Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, keshatan,dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, keshatan,dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
Makalah yang berisi penjelasan tentang "Pengembangan Media Pembelajaran", guna memenuhi tugas mata kuliah "Perencanaan Pembelajaran".
silahkan kunjungi blog saya di http://khusnulsawo.blogspot.com/
saya tunggu salam dari anda semua.. terima kasiih.. \(^o^)/
STANDAR KOMPETENSI:
Memahami dan mengenal teknik pemilihan media yang sesuai dengan kebutuhan Pembelajaran
KOMPETENSI DASAR:
Mendeskripsikan pemilihan media pembelajaran
Menjelaskan kriteria dalam pemilihan media pembelajaran
Menjelaskan kelebihan dan kelemahan pemilihan media pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranChristian Lokas
Banyak sekali media di lingkungan sekitar kita yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, untuk itu kita perlu memilih media yang tepat. Pemilihan ini penting dalam rangka agar ketika media itu kita pilih sebagai alat bantu penyampaian pesan, benar-benar menjadi alat bantu yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
1. Makalah
PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA
PEMBELAJARAN
Makalah Ini Disuusn Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran SD
Dosen Pengampu Wahyu Kurniawati
Oleh
Dana Kristina
121446000
Wahyu Ari Wibowo 12144600057
Nurul Hidayah
121446000
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2013
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan salah faktor penting dalam peningkatan
kualitas pembelajaran. Hal tersebut disebabkan adanya perkembangan teknologi
dalam bidang
pendidikan yang menuntut efisiensi dan efektivitas dalam
pembelajaran. Untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang optimal,
salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah mengurangi bahkan jika perlu
menghilangkan dominasi sistem penyampaian pelajaran yang bersifat verbalistik
dengan cara menggunakan media pembelajaran.
Sehubungan dengan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran, para
tenaga pengajar atau guru perlu cermat dalam pemilihan dan atau penetapan
media yang akan digunakannya. Kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan
media akan menunjang efektivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukannya.
Disamping itu juga kegiatan pembelajaran menjadi menarik sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, dan perhatian siswa menjadi terpusat kepada
topik yang dibahas dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukannya.Kecermatan
dan ketepatan dalam memilih media pembelajaran dipengaruhi oleh banyak
faktor seperti luas sempitnya pengetahuan dan pemahaman tenaga pengajar
tentag kriteria dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan serta prosedur
pemilihan media pembelajaran. Uraian berikut akan membahas hal-hal dimaksud
agar kita dalam memilihan media pembelajaran lebih tepat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas, anatara lain:
1. Bagaimana kriteria pemilihan media pembelajaran?
2. Bagaimana langkah-langkah pemilihan media pembelajaran
3. Apa prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran?
4. Bagaimana pola penggunaan media pembelajaran?
5. Bagaimana langkah-langkah penggunaan media pembelajaran?
3. 6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan media pembelajaran?
7. Bagaimana kelayakan media pembelajaran?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas yaitu:
1. Mengetahui kriteria pemilihan media pembelajaran.
2. Mengetahui langkah-langkah pemilihan media pembelajaran.
3. Mengetahui prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran.
4. Mengetahui pola penggunaan media pembelajaran.
5. Mengetahui langkah-langkah penggunaan media pembelajaran.
6. Mengetahui
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pembelajaran.
