SlideShare a Scribd company logo
BERBAGAI PENDEKATAN STUDI ISLAM
(PSIKOLOGIS, HISTORIS, ANTROPOLOGIS, SOSIOLOGIS)
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah: Pengantar Studi Islam
Dosen Pengampu: Nurul Amin, M.Ag
Prodi: Ekonomi Syariah
Disusun Oleh:
Amalia Damayanti
Novia Retno Mulianingsih
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG
2017
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya
Shalawat serta Salam senantiasa tercurahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW serta
Keluarga, Sahabat dan para penerus risalahnya.Sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah Berbagai Pendekatan Studi Islam, guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi
Islam.
Dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu mempermudah proses belajar dan
bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada umumnya .Serta kami menerima kritik
dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun agar tercapainya kesempurnaan makalah
ini.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh .
Tulungagung, 19 Mei 2017
Tim Penyusun
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3
Bab 1 : Pendahuluan
A. Latar belakang..............................................................................................4
B. Rumusan masalah........................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................5
Bab 2 : Pembahasan
A. Pendekatan Psikologis Dalam Studi Islam..................................................6
B. Pendekatan Antropologis Dalam Studi Islam............................................9
C. Pendekatan Sosiologis Dalam Studi Islam...............................................11
D. Pendekatan Historis Dalam Studi Islam...................................................13
Bab 3 : Penutup
Kesimpulan......................................................................................................16
Daftar pustaka........................................................................................................17
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agama sering dipahami sebagai sumber gambaran-gambaran yang sesunguhnya tentang
dunia ini, sebab ia diyakini berasal dari wahyu yang diturunkan oleh untuk semua manusia.
namun, dewasa ini, agama kerap kali dikritik karena tidak dapat mengakomidir segala kebutuhan
manusia, bahkan agama dianggap sebagai sesuatu yang “menakutkan”, karena berangkat dari
sanalah tumbuh berbagai macam konflik, pertentangan yang terus meminta korban. Kemudian
sebagai tanggapan atas kritik itu, orang mulai mempertanyakan kembali dan mencari hubungan
yang paling otentik antara agama dengan masalah-masalah kehidupan sosial budaya
kemasyarakatan yang berlaku dewasa ini. Apa yang menjadi kritik terhadap agama adalah bahwa
agama, tepatnya pemikiran-pemikiran keagamaannya terlalu menitik beratkan pada struktur-
struktur logis argument tekstual (mormative). Ini berarti mengabaikan segala sesuatu yang
membuat agama dihayati secara semestinya. Struktur logis tidak pernah berhubungan dengan
tema-tema yang menyangkut tradisi, kehidupan sosial dan kenyataan-kenyataan yang ada di
masyarakat.
Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw, diyakini dapat menjamin
terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Di dalamnya terdapat berbagai
petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup dan kehidupan ini secara
lebih bermakna dalam arti yang seluas-luasnya. Seiring perubahan waktu dan perkembangan
zaman , agama semakin dituntut agar ikut terlibat secara aktif di dalam memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi manusia. Agama tidak boleh hanya sekedar menjadi lambang kesalehan
atau berhenti sekedar di sampaikan dalam khotbah, melainkan secara konsepsional menunjukkan
cara-cara yang paling efektif dalam memecahkan masalah.
Melihat kenyataan semacam ini, maka diperlukan rekonstruksi pemikiran keagamaan,
khususnya berkaitan dengan pendekatan-pendekatan psikologis, historis, antropologis, dan
sosiologis.
5
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pendekatan psikologis dalam studi Islam?
2. Bagaimana pendekatan historis dalam studi Islam?
3. Bagaimana pendekatan antropologis dalam studi Islam?
4. Bagaimana pendekatan sosiologis dalam studi Islam?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pendekatan psikologis dalam studi Islam
2. Untuk mengetahui pendekatan historis dalam studi Islam
3. Untuk mengetahui pendekatan antropologis dalam studi Islam
4. Untuk mengetahui pendekatan sosiologis dalam studi Islam
6
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pendekatan Psikologis
Psikologi berasal dari dua kata Yunani, yaitu psyche dan logos. Mengenai kata logos,
kiranya sudah banyak orang tahu bahwa artinya adalah nalar, logika, atau ilmu. Karena itu
psikologi berartipsyche. Tetapi apakah psyche itu? Nah, di sinilah terdapat perbedaan pendapat
yang berlarut-larut itu. Kalau kita periksa Oxford Dictionary misalnya, kita akan melihat bahwa
istilah psyche mempunyai banyak arti dalam bahasa Inggris yaitu soul, mind, dan spirit. Dalam
bahasa Indonesia ketiga kata-kata bahasa Inggris itu dapat dicakup dalam satu kata yaitu “jiwa”.
Karena itulah dalam bahasa Indonesia kebanyakan orang cenderung mengartikan psikologi
sebagai ilmu jiwa. Tetapi kecendrungan ini tidak terdapat dalam bahasa Indonesia saja. Kalau
kita periksa dalam bahasa Belanda misalnya, maka psikologi diartikan sebagai zielkunde, dalam
bahasa Jerman seelenkunde, dalam bahasa Arab ilmun nafsi, yang semuanya itu tak lain artinya
ilmu jiwa.
Menurut Zakiah Daradjat, perilaku seseorang yang tampak lahiriah terjadi karena
dipengaruhi oleh keyakinan yang dianutnya. Seseorang ketika berjumpa saling mengucapkan
salam, hormat pada kedua orang tua, kepada guru, menutup aurat, rela berkorban untuk
kebenaran, dan sebagainya merupakan gejala-gejala keagamaan yang dapat dijelaskan melalui
ilmu jiwa agama. Ilmu jiwa agama, sebagaimana dikemukakan Zakiah Daradjat, tidak akan
mempersoalkan benar tidaknya suatu agama yang dianut seseorang, melainkan yang
dipentingkan adalah bagaimana keyakinan agama tersebut terlihat pengaruhnya dalam perilaku
penganutnya.
Dalam ajaran agama banyak kita jumpai istilah-istilah yang menggambarkan sikap batin
seseorang. Misalnya sikap beriman dan bertakwa kepada Allah, sebagai orang yang saleh, orang
yang berbuat baik, orang yang jujur, dan sebagainya. Semua itu adalah gejala-gejala kejiwaan
yang berkaitan dengan agama.
Dengan ilmu jiwa ini seseorang selain akan mengetahui tingkat keagamaan yang dihayati,
dipahami dan diamalkan seseorang- juga dapat digunakan sebagai alat untuk memasukkan
agama ke dalam jiwa seseorang sesuai dengan tingkatan usianya. Dengan ilmu ini agama akan
menemukan cara yang tepat dan cocok untuk menanamkannya.
7
Kita misalnya dapat mengetahui pengaruh dari shalat, puasa, zakat, haji, dan ibadah
lainnya dengan melalui ilmu jiwa. Dengan pengetahuan ini, maka dapat disusun langkah-langkah
baru yang lebih efisien lagi dalam menanamkan ajaran agama. itulah sebabnya ilmu jiwa ini
banyak digunakan sebagai alat untuk menjelaskan gejala atau sikap keagamaan seseorang.
Kritik Terhadap Pendekatan Psikologi Barat
Para ilmuwan Muslim terdahulu sesungguhnya memiliki andil yang sangat besar dalam
mengembangkan kajian tentang kejiwaan. Ironisnya, peranan mereka dalam memajukan dan
mengembangkan ilmu kejiwaan (psikologi) tersebut tidak mendapatkan perhatian yang
selayaknya dari para pakar sejarah psikologi modern sepanjang sejarah. Umumnya, mereka yang
berasal dari Barat memulai kajian psikologi pada kaum pemikir Yunani, terutama Plato dan
Aristoteles. Selanjutnya, mereka langsung membahas pemikiran kejiwaan para pemikir Eropa
Abad Pertengahan dan masa Kebangkitan (Renaisans) Eropa Modern. Mereka benar-benar
melupakan andil para ilmuwan Muslim yang diantaranya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin dan banyak mempengaruhi pendapat para pemikir Eropa Abad Pertengahan hingga awal
masa Renaisans Eropa Modern sendiri.
Yang lebih menyedihkan lagi, sikap para sejarawan psikologi dari Barat tersebut justru
diikuti oleh para pakar psikologi Arab kontemporer. Mereka yang mempelajari berbagai
manuskrip sejarah psikologi di banyak universitas sama sekali tidak melirik peranan para
ilmuwan Muslim. Penghargaan terhadap andil mereka justru datang para sejarawan filsafat
Islam, baik yang berasal dari bangsa Arab sendiri maupun non-Arab. Mereka menginformasikan
kepada kita sejumlah ikhtisar (re-sume) yang bermanfaat tentang pandangan para ilmuwan
Muslim terdahulu dalam bidang psikologi. Kendati nilainya sangat penting, namun ikhtisar
tersebut tidak cukup menarik para psikolog Islam kontemporer untuk mendalami pandangan
kejiwaan ilmuwan Muslim terdahulu, yang memungkinkan mereka memberikan penilaian ilmiah
terhadap andil mereka dalam memajukan dan mengembangkan psikologi sepanjang sejarah.
Salah satu filosof Islam yang mempunyai perhatian yang luar biasa terhadap konsep-
konsep jiwa dan bagaimana mengatasi problem kejiwaan adalah Ibn Sina. Dengan ketajaman
pikiran dan ketelitian pengamatannya, dapat mencapai pengetahuan tentang hukum
proses conditioning sebelum hal itu ditemukan oleh Ivan Pavlov, seorang psikolog
berkebangsaan Rusia. Ibnu Sina juga dapat memberikan interpretasi ilmiah tentang lupa, dengan
8
mengembalikannya kepada intervensi berbagai informasi yang belum pernah dicapai para
psikologi modern, kecuali pada perempat pertama abad ke-20. Selain itu, Ibnu Sina juga
