SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bidang kesehatan sangat diperhatikan dalam Islam. Untuk mendapatkan badan sehat
bisa dijaga dan dimulai dengan olah raga. Banyak macam dan ragamnya olah raga itu. Bisa
jalan-jalan, lari, senam, berkuda, gulat, dll.
Islam menganjurkan kepada umatnya untuk memiliki jasmani yang kuat,dan salah
satu caranya adalah dengan berolahraga. Tujuan olahraga sebenarnya adalah perhatian
terhadap jasad dengan melatih otot, menguatakan jantung dan membuat badan memiliki
kemampuan tahan banting. Seperti yang kita ketahui bermacam-macam olahraga yang kita
kenal di Indonesia. Kita mengenal dua jenis olahraga kejam yaitu Tinju dan Gulat.
Sedangkan tujuan olahraga ini adalah melemahkan lawan dan mengalahkannya walaupun
dengan menghancurkan sebagian jasad lawan. Namun Apakah semua hal yang dinamai olah
raga di bolehkan dalam Islam.1
Allah Swt lebih mencintai suatu kaum yang kuat dibanding kaum yang lemah, untuk
memiliki fisik yang kuat diantaranya dengan olah raga. Kekuatan tubuh bermanfaat dalam
melaksanakan tugas-tugas keseharian, seperti sabda Rasulullah Saw, “Orang mukmin yang
kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah”.
Manfaat olah raga berfungsi untuk menyalurkan energi, menguatkan kepribadian dan
mengembangkan karakter yang baik, terjaga dari berbagai penyakit. Bagi orang yang rajin
berolah raga dapat memilki badan yang kuat dan berotot, sehingga tidak terkena penyakit
karena penyakit menyerang ketika badan kita lemah dengan kata lain penyakit tidak
menyerang tubuh orang yang rajin berolah raga dan kuat.
Selain manfaat di atas, olah raga juga dapat mencegah dari terserang penyakit jantung,
ini dibuktikan dari hasil riset tahun 1968 seperti yang dimuat di majalah Ikatan Dokter
Amerika. Disebutkan dalam riset itu bahwa olah raga dapat mempengaruhi bentuk jantung
yang tidak normal dan mengembalikannya normal kembali.
1 Anonimous, “Tinju Menurut Perspektif Islam”, (online) avaible: wordpress.com, diaskses pada tanggal 26
Oktober 2013
2
Hampir semua cabang olah raga memiliki resiko cedera yang tinggi, namun olahraga
yang langsung kontak dengan tubuh atau menjadikan anggota tubuh sebagai sasaran untuk
meraih kemenangan merupakan olah raga yang menyerempet pada cacat seumur hidup
bahkan kematian.2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Pengertian Olahraga Tinju?
2. Apa Hukum dari Olahraga Tinju?
3. Apa Saja Bahaya Tinju dan Hukuman Bagi Yang Melakukannya Menurut Islam?
4. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Gulat, Balapan Kuda dan Lain Sebagainya Yang
Berhadiah
2 Micky Jo, “Tinju, Olah Raga Beresiko Tinggi”, (online) avaible: Micky Jo.wordpress.com, diaskses pada
tanggal 26 Oktober 2013.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN PERATURAN OLAHRAGA TINJU
Menurut kamus besar bahasa Indonesia olahraga adalah gerak tubuh untuk menguatkan
dan menyehatkan tubuh.3 Sedangkan tinju adalah kepalan tangan (untuk memukul).4 Kata
Tinju adalah terjemahan dari kata Inggris "boxing" atau "Pugilism". Kata Pugilism berasal
dari kata latin, pugilatus atau pinjaman dari kata yunani Pugno, Pignis, Pugnare, yang
menandakan segala sesuatu yang berbentuk kotak atau "Box" dalam bahasa Inggrisnya. Tinju
Manusia, kalau terkepal, berbentuk seperti kotak. Kata Yunani pugno berarti tangan terkepal
menjadi tinju, siap untuk pugnos, berkelahi, bertinju. Dalam mitologi, bapak dan Boxing
adalah Poliux, saudara kembar dari Castor, putera legendaris dari Jupiter dan Leda.5
Adapun macam Tinju ada 2 yaitu tinju bebas dan tinju yang di wasiti. Dalam setiap
pertandingan atau perlombaan pasti ada aturan-aturannya baik dari segi teknis ataupun dari
segi penilaian untuk menentukan pemenangnya. Adapun aturan-aturan tinju secara garis
besarnya adalah:
1. Tidak boleh memukul kepala bagian belakang
2. Tidak boleh memukul alat kelamin lawan tidak boleh mencaci maki / mengolok-olok
lawan
3. Tidak boleh memukul lawan yang sudah tidak berdaya atau menyerah
Pertandingan tinju saat ini merupakan salah satu jenis olahraga yang banyak sekali
penggemarnya. Apalagi sekarang bermunculan petinju-petinju kelas dunia yang beragama
Islam.
B. HUKUM OLAHRAGA TINJU
Ada beberapa perbedaan pendapat dalam menentukan hukum tinju. Ada yang tidak
memperbolehkan dan ada juga yang memperbolehkan. Yang tidak memperbolehkan
beralasan karena memang olahraga tinju lebih banyak mengandung madharat dari pada
3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002), hal. 796.
4 Ibid, hal 1198.
5 Anonimus, “TJ”, (online) avaible: Bocahrawalo.blogspot.com, diaskses pada tanggal 26 Oktober 2013.
4
faedahnya. Sedangkan yang memperbolehkan beranggapan bahwa olahraga tinju sebagai
bentuk melatih fisik agar siap berperang.
Sebelum kita mengetahui pendapat para ulama’ kita perlu tahu bagaimana pandangan
yang terdapat didalam al-Qur’an dan as-Sunnah terlebih dahulu, adapun penjelasannya
sebagai berikut:
1. Hukum yang terdapat dalam al-Qur’an
Didalam al-Qur’an menjelaskan bahwa hukum perlombaan tinju itu haram yang
diqiyaskan dengan hukum pembunuhan, hal ini tertulis jelas dalam surat an-Nisa’: 29
Artinya:“Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu”.
Hal ini juga dijelaskan kembali dalam firman Allah (QS. Al-Baqarah: 195)
Artinya : “Dan belanjakanlah di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”. (Q.S Al-Baqarah: 195).
Asbabun Nudzul Q.S. Al-Baqarah: 195: Al-laits bin Sa’ad menceritakan dari
Aslam Abi Imran, dia berkata, “seseorang dari kelompok imigran muslim di
konstantinopel menyerang barisan musuh lalu diantara mereka ada yang terbakar. Ikut
pula bersama kami Abu Ayub al-Anshari, lalu orang-orang berkata, ‘orang itu telah
menjerumuskan dirinya ke dalam kebinasaan’. Namun Abu-Ayub berkata, “kami
tahu ayat ini diturunkan berkaitan dengan kasus kami, kami telah menemui
Rasulullah. Kami mengalami kejadian bersama beliau dan kami menolong beliau.6
2. Hukum yang terdapat dalam as-Sunnah
Yang kita ketahui dalam olah raga tinju, seorang petinju menggunakan teknik
saling memukul dengan kedua tangan untuk saling menjatuhkan lawan.
Dalam hal ini terdapat dalam hadits Rasulullah s.a.w :
َ‫ر‬َ‫ر‬َ‫ض‬َ‫ال‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ‫ص.م‬ ‫ى‬‫هللا‬ ُ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫ا‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫هللا‬ َ‫ى‬‫ى‬‫ض‬َ‫ر‬ ‫ى‬‫ى‬‫ى‬‫ر‬ْ‫د‬ُْ‫اْل‬ ٍ‫ان‬َ‫ن‬ ‫ى‬‫س‬ ‫ى‬‫ن‬ْ‫ب‬ ْ‫ك‬‫ى‬‫ال‬َ‫م‬ ‫ى‬‫ن‬ْ‫ب‬ ‫ى‬‫د‬ْ‫ع‬َ‫س‬ ٍ‫د‬ْ‫ي‬‫ى‬‫ع‬َ‫س‬ ْ‫ى‬‫ِب‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬‫ابن‬ ‫ا‬َ‫رر‬ .َ‫ار‬َ‫ر‬‫ى‬‫ض‬َ‫ال‬ََ
)‫ماجه‬
Artinya: “Dari Abi Sai’id Sa’ad bin Malik bin Sinaan Al-Khudri r.a. ia berkata,
bahwa Rasulullah s. a. w. Telah bersabda: “Janganlah engkau saling
memudharatkan (merugikan, menyusahkan, menyempitkan).” (HR. Ibnu Majjah)
Hal ini juga di perkuat dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah
yaitu:
