Sejak dahulu, agama sebagai objek penelitian sudah lama di perdebatkan. Harun Nasution menunjukkan pendapat yang menyatakan bahwa agama, kerena merupakan wahyu tidak dapat menjadi sasaran penelitian ilmu soial dan kalaupun dapat di lakukan harus menggunakan metode khusus yang berbeda,dengan metode ilmu sosial. Disinilah kita perlu memahami tentang penelitian agama dan keagamaan, kedudukan penelitian agama diantara penelitian lain, konstruksi teori penelitian agama dan model penelitian agama.
Sejak dahulu, agama sebagai objek penelitian sudah lama di perdebatkan. Harun Nasution menunjukkan pendapat yang menyatakan bahwa agama, kerena merupakan wahyu tidak dapat menjadi sasaran penelitian ilmu soial dan kalaupun dapat di lakukan harus menggunakan metode khusus yang berbeda,dengan metode ilmu sosial. Disinilah kita perlu memahami tentang penelitian agama dan keagamaan, kedudukan penelitian agama diantara penelitian lain, konstruksi teori penelitian agama dan model penelitian agama.
Tugas Makalah Metodologi Study Islam- Model Penelitian Tasawuf
Dosen pembimbing Bapak Kutbuddin Aibak, M. HI
Oleh:
Asma'ul Khusna
Eva Tri Setyowati
STAIN Tulungagung 2011
Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlaq, membangun dhohir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan abadi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-quran dan as-sunnah adalah nash. Setiap muslim kapan dan dimana pun di tanggung
jawab untuk memeahami dan melaksanakan kandungannya dalam bentuk amalan yang
nyata.sumber-sumber tasawuf adalah ajaran-ajaran islam, sebab tasawuf ditimba dari Al-
Quran,As-Sunnah, dan amalan-amalan serta ucapan para sahabat.Al-Quran merupakan kitab
Allah yang didalamnya terkandung muatan-muatan ajaran islam baik aqidah, syariah maupun
mu’amalah.banyak sekali dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang yang bersangkutan dengan
dasar Al-Quran. Misalnya tentang mahabbah:
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan
taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan
menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi
dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di
hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami,
sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
B. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengangkat sebuah masalah, yaitu :
1. Apa itu ilmu Tasawuf ?
2. Bagaimana Ciri-ciri ilmu Tasawuf ?
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tasawuf
1. Pengertian Tasawuf Secara Etimologi (Bahasa)
Pengertian tasawauf menurut bahasa atau etimologi, Para ahli berselisih tentang asal kata
tasawuf, antara lain :
Shuffah ( serambi tempat duduk ): yakni serambi masjid nabawi di Madinah yang
disediakan untuk orang-orang yang belum mempunyai tempat tinggal dan kalangan
Muhajirin di masa Rasulullah SAW. Mereka biasa dipanggil ahli shuffah (pemilik
serambi) karena di serambi masjid itulah mereka bernaung.
Shaf ( barisan ): karena kaum shufi mempunyai iman kuat, jiwa bersih, ikhlas, dan
senantiasa memilih barisan yang paling depan dalam sholat berjamaah atau dalam perang
suci.
Shafa : bersih atau jernih.
Shufanah : Sebutan nama kayu yang bertahan tumbuh di padang pasir.
Shuf (bulu domba): disebabkan karena kaum sufi biasa menggunakan pakaian dari bulu
domba yang kasar, sebagai lambang akan kerendahan hati mereka, juga menghindari
sikap sombong, serta meninggalkan usaha-usaha yang bersifat duniawi. Orang yang
berpakaian bulu domba disebut “ mutashawwif ”, sedangakan perilakunya disebut “
tasawuf ”
Theosofi : Ilmu ketuhanan. Tetapi yang terakhir ini tidak disetujui oleh H.A.R.Gibb. Dia
cenderung kata tasawuf berasal dari Shuf (bulu domba).1
2. Pengertian Tasawuf Secara Terminologi(Istilah)
Pengertian tasawuf menurut istilah atau terminologi pun diartikan secara variatif oleh para ahli
sufi, berikut adalah Pengertian Tasawuf Menurut Para Ahli :
1 Abdul Qadir Isa, Hakekat Tasawuf, terj. Khairul Amru Harahap, Lc. Dan Afrizal Lubis, Lc. Qisthi
Press, Jakarta, 2005.hal.24
3. 3
Imam Junaid dari Baghdad (m. 910)
mendefinisikan tasawuf sebagai “mengambil setiap sifat mulia dan meninggalkan setiap
sifat rendah”.