mendahului para ahli fisiologi dan psikolog modern dalam mengukur emosi berdasarkan
pengukuran berbagai perubahan fisiologi dan psikolog modern dalam mengukur emosi
berdasarkan pengukuran berbagai perubahan fisiologis yang terjadi setelah terjadinya proses
emosi.
Berikutnya, pada kasus penyembuhan orang sakit yang diakibatkan oleh rasa rindu, Ibnu
Sina berusaha mengetahui nama gadis yang dirindukan si klien, sehingga dia dapat memberikan
metodecounseling yang tepat. Ibnu Sina menemukan sebuah metode yang unik, yaitu dengan
menyebutkan kepada si klien sejumlah nama negeri, seseorang yang hidup dan gadis-gadis. Pada
saat itu, dia mengukur kecepatan detak jantung si klien untuk mengetahui kadar emosi yang
ditumbulkan oleh nama-nama itu. Dengan cara itu, Ibnu Sina dapat mengetahui nama gadis yang
dirindukan si klien dan tempat hidupnya.
Metode yang digunakan Ibnu Sina ini dianggap sebagai dasar awal bagi penemuan alat
modern yang terkenal dengan sebutan alat respon kulit galvanisasi atau juga yang disebut alat
pendeteksi kebohongan, lantaran banyak digunakan untuk mengungkapkan berbagai tindak
kejahatan. Yaitu, suatu alat yang mengukur ketidakstabilan emosi berdasarkan pengaruhnya
terhadap perubahan fisiologis tubuh. Selain itu, sesungguhnya Ibnu Sina-dengan metode
sederhana yang dia gunakan untuk mengetahui sebab-sebab ketidakstabilan emosi melalui
penyebutan serangkaian kata-kata dan nama serta mengamati pengaruhnya terhadap emosi
individu- telah mengungguli sebagian ahli psikoanalisis dan prikiater modern yang menggunakan
cara yang sama, yaitu metode asosiasi untuk mengetahui sebab-sebab ketidakstabilan emosi pada
klien mereka.
Tidak hanya itu, dalam mengkaji mimpi pun al-Farabi dan Ibnu Sina menemukan fakta
ilmiah yang membuat mereka unggul atas ilmuwan modern, terutama peran mimpi dalam
memuaskan dorongan dan hasrat sebagaimana pendapat Sigmund Freud pada masa modern.
Namun demikian, bagaimana argumentasi dan dasar-dasar yang digunakan Ibnu Sina berkaitan
dengan konsep jiwa serta perbedaan mendasar konsep jiwa yang dikemukakan Ibnu Sina dengan
berbagai konsep jiwa yang pernah ada sebelumnya serta letak keunggulan dan kelemahan konsep
9
jiwa yang ditawarkan Ibnu Sina ini, selanjutnya merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
membutuhkan jawaban.1
B. Pendekatan Antropologis
Antropologi adalah salah satu disiplin ilmu dari cabang ilmu pengetahuan sosial yang
memfokuskan kajiannya pada manusia. Kajian antropologi ini setidaknya dapat ditelusuri pada
zaman kolonialisme di era penjajahan yang dilakukan bangsa Barat terhadap bangsa-bangsa
Asia, Afrika dan Amerika Latin serta suku Indian. Selain menjajah, mereka juga menyebarkan
agama Nasrani. Setiap daerah jajahan, ditugaskan pegawai kolonial dan missionaris, selain
melaksanakan tugasnya, mereka juga membuat laporan mengenai bahasa, ras, adat istiadat,
upacara-upacara, sistem kekerabatan dan lainnya yang dimanfaatkan untuk kepentingan jajahan.
Perhatian serius terhadap antropologi dimulai pada abad 19. Pada abad ini, antropologi sudah
digunakan sebagai pendekatan penelitian yang difokuskan pada kajian asal usul manusia.
Penelitian antropologi ini mencakup pencarian fosil yang masih ada, dan mengkaji keluarga
binatang yang terdekat dengan manusia (primate) serta meneliti masyarakat manusia, apakah
yang paling tua dan tetap bertahan (survive). Pada waktu itu, semua dilakukan dengan ide kunci,
ide tentang evolusi. (David N. Gellner, 2002: 15).
Antropolog pada masa itu beranggapan bahwa seluruh masyarakat manusia tertata dalam
keteraturan seolah sebagai eskalator historis raksasa dan mereka (bangsa Barat) menganggap
bahwa mereka sudah menempati posisi puncak, sedangkan bangsa Eropa dan Asia masih berada
pada posisi tengah, dan sekelompok lainnya yang masih primitif terdapat pada posisi bawah.
Pandangan antropolog ini mendapat dukungan dari karya Darwin tentang evolusi biologis,
namun pada akhirnya teori tersebut ditolak oleh para fundamentalis populis di USA.
Selain perdebatan seputar masyarakat, antropolog juga tertarik mengkaji tentang agama.
Adapun tema yang menjadi fokus perdebatan di kalangan mereka, seperti pertanyaan tentang :
Apakah bentuk agama yang paling kuno itu magic? Apakah penyembahan terhadap kekuatan
alam? Apakah agama ini meyakini jiwa seperti tertangkap dalam mimpi atau bayangan, suatu
bentuk agama yang disebut animisme? Pertanyaan dan pembahasan seputar agama primitif itu
sangat digemari pembacanya pada abad ke 19. Sebagai contoh, terdapat dua karya besar yang
masing-masing ditulis Sir James Frazer tentang “The Golden Bough” dan Emil Durkheim
1 http://www.tetaplahberbinar.com/2014/12/beberapa-pendekatan-studi-islam.html
10
tentang “The Element Forms of Religious Life”. Dalam karyanya tersebut, Frazer menampilkan
contoh-contoh magic dan ritual dari teks klasik. Frazer berkesimpulan bahwa seluruh agama itu
sebagai bentuk sihir (magic) fertilitas. Dalam karyanya yang lain, Frazer mengemukakan skema
evolusi sederhana yaitu suatu ekspresi dari keyakinan rasionalismenya bahwa sejarah manusia
melewati tiga fase yang secara berurutan didominasi oleh magic (sihir), agama dan ilmu.
Berbeda dengan Durkheim, dia kurang sependapat jika mengambil contoh dari semua
agama di dunia dengan kurang memperhatikan konteks aslinya seperti yang dilakukan oleh
Frazer, karena itu adalah metode antropologi yang keliru. Menurutnya, “eksperimen yang
dilakukan dengan baik dapat membuktikan adanya aturan tunggal, dan mengatakan perlunya
menguji sebuah contoh secara mendalam, seperti agama Aborigin di Arunto Australia Tengah.
Terlepas dari kontroversi terhadap penelitiannya, yang jelas Durkheim telah memberikan
inspirasi kepada para antropolog untuk menggunakan studi kasus dalam mengungkap sebuah
kebenaran. Setelah Frazer dan Durkheim, kajian antropologi agama terus mengalami
perkembangan dengan beragam pendekatan penelitiannya. Beberapa antropolog ada yang
mengorientasikan kajian agamanya pada psikologi kognitif, sebagian lain pada feminisme, dan
sebagian lainnya pada secara sejarah sosiologis. manusia (primate) serta meneliti masyarakat
manusia, apakah yang paling tua dan tetap bertahan (survive). Pada waktu itu, semua dilakukan
dengan ide kunci, ide tentang evolusi. (David N. Gellner, 2002: 15).
Topik apa saja yang akan menjadi objek kajian antropologi Islam. Jamaluddin „Athiyyah,
dalam artikelnya di jurnal The Contemporery Muslim menawarklan bahwa antropologi Islam
yang kita gagas nantinya akan memberikan objek kajiannya pada topiktopik berikut ini:
1) Penciptaan manusia. Dalam point ini, akan dikaji tentang awal penciptaan manusia dan
bagaimana manusia kemudian berkembang. Tentu saja teori evolusi Darwin akan menjadi bagian
kajian point ini. Juga pertanyaan tentang apakah sebelum Adam AS. ada Adam-Adam lain.
Seperti kecenderungan Iqbal, misalnya, yang mengatakan dalam bukunya The Reconstraction of
Religious Thought in Islam, bahwa Adam yang disebut dalam al Qur‟an lebih banyak bersifat
konsep tinimbang historis 32.
2) Susunan manusia. Akan dikaji tentang susunan yang membentuk manusia; tubuh, jiwa, ruh,
akal, hati, mata hati dan nurani. Sehingga dapat didapatkan konsep manusia yang utuh sesuai
dengan konsep Islam. Sehingga dengannya manusia akan berbeda dengan malaikat, jinn, hewan,
11
tumbuhan dan benda mati. Sambil menjelaskan perbedaan manusia dengan makhluk-makhluk
tersebut.
3) Macam-macam manusia. Meneliti tentang perbedaan manusia antara lelaki dan perempuan,
suku-suku, bangsa-bangsa, perbedaan bahasa, dan hikmah dibalik perbedaan ini.
4) Tujuan diciptakannya manusia. Mengkaji tujuan diciptakan manusia dan apa misi yang
dibawanya di atas bumi. Sambil menjelaskan tentang pengertian ibadah, khilafah, pembumi
dayaan dunia dan sebagainya.
5) Hubungan manusia dengan semesta. Pada point ini akan diteliti tentang konsep taskhir alam
semesta bagi manusia. Apakah dengan konsep tersebut manusia adalah pusat semesta ini?. Serta
tentang equilibrium antara manusia.
Jika budaya tersebut dikaitkan dengan agama, maka agama yang dipelajari adalah agama
sebagai fenomena budaya, bukan ajaran agama yang datang dari Allah. Antropologi tidak
membahas salah benarnya suatu agama dan segenap perangkatnya, seperti kepercayaan, ritual
dan kepercayaan kepada yang sakral, (Bustanuddin Agus, 2006: 18). Wilayah antropologi hanya
terbatas pada kajian terhadap fenomena yang muncul. Menurut Atho Mudzhar, ada lima
fenomena agama yang dapat dikaji, yaitu:
1) Scripture atau naskah atau sumber ajaran dan simbol agama.
2) Para penganut atau pemimpin atau pemuka agama, yakni sikap, perilaku dan penghayatan
para penganutnya.
3) Ritus, lembaga dan ibadat, seperti shalat, haji, puasa, perkawinan dan waris.
4) Alat-alat seperti masjid, gereja, lonceng, peci dan semacamnya.
5) Organisasi keagamaan tempat para penganut agama berkumpul dan berperan, seperti Nahdatul
Ulama, Muhammadiyah, Persis, Gereja Protestan, Syi’ah dan lain-lain. ( M. Atho Mudzhar,
1998: 15)2
C. Pendekatan Sosiologis
Secara etimologi, kata sosiologi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata “socius” yang
berarti teman, dan “logos” yang berarti berkata atau berbicara tentang manusia yang berteman
atau bermasyarakat. Secara terminologi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial
dan proses-proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial. Adapun objek sosiologi adalah
2 http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ihya/article/view/413/316
12
masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antara manusia dan proses yang timbul dari