‫ى‬‫ِب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬‫ف‬ ُ‫ا‬َ‫خ‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫ل‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬‫ى‬‫إ‬ :ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫س‬ََ ‫ى‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ‫ى‬‫هللا‬ ُ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ :َ‫ال‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ى‬‫ى‬‫ض‬َ‫ر‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬‫ى‬‫ه‬ْ‫ج‬َ‫الو‬ ‫ليجتنب‬
6 Departemen RI, Al-qur’an dan Terjemah, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2002), hlm. 106
5
Artinya: “ Dari Abu Hurairah, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila salah seorang bertengkar dengan saudaranya, hendaklah dia menghindari
memukul wajah.”
Jadi dari kedua keterangan di atas mengandung arti bahwa setiap perbuatan
manusia dimintai pertanggung jawaban di hari akhir kelak. Sebagaimana firman Allah
di QS. Yasin: 65
Artinya : “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada
Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang
dahulu mereka usahakan”
Dan adapun dibawah ini akan dijelaskan tentang beberapa pendapat yang tidak
memperbolehkan dan yang memperbolehkan.
1. Hukum yang tidak memperbolehkan
Fiqhi Islamy (Lembaga Fiqh Islam) yang berada dibawah naungan Rabithah
Alam Islamy dalam pertemuan ke-10, Sabtu 24 Shafar 1408 H/17 Oktober 1987 M
sampai Rabu 28 Shafar 1408 H/21 Oktober 1987 M silam telah menetapkan bahwa
permainan tinju tidak boleh dilakukan (haram hukumnya) dan tidak boleh dinamai
olahraga badan karena olahraga bertumpu pada latihan bukan menyakiti dan membuat
bahaya.7
Menurut Fatwa Lajnah Daimah (Kairo) nomor 16443, menyatakan bahwa
hukum perlombaan tinju itu tidak diperbolehkan (haram) dengan alasan mengandung
banyak bahaya bagi manusia. Fatwa di atas ditandatangani oleh Syaikh Abdul Aziz
bin Abdullah bin Baz selaku ketua Lajnah Daimah, Abdurrazzaq Afifi selaku wakil
ketua dan Shalih al Fauzan, Abdul Aziz lalu Syaikh serta Bakr Abu Zaid selaku
anggota.8
2. Hukum yang memperbolehkan
Pendapat yang membolehkan terdapat pada keputusan bahtsul masail syuriah
NU cabang Kraksaan, yag dihimpun dalam kitab Ahkamul Fuqoha halaman 26 yang
merupakan himpunan keputusan bahtsul masail NU disebutkan bahwa berdasar
keterangan dalam kitab Fatawa al-Kubra juz 3 halaman 272 hukum permainan tinju
boleh selama tidak berbahaya dan tidak mengandung mungkarot seperti taruhan,
pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan dan tidak termasuk syi’ar orang fasiq.
Dalam buku persepakatan ulama’ dalam hukum Islam yang diputuskan melalui
ijmak. Ulama’ sepakat bahwa, bila komandan memberi izin kepada seorang tentara
7 http://www.suara-islam.com/news/konsultasi/fiqih/2667--hukum-tinju
8 http://210488.blogspot.com/2011/04/hukum-pertandingan-tinju-dalam-islam.html/
6
muslim untuk bertanding satu lawan satudengan seorang tentara musuh, tentara
muslim tadi boleh melakukannya.
Dari beberapa rincian keterangan-keterangan dapat di katakana bahwa tinju
lebih banyak kemudhorotannya dari pada kemashlahatannya.karena olahraga ini
membahayakan jasad dan tidak memberikan manfaat bagi badan. Secara Syar’i.
“barra’ berkata, “yang dimaksudkan kebinasaan ialah bila seseorang melakukan dosa,
berarti ia menjerumuskan dirinya ke dalam kebinasaan dan dia tidak bertobat
C. BAHAYA TINJU DAN HUKUMAN BAGI YANG MELAKUKANNYA
MENURUT PANDANGAN ISLAM
Seperti yang kita ketahui bahwa tujuan olahraga tinju ini adalah melemahkan lawan dan
mengalahkannya walaupun dengan menghancurkan sebagian jasad lawan. Dalam artian Tinju
membolehkan memukul wajah dan dada, sehingga menyebabkan kebutaan, gagar otak, patah
tulang sampai pada kematian tanpa ada tanggung jawab. Hal ini bertentangan dengan Tujuan
Olahraga yang sebenarnya yaitu perhatian terhadap jasad dengan melatih otot, menguatkan
jantung dan membuat badan memiliki kemampuan tahan banting. Maka dari itu para ahli
hukum Islam mengungkapkan bahwa tindak pidana atas selain jiwa adalah setiap perbuatan
menyakiti yang mengenai jasmani (badan) seseorang yang dilakukan oleh orang lain, dan
perbuatan tersebut tidak sampai menghilangkan nyawanya.9
Menurut resiko akibat pukulan tinju demikian hebatnya, maka dikalangan kedokteran,
ada yang pro ada pula yang kontra terhadap tinju. Dan pihak yang kontra menyarankan agar
tinju dinyatakan terlarang. Bahkan ada negara yang melarang pertandingan tinju di
negaranya, seperti Inggris kabarnya. Dan pernah pula terjadi unjuk rasa di Inggris untuk
menentang adu tinju itu.10
Berbeda dengan pembunuhan, pelukaan hanya mengakibatkan rusak, cedera, atau
hilangnya anggota badan, sedangkan si korban masih tetap hidup, oleh karena itu apabila
perbuatan tersebut termasuk pembunuhan. Hukumnya sudah ditetapkan Syara’ yaitu:11
1. Hukuman Qishash
Dalam buku ensiklopedi islam menjelaskan qishash adalah sebuah prisip yang
diberlakukan oleh al-Qur’an untuk menghukum pelaku tindak kejahatan
9 http://stitattaqwa.blogspot.com/2011/06/olah-raga-tinju.html
10 Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah ,(Jakarta: Haji Mas Agung, 1992), hlm. 160
11 http://stitattaqwa.blogspot.com/2011/06/olah-raga-tinju.html
7
penganiayaan. Ketika terjadi tindak pembunuhan dimana pihak kurban dan pihak
pelaku dalam status yang sama, maka pembunuhan terhadap pelaku merupakan
hukuman akibat tindak pembunuhan yang dilakukan terhadap pihak kurban, demikian
pelukaan-pelukaan ringan pada korban berakibat hukuman perlukuan yang setimpal
atas pelakunya. Berdasarkan dengan pemberlakuan prinsip hukum ini, secara
bijaksana Islam juga mengesahkan penggantian hukuman, berdasarkan adanya
pemaafan dari pihak korban dengan sejumlah ganti kerugian yang bersifat material
untuk tindak kejahatan penganiayaan.12 Seperti yang telah dijelaskan pada surat al-
Maidah ayat 45, sebagai berikut:
Artinya: “Dan kami Telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat)
bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung,
telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya.
barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, Maka melepaskan hak itu (menjadi)
penebus dosa baginya. barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim”.
2. Hukuman Diyat
Yang dimaksud diat atau diayah disini adalah pembayaran ganti rugi (denda)
terhadap pihak kurban penganiayaan atau kurban pembunuhan; “penebus darah”.13
Dasar peraturan hukum ini terdapat dalam al-Qur’an surat al-Maidah(5) ayat 49:
Artinya: “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka
menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak
memalingkan kamu dari sebahagian apa yang Telah diturunkan Allah kepadamu. jika
mereka berpaling (dari hukum yang Telah diturunkan Allah), Maka Ketahuilah
bahwa Sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada
mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. dan Sesungguhnya kebanyakan
manusia adalah orang-orang yang fasik.”
3. Hukuman Kifarat.
Seperti halnya yang tertera pada firman Allah surat an-Nisa’: 92