7. Mengetahui kelayakan media pembelajaran.
pemilihan
media
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Media pembelajaranyang beraneka ragam jenisnya tentunya tidak akan
digunakan seluruhnya secara serentak dalam kegiatan pembelajaran, namun
hanya beberapa saja. Untuk itu perlu di lakukan pemilihan media tersebut.Agar
pemilihan media pembelajaran tersebut tepat, maka perlu dipertimbangkan
faktor/kriteria-kriteria dan langkah-langkah pemilihan media. Kriteria yang perlu
dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih media pembelajaran
menurut Nana Sudjana (1990: 4-5) yakni 1) ketepatan media dengan tujuan
pengajaran; 2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran; 3) kemudahan
memperoleh media; 4) keterrampilan guru dalam menggunakannya; 5) tersedia
waktu untuk menggunakannya; dan 6) sesuai dengan taraf berfikir anak. Sepadan
dengan hal itu I Nyoman Sudana Degeng (1993; 26-27) menyatakan bahwa ada
sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan guru/pendidik dalam memilih media
pembelajaran, yaitu: 1) tujuan instruksional; 2) keefektifan; 3) siswa; 4)
ketersediaan; 5) biaya pengadaan; 6) kualitas teknis. Selanjutnya menurut Basuki
Wibawa
dan
Farida
Mukti
(1992/1993:
67-68)
kriteria
yang
perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu: 1) tujuan; 2) karakteristik siswa;
3) alokasi waktu; 4) ketersediaan; 5) efektivitas; 6) kompatibilitas; dan 7) biaya.
Berkaitan dengan pemilihan media ini, Azhar Arsyad (1997: 76-77)
menyatakan bahwa kriteria memilih media yaitu: 1) sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai; 2) tepat untuk mendukung isi pelajaran; 3) praktis, luwes, dan
tahan; 4) guru terampil menggunakannya; 5) pengelompokan sasaran; dan 6)
mutu teknis. Selanjutnya Brown, Lewis, dan Harcleroad (1983: 76-77)
menyatakan bahwa dalam memilih media perlu mempertimbangkan kriteria
sebagai berikut: 1) content; 2) purposes; 3) appropriatness; 4) cost; 5) technical
quality; 6) circumstances of uses; 7) learner verification, and 8) validation.
5. Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa pada prinsipnya
pendapat-pendapat
tersebut
memiliki
kesamaan
dan
saling
melengkapi.Selanjutnya yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media
yaitu tujuan pembelajaran, keefektifan, peserta didik, ketersediaan, kualitas
teknis, biaya, fleksibilitas, dan kemampuan orang yang menggunakannya serta
alokasi waktu yang tersedia. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hal
ini akan diuraikan sebagai berikut:
1. Tujuan pembelajaran. Media hendaknya dipilih yang dapat menunjang
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya, mungkin
ada
sejumlah alternatif yang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan itu.
Sedapat mungkin pilihlah yang paling cocok. Kecocokan banyak ditentukan
oleh kesesuaian karakteristik tujuan yang akan dicapai dengan karakteristik
media yang akan digunakan.
2. Keefektifan. Dari beberapa alternatif media yang sudah dipilih, mana yang
dianggap paling efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Peserta didik. Ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan ketika kita
memilih media pembelajaran berkait dengan peserta didik, seperti: apakah
media yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik peserta didik,baik itu
kemampuan/taraf berpikirnya, pengalamannya, menarik tidaknya media
pembelajaran bagi peserta didik? Digunakan untuk peserta didik kelas dan
jenjang pendidikan yang mana? Apakah untuk belajar secara individual,
kelompok kecil, atau kelompok besar/kelas? Berapa jumlah
peserta
didiknya? Di mana lokasinya? Bagaimana gaya belajarnya? Untuk kegiatan
tatap
muka
atau
jarak
jauh?
Pertanyaan-pertanyaan
tersebut
6. perludipertimbangkan ketika memilih dan menggunakan media dalam
kegiatan pembelajaran.
4. Ketersediaan. Apakah
media yang diperlukan itu sudah tersedia? Kalu
belum, apakah media itu dapat diperoleh dengan mudah? Untuk tersedianya
media ada beberapa alternatif yang dapat diambil yaitu membuat sendiri,
membuat bersama-sama dengan peserta didik, meminjam menyewa,
membeli dan mungkin bantuan.
5. Kualitas teknis. Apakah media media yang dipilih itu kualitas baik? Apakah
memenuhi syarat sebagai media pendidikan? Bagaimana keadaan daya tahan
media yang dipilih itu?
