Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan pendidikan dalam manajemen pendidikan. Secara singkat, dokumen tersebut membahas tentang pengertian kepemimpinan pendidikan, pengaruh kepemimpinan, dan kriteria pemimpin yang baik.
1. i
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN
Disusun oleh :
Nadya Christianti 037117116
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PAKUAN
2018
2. ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dipandang sebagai suatu sistem “dimana
komponen-komponen sistem itu saling ketergantungan sehingga berhubungan dan saling
menentukan keberhasilan suatu sistem, kegagalan suatu sekolah diakibatkan oleh gangguan
sub sistem itu. Kepala sekolah yang menjalankan kepemimpinannya harus mampu
mengatasi kegagalan/hambatan sub sistem agar tercapai kesempurnaan sistem itu.
Pengaruh kepemimpinan bisa diartikan, dampak akibat kebijakan dan keputusan yang
dilakukan oleh seorang pimpinan dalam hal ini Kepala sekolah. Bila dalam menentukan
keputusan dan kebijaksanaan salah maka akan terjadi dampak-dampak negatif yang
berakibat kegagalan dalam mencapai tujuan. Bisanya muncul:
Konflik antar personil
Semangat kerja menurun
Disiplin kerja rendah
Tidak merasa memiliki dan merasa tanggung jawab bersama
Tidak muncul keteladanan
Fungsi-fungsi manajemen tidak diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari.
Iklim kerja tidak menyenangkan
Persoalan dan permasalahan tertutup
II. RUMUSAN MASALAH
a) Apa yang dimaksud kepemimpinan pendidikan?
b) Apa saja pengaruh dari kepemimpinan?
c) Apa saja hak dan kewajiban seorang pemimpin?
d) Apa saja wewenang dan tanggung jawab seorang pemimpin?
e) Tujuh hal mendasar yang perlu dikuasai oleh seorang pemimpin?
f) Bagaimana kriteria pemimpin yang baik?
3. iii
III. TUJUAN PEMBAHASAN MASALAH
a) Menjelaskan pengertian kepemimpinan.
b) Menjelaskan pengertian kepemimpinan pendidikan.
c) Menguraikan apa saja pengaruh dari kepemimpinan
d) Menjelaskan apa saja hak dan kewajiban seorang pemimpin.
e) Menjelaskan apa saja wewenang dan tanggung jawab seorang pemimpin.
f) Menguraikan tujuh hal mendasar yang perlu dikuasai oleh seorang pemimpin.
g) Menjelaskan bagaimana kriteria seorang pemimpin yang baik.
4. iv
DAFTAR ISI
BAB I
v PENDAHULUAN………………………………………………………………………
Latar belakang masalah………………………………………………………….ii
Rumusan masalah…………………………………………………………….…..ii
Tujuan pembahasan masalah……………………………………………………iii
Daftar isi…………………………………………………………………………...iv
BAB II
v PEMBAHASAN MASALAH…………………………………………………………
Pengertian kepemimpinan………………………………………………………v
Pengaruh dan tugas kepemimpinan……………………………………………vi
Hak dan kewajiban seorang pemimpin………………………………………..vii
Wewenang dan tanggung jawab seorang pemimpin………………………….viii
Tujuh hal yang perlu dikuasai oleh seorang pemimpin………………………ix
Kriteria pemimpin yang baik……………………………………………….......x
BAB III
v PENUTUP……………………………………………………………………………..
Kesimpulan………………………………………………………………………xii
Daftar pustaka…………………………………………………………………..xiii
i
i www.tribunnews.com › Nasional › Pendidikan
5. v
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang-orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu. Definisi itu mengandung dua pengertian pokok yang sangat penting tentang kepemimpinan,
Dalam hal semacam itu kepemimpinan adalah faktor luar. Sedang motivasi intrinsik daya dorong untuk berperilaku tertentu
itu berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Jadi semacam ada kesadaran kemauan sendiri untuk berbuat sesuatu, misalnya
memperbaiki mutu kerjanya. Kepemimpinan yang merupakan faktor eksternal tadi, harus selalu dapat memotivasi anggota
organisasi perguruan tinggi untuk melakukan perbaikan-perbaikan mutu. Tetapi kalau setiap kali dan dalam setiap hal harus
memberi perintah atau pengarahan, itu akan menimbulkan kesulitan. Oleh karenanya agar kepemimpinan itu selain untuk
memberi pengarahan atau perintah tentang hal-hal yang perlu ditingkatkan mutunya, juga perlu digunakan untuk menumbuhkan
motivasi intrinsik, yaitu menumbuhkan kesadaran akan perlunya setiap orang dalam perguruan tinggi itu selalu berupaya
meningkatkan mutu kinerjanya masing-ma-sing secara individual maupun bersama-sama sebagai kelompok ataupun sebagai
organisasi.
