SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
PROFESI GURU
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Profesi Kependidikan
Dosen Pengampu :
Emi Herlili,S.Pd.,M.Pd.
Disusun Oleh :
Dinda Adelia 201210028
Dini Agustia 201210006
Dwi Alpiansyah 201210007
PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ”Profesi Guru”.
Makalah ini penulis buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Profesi
kependidikan, di samping sebagai salah satu keterlibatan penulis dalam menyediakan bahan
perkuliahan. Makalah ini berisi tentang Apa, Mengapa, dan Bagaiamana Pekerjaan
Profesi,Pengertian dan Ciri-ciri Profesi Keguruan,Ciri-Ciri Profesional Keguruan,Kode Etik
Guru ,Kode Etik Guru Indonesia yang bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan
atau pengetahuan.
Dalam penulisan makalah ini, penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan
hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Bandar Lampung, April 2021
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata pengantar ...................................................................................................................... ii
Daftar isi ................................................................................................................................ iii
Bab I pendahuluan ............................................................................................................... 1
A. Latar belakang..................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................................................... 1
C. Tujuan penulisan ................................................................................................................. 1
Bab II Pembahasan ............................................................................................................... 2
A. Apa, Mengapa, dan Bagaiamana Pekerjaan Profesi ........................................................... 3
B. Pengertian dan Ciri-ciri Profesi Keguruan.......................................................................... 3
C. Ciri-Ciri Profesional Keguruan ........................................................................................... 3
D. Kode Etik Guru .................................................................................................................. 4
E. Kode Etik Guru Indonesia .................................................................................................. 6
Bab III Penutup ..................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 10
B. Saran .................................................................................................................................. 10
Daftar pustaka ......................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan. Dalam proses pendidikan
di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar
guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan
sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia
susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Oleh sebab itu, tugas yang berat dari seorang guru
ini pada dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang memiliki kompetensi profesional
yang tinggi. Untuk itu profesionalisme para guru hendaknya lebih ditingkatkan lagi, dari masalah
inilah maka kami mengangkat tema ini sebagai bahan makalah kami.
B. Rumusan Masalah
1. Apa, Mengapa, dan Bagaiamana Pekerjaan Profesi ?
2. Bagaimanakah Pengertian dan Ciri-ciri Profesi Keguruan ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui tentang Pekerjaan Profesi
2. Mengetahui yang dimaksud dengan Profesi Keguruan beserta ciri-cirinya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Apa, Mengapa, dan Bagaiamana Pekerjaan Profesi
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para
anggotanya. Artinya, tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak
disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. Keahlian diperoleh melaluia apa yang
disebut profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu maupun
setelah menjalani suatu profesi (inservice training). Ada beberapa istilah lain yang
dikembangkan yang bersumber dari istilah “profesi” yaitu istilah professional, profesionalisme,
profesionalitas, dan profesionaloisasi secara tepat, berikut ini akan diberikan pengkelasan singkat
mengeni pengertian istilah-istilah tersebut.
“Profesional” mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan tentang orang yang
menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk
kerja sesuai dengn profesinya. Penyandangan dan penampilan “professional” ini telah mendapat
pengakuan, baik segara formal maupun informal. Pengakuan secara formal diberikan oleh suatu
badan atau lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah dan atau
organisasi profesi. Sedang secara informal pengakuan itu diberikan oleh masyarakat luas dan
para pengguna jasa suatu profesi.
“Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk
komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan
kualitas profesionalnya.
“Profesionalitas” adalah sutu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi
terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat
melakukan tugas-tugasnya. Dengan demikian, sebutan profesionalitas lebih menggambarkan
suatu “keadaan” derajat keprofesian seseorang dilihat dari sikap, pengetahuan, dan keahlian yang
diperlukan untuk melaksanakan tugasnya.
“Profesionalisasi” pada dasarnya adalah serangkaian proses pengembangan profesional,
baik dilakukan melalui pendidikan/latihan. Profesionalisasi adalah sutu proses menuju kepada
perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Oleh karena itu profesionalisasi merupakan proses sepanjang hayat dan
tidak pernah berakhir, selama seseorang telah menyatakan dirinya sebagai warga suatu profesi.
Dari definisi yang telah dikemukakan, dapat diangkat beberapa kriteria untuk
menentukan ciri-ciri suatu profesi, yaitu sebagai berikut :
1. Memiliki standar kerja yang baku atau dengan kata lain memiliki aturan yang jelas tentang hal
yang dikerjakan.
2. Anggota profesinya memperoleh pendidikan tinggi yang memberikan dasar pengetahuan yang
bertanggung jawab
3. Memiliki lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan tenaga profesi yang dibutuhkan.
4. Memiliki organisasi profesi yang memperjuangkan hak – hak anggotanya, serta bertanggung
jawab untuk meningkatkan profesi yang bersangkutan.
5. Adanya pengakuan yang layak dari masyarakat
6. Adanya sistem imbalan yang memadai sehingga anggota profesi dapat hidup dari profesinya.
7. Memiliki kode etik yang mengatur setiap anggota profesi
Sekarang ini, masyarakat menginginkan semua pelayanan yang diberikannya adalah yang
terbaik. Tuntutan – tuntutan masyarakat inilah yang membuat setiap profesi untuk dapat
memberikan pelayanan yang terbaik. Setiap anggota profesi baik secara sendiri – sendiri atau
dengan cara bersama melalui wadah organisasi profesi dapat belajar. Belajar yang dimaksud,
yaitu belajar untuk mendalami pekerjaan yang sedang disandangnya dan belajar dari masyarakat
apa yang menjadi kebutuhan mereka saat ini dan saat yang akan datang. Telah dikemukakan pula
diawal bahwa profesionalisasi adalah usaha untuk mengembangkan profesi melalui pendidikan
