Dalam bidang pendidikan,
keberhasilan tokoh Anisa membuktikan
bahwa Anisa merupakan wanita yang
memiliki pendidikan tinggi dan berwawasan
yang luas.
Dalam bidang ekonomi, keuangan
untuk sekolah dan untuk biaya hidupnya
tidak diberikan Samsudin secara adil ketika
ia berpoligami.
Daftar Pustaka
Abdullah, Irwan. 1997. Sangkan
Peran Gender. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik:
Jakarta: Reka Cipta.
Djajanegara, Soenarjati. 2000. Kritik Sastra
Feminis. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
El Khalieqy, Abidah. 2009. Perempuan
Berkalung Sorban. Yogyakarta: Arti
Bumi Intaran.
Fakih, Mansour. 2012. Analisis Gender dan
Transformasi sosial. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Kartono, Kartini. 1981. Psikologi Wanita.
Bandung: Arumi.
Sofia, Adib. 2009. Aplikasi Kritik Sastra
Feminis. Yogyakarta: Cipta Pustaka
Jaya.
Sugihastuti dan Suharto. 2010. Kritik Sastra
Feminis: Teori dan aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugihastuti. 1999. Wanita dimata Wanita.
Yogyakarta:Nuasa.
48

More Related Content

What's hot

Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Raden Mas Fatah
 
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Lailin Luthfiana
 
4399 1343 peranan-perempuandalamhistoriografiindonesia
4399 1343 peranan-perempuandalamhistoriografiindonesia4399 1343 peranan-perempuandalamhistoriografiindonesia
4399 1343 peranan-perempuandalamhistoriografiindonesiahayathamzahd1993
 
Penelitian Psikologi Sastra
Penelitian Psikologi SastraPenelitian Psikologi Sastra
Penelitian Psikologi Sastragitagituloch
 
S1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisaS1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisaAzrulAzman5
 
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaManfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaMujahid Vanquisher
 
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraBahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraNisha Komik
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMila Wati
 
Kajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newKajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newNancy Rothstein
 
Laporan Baca Sastra Bandingan
Laporan Baca Sastra BandinganLaporan Baca Sastra Bandingan
Laporan Baca Sastra Bandinganginaaginati
 
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah Lakbakkang
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah LakbakkangParadigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah Lakbakkang
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah LakbakkangNursabilah Sehun
 
Pengertian sastra dan jenis jenis sastra
Pengertian sastra dan jenis jenis sastraPengertian sastra dan jenis jenis sastra
Pengertian sastra dan jenis jenis sastraAbu Ja'far
 
Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Refrein di Sudut Dam Karya D. Zawawi Imron
Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Refrein di Sudut Dam Karya D. Zawawi ImronKritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Refrein di Sudut Dam Karya D. Zawawi Imron
Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Refrein di Sudut Dam Karya D. Zawawi ImronDEPDIKNASBUD
 
Difinasi sastera
Difinasi sasteraDifinasi sastera
Difinasi sasteraAyah Ma
 

What's hot (20)

Sosiologi sastra
Sosiologi sastraSosiologi sastra
Sosiologi sastra
 
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
 
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
 
Materi teori sastra
Materi teori sastraMateri teori sastra
Materi teori sastra
 
4399 1343 peranan-perempuandalamhistoriografiindonesia
4399 1343 peranan-perempuandalamhistoriografiindonesia4399 1343 peranan-perempuandalamhistoriografiindonesia
4399 1343 peranan-perempuandalamhistoriografiindonesia
 
PRISMA PEMIKIRAN GUS DUR
PRISMA PEMIKIRAN GUS DURPRISMA PEMIKIRAN GUS DUR
PRISMA PEMIKIRAN GUS DUR
 
Penelitian Psikologi Sastra
Penelitian Psikologi SastraPenelitian Psikologi Sastra
Penelitian Psikologi Sastra
 
S1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisaS1 2015-312416-introduction monalisa
S1 2015-312416-introduction monalisa
 
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesiaManfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
Manfaat sosiologi bagi bidang keilmuan sastra indonesia
 