hubungan manusia dalam masyarakat. Sedangkan tujuannya adalah meningkatkan daya
kemampuan manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya.
Menurut Bouman mendefenisikan, sosiologi adalah ilmu tentang kehidupan manusia dalam
kelompok. Sebagai suatu ilmu pengetahuan tentang kehidupan bersama yang di dalamnya
terkandung unsur-unsur hubungan antara orang perorangan dalam kelompok dengan kelompok
dan sifat-sifat dan perubahan yang terdapat dalam dan ide-ide sosial yang tumbuh.
Sedangkan studi sosiologi agama menurut Joachim Wach merumuskan secara luas sebagai
suatu studi tentang interelasi dari agama dan masyarakat serta bentuk-bentuk interaksi yang
terjadi antar mereka. Dorongan-dorongan, gagasan dan kelembagaan agama mempengaruhi dan
juga sebaliknya dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial, organisasi dan stratifikasi sosial.
Jadi dalam seorang sosiolog agama bertugas meneliti tentang bagaimana tata cara
masyarakat, kebudayaan dan pribadi-pribadi mempengaruhi mereka. Kelompok-kelompok
mempengaruhi terhadap agama, fungsi-fungsi ibadat untuk masyarakat, tipologi dari lembaga-
lembaga keagamaan dan tanggapan-tanggapan agama terhadap tata dunia, serta langsung
maupun tidak langsung antara sistem-sistem religius dan masyarakat.
Setidaknya ada lima tema dalam studi Islam yang dapat menggunakan pendekatan sosiologi,
di antaranya:
1) Studi tentang pengaruh agama terhadap perubahan masyarakat. Studi Islam dalam bentuk ini
mencoba memahami seberapa jauh pola-pola budaya masyarakat (seperti menilai sesuatu itu
baik atau buruk) berlandaskan pada nilai-nilai agama, atau seberapa jauh struktur
masyarakat (seperti supremasi kaum lelaki) berpangkal pada ajaran tertentu suatu agama,
atau seberapa jauh perilaku masyarakat (seperti pola konsumsi atau berpakaian masyarakat)
berpangkal pada ajaran tertentu dalam suatu agama.
2) Studi tentang pengaruh struktur dan perubahan masyarakat terhadap pemahaman ajaran
agama atau konsep keagamaan, seperti letak geografis antara Basrah dan Mesir melahirkan
qaul qadim dan qaul jadid oleh Imam Syafi‟I atau bagaimana fatwa yang dilahirkan oleh
ulama yang dekat dengan penguasa tentu berbeda dengan ulama independen yang tidak
dekat dengan penguasa hal tersebut terjadi karena ada perbedaan struktur sosial;
3) Studi tentang tingkat pengalaman beragama masyarakat, studi ini dapat digunakan untuk
mengevaluasi pola penyebaran agama dan seberapa jauh ajaran agama itu diamalkan oleh
13
masyarakat. Studi evaluasi tersebut juga dapat diterapkan untuk mengujicoba dan mengukur
efektifitas suatu program. Misalnya seberapa besar dampak penerapan UU No. 1 Tahun
1974 dalam mengurangi angka perceraian;
4) Studi pola interaksi sosial masyarakat muslim;
5) Studi tentang gerakan masyarakat yang membawa paham yang dapat melemahkan atau
menunjang kehidupan beragama.3
D. Pendekatan Historis
Sejarah (historis) adalah suatu ilmu yang di dalamnya membahas berbagai peristiwa masa
lampau dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar belakang, dan pelaku dari
peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini, semua peristiwa dapat dilacak dengan melihat kapan
peristiwa itu terjadi, di mana, apa sebabnya, dan siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Dengan demikian, ia mengajak kita untuk melihat peristiwa yang telah berlalu memalui masa
kini.
Tak hanya melihat atau membaca, melalui pendekatan sejarah kita diajak menelusuri dari
alam idealis ke alam yang bersifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini kita akan melihat
adanya kesenjangan atau keselarasan antara yang terdapat dalam alam idealis dengan yang ada di
alam empiris dan historis.
Pendekatan ini perlu dilakukan untuk mendapatkan seobjektif mungkin fakta yang telah
berlalu kejadiannya. Dengan begitu kita dapat manganalisa sebuah peristiwa secara mendalam
yang tidak sekedar mengetahui kapan peristiwa itu terjadi, kapan terjadinya, di mana tempatnya,
dan siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Tetapi bagaimana sebuah peristiwa itu
terjadi, apa penyebabnya dan apa saja dampaknya juga bisa kita dapatkan.
Pendekatan kesejarahan juga amat dibutuhkan dalam memahami agama, karena agama
itu sendiri turus dalam situasi yang konkrit bahkan berkaitan dengan kondisi social
kemasyarakatan. Terkait dengan ini, Kuntowijoyo telah melakukan studi yang mendalam
terhadap agama, dalam hal ini Islam, dengan menggunakan pendekatan historis. Tatkala ia
mempelajari Al-Qur’an, sampailah pada suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya kandungan Al-
Qur’an itu terbagi menjadi dua bagian: berisi konsep-konsep dan berisi kisah-kisah sejarah dan
perumpamaan.
3 http://ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/tribakti/article/view/191
14
Pada bagian pertama yang berisi tentang konsep-konsep, pada umumnya seluruh umat
Muslim dapat memahaminya dengan mudah, sebab di dalam nya berisi istilah-istilah normative
yang khusus, doktrin-doktrin etik, aturan-aturan legal, dan ajaran-ajaran keagamaan poada
umumnya. Mudah di sini maksudnya bahwa kepada konsep-konsep tersebut dapat diterima
sebagai doktrin luhur yang disampaikan langsung oleh Tuhan melalui Jibril kepada Nabi.
Sedang pada bagian kedua, bisa saja sebagian dari umat Muslim bertanya-tanya apakah
kisah-kisah yang diceritakan dalam Al-Qur’an tersebut nyata adanya ataukah sebaliknya, yakni
fiktif belaka? Dalam hal ini, Muhammad Ahmad Khalafullah menjawab pertanyaan tersebut
melalui karyanya, Al-Fann al-Qashashi fi al-Qur’an al-Karim (2002) agar umat Islam dapat
memahami keberadaan berbagai kisah dalam Kitab Suci umat Islam ini.
Menurut pengamatan Khalafullah, selama ini orang sibuk mencari “kebenaran sejarah”
dalam Al-Qur’an. Karena itu kisah-kisah dalam Al-Qur’an dianggap benar-benar (pernah)
terjadi. Padahal, sejatinya, sejarah bukanlah tujuan utama Al-Qur’an. Sejak dulu ulama tafsir
menjadikan kisah-kisah dalam Al-Qur’an sebagai ayat-ayat mutasyabih (interpretable) yang
terus diperdebatkan. Menurut Khalafullah, sebab utama yang membuat para penafsir terjebak ke
dalam posisi yang demikian fatal dalam menafsirkan Al-Qur’an adalah karena kekeliruan mereka
dalam menggunakan metodologi. Yakni, mempelajari tafsir kisah-kisah Al-Qur’an melalui
pendekatan historis. Padahal yang seharusnya digunakan untuk menagkap pesan-pesan dari
kisah-kisah Al-Qur’an adalah dengan membacanya sebagai teks-teks sastra yang memiliki
keindahan dan keistimewaan tersendiri.
Namun demikian, menggunakan pendekatan sejarah untuk studi Islam tetap penting
untuk dilakukan. Melalui pendekatan ini kita diajak untuk memasuki keadaan yang sebenarnya
berkenaan dengan penerapan suatu peristiwa. Dari sini, maka seseorang tidak akan memahami
agama keluar dari konteks historisnya, karena pemahaman demikian itu akan menyesatkan orang
yang memahaminya.
Masih terkait dengan Al-Qur’an, jika ingin mendapatkan pemahaman yang baik, maka
kita mesti mempelajari sejarah turunnya Al-Qur’an atau kejadian-kejadian yang mengiringi
turunnya Al-Qur’an. Maka munculnyaIlmu Asbab al-Nuzul (Ilmu tentang Sebab-sebab Turunnya
Ayat Al-Qur’an) yang pada intinya berisi sejarah turunnya Al-Qur’an. Dengan ilmu tersebut kita
akan dapat mengetahui hikmah yang terkandung dalam suatu ayat yang berkenaan dengan
15
hukum tertentu dan ditujukan untuk memelihara syariat dari kekeliruan memahaminya (Abudin
Nata, 2012: 48).
Meski pendekatan historis sangat penting dalam studi agama, namun mengkomparasikan
dengan pendekatan yang lain tetap menjadi penting. Hal ini untuk memeroleh pemahaman sebaik
mungkin dari agama itu sendiri yang memang mengandung multidimensi.4
4 http://icrp-online.org/2015/12/09/ragam-pendekatan-studi-islam-bagian-iii/
16
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan:
1. Pendekatan psikologis merupakan pendekatan yang bertujuan untuk melihat keadaan jiwa
pribadi-pribadi yang beragama. Dalam pendekatan ini, yang menarik bagi peneliti adalah
keadaan jiwa manusia dalam hubungannya dengan agama, baik pengaruh maupun akibat.
2. Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat diartikan sebagai salah satu
upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktek keagamaan yang tumbuh
dan berkembang dalam masyarakat. Melalui pendekatan ini agama nampak akrab dan
dekat dengan masalah-masalah yang dihadapi manusia dan berupaya menjelaskan dan
memberikan jawabannya. Dengan kata lain bahwa cara-cara yang digunakan dalam
disiplin ilmu antropologi dalam melihat suatu masalah digunakan pula untuk memahami
agama
3. Studi Islam dengan menggunakan pendekatan sosiologis berangkat dari pemahaman
agama sebagai gejala sosial. Kajian sosiologi Agama terkait hubungan timbal balik antara
pemeluk agama, serta pengruh agama terhadap tingkah laku masyarakat. Artinya kajian
sosiologi agama mencakup bagaimana agama sebagai sistem nilai mempengaruhi tingkah
laku masyarakat.
4. Islam historis adalah islam yang tidak bisa dilepaskan dari kesejarahan dan kehidupan
manusia yang berada dalam ruang dan waktu. Islam yang terangkai dengan konteks
kehidupan pemeluknya. Oleh karenanya realitas kemanusiaan selalu berada dibawah
realitas ke-Tuhan-an.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.tetaplahberbinar.com/2014/12/beberapa-pendekatan-studi-islam.html
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ihya/article/view/413/316
http://ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/tribakti/article/view/191
http://icrp-online.org/2015/12/09/ragam-pendekatan-studi-islam-bagian-iii/

