Laporan ini membahas pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) di SMK Negeri 1 Sumedang tahun 2013-2014. UKK dilaksanakan sesuai standar nasional pendidikan untuk mengukur kompetensi lulusan. UKK terdiri dari ujian teori dan praktik, diselenggarakan di sekolah maupun industri, dan dievaluasi oleh penguji internal dan eksternal. Hasil UKK digunakan untuk menentukan kelulusan siswa dan p
PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2017
PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2017
Cahaya sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Tanpa cahaya manusia tidak akan dapat melihat benda-benda di sekitarnya. Oleh karena itu manusia memerlukan sumber cahaya, seperti matahari dan api.
Mulanya lampu listrik itu berisi kawat logam atau filamen yang menjadi panas bila dilalui aus listrik dan berpijar sehingga menghasilkan cahaya. Lampu seperti ini disebut lampu pijar.
Dalam perkembangan selanjutnya diciptakan lampu-lampu pembiasaan gas. Kalau lampu pijar memberikan cahaya karena kawat pijat dilalaui arus listrik, maka lampu pembiasaan gas dapat memberikan cahaya karena adanya pembiasaan gas dalam tabung lampu yang menghasilkan cahaya. Dalam tabung lampu pembiasaan gas berisi gas mulia dan terdapat dua buah elektroda pada ujung-ujungnya. Apabila di antara kedua elektroda itu diberi tegangan yang cukup tinggi, maka elektron akan lepas dari elektroda negatif atau katoda. Selanjutnya elektron ini akan bertumbuhkan dengan atom-atom gas dalam tabung yang mengakibatkan gas tersebut bercahaya. Lampu seperti ini sering disebut lampu TL (Tube Lamp) atau lampu neon karena berisi gas neon.
Sesuai ketentuan yang tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI) tahun 2014,
setiap program studi wajib dilengkapi dengan target capaian pembelajaran sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggaraan program terhadap para pemangku kepentingan. Untuk keperluan
tersebut, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi c.q. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
berdasarkan amanah Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 73 tahun 2013 perlu menyusun Panduan
Capaian Pembelajaran (CP) lulusan program studi di perguruan tinggi.
1. LAPORAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK)
DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG
TAHUN PELAJARAN 2013-2014
Abstrak:
Dalam rangka pemenuhan ketercapaian standar kompetensi kelulusan sesuai dengan Permendiknas
Nomor 28 Tahun 2009, maka Direktorat Pembinaan SMK/MAK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
melakukan proses uji kompetensi keahlian yang diadakan secara nasional di 33 provinsi di Indonesia. UKK
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dengan diatur oleh tingkat satuan pendidikan,
mengenai mekanisme dan aturan proses UKK ditetapkan di panduan pelaksanaan UKK yang prosesnya
dijalankan harus sesuai dengan prosedur.
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan.
Standar nasional pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan diseluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lingkup standar nasional pendidikan meliputi: (a) standar isi
adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi
tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.; (b) standar proses adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan.; (c) standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.; (d) standar pendidik dan tenaga
kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan
dalam jabatan.; (e) standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain,
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.; (f) standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan.; (g) standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi
satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.; (h) standar penilaian pendidikan adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik.
Uji Kompetensi Keahlian pada siswa SMK merupakan bagian dari Ujian Nasional. Hasil uji
kompetensi menjadi indikator atas ketercapaian standar kompetensi lulusan sebagaimana tertuang dalam
Permendiknas Nomor 28 Tahun 2009. Sedangkan hasil uji kompetensi bagi para stakeholder adalah
merupakan bahan yang akan dijadikan sebagai informasi atas kompetensi yang dimiliki si calon tenaga
2. kerja (siswa lulusan SMK). Uji kompetensi keahlian pada siswa SMK terdiri atas ujian Teori Kejuruan dan
ujian Praktik Kejuruan.