prajabatan dan pendidikan dalam jabatan, sehingga pelayanan kepada pemakai (klien) akan
semakin meningkat.
B. Pengertian dan Ciri-ciri Profesi Keguruan
Pada dasarnya guru belum sepenuhnya dapat dikategorikan sebagai suatu profesi yang
utuh, dan bahkan banyak orang berpendapat bahwa guru hanya jabatan semiprofesional atau
profesi yang baru muncul karena belum semua ciri – ciri di atas yang dapat dipenuhi. Guru
seharusnya dilihat sebagai profesi yang baru muncul, dan karena itu mempunyai status yang
lebih tinggi dari jabatan semiprofesional bahkan mendekati jabatan profesi penuh. Profesi
kependidikan khususnya profesi keguruan mempunyai tugas utama yaitu melayani masyarakat
dalam dunia pendidikan. Sejalan dengan alasan tersebut jelas kiranya bahwa profesionalisasi
dalam bidang keguruan mengandung arti peningkatan segala daya dan usaha dalam rangka
pencapaian secara optimal layanan yang akan diberikan kepada masyarakat.
Dalam pendidikan diperlukan adanya profesionalisasi. Sanusi et. al. (1991:23)
mengajukan enam asumsi yang melandasi perlunya profesionalisasi dalam pendidikan, yakni
sebagai berikut :
1. Subjek pendidikan adalah manusia yang memiliki kemauan, pengetahuan, emosi, dan perasaan
dan dapat dikembangkan sesuai dengan potensinya; sementara itu pendidikan dilandasi oleh nilai
– nilai kemanusiaaan yang menghargai martabat manusia.
2. Pendidikan dilakukan secara internasional, yaknin secara sadar bertujuan, maka pendidikan
menjadi normatif yang didikat oleh norma – norma dan nilai – nilai yang baik secara universal,
nasional, maupun lokal, yang merupakan acuan para pendidik, peserta didik dan pengelola
pendidikan.
3. Teori – teori pendidikan merupakan jawaban kerangka hipotesis dalam menjawab permasalahan
pendidikan.
4. Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia mempunyai potensi
yang baik untuk berkembang. Oleh sebab itu, pendidikan itu adalah usaha untuk
mengembangkan potensi unggul tersebut.
5. Inti pendidikan terjadi dalam prosesnya, yakni situasi dimana terjadi dialog antara peserta didik
dengan pendidik yang memungkinkan peserta didik tumbuh kearah yang dikehendaki oleh
pendidik agar selaras dengan nilai – nilai yang dijunjung tinggi masyarakat.
6. Seiring terjadinya dilema antara tujuan utama pendidikannya, yaitu menjadikan manusia sebagai
manusia yang baik (dimensi intrinsik) dengan misi instrumental yakni yang merupakan alat
untuk perubahan atau mencapai sesuatu.
Dalam keseluruhan perangkat tenaga penggerak di sektor pendidikan, nampaknya tenaga
pelaksana umumnya, dan guru pada khususnya merupakan salah satu mata rantai yang cukup
lemah. Di banyak tempat, kita masih menemukan guru berada didalam situasi yang kurang
menguntungkan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Hal ini akan bertambah
lebih berat dan kompleks, bilamana dihadapkan lagi dengan kemajuan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tetapi dengan dukungan fasilitas yang minim dan dengan iklim kerja
yang tidak menyenangkan. Selain itu beban guru ditambah lagi dengan berbagai tugas non-
mengajar yang banyak menyita waktu dan tenaga para guru.
Pendidikan yang baik, sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat modern dewasa ini
dan sifatnya yang selalu menantang, mengharuskan adanya pendidik yang baik. Hal ini berarti
bahwa di masyarakat diperlukan pemimpin yang baik, di rumah diperlukan orang tua yang baik,
dan di sekolah diperlukan guru yang baik. Akan tetapi dengan ketiadaan pegangan tentang
persyaratan pendidikan profesional maka hal ini menyebabkan timbulnya bermacam – macam
tafsiran orang tentang arti guru yang baik, tegasnya guru yang profesional. Berbagai masalah
diatas seperti tuntutan akan perkembangan ilmu, sikap masyarakat terhadap guru, fasilitas yang
kurang memadai, dsb, namun ada hal yang memerlukan perhatian khusus, yaitu disiplin.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikemukakan bahwa dalam mencari jawaban
tentang apa dan siapa itu guru yang baik memerlukan suatu tinjauan yang luas serta melingkupi
berbagai segi. Sesudah itu barulah disimpulkan profil guru yang bagaimana yang dikehendaki.
Jawabannya adalah guru yang profesional yang memiliki kemampuan profesional, personal dan
sosial.
Guru yang professional harus memiliki kompetensi berikut ini :
1. Kompetensi professional, artinya ia memiliki pengetahuan yang luas serta dalam dari subjek
matter yang akan diajarkan serta serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan
konsep teoritik, mampu memilih metode yang tepat serta mampu menggunakan berbagai metode
dalam proses belajar mengajar. Guru pun harus memiliki pengetahuan luas tentang landasan
kependidikan dan pemahaman terhadap murid.
2. Kompetensi personal, artinya memiliki sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi
sumber identifikasi bagi subjek.
3. Kompetensi social, artinya ia menunjukkan kemampuan berkomunikasi social, baik dengan
murid-muridnya maupun dengan sesame teman guru, dengan kepala sekolah bahkan dengan
masyarakat luas.
4. Kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya yang berarti mengutamakan
nilai kemanusiaan daripada nilai benda material. Apabila seorang guru telah
memiliki kompetensi tersebut di atas, maka guru tersebut telah memiliki hak profesional, karena
ia telah dengan nyata memenuhi syarat-syarat berikut ini.
a. Mendapat pengakuan dan perlakuan hukum terhadap batas wewenang keguruan yang menjadi
tanggung jawabnya.
b. Memiliki kebebasan untuk mengambil langkah-langkah interaksi edukatif dalam batas tanggung
jawabnya dan ikut serta dalam prose pengembangan pendidikan setempat.
c. Menikmati kepemimpinan teknis dan dukungan pengelolaan yang efektif dan efisien dalam
rangka menjalankan tugas sehari-hari
d. Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar terhadap usaha-usaha dan prestasi yang
inovatif dalam bidang pengabdiannya.
e. Menghayati kebebasan mengembangkan kompetensi profesionalnyasecara individual maupun
secara institusional.
Guru bertugas membangun manusianya. Hal ini tetntu memerlukan persyaratan tertentu
untuk dapat melaksanakan tugas tersebut yaitu guru sebagai suatu profesi, sebagai perpaduan
antara panggilan, ilmu, teknologi, dan seni, yang bertumpu pada landasan pengabdian dan sikap
kepribadian yang mulia.
Pada hakikatnya tugas guru tidak hanya diperlukan sebagai suatu tugas yang professional,
tetapi adalah wajar bilamana melihatnya sebagai suatu profesi yang utama, karena mengajar,
antara lain berarti berrati turut menyiapkan subjek didik kearah berbagai profesi. Dikaitkan
dengan angkatan kerja maka implikasinya ialah guru merupakan tenaga yang turut menyiapkan
tegan pembangunan lainnya.
Setelah mengkaji uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa diatas pundak guru
terdapat beban yang menantang, karena memang tugas guru adalah sedemikian berat dan akan
semakin berat dengan majunya masyarakat serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi maka sudah sewajarnya apabila apabila kepada setiap guru diberikan jaminan supaya
ia menghayati haknya sebagai seorang petugas professional.
C. Ciri-Ciri Profesional Keguruan
Ciri-ciri profesionalisasi jabatan guru akan mulai nampak, seperti yang dikemukakan
oleh Robert W. Richey sebagai berikut.