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastraBahan presentasi mata kuliah teori sastra
Bahan presentasi mata kuliah teori sastra
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastra
 
Kajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newKajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta new
 
Segi-segi Sastra Bandingan
Segi-segi Sastra BandinganSegi-segi Sastra Bandingan
Segi-segi Sastra Bandingan
 
Laporan Baca Sastra Bandingan
Laporan Baca Sastra BandinganLaporan Baca Sastra Bandingan
Laporan Baca Sastra Bandingan
 
Aliran aliran-karya-sastra
Aliran aliran-karya-sastraAliran aliran-karya-sastra
Aliran aliran-karya-sastra
 
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah Lakbakkang
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah LakbakkangParadigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah Lakbakkang
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah Lakbakkang
 
Pengertian sastra dan jenis jenis sastra
Pengertian sastra dan jenis jenis sastraPengertian sastra dan jenis jenis sastra
Pengertian sastra dan jenis jenis sastra
 
Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Refrein di Sudut Dam Karya D. Zawawi Imron
Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Refrein di Sudut Dam Karya D. Zawawi ImronKritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Refrein di Sudut Dam Karya D. Zawawi Imron
Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Refrein di Sudut Dam Karya D. Zawawi Imron
 
Feminisme
FeminismeFeminisme
Feminisme
 
Difinasi sastera
Difinasi sasteraDifinasi sastera
Difinasi sastera
 

Similar to CITRA WANITA

PPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptxPPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptxNoveliaOleAwa
 
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptPendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptTiaBronte
 
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxMahesaRifqi
 
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"Marliena An
 
Ringkasan seminar nasional
Ringkasan seminar nasionalRingkasan seminar nasional
Ringkasan seminar nasionalHuzny Baztian
 
Makalah teori feminisme
Makalah teori feminismeMakalah teori feminisme
Makalah teori feminismesyawiril
 
Sosiologi wanita
Sosiologi wanitaSosiologi wanita
Sosiologi wanitamiftaa syd
 
kmb.pptx
kmb.pptxkmb.pptx
kmb.pptxCipluy
 
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka RusminiPotret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusminiahmad bahtiar
 
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRAKAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRADedi Irawan
 
Citra Perempuan dalam Film dan Internet.pptx
Citra Perempuan dalam Film dan Internet.pptxCitra Perempuan dalam Film dan Internet.pptx
Citra Perempuan dalam Film dan Internet.pptxMaxwellKenway
 
Hakikat-Apresiasi-Puisi.pptx
Hakikat-Apresiasi-Puisi.pptxHakikat-Apresiasi-Puisi.pptx
Hakikat-Apresiasi-Puisi.pptxKurnia Fajar
 
Sastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga baruSastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga barudwiliarossa
 
Analisis Dewa Ruci (A Hadi)
Analisis Dewa Ruci (A Hadi)Analisis Dewa Ruci (A Hadi)
Analisis Dewa Ruci (A Hadi)Sumego GIBADL
 
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...Monica Waters
 

Similar to CITRA WANITA (20)

PPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptxPPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
PPT PROPOSAL NOVELIA.pptx
 
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptPendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
 
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
 
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
 
Ringkasan seminar nasional
Ringkasan seminar nasionalRingkasan seminar nasional
Ringkasan seminar nasional
 
Makalah sosiologi
Makalah sosiologiMakalah sosiologi
Makalah sosiologi
 
Makalah teori feminisme
Makalah teori feminismeMakalah teori feminisme
Makalah teori feminisme
 
Sosiologi wanita
Sosiologi wanitaSosiologi wanita
Sosiologi wanita
 
kmb.pptx
kmb.pptxkmb.pptx
kmb.pptx
 
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka RusminiPotret Bali dalam Kumpulan Cerpen  Sagra  karya Oka Rusmini
Potret Bali dalam Kumpulan Cerpen Sagra karya Oka Rusmini
 
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRAKAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
 
