SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
GHINA ULPAH
2230040059
Farhan Abdurohim P
2230040055
Model Pembelajaran
Jurisprudential Inquiry
& Adopting To Individual
Difference David Hunt
Model Pembelajaran Jurisprudential Inquiry
Pengertian dan Konsep
Model pembelajaran Yurisprudensial dipelopori oleh Donal Oliver dan James P. Shaver dari
Harvard. Model ini didasari pada pemahaman bahwa setiap orang memiliki pandangan dan
prioritas yang berbeda, dengan nilai-nilai sosial yang saling berhadapan. Untuk memecahkan
masalah yang ditimbulkan oleh perbedaan pandangan ini, setiap anggota masyarakat dituntut
untuk mampu berbicara dan bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan.
Model Yurisprudensial memiliki potensi untuk digunakan dalam bidang studi yang membahas isu-
isu kebijakan umum atau berkaitan dengan kebijaksanaan umum, termasuk yang berkenaan
dengan isu-isu atau konflik moral dalam kehidupan sehari-hari.
Model ini dapat melatih siswa untuk:
• Peka terhadap permasalahan sosial
• Mengambil sikap secara bijak
• Mempertahankan sikap tersebut dengan argumentasi yang relevan dan valid
Model pembelajaran Yurisprudensial merupakan model yang efektif untuk melatih siswa agar
dapat berpikir kritis, berargumentasi dengan logis, dan mengambil sikap yang bijak dalam
menghadapi isu-isu sosial.
Berikut adalah langkah-langkah dalam
model pembelajaran Yurisprudensial:
1. Orientasi masalah: Guru menjelaskan isu atau masalah yang akan dibahas.
2. Identifikasi masalah: Siswa mengidentifikasi berbagai aspek dari isu atau m
asalah tersebut.
3. Berpendapat: Siswa mengemukakan pendapat mereka tentang isu atau mas
alah tersebut.
4. Mempertahankan pendapat: Siswa mempertahankan pendapat mereka den
gan argumentasi yang relevan dan valid. Guru memberikan pertanyaan-perta
nyaan konfrontatif kepada siswa tentang sikapnya. Siswa diuji konsistensi sik
apnya dengan mempertahankan sikap dengan argumennya.
5. Penentuan ulang dalam berpendapat: Siswa mempertimbangkan kembali p
endapat mereka setelah mendengarkan argumen dari orang lain.
6. Menguji pendapat: Guru mendiskusikan apakah argumentasi yang digunaka
n untuk mendukung sikap relevan atau valid. Siswa menguji pendapat merek
a dengan menerapkannya pada situasi atau kasus tertentu.
Sistem Sosial
Kerangka kerja Yurisprudensial dibangun dengan asumsi bahwa dialog hangat akan
tercipta, dan situasinya akan menjadi lebih demokratis dengan pandangan kritis dan
pemikiran yang setara dari setiap orang. Suasana sosial yang kondusif akan tercipta
untuk analisis kritis terhadap nilai-nilai yang terbuka. Guru berperan penting dalam
menekankan jalannya dialog dengan enam operasi yang memimpin dan bertanggung
jawab untuk menjadikan debat solid dan isu dieksplorasi secara mendalam.
Sistem Pendukung
Sumber dokumen yang fokus pada situasi permasalahan dan website yang
mendukung.
Prinsip Reaksi
Guru menjamin iklim intelektual dalam diskusi sehingga semua pandangan yang
diungkapkan siswa dihormati oleh siswa lain. Guru memelihara kekuatan intelektual
dalam debat secara kontinu yang menekankan pada enam langkah kerangka
yurispudensial. Guru harus tetap netral terhadap masalah ini, mendorong diferensiasi
posisi, dan mempromosikan sintesis dari posisi yang berbeda yang disajikan di
depan kelas.
Dampak Pengiring
Secara tidak langsung siswa diajarkan untuk:
•Menghayati dan mengamalkan sikap peduli (toleran dan damai), responsif,
proaktif serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai p
ermasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial.
Dampak Instruksional
Model pembelajaran Yurisprudensial dirancang untuk mengajarkan secara la
ngsung:
•Penghargaan terhadap pluralisme
•Pemahaman fakta-fakta masalah sosial
•Kemampuan berpartisipasi dan kesediaan untuk melakukan tindakan sosial
•Komitmen terhadap peranan orang lain dan kemampuan untuk berdialog
•Kemampuan menganalisis isu-isu sosial
•Kemampuan menalar, mengolah, dan menyajikan informasi secara efektif, k