1. Para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan kemanusiaan daripada usaha
untuk kepentingan pribadi.
2. Para guru secara hokum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan
lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota organisasi guru.
3. Para guru dituntut memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi dalam hal bahan
pengajar, metode, anak didik, dan landasan kependidikan.
4. Para guru dalam organisasi profesional, memiliki publikasi professional yang dapat melayani
para guru, sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti perkembangan yang terjadi.
5. Para guru, diusahakan untuk selalu mengikuti kursus-kursus, workshop, seminar, konversi serta
terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan in service.
6. Para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup (a life career).
7. Para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secar nasional maupun secar lokal.
Khusus untuk jabatan guru ini sebenarnya juga sudah ada yang mencoba menyusun ciri-
cirinya. Misalnya National Education Assosiation (NEA) (1948) menyarankan ciri-ciri sebagai
berikut.
1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
Jelas sekali bahwa jabatan guru memenuhi kriteria ini, karena mengajar melibatkan
upaya-upaya yang sifatnya sangat didominasi kegiatan intelektual.
2. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus
Semua jabatan mempunyai monopoli pengetahuan yang memisahkan anggota mereka
dari orang awam yang memungkinkan mereka mengadaka pengawasan tentang jabatannya.
3. Jabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lama
Lagi-lagi terdapat perselisihan pendapat mengenai hal ini. Yang membedakan jabatan
profesinal dengan nonprofesional antara lain adalah dalam penyelesaian pendidikan melalui
kurikulum yaitu ada yang diatur universitas/ institute atau melaui pengalaman praktek dan
pemagangan atau pamagangan dan kuliah.
4. Jabatan yang membutuhkan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
Jabatan guru cenderung menunjukkan bukti yang kuat sebagai jabatan professional, sebab
hamper tiap tahun guru melakukan berbagai kegiatan latihan professioanal, baik yang
mendapatkan penghargaan kredit maupun tanpa kredit.
5. Jabatan yang menjaanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen
6. Jabatan yang menetunkan bakunya sendiri
Dikarenakan jabatan guru menyangkut hajat hidup orang banyak, maka pembakuan
jabatan guruini sering tidak diciptakan oleh anggita profesi sendiri terutama di Negara kita.
7. Jabatan yang mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi
Jabatan mengajar adalah jabatan yang mempunyai nilai social yang tinggi, tidak perlu
diragukan lagi. Guru yang baik akan sangat berperan dalam dalam mempengaruhi kehidupan
yang lebih baik dari warga Negara masa depan.
8. Jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin rapat.
Semua profesi yang dikenal mempunyai organisasi professional yang kuat untuk dapat
mewadahi tujuan bersama dan melindungi anggotanya.
D. Kode Etik Guru
Setiap profesi memiliki kode etik profesi. Menurut UU No.8/1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian, kode etik pegawai negeri sipil adalah pedoman sikap tingkah laku, dan perbuatan
di dalam dan di luar dinas. Kode Etik Guru Indonesia menurut PGRI (1973) adalah landasan
moral dan pedoman tingkah laku guru warga PGRI dalam melaksanakan panggilan
pengabdiannya bekerja sebagai guru.
Tujuan kode etik profesi adalah untuk kepentingan anggota dan organisasi profesi itu
sendiri, yaitu untuk:
1. Menjunjung tinggi martabat profesi;
2. Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya;
3. Meningkatkan pengabdian para anggota profesi;
4. Meningkatkan mutu profesi;
5. Meningkatkan mutu organisasi profesi
Kode etik ditetapkan oleh anggota profesi. Kode etik guru ditetapkan oleh anggota
profesi guru yang bergabung dalam wadah PGRI. Kode etik ini dijadikan pedoman bertindak
bagi seluruh anggota organisasi atau profesi tersebut.
Kode etik guru Indonesia ditetapkan dalam Kongres PGRI pada tahun 1973 pada
Kongres ke XIII di Jakarta. Kemudian disempurnakan pada Kongres ke XVI tahun 1989 di
Jakarta. Adapun rumusan kode etik guru sebagai berikut.
E. Kode Etik Guru Indonesia
Guru Indonesia mmenyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap
Tuhan Yang Maha Es. Bangsa dan Negara serta kemanusiaan pada umumnya Guru Indonesia
yang berjiwa pancasila dan setia pada Undang-Undang Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas
terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu, guru Indonesia
untuk menunaikan karyanya dengan memedomi dasar-dasar sebagai berikut.
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang
berjiwa pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakn kejujuran professional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan untuk melakukan
bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar
mengajar.
5. Guru memilahar hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk
membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sam mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat
profesinya.
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan social.
8. Guru secara bersama-sam memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana
perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para
anggotanya. Artinya, tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak
disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. ciri-ciri suatu profesi, yaitu sebagai
berikut :
1. Memiliki standar kerja yang baku
2. Anggota profesinya memperoleh pendidikan tinggi
3. Memiliki lembaga pendidikan
4. Memiliki organisasi profesi
5. Adanya pengakuan yang layak dari masyarakat
6. Adanya sistem imbalan yang memadai
7. Memiliki kode etik yang mengatur setiap anggota profesi
Tuntutan masyarakat yang membuat setiap profesi untuk dapat memberikan pelayanan
yang terbaik. profesionalisasi adalah usaha untuk mengembangakan profesi melalui pendidikan
prajabatan dan pendidikan dalam jabatan, sehingga pelayanan kepada pemakai (klien) akan
semakin meningkat.
Profesi kependidikan khususnya profesi keguruan mempunyai tugas utama yaitu
melayani masyarakat dalam dunia pendidikan. Sejalan dengan alasan tersebut jelas kiranya
bahwa profesionalisasi dalam bidang keguruan mengandung arti peningkatan segala daya dan
usaha dalam rangka pencapaian secara optimal layanan yang akan diberikan kepada masyarakat.
Ciri-ciri profesionalisasi jabatan guru adalah sebagai berikut :
1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
2. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus
3. Jabatan yang memerlukan persiapan latiha yang lama
4. Jabatan yang membutuhkan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
5. Jabatan yang menjaanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen
6. Jabatan yang menetunkan bakunya sendiri
7. Jabatan yang mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi
8. Jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin rapat
B. Saran
Dalam penyusunan ini masih terdapat kesalahan. Semoga kesalahan yang ada dapat
dijadikan pelajaran agar dalam menyusun makalah yang selanjutnya lebih baik
Daftar Pustaka
http://agadefra.blogspot.com/2014/08/makalah-profesi-guru.html