Feminisme
Feminisme Feminisme
Feminisme
 
Citra Perempuan dalam Film dan Internet.pptx
Citra Perempuan dalam Film dan Internet.pptxCitra Perempuan dalam Film dan Internet.pptx
Citra Perempuan dalam Film dan Internet.pptx
 
Hakikat-Apresiasi-Puisi.pptx
Hakikat-Apresiasi-Puisi.pptxHakikat-Apresiasi-Puisi.pptx
Hakikat-Apresiasi-Puisi.pptx
 
SOSIOSASTRA.ppt
SOSIOSASTRA.pptSOSIOSASTRA.ppt
SOSIOSASTRA.ppt
 
Sastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga baruSastra angkatan pujangga baru
Sastra angkatan pujangga baru
 
Analisis Dewa Ruci (A Hadi)
Analisis Dewa Ruci (A Hadi)Analisis Dewa Ruci (A Hadi)
Analisis Dewa Ruci (A Hadi)
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Aliran feminis workshop lestari
Aliran feminis workshop lestariAliran feminis workshop lestari
Aliran feminis workshop lestari
 
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...
Analisis Dan Representasi Makna Film Mad Max Fury Road Lady Bird Serta Captai...
 

Recently uploaded

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 

Recently uploaded (9)

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 

CITRA WANITA

  • 1. 41 CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY Novi Santi Dosen Program Studi Bahasa Indonesia FKIP UNISKI Kayuagung Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra perempuan dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kritik sastra feminis. Sumber data yang digunakan ialah novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy yang terdiri atas 317 halaman. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi yang kemudian dianalisis berdasarkan analisis. Hasil penelitian sebagai berikut: 1) Citra perempuan itu sendiri yang terdapat di dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy bahwa wanita dianggap sebagai sosok yang lembut, cenggeng, dan mudah terhanyut perasaan. 2) Citra perempuan terhadap laki-laki memandang wanita atau istri sebagai makhluk yang menyenangkan, mudah ditakhlukan dan dapat menjadi objek seks laki-laki. 3) Citra perempuan terhadap masyarakat dalam bidang pendidikan wanita juga mengalami deskriminasi dalam memperoleh kesempatan belajar ke jenjang yang lebih tinggi. 4) Citra perempuan pada pengarang menunjukan ketidakadilan hak seorang istri terhadap suami yang berpoligami. Kata kunci : citra perempuan, novel, kritik sastra feminis. PENDAHULUAN Perempuan selalu menarik untuk diperbincangkan dari dulu sampai sekarang bagi banyak kalangan. Hal ini disebabkan dalam sejarah peradaban manusia perempuan selalu dikaitkan dengan mitos- mitos dan lebih banyak makna bila dikaitkan dengan laki-laki Szuhayati (dalam Abdullah, 19976:6). Perbincangan ini dapat berupa penggambaran bentuk tubuh perempuan, perlakuan laki-laki terhadap perempuan, pendiskriminasian, dan segala bentuk ketidakadilan yang menimpa mereka. Contohnya tindakan pemukulan, serangan fisik yang terjadi dalam rumah tangga, dan pelecehan seks. Isu kekerasan seksual, kerja dosmetik, upah rendah, penindasan, pesan ganda merupakan manifestasi akibat dominasi gender laki-laki (patriarki) atas gender perempuan. Pendominisian laki-laki atas sektor-sektor politik, ekonomi, budaya, dan kehidupan sosial lainnya, telah mendorong pembatasan ruang gerak terhadap bidang yang hanya layak untuk suatu gender. Bila dikaitkan dengan karya sastra, perempuan dan permasalahanya sering dibicarakan dalam karya sastra terutama
