Materi terkait :
1. pengertian korupsi
2. Pandangan islam tentang korpsi (ghulul)
3. Ayat-ayat Al-Quran tentang korupsi
4. Pranta Sosial untuk mencegah Korupsi
5. Penggunaan IPTEK dalam penanggulangan korupsi
Materi terkait :
1. pengertian korupsi
2. Pandangan islam tentang korpsi (ghulul)
3. Ayat-ayat Al-Quran tentang korupsi
4. Pranta Sosial untuk mencegah Korupsi
5. Penggunaan IPTEK dalam penanggulangan korupsi
MAKALAH PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP ABRSI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan seksual berlainan jenis tidak dapat dihindarkan, karena ini merupakan tuntutan biologis untuk mengembangkan keturunannya dan juga merupakan rahmat Allah yang tidak ternilai. Bagi makhluk selain manusia dalam melakukan hubungan seks, akibatnya kurang dan tidak diperhitungkan. Akan tetapi bagi manusia hal ini akan berakibat fatal apabila tidak melalui saluran yang semestinya dan tidak memikirkan akibat sampingnya.
Hubungan seks sangat erat kaitannya dengan aborsi, karena dengan hubungan inilah awal terjadinya perubahan antara sel-sel dari kedua jenis makhluk itu, baik yang dikehendaki atau tidak. Bagi yang menghendaki terjadinya pembuahan tersebut menilainya sebagai anugerah Allah, tetapi bagi yang tidak menghendakinya ada yang menganggapnya sebagai malapetaka yang harus dihindari walaupun bertentangan dengan hukum dan moral. Cara menghindari setelah terjadinya pembuahan inilah yang disebut aborsi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi aborsi?
2. Bagaimana tinjauan hukum aborsi menurut Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi aborsi
2. Untuk memahami tinjauan hukum aborsi menurut Islam
MAKALAH PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP ABRSI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan seksual berlainan jenis tidak dapat dihindarkan, karena ini merupakan tuntutan biologis untuk mengembangkan keturunannya dan juga merupakan rahmat Allah yang tidak ternilai. Bagi makhluk selain manusia dalam melakukan hubungan seks, akibatnya kurang dan tidak diperhitungkan. Akan tetapi bagi manusia hal ini akan berakibat fatal apabila tidak melalui saluran yang semestinya dan tidak memikirkan akibat sampingnya.
Hubungan seks sangat erat kaitannya dengan aborsi, karena dengan hubungan inilah awal terjadinya perubahan antara sel-sel dari kedua jenis makhluk itu, baik yang dikehendaki atau tidak. Bagi yang menghendaki terjadinya pembuahan tersebut menilainya sebagai anugerah Allah, tetapi bagi yang tidak menghendakinya ada yang menganggapnya sebagai malapetaka yang harus dihindari walaupun bertentangan dengan hukum dan moral. Cara menghindari setelah terjadinya pembuahan inilah yang disebut aborsi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi aborsi?
2. Bagaimana tinjauan hukum aborsi menurut Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi aborsi
2. Untuk memahami tinjauan hukum aborsi menurut Islam
Tinjauan hukum islam terhadap penukaran uang baru menjelang hari raya idul fitriAn Nisbah
Abstract: In Islam, money is not regarded as a commodity that can be traded as in the conventional economic system. Its utilization is limited as a medium of exchange and a measure of value. If a money in the same kind will be exchanged, the payment must be balanced and cash. The violation of these regulations results in the ‘fadl’ usury (Riba Fadl). This research was conducted on the basis of a
fatwa Indonesian Ulema Council (MUI) Jombang East Java, which establishes the prohibition of new money exchange transactions before Idul Fitri for the indication of usury. While on the other hand, the practice is more widespread and becomes a part of the wheels of the economy of Islamic society every Idul Fitri. The results of research show that consideration of Islamic law should be
able to participate in shaping the public life and has the sensitivity to goodness (sense of maslahah). The author concludes that the practice of a new money exchange is allowed. As to the difference of exchanged money does not include the fadl usury, but it becomes wages (ujroh) which must be received by the provider of service as an income when waiting to exchange money in the bank.