More Related Content

Similar to MAKALAH bu emi.docx

Fungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guruFungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guruardenas_mom
 
Hakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi KependidikanHakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi Kependidikan
Michelle Rumawir
 
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdfPENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
kangifat
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
Septian Muna Barakati
 
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docxMAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MRafli21
 
KISI - KISI U. T. S PK
KISI - KISI U. T. S PK KISI - KISI U. T. S PK
KISI - KISI U. T. S PK Shiltima Wiska
 
116232424 soal-uts
116232424 soal-uts116232424 soal-uts
116232424 soal-utsBeni Irvan
 
Makalah tik
Makalah tikMakalah tik
Makalah tik
uwidewi
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranRizki septa wiratna
 
Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas GuruUpaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Eliza Isandhyta
 
MAKALAH KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK).docx
MAKALAH KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK).docxMAKALAH KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK).docx
MAKALAH KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK).docx
Alan Nevgan
 
Peningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guruPeningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guruDia Cahyawati
 
Konsep dan ciri suatu profesi
Konsep dan ciri suatu profesiKonsep dan ciri suatu profesi
Konsep dan ciri suatu profesi
Heri Cahyono
 
27 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-2019101527 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-20191015
Alfat6
 
Bab i
Bab iBab i
Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanRiris Purbosari
 
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to MAKALAH bu emi.docx (20)

Fungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guruFungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guru
 
Makalah guru profesional
Makalah guru profesionalMakalah guru profesional
Makalah guru profesional
 
Hakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi KependidikanHakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi Kependidikan
 
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdfPENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
 
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docxMAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
 
KISI - KISI U. T. S PK
KISI - KISI U. T. S PK KISI - KISI U. T. S PK
KISI - KISI U. T. S PK
 
116232424 soal-uts
116232424 soal-uts116232424 soal-uts
116232424 soal-uts
 
Makalah tik
Makalah tikMakalah tik
Makalah tik
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
 
Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas GuruUpaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
 
MAKALAH KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK).docx
MAKALAH KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK).docxMAKALAH KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK).docx
MAKALAH KEWAJIBAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK).docx
 
Peningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guruPeningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guru
 