6. Biaya pengadaan. Bila memerlukan biaya untuk pengadaan media, apakah
tersedia biaya untuk itu? Apakah yang dikeluarkan seimbang dengan
manfaat dan hasil penggunaannya? Adakah media lain yang mungkin lebih
murah, tetapi memiliki keefektifan setara?
7. Fleksibilitas (lentur), dan kenyamanan media. Dalam memilih media harus
dipertimbangkan kelenturan dalam arti dapat digunakan dalam berbagai
situasi dan pada saat digunakan tidak berbahaya.
8. Kemampuan orang yang menggunakannya. Betapapun tingginya nilai
kegunaan media, tidak akan memberi manfaat yang banyak bagi orang yang
tidak mampu menggunakannya.
9. Alokasi waktu,waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran akan
berpengaruh terhadap penggunaan media pembelajaran. Untuk itu ketika
memilih media pembelajaran kita dapat mengajukan beberapa pertanyaan
seperti; apakah dengan waktu yang tersedia cukup untuk pengadaan media,
apakah waktu yang tersedia juga cukup untuk penggunaannya.
Adapun kriteria khusus pemilihan media pembelajaran yaitu:
8. 3. Technology
4. Interactivity
5. Organization
6. Novelty
B. Langkah-Langkah Pemilihan Media Pembelajaran
Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam pemilihan media
pembelajaran. Pendapat Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Mohammad Ali
(1984: 73) menyarankan langkah-langkah dalam memilih media pengajaran yaitu:
1) merumuskan tujuan pembelajaran, 2) mengklasifikasi tujuan berdasarkan
domein atau tipe belajar, 3) memilih peristiwa-peristiwa pengajaran yang akan
berlangsung, 4) Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa, 5) mendaftar
media yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam pengajaran, 6)
Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media yang dipakai. 7)
Menentukan media yang terpilih akan digunakan, 8) menulis rasional (penalaran)
memilih media tersebut, 9) Menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap
peristiwa, dan 10) Menuliskan script pembicaraan dalam penggunaan.media.
9. Selaras dengan hal tersebut, Anderson (1976) menyarankan langkahlangkah yang perlu ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu:
1. Langkah 1: Penerangan atau Pembelajaran
Langkah pertama menentukan apakah penggunaan media untuk keperluan
informasi atau pembelajaran.Media untuk keperluan informasi, penerima
informasi
tidak
ada
kewajiban
untuk
dievaluasi
kemampuan/keterampilannya dalam menerima informasi, sedangkankan
media untuk keperluan pembelajaran penerima pembelajaran harus
menunjukkan kemampuannya sebagai bukti bahwa mereka telah belajar.
2. Langkah 2: Tentukan Transmisi Pesan
Dalam kegiatan ini kita sebenarnya dapat menentukan pilihan, apakah dalam
proses pembelajaran akan digunakan ‘alat bantu pengajaran’ atau ‘media
pembelajaran’. Alat bantu pengajaran alat yang didesain, dikembangkan, dan
diproduksi untuk memperjelas tenaga pendidik dalam mengajar. Sedangkan
media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terjadinya interaksi
antara produk pengembang media dan peserta didik/pengguna. Atau dengan
kata lain peran pendidik sebagai penyampai materi pembelajaran digantikan
oleh media.
3. Langkah 3: Tentukan Karakteristik Pelajaran
Asumsi kita bahwa kita telah menyusun disain pembelajaran, dimana kita
telah melakukan analisis tentang mengajar, merumuskan tujuan pembelajaran,
telah memilih materi dan metode.Selanjutnya perlu dianalisis apakah tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan itu termasuk dalam ranah kognitif, afektif
atau psikomotor.Masing-masing ranah tujuan tersebut memerlukan media
yang berbeda.