  • 2. 42 yang berbentuk prosa. Pembicaraan ini dapat berupa penggambaran bentuk tubuh wanita, kisah cinta yang dialami seorang wanita, dan keberadaan wanita di dalam keluarga, di tempat kerja, dan di masyarakat. Selain itu, pada hakikatnya wanita memiliki hati yang lembut dan perasaan yang lebih peka daripada laki-laki. Hal ini sesuai dengan pendapat Padmupuspito (dalam Sugihastuti, 2010:11) yang menyatakan, “wanita selalu menjadi sasaran cipta sastra pujangga, “ maksudnya karya sastra yang dihasilkan para sastrawan banyak menampilkan wanita sebagai tokoh, contohnya novel Karmila karya Marga T. Seorang pengarang melalui karyanya, misalnya beberapa novel dapat memberikan kritik mengenai masalah-masalah sosial yang timbul di dalam suatu masyarakat. Masalah-masalah sosial ini dapat menimbulkan ketidakadilan pada seseorang atau sekelompok ruang, salah-satunya adalah ketidakadilan gender yang menimbulkan feminis. Selanjutnya dalam memperbincangkan permasalahan wanita ini, tak jarang masih ditemukan kekerasan dan ketidakadilan yang menimpa kaum wanita. Hal ini dapat juga ditemukan dalam karya sastra, seperti yang diungkapkan Kolodny (dalam Djajanegara, 2000:19) yang menyatakan di dalam karya sastra yang pada umumnya merupakan hasil tulisan laki-laki, menampilkan stereotype wanita sebagai ibu dan istri yang setia dan terbaik, wanita manja , pelacur, dan wanita dominan.” Keadaan wanita seperti inilah yang ditentang oleh kaum feminis. Mereka beranggapan bahwa kaum perempuan mempunyai kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk menggambarkan potensi yang ada di dalam dirinya. Dalam tulisan ini dipilih novel Perempuan Berkalung Sobran karya Abidah El Khalieqy dengan pertimbangan sebagai berikut. Pertama, sebagai wanita Abidah El Khalieqy mempunyai peluang besar untuk mengungkapkan naluri, emosi, dan berbagai perasaan yang berkecamuk di dalam diri seorang wanita . Kedua, di dalam novel Perempuan Berkalung Sobran, Abidah El Khalieqy mengemukakan kepada pembaca bahwa wanita tidak harus pasrah menerima nasib, karena pada hakikatnya wanita mampu bekerja sama dengan kaum pria, walaupun begitu wanita tidak harus melupakan kodratnya sebagai wanita. Ketiga, novel Perempuan Berkalung Sobran karya Abidah El Khalieqy secara keseluruhan menceritakan wanita sebagai tokoh utama yang mengalami berbagai konflik permasalahan. Berdasarkan pertimbangan di atas maka penulis menganalisis novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy dengan sebuah kajian citra perempuan Masalah Masalah dalam penulisan ini adalah bagaimanakah citra perempuan yang terdapat dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieq.
  • 3. 43 LANDASAN TEORI Pengertian Feminisme Feminisme adalah suatu faham yang memperjuangkan kebebasan perempuan dari dominasi laki-laki Hyas (dalam Fakih, 2012:4). Kamila Bhasin dan Nighat Said Khan (dalam Fakih, 2012:41) mengemukakan bahwa feminisme adalah suatu kesadaran akan penindasan dan pemerasan terhadap perempuan dalam masyarakat, di tempat kerja dan dalam keluarga, serta tindakan sadar oleh perempuan maupun laki-laki untuk mengubah keadaan tersebut. Selanjutnya Fakih (2012:38) mengatakan. “Feminisme adalah suatu gerakan dari kesadaran yang berangkat dari asumsi untuk menghentikan diskriminasi tersebut.” Dari pengertian feminisme di atas dapat disimpulkan bahwa feminis adalah kesadaran akan ketidakadilan gender yang menimpa kaum perempuan di dalam keluarga dan di dalam masyarakat, serta tindakan sadar oleh perempuan maupun laki-laki untuk mengubah keadaan tersebut. Kritik Sastra Feminis Kritik sastra feminis merupakan salah satu disiplin ilmu kritik sastra yang lahir sebagai respons atas berkembang luasnya feminisme di berbagai penjuru dunia. Secara leksikal menyatakan bahwa feminis adalah gerakan kaum perempuan yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum perempuan dan laki-laki. Persamaan hak itu meliputi semua aspek kehidupan, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya (Djayanegara, 2000:16). Feminisme merupakan kegiatan terorganisasi yang memperjuangkan hak-hak dan kepentingan perempuan (Sofia, 2009:73). Jika perempuan sederajat dengan laki-laki, berarti mereka mempunyai hak untuk menentukan dirinya sendiri sebagaimana yang dimilki oleh kaum laki-laki selama ini. Ihromi (dalam Sofia 2009:41) menyebut hal ini sebagai otonomi perempuan. Dengan kata lain, feminis merupakan gerakan kaum perempuan untuk memperoleh otonomi atau kebebasan menentukan dirinya sendiri. Dari berbagai pemikiran feminism di atas terlihat bahwa munculnya ide-ide feminis berangkat dari kenyataan bahwa kontruksi sosial jender yang ada mendorong citra perempuan masih belum dapat memenuhi cita-cita persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Kesadaran akan ketimpangan struktur,sistem, dan tradisi masyarakat di berbagai bidang inilah yang kemudian melahirkan kritik feminis. Citra Tokoh Perempuan Pencitraan ini memiliki kaitan yang erat dengan feminis karena keduanya merepresentasikan pemikiran dan tingkah laku tokoh utama. Pencitraan atau citra perempuan adalah gambaran yang dimiliki setiap individu mengenai pribadi perempuan .Hal ini juga sejalan dengan pendapat Altenbernd (dalam Sugihastuti, 2000:43) mengenai citraan yaitu gambar-gambar angan atau pilkiran, sedangkan setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji.
  • 4. 44 Wujud citra perempuan ini dapat digabungkan dengan aspek fisis, psikis, dan sosial budaya dalam kehidupan perempuan yang melatarbelakangi terbentuknya wujud citra perempuan. Dalam menjaga citranya tersebut, perempuan sebagai individu harus memerankan perannya dengan baik sebagai individu, istri, dan perannya di sosial masyarakat. Sementara itu, pencitraan merupakan kumpulan citra (the collection of images) yang dipergunakan untuk melukiskan objek dan kualitas tanggapan indra yang dipergunakan dalam karya sastra, baik dengan deskripsi harfiah maupun secara kias. Abrams (dalam Sofia, 2009:24). Citra perempuan dalam aspek sosial disederhanakan dalam dua peran, yaitu peran perempuan dalam keluarga dan peran perempuan masyarakat (Sugihastuti, 1999:121). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Menurut melenon (dalam Arikunto, 2010:22). Sumber data penelitian kualitatif adalah tampilan yang berupa kata- kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau bendanya. PEMBAHASAN Citra Perempuan dalam Novel Perempuan Berkalung Sorban Citra perempuan itu sendiri Citra yang dibangun dalam masyarakat selama ini mengenai wanita adalah bahwa wanita dianggap sebagai sosok yang lembut,cengeng,dan mudah terhanyut perasaan. Sosok itu dalam novel Perempuan Berkalung Sorban terlihat dalam kutipan berikut. Kemudian ia menggenggam tanganku dan menciumnya. Itulah kebiasaan yang sering dilakukan olehnya, mencium tanganku dengn sayang. Dan ksini pun ia telah menggenggamnya untuk kemudian pelan-pelan diciumnya dengan amat sayang dan penuh perasaan.Karena tak tahan dan mengingat semua kemungkinan itu, aku menangis sejadi-jadinya, membuat ia gugup, takut dan merasa bersalah, kalau-kalau tangisanku terdengar sampai ke serambi masjid, di mana bapak sedang mengisi pengajian kitab.(Perempuan Berkalung Sorban,2009:39). “Sudahlah, Nisa. Maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuatmu sedih. Toh masih dua minggu lagi dan kita bisa saling kirim surat nanti. Ok?” Kutipan di atas menggambarkan bahwa Anisa adalah sosok wanita yang mudah terhanyut perasaannya. Hal ini terlihat ketika Lek Khudori mau berangkat ke Al-Azar untuk menyelesaikan studinya.
