1. Tugas Individu
KOMPUTER DAN MEDIA
PEMBELAJARAN
NAMA : PUTRA MUHAMAD SALEH
NIM : 822186285
SEMESTER : 9A
UNIVERSITAS TERBUKA
2014
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam
pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa
pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan
tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber
belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa
pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Dalam kondisi seperti ini, guru atau
pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar
sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan
yang dimaksud (menurut Arsyad, 2002) adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah,
petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah,
rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta fasilitas
(OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium,
pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar).
Bertitik tolak dari kenyataan tersebut di atas, maka proses belajar mengajar pada
hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi atau materi
ajar) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan (siswa/pebelajar
atau mungkin juga guru). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui simbul-simbul
komunikasi berupa simbul-simbul verbal dan non-verbal atau visual, yang selanjutya
ditafsirkan oleh penerima pesan (Criticos, 1996). Adakalanya proses penafsiran tersebut
berhasil dan terkadang mengalami kegagalan. Kegagalan ini bisa saja disebabkan oleh
beberapa faktor, misalnya adanya hambatan psikologis (yang menyangkut minat, sikap,
kepercayaan, inteligensi, dan pengetahuan), hambatan fisik berupa kelelahan, keterbatasan
daya alat indera, dan kondisi kesehatan penerima pesan. Faktor lain yang juga berpengaruh
adalah hambatan kultural (berupa perbedaan adat istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan
dan nilai-nilai panutan), dan hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh
situasi dan kondisi keadaan sekitar (Sadiman, dkk., 1990).
3. 1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1) Apa penjelasan mengenai pemanfaatan media dalam pembelajaran dan berbagai faktor
yang perlu diperhatikan
2) bagaimana pemanfaatan media display dan realita dalam pembelajaran
3) apa penjelasan mengenai pemanfaatan audio dalam pembelajaran
4) apa penjelasan mengenai video sebagai media pembeajaran
5) apa penjelasan mengenai pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media
pembelajaran
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1) Agar kita mengetahui tentang pemanfaatan media dalam pembelajaran dan berbagai faktor
yang perlu diperhatikan
2) Agar kita mengetahui bagaimana pemanfaatan media display dan realita dalam
pembelajaran
3) Agar kita mengetahui tentang pemanfaatan audio dalam pembelajaran
4) Agar kita mengetahui penjelasan mengenai video sebagai media pembeajaran
5) Agar kita mengetahui mengenai pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media
pembelajaran
4. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemanfaatan Media Sebagai Media Pembelajaran
Seperti yang dikutip oleh Arsyad (2002) bahwa media memiliki empat fungsi yaitu:
1. Fungsi atensi
Media dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan dalam materi pelajaran.
2. Fungsi afektif
Fungsi media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa/mahasiswa ketika proses belajar
mengajar berlangsung.
3. Fungsi kognitif
Media dapat mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian konteks untuk memahami teks, membantu
siswa yang lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali
5. Fungsi Psikomotoris
Fungsi ini diberikan dengan maksud untuk menggerakkan siswa melakukan suatu kegiatan,
terutama yang berkenaan dengan hafalan-hafalan.
6. Fungsi Evaluasi
Fungsi evaluasi dimaksudkan agar segala kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanaka
dapat dilakukan penilaian kemampuan siswa dalam merespon pembelajaran.
2.2. Manfaat dan Tujuan Media Pembelajaran
Manfaat Media Pembelajaran secara umum memperlancar interaksi antara guru
dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara
lebih khusus manfaat media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (1992 yaitu:
1. dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik
perhatian mereka;
2. makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan
memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran;
3. metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi
verbal melalui kata-kata; dan
5. 4. siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya
mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan
memerankan.
Tujuan Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan
peningkatan mutu pendidikan.
Media pembelajaran di sekolah digunakan dengan tujuan antara lain sebagai berikut :
1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, dan
ketrampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut sifat bahan ajar.
2) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang
minat dan motivasi peserta didik untuk belajar.
3) Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena peserta didik
tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu.
4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.
5) Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.
6) Meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media
pengajaran adalah :
(1) agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna
dan berdaya guna,
(2) untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada
anak didik,
(3) untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami
materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik,
(4) untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan
mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik,
(5) untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu
dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.
Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah:
(1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi,
(2) bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami,
(3) metode mengajar akan lebih bervariasi, dan
(4) siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
6. · . Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemilihan Media
Media pembelajaran yang beraneka ragam jenisnya tentunya tidak akan digunakan
seluruhnya secara serentak dalam kegiatan pembelajaran, namun hanya beberapa saja. Untuk
itu perlu di lakukan pemilihan media tersebut. Agar pemilihan media pembelajaran tersebut
tepat, maka perlu dipertimbangkan faktor/kriteria-kriteria dan langkah-langkah pemilihan
media. Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih media
pembelajaran menurut Nana Sudjana (1990: 4-5) yakni 1) ketepatan media dengan tujuan
pengajaran; 2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran; 3) kemudahan memperoleh media; 4)
keterrampilan guru dalam menggunakannya; 5) tersedia waktu untuk menggunakannya; dan
6) sesuai dengan taraf berfikir anak.
Sepadan dengan hal itu I Nyoman Sudana Degeng (1993; 26-27) menyatakan bahwa
ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan guru/pendidik dalam memilih media
pembelajaran, yaitu: 1) tujuan instruksional; 2) keefektifan; 3) siswa; 4) ketersediaan; 5)
biaya pengadaan; 6) kualitas teknis. Selanjutnya menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti
(1992/1993: 67-68) kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu: 1)
tujuan; 2) karakteristik siswa; 3) alokasi waktu; 4) ketersediaan; 5) efektivitas; 6)
kompatibilitas; dan 7) biaya.
Berkaitan dengan pemilihan media ini, Azhar Arsyad (1997: 76-77) menyatakan
bahwa kriteria memilih media yaitu: 1) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai; 2) tepat
untuk mendukung isi pelajaran; 3) praktis, luwes, dan tahan; 4) guru terampil
menggunakannya; 5) pengelompokan sasaran; dan 6) mutu teknis. Selanjutnya Brown,
Lewis, dan Harcleroad (1983: 76-77) menyatakan bahwa dalam memilih media perlu
mempertimbangkan kriteria sebagai berikut: 1) content; 2) purposes; 3) appropriatness; 4)
cost; 5) technical quality; 6) circumstances of uses; 7) learner verification, and 8) validation.
2.2 Pemanfaatan Media Display Dan Realita Dalam Pembeljaran
Bentuk umun dari media gamabar terangkum dalam pengertian dari media grafis.
Karena media gambara merupakan bagian dari pembuatan media grafis. Sebelum kita
nengetahui lebih lanjut mengenai media gambar ada baiknya kita mengetahui lebih dahulu
pengertian dari media grafis.
Menurut (I Made Tegeh, 2008) media grafis atau graphic material adalah suatu media
visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan, atau symbol visual
yang lain dengan maksud untuk menikthisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide,
data kejadian. Batasan tersebut member gambaran bahwa media grafis merupakan media dua
dimensi yang dapat dinikmati dengan menggunakan indra pengelihatan.
Dari pengertian media grafis diatas kita dapat mengambil kesim[pulan bahwa
memang benar media gambara merupakan bagian yang utuh dari media grafis tersebut karena
pada dasarnya media gambara merupakan kumpulan dari beberapa titik dan garis yang
7. memvisualisasikan gambara sebuah benda atau seorang tokoh yang dapat memperjelas kita
dalam memahami benda atau tokoh tersebut.
Menurut (I Made Tegeh, 2008) yang dimaksud media gambar dilihar dari pandangan
media grafis adalah gambar gambar hasil lukisan tangan, hasil cetakan, dan hasil karya seni
fotografi. Penyajian obyek dalam bentuk gambar dapat disajikan melalui bentuk nyata
maupun kreasi khayalan belaka sesuia dengan bentuk yang pernah dilihat oleh orang yang
menggambarnya.