More Related Content

What's hot

Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmuKumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
AbidaAnggun
 
Ppt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di duniaPpt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di dunia
Maverick60
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Suya Yahya
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuAbuy Thea
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
Hamida ID
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
PAUSIL ABU
 
Sejarah dan perkembangan filsafat islam
Sejarah dan perkembangan filsafat islamSejarah dan perkembangan filsafat islam
Sejarah dan perkembangan filsafat islam
moh najmi albegama
 
Makalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah AkhlakMakalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah Akhlak
Arvina Frida Karela
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahjuniska efendi
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamMarhamah Saleh
 
Contoh makalah agama tentang peradaban islam
Contoh makalah agama tentang peradaban islamContoh makalah agama tentang peradaban islam
Contoh makalah agama tentang peradaban islam
Dedot Helmet
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Khusnul Kotimah
 
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Riezal Bintan
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
Amalia Damayanti
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
YuliaKartika6
 
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhMasa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
friskacaca
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamEdwarn Abazel
 
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamoonx
 

What's hot (20)

Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmuKumpulan Soal jawab filsafat ilmu
Kumpulan Soal jawab filsafat ilmu
 
Ppt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di duniaPpt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di dunia
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmu
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
 
Ppt hadits
Ppt haditsPpt hadits
Ppt hadits
 
Sejarah dan perkembangan filsafat islam
Sejarah dan perkembangan filsafat islamSejarah dan perkembangan filsafat islam
Sejarah dan perkembangan filsafat islam
 
Makalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah AkhlakMakalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah Akhlak
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
 
Contoh makalah agama tentang peradaban islam
Contoh makalah agama tentang peradaban islamContoh makalah agama tentang peradaban islam
Contoh makalah agama tentang peradaban islam
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhMasa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islam
 
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
 

Similar to Makalah berbagai pendekatan studi islam

Psikologi agama sebagai disiplin ilmu
Psikologi agama sebagai disiplin ilmuPsikologi agama sebagai disiplin ilmu
Psikologi agama sebagai disiplin ilmu
aidadwiinizuka.blogspot.com
 
MAKALAH PSIKOLOGI.docx
MAKALAH PSIKOLOGI.docxMAKALAH PSIKOLOGI.docx
MAKALAH PSIKOLOGI.docx
wardatussaniah2
 
PPT Kel 1.pptx
PPT Kel 1.pptxPPT Kel 1.pptx
PPT Kel 1.pptx
HaikalAlbaity
 
Buku Psikologi Belajar pendidikan .pdf
Buku Psikologi Belajar pendidikan   .pdfBuku Psikologi Belajar pendidikan   .pdf
Buku Psikologi Belajar pendidikan .pdf
IchanMm
 
Arab pujiati
Arab pujiatiArab pujiati
Arab pujiati
handika99
 
Aneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.docx
Aneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.docxAneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.docx
Aneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.docx
Zukét Printing
 
Aneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.pdf
Aneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.pdfAneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.pdf
Aneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.pdf
Zukét Printing
 
Metodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamMetodologi Studi Islam
Metodologi Studi Islam
Alamsyah Hsb
 
Problematika Hubungan Antara Psikologi dengan Agama
Problematika Hubungan Antara Psikologi dengan AgamaProblematika Hubungan Antara Psikologi dengan Agama
Problematika Hubungan Antara Psikologi dengan Agama
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
 
Psikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalPsikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonal
Ikha Mardiyah
 
Filsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.docx
Filsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.docxFilsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.docx
Filsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.docx
Zukét Printing
 
Filsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.pdf
Filsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.pdfFilsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.pdf
Filsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.pdf
Zukét Printing
 
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docxPEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx
adammaulana49
 
Hellenisme
HellenismeHellenisme
Hellenisme
Mey Wulan
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
Psikologi Umum dan Perkembangan - PengantarPsikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
Psikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
Haristian Sahroni Putra
 
Impelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufismeImpelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufisme
FAI Unmuh Ponorogo
 
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docxFKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
EkoSulastri
 
islam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitianislam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitian
RoisMansur
 
Psycho of Religion
Psycho of ReligionPsycho of Religion
Psycho of Religion
virginsmag
 