  • 5. 45 Sosok anisa yang cengeng dapat juga dilihat ketika anisa mendapat penghinaan dan pelecehan dari ibu-ibu tetangga mengenai kemandulan anisa sebagai istri. Sebagaimana dalam kutipan berikut. “ Aku tak tahan dengan gunjingan itu. Mulut-mulut usil itu seakan burung menco yang tengah kekenyangan menyantap bangkai dan hendak mengurangi beban perut nya dengan gunjingan dan gosip murahan. Mereka bilang, katanya Samsudin sudah tidak tahan lagi denganku sebab itu dia cari yang lain. Kebandelanku ditambah dengan kemandulanku, dalam bahasa mereka telah mengubah Samsudin menjadi laki-laki brensek dan tak setia. Dan kedatanganku tanpa Samsudin memperkuat dugaan konyol tersebut.”(Perempuan Berkalung Sobra.2009:152). Dari kutipan di atas terlihat bahwa anisa ingin menjadi wanita yang mempunyai pendidikan yang tinggi di samping sebagai istri yang tinggal di rumah. Citra perempuan terhadap laki-laki Selain penurut dan mudah ditakhlukan, perempuan dalam “Perempuan berkalung sorban” juga memandang istrinya sebagai makhluk yang menyenangkan serta dapat menjadi objek seks kapan pun laki- laki menghendaki. Perlakuan Samsudin terhadap Anisa tergambar pada kutipan berikut. “Ia menempar mukaku bertubi-tubi hingga pipi dan pundakku lebam kebiru- biruan. Untuk kali pertama, kucakar wajahnya dan ia membanting badanku kelantai . Bunyi gedebuk dan suara berisik di kamar membuat mbak Kulsum curiga. Ia menggendor pintu dengan ketakutan dan Samsudin membentaknya. Seperti keledai tanpa pakaian, ia melenggang keluar kamar dengan tenangnya. .” (Perempuan Berkalung Sobran.2009:131). Dari kutipan di atas terlihat bahwa wanita berani mengemukakan pendapatnya tanpa merasa takut meskipun ia hanya seorang istri. Seorang istri di dalam masyarakat tradisional harus tunduk dan patuh kepada suaminya. Anisa beranggapan bahwa wanita mempunyai hak untuk menentukan hal yang terbaik untuk dirinya, termasuk ketika ia memutuskan untuk bercerai, karena ia tidak mencintai dan menghendaki Samsul sebagai suaminya. Jika dihubungkan dengan feminisme, tindakan Anisa ini didukung oleh gerakan feminisme karena gerakan itu tidak menentang perkawinan. Gerakan feminisme menganjurkan wanita untuk mengembangkan dirinya agar hidup mampu mandiri, baik secara intelektual maupun secara ekonomis sehingga ini memiliki kedudukan sejajar dengan laki-laki dan akan melepaskan diri dari ketergantungan pada laki-laki.
  • 6. 46 Citra perempuan terhadap masyarakat Dalam bidang pendidikan wanita juga mengalami deskriminasi. Feminis dalam bidang pendidikan memperoleh kesempatan belajar ke jenjang yang lebih tinggi. Tokoh Anisa dalam Novel Perempuan Berkalung Sobran karya Abidah El Khalieqy ini telah memperoleh kesempatan belajar yang ke jenjang yang lebih tinggi. Anisa adalah wanita yang giat berusaha untuk maju agar berhasil apa yang akan dicapainya. Dia terus berusaha menambah pengetahuan dan wawasannya dengan banyak belajar dan membaca buku-buku ilmu pengetahuan. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang filsafat, seperti tergambar dalam kutipan berikut. “Atas dukungan ibu dan Wildan juga atas pertimbangan bahwa kondisiku kurang baik untuk tinggal terlalu lama tanpa aktivitas setelah menjanda, aku putuskan niatku untuk pergi ke Yogyakarta, melanjutkan sekolah di perguruan tinggi. Sekali pun Rizal dan Wildan juga di Yogyakarta, aku tidsk mau tinggal bersama mereka. Aku ingin merasakan kemerdekaan hidup yang mengobsesi sekian lama dalam benakku. Toh aku sudah dewasa kini. Niat dan usaha kerasku telah menyatu dalam diriku. Aku berhasil dan diterima pada salah satu perguruan tinggi. Aku pilih filsafat sebagai pilihan ilmu yang kudalami”.