Syekh Muhammad Al-Kurdi
Tasaawwuf adalah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahuai hal ihwal( perbuatan)
kebaikan dan keburukan jiwa, cara membersihakannya dari( sifat-sifat yang buruk) dan
mengisinya dengan sifat-sifat terpuji, cara Melakukan suluk, melangkah menuju
keridhaan allah dan meningglkan larangannya menuju larangannya.
Imam Ghazali
Imam ghozali dalam kitab Ihya’ ulumuddin, Tasawuf adalah ilmu yang membahas cara-
cara seseorang mendekatkan diri kepada Allah SWT.Tasawwuf adalah budi pekerti
barang siapa yang memberikan budi pekerti atasmu, berarti ia memberikan bekal atas
dirimu dalam bertasawwuf, maka hamba yang jiwanya menerima (perintah) untuk
beramal karena sesungguhnya mereka melakukan suluk dengan suluk dengan nur
(petunjuk) islam dan ahli zuhud yang jiwanya menerima (Perintah) untuk melakukan
beberapa akhlq (terpuji), karena mereka telah melakukan suluk nur dengan nur (petunjuk)
imannya.
Mahmud amin An-Nawawi mengemukakan pendapat Al-Junaid al-Baqhdadi yang
mengemukakan. Tassawwuf adalah memelihara( menggunakan) waktu . kemudian
berkata: seorang hamba tidak akan menekuni ( amalan tasawwuf ) tanpa aturan,
(menganggap ) tidak tepat (ibadahnya) tanpa tertuju kepada tuhan-Nya dan merasa tidak
berhubungan ( dengan tuhannya) tanpa menggunakan waktu (untuk beribadah kepada
tuhan-Nya)
Sa- Suhrawardi mengemukakan pendapat ma’ruf Al-Karakhy yang mengatakan
tasawwduf adalah mencari hakekat dan meninggalkan sesuatu yang ada ditangan
makhluk ( kesenangan duniawi)
Harun Nasution mengemukakan bahwa tasawwuf mengemukakan kata yang bisa
dihubungkan dengan kata tasawwuf ada 4 yaitu As-habus Suffah( orang-orang yang ikut
nabi pindah kemadinah) Saf( barisan) sufi ( suci ) suf ( wol) semua itu bisa dihubungkan
dengan tasawwuf. As-Habus Suffah ialah orang-orang muslim mekkah yang ikut Nabi
hijrah kemadinah dan ia tidak mempunyai harta apapun terkecuali iman, mereka tidak
4. 4
punya rumah sehingga ia tidur di depan masjid madinah dengan mamakai selimut. Dari
sinilah muncullah istilah tasawwuf yang menggambarkan hidup kepasraan para sahabat
dalam menjalani hidup yang serba kekurangan
Syekh Abul Hasan asy-Syadzili (m. 1258) syekh sufi besar dari Afrika Utara,
mendefinisikan tasawuf sebagai “praktik dan latihan diri melalui cinta yang dalam dan
ibadah untuk mengembalikan diri kepada jalan Tuhan” 3).
Sahal al-Tustury (w 245) mendefinisikan tasawuf dengan “ orang yang hatinya jernih
dari kotoran, penuh pemikiran, terputus hubungan dengan manusia, dan memandang
antara emas dan kerikil” 4).
Syeikh Ahmad Zorruq (m. 1494) dari Maroko mendefinisikan tasawuf sebagai berikut:
“Ilmu yang denganya anda dapat memperbaiki hati dan menjadikannya semata-mata bagi
Allah, dengan menggunakan pengetahuan anda tentang jalan islam, khususnya fiqih dan
pengetahuan yang berkaitan, untuk memperbaiki amal anda dan menjaganya dalam batas-
batas syariat islam agar kebijaksanaan menjadi nyata”
Al-Syibli, Tasawuf ialah mengabdikan diri kepada Allah SWT tanpa keluh kesah.
Samnun Tasawuf adalah engkau merasai engkau tidak memiliki suatupun didunia ini,
dan engkau tidak dimiliki oleh siapapun di kalangan mahluk di dunia ini.
Al-Juarairi,Tasawuf adalah berahlak dengan ahlak yang tinggi dan meninggalkan
perilaku keji.