12 Cyril Glasse, Eksiklopedi Islam (Ringkas), terj. Ghufron A. Mas’adi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002), hlm.
328
13 Ibid, hlm. 75
8
Artinya: “Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang
lain), kecuali Karena tersalah (Tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang
mukmin Karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang
beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu),
kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah jika ia (si terbunuh) dari kaum
(kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, Maka (hendaklah si
pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta
memerdekakan hamba sahaya yang beriman. barangsiapa yang tidak
memperolehnya, Maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-
turut untuk penerimaan Taubat dari pada Allah. dan adalah Allah Maha mengetahui
lagi Maha Bijaksana”.
D. TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GULAT, BALAPAN KUDA DAN
LAIN SEBAGAINYA YANG BERHADIAH
1. Gulat
Permainan gulat, dibolehkan atas dasar bahwa Rasulullah pernah melakukan
gulat dengan Rukanah seorang laki-laki yang terkenal kuatnya. Permainan ini
dilakukan beberapa kali. Apabila kita perhatikan gulat yang digelarkan (kecuali gulat
gaya bebas sekarang ini), tidak bertujuan mematikan lawan atau meng-KO-kannya
membuat lawan tidak dapat bergerak.
2. Balapan kuda (Pacuan Kuda)
Dalam sejarah kuda merupakan binatang yang amat penting; pertama, untuk
angkatan perang dan kedua, symbol prestise kehidupan kalangan masyarakat tertentu.
Al-Qur’an surah An-Nahl ayat 8 menyebutkan:
Menurut Abi Zakariya Al-Anshary Al-Syafi’I, pacuan kuda seperti
pertandingan lain, di benarkan sejauh dalam kategori sebagai pendorong zihad.
Olahraga berkuda dan pacuannya termasuk di antara olahraga yang menjadi
perhatian utama Islam, karena dapat membentuk mentalitas ksatria dan melatih
ketrampilan yang tinggi, dalam pemanfaatannya secara baik dan memfungsikannya
untuk berbagai tujuan mulia seperti jihad di jalan Allah dan mengusir musuh-musuh
agama dan umat.
Seperti yang diriwayatkan: “Telah bercerita kepada kami Ahmad bin Yunus
telah bercerita kepada kami Al Laits dari Nafi' dari 'Abdullah radliallahu 'anhuma
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berlomba pacuan kuda dengan kuda
yang tidak disiapkan sebagai kuda pacuan yang jaraknya antara Tsaniyatul Wada'
9
sampai ke masjid Bani Zurai'. Dan 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma termasuk
orang yang ikut dalam pacuan tersebut. Abu 'Abdullah Al Bukhariy berkata: "amadan
artinya ghooyatan (batas akhir) ", seperti firman Allah QS al-Hadid ayat 16 yang
artinya: ("Maka berlalulah masa yang panjang atas mereka"). (HR. Bukhari - 2657)
Rasulullah bahkan mengadakan lomba pacuan kuda dan memberi hadiah
kepada pemenangnya. Perlombaan di antara kuda disyariatkan, begitu pula dengan
pemberian hadiah kepada pemenang lomba juga disyariatkan.
3. Hukum Perlombaan Berhadiah. Syaikh Abdurrahman As Sa’di rahimahullah berkata:
“Mengambil ‘iwadl (hadiah) dalam perlombaan ada tiga macam:
a. Perlombaan yang diperbolehkan tanpa hadiah dan tidak boleh mengambil hadiah
seperti perlombaan balap mobil, perahu dsb.
b. Perlombaan yang tidak boleh dilakukan baik dengan hadiah maupun tanpa
hadiah, yaitu setiap perlombaan yg menjerumuskan kepada dosa dan permusuhan.
c. Perlombaan yang diperbolehkan baik dengan hadiah ataupun tidak, yaitu
perlombaan dalam memanah, berkuda dan unta sebagaimana ditunjukkan oleh
hadits di atas.
Hukum Mengeluarkan Harta (hadiah) Dalam Perlombaan. Para ulama
menyebutkan tiga keadaan:
a. Hadiah dari gubernur atau yang semacamnya. Hukumnya boleh dengan ijma para
ulama.
b. Hadiah dari salah satu peserta lomba, seperti si A berkata kepada kpd si B: ayo
lawan aku dalam perlombaan, jika kamu menang saya akan memberikan hadiah
untukmu, dan jika kamu kalah maka kamu tidak ada kewajiban apa-apa.
Hukumnya juga boleh menurut seluruh ulama kecuali yg diriwayatkan dari Al
Qasim bin Muhammad. Namun yang shahih boleh karena ini sama dengan hadiah
dan tidak ada makna perjudian.
c. Hadiah dari semua peserta, dimana setiap peserta mengeluarkan uang dan yang
menang mengambil semua uang tsb. Hukumnya: terjadi khilaf para ulama:
jumhur menyatakan haram kecuali bila ada pihak ketiga yang disebut muhallil,
alasannya karena ini adalah bentuk perjudian karena hakikat perjudian adalah
seseorang berada diantara untung atau rugi. Dan ini ada dalam perlombaan seperti
itu.
10
Namun untuk perlombaan yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya yaitu
perlombaan yang mendukung jihad seperti lomba memanah, dan berkuda,
syaikhul islam membolehkannya secara mutlak, dan beliau memandang bahwa itu
pengecualian dari perjudian karena mashlahatnya besar.
Perlombaan yang tanpa pertaruhan diperbolehkan hal ini karena sudah
kesepakatan para ulama. Perlombaan yang menggunakan pertaruhan di bagi
menjadi dua yaitu pertaruhan yang diharamkan dan pertaruhan yang dihalalkan.
Diharamkan apabila salah satu menang memperoleh hadiah dan yang kalah
berutang kepada temannya hal seperti ini sama dengan perjudian. Sedangkan
perlombaan yang dihalalkan adalah sebagai bertikut :
a. Dibolehkan mengambil hadiah apabila hadiah itu dari penguasa atau yang lain.
b. Hadiah dikeluarkan dari salah satu pihak yang berlomba
c. Petaruh itu boleh diambil apabila datang dua orang yang berlomba atau beberapa
pihak yang berlomba, sementara diantara mereka terdapat salah atau salah satu
pihak itu menerima hadiah itu bila dia menang dan tidak berhutang apabila ia
kalah.
11
BAB III
KESIMPULAN
Suatu kenyataan yang tidak bisa dibantah, bahwa tinju, gulat serta balapan kuda
adalah suatu cabang olah raga yang banyak ditonton oleh seluruh lapisan masyrakat, mulai
dari masyarakat awam sampai para pejabat pemerintah pusat. Melihat risiko akibat pukulan
tinju sedemikian hebatnya, maka di kalangan kedokteran, ada yang pro dan ada pula yang
kontra terhadap tinju. Dan pihak yang kontra menyarankan agar tinju dinyatakan terlarang.
Bahkan ada Negara yang melarang pertandingan tinju di negerinya, seperti Inggris kabarnya.
Dan pernah pula terjadi unjuk rasa di Inggris untuk menentang adu tinju itu.
Tujuan bertinju tidak sampai kepada kesehatan badan, dan telah berubah dari hakikat
tujuan olahraga Maka hukum Islam telah tegas bahwa segala sesuatu yang menyakiti badan
dan menyebabkan bahaya adalah haram hukumnya, baik yang berkedok olahraga ataupun
yang lainnya, termasuk tinju di dalamnya. Maka dari pembahasan diatas dapat sangat jelas
hukum untuk olahraga tinju itu hukumnya tidak diperbolehkan atau haram.