6. vi
2. PENGARUH DAN TUGAS KEPEMIMPINAN
Perubahan yang terjadi akibat interaksi yang terjadi antara bawahan dan atasan (pimpinan
dan yang dipimpin). Pemimpin harus mampu memperngaruhi bawahan, hal ini sesuai
dengan pendapat R. Iyeng Wiraputra, M.Sc. dosen IKIP Bandung Buku kepemimpinan
terbitan 1985, hal 27. Bahwa kepemimpinan artinya kemampuan untuk mempengaruhi
bawahan untuk mengikuti atasan.
Hal yang mengakibatkan memiliki pengaruh antara lain pengetahuan, pengalaman, wibawa,
kharisma serta jabatan. 2.2 Tugas kepemimpinan
Penyelenggaraan manajemen sekolah merupakan tugas pemimpin sekolah, inti dari
manajemen sekolah adalah manajemen (Drs. NA Amatembun IKIP Bandung dalam
bukunya Dasar manajemen Sekolah Jilid I, terbitan 1981, hal 38). Dengan demikian tugas
pemimpin adalah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen seperti :
Perencanaan
Pengorganisasian
Penetapan staf-staf pembantu pelaksana kegiatan
Memberikan pengarahan bimbingan dan pembinaan
Mengadakan pengawasan untuk mengatasi penyimpangan
Melaksanakan penilaian untuk mengukut keberhasilan
Semua fungsi manajemen diaplikasikan dalam program penyelenggaraan pendidikan di
sekolah.
7. vii
ii
3. HAK DAN KEWAJIBAN SEORANG PEMIMPIN
1) Hak seorang pemimpin
Pemimpin formal mempunyai hak-hak yang perlu disahkan atas ketentuan hukum yang
berlaku antara lain:
Hak memperoleh SK dari jabatan yang berwenang
Hak memperoleh jaminan atas jabatan
Hak mendapat imbalan atas dasar tugas dan tanggung jawab
Hak melakukan tugas kepemimpina n kepada bawahan
2) Kewajiban seorang pemimpin
Pemimpin adalah jabatan dan jabatan adalah kepercayaan kewajiban pemimpin adalah
mempertahankan kepercayaan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan dan
kepercayaan itu perlu dipertanggung jawabkan kepada diri sendiri, masyarakat, dan bangsa
serta kepada Allah SWT.
4. WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
1. Wewenang seorang pemimpin
suatu hak yang dimiliki seorang pemimpin untuk menetapkan kebijakan, dan menentukan
keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah tertentu pada suatu organisasi
2. Tanggung jawab seorang pemimpin
Tanggung jawab adalah keberanian menanggung resiko yang terjadi akibat perbuatan dan
tindakan yang dikerjakan, bawahan sebenarnya hanya membantu pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab seorang pemimpin. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah maju
mundurnya pendidikan merupakan tanggung jawab pimpinan sekolah sama halnya seperti
dalam keluarga, kepala keluarga bertanggung jawab atas anggota keluarganya
dalammelaksanakan kehidupan berumah tangga.
ii
dony.blog.uns.ac.id/2010/06/04/solusi-masalah-kepemimpinan-pendidikan/
8. viii
5. TUJUH HAL MENDASAR YANG PERLU DIKUASAI PEMIMPIN
1. FILOSOFI ORGANISASI
Mengapa organisasi yang dipimpinnya ini ada dan untuk apa ? Jawaban ter-hadap
pertanyaan yang sangat mendasar ini perlu dikuasai secara baik oleh semua orang yang
memegang tampuk kepemimpinan dari suatu organisasi. Tanpa menguasai jawabannya
secara baik diragukan apakah mereka akan mampu mengarahkan orang-orang lain dalam
organisasi itu ke tujuan yang seharusnya.
2. VISI
Akan menjadi organisasi yang bagaimanakah organisasi itu di masa depan ? Orang-orang
yang memegang kepemimpinan perlu memiliki pandangan jauh ke depan tentang organi-
sasinya; mereka ingin mengembangkan organisasinya itu menjadi organisasi yang
bagaimana, yang mampu berfungsi apa dan bagaimana, yang mampu memproduksi benda
dan jasa apa dan yang bagaimana, serta untuk dapat disajikan kepada siapa ? Visi ini
seharusnya berjangka panjang, misalnya 10 tahun atau 25 tahun ke dapan, agar dapat
memfasilitasi usaha-usaha perbaikan mutu kinerja yang berkelanjutan.