Kurikulum SMK dikembangkan dan dilaksanakan menggunakan pendekatan berbasis kompetensi
(competency-based curriculum), oleh karena itu uji kompetensi keahlian harus menggunakan metode
penilaian berbasis kompetensi (competency-based assessment). Pelaksanaan uji kompetensi berbasis
kompetensi diarahkan untuk mengukur dan menilai performansi peserta uji meliputi aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
Ujian Teori Kejuruan bertujuan untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman peserta didik
terhadap landasan keilmuan di samping menguji analisis, daya nalar dan penyelesaian masalah, sedangkan
Ujian Praktik Kejuruan mengukur kemampuan atau performansi peserta uji dalam mengerjakan sebuah
penugasan atau membuat suatu produk sesuai tuntutan standar kompetensi.
3. PEMBAHASAN
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN
Ujian Praktik kejuruan dilaksanakan di industri dan/atau di penyelenggara tingkat satuan
pendidikan yang telah dinyatakan layak melaksanakan uji kompetensi keahlian. Terdapat berbagai aspek
tentang mekanisme atau prosedur pelaksanaan uji kompetensi keahlian, diantaranya terdiri atas perangkat
uji kompetensi, pengiriman dan penggandaan, persiapan ujian praktik kejuruan, pelaksanaan ujian praktik
kejuruan, pelaksanaan ujian teori kejuruan, pengumpulan dan penskoran hasil ujian, pengolahan hasil dan
penentuan kelulusan, penerbitan sertifikat kompetensi, pemantauan pelaksanaan uji kompetensi keahlian
dan biaya penyelenggaraan uji kompetensi keahlian. Uji Kompetensi Keahlian pada Sekolah Menengah
Kejuruan terdiri atas ujian teori kejuruan dan ujian praktik kejuruan yang dilaksanakan dengan jadwal dan
perangkat antara teori dan praktik yang berbeda. Jadwal pelaksanaan ujian praktik dan ujian teori kejuruan
diatur tersendiri oleh Direktorat Pembinaan SMK/MAK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Uji
kompetensi keahlian (ujian praktik kejuruan) tidak dilaksanakan bersama sesuai dengan ujian nasional
(Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika), namun dilaksanakan atau disesuaikan dengan jadwal
ujian sekolah. Ujian teori kejuruan dilaksanakan pada tanggal 16 April 2014 dan ujian praktik kejuruan
dilaksanakan mulai tanggal 18 Februari sampai dengan 14 Maret 2014.
Perangkat uji kompetensi keahlian terdiri atas kisi-kisi soal praktik kejuruan (KSP), kisi-kisi soal teori
kejuruan (KST),soal praktik kejuruan (SPK), soal teori kejuruan (STK), lembar penilaian soal praktik (PPsp)
dan instrumen verifikasi penyelenggara ujian praktik kejuruan (InV).
Dalam hal pengiriman dan penggandaan, penyelenggara tingkat pusat mengirimkan kisi-kisi teori,
kisi-kisi praktik, dan soal praktik kejuruan beserta perangkat uji lainnya ke peyelenggara tingkat provinsi (33
Provinsi) berupa soft-file dalam Compact Disc (CD). Penyelenggara tingkat provinsi atau penyelenggara
tingkat kabupaten/kota menggandakan dan mengirimkan CD kisi-kisi Teori, kisi-kisi Praktik, dan soal praktik
kejuruan beserta perangkat uji lainnya ke penyelenggara tingkat satuan pendidikan.
Penyelenggara tingkat pusat mengirimkan master soal teori kejuruan, lembar jawaban UN dan
dokumen yang lain ke penyelenggara tingkat provinsi berupa soft-file dalam CD yang dilengkapi PIN.
Penyelenggara tingkat provinsi menggandakan naskah soal teori kejuruan beserta dokumen lainnya sesuai
dengan jumlah siswa dan jenis kompetensi keahlian yang diwilayahnya dan mengirimkannya ke
penyelenggara tingkat satuan pendidikan.