More Related Content

What's hot

Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islamSumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
arfian kurniawan
 
Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam
m10ehebat
 
jarimah qishash diyat
jarimah qishash diyatjarimah qishash diyat
jarimah qishash diyat
swirawan
 
Sistem pendidikan islam
Sistem pendidikan islamSistem pendidikan islam
Sistem pendidikan islam
siauwfelix
 
Tabayyun
TabayyunTabayyun
Tabayyun
Fori Suwargono
 
Sistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan DemokrasiiSistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan Demokrasiiatuulll
 
Pentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiPentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan Ngaji
Erwin Wahyu
 
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Erta Erta
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufMuhammad Husein
 
PPt Tafsir Tarbawi
PPt Tafsir TarbawiPPt Tafsir Tarbawi
PPt Tafsir Tarbawi
Yahrif Yahrif
 
JINAYAT & HIKMAHNYA.pptx
JINAYAT & HIKMAHNYA.pptxJINAYAT & HIKMAHNYA.pptx
JINAYAT & HIKMAHNYA.pptx
AchmadAmsar1
 
Makalah Riba dan Bunga Bank
Makalah Riba dan Bunga BankMakalah Riba dan Bunga Bank
Makalah Riba dan Bunga Bank
AyuIka5
 
Power ikhlas bsi
Power ikhlas bsiPower ikhlas bsi
Power ikhlas bsi
Muhammad Zen
 
TAZKIYATUN NAFS (TAKHALLI, TAHALLI DAN TAJALLI)
TAZKIYATUN NAFS (TAKHALLI, TAHALLI DAN TAJALLI)TAZKIYATUN NAFS (TAKHALLI, TAHALLI DAN TAJALLI)
TAZKIYATUN NAFS (TAKHALLI, TAHALLI DAN TAJALLI)
endahnurfebriyanti
 
ppt. kemuliaan ilmu
ppt. kemuliaan ilmuppt. kemuliaan ilmu
ppt. kemuliaan ilmu
Melda RD
 
Munasabah al qur’an
Munasabah al qur’anMunasabah al qur’an
Munasabah al qur’an
Mul Yadi
 
PPT Microtiching-1.pptx
PPT Microtiching-1.pptxPPT Microtiching-1.pptx
PPT Microtiching-1.pptx
AJIMUHAMMAD10
 
Meraih Sukses Dunia Akhirat Dengan Ramadhan
Meraih Sukses Dunia Akhirat Dengan RamadhanMeraih Sukses Dunia Akhirat Dengan Ramadhan
Meraih Sukses Dunia Akhirat Dengan Ramadhanyasin5582
 

What's hot (20)

Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islamSumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
 
Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam
 
jarimah qishash diyat
jarimah qishash diyatjarimah qishash diyat
jarimah qishash diyat
 
Afsyus salam
Afsyus salamAfsyus salam
Afsyus salam
 
Sistem pendidikan islam
Sistem pendidikan islamSistem pendidikan islam
Sistem pendidikan islam
 
Tabayyun
TabayyunTabayyun
Tabayyun
 
Sistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan DemokrasiiSistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan Demokrasii
 
Pentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiPentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan Ngaji
 
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
 
Adab berpakaian
Adab berpakaianAdab berpakaian
Adab berpakaian
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawuf
 
PPt Tafsir Tarbawi
PPt Tafsir TarbawiPPt Tafsir Tarbawi
PPt Tafsir Tarbawi
 
JINAYAT & HIKMAHNYA.pptx
JINAYAT & HIKMAHNYA.pptxJINAYAT & HIKMAHNYA.pptx
JINAYAT & HIKMAHNYA.pptx
 
Makalah Riba dan Bunga Bank
Makalah Riba dan Bunga BankMakalah Riba dan Bunga Bank
Makalah Riba dan Bunga Bank
 
Power ikhlas bsi
Power ikhlas bsiPower ikhlas bsi
Power ikhlas bsi
 
TAZKIYATUN NAFS (TAKHALLI, TAHALLI DAN TAJALLI)
TAZKIYATUN NAFS (TAKHALLI, TAHALLI DAN TAJALLI)TAZKIYATUN NAFS (TAKHALLI, TAHALLI DAN TAJALLI)
TAZKIYATUN NAFS (TAKHALLI, TAHALLI DAN TAJALLI)
 
ppt. kemuliaan ilmu
ppt. kemuliaan ilmuppt. kemuliaan ilmu
ppt. kemuliaan ilmu
 
Munasabah al qur’an
Munasabah al qur’anMunasabah al qur’an
Munasabah al qur’an
 
PPT Microtiching-1.pptx
PPT Microtiching-1.pptxPPT Microtiching-1.pptx
PPT Microtiching-1.pptx
 
Meraih Sukses Dunia Akhirat Dengan Ramadhan
Meraih Sukses Dunia Akhirat Dengan RamadhanMeraih Sukses Dunia Akhirat Dengan Ramadhan
Meraih Sukses Dunia Akhirat Dengan Ramadhan
 

Viewers also liked

Studi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerStudi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerAtika Vania
 
Top up 2 book
Top up 2 bookTop up 2 book
Top up 2 book
Shinta Ari Herdiana
 
Hukum islam kontemporer
Hukum islam kontemporerHukum islam kontemporer
Hukum islam kontemporerAdhe Nurtsani
 
Islam dan isu isu kontemporer
Islam dan isu isu kontemporerIslam dan isu isu kontemporer
Islam dan isu isu kontemporerAtika Vania
 
Masalah – masalah kontemporer dalam islam
Masalah – masalah kontemporer dalam islamMasalah – masalah kontemporer dalam islam
Masalah – masalah kontemporer dalam islam
Ratih Suprapti
 
Curriculum material-development-for-printing
Curriculum material-development-for-printingCurriculum material-development-for-printing
Curriculum material-development-for-printingShinta Ari Herdiana
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Shinta Ari Herdiana
 
What are curriculum materials
What are curriculum materialsWhat are curriculum materials
What are curriculum materialsJohan Koren
 

Viewers also liked (12)

Soal toefl
Soal toefl Soal toefl
Soal toefl
 
Islam dan isu kontemporer
Islam dan isu kontemporerIslam dan isu kontemporer
Islam dan isu kontemporer
 
Studi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerStudi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporer
 
Top up 2 book
Top up 2 bookTop up 2 book
Top up 2 book
 
Mutlaq
MutlaqMutlaq
Mutlaq
 
Hukum islam kontemporer
Hukum islam kontemporerHukum islam kontemporer
Hukum islam kontemporer
 
Islam dan isu isu kontemporer
Islam dan isu isu kontemporerIslam dan isu isu kontemporer
Islam dan isu isu kontemporer
 
Masalah – masalah kontemporer dalam islam
Masalah – masalah kontemporer dalam islamMasalah – masalah kontemporer dalam islam
Masalah – masalah kontemporer dalam islam
 
Presentation1(gulat)
Presentation1(gulat)Presentation1(gulat)
Presentation1(gulat)
 
Curriculum material-development-for-printing
Curriculum material-development-for-printingCurriculum material-development-for-printing
Curriculum material-development-for-printing
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
 
What are curriculum materials
What are curriculum materialsWhat are curriculum materials
What are curriculum materials
 

Similar to Makalah TATA RAGA TINJU GULAT BALAPAN KUDA DAN LAIN SEBAGAINYA YANG BERHADIAH

Olahraga+dan+kesehatan+dalam+perspektif+islam
Olahraga+dan+kesehatan+dalam+perspektif+islamOlahraga+dan+kesehatan+dalam+perspektif+islam
Olahraga+dan+kesehatan+dalam+perspektif+islamSukses100p
 
ghat.pdf
ghat.pdfghat.pdf
Manfaat Gerakan Solat GPI
Manfaat Gerakan Solat GPIManfaat Gerakan Solat GPI
Manfaat Gerakan Solat GPI
Aidil Syazwan
 
Islam & sukan
Islam & sukanIslam & sukan
Islam & sukan
Noor Fariza AR
 
Kesehatan dalam perspektif islam
Kesehatan dalam perspektif islamKesehatan dalam perspektif islam
Kesehatan dalam perspektif islam
masasepsunandar
 
Aborsi dalam hukum islam
Aborsi dalam hukum islamAborsi dalam hukum islam
Aborsi dalam hukum islam
raishachaa
 