4. Langkah 4: Klasifikasi Media
Media dapat diklasifikasikan sesuai dengan ciri khusus masing-masing
media.Berdasarkan
persepsi
dria
manusia
normal
media
dapat
diklasifikasikan menjadi media audio, media video, dan audio visual.
10. Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya media dapat dikelompokkan menjadi
media proyeksi (diam dan gerak) dan media non proyeksi (dua dimensi dan
tiga dimensi). Sedangkan jika diklasifikasikan berdasarkan keberadaannya,
media dikelompokkan menjadi dua yaitu media yang berada di dalam ruang
kelas dan media-media yang berada di luar ruang kelas.
Masing-masing
media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan
media lainnya.
5. Langkah 5: Analisis karakteristik masing-masing media.
Media pembelajaran yang banyak macamnya perlu dianalisis kelebihan dan
kekurangannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pertimbangan pula dari aspek ekonomi dan ketersediaannya. Dari berbagai
alternatif kemudian dipilih media yang paling tepat.
C. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan
memberi kontribusi terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran.
Berbagai hasil penelitian pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media
pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada peserta didik dalam
proses pembelajaran. Namun demikian peran tenaga pengajar itu sendiri juga
menentukan terhadap efektivitas penggunaan media dalam pembelajaran.Peran
tersebut tercermin dari kemampuannya dalam memilih media yang digunakan.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu
mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
1. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan. Suatu media
hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok
untuk pembelajaran yang lain.
2. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa
media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu
media haruslah sesuai dengan komponen lain dalam perancangan
11. pembelajaran. Tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran tetap dapat
berlangsung, tetapi tanpa media itu tidak akan terjadi.
3. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk
memudahkan belajar peserta didik. Kemudahan belajar peserta didik
haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media.
4. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya
sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan
yang menyatu dengan pembelajaran yang berlangsung.
5. Pemilihan media hendaknya objektif, yaitu didasarkan
pada tujuan
pembelajaran, tidak didasarkan pada kesenangan pribadi tenaga pengajar.
6. Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan peserta
didik. Penggunaan multi media tidak berarti menggunakan media yang
banyak sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan
media yang lain untuk tujuan yang lain pula.
7. Kebaikan dan kekurangan media tidak tergantung pada kekonkritan dan
keabstrakannya saja. Media yang konkrit ujudnya, mungkin sukar untuk
dipahami karena rumitnya, tetapi media yang abstrk dapat pula memberikan
pengertian yang tepat.
D. Pola Penggunaan Media Pembelajaran.
Secara umum pola penggunaan media pembelajaran dikelompokkan
menjadi dua yaitu pola penggunaan di dalam kelas dan pola penggunaan di luar
kelas.Pola penggunaan di dalam kelas atau pada pembelajaran tatap muka, media
pembelajaran digunakan untuk menunjang penyajian materi pembelajaran
sehingga lebih mudah dipahami peserta didik yang pada akhirnya tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dengan baik.Sedangkan pola
penggunaan media pembelajaran di luar kelas, media pada umumnya digunakan
untuk belajar mandiri dan belajar jarak jauh. Media yang digunakan antara lain
modul, kaset/CD, VCD dan internet.
12. E. Langkah-Langkah Penggunaan Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang telah dipilih agar dapat digunakan secara
efektif dan efisien perlu menempuh langkah-langkah secara sistematis. Ada tiga
langkah
yang
pokok
yang
dapat
dilakukan
yaitu
persiapan,
pelaksanaan/penyajian, dan tindak lanjut.
1. Persiapan
Persiapan maksudnya kegiatan dari seorang tenaga pengajar yang akan
mengajar dengan menggunakan media pembelajaran. Kegiatan-kegiatan
yang dapat dilakukan tenaga pengajar pada langkah persiapan diantaranya:
a) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan sebagaimana
bila akan mengajar seperti biasanya. Dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran/perkuliahan cantumkan media yang akan digunakan. b)
mempelajari buku petunjuk atau bahan penyerta yang telah disediakan, c)
menyiapkan dan mengatur peralatan yang akan digunakan agar dalam
pelaksanaannya nanti tidak terburu-buru dan mencari-cari lagi serta peserta
didik dapat melihat dan mendengar dengan baik.