Kemampuan gambar dapat berbicara banyak dari seribu kata hal ini mempunyai
makna bahwa gambar merupakan suatu ilustrasi yang memberikan pengertian dan penjelasan
yang amat banyak dan lengkap dibandingkan kita hanya membaca dan memebrikan suatu
kejelasan pada sebuah masalah karena sifatnya yang lebih konkrit (nyata). Tujuan
penggunaan gambar dalam pembelajaran adalah : (1) menerjemahkan symbol verbal, (2)
mengkonkritkan dan memperbaiki kesan-kesan yang salah dari ilustrasi lisan. (3)
memberikan ilustrasi suatu buku, dan (4) membangkitkan motivasi belajar dan
menghidupkan suasana kelas.
Dalam pembelajaran di sekolah dasar media gambar sangat baik di gunakan dan di
terapkan dalam proses belajar mengajar sebagai media pembelajaran karena media gambar
ini cenderung sangat menarik hati siswa sehingga akan muncul motivasi untuk lebih ingin
menegtahui tentang gamabar yang dijelaskan dan gurupun dapat menyampaikan materi
dengan optimal melalui media gamabar tersebut.
· . Kelemahan dan Kelebihan Media Gambar
Walaupun media gambar merupakan media yang tepat dan baik digunakan dalam
pembelajaran di sekolah dasar namun pasti ada saja kekurangan serta kelebihan yang dimiliki
oleh media gambar tersebut sebagai sebuah karakteristik dari media gamabar itu sendiri. Dari
sumber yang ada, ada beberapa kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh media gambar
yaitu :
· Kelebihan Media Gambar :
1. Sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibanding
dengan media verbal semata.
2. Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek
atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa, anak-anak dibawa ke objek
tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat mengatasinya. Air terjun niagara atau danau toba
dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa
lampau, kemarin atau bahkan menit yang lalu kadang-kadang tak dapat dilihat seperti apa
adanya. Gambar atau foto sangat bermanfaat dalam hal ini.
8. 3. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun
yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk
gambar.
4. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia beberapa
saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman.
5. Murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan peralatan yang
khusus.
· Cara Penggunaan Media Gambar Dalam Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar
Gambar dapat dipergunakan, baik dalam lingkungan anak-anak maupun dalam
lingkungan orang dewasa. Gambar yang berwarna umumnya menarik perhatian. Semua
gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri. Karena itu gambar dapat dipergunakan
sebagai media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi peserta didik yang
memungkinkan belajar secara efisien peserta didik yang berkaitan dengan pemanfaatan media
gambar dalam data PBM. Dalam menggunakan media gambar ada berbagai macam hal yang
perlu kita perhatikan demi tercapainya tujuan pembelajaran serta penguasaan materi yang
optimal oleh siswa. Beberapa ahli menyatakan ada beberapa rambu rambu yang perlu di
perhatikan dalam penggunaan gambar :
1. Prinsip-Prinsip Pemakaian Media Gambar
Beberapa hal yang perlu di perhatikan antara lain :
· Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pengajaran yang spesifik, yaitu dengan cara
memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok
pelajaran. Tujuan khusus itulah yang mengarahkan minat siswa kepada pokok-pokok
pelajaran. Bilamana tujuan instruksional yang ingin dicapainya adalah kemampuan siswa
membandingkan kelompok hewan bertulang belakang dengan tidak, maka gambar-gambarnya
harus memperhatikan perbedaan yang mencolok antara hewan bertulang belakang
dan tak bertulang belakang.
· Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab keefektivan pemakaian gambar-gambar
di dalam proses belajar mengajar memerlukan keterpaduan. Bilamana gambar-gambar itu
akan dipakai semuanya, perlu dipikirkan kemungkinan dalam kaitan pokok-pokok pelajaran.
Pameran gambar di papan pengumuman pada umumnya mempunyai nilai kesan sama seperti
di dalam ruang kelas. Gambar-gambar yang riil sangat berfaedah untuk suatu mata pelajaran,
karena maknanya akan membantu pemahaman para siswa dan cara itu akan ditiru untuk hal-hal
yang sama dikemudian hari sehingga gambar tersebut akan menginspirasinya.
· Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja, daripada menggunakan banyak gambar
tetapi tidak efektif. Hematlah penggunaan gambar yang mendukung makna. Jumlah gambar
yang sedikit tetapi selektif, lebih baik daripada dua kali mempertunjukkan gambar yang
9. serabutan tanpa pilih-pilih. Banyaknya ilustrasi gambar-gambr secara berlebihan, akan
mengakibatkan para siswa merasa dirongrong oleh sekelompok gambar yang mengikat
mereka, akan tetapi tidak menghasilkan kesan atau inpresi visual yang jelas, jadi yang
terpenting adalah pemusatan Perhatian pada gagasan utama. Sekali gagasan dibentuk dengan
baik, ilustrasi tambahan bisa berfaedah memperbesar konsep-konsep permulaan. Penyajian
gambar hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan memperagakan konsep-konsep
pokok artinya apa yang terpenting dari pelajaran itu. Lalu diperhatikan gambar yang
menyertainya, lingkungannya, dan lain-lain.
· Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar oleh karena gambar-gambar itu sangat
penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru.
Misalnya dalam mata pelajaran biologi. Para siswa mengamati gambar-gambar candi gaya
Jawa Tengah dan Jawa Timur menjelaskan bahwa mengapa bentuk tidak sama, apa ciri-ciri
membedakan satu sama lain. Guru bisa saja tidak bisa mudah dipahami oleh para siswa yang
bertempat tinggal di lingkungan hutan tropis asing. Demikian pula istilah supermarket
terdengar asing bagi siswa-siswa yang hidup di daerah pedesaan atau di daerah
perkampungan.
· Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para siswa akan didorong
untuk mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan, seni grafis dan bentuk-bentuk
kegiatan lainnya. Keterampilan jenis keterbacaan visual dalam hal ini sangat
diperlukan bagi para siswa dalam membaca gambar-gambar itu.
· Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan gambar baik secara
umum maupun secara khusus. Jadi guru bisa mempergunakan gambar datar, slides atau
transparan untuk melakukan evaluasi belajar bagi para siswa. Pemakaian instrumen tes secara
bervariasi akan sangat baik dilakukan guru, dalam upaya memperoleh hasil tes yang
komprehensip serta menyeluruh.
2.3 Memanfaatkan Media Audio Dalam Media Pembelajaran
1. pengertian dan fungsi media audio
Media audio Menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk menyampaikan pesan
yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal (kedalam kata
– kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal.
Sedangkan menurut sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) media audio untuk pengajaran adalah
bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan sisiwa sehingga terjadi proses
belajar mengajar.
Pengembangan media audio sama halnya dengan pengembangan media lainnya, yang
secara garis besar meliputi kegiatan perencanaan, produksi dan evaluasi. Dalam perencanaan
meliputi kegiatan – kegiatan penentuan tujuan, menganalisis keadaan sasaran, penentuan
10. materi, format yang akan dipergunakan dan penulisan skrip. Sedangkan produksi adalah
kegiatan perekaman bahan, sehingga seluruh program yang telah direncanakan dapat direkan
dalam pita suara atau piringan suara. Dan untuk evaluasi dimaksudkan sebagai kegiatan
untuk menilai program apakah program tersebut bisa dipakai apa tidak, atau perlu direvisi.
Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat sudjana dan
Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan
terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat
dicapai dengan media audio ialah berupa :
a) Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.
b) Mengikuti pengarahan
c) Melatih daya analisis
d) Menentukan arti dan konteks.
e) Memilah informasi dan gagasan
f) Merangkum, mengingat kembali dan menggali informasi
Fungsi lain dari media audio adalah sebagi alat Bantu bagi para pendidik, karena sifatnya
hanya sekedar membantu, maka dalam pemamfaatannya memerlukan bantuan metode atau
media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan
membantu keberhasilan.
Selain itu juga sudjana (2005 : 129 ) menambahkan Pamamfaatan fungsi media audio dalam
pengajaran terutama digunakan dalam:
a. Pengajaran musik literaty (pembacaan sajak), dan kegiatan dokumentasi.
b. Pengajaran bahasa asing, apakah secara audio ataupun secara audiovisual.
c. Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
d. Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat melatih
daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.
2. Macam – macam media audio
Contoh media Audio adalah radio, alat perekam pita, magnetik, piringan hitam,
laboratorium bahasa.
a. Radio pendidikan