Konsep dan ciri suatu profesi
Konsep dan ciri suatu profesiKonsep dan ciri suatu profesi
Konsep dan ciri suatu profesi
 
27 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-2019101527 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-20191015
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi Pendidikan
 
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 

More from DWIALIPIANSYAH

makalah kelompok 2 bu rifnida.pdf
makalah kelompok 2 bu rifnida.pdfmakalah kelompok 2 bu rifnida.pdf
makalah kelompok 2 bu rifnida.pdf
DWIALIPIANSYAH
 
makalah kelompok 2 bu rifnida.docx
makalah kelompok 2 bu rifnida.docxmakalah kelompok 2 bu rifnida.docx
makalah kelompok 2 bu rifnida.docx
DWIALIPIANSYAH
 
ppt kelompok pujangga lama.pptx
ppt kelompok pujangga lama.pptxppt kelompok pujangga lama.pptx
ppt kelompok pujangga lama.pptx
DWIALIPIANSYAH
 
MAKALAH FONOLOGI.docx
MAKALAH FONOLOGI.docxMAKALAH FONOLOGI.docx
MAKALAH FONOLOGI.docx
DWIALIPIANSYAH
 
MAKALAH Pengkajian FIKSI.docx
MAKALAH Pengkajian FIKSI.docxMAKALAH Pengkajian FIKSI.docx
MAKALAH Pengkajian FIKSI.docx
DWIALIPIANSYAH
 
Contoh KKM Exel Kel 6.pdf
Contoh KKM Exel Kel 6.pdfContoh KKM Exel Kel 6.pdf
Contoh KKM Exel Kel 6.pdf
DWIALIPIANSYAH
 

More from DWIALIPIANSYAH (7)

makalah kelompok 2 bu rifnida.pdf
makalah kelompok 2 bu rifnida.pdfmakalah kelompok 2 bu rifnida.pdf
makalah kelompok 2 bu rifnida.pdf
 
Teks Mc.doc
Teks Mc.docTeks Mc.doc
Teks Mc.doc
 
makalah kelompok 2 bu rifnida.docx
makalah kelompok 2 bu rifnida.docxmakalah kelompok 2 bu rifnida.docx
makalah kelompok 2 bu rifnida.docx
 
ppt kelompok pujangga lama.pptx
ppt kelompok pujangga lama.pptxppt kelompok pujangga lama.pptx
ppt kelompok pujangga lama.pptx
 
MAKALAH FONOLOGI.docx
MAKALAH FONOLOGI.docxMAKALAH FONOLOGI.docx
MAKALAH FONOLOGI.docx
 
MAKALAH Pengkajian FIKSI.docx
MAKALAH Pengkajian FIKSI.docxMAKALAH Pengkajian FIKSI.docx
MAKALAH Pengkajian FIKSI.docx
 
Contoh KKM Exel Kel 6.pdf
Contoh KKM Exel Kel 6.pdfContoh KKM Exel Kel 6.pdf
Contoh KKM Exel Kel 6.pdf
 

Recently uploaded

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 

Recently uploaded (20)