Ahmad Amnun, Tasawuf adalah ketekunan dalam ibadah, hubungan langsung dengan
Allah, menjauhkan diri dari kemewahan duniawi, berlaku zuhud terhadap yang diburu
orang banyak dan menghindarkan diri dari mahluk di dalam kholwat untuk beribadah.
Ibnu Kaldum dalam buku Munajat Sufi, Tasawuf adalah sebagian ilmu dari ajaran islam
yang bertujuan agar seseorang tekun beribadah dan memutuskan hubungan selain Allah
hanya menghadap Allah semata, menolak hiasan-hiasan duniawi, serta membenci sesuatu
yang memperdaya manusia dan menyendiri menuju jalan Allah dalam Kholwat untuk
beribadah.2
2 Anwar Rosihon dkk, Ilmu Tasawuf, ( Penerbit: CV Pustaka Setia, Bandung, 2008). Hal 15
5. 5
B. Ciri Umum Tasawuf
Menurut Abu Al-Wafa’ Al-Ghanimi At-taftazani (peneliti tasawuf) tidak merumuskan
defenisi tasawuf dalam bukunya Pengantar ke Tasauf Islam. Menurutnya, secara umum, tasawuf
mempunyai lima ciri umum, yaitu :3
1. Meningkatkan moral
2. Pemenuhan fana (sirna) dalam realitas mutlak
3. Pengetahuan intuitif langsung
4. Timbulnya rasa kebahagian sebagai karunia allah dalam diri seorang sufi karena
tercapainya maqamat
5. Penggunaan symbol-simbol pengungkapan yang biasanya mengandung pengertian
harfiah dan tersirat.
Adapun menurut R.M Bucke, terdapat tujuh karakteristik didalam kondisi mistisme,
yaitu:
1. Pancaran diri subjektif
2. Peningkatan moral
3. Kecemerlangan intelektual
4. Perasaan hidup kekal
5. Hilangnya perasaan takut mati
6. Hilangnya perasaan dosa
7. Ketiba-tibaan
3 Fattah Sayyid Ahmad. Abdul, Tasawuf antara Al-Ghazali & Ibnu Taimiyah, ( Jakarta: KHALIFA,
2005).
6. 6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pengertian diatas, bahwa Tasawuf adalah sebagian Ilmu ajaran islam yang
membahas cara-cara seseorang mendekatkan diri kepada Allah, seperti berakhlak yang tinggi (
mulia ).,tekun dalam beribadah tanpa keluh kesah.,memutuskan hubungan selain Allah karena
kita merasai tidak memiliki suatu apapun didunia ini dan kita tidak dimiliki oleh siapapun di
kalangan makhluk.,menolak hiasan-hiasan duniawi seperti kelezatan dari harta benda yang biasa
memperdaya manusia, dan menyendiri menuju jalan Allah dalam Kholwat ( mengasingkan diri
dari keramaian dunia ) untuk beribadah.
Secara sederhana, bahwa Tasawuf adalah suatu sistem latihan dengan kesungguhan
(riyadlah-mujahadah) untuk membersihkan, mempertinggi, dan memperdalam kerohanian dalam
rangka mendekatkan (taqarrub) kepada Allah, sehingga dengan itu maka segala konsentrasi
seseorang hanya tertuju kepada-Nya.
B. Saran-saran
Sebagai penutup dari makalah ini, tak luput pula kami ucapkan ribuan terima kasih pada
semua rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam pembuatan makalah ini. Di samping itu,
masih banyak kekurangan serta jauh dari kata kesempurnaan, tetapi kami semua telah berusaha
semaksimal munkin dalam pembutan makalah yang amat sederhana ini. Maka, dari pada itu .
kami semua sangat berharap kepada semua rekan-rekan untuk memberi kritik atau sarannya,
sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa menjadi yan lebih baik, seperti yang kita
harapkan.
7. 7
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Qadir Isa, Hakekat Tasawuf, terj. Khairul Amru Harahap, Lc. Dan Afrizal Lubis, Lc.
Qisthi Press, Jakarta, 2005.
Anwar Rosihon dkk, Ilmu Tasawuf, Penerbit: CV Pustaka Setia, Bandung, 2008.
Damanhuri, Akhlak Tasawuf, Banda Aceh: PENA, 2
Fattah Sayyid Ahmad. Abdul, Tasawuf antara Al-Ghazali & Ibnu Taimiyah, Jakarta:
KHALIFA, 2005.