Similar to Makalah berbagai pendekatan studi islam (20)

Psikologi agama sebagai disiplin ilmu
Psikologi agama sebagai disiplin ilmuPsikologi agama sebagai disiplin ilmu
Psikologi agama sebagai disiplin ilmu
 
MAKALAH PSIKOLOGI.docx
MAKALAH PSIKOLOGI.docxMAKALAH PSIKOLOGI.docx
MAKALAH PSIKOLOGI.docx
 
PPT Kel 1.pptx
PPT Kel 1.pptxPPT Kel 1.pptx
PPT Kel 1.pptx
 
Buku Psikologi Belajar pendidikan .pdf
Buku Psikologi Belajar pendidikan   .pdfBuku Psikologi Belajar pendidikan   .pdf
Buku Psikologi Belajar pendidikan .pdf
 
Arab pujiati
Arab pujiatiArab pujiati
Arab pujiati
 
Aneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.docx
Aneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.docxAneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.docx
Aneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.docx
 
Aneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.pdf
Aneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.pdfAneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.pdf
Aneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.pdf
 
Metodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamMetodologi Studi Islam
Metodologi Studi Islam
 
Problematika Hubungan Antara Psikologi dengan Agama
Problematika Hubungan Antara Psikologi dengan AgamaProblematika Hubungan Antara Psikologi dengan Agama
Problematika Hubungan Antara Psikologi dengan Agama
 
Psikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalPsikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonal
 
Filsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.docx
Filsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.docxFilsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.docx
Filsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.docx
 
Filsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.pdf
Filsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.pdfFilsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.pdf
Filsafat Pasca Aristoteles Zaman Hellenisme dan Romawi.pdf
 
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docxPEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx
 
Hellenisme
HellenismeHellenisme
Hellenisme
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
Psikologi Umum dan Perkembangan - PengantarPsikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
Psikologi Umum dan Perkembangan - Pengantar
 
Impelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufismeImpelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufisme
 
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docxFKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
 
islam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitianislam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitian
 
Psycho of Religion
Psycho of ReligionPsycho of Religion
Psycho of Religion
 
Berbagai pendekatan konteks studi islam
Berbagai pendekatan konteks studi islamBerbagai pendekatan konteks studi islam
Berbagai pendekatan konteks studi islam
 

More from Amalia Damayanti

Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenHubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Amalia Damayanti
 
Kuesioner, angket, wawancara
Kuesioner, angket, wawancaraKuesioner, angket, wawancara
Kuesioner, angket, wawancara
Amalia Damayanti
 
Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan NasionalMakalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Amalia Damayanti
 
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem EkonomiMakalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
Amalia Damayanti
 
Produk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahProduk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariah
Amalia Damayanti
 
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Amalia Damayanti
 
FILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATESFILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATES
Amalia Damayanti
 
Hadis tentang simsar/calo
Hadis tentang simsar/caloHadis tentang simsar/calo
Hadis tentang simsar/calo
Amalia Damayanti
 
Biografi ibnu sina
Biografi ibnu sinaBiografi ibnu sina
Biografi ibnu sina
Amalia Damayanti
 
Makalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif IslamMakalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif Islam
Amalia Damayanti
 
KONSEP FIQIH MUAMALAH
KONSEP FIQIH MUAMALAHKONSEP FIQIH MUAMALAH
KONSEP FIQIH MUAMALAH
Amalia Damayanti
 
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomiSejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Amalia Damayanti
 
Definisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomiDefinisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomi
Amalia Damayanti
 
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorKeseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
Amalia Damayanti
 
Makalah ulumul hadist
Makalah ulumul hadistMakalah ulumul hadist
Makalah ulumul hadist
Amalia Damayanti
 

More from Amalia Damayanti (15)

Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenHubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
 
Kuesioner, angket, wawancara
Kuesioner, angket, wawancaraKuesioner, angket, wawancara
Kuesioner, angket, wawancara
 
Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan NasionalMakalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional
 
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem EkonomiMakalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
Makalah Analisa, Tujuan, Kebijakan Sistem Ekonomi
 
Produk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariahProduk produk perbankan syariah
Produk produk perbankan syariah
 
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasi
 
FILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATESFILSAFAT PRA-SOCRATES
FILSAFAT PRA-SOCRATES
 
Hadis tentang simsar/calo
Hadis tentang simsar/caloHadis tentang simsar/calo
Hadis tentang simsar/calo
 
Biografi ibnu sina
Biografi ibnu sinaBiografi ibnu sina
Biografi ibnu sina
 
Makalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif IslamMakalah ekonomi dalam perspektif Islam
Makalah ekonomi dalam perspektif Islam
 
KONSEP FIQIH MUAMALAH
KONSEP FIQIH MUAMALAHKONSEP FIQIH MUAMALAH
KONSEP FIQIH MUAMALAH
 
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomiSejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
 
Definisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomiDefinisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomi
 
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorKeseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
 
Makalah ulumul hadist
Makalah ulumul hadistMakalah ulumul hadist
Makalah ulumul hadist
 

Recently uploaded

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 

Recently uploaded (20)