2020 b 20060484053_rahmat hidayat haqiqi_filsafat olahraga
2020 b 20060484053_rahmat hidayat haqiqi_filsafat olahraga2020 b 20060484053_rahmat hidayat haqiqi_filsafat olahraga
2020 b 20060484053_rahmat hidayat haqiqi_filsafat olahraga
RahmatHidayatHaqiqi
 
Bugar di bulan ramadhan.pptx
Bugar di bulan ramadhan.pptxBugar di bulan ramadhan.pptx
Bugar di bulan ramadhan.pptx
rianarifpurnomo1
 
Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas TIK 4
Tugas TIK 4Tugas TIK 4
Tugas TIK 4
ChamilaNursima
 
Tugas tik 4
Tugas tik 4Tugas tik 4
Tugas tik 4
Febrian Anggiansyah
 
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptxAborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
salmairmasuryani1203
 
Sholat penyempurna agama dan kesehatan
Sholat penyempurna agama dan kesehatanSholat penyempurna agama dan kesehatan
Sholat penyempurna agama dan kesehatanBadrotuz Zahro
 
Slaid Gaya Hidup Sihat ( Kepentingan Rehat Dan Tidur Yang Berkualiti ).pptx
Slaid Gaya Hidup Sihat ( Kepentingan Rehat Dan Tidur Yang Berkualiti ).pptxSlaid Gaya Hidup Sihat ( Kepentingan Rehat Dan Tidur Yang Berkualiti ).pptx
Slaid Gaya Hidup Sihat ( Kepentingan Rehat Dan Tidur Yang Berkualiti ).pptx
khairulAnuar948526
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamSeptian Muna Barakati
 

Similar to Makalah TATA RAGA TINJU GULAT BALAPAN KUDA DAN LAIN SEBAGAINYA YANG BERHADIAH (20)

Makalah olah raga
Makalah olah ragaMakalah olah raga
Makalah olah raga
 
Olahraga+dan+kesehatan+dalam+perspektif+islam
Olahraga+dan+kesehatan+dalam+perspektif+islamOlahraga+dan+kesehatan+dalam+perspektif+islam
Olahraga+dan+kesehatan+dalam+perspektif+islam
 
ghat.pdf
ghat.pdfghat.pdf
ghat.pdf
 
Manfaat Gerakan Solat GPI
Manfaat Gerakan Solat GPIManfaat Gerakan Solat GPI
Manfaat Gerakan Solat GPI
 
Islam & sukan
Islam & sukanIslam & sukan
Islam & sukan
 
Kesehatan dalam perspektif islam
Kesehatan dalam perspektif islamKesehatan dalam perspektif islam
Kesehatan dalam perspektif islam
 
Aborsi dalam hukum islam
Aborsi dalam hukum islamAborsi dalam hukum islam
Aborsi dalam hukum islam
 
2020 b 20060484053_rahmat hidayat haqiqi_filsafat olahraga
2020 b 20060484053_rahmat hidayat haqiqi_filsafat olahraga2020 b 20060484053_rahmat hidayat haqiqi_filsafat olahraga
2020 b 20060484053_rahmat hidayat haqiqi_filsafat olahraga
 
Bugar di bulan ramadhan.pptx
Bugar di bulan ramadhan.pptxBugar di bulan ramadhan.pptx
Bugar di bulan ramadhan.pptx
 
Makalah agama tentang asi
Makalah agama tentang asiMakalah agama tentang asi
Makalah agama tentang asi
 
Makalah agama tentang asi
Makalah agama tentang asiMakalah agama tentang asi
Makalah agama tentang asi
 
Makalah agama tentang asi
Makalah agama tentang asiMakalah agama tentang asi
Makalah agama tentang asi
 
Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Makalah agama tentang asi (3)
Makalah agama tentang asi (3)Makalah agama tentang asi (3)
Makalah agama tentang asi (3)
 
Tugas TIK 4
Tugas TIK 4Tugas TIK 4
Tugas TIK 4
 
Tugas tik 4
Tugas tik 4Tugas tik 4
Tugas tik 4
 
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptxAborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
Aborsi Inseminasi Transplantasi Bayi Tabung.pptx
 
Sholat penyempurna agama dan kesehatan
Sholat penyempurna agama dan kesehatanSholat penyempurna agama dan kesehatan
Sholat penyempurna agama dan kesehatan
 
Slaid Gaya Hidup Sihat ( Kepentingan Rehat Dan Tidur Yang Berkualiti ).pptx
Slaid Gaya Hidup Sihat ( Kepentingan Rehat Dan Tidur Yang Berkualiti ).pptxSlaid Gaya Hidup Sihat ( Kepentingan Rehat Dan Tidur Yang Berkualiti ).pptx
Slaid Gaya Hidup Sihat ( Kepentingan Rehat Dan Tidur Yang Berkualiti ).pptx
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
 

More from Shinta Ari Herdiana

Text analysis of teacher texts
Text analysis of teacher textsText analysis of teacher texts
Text analysis of teacher texts
Shinta Ari Herdiana
 
Blending clipping
Blending clippingBlending clipping
Blending clipping
Shinta Ari Herdiana
 
Introduction to literature
Introduction to literatureIntroduction to literature
Introduction to literature
Shinta Ari Herdiana
 
Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...
Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...
Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...
Shinta Ari Herdiana
 
Persentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Persentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islamPersentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Persentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Shinta Ari Herdiana
 
Materi filsafat pendikan islam
Materi filsafat pendikan islamMateri filsafat pendikan islam
Materi filsafat pendikan islam
Shinta Ari Herdiana
 
Konsep pendidikan filsafat pendidikan islam
Konsep pendidikan filsafat pendidikan islamKonsep pendidikan filsafat pendidikan islam
Konsep pendidikan filsafat pendidikan islam
Shinta Ari Herdiana
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Gender in education
Gender in educationGender in education
Gender in education
Shinta Ari Herdiana
 
Culture of korea (shinta ari herdiana)
Culture of korea (shinta ari herdiana)Culture of korea (shinta ari herdiana)
Culture of korea (shinta ari herdiana)
Shinta Ari Herdiana
 
Acquisition of phonology
Acquisition of phonologyAcquisition of phonology
Acquisition of phonology
Shinta Ari Herdiana
 
Modal auxiliaries
Modal auxiliariesModal auxiliaries
Modal auxiliaries
Shinta Ari Herdiana
 
Main verbs and modal auxiliaries (can n may)
Main verbs and modal auxiliaries (can n may)Main verbs and modal auxiliaries (can n may)
Main verbs and modal auxiliaries (can n may)
Shinta Ari Herdiana
 
Makalah euthanasia
Makalah euthanasiaMakalah euthanasia
Makalah euthanasia
Shinta Ari Herdiana
 
Lesson plan exam
Lesson plan examLesson plan exam
Lesson plan exam
Shinta Ari Herdiana
 
Lesson plan 5
Lesson plan 5Lesson plan 5
Lesson plan 5
Shinta Ari Herdiana
 
Lesson plan 3
Lesson plan 3Lesson plan 3
Lesson plan 3
Shinta Ari Herdiana
 
Lesson plan 4
Lesson plan 4Lesson plan 4
Lesson plan 4
Shinta Ari Herdiana
 
Lesson plan
Lesson planLesson plan
Lesson plan
Shinta Ari Herdiana
 

More from Shinta Ari Herdiana (20)

Text analysis of teacher texts
Text analysis of teacher textsText analysis of teacher texts
Text analysis of teacher texts
 
Blending clipping
Blending clippingBlending clipping
Blending clipping
 
Prose
ProseProse
Prose
 
Introduction to literature
Introduction to literatureIntroduction to literature
Introduction to literature
 
Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...
Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...
Methapor, simile, personofication, symbol, image n imagery and analysis of po...
 
Persentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Persentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islamPersentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Persentasi pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
 
Materi filsafat pendikan islam
Materi filsafat pendikan islamMateri filsafat pendikan islam
Materi filsafat pendikan islam
 
Konsep pendidikan filsafat pendidikan islam
Konsep pendidikan filsafat pendidikan islamKonsep pendidikan filsafat pendidikan islam
Konsep pendidikan filsafat pendidikan islam
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
Gender in education
Gender in educationGender in education
Gender in education
 
Culture of korea (shinta ari herdiana)
Culture of korea (shinta ari herdiana)Culture of korea (shinta ari herdiana)
Culture of korea (shinta ari herdiana)
 
Acquisition of phonology
Acquisition of phonologyAcquisition of phonology
Acquisition of phonology
 
Modal auxiliaries
Modal auxiliariesModal auxiliaries
Modal auxiliaries
 
Main verbs and modal auxiliaries (can n may)
Main verbs and modal auxiliaries (can n may)Main verbs and modal auxiliaries (can n may)
Main verbs and modal auxiliaries (can n may)
 
Makalah euthanasia
Makalah euthanasiaMakalah euthanasia
Makalah euthanasia
 
Lesson plan exam
Lesson plan examLesson plan exam
Lesson plan exam
 
Lesson plan 5
Lesson plan 5Lesson plan 5
Lesson plan 5
 
Lesson plan 3
Lesson plan 3Lesson plan 3
Lesson plan 3
 
Lesson plan 4
Lesson plan 4Lesson plan 4
Lesson plan 4
 
Lesson plan
Lesson planLesson plan
Lesson plan
 

Recently uploaded

PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 

Recently uploaded (20)

PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 

Makalah TATA RAGA TINJU GULAT BALAPAN KUDA DAN LAIN SEBAGAINYA YANG BERHADIAH

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bidang kesehatan sangat diperhatikan dalam Islam. Untuk mendapatkan badan sehat bisa dijaga dan dimulai dengan olah raga. Banyak macam dan ragamnya olah raga itu. Bisa jalan-jalan, lari, senam, berkuda, gulat, dll. Islam menganjurkan kepada umatnya untuk memiliki jasmani yang kuat,dan salah satu caranya adalah dengan berolahraga. Tujuan olahraga sebenarnya adalah perhatian terhadap jasad dengan melatih otot, menguatakan jantung dan membuat badan memiliki kemampuan tahan banting. Seperti yang kita ketahui bermacam-macam olahraga yang kita kenal di Indonesia. Kita mengenal dua jenis olahraga kejam yaitu Tinju dan Gulat. Sedangkan tujuan olahraga ini adalah melemahkan lawan dan mengalahkannya walaupun dengan menghancurkan sebagian jasad lawan. Namun Apakah semua hal yang dinamai olah raga di bolehkan dalam Islam.1 Allah Swt lebih mencintai suatu kaum yang kuat dibanding kaum yang lemah, untuk memiliki fisik yang kuat diantaranya dengan olah raga. Kekuatan tubuh bermanfaat dalam melaksanakan tugas-tugas keseharian, seperti sabda Rasulullah Saw, “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah”. Manfaat olah raga berfungsi untuk menyalurkan energi, menguatkan kepribadian dan mengembangkan karakter yang baik, terjaga dari berbagai penyakit. Bagi orang yang rajin berolah raga dapat memilki badan yang kuat dan berotot, sehingga tidak terkena penyakit karena penyakit menyerang ketika badan kita lemah dengan kata lain penyakit tidak menyerang tubuh orang yang rajin berolah raga dan kuat. Selain manfaat di atas, olah raga juga dapat mencegah dari terserang penyakit jantung, ini dibuktikan dari hasil riset tahun 1968 seperti yang dimuat di majalah Ikatan Dokter Amerika. Disebutkan dalam riset itu bahwa olah raga dapat mempengaruhi bentuk jantung yang tidak normal dan mengembalikannya normal kembali. 1 Anonimous, “Tinju Menurut Perspektif Islam”, (online) avaible: wordpress.com, diaskses pada tanggal 26 Oktober 2013
  • 2. 2 Hampir semua cabang olah raga memiliki resiko cedera yang tinggi, namun olahraga yang langsung kontak dengan tubuh atau menjadikan anggota tubuh sebagai sasaran untuk meraih kemenangan merupakan olah raga yang menyerempet pada cacat seumur hidup bahkan kematian.2 B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa Yang Dimaksud Dengan Pengertian Olahraga Tinju? 2. Apa Hukum dari Olahraga Tinju? 3. Apa Saja Bahaya Tinju dan Hukuman Bagi Yang Melakukannya Menurut Islam? 4. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Gulat, Balapan Kuda dan Lain Sebagainya Yang Berhadiah 2 Micky Jo, “Tinju, Olah Raga Beresiko Tinggi”, (online) avaible: Micky Jo.wordpress.com, diaskses pada tanggal 26 Oktober 2013.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN PERATURAN OLAHRAGA TINJU Menurut kamus besar bahasa Indonesia olahraga adalah gerak tubuh untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh.3 Sedangkan tinju adalah kepalan tangan (untuk memukul).4 Kata Tinju adalah terjemahan dari kata Inggris "boxing" atau "Pugilism". Kata Pugilism berasal dari kata latin, pugilatus atau pinjaman dari kata yunani Pugno, Pignis, Pugnare, yang menandakan segala sesuatu yang berbentuk kotak atau "Box" dalam bahasa Inggrisnya. Tinju Manusia, kalau terkepal, berbentuk seperti kotak. Kata Yunani pugno berarti tangan terkepal menjadi tinju, siap untuk pugnos, berkelahi, bertinju. Dalam mitologi, bapak dan Boxing adalah Poliux, saudara kembar dari Castor, putera legendaris dari Jupiter dan Leda.5 Adapun macam Tinju ada 2 yaitu tinju bebas dan tinju yang di wasiti. Dalam setiap pertandingan atau perlombaan pasti ada aturan-aturannya baik dari segi teknis ataupun dari segi penilaian untuk menentukan pemenangnya. Adapun aturan-aturan tinju secara garis besarnya adalah: 1. Tidak boleh memukul kepala bagian belakang 2. Tidak boleh memukul alat kelamin lawan tidak boleh mencaci maki / mengolok-olok lawan 3. Tidak boleh memukul lawan yang sudah tidak berdaya atau menyerah Pertandingan tinju saat ini merupakan salah satu jenis olahraga yang banyak sekali penggemarnya. Apalagi sekarang bermunculan petinju-petinju kelas dunia yang beragama Islam. B. HUKUM OLAHRAGA TINJU Ada beberapa perbedaan pendapat dalam menentukan hukum tinju. Ada yang tidak memperbolehkan dan ada juga yang memperbolehkan. Yang tidak memperbolehkan beralasan karena memang olahraga tinju lebih banyak mengandung madharat dari pada 3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hal. 796. 4 Ibid, hal 1198. 5 Anonimus, “TJ”, (online) avaible: Bocahrawalo.blogspot.com, diaskses pada tanggal 26 Oktober 2013.
  • 4. 4 faedahnya. Sedangkan yang memperbolehkan beranggapan bahwa olahraga tinju sebagai bentuk melatih fisik agar siap berperang. Sebelum kita mengetahui pendapat para ulama’ kita perlu tahu bagaimana pandangan yang terdapat didalam al-Qur’an dan as-Sunnah terlebih dahulu, adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Hukum yang terdapat dalam al-Qur’an Didalam al-Qur’an menjelaskan bahwa hukum perlombaan tinju itu haram yang diqiyaskan dengan hukum pembunuhan, hal ini tertulis jelas dalam surat an-Nisa’: 29 Artinya:“Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. Hal ini juga dijelaskan kembali dalam firman Allah (QS. Al-Baqarah: 195) Artinya : “Dan belanjakanlah di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”. (Q.S Al-Baqarah: 195). Asbabun Nudzul Q.S. Al-Baqarah: 195: Al-laits bin Sa’ad menceritakan dari Aslam Abi Imran, dia berkata, “seseorang dari kelompok imigran muslim di konstantinopel menyerang barisan musuh lalu diantara mereka ada yang terbakar. Ikut pula bersama kami Abu Ayub al-Anshari, lalu orang-orang berkata, ‘orang itu telah menjerumuskan dirinya ke dalam kebinasaan’. Namun Abu-Ayub berkata, “kami tahu ayat ini diturunkan berkaitan dengan kasus kami, kami telah menemui Rasulullah. Kami mengalami kejadian bersama beliau dan kami menolong beliau.6 2. Hukum yang terdapat dalam as-Sunnah Yang kita ketahui dalam olah raga tinju, seorang petinju menggunakan teknik saling memukul dengan kedua tangan untuk saling menjatuhkan lawan. Dalam hal ini terdapat dalam hadits Rasulullah s.a.w : َ‫ر‬َ‫ر‬َ‫ض‬َ‫ال‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ‫ص.م‬ ‫ى‬‫هللا‬ ُ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫ا‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫هللا‬ َ‫ى‬‫ى‬‫ض‬َ‫ر‬ ‫ى‬‫ى‬‫ى‬‫ر‬ْ‫د‬ُْ‫اْل‬ ٍ‫ان‬َ‫ن‬ ‫ى‬‫س‬ ‫ى‬‫ن‬ْ‫ب‬ ْ‫ك‬‫ى‬‫ال‬َ‫م‬ ‫ى‬‫ن‬ْ‫ب‬ ‫ى‬‫د‬ْ‫ع‬َ‫س‬ ٍ‫د‬ْ‫ي‬‫ى‬‫ع‬َ‫س‬ ْ‫ى‬‫ِب‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬‫ابن‬ ‫ا‬َ‫رر‬ .َ‫ار‬َ‫ر‬‫ى‬‫ض‬َ‫ال‬ََ )‫ماجه‬ Artinya: “Dari Abi Sai’id Sa’ad bin Malik bin Sinaan Al-Khudri r.a. ia berkata, bahwa Rasulullah s. a. w. Telah bersabda: “Janganlah engkau saling memudharatkan (merugikan, menyusahkan, menyempitkan).” (HR. Ibnu Majjah) Hal ini juga di perkuat dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yaitu: ‫ى‬‫ِب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬‫ف‬ ُ‫ا‬َ‫خ‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫ل‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬‫ى‬‫إ‬ :ْ‫م‬َ‫ل‬َ‫س‬ََ ‫ى‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ‫ى‬‫هللا‬ ُ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ :َ‫ال‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ى‬‫ى‬‫ض‬َ‫ر‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬‫ى‬‫ه‬ْ‫ج‬َ‫الو‬ ‫ليجتنب‬ 6 Departemen RI, Al-qur’an dan Terjemah, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2002), hlm. 106
  • 5. 5 Artinya: “ Dari Abu Hurairah, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang bertengkar dengan saudaranya, hendaklah dia menghindari memukul wajah.” Jadi dari kedua keterangan di atas mengandung arti bahwa setiap perbuatan manusia dimintai pertanggung jawaban di hari akhir kelak. Sebagaimana firman Allah di QS. Yasin: 65 Artinya : “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan” Dan adapun dibawah ini akan dijelaskan tentang beberapa pendapat yang tidak memperbolehkan dan yang memperbolehkan. 1. Hukum yang tidak memperbolehkan Fiqhi Islamy (Lembaga Fiqh Islam) yang berada dibawah naungan Rabithah Alam Islamy dalam pertemuan ke-10, Sabtu 24 Shafar 1408 H/17 Oktober 1987 M sampai Rabu 28 Shafar 1408 H/21 Oktober 1987 M silam telah menetapkan bahwa permainan tinju tidak boleh dilakukan (haram hukumnya) dan tidak boleh dinamai olahraga badan karena olahraga bertumpu pada latihan bukan menyakiti dan membuat bahaya.7 Menurut Fatwa Lajnah Daimah (Kairo) nomor 16443, menyatakan bahwa hukum perlombaan tinju itu tidak diperbolehkan (haram) dengan alasan mengandung banyak bahaya bagi manusia. Fatwa di atas ditandatangani oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz selaku ketua Lajnah Daimah, Abdurrazzaq Afifi selaku wakil ketua dan Shalih al Fauzan, Abdul Aziz lalu Syaikh serta Bakr Abu Zaid selaku anggota.8 2. Hukum yang memperbolehkan Pendapat yang membolehkan terdapat pada keputusan bahtsul masail syuriah NU cabang Kraksaan, yag dihimpun dalam kitab Ahkamul Fuqoha halaman 26 yang merupakan himpunan keputusan bahtsul masail NU disebutkan bahwa berdasar keterangan dalam kitab Fatawa al-Kubra juz 3 halaman 272 hukum permainan tinju boleh selama tidak berbahaya dan tidak mengandung mungkarot seperti taruhan, pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan dan tidak termasuk syi’ar orang fasiq. Dalam buku persepakatan ulama’ dalam hukum Islam yang diputuskan melalui ijmak. Ulama’ sepakat bahwa, bila komandan memberi izin kepada seorang tentara 7 http://www.suara-islam.com/news/konsultasi/fiqih/2667--hukum-tinju 8 http://210488.blogspot.com/2011/04/hukum-pertandingan-tinju-dalam-islam.html/