(Perempuan Berkalung Sobran,2009:202). Dari kutipan di atas terlihat bahwa Anisa termasuk wanita yang terus berusaha Menambah wawasan dan pengetahuannya dengan cara membaca buku-buku. Hal ini dilakukan Anisa untuk menjadi wanita yang pandai dan berpendidikan. Anisa adalah wanita yang mempunyai semangat belajar yang tinggi. Hal ini dibuktikan Anisa dengan terus belajar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sampai keperguruan tinggi. Citra perempuan pada pengarang Ekonomi yang dimaksud adalah usaha yang berlaku memenuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga. Dalam kutipaan seperti berikut. “Yang jadi masalah ketika keuangan untuk sekolah dan urusan menjadi berkurang dan akhirnya sama sekali menghilang. Tak ada lagi jatah untuk sekolahku. Sebab Kalsum tealah membelanjakan semuanya demi kepentingannya sendiri, dan ketika kutanya mana uang sekolahku, ia menuding Samsudin dan menyuruhku meminta padanya. Setelah kupikir-pikir, bicara juga aku pada Samsudin. Agar ia membagi uang belanja secara adil sebagaiman sunnahnya berpoligami. Ia bilang akan menunjukan keadilan pada suatu saat nanti”. (Perempuan Berkalung Sobran,2009:117-118). Jika dihubungkan dengan teori feminisme, tindakan dan sikap Anisa ini didukung oleh gerakan feminisme. Anisa telah menunjukan kepada Samsudin bahwa
  • 7. 47 adanya hak keadilan keuangan terhadap suami yang berpoligami. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan, dapat disimpulkan bahwa dalam novel Perempuan Berkalung Sobran terdapat unsur feminis atau gerakan perempuan dalam menuntut persamaan hak dengan laki-laki yang digambarkan oleh tokoh-tokoh dan peristiwa –peristiwa yang ada dalam novel tersebut. Dalam bidang sosial-kultural, statusnya sebagai janda tidak membuat tokoh Anisa berdiam diri, ia terus berusaha mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya dan menambah wawasannya sehingga ia dapat menempatkan dirinya dan keberadaannya diakui masyarakat tanpa dikaitkannya dengan status orang lain. Sikap dan perbuatannya sejalan dengan gerakan feminism yang bertujuan memperjuangkan dan menunjukan kaum wanita agar mandiri dalam hal apapun. Dalam bidang politik, tokoh Anisa mempunyai pendirian yang teguh. Selain itu ia telah memutuskan yang terbaik menurut dirinya tanpa dipengaruhi oleh orang lain termasuk suaminya Samsudin. Dalam bidang pendidikan, keberhasilan tokoh Anisa membuktikan bahwa Anisa merupakan wanita yang memiliki pendidikan tinggi dan berwawasan yang luas. Dalam bidang ekonomi, keuangan untuk sekolah dan untuk biaya hidupnya tidak diberikan Samsudin secara adil ketika ia berpoligami. Daftar Pustaka Abdullah, Irwan. 1997. Sangkan Peran Gender. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik: Jakarta: Reka Cipta. Djajanegara, Soenarjati. 2000. Kritik Sastra Feminis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. El Khalieqy, Abidah. 2009. Perempuan Berkalung Sorban. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran. Fakih, Mansour. 2012. Analisis Gender dan Transformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kartono, Kartini. 1981. Psikologi Wanita. Bandung: Arumi. Sofia, Adib. 2009. Aplikasi Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Cipta Pustaka Jaya. Sugihastuti dan Suharto. 2010. Kritik Sastra Feminis: Teori dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugihastuti. 1999. Wanita dimata Wanita. Yogyakarta:Nuasa.
  • 8. 48