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 

Makalah berbagai pendekatan studi islam

  • 1. BERBAGAI PENDEKATAN STUDI ISLAM (PSIKOLOGIS, HISTORIS, ANTROPOLOGIS, SOSIOLOGIS) Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah: Pengantar Studi Islam Dosen Pengampu: Nurul Amin, M.Ag Prodi: Ekonomi Syariah Disusun Oleh: Amalia Damayanti Novia Retno Mulianingsih SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM) TULUNGAGUNG 2017
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya Shalawat serta Salam senantiasa tercurahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW serta Keluarga, Sahabat dan para penerus risalahnya.Sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah Berbagai Pendekatan Studi Islam, guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam. Dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu mempermudah proses belajar dan bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada umumnya .Serta kami menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun agar tercapainya kesempurnaan makalah ini. Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh . Tulungagung, 19 Mei 2017 Tim Penyusun
  • 3. 3 DAFTAR ISI Kata Pengantar.........................................................................................................2 Daftar Isi..................................................................................................................3 Bab 1 : Pendahuluan A. Latar belakang..............................................................................................4 B. Rumusan masalah........................................................................................5 C. Tujuan..........................................................................................................5 Bab 2 : Pembahasan A. Pendekatan Psikologis Dalam Studi Islam..................................................6 B. Pendekatan Antropologis Dalam Studi Islam............................................9 C. Pendekatan Sosiologis Dalam Studi Islam...............................................11 D. Pendekatan Historis Dalam Studi Islam...................................................13 Bab 3 : Penutup Kesimpulan......................................................................................................16 Daftar pustaka........................................................................................................17
  • 4. 4 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Agama sering dipahami sebagai sumber gambaran-gambaran yang sesunguhnya tentang dunia ini, sebab ia diyakini berasal dari wahyu yang diturunkan oleh untuk semua manusia. namun, dewasa ini, agama kerap kali dikritik karena tidak dapat mengakomidir segala kebutuhan manusia, bahkan agama dianggap sebagai sesuatu yang “menakutkan”, karena berangkat dari sanalah tumbuh berbagai macam konflik, pertentangan yang terus meminta korban. Kemudian sebagai tanggapan atas kritik itu, orang mulai mempertanyakan kembali dan mencari hubungan yang paling otentik antara agama dengan masalah-masalah kehidupan sosial budaya kemasyarakatan yang berlaku dewasa ini. Apa yang menjadi kritik terhadap agama adalah bahwa agama, tepatnya pemikiran-pemikiran keagamaannya terlalu menitik beratkan pada struktur- struktur logis argument tekstual (mormative). Ini berarti mengabaikan segala sesuatu yang membuat agama dihayati secara semestinya. Struktur logis tidak pernah berhubungan dengan tema-tema yang menyangkut tradisi, kehidupan sosial dan kenyataan-kenyataan yang ada di masyarakat. Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw, diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Di dalamnya terdapat berbagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti yang seluas-luasnya. Seiring perubahan waktu dan perkembangan zaman , agama semakin dituntut agar ikut terlibat secara aktif di dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi manusia. Agama tidak boleh hanya sekedar menjadi lambang kesalehan atau berhenti sekedar di sampaikan dalam khotbah, melainkan secara konsepsional menunjukkan cara-cara yang paling efektif dalam memecahkan masalah. Melihat kenyataan semacam ini, maka diperlukan rekonstruksi pemikiran keagamaan, khususnya berkaitan dengan pendekatan-pendekatan psikologis, historis, antropologis, dan sosiologis.
  • 5. 5 B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pendekatan psikologis dalam studi Islam? 2. Bagaimana pendekatan historis dalam studi Islam? 3. Bagaimana pendekatan antropologis dalam studi Islam? 4. Bagaimana pendekatan sosiologis dalam studi Islam? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui pendekatan psikologis dalam studi Islam 2. Untuk mengetahui pendekatan historis dalam studi Islam 3. Untuk mengetahui pendekatan antropologis dalam studi Islam 4. Untuk mengetahui pendekatan sosiologis dalam studi Islam
  • 6. 6 BAB 2 PEMBAHASAN A. Pendekatan Psikologis Psikologi berasal dari dua kata Yunani, yaitu psyche dan logos. Mengenai kata logos, kiranya sudah banyak orang tahu bahwa artinya adalah nalar, logika, atau ilmu. Karena itu psikologi berartipsyche. Tetapi apakah psyche itu? Nah, di sinilah terdapat perbedaan pendapat yang berlarut-larut itu. Kalau kita periksa Oxford Dictionary misalnya, kita akan melihat bahwa istilah psyche mempunyai banyak arti dalam bahasa Inggris yaitu soul, mind, dan spirit. Dalam bahasa Indonesia ketiga kata-kata bahasa Inggris itu dapat dicakup dalam satu kata yaitu “jiwa”. Karena itulah dalam bahasa Indonesia kebanyakan orang cenderung mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa. Tetapi kecendrungan ini tidak terdapat dalam bahasa Indonesia saja. Kalau kita periksa dalam bahasa Belanda misalnya, maka psikologi diartikan sebagai zielkunde, dalam bahasa Jerman seelenkunde, dalam bahasa Arab ilmun nafsi, yang semuanya itu tak lain artinya ilmu jiwa. Menurut Zakiah Daradjat, perilaku seseorang yang tampak lahiriah terjadi karena dipengaruhi oleh keyakinan yang dianutnya. Seseorang ketika berjumpa saling mengucapkan salam, hormat pada kedua orang tua, kepada guru, menutup aurat, rela berkorban untuk kebenaran, dan sebagainya merupakan gejala-gejala keagamaan yang dapat dijelaskan melalui ilmu jiwa agama. Ilmu jiwa agama, sebagaimana dikemukakan Zakiah Daradjat, tidak akan mempersoalkan benar tidaknya suatu agama yang dianut seseorang, melainkan yang dipentingkan adalah bagaimana keyakinan agama tersebut terlihat pengaruhnya dalam perilaku penganutnya. Dalam ajaran agama banyak kita jumpai istilah-istilah yang menggambarkan sikap batin seseorang. Misalnya sikap beriman dan bertakwa kepada Allah, sebagai orang yang saleh, orang yang berbuat baik, orang yang jujur, dan sebagainya. Semua itu adalah gejala-gejala kejiwaan yang berkaitan dengan agama. Dengan ilmu jiwa ini seseorang selain akan mengetahui tingkat keagamaan yang dihayati, dipahami dan diamalkan seseorang- juga dapat digunakan sebagai alat untuk memasukkan agama ke dalam jiwa seseorang sesuai dengan tingkatan usianya. Dengan ilmu ini agama akan menemukan cara yang tepat dan cocok untuk menanamkannya.
  • 7. 7 Kita misalnya dapat mengetahui pengaruh dari shalat, puasa, zakat, haji, dan ibadah lainnya dengan melalui ilmu jiwa. Dengan pengetahuan ini, maka dapat disusun langkah-langkah baru yang lebih efisien lagi dalam menanamkan ajaran agama. itulah sebabnya ilmu jiwa ini banyak digunakan sebagai alat untuk menjelaskan gejala atau sikap keagamaan seseorang. Kritik Terhadap Pendekatan Psikologi Barat Para ilmuwan Muslim terdahulu sesungguhnya memiliki andil yang sangat besar dalam mengembangkan kajian tentang kejiwaan. Ironisnya, peranan mereka dalam memajukan dan mengembangkan ilmu kejiwaan (psikologi) tersebut tidak mendapatkan perhatian yang selayaknya dari para pakar sejarah psikologi modern sepanjang sejarah. Umumnya, mereka yang berasal dari Barat memulai kajian psikologi pada kaum pemikir Yunani, terutama Plato dan Aristoteles. Selanjutnya, mereka langsung membahas pemikiran kejiwaan para pemikir Eropa Abad Pertengahan dan masa Kebangkitan (Renaisans) Eropa Modern. Mereka benar-benar melupakan andil para ilmuwan Muslim yang diantaranya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan banyak mempengaruhi pendapat para pemikir Eropa Abad Pertengahan hingga awal masa Renaisans Eropa Modern sendiri. Yang lebih menyedihkan lagi, sikap para sejarawan psikologi dari Barat tersebut justru diikuti oleh para pakar psikologi Arab kontemporer. Mereka yang mempelajari berbagai manuskrip sejarah psikologi di banyak universitas sama sekali tidak melirik peranan para ilmuwan Muslim. Penghargaan terhadap andil mereka justru datang para sejarawan filsafat Islam, baik yang berasal dari bangsa Arab sendiri maupun non-Arab. Mereka menginformasikan kepada kita sejumlah ikhtisar (re-sume) yang bermanfaat tentang pandangan para ilmuwan Muslim terdahulu dalam bidang psikologi. Kendati nilainya sangat penting, namun ikhtisar tersebut tidak cukup menarik para psikolog Islam kontemporer untuk mendalami pandangan kejiwaan ilmuwan Muslim terdahulu, yang memungkinkan mereka memberikan penilaian ilmiah terhadap andil mereka dalam memajukan dan mengembangkan psikologi sepanjang sejarah. Salah satu filosof Islam yang mempunyai perhatian yang luar biasa terhadap konsep- konsep jiwa dan bagaimana mengatasi problem kejiwaan adalah Ibn Sina. Dengan ketajaman pikiran dan ketelitian pengamatannya, dapat mencapai pengetahuan tentang hukum proses conditioning sebelum hal itu ditemukan oleh Ivan Pavlov, seorang psikolog berkebangsaan Rusia. Ibnu Sina juga dapat memberikan interpretasi ilmiah tentang lupa, dengan