2. Pelaksanaan/Penyajian
Tenaga Pengajar pada saat melakukan proses pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran perlu mempertimbangkan seperti: a)
yakinkan bahwa semua media dan peralatan telah lengkap dan siap untuk
digunakan. b) jelaskan tujuan yang akan dicapai, c) jelaskan lebih dahulu apa
yang harus dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran, d)
hindari
kejadian-kejadian
yang
sekiranya
dapat
mengganggu
perhatian/konsentrasi, dan ketenangan peserta didik.
3. Tindak lanjut
Kegiatan ini perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman peserta
didik tentang materi yang dibahas dengan menggunakan media. Disamping
itu kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur efektivitas pembelajaran yang
telah dilakukannya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya
diskusi, eksperimen, observasi, latihan dan tes.
13. F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Media Pembelajaran.
Dalam menentukan media pembelajaran yang akan dipakai dalam
proses belajar mengajar, pertama-tama seorang guru harus mempertimbangkan
tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat
kemampuan dan karakteristik media yang akan dipilihnya. Dengan mengajukan
beberapa pertanyaan, maka pemilihan media dapat dilakukan berdasarkan:
1. Apakah media yang bersangkutan relevan dengan tujuan instruksional yang
ingin dicapai ?
2. Apakah ada sumber informasi, katalog mengenai media yang bersangkutan?
3. Apakah perlu dibentuk tim untuk memonitor yang terdiri dari para calon
pemakai? (Sadiman, 1986).
Dalam pemilihan media, salah satu cara yang dapat digunakan untuk
memilih yaitu dengan menggunakan matriks seperti table 3 berikut:
Selain dari itu, dapat dikemukakan pula bahwa beberapa faktor yang
mempengaruhi pemilihan media antara lain adalah : (1) tujuan instruksional yang
ingin dicapai, (2) karakteristik siswa, (3) jenis rangsangan belajar yang
diinginkan (audio atau visual), keadaan latar atau lingkungan, dan gerak
atau diam, (4) keterssediaan sumber setempat, (5) apakah media siap pakai,
ataukah media rancang, (6) kepraktisan dan ketahanan media, (7) efektifitas
biaya dalam jangka waktu panjang.
14. Menurut Curzon ada beberapa pertanyaan yang seharusnya dapat
dipertimbangkan sebelum Anda menentukan suatu media, yaitu sebagai berikut:
1. Apakah tujuan instruksional yang ingin saya capai benar-benar membutuhkan
pemanfaatan alat bantu audio-visual ?
Tujuan instruksional menyatakan suatu perubahan perilaku.Oleh
karenanya dalam pemilihan media, kita harus memperhatikan kesesuaian
media dengan tujuan yang ingin dicapai.Sebagai contoh dalam pelajaran
listening comprehension, tujuan instrusionalnya adalah siswa dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang isi wacana bahasa Inggris yang
dibacakan oleh seorang native speaker.
2. Karakteristik
media yang bagaimana yang akan membantu saya dalam
mencapai tujuan instruksional?
Karakteristik suatu media yang akan membantu dalam mencapai
tujuan instruksional. Misalnya kita ambil contoh di atas, karena kita
memerlukan rekaman suara seorang native speaker, maka media yang akan
dipergunakan haruslah memiliki karakteristik "fixative" property yaitu
kemampuan media untuk merekam peristiwa, menyimpan, dan mereproduksi
informasi bilamana diperlukan. Media yang memiliki karakteristik seperti ini
adalah tape recorder atau cd player.
3. Respon apa yang ingin saya peroleh dari penggunaan media, misal; ingatan,
pemahaman, atau konsolidasi?