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 

MAKALAH bu emi.docx

  • 1. MAKALAH PROFESI GURU Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesi Kependidikan Dosen Pengampu : Emi Herlili,S.Pd.,M.Pd. Disusun Oleh : Dinda Adelia 201210028 Dini Agustia 201210006 Dwi Alpiansyah 201210007 PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG 2021
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ”Profesi Guru”. Makalah ini penulis buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Profesi kependidikan, di samping sebagai salah satu keterlibatan penulis dalam menyediakan bahan perkuliahan. Makalah ini berisi tentang Apa, Mengapa, dan Bagaiamana Pekerjaan Profesi,Pengertian dan Ciri-ciri Profesi Keguruan,Ciri-Ciri Profesional Keguruan,Kode Etik Guru ,Kode Etik Guru Indonesia yang bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan atau pengetahuan. Dalam penulisan makalah ini, penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya. Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya. Bandar Lampung, April 2021 Penulis,
  • 3. DAFTAR ISI Kata pengantar ...................................................................................................................... ii Daftar isi ................................................................................................................................ iii Bab I pendahuluan ............................................................................................................... 1 A. Latar belakang..................................................................................................................... 1 B. Rumusan masalah ............................................................................................................... 1 C. Tujuan penulisan ................................................................................................................. 1 Bab II Pembahasan ............................................................................................................... 2 A. Apa, Mengapa, dan Bagaiamana Pekerjaan Profesi ........................................................... 3 B. Pengertian dan Ciri-ciri Profesi Keguruan.......................................................................... 3 C. Ciri-Ciri Profesional Keguruan ........................................................................................... 3 D. Kode Etik Guru .................................................................................................................. 4 E. Kode Etik Guru Indonesia .................................................................................................. 6 Bab III Penutup ..................................................................................................................... 10 A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 10 B. Saran .................................................................................................................................. 10 Daftar pustaka ......................................................................................................................... 11
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan. Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Oleh sebab itu, tugas yang berat dari seorang guru ini pada dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang memiliki kompetensi profesional yang tinggi. Untuk itu profesionalisme para guru hendaknya lebih ditingkatkan lagi, dari masalah inilah maka kami mengangkat tema ini sebagai bahan makalah kami. B. Rumusan Masalah 1. Apa, Mengapa, dan Bagaiamana Pekerjaan Profesi ? 2. Bagaimanakah Pengertian dan Ciri-ciri Profesi Keguruan ? C. Tujuan Masalah 1. Mengetahui tentang Pekerjaan Profesi 2. Mengetahui yang dimaksud dengan Profesi Keguruan beserta ciri-cirinya
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Apa, Mengapa, dan Bagaiamana Pekerjaan Profesi Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya. Artinya, tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. Keahlian diperoleh melaluia apa yang disebut profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu maupun setelah menjalani suatu profesi (inservice training). Ada beberapa istilah lain yang dikembangkan yang bersumber dari istilah “profesi” yaitu istilah professional, profesionalisme, profesionalitas, dan profesionaloisasi secara tepat, berikut ini akan diberikan pengkelasan singkat mengeni pengertian istilah-istilah tersebut. “Profesional” mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya. Penyandangan dan penampilan “professional” ini telah mendapat pengakuan, baik segara formal maupun informal. Pengakuan secara formal diberikan oleh suatu badan atau lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah dan atau organisasi profesi. Sedang secara informal pengakuan itu diberikan oleh masyarakat luas dan para pengguna jasa suatu profesi. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. “Profesionalitas” adalah sutu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. Dengan demikian, sebutan profesionalitas lebih menggambarkan suatu “keadaan” derajat keprofesian seseorang dilihat dari sikap, pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. “Profesionalisasi” pada dasarnya adalah serangkaian proses pengembangan profesional, baik dilakukan melalui pendidikan/latihan. Profesionalisasi adalah sutu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu profesionalisasi merupakan proses sepanjang hayat dan tidak pernah berakhir, selama seseorang telah menyatakan dirinya sebagai warga suatu profesi. Dari definisi yang telah dikemukakan, dapat diangkat beberapa kriteria untuk menentukan ciri-ciri suatu profesi, yaitu sebagai berikut : 1. Memiliki standar kerja yang baku atau dengan kata lain memiliki aturan yang jelas tentang hal yang dikerjakan.
  • 6. 2. Anggota profesinya memperoleh pendidikan tinggi yang memberikan dasar pengetahuan yang bertanggung jawab 3. Memiliki lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan tenaga profesi yang dibutuhkan. 4. Memiliki organisasi profesi yang memperjuangkan hak – hak anggotanya, serta bertanggung jawab untuk meningkatkan profesi yang bersangkutan. 5. Adanya pengakuan yang layak dari masyarakat 6. Adanya sistem imbalan yang memadai sehingga anggota profesi dapat hidup dari profesinya. 