Penggandaan/pencetakan dan pendistribusian naskah ujian teori kejuruan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Persiapan ujian praktik kejuruan terdiri dari verifikasi tempat penyelenggaraan ujian praktik
kejuruan (diverifikasi oleh tim verifikasi yang dibentuk oleh penyelenggara tingkat provinsi), persyaratan
dunia usaha/dunia industri atau institusi pasangan (minimal telah bekerja sama dengan SMK selama 3
tahun), Asesor/penguji yang terdiri atas gabungan antara penguji internal dan eksternal (Penguji internal
berasal dari guru produktif yang relevan dengan pengalaman mengajar minimal 5 tahun dan memiliki
4. pengalaman kerja/magang di dunia usaha/industri, sedangkan penguji eksternal berasal dari dunia
usaha/industri/ asosiasi profesi/institusi pasangan yang memiliki latar belakang pendidikan dan/atau
pengalaman kerja yang relevan dengan kompetensi keahlian yang akan diujikan). Penyelenggara tingkat
pusat (Puspendik) mengolah nilai hasil ujian kompetensi keahlian bersama dengan tiga matapelajaran yang
lain, penyelenggara tingkat pusat menentukan kelulusan ujian kompetensi keahlian sesuai dengan
persyaratan kelulusan ujian kompetensi keahlian sebagaimana diatur pada Peraturan Badan Standar
Nasional Nomor 020/P/BSNP/I/2013 tentang prosedur operasi standar penyelenggaraan ujian nasional
sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah, sekolah menengah pertama luar biasa, sekolah
menengah atas/madrasah aliyah, sekolah menengah atas luar biasa, sekolah menengah kejuruan, serta
pendidikan kesetaraan program paket A/Ula, program paket B/Wustha, program paket , danprogram paket
C kejuruan. Penyelenggara Tingkat Pusat mengumumkan kelulusan uji kompetensi keahlian bersamaan
waktunya dengan tiga mata pelajaran lainnya yang diujikan secara nasional.
Penyelenggara tingkat satuan pendidikan berkoordinasi dengan dunia usaha/industri/asosiasi
profesi atau institusi pasangan yang terlibat dalam ujian praktik kejuruan menyiapkan penerbitan sertifikat
kompetensi. Format, redaksi dan substansi yang tertuang dalam blangko sertifikat kompetensi dapat
disesuaikan berdasarkan masukan dari dunia usaha/dunia industri atau industri pasangan. Sertifikat
kompetensi ditandatangani oleh penyelenggara tingkat satuan pendidikan dan penguji/assessor eksternal.
Sertifikat kompetensi hanya diberikan kepada peserta uji yang lulus ujian praktik kejuruan, sertifikat
kompetensi dapat diterbitkan oleh dunia usahaindustri/asosiasi profesi atau institusi pasangan yang
terlibat dalam ujian praktik kejuruan.
Biaya penyelenggaraan ujian praktik kejuruan dan ujian teori kejuruan menjadi tanggung jawab
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
5. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari
SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara
SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Menengah).
Terdapat banyak Program Keahlian di SMK. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk
satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan Pasal 15 UUSPN, merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Kompetensi sebagai substansi/materi pendidikan dan pelatihan diorganisasi dan dikelompokkan menjadi
berbagai mata diklat/substansi/materi diklat. Jenis mata diklat yang telah dirumuskan, dalam
pelaksanaannya dipilah menjadi program normatif (kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk
peserta didik sebagai pribadi yang utuh, pribadi yang memiliki norma-norma sebagai makhluk individu
maupun makhluk sosial, sebagai warga Negara Indonesia maupun sebagai warga dunia), program adaptif
(kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar yang
kuat untuk berkembang dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan), dan program produktif
(kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi standar atau
kemampuan produktif pada suatu pekerjaan/keahlian tertentu yang relevan dengan tuntutan dan
permintaan pasar kerja).
6. SMK NEGERI 1 SUMEDANG
SMK Negeri 1 Sumedang berdiri dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
No. 134/DIK.PT/B165 tanggal 01 Agustus 1965 Berdiri di atas lahan 15.050 m2, di lokasi Jalan Mayor
Abdurakhman No. 209 dengan tujuh Program Keahlian pada yaitu :
- Teknik Gambar Bangunan
- Teknik Instalasi Tenaga Listrik
- Teknik Audio Video
- Teknik Pemesinan
- Teknik Kendaraan Ringan
- Teknik Komputer dan Jaringan
- Rekayasa Perangkat Lunak
Jumlah murid tahun pelajaran 2013/2014 1434 siswa yang terdiri dari 220 siswa TGB, 213 siswa TITL,
200 siswa TAV, 284 siswa TPM, 242 siswa TKR, 275 siswa TKJ dan RPL.