ritis, dan solutif dalam memecahkan permasalahan
Kelebihan Model
1.Memotivasi siswa untuk aktif menganalisis sebuah kasus sehingga tidak
mudah menentukan sikap dan menyimpulkan tanpa dasar.
2.Memotivasi siswa untuk berdebat secara aktif dan memberi argumen logi
s dan rasional, sehingga meningkatkan kemampuan verbal siswa.
3.Mengembangkan keterbukaan dan menghargai perbedaan pendapat.
4.Mengembangkan pengetahuan dan wawasan siswa tentang sebuah kasu
s.
5.Banyak isu sosial yang berkembang dalam masyarakat sehingga model i
ni mudah diterapkan untuk setiap kompetensi dasar.
Kekurangan Model
1.Membutuhkan implementasi yang cukup lama karena perubahan metode
pembelajaran sebelumnya yang tidak menuntut keaktifan siswa.
2.Sulit untuk mengarahkan argumentasi siswa pada awalnya karena tidak s
emua siswa mempunyai pengetahuan yang cukup sehingga tidak menutup
kemungkinan terjadi debat kusir.
Implikasi Model Pembelajaran Jurisprudential Inquiry
Guru dapat menerapkan model ini dalam kompetensi dasar etika dan kode
etik profesi humas. Guru memberikan suatu kasus ataupun isu yang terkait
dengan etika dan kode etik profesi humas. Contoh kasus dapat diambil dari
kejadian nyata yang terdapat di suatu perusahaan.
Setelah itu siswa akan mengidentifikasi fakta-fakta dalam kasus tersebut ya
ng berkaitan dengan kebijakan publik ataupun kontroversi yang ada di mas
yarakat. Ketika siswa sudah mengambil posisi dan berargumen, guru dapat
menggunakan gaya kontraktif untuk menguji posisi dari siswa. Siswa akan
memperbaiki dan mengkualifikasi posisinya. Selanjutnya, guru dapat mendi
skusikan apakah argumentasi yang digunakan untuk mendukung pernyata
an sikap tersebut relevan dan sah.
Model pembelajaran Jurisprudential Inquiry memiliki banyak manfaat untuk
siswa, seperti meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kemampuan berko
munikasi, dan pemahaman tentang etika dan moral. Namun, penerapan m
odel ini juga memiliki beberapa tantangan yang perlu di addressed.
Adopting To Individual Difference David Hunt
BERADAPTASI DENGAN PERBEDAAN INDIVIDU: seorang guru harus memiliki sikap adaptif
Artinya setelah pengamatan saat proses pembelajaran guru harus mempunyai kerangka kerja unt
uk memahami cara mrespons siswa terhadap situasi yg ada dihadapan mereka. Kerangka kerja ini
juga memberikan panduan untuk mengadaptasi lingkungan agar perbedaan individu dapat diman
faatkan dan bukan menjadi penghalang dalam proses pembelajaran.
Guru harus mampu mengetahui tingkat kompleksitas kognitif peserta didik (kompleksitas system
pemrosesan informasi) kemudian kita mengeksplorasi implikasinya terhadap identifikasi lingkung
an pelatihan yang optimal. setelah teridentifikasi tingkat kemampuan siswa tersebut maka kita ha
rus memilih dan memodifikasi model-model pengajaran yang sesuai. Semakin tepat model nya se
makin banyak pembelajaran yag terjadi.
EMPAT TINGKAT KOMPLEKSITAS/ KEMAMPUAN INTEGRATIF
INDIVIDU MENURUT SCHROEDER, DRIVER, STREUFERT
1. KOMPLEKSITAS RENDAH
2. KOMPLEKSITAS SEDANG
3. KOMPLEKSITAS YANG CUKUP TINGGI
4. KOMPLEKSITAS TINGGI
LINGKUNGAN YANG OPTIMAL PROSEDUR TERBAIK UNTUK MENDORONG SESEORANG AGA
R BERKEMBANG MENUJU KOMPLEKSITAS DAN FLEKSIBILITAS ADALAH DENGAN MENCOC
OKKAN TAHAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ORANG TERSEBUT PADA LINGKUNGAN YA
NG DISESUAIKAN DENGAN KARAKTERISTIK TAHAP TERSEBUT. BERIKUT KAMI TUNJUKAN
SECARA UMUM LINGKUNGAN PELATIHAN YANG SESUAI :
1. TINGKAT SATU INDIVIDU EVALUATIF: LINGKUNGAN YG OPTIMAL
2. PADA TINGKAT DUA:LINGKUNGAN YANG OPTIMAL
3. PADA TINGKAT TIGA: LINGKUNGAN YANG OPTIMAL
4. SUDAH BAIK DALAM ORIENTASI TUGAS DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL. DAPAT BE
RADAPTASI DENGAN PERUBAHAN SITUASI DAN INFORMASI BARU. DAPAT BERNEGO
SIASI DENGAN ATURAN YG AKAN MENGONTROL PRILAKU. DAPAT BEKERJA DENGAN
ORANGLAIN DAN BERNEGOSIASI UNTUK MEMECAHKAN MASALAH YANG ABSTRAK.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to School-children-Tugas Ghina Ulpah (8-9).pptx