7. Memiliki kode etik yang mengatur setiap anggota profesi Sekarang ini, masyarakat menginginkan semua pelayanan yang diberikannya adalah yang terbaik. Tuntutan – tuntutan masyarakat inilah yang membuat setiap profesi untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Setiap anggota profesi baik secara sendiri – sendiri atau dengan cara bersama melalui wadah organisasi profesi dapat belajar. Belajar yang dimaksud, yaitu belajar untuk mendalami pekerjaan yang sedang disandangnya dan belajar dari masyarakat apa yang menjadi kebutuhan mereka saat ini dan saat yang akan datang. Telah dikemukakan pula diawal bahwa profesionalisasi adalah usaha untuk mengembangkan profesi melalui pendidikan prajabatan dan pendidikan dalam jabatan, sehingga pelayanan kepada pemakai (klien) akan semakin meningkat. B. Pengertian dan Ciri-ciri Profesi Keguruan Pada dasarnya guru belum sepenuhnya dapat dikategorikan sebagai suatu profesi yang utuh, dan bahkan banyak orang berpendapat bahwa guru hanya jabatan semiprofesional atau profesi yang baru muncul karena belum semua ciri – ciri di atas yang dapat dipenuhi. Guru seharusnya dilihat sebagai profesi yang baru muncul, dan karena itu mempunyai status yang lebih tinggi dari jabatan semiprofesional bahkan mendekati jabatan profesi penuh. Profesi kependidikan khususnya profesi keguruan mempunyai tugas utama yaitu melayani masyarakat dalam dunia pendidikan. Sejalan dengan alasan tersebut jelas kiranya bahwa profesionalisasi dalam bidang keguruan mengandung arti peningkatan segala daya dan usaha dalam rangka pencapaian secara optimal layanan yang akan diberikan kepada masyarakat. Dalam pendidikan diperlukan adanya profesionalisasi. Sanusi et. al. (1991:23) mengajukan enam asumsi yang melandasi perlunya profesionalisasi dalam pendidikan, yakni sebagai berikut : 1. Subjek pendidikan adalah manusia yang memiliki kemauan, pengetahuan, emosi, dan perasaan dan dapat dikembangkan sesuai dengan potensinya; sementara itu pendidikan dilandasi oleh nilai – nilai kemanusiaaan yang menghargai martabat manusia. 2. Pendidikan dilakukan secara internasional, yaknin secara sadar bertujuan, maka pendidikan menjadi normatif yang didikat oleh norma – norma dan nilai – nilai yang baik secara universal,
  • 7. nasional, maupun lokal, yang merupakan acuan para pendidik, peserta didik dan pengelola pendidikan. 3. Teori – teori pendidikan merupakan jawaban kerangka hipotesis dalam menjawab permasalahan pendidikan. 4. Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia mempunyai potensi yang baik untuk berkembang. Oleh sebab itu, pendidikan itu adalah usaha untuk mengembangkan potensi unggul tersebut. 5. Inti pendidikan terjadi dalam prosesnya, yakni situasi dimana terjadi dialog antara peserta didik dengan pendidik yang memungkinkan peserta didik tumbuh kearah yang dikehendaki oleh pendidik agar selaras dengan nilai – nilai yang dijunjung tinggi masyarakat. 6. Seiring terjadinya dilema antara tujuan utama pendidikannya, yaitu menjadikan manusia sebagai manusia yang baik (dimensi intrinsik) dengan misi instrumental yakni yang merupakan alat untuk perubahan atau mencapai sesuatu. Dalam keseluruhan perangkat tenaga penggerak di sektor pendidikan, nampaknya tenaga pelaksana umumnya, dan guru pada khususnya merupakan salah satu mata rantai yang cukup lemah. Di banyak tempat, kita masih menemukan guru berada didalam situasi yang kurang menguntungkan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Hal ini akan bertambah lebih berat dan kompleks, bilamana dihadapkan lagi dengan kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi dengan dukungan fasilitas yang minim dan dengan iklim kerja yang tidak menyenangkan. Selain itu beban guru ditambah lagi dengan berbagai tugas non- mengajar yang banyak menyita waktu dan tenaga para guru. Pendidikan yang baik, sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat modern dewasa ini dan sifatnya yang selalu menantang, mengharuskan adanya pendidik yang baik. Hal ini berarti bahwa di masyarakat diperlukan pemimpin yang baik, di rumah diperlukan orang tua yang baik, dan di sekolah diperlukan guru yang baik. Akan tetapi dengan ketiadaan pegangan tentang persyaratan pendidikan profesional maka hal ini menyebabkan timbulnya bermacam – macam tafsiran orang tentang arti guru yang baik, tegasnya guru yang profesional. Berbagai masalah diatas seperti tuntutan akan perkembangan ilmu, sikap masyarakat terhadap guru, fasilitas yang kurang memadai, dsb, namun ada hal yang memerlukan perhatian khusus, yaitu disiplin. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikemukakan bahwa dalam mencari jawaban tentang apa dan siapa itu guru yang baik memerlukan suatu tinjauan yang luas serta melingkupi berbagai segi. Sesudah itu barulah disimpulkan profil guru yang bagaimana yang dikehendaki. Jawabannya adalah guru yang profesional yang memiliki kemampuan profesional, personal dan sosial.
  • 8. Guru yang professional harus memiliki kompetensi berikut ini : 1. Kompetensi professional, artinya ia memiliki pengetahuan yang luas serta dalam dari subjek matter yang akan diajarkan serta serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memilih metode yang tepat serta mampu menggunakan berbagai metode dalam proses belajar mengajar. Guru pun harus memiliki pengetahuan luas tentang landasan kependidikan dan pemahaman terhadap murid. 2. Kompetensi personal, artinya memiliki sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumber identifikasi bagi subjek. 3. Kompetensi social, artinya ia menunjukkan kemampuan berkomunikasi social, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesame teman guru, dengan kepala sekolah bahkan dengan masyarakat luas. 4. Kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya yang berarti mengutamakan nilai kemanusiaan daripada nilai benda material. Apabila seorang guru telah memiliki kompetensi tersebut di atas, maka guru tersebut telah memiliki hak profesional, karena ia telah dengan nyata memenuhi syarat-syarat berikut ini. a. Mendapat pengakuan dan perlakuan hukum terhadap batas wewenang keguruan yang menjadi tanggung jawabnya. b. Memiliki kebebasan untuk mengambil langkah-langkah interaksi edukatif dalam batas tanggung jawabnya dan ikut serta dalam prose pengembangan pendidikan setempat. c. Menikmati kepemimpinan teknis dan dukungan pengelolaan yang efektif dan efisien dalam rangka menjalankan tugas sehari-hari d. Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar terhadap usaha-usaha dan prestasi yang inovatif dalam bidang pengabdiannya. e. Menghayati kebebasan mengembangkan kompetensi profesionalnyasecara individual maupun secara institusional. Guru bertugas membangun manusianya. Hal ini tetntu memerlukan persyaratan tertentu untuk dapat melaksanakan tugas tersebut yaitu guru sebagai suatu profesi, sebagai perpaduan antara panggilan, ilmu, teknologi, dan seni, yang bertumpu pada landasan pengabdian dan sikap kepribadian yang mulia. Pada hakikatnya tugas guru tidak hanya diperlukan sebagai suatu tugas yang professional, tetapi adalah wajar bilamana melihatnya sebagai suatu profesi yang utama, karena mengajar, antara lain berarti berrati turut menyiapkan subjek didik kearah berbagai profesi. Dikaitkan dengan angkatan kerja maka implikasinya ialah guru merupakan tenaga yang turut menyiapkan tegan pembangunan lainnya.