Respon yang dirangsang stimulus atau dibangkitkan oleh suatu media
yang dipilih.Dalam pelajaran listening comprehension di atas, respon yang
diinginkan adalah pemahaman isi suatu teks yang dibacakan oleh seorang
native speaker.Pemahaman dicirikan dengan kemampuan siswa menjawab
pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks/wacana setelah menyimak dengan
seksama kaset/cd berisi bacaan yang diputarmainkan oleh tape-recorder atau
cd-player.
4. Bagaimana respon siswa/kelas terhadap penggunaan media?
Respon siswa terhadap penggunaan suatu media.Apakah dengan
penggunaan media tersebut siswa menyambut dengan antusias ataukah malah
menjadikan siswa lebih banyak mengalami kesulitan.Apakah siswa tertarik
15. dengan pelajarannya? Apakah mereka akan dapat mencapai tujuan
instruksional dengan lebih efektif dengan media tersebut? Semuanya ini
bergantung pada media yang dipilih, karenanya, pilihlah media yang sesuai
dengan usia dan tingkat kemampuan/level siswa, dan pastikan bahwa media
tersebut dalam kondisi yang baik. Sebagai contoh, jika materi pelajaran
terlalu sukar untuk siswa, jika peralatan (dalam contoh di atas adalah tape
recorder) rusak atau tidak menghasilkan suara yang baik, maka media
tersebut jangan dipakai.
5. Bagaimana saya mengevaluasi keefektifan media yang dipergunakan?
Mengevaluasi keefektifan media yang kita pergunakan.Hal ini mudah
kita lakukan dengan mengecek pemahaman siswa terhadap materi setelah kita
mengajar. Selain itu, kita juga dapat melakukan evaluasi selagi proses belajar
mengajar berjalan, dengan mengamati pencapaian dan prilaku siswa, apakah
mereka tertarik atau menunjukan antusiasme ketika merespon media yang
dipergunakan.
Sementara itu Kemp (1985) menunjukan beberapa faktor yang perlu
dipertimbang dalam memilih suatu media untuk pembelajaran sebagai berikut:
1. Appropriateness/Kesesuaian. Media yang dipergunakan harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Misalnya, jika kita ingin siswa dapat membaca iklan
tentang lowongan kerja, media yang sesuai adalah Koran.
2. Level of Sophistification. Ini mengacu pada kesesuaian media dengan tingkat
kemampuan/level siswa. Sebagai contoh: ketika membeli kaset di toko, kita
mungkin mendapat hasil rekaman yang baik dengan suara yang jelas; tetapi
ternyata kaset tersebut isinya terlalu sulit dipahami oleh siswa. Jadi pemilihan
kaset tersebut tidak memenuhi persaratan level dan diperlukan evaluasi.
3. Cost/Biaya. kita harus mempertimbangkan apakah media yang ingin
dipergunakan membutuhkan biaya dapat dijangkau oleh kita sendiri atau
sekolah. Meskipun peralatan tersebut kemudian dibeli oleh sekolah, apakah
biaya tersebut sebanding dengan keuntungan yang dapat diperoleh dari
pembelajaran dengan media tersebut.
16. 4. Availibility/Ketersediaan. Faktor keempat ini adalah tentang apakah media
tersebut tersedia. Bila tiak, tentunya kita akan mencari alternatif-alternatif
lain.
5. Technical Quality/Kualitas Teknis Peralatan. Faktor kualitas teknis mengacu
pada suatu kenyataan bahwa ketika memilih suatu media, media yang dipilih
tersebut haruslah berkualitas baik. Suara yang tidak jelas dari rekaman yang
tidak berkualitas hanya akan menghancurkan efektifitas media yang
digunakan yang sebelumnya diharapkan dapat menyajikan banyak stimuli.
G. Kelayakan Media Pembelajaran.
Dikenal adanya tiga macam kelayakan media, yaitu kelayakan praktis,
kelayakan teknis, dan kelayakan biaya.