3. MISI
Mengapa kita ada dalam organisasi ini ? Apa tugas yang harus kita lakukan ? Jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan ini berkaitan dengan visi tersebut di atas. Bagaimana visi
itu akan dapat diwujudkan ? Tugas-tugas pokok apakah yang harus dilakukan oleh
organisasi agar visi atau kondisi masa depan organisasi tadi dapat diwujudkan.
9. ix
4. NILAI NILAI (VALUES)
Prinsip-prinsip apa yang diyakini sebagai kebenaran yang berfungsi sebagai pedoman
dalam menjalankan tugas organisasi, dan ingin agar orang lain dalam organisasi juga
mengadopsi prinsip-prinsip tersebut. Misalnya mutu, fokus pada pelanggan, disiplin,
kepelayanan adalah nilai-nilai yang seharusnya dianut oleh orang-orang yang memegang
kepemimpinan.
5. KEBIJAKAN (POLICY)
Ialah rumusan-rumusan yang akan disampaikan kepada orang-orang dalam organisasi
sebagai arahan agar mereka mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menyediakan
pelayanan dan barang kepada para pelanggan. Orang-orang yang memegang kepemim-
pinan harus mampu merumuskan kebijakan-kebijakan semacam itu agar orang-orang dapat
menyajikan mutu seperti yang diinginkan oleh organisasi.
6. TUJUAN – TUJUAN ORGANISASI
Ialah hal-hal yang perlu dicapai oleh organisasi dalam jangka panjang dan jangka pendek
agar memungkinkan orang-orang dalam organisasi memenuhi misinya dan mewujudkan
visi mereka. Tujuan-tujuan organisasi itu perlu dirumuskan secara kongkrit dan jelas.
1. METODOLOGI
Adalah rumusan tentang cara-cara yang dipilih secara garis besar dalam bertindak menuju
pewujudan visi dan pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Metodologi ini terbatas pada
garis-garis besar yang perlu dilakukan dan bukan detil-detil teknik kerja.
Ketujuh hal yang sangat mendasar itu perlu dikuasai dan dalam implementasi MMT hal itu
akan dituangkan dalam merumuskan rencana strategis untuk mutu. Tanpa kemampuan
merumuskan ketujuh hal itu secara spesifik dan mengkomunikasikannya kepada orang-
orang dalam organisasi, sulit bagi orang-orang itu untuk mewujudkan mutu seperti yang
diinginkan.
10. x
6. KRITERIA PEMIMPIN YANG BAIK
A) Fokus pada kelompok
Kepemimpinan lebih diarahkan kepada kelompok-kelompok kerja yang memiliki tugas
atau fungsi masing-masing, tidak memfokus kepada individu. Hal ini akan berakibat
tumbuh berkembangnya kerjasama dalam kelompok-kelompok. Motivasi individu akan
menjadi tugas semua orang dalam kelompok, jadi kelompok kerja menjadi sumber motivasi
bagi setiap anggota dalam kelompok. Karena pimpinan selalu menilai kinerja kelompok,
bukan individu
B) Melimpahkan wewenang untuk membuat keputusan
Kepemimpinan tidak selalu membuat keputusan sendiri dalam segala hal, tetapi hanya
melakukannya dalam hal-hal yang akan lebih baik kalau dia yang memutuskannya. Sisanya
diserahkan wewenangnya kepada kelompok-kelompok yang ada di bawah pengawasannya.
Hal ini dilakukan terutama untuk hal-hal yang menyangkut cara melaksanakan pekerjaan
secara teknis. Orang-orang yang ada dalam kelompok-kelompok kerja yang sudah
mendapatkan pelatihan dan sehari-hari melakukan pekerjaan itulah yang lebih tahu
bagaimana melakukan pekerjaan dan karenanya menjadi lebih kompeten untuk membuat
keputusan dari pada sang pimpinan.
C) Merangsang kreativitas
Pemimpin perlu merangsang timbulnya kreativitas di ka-langan orang-orang yang
dipimpinnya guna menciptakan hal-hal baru yang sekiranya akan menghasilkan kinerja
yang lebih bermutu. Seorang pemimpin tidak selayaknya memaksakan ide-ide lama yang
sudah terbukti tidak dapat menghasilkan mutu kinerja seperti yang diharapkan. Setiap ide
baru yang dimaksudkan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bermutu dari manapun
asalnya patut disambut baik. Orang-orang dalam organisasi harus dibuat tidak takut untuk
berkreasi, dan orang yang terbukti menghasilkan ide yang bagus harus diberi pengakuan
dan penghargaan.