  • 9. Setelah mengkaji uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa diatas pundak guru terdapat beban yang menantang, karena memang tugas guru adalah sedemikian berat dan akan semakin berat dengan majunya masyarakat serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka sudah sewajarnya apabila apabila kepada setiap guru diberikan jaminan supaya ia menghayati haknya sebagai seorang petugas professional. C. Ciri-Ciri Profesional Keguruan Ciri-ciri profesionalisasi jabatan guru akan mulai nampak, seperti yang dikemukakan oleh Robert W. Richey sebagai berikut. 1. Para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan kemanusiaan daripada usaha untuk kepentingan pribadi. 2. Para guru secara hokum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota organisasi guru. 3. Para guru dituntut memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi dalam hal bahan pengajar, metode, anak didik, dan landasan kependidikan. 4. Para guru dalam organisasi profesional, memiliki publikasi professional yang dapat melayani para guru, sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti perkembangan yang terjadi. 5. Para guru, diusahakan untuk selalu mengikuti kursus-kursus, workshop, seminar, konversi serta terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan in service. 6. Para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup (a life career). 7. Para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secar nasional maupun secar lokal. Khusus untuk jabatan guru ini sebenarnya juga sudah ada yang mencoba menyusun ciri- cirinya. Misalnya National Education Assosiation (NEA) (1948) menyarankan ciri-ciri sebagai berikut. 1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual Jelas sekali bahwa jabatan guru memenuhi kriteria ini, karena mengajar melibatkan upaya-upaya yang sifatnya sangat didominasi kegiatan intelektual. 2. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus Semua jabatan mempunyai monopoli pengetahuan yang memisahkan anggota mereka dari orang awam yang memungkinkan mereka mengadaka pengawasan tentang jabatannya. 3. Jabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lama Lagi-lagi terdapat perselisihan pendapat mengenai hal ini. Yang membedakan jabatan profesinal dengan nonprofesional antara lain adalah dalam penyelesaian pendidikan melalui
  • 10. kurikulum yaitu ada yang diatur universitas/ institute atau melaui pengalaman praktek dan pemagangan atau pamagangan dan kuliah. 4. Jabatan yang membutuhkan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan. Jabatan guru cenderung menunjukkan bukti yang kuat sebagai jabatan professional, sebab hamper tiap tahun guru melakukan berbagai kegiatan latihan professioanal, baik yang mendapatkan penghargaan kredit maupun tanpa kredit. 5. Jabatan yang menjaanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen 6. Jabatan yang menetunkan bakunya sendiri Dikarenakan jabatan guru menyangkut hajat hidup orang banyak, maka pembakuan jabatan guruini sering tidak diciptakan oleh anggita profesi sendiri terutama di Negara kita. 7. Jabatan yang mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi Jabatan mengajar adalah jabatan yang mempunyai nilai social yang tinggi, tidak perlu diragukan lagi. Guru yang baik akan sangat berperan dalam dalam mempengaruhi kehidupan yang lebih baik dari warga Negara masa depan. 8. Jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin rapat. Semua profesi yang dikenal mempunyai organisasi professional yang kuat untuk dapat mewadahi tujuan bersama dan melindungi anggotanya. D. Kode Etik Guru Setiap profesi memiliki kode etik profesi. Menurut UU No.8/1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, kode etik pegawai negeri sipil adalah pedoman sikap tingkah laku, dan perbuatan di dalam dan di luar dinas. Kode Etik Guru Indonesia menurut PGRI (1973) adalah landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga PGRI dalam melaksanakan panggilan pengabdiannya bekerja sebagai guru. Tujuan kode etik profesi adalah untuk kepentingan anggota dan organisasi profesi itu sendiri, yaitu untuk: 1. Menjunjung tinggi martabat profesi; 2. Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya; 3. Meningkatkan pengabdian para anggota profesi; 4. Meningkatkan mutu profesi; 5. Meningkatkan mutu organisasi profesi Kode etik ditetapkan oleh anggota profesi. Kode etik guru ditetapkan oleh anggota profesi guru yang bergabung dalam wadah PGRI. Kode etik ini dijadikan pedoman bertindak bagi seluruh anggota organisasi atau profesi tersebut.
  • 11. Kode etik guru Indonesia ditetapkan dalam Kongres PGRI pada tahun 1973 pada Kongres ke XIII di Jakarta. Kemudian disempurnakan pada Kongres ke XVI tahun 1989 di Jakarta. Adapun rumusan kode etik guru sebagai berikut. E. Kode Etik Guru Indonesia Guru Indonesia mmenyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Es. Bangsa dan Negara serta kemanusiaan pada umumnya Guru Indonesia yang berjiwa pancasila dan setia pada Undang-Undang Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu, guru Indonesia untuk menunaikan karyanya dengan memedomi dasar-dasar sebagai berikut. 1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila. 2. Guru memiliki dan melaksanakn kejujuran professional. 3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan untuk melakukan bimbingan dan pembinaan. 4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. 5. Guru memilahar hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan. 6. Guru secara pribadi dan bersama-sam mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. 7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan social. 8. Guru secara bersama-sam memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. 9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
  • 12. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya. Artinya, tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. ciri-ciri suatu profesi, yaitu sebagai berikut : 1. Memiliki standar kerja yang baku 2. Anggota profesinya memperoleh pendidikan tinggi 3. Memiliki lembaga pendidikan 4. Memiliki organisasi profesi 5. Adanya pengakuan yang layak dari masyarakat 6. Adanya sistem imbalan yang memadai 7. Memiliki kode etik yang mengatur setiap anggota profesi Tuntutan masyarakat yang membuat setiap profesi untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik. profesionalisasi adalah usaha untuk mengembangakan profesi melalui pendidikan prajabatan dan pendidikan dalam jabatan, sehingga pelayanan kepada pemakai (klien) akan semakin meningkat. Profesi kependidikan khususnya profesi keguruan mempunyai tugas utama yaitu melayani masyarakat dalam dunia pendidikan. Sejalan dengan alasan tersebut jelas kiranya bahwa profesionalisasi dalam bidang keguruan mengandung arti peningkatan segala daya dan usaha dalam rangka pencapaian secara optimal layanan yang akan diberikan kepada masyarakat. Ciri-ciri profesionalisasi jabatan guru adalah sebagai berikut : 1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual 2. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus 3. Jabatan yang memerlukan persiapan latiha yang lama 4. Jabatan yang membutuhkan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan. 5. Jabatan yang menjaanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen 6. Jabatan yang menetunkan bakunya sendiri 7. Jabatan yang mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi 8. Jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin rapat
  • 13. B. Saran Dalam penyusunan ini masih terdapat kesalahan. Semoga kesalahan yang ada dapat dijadikan pelajaran agar dalam menyusun makalah yang selanjutnya lebih baik