Social Family.pptx
Social Family.pptxSocial Family.pptx
Social Family.pptxRIRINPUJI1
 
Pendekatan Moral KSSR
Pendekatan Moral KSSRPendekatan Moral KSSR
Pendekatan Moral KSSRlichuen2885
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdfModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdfNandaKusuma17
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
Pendekatan dalam manajemen kelas
Pendekatan dalam manajemen kelasPendekatan dalam manajemen kelas
Pendekatan dalam manajemen kelasSofia Mafaza
 
Politik Islam dan Masyarakat Madani.pptx
Politik Islam dan Masyarakat Madani.pptxPolitik Islam dan Masyarakat Madani.pptx
Politik Islam dan Masyarakat Madani.pptxfadhilmuhammad57
 
Pertemuan - 10 Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pemecahan Masalah Pendidikan...
Pertemuan - 10 Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pemecahan Masalah Pendidikan...Pertemuan - 10 Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pemecahan Masalah Pendidikan...
Pertemuan - 10 Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pemecahan Masalah Pendidikan...JayaPaci
 
PPT_Pengertian_pendekatan_metode_model_d.pptx
PPT_Pengertian_pendekatan_metode_model_d.pptxPPT_Pengertian_pendekatan_metode_model_d.pptx
PPT_Pengertian_pendekatan_metode_model_d.pptxMtsAlhidayahIbun
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaranReni Nazta
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaransundelubek1
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuanDesy Aryanti
 

Similar to School-children-Tugas Ghina Ulpah (8-9).pptx (20)

Social Family.pptx
Social Family.pptxSocial Family.pptx
Social Family.pptx
 
Pendekatan Moral KSSR
Pendekatan Moral KSSRPendekatan Moral KSSR
Pendekatan Moral KSSR
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdfModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Pendekatan dalam manajemen kelas
Pendekatan dalam manajemen kelasPendekatan dalam manajemen kelas
Pendekatan dalam manajemen kelas
 
KELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdfKELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdf
 
Slide profesi
Slide profesiSlide profesi
Slide profesi
 
ibva.pdf
ibva.pdfibva.pdf
ibva.pdf
 
Politik Islam dan Masyarakat Madani.pptx
Politik Islam dan Masyarakat Madani.pptxPolitik Islam dan Masyarakat Madani.pptx
Politik Islam dan Masyarakat Madani.pptx
 
Model Sosial Inquiri.pptx
Model Sosial Inquiri.pptxModel Sosial Inquiri.pptx
Model Sosial Inquiri.pptx
 
Pertemuan - 10 Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pemecahan Masalah Pendidikan...
Pertemuan - 10 Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pemecahan Masalah Pendidikan...Pertemuan - 10 Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pemecahan Masalah Pendidikan...
Pertemuan - 10 Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pemecahan Masalah Pendidikan...
 
Present pkn sd 1
Present pkn sd 1Present pkn sd 1
Present pkn sd 1
 
PPT_Pengertian_pendekatan_metode_model_d.pptx
PPT_Pengertian_pendekatan_metode_model_d.pptxPPT_Pengertian_pendekatan_metode_model_d.pptx
PPT_Pengertian_pendekatan_metode_model_d.pptx
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaran
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
Pkp
PkpPkp
Pkp
 
model pembelajaran berbasis masalah
model pembelajaran berbasis masalahmodel pembelajaran berbasis masalah
model pembelajaran berbasis masalah
 

Recently uploaded

Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8RiniWulandari49
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASsusilowati82
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikNegustinNegustin
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 

Recently uploaded (20)

Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 

School-children-Tugas Ghina Ulpah (8-9).pptx

  • 1. GHINA ULPAH 2230040059 Farhan Abdurohim P 2230040055 Model Pembelajaran Jurisprudential Inquiry & Adopting To Individual Difference David Hunt
  • 2. Model Pembelajaran Jurisprudential Inquiry Pengertian dan Konsep Model pembelajaran Yurisprudensial dipelopori oleh Donal Oliver dan James P. Shaver dari Harvard. Model ini didasari pada pemahaman bahwa setiap orang memiliki pandangan dan prioritas yang berbeda, dengan nilai-nilai sosial yang saling berhadapan. Untuk memecahkan masalah yang ditimbulkan oleh perbedaan pandangan ini, setiap anggota masyarakat dituntut untuk mampu berbicara dan bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan. Model Yurisprudensial memiliki potensi untuk digunakan dalam bidang studi yang membahas isu- isu kebijakan umum atau berkaitan dengan kebijaksanaan umum, termasuk yang berkenaan dengan isu-isu atau konflik moral dalam kehidupan sehari-hari. Model ini dapat melatih siswa untuk: • Peka terhadap permasalahan sosial • Mengambil sikap secara bijak • Mempertahankan sikap tersebut dengan argumentasi yang relevan dan valid Model pembelajaran Yurisprudensial merupakan model yang efektif untuk melatih siswa agar dapat berpikir kritis, berargumentasi dengan logis, dan mengambil sikap yang bijak dalam menghadapi isu-isu sosial.
  • 3. Berikut adalah langkah-langkah dalam model pembelajaran Yurisprudensial: 1. Orientasi masalah: Guru menjelaskan isu atau masalah yang akan dibahas. 2. Identifikasi masalah: Siswa mengidentifikasi berbagai aspek dari isu atau m asalah tersebut. 3. Berpendapat: Siswa mengemukakan pendapat mereka tentang isu atau mas alah tersebut. 4. Mempertahankan pendapat: Siswa mempertahankan pendapat mereka den gan argumentasi yang relevan dan valid. Guru memberikan pertanyaan-perta nyaan konfrontatif kepada siswa tentang sikapnya. Siswa diuji konsistensi sik apnya dengan mempertahankan sikap dengan argumennya. 5. Penentuan ulang dalam berpendapat: Siswa mempertimbangkan kembali p endapat mereka setelah mendengarkan argumen dari orang lain. 6. Menguji pendapat: Guru mendiskusikan apakah argumentasi yang digunaka n untuk mendukung sikap relevan atau valid. Siswa menguji pendapat merek a dengan menerapkannya pada situasi atau kasus tertentu.
  • 4. Sistem Sosial Kerangka kerja Yurisprudensial dibangun dengan asumsi bahwa dialog hangat akan tercipta, dan situasinya akan menjadi lebih demokratis dengan pandangan kritis dan pemikiran yang setara dari setiap orang. Suasana sosial yang kondusif akan tercipta untuk analisis kritis terhadap nilai-nilai yang terbuka. Guru berperan penting dalam menekankan jalannya dialog dengan enam operasi yang memimpin dan bertanggung jawab untuk menjadikan debat solid dan isu dieksplorasi secara mendalam. Sistem Pendukung Sumber dokumen yang fokus pada situasi permasalahan dan website yang mendukung. Prinsip Reaksi Guru menjamin iklim intelektual dalam diskusi sehingga semua pandangan yang diungkapkan siswa dihormati oleh siswa lain. Guru memelihara kekuatan intelektual dalam debat secara kontinu yang menekankan pada enam langkah kerangka yurispudensial. Guru harus tetap netral terhadap masalah ini, mendorong diferensiasi posisi, dan mempromosikan sintesis dari posisi yang berbeda yang disajikan di depan kelas.
  • 5. Dampak Pengiring Secara tidak langsung siswa diajarkan untuk: •Menghayati dan mengamalkan sikap peduli (toleran dan damai), responsif, proaktif serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai p ermasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial. Dampak Instruksional Model pembelajaran Yurisprudensial dirancang untuk mengajarkan secara la ngsung: •Penghargaan terhadap pluralisme •Pemahaman fakta-fakta masalah sosial •Kemampuan berpartisipasi dan kesediaan untuk melakukan tindakan sosial •Komitmen terhadap peranan orang lain dan kemampuan untuk berdialog •Kemampuan menganalisis isu-isu sosial •Kemampuan menalar, mengolah, dan menyajikan informasi secara efektif, k ritis, dan solutif dalam memecahkan permasalahan