Keywords: Money, Usuary, Wages, Maslahah
1. 1. Jelaskan faktor yang melatarbelakangi nalar hukum Islam progresif!
2. Teori gerak ganda Fazlur Rahman sangat solutif dalam pembagian waris di era modern,
tetapi juga mengandung problem, jelaskan!
3. Menurut Sa’id al-Asymawi terdapat titik persamaan dan perbedaan antara bunga dan riba,
jelaskan!
4. Jelaskan sikap saudara terhadap nalar progresif hukum Islam!
Jawaban
1. Faktornya antara lain:
a. HAM: pada nalar pemikiran hukum Islam progresif kedudukan semua warga
negara setara, ia mencerminkan nilai-nilai kesetaraan, kemanusiaan, dan keadilan.
Di mana pada masa modern ini masyarakat sadar akan pentingnya HAM,
menghargai pluralisme, dan bergerak memperjuangkan egaliterianisme dari segala
sisi.
b. Demokrasi: bahwa suara rakyat juga perlu didengar, menerapkan suatu hukum
yang mendapat banyak pertentangan dari rakyat maka perlu pengkajian ulang,
kemana sebenarnya tujuan moral hukum tersebut dan ketepatan respon terhadap
perkembangan masa.
c. Paradigma revolutif: permasalahan yang terjadi di masa lampau tentu berbeda
dengan masa kini, maka pemecahan yang disediakan terdahulu juga belum tentu
relevan dengan keadaan sekarang yang serba modern, maka dibangunlah suatu
paradigma revolutif untuk menjadi spirit hukum Islam progresif.
2. Hukum pembagian waris menurut Fazlur Rahman sekarang ini karena kondisi sosial telah
berubah, maka seorang anak perempuan berhak memperoleh bagian yang sama seperti
saudara lelakinya. Menurutnya hal ini tidak melawan aturan-aturan dasar Islam, malah
sesuai dengan kebutuhan sosial moral Islam yang sangat fundamental dalam kejujuran
dan langsung. Problem terjadi karena dari pandangan Islam yang konvensional hal itu
bertentangan dengan al-Qur’an (Q.S 4: 7-12, 176) yang dengan jelas menetapkan hukum
mawaris, mengatakan laki-laki berhak mendapat waris 2 kali bagian perempuan tanpa
memperhatikan konteks sosio-historisnya. Selain itu perempuan akan mas kawin (mahar)
dari suaminya.
3. Persamaan: pada hakekatnya, riba yang haram adalah berupa pinjaman dengan
pengembalian yang berlebihan, yaitu dengan mengeksploitasi kebutuhan si peminjam
yang mengakibatkan dia harus membayar kembali dengan biaya berlipat-lipat dari uang
pinjaman semula. Intinya riba menyebabkan uang melahirkan uang, sama dengan yang
terjadi pada bunga bank.
Perbedaan: uang tidak memiliki harga yang tetap, selalu berubah dari hari ke hari, dari
satu negara ke negara yang lainnya. Bahkan harga uang itu sendiri berubah di satu tempat
dan di satu waktu, sesuai dengan pangsa pasar. Tentunya hal ini sangat berpengaruh
dalam hal utang-piutang, sehingga wajar sekali jika ada ketentuan memberikan tambahan
2. bagi orang yang berhutang ketika membayar hutangnya tidak tepat pada waktu yang
dijanjikannya. Maka bunga bank tidak sama dengan riba.
4. Sebagai seorang muslim, saya tentu melihat nalar progresif hukum Islam ini dari segi
syari’atnya dulu, kalau pendapat-pendapat yang digembar-gemborkan para pemikir Islam
progresif ini memang tidak keluar dari ketauhidan dan aqidah yang benar, maka tidak
salah bila saya mengikutinya, asalkan saya konsisten dan yakin. Karena sesungguhnya
hukum Islam itu sendiri sudah progresif dan mengikuti perkembangan zaman, jadi hanya
akal manusia dari segi pemikiran dan pemahamannya yang perlu diubah. Bila terdapat
celah kekafiran dari nalar hukum itu maka akan segera saya tinggalkan.
ADHE NURTSANI OCTAVIA-12512181