  • 8. 8 mengembalikannya kepada intervensi berbagai informasi yang belum pernah dicapai para psikologi modern, kecuali pada perempat pertama abad ke-20. Selain itu, Ibnu Sina juga mendahului para ahli fisiologi dan psikolog modern dalam mengukur emosi berdasarkan pengukuran berbagai perubahan fisiologi dan psikolog modern dalam mengukur emosi berdasarkan pengukuran berbagai perubahan fisiologis yang terjadi setelah terjadinya proses emosi. Berikutnya, pada kasus penyembuhan orang sakit yang diakibatkan oleh rasa rindu, Ibnu Sina berusaha mengetahui nama gadis yang dirindukan si klien, sehingga dia dapat memberikan metodecounseling yang tepat. Ibnu Sina menemukan sebuah metode yang unik, yaitu dengan menyebutkan kepada si klien sejumlah nama negeri, seseorang yang hidup dan gadis-gadis. Pada saat itu, dia mengukur kecepatan detak jantung si klien untuk mengetahui kadar emosi yang ditumbulkan oleh nama-nama itu. Dengan cara itu, Ibnu Sina dapat mengetahui nama gadis yang dirindukan si klien dan tempat hidupnya. Metode yang digunakan Ibnu Sina ini dianggap sebagai dasar awal bagi penemuan alat modern yang terkenal dengan sebutan alat respon kulit galvanisasi atau juga yang disebut alat pendeteksi kebohongan, lantaran banyak digunakan untuk mengungkapkan berbagai tindak kejahatan. Yaitu, suatu alat yang mengukur ketidakstabilan emosi berdasarkan pengaruhnya terhadap perubahan fisiologis tubuh. Selain itu, sesungguhnya Ibnu Sina-dengan metode sederhana yang dia gunakan untuk mengetahui sebab-sebab ketidakstabilan emosi melalui penyebutan serangkaian kata-kata dan nama serta mengamati pengaruhnya terhadap emosi individu- telah mengungguli sebagian ahli psikoanalisis dan prikiater modern yang menggunakan cara yang sama, yaitu metode asosiasi untuk mengetahui sebab-sebab ketidakstabilan emosi pada klien mereka. Tidak hanya itu, dalam mengkaji mimpi pun al-Farabi dan Ibnu Sina menemukan fakta ilmiah yang membuat mereka unggul atas ilmuwan modern, terutama peran mimpi dalam memuaskan dorongan dan hasrat sebagaimana pendapat Sigmund Freud pada masa modern. Namun demikian, bagaimana argumentasi dan dasar-dasar yang digunakan Ibnu Sina berkaitan dengan konsep jiwa serta perbedaan mendasar konsep jiwa yang dikemukakan Ibnu Sina dengan berbagai konsep jiwa yang pernah ada sebelumnya serta letak keunggulan dan kelemahan konsep
  • 9. 9 jiwa yang ditawarkan Ibnu Sina ini, selanjutnya merupakan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban.1 B. Pendekatan Antropologis Antropologi adalah salah satu disiplin ilmu dari cabang ilmu pengetahuan sosial yang memfokuskan kajiannya pada manusia. Kajian antropologi ini setidaknya dapat ditelusuri pada zaman kolonialisme di era penjajahan yang dilakukan bangsa Barat terhadap bangsa-bangsa Asia, Afrika dan Amerika Latin serta suku Indian. Selain menjajah, mereka juga menyebarkan agama Nasrani. Setiap daerah jajahan, ditugaskan pegawai kolonial dan missionaris, selain melaksanakan tugasnya, mereka juga membuat laporan mengenai bahasa, ras, adat istiadat, upacara-upacara, sistem kekerabatan dan lainnya yang dimanfaatkan untuk kepentingan jajahan. Perhatian serius terhadap antropologi dimulai pada abad 19. Pada abad ini, antropologi sudah digunakan sebagai pendekatan penelitian yang difokuskan pada kajian asal usul manusia. Penelitian antropologi ini mencakup pencarian fosil yang masih ada, dan mengkaji keluarga binatang yang terdekat dengan manusia (primate) serta meneliti masyarakat manusia, apakah yang paling tua dan tetap bertahan (survive). Pada waktu itu, semua dilakukan dengan ide kunci, ide tentang evolusi. (David N. Gellner, 2002: 15). Antropolog pada masa itu beranggapan bahwa seluruh masyarakat manusia tertata dalam keteraturan seolah sebagai eskalator historis raksasa dan mereka (bangsa Barat) menganggap bahwa mereka sudah menempati posisi puncak, sedangkan bangsa Eropa dan Asia masih berada pada posisi tengah, dan sekelompok lainnya yang masih primitif terdapat pada posisi bawah. Pandangan antropolog ini mendapat dukungan dari karya Darwin tentang evolusi biologis, namun pada akhirnya teori tersebut ditolak oleh para fundamentalis populis di USA. Selain perdebatan seputar masyarakat, antropolog juga tertarik mengkaji tentang agama. Adapun tema yang menjadi fokus perdebatan di kalangan mereka, seperti pertanyaan tentang : Apakah bentuk agama yang paling kuno itu magic? Apakah penyembahan terhadap kekuatan alam? Apakah agama ini meyakini jiwa seperti tertangkap dalam mimpi atau bayangan, suatu bentuk agama yang disebut animisme? Pertanyaan dan pembahasan seputar agama primitif itu sangat digemari pembacanya pada abad ke 19. Sebagai contoh, terdapat dua karya besar yang masing-masing ditulis Sir James Frazer tentang “The Golden Bough” dan Emil Durkheim 1 http://www.tetaplahberbinar.com/2014/12/beberapa-pendekatan-studi-islam.html
  • 10. 10 tentang “The Element Forms of Religious Life”. Dalam karyanya tersebut, Frazer menampilkan contoh-contoh magic dan ritual dari teks klasik. Frazer berkesimpulan bahwa seluruh agama itu sebagai bentuk sihir (magic) fertilitas. Dalam karyanya yang lain, Frazer mengemukakan skema evolusi sederhana yaitu suatu ekspresi dari keyakinan rasionalismenya bahwa sejarah manusia melewati tiga fase yang secara berurutan didominasi oleh magic (sihir), agama dan ilmu. Berbeda dengan Durkheim, dia kurang sependapat jika mengambil contoh dari semua agama di dunia dengan kurang memperhatikan konteks aslinya seperti yang dilakukan oleh Frazer, karena itu adalah metode antropologi yang keliru. Menurutnya, “eksperimen yang dilakukan dengan baik dapat membuktikan adanya aturan tunggal, dan mengatakan perlunya menguji sebuah contoh secara mendalam, seperti agama Aborigin di Arunto Australia Tengah. Terlepas dari kontroversi terhadap penelitiannya, yang jelas Durkheim telah memberikan inspirasi kepada para antropolog untuk menggunakan studi kasus dalam mengungkap sebuah kebenaran. Setelah Frazer dan Durkheim, kajian antropologi agama terus mengalami perkembangan dengan beragam pendekatan penelitiannya. Beberapa antropolog ada yang mengorientasikan kajian agamanya pada psikologi kognitif, sebagian lain pada feminisme, dan sebagian lainnya pada secara sejarah sosiologis. manusia (primate) serta meneliti masyarakat manusia, apakah yang paling tua dan tetap bertahan (survive). Pada waktu itu, semua dilakukan dengan ide kunci, ide tentang evolusi. (David N. Gellner, 2002: 15). Topik apa saja yang akan menjadi objek kajian antropologi Islam. Jamaluddin „Athiyyah, dalam artikelnya di jurnal The Contemporery Muslim menawarklan bahwa antropologi Islam yang kita gagas nantinya akan memberikan objek kajiannya pada topiktopik berikut ini: 1) Penciptaan manusia. Dalam point ini, akan dikaji tentang awal penciptaan manusia dan bagaimana manusia kemudian berkembang. Tentu saja teori evolusi Darwin akan menjadi bagian kajian point ini. Juga pertanyaan tentang apakah sebelum Adam AS. ada Adam-Adam lain. Seperti kecenderungan Iqbal, misalnya, yang mengatakan dalam bukunya The Reconstraction of Religious Thought in Islam, bahwa Adam yang disebut dalam al Qur‟an lebih banyak bersifat konsep tinimbang historis 32. 2) Susunan manusia. Akan dikaji tentang susunan yang membentuk manusia; tubuh, jiwa, ruh, akal, hati, mata hati dan nurani. Sehingga dapat didapatkan konsep manusia yang utuh sesuai dengan konsep Islam. Sehingga dengannya manusia akan berbeda dengan malaikat, jinn, hewan,
  • 11. 11 tumbuhan dan benda mati. Sambil menjelaskan perbedaan manusia dengan makhluk-makhluk tersebut. 3) Macam-macam manusia. Meneliti tentang perbedaan manusia antara lelaki dan perempuan, suku-suku, bangsa-bangsa, perbedaan bahasa, dan hikmah dibalik perbedaan ini. 4) Tujuan diciptakannya manusia. Mengkaji tujuan diciptakan manusia dan apa misi yang dibawanya di atas bumi. Sambil menjelaskan tentang pengertian ibadah, khilafah, pembumi dayaan dunia dan sebagainya. 5) Hubungan manusia dengan semesta. Pada point ini akan diteliti tentang konsep taskhir alam semesta bagi manusia. Apakah dengan konsep tersebut manusia adalah pusat semesta ini?. Serta tentang equilibrium antara manusia. Jika budaya tersebut dikaitkan dengan agama, maka agama yang dipelajari adalah agama sebagai fenomena budaya, bukan ajaran agama yang datang dari Allah. Antropologi tidak membahas salah benarnya suatu agama dan segenap perangkatnya, seperti kepercayaan, ritual dan kepercayaan kepada yang sakral, (Bustanuddin Agus, 2006: 18). Wilayah antropologi hanya terbatas pada kajian terhadap fenomena yang muncul. Menurut Atho Mudzhar, ada lima fenomena agama yang dapat dikaji, yaitu: 1) Scripture atau naskah atau sumber ajaran dan simbol agama. 2) Para penganut atau pemimpin atau pemuka agama, yakni sikap, perilaku dan penghayatan para penganutnya. 3) Ritus, lembaga dan ibadat, seperti shalat, haji, puasa, perkawinan dan waris. 4) Alat-alat seperti masjid, gereja, lonceng, peci dan semacamnya. 5) Organisasi keagamaan tempat para penganut agama berkumpul dan berperan, seperti Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, Gereja Protestan, Syi’ah dan lain-lain. ( M. Atho Mudzhar, 1998: 15)2 C. Pendekatan Sosiologis Secara etimologi, kata sosiologi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata “socius” yang berarti teman, dan “logos” yang berarti berkata atau berbicara tentang manusia yang berteman atau bermasyarakat. Secara terminologi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial. Adapun objek sosiologi adalah 2 http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ihya/article/view/413/316