  • 6. 6 muslim untuk bertanding satu lawan satudengan seorang tentara musuh, tentara muslim tadi boleh melakukannya. Dari beberapa rincian keterangan-keterangan dapat di katakana bahwa tinju lebih banyak kemudhorotannya dari pada kemashlahatannya.karena olahraga ini membahayakan jasad dan tidak memberikan manfaat bagi badan. Secara Syar’i. “barra’ berkata, “yang dimaksudkan kebinasaan ialah bila seseorang melakukan dosa, berarti ia menjerumuskan dirinya ke dalam kebinasaan dan dia tidak bertobat C. BAHAYA TINJU DAN HUKUMAN BAGI YANG MELAKUKANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM Seperti yang kita ketahui bahwa tujuan olahraga tinju ini adalah melemahkan lawan dan mengalahkannya walaupun dengan menghancurkan sebagian jasad lawan. Dalam artian Tinju membolehkan memukul wajah dan dada, sehingga menyebabkan kebutaan, gagar otak, patah tulang sampai pada kematian tanpa ada tanggung jawab. Hal ini bertentangan dengan Tujuan Olahraga yang sebenarnya yaitu perhatian terhadap jasad dengan melatih otot, menguatkan jantung dan membuat badan memiliki kemampuan tahan banting. Maka dari itu para ahli hukum Islam mengungkapkan bahwa tindak pidana atas selain jiwa adalah setiap perbuatan menyakiti yang mengenai jasmani (badan) seseorang yang dilakukan oleh orang lain, dan perbuatan tersebut tidak sampai menghilangkan nyawanya.9 Menurut resiko akibat pukulan tinju demikian hebatnya, maka dikalangan kedokteran, ada yang pro ada pula yang kontra terhadap tinju. Dan pihak yang kontra menyarankan agar tinju dinyatakan terlarang. Bahkan ada negara yang melarang pertandingan tinju di negaranya, seperti Inggris kabarnya. Dan pernah pula terjadi unjuk rasa di Inggris untuk menentang adu tinju itu.10 Berbeda dengan pembunuhan, pelukaan hanya mengakibatkan rusak, cedera, atau hilangnya anggota badan, sedangkan si korban masih tetap hidup, oleh karena itu apabila perbuatan tersebut termasuk pembunuhan. Hukumnya sudah ditetapkan Syara’ yaitu:11 1. Hukuman Qishash Dalam buku ensiklopedi islam menjelaskan qishash adalah sebuah prisip yang diberlakukan oleh al-Qur’an untuk menghukum pelaku tindak kejahatan 9 http://stitattaqwa.blogspot.com/2011/06/olah-raga-tinju.html 10 Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah ,(Jakarta: Haji Mas Agung, 1992), hlm. 160 11 http://stitattaqwa.blogspot.com/2011/06/olah-raga-tinju.html
  • 7. 7 penganiayaan. Ketika terjadi tindak pembunuhan dimana pihak kurban dan pihak pelaku dalam status yang sama, maka pembunuhan terhadap pelaku merupakan hukuman akibat tindak pembunuhan yang dilakukan terhadap pihak kurban, demikian pelukaan-pelukaan ringan pada korban berakibat hukuman perlukuan yang setimpal atas pelakunya. Berdasarkan dengan pemberlakuan prinsip hukum ini, secara bijaksana Islam juga mengesahkan penggantian hukuman, berdasarkan adanya pemaafan dari pihak korban dengan sejumlah ganti kerugian yang bersifat material untuk tindak kejahatan penganiayaan.12 Seperti yang telah dijelaskan pada surat al- Maidah ayat 45, sebagai berikut: Artinya: “Dan kami Telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, Maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim”. 2. Hukuman Diyat Yang dimaksud diat atau diayah disini adalah pembayaran ganti rugi (denda) terhadap pihak kurban penganiayaan atau kurban pembunuhan; “penebus darah”.13 Dasar peraturan hukum ini terdapat dalam al-Qur’an surat al-Maidah(5) ayat 49: Artinya: “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang Telah diturunkan Allah kepadamu. jika mereka berpaling (dari hukum yang Telah diturunkan Allah), Maka Ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. dan Sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” 3. Hukuman Kifarat. Seperti halnya yang tertera pada firman Allah surat an-Nisa’: 92   12 Cyril Glasse, Eksiklopedi Islam (Ringkas), terj. Ghufron A. Mas’adi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002), hlm. 328 13 Ibid, hlm. 75
  • 8. 8 Artinya: “Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali Karena tersalah (Tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mukmin Karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, Maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. barangsiapa yang tidak memperolehnya, Maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut- turut untuk penerimaan Taubat dari pada Allah. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”. D. TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GULAT, BALAPAN KUDA DAN LAIN SEBAGAINYA YANG BERHADIAH 1. Gulat Permainan gulat, dibolehkan atas dasar bahwa Rasulullah pernah melakukan gulat dengan Rukanah seorang laki-laki yang terkenal kuatnya. Permainan ini dilakukan beberapa kali. Apabila kita perhatikan gulat yang digelarkan (kecuali gulat gaya bebas sekarang ini), tidak bertujuan mematikan lawan atau meng-KO-kannya membuat lawan tidak dapat bergerak. 2. Balapan kuda (Pacuan Kuda) Dalam sejarah kuda merupakan binatang yang amat penting; pertama, untuk angkatan perang dan kedua, symbol prestise kehidupan kalangan masyarakat tertentu. Al-Qur’an surah An-Nahl ayat 8 menyebutkan: Menurut Abi Zakariya Al-Anshary Al-Syafi’I, pacuan kuda seperti pertandingan lain, di benarkan sejauh dalam kategori sebagai pendorong zihad. Olahraga berkuda dan pacuannya termasuk di antara olahraga yang menjadi perhatian utama Islam, karena dapat membentuk mentalitas ksatria dan melatih ketrampilan yang tinggi, dalam pemanfaatannya secara baik dan memfungsikannya untuk berbagai tujuan mulia seperti jihad di jalan Allah dan mengusir musuh-musuh agama dan umat. Seperti yang diriwayatkan: “Telah bercerita kepada kami Ahmad bin Yunus telah bercerita kepada kami Al Laits dari Nafi' dari 'Abdullah radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berlomba pacuan kuda dengan kuda yang tidak disiapkan sebagai kuda pacuan yang jaraknya antara Tsaniyatul Wada'
  • 9. 9 sampai ke masjid Bani Zurai'. Dan 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma termasuk orang yang ikut dalam pacuan tersebut. Abu 'Abdullah Al Bukhariy berkata: "amadan artinya ghooyatan (batas akhir) ", seperti firman Allah QS al-Hadid ayat 16 yang artinya: ("Maka berlalulah masa yang panjang atas mereka"). (HR. Bukhari - 2657) Rasulullah bahkan mengadakan lomba pacuan kuda dan memberi hadiah kepada pemenangnya. Perlombaan di antara kuda disyariatkan, begitu pula dengan pemberian hadiah kepada pemenang lomba juga disyariatkan. 3. Hukum Perlombaan Berhadiah. Syaikh Abdurrahman As Sa’di rahimahullah berkata: “Mengambil ‘iwadl (hadiah) dalam perlombaan ada tiga macam: a. Perlombaan yang diperbolehkan tanpa hadiah dan tidak boleh mengambil hadiah seperti perlombaan balap mobil, perahu dsb. b. Perlombaan yang tidak boleh dilakukan baik dengan hadiah maupun tanpa hadiah, yaitu setiap perlombaan yg menjerumuskan kepada dosa dan permusuhan. c. Perlombaan yang diperbolehkan baik dengan hadiah ataupun tidak, yaitu perlombaan dalam memanah, berkuda dan unta sebagaimana ditunjukkan oleh hadits di atas. Hukum Mengeluarkan Harta (hadiah) Dalam Perlombaan. Para ulama menyebutkan tiga keadaan: a. Hadiah dari gubernur atau yang semacamnya. Hukumnya boleh dengan ijma para ulama. b. Hadiah dari salah satu peserta lomba, seperti si A berkata kepada kpd si B: ayo lawan aku dalam perlombaan, jika kamu menang saya akan memberikan hadiah untukmu, dan jika kamu kalah maka kamu tidak ada kewajiban apa-apa. Hukumnya juga boleh menurut seluruh ulama kecuali yg diriwayatkan dari Al Qasim bin Muhammad. Namun yang shahih boleh karena ini sama dengan hadiah dan tidak ada makna perjudian. c. Hadiah dari semua peserta, dimana setiap peserta mengeluarkan uang dan yang menang mengambil semua uang tsb. Hukumnya: terjadi khilaf para ulama: jumhur menyatakan haram kecuali bila ada pihak ketiga yang disebut muhallil, alasannya karena ini adalah bentuk perjudian karena hakikat perjudian adalah seseorang berada diantara untung atau rugi. Dan ini ada dalam perlombaan seperti itu.
  • 10. 10 Namun untuk perlombaan yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya yaitu perlombaan yang mendukung jihad seperti lomba memanah, dan berkuda, syaikhul islam membolehkannya secara mutlak, dan beliau memandang bahwa itu pengecualian dari perjudian karena mashlahatnya besar. Perlombaan yang tanpa pertaruhan diperbolehkan hal ini karena sudah kesepakatan para ulama. Perlombaan yang menggunakan pertaruhan di bagi menjadi dua yaitu pertaruhan yang diharamkan dan pertaruhan yang dihalalkan. Diharamkan apabila salah satu menang memperoleh hadiah dan yang kalah berutang kepada temannya hal seperti ini sama dengan perjudian. Sedangkan perlombaan yang dihalalkan adalah sebagai bertikut : a. Dibolehkan mengambil hadiah apabila hadiah itu dari penguasa atau yang lain. b. Hadiah dikeluarkan dari salah satu pihak yang berlomba c. Petaruh itu boleh diambil apabila datang dua orang yang berlomba atau beberapa pihak yang berlomba, sementara diantara mereka terdapat salah atau salah satu pihak itu menerima hadiah itu bila dia menang dan tidak berhutang apabila ia kalah.
  • 11. 11 BAB III KESIMPULAN Suatu kenyataan yang tidak bisa dibantah, bahwa tinju, gulat serta balapan kuda adalah suatu cabang olah raga yang banyak ditonton oleh seluruh lapisan masyrakat, mulai dari masyarakat awam sampai para pejabat pemerintah pusat. Melihat risiko akibat pukulan tinju sedemikian hebatnya, maka di kalangan kedokteran, ada yang pro dan ada pula yang kontra terhadap tinju. Dan pihak yang kontra menyarankan agar tinju dinyatakan terlarang. Bahkan ada Negara yang melarang pertandingan tinju di negerinya, seperti Inggris kabarnya. Dan pernah pula terjadi unjuk rasa di Inggris untuk menentang adu tinju itu. Tujuan bertinju tidak sampai kepada kesehatan badan, dan telah berubah dari hakikat tujuan olahraga Maka hukum Islam telah tegas bahwa segala sesuatu yang menyakiti badan dan menyebabkan bahaya adalah haram hukumnya, baik yang berkedok olahraga ataupun yang lainnya, termasuk tinju di dalamnya. Maka dari pembahasan diatas dapat sangat jelas hukum untuk olahraga tinju itu hukumnya tidak diperbolehkan atau haram.