1. Kelayakan Praktis, didasarkan pada kemudahan dalam mengajarkannya
bahan ajar dengan
menggunakan
digunakan
lama diakrabi, sehingga mengoperasikannya dapat
telah
media,
seperti:
terlaksana dengan mudah dan lancar, (2) mudah
(1)
media
yang
digunakan
tanpa
memerlukan alat tertentu, (3). mudah diperoleh dari sekitar, tidak
memerlukan biaya mahal, (4) mudah dibawa atau dipindahkan (mobilitas
tinggi), dan (5) mudah pengelolaannya.
2. Kelayakan Teknis, adalah potensi media yang berkaitan dengan kualitas
media. Di antara
unsur
relevansi
dengan tujuan belajar, potensinya
media
yang
menentukan
kualitas
tersebut
dalam
adalah
memberi
kejelasan informasi, kemudahan untuk dicerna. Dan segi susunannya adalah
sistematik, masuk akal, apa yang terjadi tidak rancu. Kualitas suatu media
terutama
berkaitan
dengan
atributnya.
Media dinyatakan berkualitas
apabila tidak berlebihan dan tidak kering informasi.
3. Kelayakan Biaya, mengacu pada pendapat bahwa pada dasarnya ciri
pendidikan modern adalah efisiensi dan keefektifan belajar mengajar. Salah
satu strategi untuk menekan
biaya
adalah
dengan
simplifikasi
memanipulasi media atau alat bantu dan material pengajaran.
dan
17. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran merupakan faktor penting dalam peningkatan kualitas
pembelajaran. Media pembelajaran sangat banyak macamnya, tentunya tidak
digunakan sekaligus. Untuk itu perlu dipilih secara cermat, media mana yang
lebih tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ada
beberapa kriteria dan langkah yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media.
Kriteria yang dimaksud
yaitu tujuan pembelajaran, keefektifan, karakteristik
peserta didik, ketersediaan, kualitas teknis, biaya, fleksibilitas, kemampuan orang
yang menggunakannya dan waktu yang tersedia. Langkah-langkah yang perlu
dipertimbangkan
dalam
pemilihan
media
pembelajaran
yaitu
kegiatan
penerangan atau pembelajaran, menentukan transmisi pesan, menentukan
karakteristik pelajaran, mengklasifikasi media, dan analisis karakteristik masingmasing media. Betapapun baiknya media yang telah dipilih, bila tidak digunakan
dengan baik tentunya tidak banyak manfaatnya. Dalam penggunaan media
pembelajaran terdapat dua pola yang dapat dilakukan yaitu pola penggunaan di
dalam kelas dan pola penggunaan di luar kelas.Adapun prosedur pokok yang
dapat dilakukan dalam penggunaan media pembelajaran yaitu persiapan,
pelaksanaan, dan tindak lanjut.
18. DAFTAR PUSTAKA
Nuryanto, Apri. Media Pembelajaran. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.
Riyana, Cepi. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta Pusat: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&sqi=2&ve
d=0CFsQFjAF&url=http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsites%2Fdefault%2Ff
iles%2Fpenelitian%2FSungkono%2C%2520M.Pd.http%3A%2Fstaff.uny.ac.id
%2Fnode%2F5362%2Fedit%2FartikelPEMILIHAN%2520MEDIA.doc&ei=jjk
kUprRNcm4rgfD_4DoBQ&usg=AFQjCNF15IKinREVpb8GRkmKvKU6kqD
Nw&sig2=hjlxjWI0qhcsT8JNdZb6hA&bvm=bv.51495398,d.bmk diakses pada
pukul14.25 tanggal 3 September 2013.
http://www.m-edukasi.web.id/2012/11/langkah-langkah-membuat-media.html
diakses tanggal 12 September 2013 pukul 13.00.
http://wassofa.wordpress.com diakses tanggal 12 September 2013 pukul 13.30.