Seluruh Kompetensi Keahlian telah terakreditasi A “Amat Baik”, Tersertifikasi sebagai sekolah yang
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
Uji Kompetensi Keahlian di SMK Negeri 1 Sumedang Tahun 2014
Menurut panduan pelaksanaan UKK, SMK Negeri 1 Sumedang layak untuk mengadakan Uji
Kompetensi Keahlian setelah melalui proses verifikasi oleh tim verifikasi yang telah dibentuk di tingkat
provinsi. Pelaksanaan uji kompetensi keahlian (UKK) untuk seluruh kompetensi keahlian di SMK Negeri 1
Sumedang berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. Pelaksanaan UKK yang dijadwalkan di SMK Negeri
1 Sumedang berlangsung sejak tanggal 17 Februari 2014, Uji Kompetensi Keahlian setap jurusan
dilaksanakan di bengkel/laboratorium masing-masing kompetensi keahlian, sesuai dengan pedoman yang
ditetapkan dalam hal panduan pelaksanaan UKK yaitu selambat-lambatnya tanggal 14 Maret 2014.
Pelaksanaan ujian diikuti oleh 461 siswa kelas XII. Sebagai assessor/penilai atau pengawas ujian
terdiri dari guru mata pelajaran produktif dari SMK Negeri 1 Sumedang dan assessor sebagai penguji
eksternal dari dunia industri/dunia usaha.
Adapun soal kompetensi keahlian yang diujikan dapat dilihat pada bagian lampiran laporan.
7. SIMPULAN DAN SARAN
Penyelenggara pelaksanaan UKK ditingkat satuan pendidikan dalam hal ini adalah SMK Negeri 1
Sumedang tentu mengharapkan siswa-nya lulus sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh penyelenggara
pusat (Direktorat Pembinaan SMK/MAK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI) terlebih tanpa harus
mengikuti proses ujian ulang atau remedial atas hasil nilai ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan
sebagai tujuan menghasilkan output yang bisa berkontribusi di dunia usaha/dunia industri sehingga
menghasilkan outcome yang bisa diperhitungkan.
Tren pemenuhan kebutuhan siswa lulusan yang memiliki kompetensi dari skill kompetensi yang
dijalani terus meningkat dari tahun ke tahun, persaingan global atas kualitas siswa lulusan dengan standar
kompetensi lulusan merupakan pertimbangan dunia usaha dan dunia industri sebagai parameter merekrut
tenaga kerja. Untuk itu diperlukan langkah yang integratif dari pihak sekolah dalam mentreatment peserta
didik sesuai dengan tuntutan kurikulum berdasarkan silabus yang dipergunakan di lingkup tingkat satuan
pendidikan (SMK Negeri 1 Sumedang) sebagai implementasi kurikulum pendidikan.
Gambar 1.2 Permintaan Terhadap Tenaga di Negara Maju Terus Meningkat. Sumber: Yidan Wang, 2012.
Education in a Changing World: Flexibility, Skills, and Employability
Remedial bisa menjadi bahan feedback bagi pihak sekolah dan tidak bisa diremehkan, pihak sekolah
bisa mengassessment metode maupun implementasi pembelajaran siswa-nya untuk ditingkatkan ditahun
pelajaran berikutnya.
8. DAFTAR RUJUKAN
BNSP. Surat Edaran Perbaikan POS UN Tahun Pelajaran 2013/2014
Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan. Presentasi
Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Kebijakan dan Program Pendidikan Menengah Tahun 2013.
Direktorat Pembinaan SMK/MAK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2013. Pedoman
Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK/MAK
Maknun, Johar. Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Boarding School Berbasis Keunggulan
Lokal.