  • 6. Kelebihan Model 1.Memotivasi siswa untuk aktif menganalisis sebuah kasus sehingga tidak mudah menentukan sikap dan menyimpulkan tanpa dasar. 2.Memotivasi siswa untuk berdebat secara aktif dan memberi argumen logi s dan rasional, sehingga meningkatkan kemampuan verbal siswa. 3.Mengembangkan keterbukaan dan menghargai perbedaan pendapat. 4.Mengembangkan pengetahuan dan wawasan siswa tentang sebuah kasu s. 5.Banyak isu sosial yang berkembang dalam masyarakat sehingga model i ni mudah diterapkan untuk setiap kompetensi dasar. Kekurangan Model 1.Membutuhkan implementasi yang cukup lama karena perubahan metode pembelajaran sebelumnya yang tidak menuntut keaktifan siswa. 2.Sulit untuk mengarahkan argumentasi siswa pada awalnya karena tidak s emua siswa mempunyai pengetahuan yang cukup sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi debat kusir.
  • 7. Implikasi Model Pembelajaran Jurisprudential Inquiry Guru dapat menerapkan model ini dalam kompetensi dasar etika dan kode etik profesi humas. Guru memberikan suatu kasus ataupun isu yang terkait dengan etika dan kode etik profesi humas. Contoh kasus dapat diambil dari kejadian nyata yang terdapat di suatu perusahaan. Setelah itu siswa akan mengidentifikasi fakta-fakta dalam kasus tersebut ya ng berkaitan dengan kebijakan publik ataupun kontroversi yang ada di mas yarakat. Ketika siswa sudah mengambil posisi dan berargumen, guru dapat menggunakan gaya kontraktif untuk menguji posisi dari siswa. Siswa akan memperbaiki dan mengkualifikasi posisinya. Selanjutnya, guru dapat mendi skusikan apakah argumentasi yang digunakan untuk mendukung pernyata an sikap tersebut relevan dan sah. Model pembelajaran Jurisprudential Inquiry memiliki banyak manfaat untuk siswa, seperti meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kemampuan berko munikasi, dan pemahaman tentang etika dan moral. Namun, penerapan m odel ini juga memiliki beberapa tantangan yang perlu di addressed.
  • 8. Adopting To Individual Difference David Hunt BERADAPTASI DENGAN PERBEDAAN INDIVIDU: seorang guru harus memiliki sikap adaptif Artinya setelah pengamatan saat proses pembelajaran guru harus mempunyai kerangka kerja unt uk memahami cara mrespons siswa terhadap situasi yg ada dihadapan mereka. Kerangka kerja ini juga memberikan panduan untuk mengadaptasi lingkungan agar perbedaan individu dapat diman faatkan dan bukan menjadi penghalang dalam proses pembelajaran. Guru harus mampu mengetahui tingkat kompleksitas kognitif peserta didik (kompleksitas system pemrosesan informasi) kemudian kita mengeksplorasi implikasinya terhadap identifikasi lingkung an pelatihan yang optimal. setelah teridentifikasi tingkat kemampuan siswa tersebut maka kita ha rus memilih dan memodifikasi model-model pengajaran yang sesuai. Semakin tepat model nya se makin banyak pembelajaran yag terjadi.
  • 9. EMPAT TINGKAT KOMPLEKSITAS/ KEMAMPUAN INTEGRATIF INDIVIDU MENURUT SCHROEDER, DRIVER, STREUFERT 1. KOMPLEKSITAS RENDAH 2. KOMPLEKSITAS SEDANG 3. KOMPLEKSITAS YANG CUKUP TINGGI 4. KOMPLEKSITAS TINGGI
  • 10. LINGKUNGAN YANG OPTIMAL PROSEDUR TERBAIK UNTUK MENDORONG SESEORANG AGA R BERKEMBANG MENUJU KOMPLEKSITAS DAN FLEKSIBILITAS ADALAH DENGAN MENCOC OKKAN TAHAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ORANG TERSEBUT PADA LINGKUNGAN YA NG DISESUAIKAN DENGAN KARAKTERISTIK TAHAP TERSEBUT. BERIKUT KAMI TUNJUKAN SECARA UMUM LINGKUNGAN PELATIHAN YANG SESUAI : 1. TINGKAT SATU INDIVIDU EVALUATIF: LINGKUNGAN YG OPTIMAL 2. PADA TINGKAT DUA:LINGKUNGAN YANG OPTIMAL 3. PADA TINGKAT TIGA: LINGKUNGAN YANG OPTIMAL 4. SUDAH BAIK DALAM ORIENTASI TUGAS DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL. DAPAT BE RADAPTASI DENGAN PERUBAHAN SITUASI DAN INFORMASI BARU. DAPAT BERNEGO SIASI DENGAN ATURAN YG AKAN MENGONTROL PRILAKU. DAPAT BEKERJA DENGAN ORANGLAIN DAN BERNEGOSIASI UNTUK MEMECAHKAN MASALAH YANG ABSTRAK.