D) Memberi semangat dan motivasi untuk berinisiatif dan berinovasi.
Seorang pemimpin harus selalu mendorong semua orang dalam organisasinya untuk berani
melakukan inovasi-inovasi, baik itu menyangkut cara kerja maupun barang dan jasa yang
dihasilkan.
11. xi
Tentu semua itu dilakukan melalui proses uji coba dan evaluasi secara ketat sebelum
diadopsi secara luas dalam organisasi. Sebaliknya seorang pimpinan tidak sepatutnya
mempertahankan kebiasaan-kebiasaan kerja lama yang sudah terbukti tidak menghasilkan
mutu seperti yang diharapkan olah organisasi maupun oleh para pelanggannya.
E) Bertindak proaktif
Pemimpin selalu bertindak proaktif yang bersifat preventif dan antisipatif. Pemimpin tidak
hanya bertindak reaktif yang mulai mengambil tindakan bila sudah terjadi masalah.
Pimpinan yang proaktif selalu bertindak untuk mencegah munculnya masalah dan kesulitan
di masa yang akan datang. Setiap rencana tindakan sudah difikirkan akibat dan konsekuensi
yang bakal muncul, dan kemudian difikirkan bagaimana cara untuk mengeliminasi hal-hal
yang bersifat negatif atau sekurang berusaha meminimalkannya
12. xii
F) Memperhatikan sumberdaya manusia.
Sudah dikatakan sebelumnya bahwa orang adalah sumberdaya yang paling utama dan paling berharga dalam setiap organisasi.
Oleh karena itu SDM harus selalu mendapat perhatian yang besar dari pimpina dalam arti selalu diupayakan untuk lebih
diberdayakan agar kemampuan-kemampuannya selalu meningkat dari waktu ke waktu.
G) Membina karakter, budaya dan iklim organisasi.
Karakter suatu organisasi tercermin dari pola sikap dan perilaku orang-orangnya. Sikap dan perilaku organsasi yang cenderung
menimbulkan rasa senang dan puas pada fihak pelanggan-pelanggannya perlu dibina oleh pimpinan. Demikian pula budaya
organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai tertentu yang relevan dengan mutu yang diinginkan oleh organisasi itu juga perlu
dibina. pimpinan juga harus selalu membina iklim organisasinya agar kon-dusif bagi tumbuh dan berkembangnya karakter dan
budaya organisasi. Misalnya dengan menciptakan dan melaksanakan sistem penghargaan yang mendorong orang untuk bekerja
dan berprestasi lebih baik. Atau pimpinan yang selalu berusaha berperilaku sedemikian rupa hingga dapat menjadi model yang
selalu dicontoh oleh orang-orang lain.
H) Kepemimpinan yang tersebar.
Pemimpin tidak berusaha memusatkan kepemimpinan pada dirinya, tetapi akan menyebarkan kepemimpinan itu pada orang-
orang lain, dan hanya menyisakan pada dirinya yang memang harus dipegang oleh seorang pimpinan. Kepemimpinan yang
dimaksudkan adalah pengambilan keputusan dan pengaruh pada orang lain. Pengambilan tentang kebijaksanaan organisasi tetap
ditangan pimpinan atas, dan lainnya yang bersifat operasional atau bersifat teknis disebarkan kepada orang-orang lain sesuai
dengan kedudukan dan tugasnya. Dalam banyak hal bahkan pengambilan keputusan itu diserahkan kepada tim atau kelompok
kerja tertentu.
13. xiii
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kepemimpinan sangat berpengaruh dalam proses penyelenggaraan pendidikan di
sekolah, agar pengaruh yang timbul dapat meningkatkan kinerja personil secara optimal.
Maka pemimpin harus memiliki wawasan dan kemampuan dalam melaksanakan gaya
kepemimpinan
Kemampuan pemimpin dalam memerankan gaya kepemimpinan yang bertumpu
kepada partisipasi aktif semua personil sekolah akan memunculkan keberhasilan seorang
pemimpin
Pemimpin harus memiliki pemahaman tentang konsep sistem (berpikir secara
sistematik) dalam memahami suatu sekolah sebagai suatu kesatuan yang utuh.Pemimpin
harus memahami wawasan jauh kedepan agar tantangan masadepan telah menjadi program
dalam penyelenggaraan pendidikan.
Konsentrasi pemimpin terhadap kinerja personil pada akhirnya sasaran yang hendak
dicapai adalah peningkatan prestasi sekolah pada umumnya dapat tercapai adalah
peningkatan prestasi sekolah pada umumnya dapat tercapai dan pada khususnya
menghasilkan tamatan yang berkualitas.