  • 12. 12 masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antara manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat. Sedangkan tujuannya adalah meningkatkan daya kemampuan manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Menurut Bouman mendefenisikan, sosiologi adalah ilmu tentang kehidupan manusia dalam kelompok. Sebagai suatu ilmu pengetahuan tentang kehidupan bersama yang di dalamnya terkandung unsur-unsur hubungan antara orang perorangan dalam kelompok dengan kelompok dan sifat-sifat dan perubahan yang terdapat dalam dan ide-ide sosial yang tumbuh. Sedangkan studi sosiologi agama menurut Joachim Wach merumuskan secara luas sebagai suatu studi tentang interelasi dari agama dan masyarakat serta bentuk-bentuk interaksi yang terjadi antar mereka. Dorongan-dorongan, gagasan dan kelembagaan agama mempengaruhi dan juga sebaliknya dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial, organisasi dan stratifikasi sosial. Jadi dalam seorang sosiolog agama bertugas meneliti tentang bagaimana tata cara masyarakat, kebudayaan dan pribadi-pribadi mempengaruhi mereka. Kelompok-kelompok mempengaruhi terhadap agama, fungsi-fungsi ibadat untuk masyarakat, tipologi dari lembaga- lembaga keagamaan dan tanggapan-tanggapan agama terhadap tata dunia, serta langsung maupun tidak langsung antara sistem-sistem religius dan masyarakat. Setidaknya ada lima tema dalam studi Islam yang dapat menggunakan pendekatan sosiologi, di antaranya: 1) Studi tentang pengaruh agama terhadap perubahan masyarakat. Studi Islam dalam bentuk ini mencoba memahami seberapa jauh pola-pola budaya masyarakat (seperti menilai sesuatu itu baik atau buruk) berlandaskan pada nilai-nilai agama, atau seberapa jauh struktur masyarakat (seperti supremasi kaum lelaki) berpangkal pada ajaran tertentu suatu agama, atau seberapa jauh perilaku masyarakat (seperti pola konsumsi atau berpakaian masyarakat) berpangkal pada ajaran tertentu dalam suatu agama. 2) Studi tentang pengaruh struktur dan perubahan masyarakat terhadap pemahaman ajaran agama atau konsep keagamaan, seperti letak geografis antara Basrah dan Mesir melahirkan qaul qadim dan qaul jadid oleh Imam Syafi‟I atau bagaimana fatwa yang dilahirkan oleh ulama yang dekat dengan penguasa tentu berbeda dengan ulama independen yang tidak dekat dengan penguasa hal tersebut terjadi karena ada perbedaan struktur sosial; 3) Studi tentang tingkat pengalaman beragama masyarakat, studi ini dapat digunakan untuk mengevaluasi pola penyebaran agama dan seberapa jauh ajaran agama itu diamalkan oleh
  • 13. 13 masyarakat. Studi evaluasi tersebut juga dapat diterapkan untuk mengujicoba dan mengukur efektifitas suatu program. Misalnya seberapa besar dampak penerapan UU No. 1 Tahun 1974 dalam mengurangi angka perceraian; 4) Studi pola interaksi sosial masyarakat muslim; 5) Studi tentang gerakan masyarakat yang membawa paham yang dapat melemahkan atau menunjang kehidupan beragama.3 D. Pendekatan Historis Sejarah (historis) adalah suatu ilmu yang di dalamnya membahas berbagai peristiwa masa lampau dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar belakang, dan pelaku dari peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini, semua peristiwa dapat dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, di mana, apa sebabnya, dan siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Dengan demikian, ia mengajak kita untuk melihat peristiwa yang telah berlalu memalui masa kini. Tak hanya melihat atau membaca, melalui pendekatan sejarah kita diajak menelusuri dari alam idealis ke alam yang bersifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini kita akan melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara yang terdapat dalam alam idealis dengan yang ada di alam empiris dan historis. Pendekatan ini perlu dilakukan untuk mendapatkan seobjektif mungkin fakta yang telah berlalu kejadiannya. Dengan begitu kita dapat manganalisa sebuah peristiwa secara mendalam yang tidak sekedar mengetahui kapan peristiwa itu terjadi, kapan terjadinya, di mana tempatnya, dan siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Tetapi bagaimana sebuah peristiwa itu terjadi, apa penyebabnya dan apa saja dampaknya juga bisa kita dapatkan. Pendekatan kesejarahan juga amat dibutuhkan dalam memahami agama, karena agama itu sendiri turus dalam situasi yang konkrit bahkan berkaitan dengan kondisi social kemasyarakatan. Terkait dengan ini, Kuntowijoyo telah melakukan studi yang mendalam terhadap agama, dalam hal ini Islam, dengan menggunakan pendekatan historis. Tatkala ia mempelajari Al-Qur’an, sampailah pada suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya kandungan Al- Qur’an itu terbagi menjadi dua bagian: berisi konsep-konsep dan berisi kisah-kisah sejarah dan perumpamaan. 3 http://ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/tribakti/article/view/191
  • 14. 14 Pada bagian pertama yang berisi tentang konsep-konsep, pada umumnya seluruh umat Muslim dapat memahaminya dengan mudah, sebab di dalam nya berisi istilah-istilah normative yang khusus, doktrin-doktrin etik, aturan-aturan legal, dan ajaran-ajaran keagamaan poada umumnya. Mudah di sini maksudnya bahwa kepada konsep-konsep tersebut dapat diterima sebagai doktrin luhur yang disampaikan langsung oleh Tuhan melalui Jibril kepada Nabi. Sedang pada bagian kedua, bisa saja sebagian dari umat Muslim bertanya-tanya apakah kisah-kisah yang diceritakan dalam Al-Qur’an tersebut nyata adanya ataukah sebaliknya, yakni fiktif belaka? Dalam hal ini, Muhammad Ahmad Khalafullah menjawab pertanyaan tersebut melalui karyanya, Al-Fann al-Qashashi fi al-Qur’an al-Karim (2002) agar umat Islam dapat memahami keberadaan berbagai kisah dalam Kitab Suci umat Islam ini. Menurut pengamatan Khalafullah, selama ini orang sibuk mencari “kebenaran sejarah” dalam Al-Qur’an. Karena itu kisah-kisah dalam Al-Qur’an dianggap benar-benar (pernah) terjadi. Padahal, sejatinya, sejarah bukanlah tujuan utama Al-Qur’an. Sejak dulu ulama tafsir menjadikan kisah-kisah dalam Al-Qur’an sebagai ayat-ayat mutasyabih (interpretable) yang terus diperdebatkan. Menurut Khalafullah, sebab utama yang membuat para penafsir terjebak ke dalam posisi yang demikian fatal dalam menafsirkan Al-Qur’an adalah karena kekeliruan mereka dalam menggunakan metodologi. Yakni, mempelajari tafsir kisah-kisah Al-Qur’an melalui pendekatan historis. Padahal yang seharusnya digunakan untuk menagkap pesan-pesan dari kisah-kisah Al-Qur’an adalah dengan membacanya sebagai teks-teks sastra yang memiliki keindahan dan keistimewaan tersendiri. Namun demikian, menggunakan pendekatan sejarah untuk studi Islam tetap penting untuk dilakukan. Melalui pendekatan ini kita diajak untuk memasuki keadaan yang sebenarnya berkenaan dengan penerapan suatu peristiwa. Dari sini, maka seseorang tidak akan memahami agama keluar dari konteks historisnya, karena pemahaman demikian itu akan menyesatkan orang yang memahaminya. Masih terkait dengan Al-Qur’an, jika ingin mendapatkan pemahaman yang baik, maka kita mesti mempelajari sejarah turunnya Al-Qur’an atau kejadian-kejadian yang mengiringi turunnya Al-Qur’an. Maka munculnyaIlmu Asbab al-Nuzul (Ilmu tentang Sebab-sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an) yang pada intinya berisi sejarah turunnya Al-Qur’an. Dengan ilmu tersebut kita akan dapat mengetahui hikmah yang terkandung dalam suatu ayat yang berkenaan dengan
  • 15. 15 hukum tertentu dan ditujukan untuk memelihara syariat dari kekeliruan memahaminya (Abudin Nata, 2012: 48). Meski pendekatan historis sangat penting dalam studi agama, namun mengkomparasikan dengan pendekatan yang lain tetap menjadi penting. Hal ini untuk memeroleh pemahaman sebaik mungkin dari agama itu sendiri yang memang mengandung multidimensi.4 4 http://icrp-online.org/2015/12/09/ragam-pendekatan-studi-islam-bagian-iii/
  • 16. 16 BAB 3 PENUTUP Kesimpulan: 1. Pendekatan psikologis merupakan pendekatan yang bertujuan untuk melihat keadaan jiwa pribadi-pribadi yang beragama. Dalam pendekatan ini, yang menarik bagi peneliti adalah keadaan jiwa manusia dalam hubungannya dengan agama, baik pengaruh maupun akibat. 2. Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat diartikan sebagai salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktek keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Melalui pendekatan ini agama nampak akrab dan dekat dengan masalah-masalah yang dihadapi manusia dan berupaya menjelaskan dan memberikan jawabannya. Dengan kata lain bahwa cara-cara yang digunakan dalam disiplin ilmu antropologi dalam melihat suatu masalah digunakan pula untuk memahami agama 3. Studi Islam dengan menggunakan pendekatan sosiologis berangkat dari pemahaman agama sebagai gejala sosial. Kajian sosiologi Agama terkait hubungan timbal balik antara pemeluk agama, serta pengruh agama terhadap tingkah laku masyarakat. Artinya kajian sosiologi agama mencakup bagaimana agama sebagai sistem nilai mempengaruhi tingkah laku masyarakat. 4. Islam historis adalah islam yang tidak bisa dilepaskan dari kesejarahan dan kehidupan manusia yang berada dalam ruang dan waktu. Islam yang terangkai dengan konteks kehidupan pemeluknya. Oleh karenanya realitas kemanusiaan selalu berada dibawah realitas ke-Tuhan-an.